Anda di halaman 1dari 9

Modul 9.

Fisika Dasar II
I. ARUS BOLAK-BALIK
Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa diharapkan dapat menganalisis aliran arus dalam rangkaian R-L-C
II. Materi :
ARUS BOLAK-BALIK
2.1 Tegangan Sinusioda
2.2 Resistor,Kapasitor atau Induktor dalam Rangkaian Arus Bolak-balik
2.3 Rangkaian Seri R-C-L
2.4 Rangkaian Paralel R-C-L
2.5 Nilai Arus,Tegangan dan Daya pada rangkaian AC
2.6 Resonansi pada Rangkaian Seri R-C-L
III. Pembahasan
2.1 Tegangan Sinusoida
Tegangan sumber berubah dengan waktu secara sinusoida ( Gambar 9.1 ) yang
dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut :
v Vm sin t

( 9.1 )

Atau v ( t ) = vm sin ( 2 f t + )
Dimana,
v

= tegangan sesaat

Vm

= tegangan maksimum atau amplitude

= frekuensi sudut = 2 f

= periode tegangan
T

Vm
t
0

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Gambar 9.1 Grafik tegangan


berubah dengan waktu secara
sinusoida

NURHASANAH

FISIKA II

Harga tegangan V berulang dalam waktu T disebut periode tegangan. Dalam satu
periode T terjadi satu siklusperubahan tegangan. Dan banyaknya siklus dalam satu
satuan waktu 1/ T disebut frekuensi tegangan f, maka f = 1/ T.
Satuan frekuensi adalah seperdetik ( Cps ) atau Hertz
Tanda di dalam sinus , yaitu = (2 f t + ) memiliki satuan sudut yang disebut
sudut fasa atau fasa. Sudut disebut tetapan fasa, yaitu sudut fasa pada saat t =
0. Untuk menyatakan nilai tegangan listrik bolak-balik ( AC ) , maka besaran yang
digunakan adalah sebagai berikut :
a. Tegangan sesaat : tegangan pada saat t yang dapat dihitung dari persamaan
( 9.1 ).
b. Apmlitudo tegangan vm yaitu nilai maksimum tegangan.
c. Tegangan puncak ke puncak, yaitu beda tegangan antarategangan maksimum
dan minimum vpp = 2 vm .
d. tegangan ( nilai ) rata-rata v rata-rata .
harga rata-rata sama dengan harga rata-rata dari v ( t ) = v m sin ( 2 f t + ) untuk
selang waktu antara 0 sampai dengan T / 2.
T/2

2 vm sin t dt

v rata-rata =

2 vm

=
T /2

sin t d(t)

2 vm

Karena T = / f = 2 f / f = 2 , maka v rata-rata =


2 vm

T/2

( - cos t )
2

Atau v rata-rata =

0
( 9.2 )

Tegangan rms , nerupakan harga rata-rata untuk selang waktu satu periode adalah
nol. Untuk menentukan tegangan rata-rata dari kuadrat v ( t ) sebagai berikut :
V rms 2 = ( v2 ( t )) = 1/T

( t ) dt

( 9.3 )

Maka akan diperoleh


V rms 2 = vm2 / 2

atau

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

V rms = 2 vm / 2

NURHASANAH

FISIKA II

2.2 Resistor, Kapasitor dan Induktor dalam rangkaian Arus Bolak-balik


Resistor dalam rangkaian AC
Jika tahanan R dihubungkan dengan sumber tegangan AC ( Gambar 9.2.a ), maka
arus melemah dan menguat mengikuti GGL Bolak-balik sesuai hukum Ohm, yaitu I =
V/R . Beda potensial antara a dan b adalah :
Vab v Vm sin t

Karena arus nol pada saat tegangan nol dan arus mencapai puncak pada saat
tegangan juga mencapainya, maka arus dan tegangan disebut sefase.( Gambar
9.2.b ).
i,v
a

i
v

Gambar 9.2.a Resistor


pada sumber tegangan
AC

Gamar 9.2.b Grafik tegangan


sesaat dan arus sebagai
fungsi waktu

Arus sesaat yang melalui resistor sebagai berikut :

v Vm

sin t
R
R

atau

Vm
Im
R

( 9.4 )

i I m sin t

( 9.5 )

