Anda di halaman 1dari 20

TURUNAN DAN INTEGRAL

LAPORAN PRAKTIKUM MATEMATIKA DASAR

Oleh
Silverino Effendy
161810101054

LABORATORIUM MATEMATIKA DASAR


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2016

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kalkulus diferensial pada abad ke 17 sebagian besar
dipengaruhi oleh masalah menemukan gradient garis singgung disebuah titik pada
suatu kurva yang diketahui dan menentukan kecepatan sesaat sebuah partikel yang
bergeraksepanjang garis lurus dengan laju yang berubah. Kalkulus juga dapat
digunakan

untuk

mencari

tingkat

perubahan.

Misalnya

pembalab

F1

inginmengetahui kecepatannya pada suatu waktu tertentu, berapa tinggi


maksimum dari bola yang dilempar, dan sebagainya. Penyelesaian masalahmasalah tadi akan menjurus kekonsep turunan (derifatif). Menentukan turunan
(derifatif) adalah pengertian dasar dalam kalkulus diferensial.
Setelah mempelajari turunan, kita sering mendengar istilah integral.
Integral erat kaitannya dengan kalkulus diferensial atau turunan suatu fungsi.
Hitung integral ditemukan terlebih dahulu baru kemudian ditemukan turunan.
Namun demikian, hitung integral akan dapat dimengerti dan dipahami dengan
mudah melalui turunan suatu fungsi. Selain itu, pada materi integral juga
menyangkut masalah limit terutama limit fungsi dititiktak berhingga. Dalam
kehidupan sehari-hari, konsep integral berguna dalam perhitungan bangun-bangun
ruang sisi lengkung yang simetris dapat ditemukan dengan mudah. Contoh
bangun ruang sisi lengkung yang simetris adalah vas bungan, gerabah, gentong
air, dan ember.
Permasalahan tentang turunan dan integral dapat diselesaikan dengan
mudah

menggunakan

program matlab. Dengan program matlab dapat

memudahkan kita dalam menyelesaikan rumitnya persoalan turunan dan integral.


Kita tidak perlu lagi menghitung manual, cukup dengan menuliskan fungsi-fungsi
turunan dan integral dalam program matlab dengan tepat dan benar.

1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah tentang turunan dan integral ini yaitu:

a. Apa itu pengertian turunan dan integral?


b. Bagaimana menyelesaiakan persoalan turunan dengan program matlab?
c. Bagaimana menyelesaikan persoalan integral dengan program matlab?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum turunan dan integral ini yaitu:
a. Mampu mengetahui pengertian turunan dan integral.
b. Mampu menyelesaikan persoalan turunan dengan program matlab.
c. Mampu menyelesaikan persoalan integral dengan program matlab.
1.4

Manfaat
Adapun manfaat dalam praktikum turunan dan integral ini yaitu:

a. Mahasiswa dapat mengerti turunan dan integral.


b. Mahasiswa dapat menyeleseikan persoalan turunan dengan matlab.
c. Mahasiswa dapat menyeleseikan persoalan integral dengan matlab.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Turunan
Perhatiakn fungsi y = f(x)
lim

x x

f ( x+ x ) f ( x)
y dy
=
= y ' =f ' ( x )= lim
x dx
x
x x

y dan x

dy
disebut perbedaan ialah pertambahan. dx

symbol (tanda) disebut derivative (turunaa) dy dan dx

sebagai suatu

disebut diferensial.

Selain notasi f'(x) diatas, turunan fungsi f(x) dapat ditulis dengan notasi df(x)/dx
atau dy/dx. Notasi ini disebut notasi Leibniz, karena dikemukakan pertama kali
oleh

seorang

matematikawan

Jerman bernama

Gottfried

Wilhem

Leibniz(Panggabean,2008).
Turunan dari suatu fungsi mewakili perubahan yang sangat kecil dari
fungsi tersebut terhadap variabelnya. Proses menemukan turunan dari suatu fungsi
disebut sebagai pendiferensialan ataupun diferensiasi. Secara matematis, turunan
fungsi (x) terhadap variabel x adalah yang nilainya pada titik x, dengan syarat
limit tersebut eksis. Jika eksis pada titik x tertentu, kita katakan bahwa
terdiferensialkan (memiliki turunan) pada x, dan jika eksis di setiap titik pada
domain , kita sebut terdiferensialkan.
Apabila z = x + h, h = z - x, dan h mendekati 0 jika dan hanya jika z mendekati x.
Persamaan Diferensial Biasa Orde 1 Tunggal Bentuk umum :
dx = f(x,y) dimana y(x0) = y0
dy

a. Metoda Euler Eksplisit


Bentuk umum :
yi+1 = yi + x . f(xi, yi)

