Anda di halaman 1dari 194

UNIVERSITAS INDONESIA

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI


DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
PADA PEMERINTAH KOTA SERANG

KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Teknologi Informasi

R. HUDAN MUCHTADI
1106121995

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JANUARI 2013
i

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama

: R. Hudan Muchtadi

NPM

: 1106121995

Tanda tangan

Tanggal

: 9 Januari 2013

ii

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Akhir ini diajukan oleh :


Nama

: R. Hudan Muchtadi

NPM

: 1106121995

Program Studi

: Magister Teknologi Informasi

Judul Karya Akhir

: Perencanaan Strategis Sistem Informasi


dalam Mendukung Pengembangan e-Government
pada Pemerintah Kota Serang

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi
Informasi pada Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,
Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing

: Yudho Giri Sucahyo, Ph.D.

( .....................................)

Penguji

: Dana Indra Sensuse, Ph.D.

( .....................................)

Penguji

: Dr. Achmad Nizar Hidayanto

( .....................................)

Ditetapkan di

: Jakarta

Tanggal

: 16 Januari 2013

iii

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Robbul Izzati, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini. Penulisan karya
akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi
Informasi, Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Indonesia. Saya menyadari
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan
sampai pada penyusunan karya akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Bapak Yudho Giri Sucahyo, Ph.D, selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan karya akhir ini;
(2) Bapak Dana Indra Sensuse, Ph.D, dan Bapak Dr. Achmad Nizar
Hidayanto, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan
demi kemajuan karya akhir ini;
(3) Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah memberikan
kesempatan

kepada

penulis

untuk

mengikuti

program

beasiswa

Government Chief Information Officer (GCIO);


(4) Para Dosen MTI-UI yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang
telah memberikan ilmunya;
(5) Tim

Sekretariat

MTI-UI

yang

telah

banyak

membantu

dalam

pengadministrasian dan keberlangsungan KBM selama perkuliahan;


(6) Bapak H. Sulhi, SH.,M.Si, selaku Sekretaris Daerah Kota Serang yang
telah membantu dan mendukung penelitian karya akhir ini;
(7) Para Pejabat Pemerintah Kota Serang yang telah banyak membantu dalam
usaha memperoleh data yang saya perlukan;
(8) Orang tua, istri dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan
dukungan material dan moral; dan
iv

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

(9) Rekan-rekan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu dalam kesempatan
terbatas ini yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan karya
akhir ini.
Akhir kata, saya berharap Allah Subhanahu Wa Taala berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya akhir ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Salemba, 9 Januari 2013

Penulis

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di


bawah ini:
Nama
NPM
Program Studi
Fakultas
Jenis Karya

:
:
:
:
:

R. Hudan Muchtadi
1106121995
Magister Teknologi Informasi
Ilmu Komputer
Tesis / Karya Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Non-ekslusif (Non-exclusive RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Perencanaan Strategis Sistem Informasi dalam Mendukung
Pengembangan e-Government pada Pemerintah Kota Serang.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap
mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Salemba
Pada tanggal : 16 Januari 2013
Yang menyatakan

R. Hudan Muchtadi

vi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

vii

ABSTRAK

Nama
Program Studi
Judul

: R. Hudan Muchtadi
: Magister Teknologi Informasi
: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dalam Mendukung
Pengembangan e-Government pada Pemerintah Kota Serang

Penggunaan Teknologi Informasi Komputer (TIK) dalam proses penyelenggaraan


pemerintahan atau yang biasa disebut dengan e-government telah menjadi
kebutuhan pemerintah untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan terbentuknya
tata pemerintahan yang baik (good governance). Pengembangan e-government
memerlukan perencanaan dan arahan strategis agar manfaatnya efektif
mendukung kinerja organisasi pemerintah. Rencana dan arahan strategis tersebut
dapat dituangkan dalam sebuah rencana strategis sistem informasi dalam jangka
waktu tiga hingga lima tahun kedepan. Perencanaan strategis sistem informasi
(PSSI) ini menggunakan metodologi Anita Cassidy dengan mengkombinasikan
beberapa alat analisis seperti Critical Success Factor, Value Chain, SWOT agar
dapat memberikan arahan pengembangan e-government. Penyusunan dokumen
hasil perencanaan disesuaikan dengan pola umum penyusunan strategis sistem
informasi agar didapat keluaran strategi SI bisnis, Strategi TI, Strategi Manajemen
SI/TI dan portofolio aplikasi. Hasil dari PSSI ini menjadi cetak biru dalam
pengembangan e-government pada Pemerintah Kota Serang sehingga dapat
mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi serta tata pemerintah yang lebih
baik.
Kata Kunci :

xvii

175

PSSI, metodologi Anita Cassidy, e-government, Pemerintah Kota


Serang.
halaman;

48

Gambar;

vii

37

Tabel;

24

Lampiran

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

viii

ABSTRACT

Name
Study Program
Title

: R. Hudan Muchtadi
: Magister Teknologi Informasi
: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dalam Mendukung
Pengembangan e-Government pada Pemerintah Kota Serang

The use of Information Computer Technology (ICT) in the governance process or


commonly referred to as e-Government has been the government's need to meet
the people's demands for the establishment of good governance. The development
of e-Government requires planning and strategic direction in order to effectively
support the performance benefits of government organizations. Plans and strategic
direction can be contained in an information systems strategic plan within three to
five years. Strategic planning of information systems (SPIS) is using the Anita
Cassidy methodology by combining several analysis tools such as Critical
Successs Factor, Value Chain Analysis, SWOT Analysis, etc. in order to provide
guidance e-government development. The development of planning documents
tailored to the results of the general pattern of the preparation of strategic
information systems in order to obtain the output SI business strategy, IT strategy,
Strategy Management SI/TI and application portfolio. The results of the SPIS is as
the blue print in the development of e-Government of Pemerintah Kota Serang
that are built to support the vision and mission of the organization better
governance.
Keyword :

xvii

SPIS, Anita Cassidy Methodology, e-Government, Pemerintah


Kota Serang.
175

halaman;

48

Gambar;

viii

37

Tabel;

24

Lampiran

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................. ii


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR ISTILAH .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.2.1 Analisis Fishbone Diagram ............................................................. 4
1.2.2 Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 5
1.3. Ruang Lingkup ............................................................................................. 6
1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
1.6. Sistematika Penulisan................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 9
2.1 Organisasi dan Sistem Informasi ................................................................. 9
2.2 Perencanaan Strategis .................................................................................. 10
2.3 Perencanaan Strategis Sistem Informasi (PSSI)...... .................................... 10
2.4 Kajian Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi ...................... 12
2.4.1 Metodologi Perencanaan Strategis SI Versi Anita Cassidy ............. 12
2.4.2 Metodologi Perencanaan Strategis SI Versi Price Waterhouse ....... 17
2.4.3 Metodologi Perencanaan Strategis SI Versi Ward dan Peppard...... 19
2.4.4 Metodologi Perencanaan Strategis SI Versi B-Vissta Planning ...... 21
2.5 Perbandingan Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI .............................. 23
2.6 Kajian Teknik dan Metode Analisis Perencanaan Strategis SI/TI............... 26
2.6.1 Critical Success Factor (CSF) ......................................................... 26
2.6.2 Value Chain ..................................................................................... 27
2.6.3 Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) ................ 29
2.6.4 Political, Economic, Social, Technology (PEST) ............................ 30
2.6.5 McFarlans Strategic Grid ............................................................... 31
2.6.6 Model Investasi TI Pemerintahan .................................................... 33
2.6.7 Perbandingan Teknis Analisis ......................................................... 35
2.7 Tinjauan Perencanaan Strategis SI/TI Pemerintah Daerah .......................... 36
ix

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

2.7.1 Pemerintah Kabupaten Jembrana .................................................... 36


2.7.2 Pemerintah Kabupaten Sragen ......................................................... 39
2.7.3 State of Tennessee, USA .................................................................. 41
2.7.4 Perbandingan Perencanaan SI/TI Pemerintah Daerah ..................... 43
2.8 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ................................................................. 43
2.8.1 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pemerintah Daerah: Studi
Kasus Pemerintah Kota Medan ....................................................... 44
2.8.2 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pemerintah Daerah: Studi
Kasus Pemerintah Kabupaten Purwakarta ....................................... 45
2.8.3 Perencanaan Strategis e-Government pada KPDAP Kabupaten
Flores Timur .................................................................................... 46
2.8.4 Perbandingan Penelitian .................................................................. 47
2.9 Manajemen Risiko Instansi Pemerintahan .................................................. 47
2.10 Blue Print Sistem Aplikasi e-Government ................................................... 51
2.10.1 Menuju e-Government ..................................................................... 52
2.10.2 Kerangka Arsitektur e-Government ................................................. 54
2.10.3 Tingkatan e-Government ................................................................. 55
2.10.4 Government Function Framework................................................... 55
2.10.5 Peta Solusi Aplikasi e-Government ................................................. 57
2.10.6 Penyusunan Peta Alur (Road Map) ................................................. 59
2.11 Kerangka Pemikiran Perencanaan Strategis SI/TI Pemda Kota Serang ...... 63
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................... . 64
3.1 Kerangka Penelitian ..................................................................................... 64
3.2 Alur Penelitian ........................................................................................... 65
3.2.1 Studi Literatur .................................................................................. 66
3.2.2 Pengumpulan Data dan Informasi.................................................... 67
3.2.3 Tahap Analisis Data ......................................................................... 67
3.2.4 Tahap Pemahaman Bisnis dan Situasi SI Saat Ini ........................... 67
3.2.5 Tahap Gap Analisis .......................................................................... 67
3.2.6 Tahap Solusi dan Rekomendasi ....................................................... 67
3.2.7 Tahap Pembuatan Formulasi Rencana Strategis .............................. 68
3.2.8 Tahap Finalisasi ............................................................................... 68
BAB IV PROFIL PEMERINTAH KOTA SERANG ........................................ 69
4.1 Selayang Pandang Kota Serang ................................................................... 69
4.1.1 Sejarah Kota Serang......................................................................... 69
4.1.2 Arti Lambang Daerah ...................................................................... 70
4.1.3 Kondisi Umum / Geografis .............................................................. 70
4.1.4 Kondisi Sosial Demografis .............................................................. 73
4.1.5 Kondisi Sosial Budaya ..................................................................... 74
4.1.6 Kondisi Perekonomian ..................................................................... 76
4.1.7 Produk Unggulan Daerah................................................................. 77
x

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

xi

4.2
4.3
4.4

Organisasi dan Tata Kelola Pemerintahan ................................................... 78