Kapasitor dalam rangkaian AC


Jika kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan AC( Gambar 9.3.a ), maka
plat-plat kapasitor mendapat muatan-muatan dalam jumlah yang sama , yaitu :
q CVab CVm sin t

( 9.7 )

Nilai rata-rata atau rms dari tegangan atau arus adalah sebagai berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

I rms

I maks
0,707 I maks
2

Vrms

Vmaks
0,707Vmaks
2

( 9.8 )

( 9.9 )
Fase arus yang melalui kapasitor mendahului /2 terhadap fase tegangannya
( Gambar 9.3.b ).
C
i,v

i
V
t
I

Gambar 9.3.a Kapasitor


dihubungkan dengan
tegangan AC

Gambar 9.3.b Grafik tegangan


sesaat dan arus sebagai fungsi
waktu

Reaktansi kapasitif atau impedansi dari kapasitor adalah sebagai berikut :


XC

1
C

( 9.10 )

maka arus yang diperoleh :

Im

Vm
1 / C

atau

Im

Vm
XC

( 9.11 )

Induktor dalam rangkaian AC


Induktor murni dengan induktansi L, dihubungkan dengan pada sumber tegangan
AC( Gambar 7.4.a ) bila i menyatakan arus sesaat yang melalui induktor. Maka beda
potensial antara ujung-ujung induktor adalah :
L

di
dt

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

Vm sin t L

di

di
0 atau
dt

di
Vm sin t
dt

Vm
sin t.dt
L

sehingga diperoleh :

Vm
V

cos t m sin(t )
L
L
2

atau

Vm
Im
L

( 9.12 )

maka arus sesaat dinyatakan :


i I m sin(t

)
2

( 9.13 )

fase arus melalui inductor tertinggal / 2 terhadap fase tegangannya.


L
i,v
i

v
t

Gambar 9.4.a Induktor


dihubungkan dengan
sumber AC

Gambar 9.4.b Grafik arus


sesaat dan tegangan
sebagai fungsi waktu

Contoh 1 :
Sebuah kumparan memiliki resistansi R = 1 dan induktansi 0,3 H. Hitung arus
yang melewati kumparan tersebut, jika:
a. dipasang pada sumber 120 volt DC
b. 120 volt AC rms 60 Hz
Penyelesaian :
a. i

V 120volt

120 Ampere
R
1

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

b. X L 2fL (6,28)(60 Hz )(0,3H ) 113


dan arus yang di peroleh :

I rms

Vrms 120Volt

1,06 Ampere
XL
113

Contoh 2 :
Berapakah arus puncak dan arus rms pada rangkaian kapasitor, jika C= 1 F dan
Vrms = 120 volt ? hitung untuk :
a. f = 60 Hz

dan

b.

f = 6 x 10 5 Hz

Penyelesaian :
a. Vmaks
XC

2Vrms 170volt

1
1

2,7 k
2fC
(6,28)(60 Hz )(1x10 6 F )

I maks

Vmaks
170volt

63mA
XC
2,7 x103

I rms

Vrms
120volt

44mA
XC
2,7 x103

b. X C

1
0,27
2fC

dan

I o 630 Ampere

dan I rms 440 Ampere

2.3 Rangkaian seri R- C L


Rangkaian terdiri dari resistansi, Kapasitansi dan induktansi yang berhubungan
secara seri, maka besar impedansinya dinyatakan sebagai berikut :
Z

R 2 ( X L X C )2

( 9.14 )

dengan Z dalam Ohm. Jika tegangan digunakan dalam rangkaian seri, maka berlaku
hukum seperti hukum Ohm. Yaitu :
Vm = Im Z
Sudut fase antara V dan I adalah :

tan

X L XC
atau
R

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Cos

R
Z

( 9.15 )