Contoh :
Dengan menggunakan metoda euler eksplisit, tentukanlah nilai y pada x =1 jika
dx/dy = x2y, dimana y = 1 pada x = 0.
Penyelesaian:
Dari bentuk umum, maka: yi+1 = yi + x xi2 yi
Bila dipilih x = 0,1 maka:

b. Metoda RungeKutta
Bentuk umum: yi+1 = yi + x/6 (k1 + 2k2 + 2k3 + k4)
dimana:
k1 = f(xi, yi)
k2 = f(xi + x, yi + k1x)
k3 = f(xi + x, yi + k2x)
k4 = f(xi + x, yi + k3x)
c. Metoda Euler Implisit
Bentuk umum:
yi+1 = yi + x f(xi+1, yi+1)
d. Fungsi Builtin Matlab
Contoh : Program untuk persamaan differensial dy/dx = x2 y
Program: disimpan dalam file diferensial.m

function fx = diferensial(x,y)
fx = x^2*y;

Pada command window:


[x,y] = ode45('diferensial', [0:0.1:1], 1)

Sistem Persamaan Diferensial Biasa Orde 1


Sistem persamaan diferensial biasa orde 1 melibatkan lebih dari satu PDB dengan
bentuk umum sebagai berikut:

Dimana:
y = (y1, y2, , yn)
dan untuk x yang tertentu, maka yi diketahui.
Metoda yang digunakan juga sama seperti penyelesaian PDB orde 1 yang tunggal.
a. Metoda Euler Eksplisit

Karena masing-masing persamaan dyi/dx bergantung secara umum terhadap


semua nilai yi, maka masing-masing fi(x,y) harus dihitung terlebih dahulu. Maka
algoritma untuk metoda ini adalah:
y1,j+1 = y1,j + x . f1 (xj, yj)
y2,j+1 = y2,j + x . f2 (xj, yj)
= yn,j+1 = yn,j + x . fn (xj, yj)
dimana yj = (y1,j, y2,j, , yn,j). Sebagai contoh, yi,j merupakan nilai yi pada
nilai x yang ke-j (yaitu, jika kondisi awal ditentukan pada x = 0, maka nilai x yang
ke-j adalah j. x
b. Metoda RungeKutta
Bentuk umum:
yi,j+1 = yi,j + x/6 (k1,i,j + 2k2,i,j + 2k3,i,j + k4,i,j)
dimana:
k1,i,j = f(x, y1,j, y2,j, , yn,j,)
k2,i,j = f(x + x, y1,j + k1,i,j x, ., yn,j + k1,n,j x)
k3,i,j = f(x + x, y1,j + k2,i,j x ., yn,j + k2,n,j x)
k4,i,j = f(x + x, y1,j + k3 ,i,j x ., yn,j + k3,n,j x)
Persamaan Diferensial Parsial
Bentuk umum:
Dimana:
Y(0,x) = Y0, Y(t,0) = Y0, Y(t,L) = YL.
Penyelesaian yang paling sederhana adalah dengan menggunakan Metoda
Eksplisit dengan pendekatan beda maju(Djohan,2007)
2.2 Integral
Pada bagian ini akan dipelajari proses kebalikan dari turunan.
Diberikan F(x) = x2, tentukan aturan F(x).
Dugaan kita: F(x) = x2 + c dengan c sebarang bilangan real.
Apakah ada jawaban lain ?. Gunakan sifat berikut ini untuk menjawabnya:

Sifat: Misalkan F dan G dua buah fungsi dengan sifat F(x) = G(x)
maka terdapat konstanta c sehingga F(x) = G(x) + c
Fungsi F disebut anti turunan dari fungsi f,
dinotasikan A(f) atauf(x) dx bila F(x) = f(x)
Integral dapat digolongkan atas :

2.2.1 Integral tak tentu (Tanpa Batas)


a. Rumus
Fungsi Aljabar
xn dx = 1/n+1 xn+1 + c ; n -1
fungsi Trigonometri
sin x dx = - cos x + c
cos x dx = sin x + c
b.

Sifat-sifat

1. c f(x) dx = c f(x) dx
2. ( f(x) g(x) ) dx = f(x) dx g(x) dx
3. jika f(x) dx = F(x) + c
maka f(ax) dx = 1/a F(ax) + c
f(ax+b) dx = 1/a F(ax+b) + c
Perluasan :
(ax + b)n dx = 1/a 1/(n+1) (ax + b)n+1 + c
sin (ax + b) dx = -1/a cos (ax + b) + c
cos (ax + b) dx = 1/a sin (ax + b) + c
(Martono,1987).
Secara umum, tidak ada prosedur baku untuk mencari solusi persamaan
diferensial. Untuk saat ini pembicaraan akan dibatasi pada persamaan
diferensial yang sangat sederhana. Metode pencarian solusinya menggunakan
metode pemisahan variabel. Prinsip dari metode ini adalah mengumpulkan
semua suku yang memuat peubah x dengan dx dan yang memuat
peubah y dengan dy, kemudian diintegralkan.