Visi dan Misi ............................................................................................... 81
Strategi Pembangunan ................................................................................. 82
4.4.1 Permasalahan Pembangunan............................................................ 82
4.4.2 Strategi dan Prioritas Pembangunan ................................................ 83
4.5 Program Strategis......................................................................................... 93
BAB V ANALISIS DAN PERUMUSAN STRATEGI .................................... 94
5.1 Fase Visioning ............................................................................................. 94
5.1.1 Memahami Visi dan Situasi Bisnis .................................................. 94
5.1.2 Dokumentasi dan Korfirmasi Analisis Bisnis .................................. 96
5.1.2.1 Analisis Value Chain ......................................................... 97
5.1.2.2 Analisis CSF ...................................................................... 99
5.1.2.3 Analisis SWOT .................................................................. 106
5.1.2.4 Analisis PEST .................................................................... 109
5.2 Fase Analysis ........................................................................................... 122
5.2.1 Memahami Situasi Sistem Informasi Saat Ini ................................. 122
5.2.1.1 Lingkungan Aplikasi / Sistem Informasi ........................... 122
5.2.1.2 Infrastruktur Teknologi Informasi ..................................... 125
5.2.1.3 Organisasi Sistem Informasi .............................................. 126
5.2.1.4 Proses SI/TI ....................................................................... 128
5.2.1.5 Penganggaran SI/TI ........................................................... 129
5.2.2 Menganalisis Situasi Sistem Informasi Saat Ini .............................. 131
5.2.2.1 Tren TIK Nasional ............................................................. 131
5.2.2.2 Tren Sistem Informasi ....................................................... 130
5.2.2.3 Analisis SWOT Sistem Informasi ..................................... 135
5.2.2.4 Analisis Kebutuhan Sistem Informasi .............................. 136
5.2.3 Mengembangkan Solusi Alternatif .................................................. 138
5.2.3.1 Solusi Alternatif Sistem Informasi .................................... 139
5.2.3.2 Solusi Pilihan Pengembangan Infrastruktur ...................... 142
5.2.3.3 Solusi Pilihan Pengembangan Organisasi ......................... 144
5.2.3.4 Solusi Pengembangan Proses Sistem Informasi ................ 146
5.3 Fase Direction ............................................................................................. 148
5.3.1 Mengembangkan Arahan dan Visi Sistem Informasi ...................... 148
5.3.2 Mengembangkan Rencana Sistem Informasi ................................. 150
5.3.2.1 Arahan Aplikasi Bisnis ..................................................... 150
5.3.2.2 Arahan Infrastruktur TI...................................................... 152
5.3.2.3 Arahan Organisasi ............................................................. 157
5.3.2.4 Arahan Proses .................................................................... 159
5.3.3 Menentukan Prioritas Sistem Informasi .......................................... 161
5.4 Fase Recommendation ............................................................................... 162
5.4.1 Manajemen Risiko ........................................................................... 163
xi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

xii

5.4.1.1 Identifikasi Risiko.............................................................. 163


5.4.1.2 Penilaian Risiko ................................................................. 165
5.4.1.3 Tindakan Terhadap Risiko ................................................. 165
5.4.1.4 Pemantauan dan Pelaporan Risiko .................................... 168
5.4.2 Membangun Peta Alur (roadmap) ................................................... 168
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 172
6.1 Kesimpulan .................................................................................................. 172
6.2 Saran ............................................................................................................ 173
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 174
LAMPIRAN

xii

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 2.10
Gambar 2.11
Gambar 2.12
Gambar 2.13
Gambar 2.14
Gambar 2.15
Gambar 2.16
Gambar 2.17
Gambar 2.18
Gambar 2.19
Gambar 2.20
Gambar 2.21
Gambar 2.22
Gambar 2.23
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 5.1
Gambar 5.2
Gambar 5.3
Gambar 5.4
Gambar 5.5

Diagram Analisis Fishbone ......................................................... 4


Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI ..... 11
Information System Strategic Planning Methodology ................ 13
Tahapan Metodologi Anita Cassidy ............................................ 13
Tahapan Metodologi PSSI versi Price Waterhouse .................... 17
Model Strategis SI/TI versi Ward dan Peppard .......................... 19
B- Vissta Planning Methodology ................................................ 23
Tujuan dan hubungan CSF .......................................................... 27
Porters Value Chain Analysis .................................................... 28
SWOT Analysis .......................................................................... 30
Pendekatan Mc Farlans Strategic Grid ...................................... 32
Kerangka berpikir pengembangan e-gov kab. Jembrana ............ 36
Pengembangan e-government Kab. Sragen ................................ 39
Transformasi menuju e-government ........................................... 53
Kerangka Arsitektur e-government ............................................. 54
Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan .................................. 56
Contoh Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan ..................... 56
Peta Solusi Aplikasi e-Government ............................................ 57
Contoh Peta Solusi Aplikasi e-Government ............................... 58
Strategi Matriks ........................................................................... 60
Strategi Spiral .............................................................................. 61
Strategi Neraca F&I .................................................................... 61
Pentahapan pengembangan e-government .................................. 62
Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................... 63
Kerangka Penelitian Perencanaan SI/TI...................................... 65
Alur Penelitian ............................................................................ 66
Lambang Daerah Kota Serang .................................................... 70
Produk Unggulan dan Obyek Wisata Kota Serang ..................... 78
Jumlah PNS Pemerintah Kota Serang ......................................... 79
Struktur Organisasi Pemerintah Kota Serang ............................. 80
Value Chain Pemerintah Kota Serang......................................... 97
Langkah-langkah pendalaman prioritas pembangunan ............... 102
Infrastruktur TI Pemerintah Kota Serang .................................... 125
Struktur Organisasi Dishubkominfo Kota Serang....................... 126
Komposisi Belanja SI/TI ............................................................. 128

xiii

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

xiv

Gambar 5.6
Gambar 5.7
Gambar 5.8
Gambar 5.9
Gambar 5.10
Gambar 5.11
Gambar 5.12
Gambar 5.13
Gambar 5.14
Gambar 5.15
Gambar 5.16
Gambar 5.17
Gambar 5.18

Komposisi Belanja Perangkat Keras ........................................... 128


Elemen Utama Model Organisasi SI/TI ...................................... 143
Struktur Utama Organisasi SI/TI ................................................ 144
Langkah Pengembangan Kebijakan ............................................ 145
Arsitektur Aplikasi ...................................................................... 148
Infrastruktur TI Pemerintah Kota Serang .................................... 150
Konfigurasi Jaringan Pemerintah Kota Serang ........................... 152
Skema Jaringan ........................................................................... 153
Jaringan LAN SKPD ................................................................... 154
Arahan Organisasi SI/TI ............................................................. 155
Model Tata Kelola TIK ............................................................... 157
Pilar-pilar Penyusunan Perencanaan SI/TI.................................. 160
Roadmap Pengembangan SI/TI Pemerintah Kota Serang .......... 166

xiv

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 5.4
Tabel 5.5
Tabel 5.6
Tabel 5.7
Tabel 5.8
Tabel 5.9
Tabel 5.10
Tabel 5.11
Tabel 5.12
Tabel 5.13
Tabel 5.14
Tabel 5.15
Tabel 5.16
Tabel 5.17
Tabel 5.18
Tabel 5.19
Tabel 5.20
Tabel 5.21

Perbandingan Metodologi Perencanaan SI/TI ............................ 24


Faktor Kemungkinan PEST ....................................................... 31
Contoh Kuesioner MITIP Bidang Bisnis .................................... 34
Contoh Kuesioner MITIP Bidang Teknologi .............................. 34
Prioritas Proyek SI/TI dengan Teknik MITIP ............................. 35
Fungsi Model / Tools Analisis .................................................... 35
Kecmatan dan Luas Wilayah ...................................................... 71
Rekomendasi Pengembangan Kapasitas Ruang Wilayah .......... 72
Sebaran dan Kepadatan Penduduk Tahun 2010 .......................... 73
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2010 ....... 73
Jumlah Penduduk yang Memiliki KTP ....................................... 74
Banyaknya Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan ............. 74
Jumlah Sarana Pendidikan di Kota Serang Tahun 2010 ............. 75
Unit Pelayanan Kesehatan Tahun 2010 ...................................... 76
Tenaga Kesehatan Tahun 2010 ................................................... 76
Pertumbuhan PDRB dan Konstan Kota Serang .......................... 77
Analisis SWOT ........................................................................... 101
Tujuan dan Sasaran Kebijakan Pembangunan Daerah................ 102
Identifikasi Kebutuhan Informasi Organisasi ............................. 109
Aplikasi / Sistem Informasi Pemkot Serang ............................... 122
Mc Farlan Grid Sistem Informasi Saat Ini .................................. 124
Analisis SWOT SI/TI .................................................................. 133
Kebutuhan Aplikasi Berdasarkan Kebutuhan Informasi............. 134
Aplikasi Berdasarkan Value Chain ............................................. 136
Solusi Sistem Informasi .............................................................. 137
Mc Farlan Grid Rekomendasi Sistem Informasi ......................... 139
Analisis Kesenjangan SI/TI......................................................... 140
Pemetaan Aplikasi Terhadap Pengguna ...................................... 148
Peran dan Tanggung Jawab Organisasi SI/TI ............................. 156
Prioritas Proyek SI/TI berdasarkan Metode MITIP .................... 160
Daftar Aset .................................................................................. 161
Daftar Risiko ............................................................................... 162
Penilaian Risiko .......................................................................... 162
Strategi Mitigasi Risiko .............................................................. 163
Matriks Penggolongan Tingkat Risiko........................................ 163
Kontrol Terhadap Risiko ............................................................. 164
Tahapan Program Kerja Pengembangan SI/TI ........................... 167
xv

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

xvi

xvi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

xvii

DAFTAR ISTILAH

Enabler

Pemungkin

SI

Sistem Informasi

TI

Teknologi Informasi

PSSI

Perencanaan Strategis Sistem Informasi

CSF

Critical Success Factor

SWOT

Strength, Weakness, Opportunity, Threat

PEST

Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi

Value Chain

Proses rantai nilai untuk menghasilkan nilai tambah

MITIP

Manajemen Investasi TI Pemerintahan

Ad-hoc

Khusus untuk suatu maksud

Roadmap

Peta Alur

e-Government

Pemerintahan digital yang menjadikan TIK sebagai enabler

Renstra

Rencana Strategis

RPJP

Rencana Pembangunan Jangka Panjang

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Renja

Rencana Kerja

Pemkot

Pemerintah Kota

Stakeholder

Pemangku kepentingan

xvii

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Hasil Wawancara

Lampiran B

Hasil Kuesioner Prioritas Proyek SI/TI

xviii

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi semakin cepat dan terus bergerak


eksponensial sehingga telah mengubah cara pandang organisasi dalam berbisnis.
Peranan Sistem Informasi / Teknologi Informasi (SI / TI) bukan lagi sebatas
unsur pendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan / organisasi namun mulai
beralih berfungsi sebagai enabler atau pemungkin untuk mewujudkan tujuan
perusahaan / organisasi. Teknologi Informasi mengubah proses bisnis menjadi
lebih efektif dalam menjalankan misi dan efesien dalam mengelola dan
menggunakan sumber daya.
1.1

Latar Belakang
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi
nasional pengembangan e-government merupakan pintu utama yang telah
dipersiapkan pemerintah sekaligus momentum bagi penerapan teknologi
komunikasi dan informasi di bidang pemerintahan. Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan &
RB) Nomor 11 Tahun 2011 juga mempersyaratkan peningkatan kualitas
pelayanan publik yang tentunya membutuhkan teknologi informasi sebagai
pendukung sarana pelayanan publik yang berkualitas.
Saat ini, hampir satu dasawarsa sejak lahirnya Inpres tersebut, telah
banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang
berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi
dan informasi dalam bentuk situs web dan berbagai aplikasi sistem
informasi manajemen. Namun pemanfaatan TI belum didayagunakan secara
optimal. Masih banyak proses bisnis dilakukan secara manual yang
mengakibatkan biaya operasional menjadi lebih tinggi, kualitas layanan
yang rendah serta waktu pelayanan yang lama yang pada ujungnya
mengakibatkan rendahnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang
diberikan.

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

Pemerintah Kota Serang memiliki 30 Satuan Kerja Perangkat Daerah


(SKPD) Terdiri dari 2 Sekretariat, 12 Dinas, 6 Kecamatan dan 3 Kantor
serta 7 Badan / Lembaga Teknis Lainnya. Kesemuanya diharuskan
menjunjung tinggi nilai-nilai good governance untuk meningkatkan kualitas
fungsi pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Namun, tak jauh berbeda dengan keadaaan pemerintahan di Indonesia
pada umumnya, pemanfaatan TI pada Pemerintah Kota Serang belum
dilakukan secara maksimal. Hal inilah yang mendorong penulis untuk
membuat sebuah perencanaan strategis sistem informasi dalam mendukung
pengembangan e-government pada Pemerintah Kota Serang.

