NAMA
NIM
: O111 15 302
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa
NIM
: O11115302
Nama Asisten
: Rismayani
Waktu Asistensi
No.
Jadwal Asistensi
Saran Perbaikan
Paraf Asisten
Makassar, ..........................2016
Asisten
Praktikan
Rismayani
JUDUL PRAKTIKUM
Sistem Indera
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui gerak refleks Patella, pupil mata, dan sensasi panas dingin.
2. Untuk mengetahui fungsi Vestibular melalui tes nistagmus dan tes jatuh
3. Untuk mengetahui sistem Termoreseptor/termoregulasi pada tubuh katak.
1.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
Berbeda dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap
terhadap rangsang eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan
makanan dalam bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Setiap individu,
baik pada hewan yang uniseluler maupun pada hewan yang multiseluler,
merupakan suatu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti setiap bagian dari
mempercepat/memperlambat
denyut
jantung,
melebarkan/menyempitkan
b.
ini
dapat
beruparasa
nyeri,
lapar,
haus,
Gerak refleks adalah gerak yang tidak seperti biasanya dilakukan karena
rangkaian rangsang yang ditimbulkan lebih ke arah cepat dan tanpa pengolahan
respon di otak.
Macam-macam gerak refleks, yaitu :
1. Refleks segmental adalah refleks yang hanya melewati sebagian kecil dari
CNS. Contohnya adalah refleks peregangan otot dan refleks cahaya pada
pupil karena hanya menggunakan segmen kecil dari Medulla spinalis atau
brainstem.
2. Refleks intersegmental. Refleks ini menggunakan multiple segmen dari
CNS. Contohnya adalah respons propriosepsi karena aksi potensial saraf
sensori jauh memasuki Spinal cord dan belum akan berjalan kembali ke
Cerebral cortex sebelum responsi motorik dihasilkan. Respon motorik
kembali melalui rute intersegmental yang sama (Pangestiningsih, 2010).
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu: stimulus pada organ
reseptor - sel saraf sensorik - sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang
belakang - sel saraf motorik - respon pada organ efektor (Hill, 2015).
C. Sistem vestibular
Sistem vestibular berperan penting dalam keseimbangan, gerakan kepala,
dan gerak bola mata. Sistem vestibular meliputi organ-organ di dalam telinga
bagian dalam. Berhubungan dengan sistem visual dan pendengaran untuk
merasakan arah dan kecepatan gerakan kepala.
Sebuah cairan yang disebut endolymph mengalir melalui tiga kanal telinga
bagian dalam sebagai reseptor saat kepala bergerak miring dan bergeser.
Gangguan fungsi vestibular dapat menyebabkan vertigo atau gangguan
keseimbangan. Alergi makanan, Dehidrasi, dan trauma kepala / leher dapat
menyebabkan disfungsi vestibular. Melalui refleks vestibulo-occular, mereka
mengontrol gerak mata, terutama ketika melihat obyek yang bergerak.
Kemudian pesan diteruskan melalui saraf cranialis VIII ke Nucleus vestibular
yang berlokasi di batang otak (brain stem). Beberapa stimulus tidak menuju
langsung ke Nukleus vestibular tetapi ke serebelum, formatio retikularis,
thalamus dan korteks serebri.
Nukleus vestibular menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth,
formasi (gabungan reticular), dan cerebelum. Hasil dari nucleus vestibular
adalah
suatu
mekanisme
makhluk
hidup
untuk
siang dan malam, makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air
(Sany, 2013).
Berdasarkan dua karakteristik yaitu apakah hewan itu bersifat endothermi
atau tidak dan apakah mereka melakukan thermoregulasi atau tidak, maka ada
empat tipe hubungan thermal paling mendasar antara hewan dan lingkungan
sekitarnya sebagai berikut ini (Putra, 2012) :
a.
Hewan poikilotherm non-thermoregulasi atau ektotherm nonthermoregulasi, yaitu hewan yang tidak mampu mempertahankan temperatur
tubuhnya
melalui
proses
metabolisme
dan
juga
tidak
melakukan
endotherm
non-thermoregulasi
yaitu
hewan
yang
melakukan
Baskom 3 buah
Kain penutup mata
Palu Hummer
Penlight
Thermometer air raksa
Bahan :
Patella
a.
2.
Pupil mata
a. Pelaku menutup mata selama 2 menit.
b. Segera setelah membuka, lalu mengamati perubahan yang terjadi
pada ukuran pupil mata dengan menggunakan penlight. Mengamati
selama beberapa detik. Catatlah hasilnya.
3.
c.
d.
e.
f.
g.
Bandingkan kesan yang saudara alami hasil tiupan pada sub. 5 dan
6.
h.
Nistagmus
a. Probandus duduk tegak di kursi dengan kedua tangannya
memegang erat lengan kursi.
