KELOMPOK
ANNISA RAHMADHANI
ELA SUCIA
SUNARTI SIREGAR
DION GUSTI ANANDA
SEPTIANI YUSRO
SALSABILA
TEGAR
PLASIDUS VIPAR ZONES LAI’A
Secara umum
Al Farabi
Cicero ( 106 – 43 SM )
Notonegoro
Driyakarya
Sidi Gazalba
Hasbullah Bakry
Bertrand Russel
10 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah
proses dialektika.
11 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
generasi filsul abad ke-20 di negara negara komunis untuk
merefleksikan kimia.
12 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
pemecahan masalah dengan menggunakan cara dan metode
tertentu.
13 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
sebagai berikut: Kritis Radikal-Konseptual-Koheren-
RasionalSpekulatif-Sistematis-Komprehensif-BebasUniversal filsafat
telah berkembang menjadi ilmu-ilmu khusus, di dalam filsafat sendiri
mempunyai cabangcabang yang terus berkembang sesuaia dengan
perkembangan permasalahan yang dihadapi. Cabang filsafat yang
pokok adalah: Ontologi-Epistemologi-Metodologi-Logika-Etika-
Estetika. Cabang-Cabang filsafat ini merupakan lingkaran pertama,
selanjutnya masih adal lingkaran ke dua seperti: filsafat sosial,
filsafat politik, filsafat kukum, filsafat ekonomi, filsafat agama, dan
lingkaran ke tiga seperti: filsafat ilmu, filsafat kebudayaan, filsafat
bahasa, filsafat lingkungan.
14 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
abad ke 4 SM, pegangan konseptualnya tentang sifat materi yang
disesuaikan untuk mengakomodasi berbagai fenomena yang relatif
sederhana diamati.Pada abad ke-21, kimia telah menjadi disiplin
ilmu terbesar, memproduksi lebih dari setengah juta publikasi mulai
dari penyelidikan empiris langsung untuk bekerja teoritis
substansial.Namun, kepentingan khusus dalam isu-isu konseptual
yang timbul dalam bidang kimia, selanjutnya Filsafat Kimia, adalah
tambahan yang relatif baru untuk filsafat ilmu.
15 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
wilayah aksiologi menjadi penting untuk dikaji bagi ilmuan kimia.
Artinya adanya hubungan filsafat dengan ilmu, khususnya ilmu
kimia.
16 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
mengenai peluruhan atom yang dapat dimanfaatkan oleh manusia
untuk tujuan tertentu. Peluruhan atom telah diketahui oleh
ilmuwan, bahwa dalam proses peluruhan atau fisi sebuah unsur akan
disertai pelepasan energi beberapa elektron yang tentunya dapat
dimanfaatkan, misalkan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
17 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Meskipun secara historis antara ilmu dan filsafat pernah
merupakan suatu kesatuan, namun dalam perkembangannya
mengalami divergensi, dimana dominasi ilmu lebih kuat
mempengaruhi pemikiran manusia, kondisi ini mendorong pada
upaya untuk memposisikan ke duanya secara tepat sesuai dengan
batas wilayahnya masing-masing, bukan untuk mengisolasinya
melainkan untuk lebih jernih melihat hubungan keduanya dalam
konteks lebih memahami khazanah intelektual manusia
18 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat berupaya mencari jawabannya,
bahkan ilmu itu sendiri bisa dipertanyakan atau dijadikan objek
kajian filsafat (Filsafat Ilmu),
19 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Ciri dan Permasalahan Filsafat
Ciri Filsafat
20 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Adapun beberapa ciri-ciri filsafat diantaranya :
1.Menyeluruh
Menyeluruh berarti filsafat ber pemikiran yang luas serta tidak
membatasi adanya sudut pandang dari manapun.
2.Mendasar
Mendasar berarti filsafat ber fikiran bukan hanya membahas
pengertian/ mengupas dasarnya saja namun lebih dari
itu. Pembahasan mendasar mencakup penelitian lebih dalam
3.Spekulatif
Spekulatif berarti filsafat merupakan hasil dimana dapat
menjadi bahan/objek pembahasan selanjutnya
Adapun tujuan belajar filsafat yaitu :
1.Pendobrak
Filsafat ilmu sebagai pendobrak fikiran manusia terdahulu, yang
mana fikirannya terpenjara dari fikiran fikiran tahayyul. Sehingga
adanya filsafat ilmu, sebagai pendobrak, sebagai pintu bagi
masyarakat terdahulu.
2.Pembebas
Filsafat ilmu sebagai pembebas sifat masyarakat yang masih
tepenjara dan terperangkap oleh kepercayaan yang
21 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
diyakini. Sehingga adanya filsafat sebagai pembebas sifat yang tidak
bisa berfikir rasional.