1.2

Perumusan Masalah
Berpijak pada kondisi saat ini, tantangan yang dihadapi sampai
dengan tahun 2014 serta mempertimbangkan potensi dan harapan
masyarakat Kota Serang maka visi pembangunan Kota Serang tahun 2008 2013 adalah sebagai berikut: Terwujudnya Landasan Kota Serang yang
Global dan Berwawasan Lingkungan.
Secara lebih rinci makna dari visi Kota Serang 2008 - 2013 adalah
sebagai berikut:
Landasan: Kondisi suprastruktur (peraturan perundang-undangan /
regulasi daerah), insfrastruktur dan struktur pemerintahan, dan
pembangunan daerah Kota Serang dalam berbagai aspek kehidupan
(sosial budaya, ekonomi, fisik dan lingkungan).
Global: Kondisi Kota Serang yang mampu tumbuh, berkembang,
dan maju secara dinamis mengikuti perkembangan jaman dan sejajar
dengan kota-kota maju di Provinsi Banten.
Berwawasan: Kondisi Kota Serang yang memiliki lingkungan asri,
serasi, lestari, tentram, dan tertib.

Misi pembangunan Kota Serang tahun 2008 - 2013 adalah sebagai


berikut:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang

baik dan

pelayanan publik yang prima;


2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keberdayaan
masyarakat yang produktif, berbudaya dan agamis;
3. Meningkatkan

dan

mendorong

pertumbuhan

dan

kualitas

perekonomian daerah dan masyarakat;


4. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana wilayah
yang memadai dan berkualitas;
5. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan penataan ruang
yang menunjang pembangunan berkelanjutan.

Dalam kerangka keterpaduan pembangunan nasional dan provinsi,


misi pembangunan Kota Serang tahun 2008-2013 merupakan wujud
komitmen seluruh masyarakat Kota Serang untuk mendukung pencapaian
misi pembangunan Provinsi Banten dan misi pembangunan nasional.
Kerangka keterpaduan inilah yang diamanatkan Inpres Nomor 3 Tahun
2003 dalam pengembangan e-government. Tentunya tanpa dukungan SI / TI
yang terintegrasi, misi Pemerintah Kota Serang tersebut akan sulit sekali
tercapai. Pada kenyataannya, realisasi e-government di Kota Serang belum
menggembirakan. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Serang yang memuat visi, misi, dan rencana
strategis tidak memasukkan e-government sebagai prioritas.
Berdasarkan sambutan Sekretaris Daerah Kota Serang, H. Sulhi, S.H.,
M.Si., saat membuka Sosialisasi Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang keterbukaan informasi publik menunjukkan adanya keinginan serius
untuk mengoptimalkan penggunaan TIK dan prosesnya dalam mendukung
pekerjaan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Beliau
mengatakan terkait permohonan informasi dari seseorang bernama MHS
terkait dana hibah dan bansos yang sampai memasuki tahap mediasi di
Komisi Informasi Banten hanya dikarenakan luputnya permohonan
informasi yang MHS sampaikan melalui e-mail pada website Kota Serang.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

Belum lagi kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Serang


adalah tidak adanya standar prosedur pelayanan serta interoperabilitas
aplikasi antar SKPD yang rendah dikarenakan masih berupa pulau-pulau
aplikasi sehingga sulit untuk diintegrasikan yang pada akhirnya semakin
memperumit permasalahan yang ada. SI / TI yang ada pun masih dilakukan
secara ad-hoc. Semua permasalahan tersebut mengindikasikan adanya
fenomena ketidak-optimalan pemakaian teknologi informasi (TI) dalam
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pemerintahan di segala lini termasuk
infrastruktur, sistem aplikasi komputer dan proses-proses birokrasi dan
ketidakselarasan antara strategi pembangunan daerah dengan strategi TI
organisasi.
Penyebabnya adalah tidak adanya prosedur standar hasil sebuah
perencanaan SI / TI yang baik sehingga kendala-kendala yang tersebut pada
paragraf sebelumnya masih menjadi permasalahan dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Pemerintah Kota Serang. SKPD pada Pemerintah Kota
Serang tidak akan maksimal memberikan pelayanan prima kepada publik
apabila tidak didukung oleh perencanaan strategis sistem informasi.

1.2.1 Analisis Fishbone Diagram


Untuk

membantu

mengidentifikasi,

menganalisis

dan

memecahkan masalah maka digunakanlah diagram Ishikawa atau


fishbone diagram. Sebuah masalah yang menjadi sorotan utama
diletakkan disebelah kanan diagram (fishs head) dan kemungkinankemungkinan penyebab dari masalah tersebut diletakkan sebagai
bones yang masing-masing telah dikategorikan.
Berikut merupakan analisis fishbone terhadap permasalahan
yang ada pada Pemerintah Kota Serang:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

STAF / SDM

MATERIAL
Pulau-pulau aplikasi
Aplikasi SI SKPD tidak
saling interoperable

Kurang
menguasai
SI/TI
Kurangnya
perencanaan
SDM TI

Investasi TI tidak
memberikan outcome
Belum memiliki
perencanaan SI/TI

Belum memiliki
perencanaan SI/TI

Pengadaan SI
tidak memerhatikan
kebutuhan bisnis

Infrastruktur TI
belum tersedia

Belum memiliki
perencanaan SI/TI

Indikasi ketidakoptimalan
pemakaian teknologi
informasi dalam
kegiatan-kegiatan
pemerintahan

Belum memiliki
perencanaan SI/TI

Pengelolaan data dan


informasi tidak efektif

Aplikasi SI
tidak saling
interoperable

Pembagian tugas terkait


SI/TI yang kurang jelas
METHOD

MESIN

Gambar 1.1 Diagram Analisis Fishbone

Analisis permasalahan :
Permasalahan yang muncul di permukaan adalah adanya
indikasi ketidakselarasan antara strategi bisnis organisasi
dengan strategi TI organisasi. Hal ini bertentangan dengan
prinsip tata kelola yang baik (good governance) akibatnya
muncul masalah-masalah berikutnya seperti proses yang
lambat dan tidak menentu, pengolahan data bersifat ad hoc dan
tidak terencana dengan baik.
Aplikasi SI yang tidak memerhatikan aspek interoperabilitas
sehingga data tidak terintegrasi akibat pulau-pulau aplikasi dan
belum tersedianya jaringan LAN yang menghubungkan
seluruh

SKPD

di

pemerintah

Kota

Serang.

Hal

ini

menyebabkan layanan seringkali lambat akibat pengulangani


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

proses yang seharusnya bisa dihindari dengan aplikasi SI yang


terintegrasi dan saling interoperable.
Sumber daya manusia yang kurang di bidang SI / TI ikut
mengambil bagian dari penyebab permasalahan. Hal ini terjadi
karena kurangnya perencanaan terhadap sumber daya SI / TI
pada Pemerintah Kota Serang.
Pengadaan SI / TI tidak memerhatikan kebutuhan bisnis
organisasi. Hal ini terjadi karena tidak adanya rencana strategis
SI / TI yang dapat menentukan prioritas portfolio aplikasi yang
menjadi key operational, strategic, high potential dan support.
Investasi teknologi informasi yang telah dikeluarkan belum
menghasilkan outcome yang diinginkan. Hal ini karena
pengadaan SI / TI tidak melalui perencanaan SI / TI yang baik.

1.2.2 Pertanyaan Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang ada serta analisis terhadap akar
permasalahan

yang menjadi penyebabnya,

maka didapatkan

pertanyaan penelitian berupa:


Bagaimana perencanaan strategis sistem informasi pada
Pemerintah Kota Serang dalam mendukung pengembangan egovernment ?

1.3

Ruang Lingkup
Pembatasan masalah diperlukan agar ruang lingkup penelitian menjadi
lebih fokus dan spesifik terhadap permasalahan yang dijadikan topik.
Jangka waktu penelitian yang terbatas juga menjadi pertimbangan sehingga
penulis membatasi permasalahan pada:
Penelitian dan perencanaan strategis SI / TI hanya melibatkan
perangkat yang ada pada Pemerintah Kota Serang;
Penyusunan perencanaan strategis berdasarkan kerangka kerja Anita
Cassidy (2006) dan kerangka kerja kebijakan dan strategi nasional

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

pengembangan

e-government

Kementerian

Komunikasi

dan

Informatika Republik Indonesia (2003).

1.4

Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka tujuan penelitian dapat
dirumuskan menjadi dua butir spesifik sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan strategis sistem informasi yang dapat
digunakan dalam mengembangkan e-government di Pemerintah
Kota Serang sehingga seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang berada didalamnya dapat melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya secara efektif dan efisien.
2. Membuat peta alur (roadmap) dan rencana implementasi. Agar
perencanaan strategis sistem informasi membuahkan hasil sesuai
keinginan, strategi perlu dituangkan dalam suatu peta alur prioritas
dan rencana kerja implementasi bertahap. Hal ini menyesuaikan
kondisi Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) serta
kesiapan sumber daya pengelola teknologi informasi.

1.5

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi berbagai pemangku
kepentingan adalah sebagai berikut:
1.

Manfaat akademis: Penelitian ini diharapkan menjadi referensi


yang dapat memperkaya pengetahuan di bidang perencanaan
strategis sistem informasi.

2.

Manfaat praktis: Perencanan strategis sistem informasi yang


dihasilkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan cetak biru bagi
Pemerintah Kota Serang dalam mengembangkan layanan egovernment sebagai tuntutan dari Inpres No.3 Tahun 2003 yang
mengamanatkan agar setiap pemerintah daerah ikut berpartisipasi
dalam pengembangan e-government.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

1.6

Sistematika Penulisan
Penulisan ilmiah ini menggunakan sistematika penulisan sebagai
berikut:
1.

Bab I:

Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang


lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
2.

Bab II: Studi Literatur


Bab ini menjelaskan berbagai teori yang relevan dengan penelitian,
penelitian/ jurnal / tesis sebelumnya serta teori tentang metodologi
penelitian beserta perbandingannya yang berkaitan dengan penelitian
yang dibuat yang kemudian ditutup dengan theoretical framework
penelitian ini.

3.

Bab III: Metodologi Penelitian


Bab ini menjelaskan alur/ metodologi penelitian yang akan penulis
lakukan dalam penelitiannya.

4.

Bab IV: Profil Organisasi


Bab ini menjelaskan profil organisasi yang dijadikan sebagai objek
penelitian, dalam hal ini Pemerintah Kota Serang yang menjadi contoh
kasus dalam pembuatan perencanaan strategis sistem informasi.

5.

Bab V: Analisis dan Pembahasan


Bab ini membahas analisis faktor internal dan faktor eksternal sebuah
organisasi dengan teknik dan metode yang digunakan sebagaimana
tercantum pada Bab II, kemudian dibahas sampai menjawab pertanyaan
penelitian yang terdapat pada Bab I.

6.

Bab VI: Kesimpulan dan Saran


Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan hasil dari pembahasan
pada Bab V, serta memuat evaluasi dari seluruh kegiatan penelitian
beserta

saran

untuk

pengembangan

lebih

lanjut.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka memuat teori serta konsep dasar yang bersumber dari
buku-buku acuan yang berkaitan dengan tema penelitian sebagai panduan dan
pemecahan masalah penelitian. Pada bab ini akan dijelaskan teori yang
berhubungan dengan penelitian ini.