NURHASANAH

FISIKA II

Penggambaran vector rangkaian R-C-L, karena hubungan impedansi tersebut dapat


digambarkan dengan menggunakan rumus segitiga siku-siku ( Gambar 9.5 ).
Hubungan tersebut juga berlaku untuk tegangan pada rangkaian seri, yang
dinyatakan oleh :

V 2 VR2 (VL VC ) 2

( 9.16 )

Fase potensial
Z
XL - XC

Fase arus

Gambar 9.5 Hubungan


impedansi yang dinyatakan
dengan rumus segitiga sikusiku

2.4 Rangkaian paralel R - C - L


Suatu rangkaian AC yang terdiri atas resistansi, kapasitansi dan induktansi yang
dipasang secara paralel, maka besar impedansi dapat dinyatakan :
Z

1
1
1
1 2
( )2 (

)
R
XC X L

( 9.17 )

Z = impedansi pada rangkaian R - C L , sudut fase antara I m dan tegangan Vm


diperoleh :

1
1

I IL
X
XL
tg C
C
1
IR
R

( 9.18 )

2.5 Nilai Arus,Tegangan dan Daya pada rangkaian AC


Jika tegangan AC digunakan sebesar V pada suatu impedansi, maka tegangan ini
akan menimbulkan arus I dalam impedansi dan sudut fase antara V dan I adalah
( Gambar 7.5 ). Daya yang hilang dalam impedansi adalah :
Daya VI cos

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

( 9.19 )
NURHASANAH

FISIKA II

2.6 Resonansi pada Rangkaian Seri R-C-L


Resonansi terjadi dalam rangkaian R - C - L seri, bila XL = XC . Pada kondisi ini Z
bernilai minimum, sehingga I maksimum untuk nilai V

tertentu. Maka frekuensi

resonansi dapat diperoleh :


fo

( 9.20 )

2 LC

Contoh 3 :
Sebuah kumparan dengan induktansi 0,14 H dan resitansi 12 Ohm dihubungkan
pada jaringan 110 volt, 25 Hz. Hitunglah :
a. Arus dalam kumparan
b. Sudut fase antara arus dan tegangan
c. Faktor daya dan daya yang hilang
Penyelesaian :
a. X L 2fL 2 ( 25)(0,14) 22
Z

R 2 ( X L X C )2

(12) 2 ( 22 0) 2 25

V 110 volt

4,4 Amper
Z
25

b. tan

X L X C 22 0

1,83
R
12

61,3o

c Faktor daya cos cos 61,3o 0,48


dan daya yang hilang = VI cos = ( 110 volt )( 4,4 a ) ( 0,48 ) = 230 Watt

Tugas-tugas
1. Sebuah voltmeter dihhubungkan pada sumber daya sinusoida dengan
frekuensi f = 100 Hz, menujunkan 80n volt. Tentukanlah persamaan tegangan
sesaat sumber tersebut.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

2. Rangkaian

yang

terdiri

atas

resistansi,

induktansi

dan

kapasitansi

dihubungkan dengan jaringan 110 volt. Jika R = 9 Ohm, XL = 28 Ohm dan XC


= 16 Ohm . Hitunglah :
a. Impedansi rangkaian
b. Arus yang mengalir
c. Sudut fase antara arus dan tegangan
d. Daya yang hilang
3. Sebuah sumber daya 120 volt,60 Hz dihubungkan pada resistor noninduktif 800 Ohm dan kapasitor secara seri Tegangan pada hambatan 102
volt. Berapa tegangan pada kapasitor dan reaktansi kapasitor.

Daftar Pustaka
1. Giancoli, Fisika 2 , Penerbit Erlangga,edisi ke lima, Jakarta,2001
2. Drs.Soeharto, Fisika Dasar II , Pt Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995
3. Frederick J.Bueche,Fisika, Edisi ke delapan, Erlangga,1997
4. Sutrisno dan Tan Ik Gie, Seri Fisika, Fisika Dasar ITB, Bandung , 1979

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

NURHASANAH

FISIKA II

Anda mungkin juga menyukai