3.Pembimbing
Filsafat sebagai pembimbing adanya pemikiran manusia serta
meluruskan pendapat dan pandangan persepsi manusia.
Ciri-ciri filsafat
2. Tidak faktual
22 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
baik dan yang buruk, yang susila dan asusila dan akhirnya filsafat
sebagai suatu usaha untuk mempertahankan nilai.
5. Implikatif
23 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
2. Tidak menyangkut fakta
4. Bersifat kritis
24 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
5. Bersifat sinoptik
6. Bersifat imflikatif
Permasalahan Filsafat
25 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
disini, apa yang menjadi fikiran orang lain belum tentu menjadi
fikiran saya, dan bisa saja saya fikirkan lain waktu.
c. Anthought able yaitu sesuatu yang tidak bisa difikirkan oleh
seseorang. Misalnya saja Tuhan, bagaimanapun Tuhan tidak bisa
difikirkan, karena melalui penglihatan indra tidak dapat dijangkau
dan tidak mungkin bisa.
2. Objek Formal
26 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
persoalan pokok, 1) Hakikat Tuhan, 2) Hakikat Alam, 3) Hakikat
Manusia. Maka ada filsafat tentang manusia (antropologi), filsafat
tentang alam (kosmologi), dan filsafat tentang akhirat (teologi –
filsafat ketuhanan dalam konteks hidup beriman dapat dengan
mudah diganti dengan kata Tuhan). Antropologi, kosmologi dan
teologi sekalipun kelihatan terpisah akan tetapi saling berkaitan
juga, sebab pembicaraan tentang yang satu pastilah tidak dapat
dilepaskan dari yang lain.
27 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
bicarakan dalam landasan pengembangan ilmu pengetahuan yakni
landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis. Objek formal
filsafat ilmu merupakan sudut pandangan yang ditujukan pada
bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau
sudut dari mana objek material itu di sorot.
METODE FILSAFAT
28 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
banyak telah memiliki pengetahuan filsafat, langkah pertama
dengan memahami isi ajaran, kemudian mengajukan kritiknya. Kritik
itu dapat menggunakan pendapatnya sendiri atau pun orang lain.
CABANG-CABANG FILSAFAT
29 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
seseorang akan lebih menjadi manusia, karena terus melakukan
perenungan akan menganalisa hakikat jasmani dan hakikat rohani
manusia dalam kehidupan di dunia agar bertindak bijaksana. Dengan
berfilsafat seseorang dapat memaknai makna hakikat hidup
manusia, baik dalam lingkup pribadi maupun sosial.
30 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu
pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, Ilmu jiwa, ilmu
mendidik, dan sebagainya.
31 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
5. Dengan berfilsafat manusia berpikir dan karena berpikir maka
manusia ada. Menurut Rene Descartes : karena berpikir maka saya
ada (cogito ergo sum)
32 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
4. Mempertanggungjawabkan metode keilmuwan secara logis dan
rasional;
PENERAPAN FILSAFAT
PERANAN FILSAFAT
33 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
nilai kognitif dan ilmu murni) dan humanis
(mengembangkan manusia dari segi ketrampilan dan
praktik hidup) demi sebuah pendidikan yang utuh dan
seimbang.
34 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Pokok Pokok Filsafat Dan Isu Isu Kimia
35 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode
ilmiah dengan norma-norma moral atau profesional?.
PEMBAGIAN FILSAFAT
Aliran/Mahzab Filsafat
36 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Alcuinus, salah seorang tokoh “Filsafat Scholastik” pada
zaman abad pertengahan membagi filsafat sebagai berikut
:
Bagian fisika yang menyelidiki apakah sebab-sebabnya
sesuatu itu ada.
Bagian etika yang menentukan tata hidup.
Bagian logika yang mencari dasar-dasar untuk mengerti.
Al-Kindi ahli pikir dalam filsafat islam membagi filsafat
menjadi tiga bagian yaitu :
Ilmu fisika, tingkatan terendah;
Ilmu matematika, tingkatan tengah;
Ilmu ketuhanan, tingkatan tertinggi.
Al-Farabi dan Ibnu Sina membagi dua bagian yaitu filsafat
teori dan filsafat praktek.
Prof. DR. M. J. Langeveld membagi filsafat dalam tiga
lingkungan masalah, yaitu :
Lingkungan masalah-masalah keadaan (metafisika,
manusia dan lain-lain);
Lingkungan masalah-masalah pengetahuan (teori
pengetahuan, teori kebenaran, logika);
Lingkungan masalah-masalah nilai (teori nilai, etika,
estetika, yang bernilai berdasarkan religi).
Prof. Alburey Castell membagi filsafat ke dalam enam
bagian sebagai berikut :
Masalah theologies;
Masalah metafisika;
Masalah epistimologi;
Masalah etika;
Masalah politik;
Masalah sejarah.