2.1

Organisasi dan Sistem Informasi


Istilah sistem informasi didefinisikan sebagai suatu keterkaitan antar
manusia, prosedur, dan penggunaan teknologi untuk mengumpulkan,
mengolah, menyimpan, menyebarkan dan menyajikan informasi yang
digunakan oleh sebuah atau lebih proses bisnis dalam organisasi (Laudon
and Laudon, 2004).
Ada tiga tujuan utama dari penerapan sistem informasi dalam suatu
organisasi, yaitu:
1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai
proses yang mengelola informasi;
2. Meningkatkan efektivitas memenuhi kebutuhan informasi guna
mendukung pengambilan keputusan;
3. Memperbaiki daya tawar organisasi dan meningkatkan keunggulan
kompetitif dengan gaya dan cara berbisnis. (Ward and Peppard,
2002)
Namun seringkali penerapan SI / TI tersebut tidak dapat memenuhi
tujuan yang hendak dicapai. Hal ini dapat saja terjadi jika penerapan SI / TI
hanya berpusat pada aspek teknologinya saja tanpa menyelaraskannya
dengan kebutuhan bisnis. Oleh karena itu, cara efektif untuk mendapatkan
manfaat strategis dari penerapan SI / TI adalah dengan berkonsentrasi pada
kaji ulang bisnis (re-thinking business) melalui analisis masalah bisnis saat
ini dan perubahan leingkungannya serta mempertimbangkan TI sebagai
bagian solusi (Earl, 1992).
9

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

10

2.2

Perencanaan Strategis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Balai Pustaka,
salah satu arti kata strategi berkaitan dengan rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Sedangkan dalam ilmu
manajemen, strategi berkaitan dengan lingkungan yang dinamis dan
seringkali mengancam proses pencapaian misi dalam pelayanan publik.
Perencanaan strategis (strategic planning) merupakan sebuah instrumen
manajemen. Sebagaimana instrumen manajemen lainnya, perencanaan
strategis digunakan untuk satu tujuan saja yaitu untuk membantu organisasi
dalam menjalankan tugasnya dengan baik, dengan memusatkan perhatian
pada sumber daya organisasi, menjamin unsur organisasi bekerja secara
sinergis menuju sasaran yang sama, menilai dan menyesuaikan arah
organisasi dalam merespon sebuah perubahan lingkungan (Wilopo, 2006).
Untuk kepentingan jangka pendek, perencanaan strategis merupakan
sebuah usaha yang disiplin untuk menghasilkan keputusan dan aksi
mendasar yang akan mempertajam dan memberikan panduan sebuah
organisasi terhadap apa yang akan dilakukan untuk dan bagaimana hal
tersebut dilakukan dengan berfokus pada masa depan.

2.3

Perencanaan Strategis Sistem Informasi (PSSI)


John Ward (2003) mendefinisikan strategi sistem informasi sebagai
sebuah proses mengidentifikasi portofolio aplikasi berbasis komputer untuk
menerapkan strategi perusahaan yang baik dan selaras serta memiliki
kemampuan untuk menciptakan keuntungan (keunggulan kompetitif) lebih
dari pesaing.
Keterkaitan antara strategi SI, strategi bisnis, dan strategi TI adalah
strategi bisnis merumuskan sasaran, arah, dan kebijakan bisnis organisasi.
Karenanya strategi bisnis menjadi acuan bagi arah bisnis yang sedang
berjalan. Strategi TI digunakan untuk mendefinisikan pemenuhan kebutuhan
organisasi akan sistem dan informasi. Sedangkan strategi SI menentukan
aplikasi-aplikasi

sistem

informasi

yang

dibutuhkan

organisasi.

Hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut:


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

11

Industri
SI/TI ,
Bisnis dan
Organisasi
Dampak
Potensial

Strategi Bisnis
Keputusan Bisnis
Arahan dan Tujuan
Perubahan
Mendukung bisnis

Arahan bagi binis

Strategi SI
Berdasarkan bisnis
Orientasi kebutuhan
Fokus aplikasi
Layanan & Infrastruktur

Kemana arah bisnis


dan mengapa?

Apa yang
dibutuhkan ?

Kebutuhan & prioritas binis

Strategi TI
Berdasarkan aktivitas
Orientasi supply
Fokus teknologi

Bagaimana
melakukannya ?

Gambar 2.1. Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI


[Ward and Peppard, 2003]
Berbicara organisasi pemerintahan, strategi bisnis dapat dipetakan
kedalam strategi pembangunan pemerintahan. Permenpan dan RB Nomor
12 Tahun 2011 Tentang pedoman penataan tata laksana menerjemahkan
istilah proses bisnis secara umum sebagai tata laksana kepemerintahan.
Beberapa kemungkinan dampak buruk yang terjadi bila sebuah
organisasi tidak memiliki perencanaan strategi SI / TI adalah:
1. Sistem aplikasi tidak terintegrasi, masih berupa pulau-pulau aplikasi
yang masing-masing tidak memiliki hubungan secara sistem;
2. Kurangnya informasi bagi pengambil keputusan (manajemen);
3. Ketidaksepahaman antara pengguna dengan tenaga ahli TI;
4. Strategi teknologi tidak seragam, sehingga menyulitkan integrasi
sistem;
5. Investasi TI yang sektoral menyebabkan tidak efisiennya proses
bisnis secara keseluruhan;
6. Penggunaan sistem informasi lebih pendek dari yang diharapkan
(Ward and Peppard, 2002)
Hal terpenting dalam proses perencanaan strategis SI / TI adalah
penggunaan metodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari beberapa
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

12

metode, teknik, dan tools yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu.


Tujuan dari penggunaan metodologi dalam perencanaan strategis SI / TI
adalah untuk mengurangi risiko kegagalan, memastikan keterlibatan semua
pihak

yang

berkepentingan

(stakeholder)

serta

meminimalkan

ketergantungan individu, dan lebih menekankan kepada proses dan sasaran


yang ditentukan.
Dalam melakukan perencanaan strategis SI / TI, banyak sekali
metodologi yang bisa dan biasa dipakai (best practice). Kita harus
menyesuaikan metodologi yang dipakai dengan kebutuhan bisnis organisasi.
Organisasi nirlaba tentu berbeda proses bisnisnya dengan organisasi yang
berorientasi pada keuntungan begitupun dengan instansi pemerintahan yang
lebih mengutamakan kepentingan publik. Pada bagian selanjutnya akan
dibahas beberapa metodologi yang biasa dipakai dalam perencanaan
strategis SI.
2.4

Kajian Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi


Pada sub bab ini akan dibahas beberapa kajian teori dan metodologi
tentang perencanaan strategis sistem informasi berikut masing-masing
tahapannya yang dapat dipergunakan untuk merencanakan sebuah strategi
sistem informasi untuk pemerintah daerah. Beberapa kajian teori dan
metodologi tersebut adalah sebagai berikut:
2.4.1 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Versi Anita
Cassidy
Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dikembangkan
oleh Anita Cassidy (2006) menjelaskan secara rinci tahapan/ fase
yang harus dilalui dalam melakukan perencanaan strategis sistem
informasi. Langkah tersebut terbagi dalam empat fase yaitu: Fase
Visioning, Fase Analysis, Fase Direction dan Fase Recommendation.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

13

Gambar 2.2 Information Systems Strategic Planning Methodology


(Anita Cassidy, 2006)
Penjelasan dari masing-masing fase yang harus dilalui dalam
pembuatan perencanaan strategis sistem informasi sebagaimana
digambarkan pada Gambar 2.3 sebagai berikut:

Gambar 2.3 Tahapan Metodologi Anita Cassidy

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

14

1.

Tahap Penentuan Visi (Visioning)


Tahap ini bertujuan untuk menentukan visi dari kegiatan serta

menyusun

rencana

proyek

berikut

proses-proses

yang

ada

didalamnya. Secara detil hal-hal yang dilakukan mencakup


pembuatan jadwal pelaksanaan, aktivitas serta bentuk keluaran yang
akan dihasilkan. Pada fase ini perlu dilakukan pendalaman
pemahaman terhadap kondisi bisnis saat ini serta memahami
berbagai dokumen dan alur informasi yang mengalir dalam
organisasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan
serangkaian wawancara, survey atau berinteraksi langsung dengan
komponen organisasi. Tahapan turunan dari visioning yaitu:
Memulai dan mengelola proyek
Tahap awal dimulai dengan kegiatan persiapan dalam
membangun

sebuah

proyek

yang

mencakup

sisi

perencanaan, sumber daya dan jadwal. Membuat jadwal


dengan hasil yang hendak dicapai.
Memahami visi dan situasi bisnis
Memahami strategi bisnis berikut proses dan tujuannya.
Tahap ini memerlukan inputan berupa dokumen visi bisnis,
hasil wawancara mendalam dengan pihak manajemen,
sehingga didapat pemahaman mendalam terhadap bisnis
organisasi tersebut.
Mendokumentasikan dan

mengkonfirmasi hasil analisis

bisnis
Dari hasil analisis bisnis didapat bagaimana strategi bisnis
menentukan strategi sistem informasi yang pada akhirnya
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.

2.

Tahap Analisis (Analysis)


Setelah memahami kondisi bisnis organisasi dan berbagai

dokumen yang ada, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

15

tentang kondisi SI. Hal ini bertujuan untuk memperjelas posisi SI


dan

peranannya

selama

ini.

Juga

sepagai

upaya

unuk

mengkomunikasikan tujuan organisasi dengan kondisi SI sehingga


muncul berbagai potensi untuk melakukan transformasi sesuai
dengan tujuan bisnis organisasi. Dalam fase ini akan dilakukan gap
analysis untuk membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi yang
diharapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana
kesenjangan antara kedua kondisi tersebut sehingga dapat diprediksi
besarnya usaha yang diperlukan untuk mewujudkan kondisi yang
diharapkan organisasi. Tahapan turunan dari analysis adalah:
Memahami situasi sistem informasi saat ini
Tahapan ini dimulai dengan me-review dokumen SI
kemudian melakukan wawancara sehingga menghasilkan
dokumen situasi SI saat ini.
Menganalisis situasi sistem informasi saat ini
Melakukan

perbandingan

mengidentifikasi

tren

dengan

industri

SI,

institusi
profil

lain,

kompetitor

kemudian melakukan pengujian / analisis kesenjangan.


Membangun rekomendasi dan solusi alternatif
Membangun pilihan pengembangan aplikasi bisnis dan
rekomendasinya.

Membangun

pilihan

pengembangan

infrastruktur dan rekomendasinya. Membangun pilihan


pengembangan
Membangun

organisasi
pilihan

dan

rekomendasinya.

pengembangan

proses

SI

dan

rekomendasinya.
3. Tahap Arah Pengembangan (Direction)
Tahap ini membahas sebuah pernyataan tentang visi misi SI
berdasarkan kondisi yang telah dipahami serta tujuan bisnis yang
diharapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami tujuan
bisnis organisasi yang diinterpretasikan kedalam tujuan SI
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

16

sehingga pada akhirnya tujuan bisnis dan tujuan SI dapat


diselaraskan. Fase ini juga disusun sebuah rencana pengembangan
SI serta mengidentifikasi berbagai proyek potensial. Sub tahapan
arah pengembangan ini adalah:
Mengembangkan arahan dan visi sistem informasi
Mengembangkan visi dan misi SI termasuk tujuan SI dan
strategi SI.
Mengembangkan rencana sistem informasi
Mengembangkan arahan pengembangan aplikasi bisnis.
Mengembangkan
Mengembangkan

arahan
arahan

pengembangan
pengembangan

infrastruktur.
organisasi.