2.2.2

Integral Tertentu (Dengan Batas)

Bila suatu fungsi F(x) mempunyai turunan f(x), maka bila f(x) diintegrasikanpada
selang (a, b) menjadi :

SIFAT

Integrasi Parsial
Integral parsial menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Integrasi Parsial


a. Umum

b. Bilangan Natural

c. Logaritma

d. Trigonometri

BAB 3. METODOLOGI

3.1.1

Alat dan Bahan

a. Alat
Laptop Toshiba L640
b. Bahan
Software Matlab 2009
3.1 Cara Kerja
1. Hidupkan computer dengan menekan tombol power
2. Klik kiri 2x icon Matlab pada desktop
3. Setelah Matlab muncul klik command windows
4. Aplkasi matlab sudah bisa dioperasikan

BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Penulisan Integral dalam MATLAB

Penulisan integral pada MATLAB ada dua yaitu penulisan integral tak tentu
dan integral tentu. Cara mennuliskan syntax integral tak tentu adalah int(f(x),x)
dan cara menuliskan syntax untuk integral tentu adalah int(f(x),x,batas
bawah,batas atas).
a. Syntax int(f(x),x) digunakan untuk mencari integral tak tentu terhadap x.

b.

Syntax int(f(x),x, batas bawah, batas atas) digunakan untuk mencari


integral tentu terhadap x

4.2

Penulisan Turunan dalam MATLAB


Ada dua syntax turunan pada MATLAB yang biasanya digunakan, yaitu

diff(f(x),x) dan diff(f(x),x,n).


a. Syntax diff(f(x),x) digunakan untuk mencari turunan terhadap x.

b. Syntax diff(f(x),x,n) digunakan untuk mencari turunan terhadap x sebanyak n.

BAB 5. PENUTUP
1

Kesimpulan
Penulisan integral dan diferensial

Matlab dengan penulisan integral dan

diferensial secara teori tidak jauh beda, tetapi yang membedakannya adalah penulisan
dalam Matlab berupa peintah
integral dengan menggunakan lambang

atau

. Sedangkan secara teori penulisan

dan lambang

untuk diferensial, dengan

menggunakan Matlab mempelajari dan menyelesaikan masalah integral dan diferensial


menjadi lebih mudah.
2

Saran

Dalam pengerjaan Matlab dengan materi integral dan diferensial


diharapkan praktikan mempelajari teori terlebih dahulu. Dan di ruang praktikum
diharapkan praktikan tidak merusak alat alat komputer yang telah disediakan. Jika
jam

praktikum telah selesai diharapkan para praktikan mematikan komputer

dengan prosedur yang benar.

14

DAFTAR PUSTAKA
Martono, K. 1987. Kumpulan Masalah Kritis Dalam Differensial Dan Integral.
Jakarta : Intermedia
Panggabean, A B. 2008. Kalkulus. Yogyakarta : Graha Ilmu
Djohan,W. 2007. Diktat Kalkulus 1. Bandung : Institut Teknologi Bandung

LAMPIRAN
1. Carilah nilai turunan ke 3 dari fungsi-fungsi berikut:
a. f(x) =

( 2 x + x7 )

b. g(x) = ln |

x +1
2 x1 | terhadap x

2. Carilah nilai integral dari fungsi berikut terhadap x:


a. f(x) = tan 3 x

; dengan batas 0 sampai 2

b. g(x) = sin22x+cos22x ; dengan batas 0 sampai 2


c. h(x) = (gOf -1)(x) ; dengan batas 0 sampai 2
3. Sebuah benda bergerak mengikuti lintasan tertentu dengan posisi
terhadap waktu memenuhi persamaan s(t) = t2 -3t-2. Tentukan
kecepatan dan percepatan benda tersebut masing-masing saat 12 dan
5 detik.
4. Tentukan luas daerah diantara kurva y = x4 dan y = 2x x

1. Carilah nilai turunan ke 3 dari fungsi-fungsi berikut:


a. f(x) =

( 2 x + x7 )

b. g(x) = ln |

x +1

2 x1 | terhadap x

2. Carilah nilai integral dari fungsi berikut terhadap x:


a. f(x) = tan 3 x

; dengan batas 0 sampai 2

b. g(x) = sin22x+cos22x ; dengan batas 0 sampai 2

c. h(x) = (gOf -1)(x) ; dengan batas 0 sampai 2

3. Sebuah benda bergerak mengikuti lintasan tertentu dengan posisi


terhadap waktu memenuhi persamaan s(t) = t2 -3t-2. Tentukan
kecepatan dan percepatan benda tersebut masing-masing saat 12 dan
5 detik.

4. Tentukan luas daerah diantara kurva y = x4 dan y = 2x x

Anda mungkin juga menyukai