H.De Vos membagi filsafat ke dalam sembilan golongan
sebagai berikut :
Logika;
37 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Metafisika;
Ajaran tentang ilmu pengetahuan;
Filsafat alam;
Filsafat kebudayaan;
Filsafat sejarah;
Etika;
Estetika;
Plato membedakan filsafat atas tiga bagian sebagai berikut
:
Dialetika, tentang ide-ide atau pengertian-pengertian
umum;
Fisika, tentang dunia materil;
Etika, tentang kebaikan.
Aristoteles membagi 4 cabang yaitu :
Logika;
filsafat teoritis;
filsafat praktis;
filsafat peotika;
38 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan itu
sendiri. Satu sikap yang diperlukan di sini adalah menerapkan
metode ilmiah yang sesuai atau cocok dengan struktur ilmu
pengetahuan, bukan sebaliknya. Metode hanya sarana berpikir,
bukan merupakan hakikat ilmu pengetahuan
39 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
digemari oleh banyak filosof. “Ilmu pengetahuan adalah kebenaran
yang diperoleh melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris,
(berpikir logis dan berpikir induktif). Definisi ini biasanya didasarkan
pada asas induksi, yaitu bahwa apa yang kelihatannya telah terjadi
beberapa kali hampir pasti selalu terjadi dan dapat dipakai sebagai
fakta dasar atau hukum yang memungkinkan dibangunnya suatu
struktur teori yang kuat. Pentingnya pemikiran spekulatif diakui,
dengan pengandaian bahwa ia dikendalikan oleh kesesuaian dengan
fakta. Hasil analisis Ziman. Tujuan dari ilmu pengetahuan bukan
sekedar untuk memperoleh informasi dan menyampaikan
pandangan-pandangan yang tidak saling bertentangan, tetapi
bahwa ilmu pengetahuan harus bersifat umum untuk mencapai
suatu kesepakatan pendapat yang rasional mengenai bidang yang
mungkin sangat luas.
40 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
prasangkaprasangkanya, serta letaknya dalam kerangka umum dan
cabang-cabang pengetahuan intellektual.
2. Teori kebenaran
41 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
2. Filsafat ilmu-ilmu khusus (philosophy of spesific science),
misalnya filsafat fisika dan filsafat psikologi, filsafat hukum,
filsafat pendidikan, dll. Setiap filsafat ilmu khusus itu
membahas konsep-konsep yang khusus berlaku dalam
lingkungan masing-masing ilmu.
42 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Meta Teori Kimia dan Etika
43 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Schummer, "Para filsuf zat mendefinisikan reaksi kimia dengan
perubahan zat-zat tertentu, sedangkan para filsuf proses
mendefinisikan zat dengan reaksi kimia khasnya." [3]
44 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
kelahiran Malta Eric Scerri , editor jurnal "Yayasan" of Chemistry
"dan penulis Filsafat Sains Normatif dan Deskriptif dan Peran Kimia
dalam Filsafat Kimia , 2004, di antara artikel-artikel lainnya. Scerri
secara khusus tertarik pada dasar-dasar filosofis dari tabel periodik ,
dan bagaimana fisika dan kimia bersilangan dalam kaitannya
dengannya, yang menurutnya bukan semata-mata masalah sains,
tetapi juga filsafat.
45 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Bagaimanapun juga hal-hal seperti ini tidak akan pernah menemui
kejelasannya hingga salah satu pihak terpaksa kalah atau mungkin
masalah menjadi berlarut-larut. Mungkin juga kedua pihak dapat
saling memberi maklum. Menyikapi persoalan-persoalan yang
semacam inilah, maka meta-etika dijadikan bekal awal dalam
mempertimbangkan suatu masalah, sebelum penetapan hasil
pertimbangan dibuat.
46 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Meta teori kimia
Taksonomi
Psikologi
Penelitian sosial
Dalam matematika
47 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
bidang metamathematics . Harapannya untuk keberhasilan
pembuktian ini pupus oleh karya Kurt Gödel , yang pada tahun 1931,
menggunakan teoremaketidaklengkapannya untuk
membuktikan tujuan konsistensi dan kelengkapan ini menjadi tidak
mungkin tercapai. Namun demikian, programnya dari masalah
matematika yang belum terpecahkan, yang darinya tumbuh
proposal metamathematical ini, terus mempengaruhi arah
matematika selama sisa abad ke-20.