Mengembangkan arahan pengembangan proses SI dan


mengembangkan prioritas proyek SI / TI yang harus
didahulukan.

Menentukan project sistem informasi


Menentukan proyek SI / TI (aplikasi bisnis, infrastuktur,
organisasi dan proses), membuat prioritas proyek SI / TI
dan dan mengidentifikasi keuntungan bisnis setelah
penggunaan proyek SI / TI.

4.

Tahap Rekomendasi (Recommendation)


Pada fase ini dihasilkan sebuah roadmap secara detail tentang
pelaksanaan pengembangan SI untuk beberapa tahun kedepan
mencakup ringkasan biaya, waktu pelaksanaan serta sumber daya
yang dibutuhkan. Sub fase rekomendasi adalah:
Mengembangkan peta alur (roadmap)
Membuat pentahapan dalam melakukan prioritas proyek SI
/ TI dengan menggunakan strategi Mc Farlan Grid atau
teknik lain yang memungkinkan. Mengidentifikasi risiko,
dan mitigasi risiko (manajemen risiko).
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

17

Mengembangkan Business Case


Merangkum keuntungan bisnis untuk aksi, Return on
Investment (ROI) dan analisis bisnis sebuah proyek.

Mengkomunikasikan rencana
Membuat dokumen perencanaan untuk presentasi hasil
perencanaan SI / TI kepada dewan pimpinan organisasi.

2.4.2 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Versi Price


Waterhouse
Price

Waterhouse

sebuah

lembaga

layanan

konsultasi

manajemen kelas dunia memperkenalkan sebuah metodologi yang


menjelaskan secara rinci tahapan yang harus dilalui dalam
melakukan perencanaan strategis sistem informasi (PWC, 1996).
Langkah tersebut terbagi dalam empat tahapan seperti digambarkan
pada Gambar 2.4 berikut:

Tahap I : Menentukan Kebutuhan Bisnis dan Informasi

Stage II

: Menentukan Target SI

Stage III : Menentukan dan Memilih Strategi SI

Stage IV : Mengembangkan Rencana Implementasi

Gambar 2.4 Tahapan Metodologi PSSI versi Price Waterhouse

1. Menetapkan bisnis dan kebutuhan informasi


Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi untuk
mendapatkan proses bisnis dan keadaan SI / TI terkini dari
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

18

organisasi, kebutuhan bisnis akan datang serta peluang


pemanfaatan SI / TI bagi kelangsungan bisnis organisasi.
Masukan pada tahap ini adalah rencana bisnis, rencana SI / TI,
keadaan persaingan dan perkembangan SI / TI dalam industri.
Tahapan ini terbagi dalam sub tahapan seperti: praperencanaan

strategis;

identifikasi

informasi

organisasi;

analisis lingkungan internal bisnis; analisis lingkungan internal


SI / TI; analisis lingkungan eksternal bisnis; dan analisis
lingkungan eksternal SI / TI.
2. Menentukan target sistem informasi
Tahap ini ditentukan peluang dari pemanfaatan SI / TI untuk
memenuhi tujuan bisnis organisasi serta kebutuhan aplikasi SI
/ TI secara mendetil. Rincian kebutuhan itu berupa arsitektur
aplikasi, infrastruktur teknologi, manajemen dan kebijakan SI /
TI organisasi. Masukan pada tahapan ini adalah indentifikasi
kebutuhan bisnis, identifikasi peluang pemanfaatan SI / TI,
serta pemenuhan kebutuhan SI / TI saat ini. Tahapan ini
terbagi dalam beberapa sub tahapan sebagai berikut :
Identifikasi masalah dan solusi internal bisnis; identifikasi
peluang bisnis dari eksternal organisasi; membuat landasan
kebijakan SI / TI; membuat strategi SI / TI; dan membuat
prinsip dasar operasional SI / TI.
3. Menentukan dan memilih strategi sistem informasi
Pada tahapan ini, dibuat pilihan prioritas strategi SI / TI.
Masukan pada tahapan ini adalah strategis SI / TI dan
manajemen SI / TI. Adapun proses yang dilakukan pada
tahapan ini adalah : menggali value bisnis; prioritas dan
pemilihan strategi SI / TI dan pendetilan strategi SI / TI.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

19

4. Mengembangkan rencana implementasi


Tahap

ini

dilakukan

pembuatan

rencana

dan

jadwal

implementasi strategi SI / TI dengan masukan berupa dokumen


strategi SI / TI yang telah dihasilkan pada tahapan ketiga.
Dalam hal ini perlu dilakukan sub tahapan berupa : membuat
rencana pendukung strategi SI / TI; pembuatan jadwal waktu
kerja; serfta pembuatan rencana pelaksanaan.

2.4.3 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Versi Ward


dan Peppard
John Ward dan Joe Peppard memperkenalkan metode atau
teori analisis yang digunakan dalam perencanaan strategi SI / TI
dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut:

Gambar 2.5. Model Strategis SI / TI [Ward and Peppard, 2002]

Pendekatan metodologi versi Ward dan Peppard ini menurut


Wedhasmara dimulai dari kondisi investasi SI / TI dimasa lalu yang
kurang bermanfaat bagi tujuan bisnis organisasi. Hal lainnya adalah
untuk menangkap peluang bisnis, serta fenomena meningkatkan
keunggulan

kompetitif

suatu

organisasi

karena

mampu

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

20

memanfaatkan SI / TI dengan maksimal. Sebab utama kurang


bermanfaatnya investasi SI / TI bagi organisasi disebabkan karena
perencanaan strategis SI / TI yang lebih fokus ke teknologi, bukan
berdasarkan kebutuhan bisnis.
Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan
keluaran (Ward & Peppard, 2002). Tahapan masukan terdiri dari:
1.

Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspekaspek strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses,
serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi. (metode StrengthWeakness dan Value Chain)

2.

Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup


aspek-aspek politik, ekonomi, sosial, teknologi / industri
(metode PEST) dan iklim bersaing perusahaan (five Forces
competitive model) serta dapat menggunakan OpportunityTreat teknik (model OT).

3.

Analisis lingkungan SI / TI internal, yang mencakup kondisi


SI / TI organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana
kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi terhadap
bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan
infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio
dari SI / TI yang ada saat ini.

4.

Analisis lingkungan SI / TI eksternal, yang mencakup tren


teknologi dan peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI
/ TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan


untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis SI / TI
yang isinya terdiri dari:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

21

1. Strategi SI Bisnis, yang mencakup bagaimana setiap


unit/fungsi bisnis akan memanfaatkan SI / TI untuk mencapai
sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur
informasi.
2.

Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi


pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI / TI.

3. Strategi Manajemen SI / TI, yang mencakup elemen-elemen


umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan
konsistensi penerapan kebijakan SI / TI yang dibutuhkan.

Beberapa teknik/ metode analisis yang digunakan dalam


perencanaan strategis SI / TI pada metodologi ini, mencakup analisis
SWOT, analisis Five Forces Competitive, analisis Value Chain,
metode Critical Success Factors, dan McFarlans Strategic Grid.
Hasil dari Perencanaan Strategis SI / TI ini menjawab
permasalahan pemanfaatan SI / TI suatu organisasi, adapun hasil
identifikasi dari perencanaan strategis sistem informasi adalah
terbentuknya portofolio aplikasi SI / TI. Kemudian dilakukan gap
analisis antara portfolio aplikasi SI / TI mendatang dengan portfolio
aplikasi SI / TI saat ini dan dilanjutkan dengan pembuatan Roadmap
implementasi.

2.4.4 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Versi BVissta Planning


Metodologi B-Vissta Planning (BVP) merupakan gabungan
dari beberapa metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi
versi John Ward, Wetherbe, James Martin, Tozer yang diadopsi
tanpa meninggalkan kelebihan dan urutan dasar logisnya serta
tambahan modul yang memiliki value sebagai nilai lebihnya.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

22

Metodologi BVP mendasarkan kegiatan renstra SI pada


beberapa hal:
1.

Menggunakan arah dan tujuan perusahaan yang telah


dituangkan dalam rencana bisnis. Segala sesuatu yang
menjadi hasil dalam rencana bisnis tersebut diinterpretasikan
sebagai kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh divisi
SI / TI. Divisi SI / TI tersebut lalu melakukan konsolidasi
internal guna mengetahui kemampuan sumber dayanya dan
pemenuhan kebutuhan akan informasi bisnis tersebut. Hasil
konsolidasi

internal

tersebut

berupa

strategi

sistem,

manajemen, dan teknologi informasi kemudian dibuatkan


prioritas pelaksanaan proyek dan jadwal implementasinya.
2.

Menggunakan CSF sebagai salah satu tolok ukur dalam


membuat prioritas strategi SI / TI yang dihasilkan.
Penggunaan CSF tersebut disebabkan karena CSF mampu
merepresentasikan faktor-faktor penting dalam proses bisnis
organisasi.

3.

Menggunakan analisis value dan risiko yang tidak hanya


memperhitungkan tangible value tetapi juga intangible value.
Parameter tangible dan intangible tersebut akan semakin
mengungkapkan manfaat proyek SI / TI sebenarnya.

4.

Memanfaatkan pengalaman praktis yang mendukung teori


yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan
riset/pengalaman praktis seperti TCO dari Gartner Group dan
REJ dari Microsoft dengan teori berupa Information
Economics dari Parker dan metode renstra SI.
(Atmaja, UI 2002)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

23

Tahapan yang dilalui dalam perencanaan strategis sistem


informasi versi B-Vissta Planning seperti pada Gambar 2.6 berikut:

DETERMINE BUSINESS AND INFORMATIONS NEEDS

Pre Renstra, Identifikasi informasi organisasi, analisis internal/ eksternal


bisnis organisasi, analisis internal/ eksternal SI/TI Organisasi
DEFINE IS TARGETS

Identifikasi masalah dan solusi bisnis internal, peluang bisnis dari


eksternal organisasi, pemanfaatan SI/TI dari lingkungan eksternal
organisasi, Analisis Gap kebutuhan informasi, membuat landasan
kebijakan SI/TI, Strategi SI/TI, Prinsip dasar landasan bagi operasional
strategi SI/TI, strategi manajemen SI/TI
DEFINE AND SELECT IS STRATEGY

Menggali value bisnis, Prioritas dan pemilihan strategi SI/TI, pendetilan


strategi SI/TI
DEVELOP IMPLEMENTATION PLAN

Membuat rencana pendukung strategi SI/TI, Pembuatan jadwal waktu


kerja, Pembuatan rencana pelaksanaan

Gambar 2.6. B-Vissta Planning Methodology [Atmaja, 2002]

2.5

Perbandingan Metodologi Perencanaan Strategis SI / TI


Berdasarkan kajian beberapa metodologi perencanaan strategis sistem
informasi sebagaimana dijelaskan pada sub bab 2.3, maka dapat
diidentifikasikan beberapa aktivitas yang sebagai hasil perbandingan setiap
metodologi yang telah dibahas tersebut. Perbandingan setiap metodologi
seperti tercantum pada Tabel 2.1 berikut:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