Tes jatuh
a. Dengan mata tertutup dan kepala ditundukkan sehingga kepala
membentuk sudut sudut 120 derajat, probandus diputar di kursi
menurut arah jarum jam sebanyak 10 kali.
b. Probandus berhenti sambil membuka matanya, dan menegakkan
kepala serta badannya perhatikan kemana dia akan jatuh dan
tanyakan kepada probandus kemana rasanya ia akan jatuh.
II. 3 Termoreseptor/termoregulasi
a.
b.
c.
patellarisnya
dipukul
dalam
keadaan
probundus
dialihkan
perhatiannya, gerak reflexnya lebih cepat hal ini dikarenakan otot fleksor dalam
keadaan berelaksasi sehingga sewaktu dipukul dengan reflex bergerak dan
berkontraksi hingga reflexnya lebih cepat.
1.2 Refleks pupil mata
Hasil
Jika penlight didekatkan pada mata maka pupil mata akan mengecil,
sebaliknya jika penlight dijauhkan dari mata maka pupil mata akan terlihat
membesar dan hal ini terjadi secara cepat (membutuhkan waktu yang sedikit).
Pembahasan :
Pengujian berikutnya yaitu pengujian aktivitas refleks pada pupil.
Pengujian dilakukan terhadap mata normal. Pelaku menutup mata selama 2
menit. Segera setelah membuka mata, perubahan pupil pelaku diamati
menggunakan penlight.. Hasil yang diperoleh yaitu pupil pelaku mengecil. Hal ini
tidak sesuai dengan teori karena seharusnya pada saat sesudah diberi perlakuan
diameternya semakin besar karena otot sirkuler relaksasi dan otot radier
berkontraksi untuk mengatur cahaya yang masuk (Burhan, 2009). Sehingga saat
sebelum pelaku di beri perlakuan dan setelah diberi perlakuan terjadi penambahan
ukuran dimeter pupil. Adapun penyebab setelah dibiarkan beberapa detik diameter
pupil kembali normal atau kecil dikarenakan pupil akan berkontriksi (mengecil
saat melihat cahaya terang disebut juga refleks cahaya pupillary / pupillary light)
untuk melindungi retina dari intensitas atau stimulus cahaya yang berlebihan
(Anthony, 1983). Refleks fotopupil pusat sensorisnya adalah saraf kranial II dan
III dan motorisnya adalah saraf kranial VII (Soewolo, dkk. 2005). Mekanisme
kontraksi serabut otot iris akan mengakibatkan kontriksi pupil hal ini mencegah
cahaya menyebar dari obyek masuk ke mata melewati kornea dan lensa, cahaya
yang menyebar tidak akan terfokus pada retina sehingga gambar terlihat kabur
pada retina (Anthony, 1983). Hal ini menunjukkan terjadi kesalahan saat
pelaksanaan metode, karena diameter pupilnya mengecil padahal seharusnya
membesar karena pelaku telah menutup mata dimana keberadaan cahaya minim
yang harusnya pupil membesar.
1.3 Sensasi panas dingin
Hasil
- Air suhu 20oC
- Air suhu 40oC
- Air suhu 30oC
Gambar I.3.1
Tangan kanan dimasukkan ke dalam
air bersuhu 20oC dan tangan kiri
40oC
Pembahasan :
Gambar I.3.2
Tangan kanan dan kiri setelah di
masukkan dalam air bersuhu 30oC
Nistagmus
labyrinth
menjadi
tidak stabil
: 32oC
: 14oC
: 34oC
sehingga mempengaruhi
RANGKUMAN
Gerak refleks ialah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak.
Gerak refleks dilakukan tanpa kesadaran. Mekanisme gerak refleks
berlangsung secara spontan dibawah kontrol Medulla spinalis.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Chaterine P dan Gary A.T.1983. Anatomy and Physiology. London: The
C.V Mosby Company.
Brotowidjoyo, M. 1989. Zoologi Dasar. Penerbit Erlangga: Jakarta
Burhan. 2009. Macam Refleks pada Manusia. (Online). (http://biologiitey.com/2010/01/macam-refleks-pda-menusia.html, diakses tanggal 14
Oktober 2016).
Campbell, N.A., dkk. 2004. Biologi. Edisi kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Hill, Faisal. 2015. Bullet. IPB Press : Bogor. https://www.academia.edu/9981217/
BULLET. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2016
Irfan dan Jemmy Susanti.2008. Pengaruh Penerapan Motor Relearning
Programme (Mrp) Terhadap Peningkatan Keseimbangan Berdiri Pada
Pasien
Stroke
Hemiplegi.
http://digilib.esaunggul.ac.id/
Universitas
Esa
Unggul
Jakarta.
pengaruh-penerapan-motor-
Diakses
pada