48 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
nilai dalam sistem masyarakat. Sebenarnya pembenaran atau
penyalahan tindakan mempunyai sifat relatif. Karena etika memiliki
nilai subyektivitas, mencakup pandangan dan pemikiran individu
yang terkadang dianggap ‘berbeda’ dengan kaum mayoritas yang
memiliki regulasi dan penataan yang telah dikukuhkan. Etika adalah
ilmu yang reflektif dan kritis. Norma-norma dan pandangan moral
dengan sendirinya sudah terdapat dalam masyarakat[11]. Hal ini
yang akan menciptakan bumping antara yang sudah tertanam dan
yang baru datang.
49 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
indrawi dengan dunia fakta. Persentuhan ini biasanya disebut
pengalaman. Bacon berpendapat, pengalaman dari hasil
pengamatan yang bersifat partikular akan menemukan pengetahuan
yang benar, dan oleh karena itu ia yakin bahwa pengalaman adalah
sumber pengetahuan sejati.
50 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Contohnya para pedagang yang menambahkan bahan-
bahan kimia pada makanan yang seharusnya bahan-bahan kimia
tersebut bukan sebagai bahan tambahan dalam makanan atau tidak
boleh dikonsumsi. Namun cara tersebut dianggap mampu
mendapatkan keuntungan yang lebih. Disinilah letak kesalahan
pemahaman masyarakat. Hal ini tentunya akan berhubungan
dengan filsafah dalam hal akisologi tersendiri. Contoh lain dalam
bidang militer, kimia seolah menjadi landasan untuk menciptakan
senjata yang paling menakutkan, efisien dan berdaya guna yang
hebat.
51 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
materi berikut ini: • Salinan resmi GCCE, • Pembukaan ini yang berisi
panduan untuk membantu dalam mengadaptasikan pelaksanaan
GCCE di negara asal atau organisasi peserta, • Panduan Etika Den
Haag, • Perangkat Bantu Pedoman Perilaku, dan • Menanamkan
Etika ke dalam Pengembangan Insinyur
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang
hak dan kewajiban moral (Akhlak);
52 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
sebagai pedoman dari tuntutan hati nurani orang yang
bersangkutan dan masyarakat demi untuk terciptanya rasa
kemanusiaan, kejujuran dan keadilan dalam kehidupan
antar individu dan masyarakat.
53 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
kehidupannya dilandasi dengan ilmu yang didasari oleh akal.
Kemudian diuaskan menjadi memperhatikan, menyimak,
mengumpulkan makna, menyimpan dalam batin, berhenti untuk
menyadari.22 Disini bertemu antara logos dengan ethos (etika),
berarti adanya penghentian, rumah, tempat, tanggal, endapan sikap.
54 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Hakekat dan Landasan Ilmu Kimia
Agar lebih paham lagi, berikut adalah materi lebih lengkap tentang
ilmu kimia :
55 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Seperti yang disinggung di atas bahwa secara bahasa kimia
berasal dari bahasa arab “al – kimia” yang memiliki arti perubahan
materi. Kimia juga berasal dari bahasa Yunan “khemia” dengan arti
perubahan materi.
56 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
ilmu filsafat, pastinya tidak akan ditemukan pemikiran tentang atom
yang dulu pun juga dianggap khayalan.
2. Konsep Kimia
a. Atom, istilah atom dalam hakikat ilmu kimia adalah materi yang
memiliki muatan positif. Atom terdiri dari proton dan neutron. Atom
juga termasuk satu terkecil yang bisa mempertahankan sifat muatan
positif meskipun ada di area sistem elektron.
b. Unsur, adalah satuan lebih kecil dari atom. Dimana unsur ini
memiliki sekelompok atom yang memiliki proton dan inti proton.
Sedangkan untuk inti proton itu sendiri disebut dengan atom unsur.
d. Senyawa, Senyawa terbentuk oleh dua atau lebih dari dua unsur.
57 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
g. Wujud zat lebih menunjukan pada hasil. Dimana wujud zat ini
terbentuk akibat perubahan kimia. Misal dari es batu berubah
menjadi cair, dan berlaku sebaliknya.
3. Karakteristik Kimia
58 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
hanya itu, hakikat ilmu kimia memiliki karakteristik lain bahwa ilmu
ini adalah metode ilmiah yang memiliki rangkaian proses ilmiah demi
memperoleh konsep, hukum, aturan dan prinsip ilmiah.
1. Bidang kedokteran
2. Bidang farmasi
3. Bidang kriminologi
59 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Sebagai salah satu ilmu terapan, Kimia masih membutuhkan ilmu-
ilmu pendukung lainnya. Adapun hubungan antara ilmu Kimia dan
ilmu lainnya adalah sebagai berikut.
1. Bidang kedokteran
2. Bidang farmasi
3. Bidang kriminologi
4. Bidang pertanian
5. Bidang biologi
6. Bidang seni
7. Bidang arkeologi
60 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a
Manfaat Mempelajari Kimia
61 | M o d u l F i l s a f a t K i m i a