24

Tabel 2.1 Perbandingan metodologi Perencanaan Strategis SI / TI


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Aktivitas
Analisis dokumen bisnis untuk mengetahui
visi, misi dan tujuan bisnis
Analisis lingkungan internal bisnis untuk
mengetahui proses bisnis organisasi
Analisis lingkungan eksternal bisnis untuk
mengetahui tekanan/persaingan dari luar
organisasi
Analisis lingkungan internal SI / TI untuk
mengetahui kapabilitas dan sumber daya TI
Analisis lingkungan eksternal SI / TI dan
peluang pemanfaatannya bagi organisasi
Pemanfaatan Value Chain sebagai tools
dalam perencanaan strategis SI / TI
Analisis untuk menghasilkan CSF
organisasi
Identifikasi portofolio aplikasi SI beserta
analisis pemanfaatannya
Analisis kesenjangan antara as-is dan to-be
condition
Identifikasi masukan dan keluaran SI yang
tepat dalam penyusunan strategi SI
Identifikasi struktur organisasi dan
kebutuhan struktur manajemen SI
Identifikasi strategi SI untuk mendukung
bisnis organisasi
Analisis manajemen risiko dan
penanggulangan terhadap bencana/ insiden
Menentukan arsitektur Teknologi Informasi
Memprioritaskan strategi SI / TI yang
hendak dijalankan
Analisis business case untuk mengetahui
ROI, TCO.
Penentuan roadmap implementasi
Menentukan program awareness untuk
mempublikasikan cetak biru perencanaan
strategis SI / TI

Anita PWH Ward

BVP

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

(Diolah kembali dari Sumber: Rizal Batubara, 2010)


Keterangan :
Anita
Ward
N/A

: Anita Cassidy
: Ward and Peppard
: Not Apparent / tidak tercantum

PWH : Price Waterhouse


BVP : B-Vissta Planning
: Tercantum

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

25

Dari Tabel 2.1 dapat ditarik kesimpulan terhadap metodologi perencanaan


SI / TI sebagai berikut:
(1) Metodologi Anita Cassidy membahas seluruh aspek perencanaan dari
sebelum, ketika dan sesudah perencanaan dilakukan. Misalnya dimulai
dengan menganalisis dokumen dilanjutkan proses analisis lingkungan
bisnis dan lingkungan SI / TI internal maupun eksternal, menganalisis
biaya, pengelolaan risiko / mitigasi bencana dan dampak bisnis, terakhir
ditutup dengan program awareness/ sosialisasi cetak biru. Melihat dari
kelengkapan dan aspek keamanannya, framework ini dapat pula
diterapkan

pada

organisasi

pemerintahan,

tentunya

dengan

menyesuaikan tujuan bisnis lembaga pemerintahan.


(2) Metodologi Price Waterhouse menitikberatkan perencanaan pada aspek
pemenuhan berbagai kebutuhan informasi yang dibutuhkan untuk
mendukung rencana bisnis organisasi. Meskipun metodologi ini
termasuk yang memilki struktur perencanaan yang komprehensif,
namun dibutuhkan orang yang berpengalaman dengan metodologi Price
Waterhouse ini untuk menjalankan setiap langkah dan tahapannya. Hal
ini dikarenakan metodologi ini merupakan framework internal yang
dipakai oleh perusahaan internasional Price Waterhouse Cooper.
(3) Metodologi Ward and Peppard merupakan metodologi yang banyak
dipelajari dikalangan dunia pendidikan serta dunia industri/ bisnis
dikarenakan sifatnya yang aplikatif bagi setiap jenis organisasi. Serupa
dengan metodologi Anita Cassidy, walaupun berangkat dari sisi bisnis
namun tidak lantas menjadikannya tidak sesuai bagi organisasi nirlaba.
Bahkan organisasi pemerintahan pun dapat menggunakannya sebagai
framework

dalam

menyusun

perencanaan

strategis

SI

TI.

Kelemahannya dibandingkan dengan metodologi Anita Cassidy adalah


tidak membahas aspek penanganan keamanan (risk management).
(4) Metodologi Be-Vissta Planning merupakan kompilasi dari berbagai
metodologi seperti Ward, James Martin, Wheterbee dan Tozer.
Kelebihan dari framework ini adalah membahas keuntungan tangible
dan intangible dari aspek pemanfaatan SI / TI bagi organisasi.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

26

Walaupun struktur perencanaannya termasuk yang lengkap namun


belum banyak organisasi yang memanfaatkannya sebagai framework
dalam menyusun perencanaan strategis SI / TI.

2.6

Kajian Teknik dan Metode Analisis Perencanaan Strategis SI / TI


Pada sub bab ini dibahas beberapa metode/ teknik/ tools yang biasa
dipakai dalam perencanaan strategis sistem informasi. Masing-masing
teknik memiliki kegunaannya masing-masing. Kajian teknik dan metode
analisis perencanaan strategis SI / TI selanjutnya akan dibahas sebagai
berikut:

2.6.1 Critical Success Factor (CSF)


Critical Success Factor (CSF) diperkenalkan pertama kali oleh
John R. Rockart dan MIT Sloan School of Management pada tahun
1979. Teknik ini banyak membantu senior executives dalam
menentukan kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan
serta pengelolaan sebuah organisasi. Faktor kunci dalam CSF yang
jika

terpenuhi/

terpuaskan

maka

akan

mengantarkan

pada

keunggulan kompetitif dari organisasi (Rockart 1979).


Dalam melakukan analisis CSF, langkah-langkah yang harus
dipersiapkan adalah:
Mendefinisikan ruang lingkup (scope)
Mengumpulkan data
Menganalisis data
Membuat/menentukan CSF
Menganalisis CSF (Caralli, 2004).

Penentuan CSF berasal dari document review dan analisis dari


tujuan dan strategi yang telah ditetapkan manajemen. Dapat pula
dilakukan dengan wawancara sejumlah personil yang kompeten pada
bidangnya untuk mengetahui hambatan dalam pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi. Dari informasi yang terkumpul kemudian dibuat
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

27

sebuah dokumen hirarki CSF semua level organisasi (industri,


organisasi, unit bisnis dan manajer).

Gambar 2.7. Tujuan dan hubungan CSF [Ward and Peppard, 2002]

Dokumen CSF haruslah jelas dan terukur sehingga digunakan


untuk menentukan prioritas dan penentuan aplikasi sistem informasi
tiap area.

2.6.2 Value Chain


Konsep Value Chain Analysis diperkenalkan oleh Michael
Porter (1985) yang menggambarkan seluruh aktivitas value
organisasi (perencanaan, produksi, pemasaran, penyampaian) untuk
mendukung produk baik didalam lingkungan maupun eksternal
organisasi dan hubungannya dengan posisi kompetitif sebuah
organisasi. Karenanya, teknik ini mengevaluasi setiap bagian dari
aktivitas lebih dari hanya sebatas masalah mesin, peralatan, orang
ataupun uang.
Teknik Value Chain digunakan untuk mengarahkan fokus
utama unit organisasi terhadap fungsi dari setiap bagian/ aktivitas
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

28

dalam pencapaian tujuan dan strategi organisasi untuk memenuhi


kebutuhan pelanggan. Oleh karenanya, teknik ini akan memudahkan
pemetaan kebutuhan sistem informasi yang dapat diberikan guna
mendukung fokus organisasi.
Porter membagi dua aktivitas utama menjadi yaitu aktivitas
utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama berhubungan
langsung dengan proses menghasilkan sebuah produk atau layanan.
Aktivitas utama ini terbagi menjadi lima area : inbound logistics,
operations, outbound logistics, marketing, dan penjualan serta
service. Setiap aktivitas utama ini terhubung dengan aktivitas
pendukung/ support yang berfungsi untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi dari proses utama. Ada empat area aktivitas pendukung
/ support yaitu: procurement, technology development human
resource management, dan infrastruktur.
Gambar 2.8 menggambarkan model Porters Value Chain
sebagai berikut:

Gambar 2.8 Porters Value Chain Analysis

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

29

Value Chain Analysis dibedakan menjadi dua sudut pandang,


yaitu: Internal Value Chain Analysis dan Eksternal Value Chain
Analysis
Analisis value chain dapat digunakan untuk menjawab berbagai
pertanyaan-pertanyaan dibawah ini:
a. Pada kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi sudah
memberikan nilai tambah pada organisasi?
b. Apakah peran sistem informasi pada kegiatan-kegiatan
organisasi sudah optimal atau masih perlu ditingkatkan?
c. Pada kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi belum
memberikan nilai tambah pada organisasi?
d. Apakah sistem informasi dapat diterapkan pada kegiatankegiatan yang belum memanfaatkannya? (Hartono, 2006).
2.6.3 Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT)
Analisis

SWOT

(Strenghts,

Weaknesses,

Opportunities,

Threats) adalah metode perencanaan terstruktur yang digunakan


untuk mengevaluasi

Kekuatan,

Kelemahan,

Peluang,

dan

Ancaman yang berhubungan dalam sebuah proses bisnis sebuah


organisasi. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert
Humphrey, yang memimpin konvensi di Stanford Research Institute
(sekarang SRI International) pada tahun 1960.
Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan
dan faktor-faktor

positif yang berasal dari internal organisasi,

kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal organisasi, peluang


atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal serta ancaman
atau risiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi.
Kekuatan: karakteristik bisnis atau tim proyek yang
memberikan keuntungan lebih bagi organisasi
Kelemahan: adalah karakteristik yang relatif
merugikan orang lain atau organisasi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

30

Peluang: peluang eksternal untuk meningkatkan


kinerja (misalnya membuat keuntungan yang lebih besar) di
lingkungan
Ancaman: unsur eksternal dalam lingkungan yang
dapat menyebabkan masalah untuk usaha atau proyek

Identifikasi SWOT sangat penting karena langkah-langkah


berikutnya dalam proses perencanaan untuk pencapaian tujuan yang
dipilih mungkin diturunkan dari analisis SWOT.

Gambar 2.9 Analisis SWOT [Bahan Ajar MTI-UI, 2012]


Dari gambar di atas kita dapat memadukan antara faktor
internal (SW) dengan faktor eksternal (OT) sehingga akan
didapatkan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T.

2.6.4 Analisis Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi (PEST)


Teknik analisis Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi
(PEST) merupakan salah satu alat analisis untuk mengetahui faktor
eksternal organisasi yang dapat mempengaruhi perkembangan
strategis bisnis. Hasil analisis harus diikuti oleh pertimbangan
bagaimana bisnis merespon pengaruh-pengaruh tersebut.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

31

Riley (2012) menggambarkan kemungkinan faktor eksternal


PEST yang dapat memengaruhi bisnis dari suatu organisasi seperti
pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Politik/
Hukum

PEST possible factors (Riley, 2012)

Ekonomi

Sosial
Pendistribusian
pendapatan

Teknologi

Regulasi dan
proteksi
lingkungan

Pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan dari
sektor industri

Perpajakan
(perusahaan;
konsumen)

Kebijakan moneter (suku Demografi


bunga)
(Populasi, gender,
keluarga,
pekerjaan)

Pemerintah dan
Swasta dalam
pengembangan
teknologi

Regulasi
persaingan
usaha

Tingkatan dari siklus


bisnis (efek jangka
pendek dari kinerja
bisnis)

Dampak
perubahan dari
Teknologi
informasi

Kesehatan dan
kesejahteraan

Belanja Negara
dibidang
penelitian

Sumber: http://www.tutor2u.net/business/strategy/PEST_analysis.htm

2.6.5 McFarlans Strategic Grid


Mc Farlan membuat sebuah model pemetaan yang bertujuan
untuk menganalisis suatu aplikasi atau sistem informasi pada suatu
organisasi berdasarkan keadaan kondisi saat ini, kondisi yang
direncanakan serta aplikasi-aplikasi yang dianggap berpotensi dalam
menunjang operasional organisasi. Pemetaan tersebut dibagi atas
empat kategori sebagai berikut:
Kuadran 1 merupakan kuadran Support.
Kuadran 2 merupakan kuadran Key Operational.
Kuadran 3 merupakan kuadran High Potential.
Kuadran 4 merupakan kuadran Strategic.
Pemetaan ini mempermudah manajemen dalam mengambil
keputusan untuk menentukan penempatan sebuah sistem informasi di
dalam kuadran operasional organisasi serta penentuan ke arah mana
sistem

informasi

akan

dipenuhi.

Penempatan

ini

tentunya

disesuaikan dengan kapabilitas serta visi dan misi Organisasi.


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

32
Pemetaan posisi aplikasi SI / TI kedalam Mc Farlans
Strategic Grid dijelaskan pada Gambar 2.10 sebagai berikut:

Akan
Datang

Saat
Ini

STRATEGIC

HIGH
POTENTIAL

Aplikasi yang kritikal


untuk
keberlangsungan
strategi bisnis yang
akan datang

Aplikasi yang
mungkin penting
dalam mencapai
kesuksesan di masa
akan datang

KEY
OPERATIONAL

SUPPORT

Aplikasi yang
sekarang digunakan
untuk mencapai
kesuksesan

Penting

Aplikasi yang
penting tetapi tidak
kritikal untuk
mencapai kesuksesan

Kurang
Kritikal

Gambar 2.10 Pendekatan Mc Farlans Strategic Grid


Kuadran Support, kuadran ini merupakan kuadran yang
ditempati oleh sistem informasi yang mendukung aktivitas transaksi
bisnis operasional organisasi. Meskipun sistem informasi yang
terdapat pada kuadran ini bersifat penting bagi organisasi namun
ketergantungan bisnis organisasi terhadap aplikasi sangat kecil.
Keberadaan sistem informasi pada kuadran ini tidak memberikan
pengaruh yang besar apabila terjadi kegagalan dan kerusakan pada
sistemnya.
Pada kuadran Key Operational, sistem informasi yang berada
didalamnya sangat memberikan kemudahan atau operasional suatu
organisasi. Penggunaan aplikasi/ sistem informasi pada kuadran Key
Operational ini hanya untuk memenuhi kebutuhan proses bisnis
internal saja.
Pada kuadran High Potential, kebutuhan terhadap SI / TI
dianggap

mampu

memberikan

keunggulan

kompetitif

bagi

kelangsungan bisnis organisasi, dengan demikian sistem informasi


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

33

ini berpotensi terhadap kesuksesan pada kelangsungan bisnis di


masa yang akan datang. Integrasi pada kuadran ini tidak hanya
dipertimbangkan

namun

sudah

menjadi

kebutuhan

dalam

mendukung kesuksesan bisnis yang sedang dijalankan.


Kuadran Strategic, semua sistem informasi yang berada pada
kuadran ini merupakan sistem informasi yang dianggap berpengaruh
signifikan terhadap kelangsungan bisnis di masa yang akan datang.
Sistem informasi pada kuadran ini sangat menentukan kesuksesan
pencapaian sasaran dan tujuan bisnis suatu organisasi serta
digunakan

untuk

menentukan

strategi

yang

diambil

dalam

menentukan langkah bisnis dalam mempertahankan kesuksesan di


masa yang akan datang.

2.6.6 Model Investasi TI Pemerintahan


Analisis dalam menentukan prioritas proyek salah satunya
adalah teknik Cost Benefit Analysis (CBA), yaitu dengan
membandingkan antara biaya dan dampak bagi organisasi. Namun,
dalam institusi pemerintahan tidak mengenal adanya ROI dalam
investasi proyek. Proyek dikerjakan karena pada dasarnya sesuai
dengan arahan strategis institusi itu. Aspek keuangan pada analisis
CBA dihilangkan dari model karena dalam institusi pemerintahan
yang

diperhatikan

adalah

masalah

ketersediaan

anggaran.

Selanjutnya model CBA Non-Finansial ini akan dirujuk dengan


nama Model Investasi TI Pemerintahan (MITIP).
MITIP digunakan untuk memilih proyek-proyek yang akan
diprioritaskan untuk dijalankan. Sebelum menggunakan harus sudah
ada daftar kandidat proyek-proyek SI / TI misalnya daftar kandidat
proyek yang didapat dari tabel analisis kesenjangan (AM. Wibowo,
2010).
AM Wibowo membagi komponen MITIP ke dalam dua bagian:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

34

Bidang bisnis: Strategic Alignment (SA), Management


Information (MI), Organizational Risk (OR), Customer
Response (CuR), Compliance Response (CoR).

Bidang Teknologi: IS Architecture (ISA), IT Infrastucture


Architecture (ITA), Technical Availability (TA), Definitional
Certainity (DC)

Contoh kuesioner MITIP bidang bisnis sebagaimana terdapat


pada Tabel 2.3:
Tabel 2.3 Contoh Kuesioner MITIP Bidang Bisnis
Kode
SA
MI
OR
CuR
CoR

Pertanyaan

SS

Skala Sikap
S N TS STS

Skor

Proyek ini selaras dengan sasaran strategis


Kementerian XYZ
Proyek ini dapat membantu pengambilan
keputusan dengan baik
Proyek ini diperkirakan tidak memiliki
masalah/ risiko dalam pengorganisasian
proyek
Proyek dapat merespon kebutuhan pelayanan
masyarakat
Proyek dapat merespon kebutuhan peraturan
perundang-undangan

SS= Sangat Setuju (5); S=Setuju(4); N=Netral(3); TS=Tidak Setuju(2);


STS=Sangat Tidak Setuju(1)
Contoh kuesioner MITIP bidang teknologi sebagaimana terdapat
pada Tabel 2.4:
Tabel 2.4 Contoh Kuesioner MITIP Bidang Teknologi
Kode
ISA
ITA

TA
DC

Pertanyaan

SS

Skala Sikap
S N TS STS

Skor

Proyek ini selaras dengan cetak biru arsitektur


sistem informasi Kementrian/ Lembaga
Proyek ini selaras dengan cetak biru arsitektur
infrastruktur teknologi informasi Kementrian
/ Lembaga
Proyek ini cukup memanfaatkan
infrastruktur (hw, sw dan skill) yang sudah
tersedia di Kementrian / Lembaga
Kebutuhan (requirement) proyek ini sudah
terdefinisi dengan jelas dan disepakati

SS= Sangat Setuju (5); S=Setuju(4); N=Netral(3); TS=Tidak Setuju(2);


STS=Sangat Tidak Setuju(1)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

35

Sedangkan contoh hasil kalkulasinya untuk mendapatkan


prioritas proyek SI / TI seperti pada Tabel 2.5

Tabel 2.5 Prioritas Proyek SI / TI dengan Teknik MITIP


Prioritas

Kandidat Proyek SI / TI

Skor

Proyek perencanaan aplikasi XYZ tahap 1

4,8

Proyek pengadaan WAN dan VPN bersama antar eselon 1

4,1

Proyek Pengadaan dan componentware tahap 1

3,5

Proyek pembuat aplikasi kebersihan fasilitas gedung

2,2

(Sumber: Bahan Ajar MTI-UI, 2012)

Prioritas proyek yang dihasilkan MITIP tidak bersifat mutlak,


tetapi bisa menjadi salah satu dasar utama dalam pemrioritasan
proyek. Sekedar untuk catatan, MITIP dibuat dengan tujuan
kemudahan penggunaan, jadi memang terjadi simplifikasi yang
signifikan dari model asalnya.

2.6.7

Perbandingan Teknik Analisis


Dari hasil kajian beberapa analisis teknik / metode yang
dipakai di atas, maka dapat disimpulkan kegunaan masing-masing
metode sebagaimana dijelaskan pada Tabel 2.6 berikut:
Tabel 2.6
Metode Analisis

Fungsi Metode/ Tools Analisis

Internal

Critical Success
Factor (CSF)

Value Chain

SWOT Analysis

PEST

Fungsi Analisis
Eksternal
Prioritas

Keterangan
Kebutuhan
Informasi
Aktivitas
Bisnis
SW: Internal;
OT: Eksternal

*
*

Mc Farlans Grid

MITIP

(Diolah kembali dari sumber: Bahan Ajar MTI-UI, 2012)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

36

2.7

Tinjauan Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pemerintah Daerah


Dari beberapa perencanaan strategis sistem informasi dari beberapa
pemerintah daerah di Negara Republik Indonesia dan negara bagian di
beberapa negara luar negeri akan didapatkan perbandingan latar belakang
dan permasalahan mengapa perencanaan strategis sistem informasi ini perlu
disusun. Berikut ringkasan dari beberapa PSSI pemerintah daerah:

2.7.1 Pemerintah Kabupaten Jembrana


Proses transformasi pada Pemerintah Kabupaten Jembrana
mengacu pada tiga hal, yaitu perundang-undangan di bidang
teknologi informasi dan komunikasi, kondisi saat ini dan pengaruh
lingkungan yang bersumber pada tuntutan layanan publik dan
kemajuan teknlogi informasi dan komunikasi. Kerangka berpikir
tersebut dapat dilihat seperti Gambar 2.11 berikut:

Gambar 2.11 Kerangka Berpikir Pengembangan e-Government


Kabupaten Jembrana

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

37

Pengembangan e-Government
1.

Blueprint sumber daya manusia


Dokumen cetak biru (blueprint) sumber daya manusia
(SDM) e-Government bagi lembaga Pemerintah Kabupaten
Jembrana. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan panduan
baku pengembangan e-Government hanya pada bidang sumber
daya

manusia

e-government,

dengan

ruang

lingkup

pemerintahan Kabupaten Jembrana melalui tugas pokok dan


fungsi kepemerintahan.
Tujuan pembuatan dokumen cetak biru sistem ini adalah:
e. Panduan dalam perecanaan pengembangan sumber daya
manusia yang mengelola e-Government
f. Pedoman

mengenai

ukuran

atau

patokan

tentang

pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki sumber daya


manusia yang mengelola e-Government
g. Pedomana dalam pengelolaan jabatan fungsional Pranata
Komputer

2.

Blueprint infrastruktur jaringan


Dokumen Blueprint infrastruktur jaringan e-Government
bagi lembaga Pemerintah Kabupaten Jembrana ini dimaksudkan
untuk memberikan panduan baku pengembangan e-Government
pada bidang jaringan komputer, dengan ruang lingkup
pemerintahan Kabupaten Jembrana.
Tujuan pembuatan dokumen blueprint sistem ini adalah:
a. Sebagai pedoman dalam perencanaan pengembangan
infrastruktur jaringan komputer masing-masing instansi
b. Sebagai pedoman dalam pengelolaan sistem jaringan
komputer khususnya keamanan jaringan komputer
c. Memberikan

landasan

berpikir

bagi

pengembangan

infrastruktur jaringan e-Government yang komprehensif,


efisien dan efektif
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

38

3.

Blueprint sistem aplikasi


Dokumen cetak biru sistem aplikasi e-Government bagi
lembaga Pemerintah Kabupaten Jembrana ini dimaksudkan
untuk memberikan panduan baku pengembangan e-Government
hanya pada bidang sistem aplikasi e-Government, dengan ruang
lingkup pemerintahan Kabupaten Jembrana.
Tujuan pembuatan dokumen cetak biru sistem ini adalah:
a. Penyeragaman perencanaan pengembangan aplikasi yang
bersifat mandatory
b. Standarisasi fungsi sistem aplikasi e-Government
c. Memberikan landasan berpikir bagi pengembangan sistem
aplikasi e-Government yang komprehensif, efisien dan
efektif

Solusi Pentahapan
1.

Strategi Pengembangan
Prioritas pembangunan Kabupaten Jembrana diletakkan
pada sektor pendidikan, kesehatan dan daya beli sebagai sektor
unggulan (Core Competency) dan mendorong sektor pelayanan
dasar, pengembangan dan pemberdayaan ekonomi lokal dengan
pembenahan kelembagaan secara menyeluruh melalui sistem
ekonomi kerakyatan.

2.

Tahap Pengembangan
a. Tahap Pengembangan Sumber Daya Manusia
b. Tahap Pengembangan Infrastruktur Aplikasi
c. Tahap Pengembangan Infrastruktur Data dan Informasi
d. Tahap Pengembangan Infrastruktur Jaringan Komputer
e. Tahap Pengembangan Kebijakan.

Rencana Implementasi
Rencana implementasi e-Government mengacu pada tahapantahapan pengembangan e-Governmet yang telah disusun selama 5
tahun ke depan. Implementasi e-Government merupakan inisiatifUniversitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

39

inisiatif yang diharapkan dapat mencapai kondisi ideal yang sesuai


dengan visi dan misi pengembangan e-Government Kabupaten
Jembrana.
Dalam setiap inisiatif e-Government ditentukan tujuan,
strategi, waktu, dan tolak ukur dari keberhasilan inisiatif tersebut.
Selain itu perlu ditekankan juga obyek layanan dari masing-masing
inisiatif, apakah termasuk layanan Government to Government
(G2G), Government to Business (G2B) atau Government to Citizen
(G2C) sehingga dari seluruh inisiatif yang dilakukan dalam 5 tahun
ke depan terjadi proposional layanan, baik untuk internal
pemerintahan, kalangan bisnis maupun untuk masyarakat.

2.7.2 Pemerintah Kabupaten Sragen


Serupa dengan pemerintah kabupaten Jembrana, Pemerintah
Kabupaten Sragen fokus pula pada mekanisme pengembangan egovernment.

Gambar 2.12 Pengembangan e-Government Kabupaten Sragen


(Budi Sulihanto, 2010)
Strategi Pengembangan
Agenda Pembangunan Pemkab Sragen difokuskan pada lima
Grand Strategi:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

40

1. Menciptakan inovasi kepemerintahan entrepreuneur dengan


pelayanan publik yang prima;
2. Membangun SDM yang unggul dan berdaya saing;
3. Menumbuhkembangkan ekonomi rakyat yang berbasis desa;
4. Memandirikan masyarakat untuk sehat jasmani, rohani dan
peduli kelestarian lingkungan;
5. Mendayagunakan inovasi Iptek untuk meningkatkan kualitas,
produktivitas dan efisiensi pembangunan yang berkelanjutan.

Tahap Pengembangan
1.

e-Government dikembangkan sebagai sarana koordinasi dan


kolaborasi antar SKPD untuk efisiensi dan efektivitas proses
kerja.

2.

e-Government

dikembangkan

sebagai

sarana

pelayanan

informasi yang cepat, akurat dan up to date kepada masyarakat


umum, pemerintah dan bisnis.
3.

e-government untuk pengembangan ekonomi rakyat berbasis


desa.

4.

e-Government sebagai salah satu media penyebarluasan


informasi yang selalu mendorong masyarakat untuk peduli
akan kesehatan dan lingkungan

5.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk


meningkatkan kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh
stakeholder pada lingkup Kabupaten Sragen.

Tahapan pengembangan e-government dijabarkan dalam


beberapa komponen yaitu sumber daya manusia, infrastruktur
jaringan, infrastruktur aplikasi, infrastruktur data dan informasi, serta
komponen kebijakan. Penyusunan tahapan ini tetap mengacu pada
Visi, hasil analisis SWOT, strategi pengembangan e-government
Pemkab Sragen dan juga rencana pengembangan e-Government
nasional.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

41

Perencanaan akan datang haruslah komprehensif dan terpadu


mulai dari rencana induk pengembangan e-Government Pemkab
Sragen dengan rencana strategis setiap unit kerja dan bupati sebagai
integrator wilayah, khususnya dalam rangka menuju visi Pemkab
Sragen yaitu Terwujudnya Sragen Sejahtera didukung Sistem
Informasi yang Terintegrasi dengan Hasil Kajian Kegiatan dan
Penelitian yang Akurat. Dengan demikian, rakyat secara langsung
merasakan manfaat pembaruan dan perubahan yang senantiasa
dilakukan Pemkab Sragen dari berbagai sudut pandang.

2.7.3 State of Tennessee Information Technology Strategic Planning


Prinsip panduan dalam perencanaan strategis SI / TI pada
Negara Bagian Tennessee adalah menjadikan Teknologi Informasi
(TI) bagian integral dari operasi sehari-hari Pemerintah. Upaya
mengamankan sumber daya TI, ketersediaan selama 24 jam sehari
tujuh hari seminggu merupakan keharusan untuk memberikan
pelayanan kepada warga, komunitas bisnis dan badan-badan
pemerintah. Dalam pengakuan ketergantungan negara pada TI dan
harapan masyarakat untuk pengiriman tepat waktu, layanan
pemerintah

dengan

biaya

yang

efektif

dan

efisien,

Arah

pengembangan IT negara telah didefinisikan untuk membimbing


inisiatif perencanaan berbagai pemerintahan negara bagian.
Rencana TI didorong oleh strategi bisnis lembaga negara,
inisiatif administrasi, anggaran pertimbangan serta inovasi dalam
industri teknologi. Lembaga negara mengembangkan rencana tiga
tahunan Sistem Informasi Rencana (ISP) yang menyediakan
informasi penting mengenai kebutuhan bisnis, wawasan dan harapan
dari TI.
Visi TI State of Tennessee mendefinisikan tanggung jawab
organisasi berdasarkan kompetensi keterampilan dalam lembaga dan
Kantor Sumber Daya Informasi (Office for Information resources/
OIR) dalam rangka untuk meningkatkan keterampilan secara efektif
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

42

dan efisien cara untuk memberikan layanan TI. Adapun tujuan dari
perencanaan strategis SI / TI adalah :
1. Menyediakan infrastruktur bersama yang efektif dan efisien.
Strategi untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memperkuat
program manjemen anggaran, salah satu inisiatifnya adalah
mengkonsolidasi kesesuaian file server pada pusat data.
Strategi selanjutnya adalah memastikan sumber daya informasi
telah diamankan dan strategi selanjutnya adalah memperbaiki
layanan untuk mendukung kebutuhan pemerintahan negara
bagian.
2. Mempromosikan Pemerintahan yang terintegrasi.
Tujuan ini akan dicapai dengan strategi interoperablitas data
yang dipakai bersama serta strategi memperbaiki informasi
online dan layanan bagi warganya.
3. Menyediakan Pelayanan Prima bagi pelanggan/ masyarakat.
Strategi untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melakukan
proses perbaikan terus-menerus dan membangun komunikasi
dua arah antar unit kerja.
4. Daya kerja Teknologi Informasi yang kuat dan efisien
Strategi yang dilakukan meliputi: memperkuat kesempatan
pembelajaran dan pendidikan dan program kerjasama dengan
institusi pendidikan.
5. Meningkatkan Arsitektur Kepemerintahan yang luas
Pencapaian tujuan ini dengan melakukan strategi yaitu
meyakinkan bahwa solusi TI selaras dengan kebutuhan bisnis.

2.7.4

Perbandingan

Perencanaan

Strategis

Sistem

Informasi

Pemerintah Daerah
Perencanaan strategis sistem informasi pada kabupaten
Jembrana

dan

kabupaten

Sragen

sama-sama

fokus

pada

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

43

pengembangan e-government skala pemerintah daerah. Hal ini


sesuai dengan amanat Inpres Nomor 3 tahun 2003 yang
mempersiapkan perencanaan e-government untuk lembaga dan
pemerintah daerah. Namun yang membedakan antara kedua
pemerintah daerah ini adalah penggunaan teknologi jaringan
komunikasi di lingkungan masing-masing pemerintah daerah.
Pemerintah Kabupaten Jembrana dan pemerintah Kabupaten
Sragen

sama-sama menggunakan teknologi

Wireless

LAN

(WLAN) dengan penambahan menara repeater untuk penempatan


backbone (perangkat wireless pada kisaran 5,8 Ghz) dan subscriber
link (diluar lingkungan setda dengan kisaran frekeunsi 2,4 Ghz).
Perencanaan strategis sistem informasi pada negara bagian
Tennessee, Amerika Serikat menggunakan SI / TI untuk
memberikan pelayanan publik yang prima. Salah satunya adalah
pelayanan publik yang beroperasi 24x7 jam dalam seminggu
sehingga memiliki aspek ketersediaan yang sangat tinggi.
Perbedaan dari dokumen cetak biru pemerintah daerah antara
Negara Bagian Tennessee dengan Pemkab Jembrana dan Pemkab
Sragen adalah Tennesse menggunakan teknologi WAN dalam
infrastruktur jaringan komunikasinya.
Semua pemerintah daerah menggunakan redundansi dari data
center berupa disaster recovery center serta melakukan pelayanan
yang maksimal untuk semua pemangku kepentingan.

2.8

Tinjauan Penelitian Sebelumnya


Pada sub bab ini akan dibahas beberapa kajian terhadap penelitian
perencanaan strategis SI / TI yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Beberapa kajian mewakili kesamaan metodologi yang dipakai yaitu
metodologi Anita Cassidy, kesamaan obyek penelitian dalam hal ini
pemerintah daerah, dan kesamaan kerangka menuju e-Government. Adapun
kajian tersebut beserta perbandingannya dijelaskan lebih rinci pada sub bab
berikutnya.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

44

2.8.1

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi


Informasi : Studi Kasus PT. Bayumas Jaya Mandiri
Masyhur (2010) membuat Karya Akhir berjudul Perencanaan
Strategis Sistem dan Teknologi Informasi : Studi Kasus PT.
Bayumas Jaya Mandiri menggunakan metodologi perencanaan
strategis SI / TI versi Anita Cassidy. Langkah perencanaannya
dimulai dari tahap visioning, dilanjutkan pada tahap analysis, tahap
direction kemudian ditutup dengan memberikan rekomendasi
berupa roadmap dan rencana implementasinya.
Fase Visioning, tahap ini bertujuan untuk menentukan visi dari
kegiatan serta menyusun rencana proyek berikut proses-proses
yang ada didalamnya. Secara detil hal-hal yang dilakukan
mencakup pembuatan jadwal pelaksanaan, aktivitas serta bentuk
keluaran yang akan dihasilkan. Pada fase ini dilakukan pendalaman
pemahaman terhadap kondisi bisnis PT. Bayumas Jaya Mandiri
serta memahami berbagai dokumen dan alur informasi yang
mengalir dalam organisasi. Hal tersebut dilakukan dengan
melakukan serangkaian wawancara, survey atau berinteraksi
langsung dengan komponen organisasi.
Setelah memahami kondisi bisnis organisasi dan berbagai
dokumen yang ada, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
tentang kondisi SI. Hal ini bertujuan untuk memperjelas posisi SI
dan

peranannya

selama

ini.

Juga

sepagai

upaya

unuk

mengkomunikasikan tujuan organisasi dengan kondisi SI sehingga


muncul berbagai potensi untuk melakukan transformasi sesuai
dengan tujuan bisnis organisasi. Dalam fase ini akan dilakukan gap
analysis untuk membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi
yang diharapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana
kesenjangan antara kedua kondisi tersebut sehingga dapat
diprediksi besarnya usaha yang diperlukan untuk mewujudkan
kondisi yang diharapkan organisasi.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

45

Fase direction membahas sebuah pernyataan tentang visi misi


SI berdasarkan kondisi yang telah dipahami serta tujuan bisnis
yang diharapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami
tujuan bisnis organisasi yang diinterpretasikan kedalam tujuan SI
sehingga pada akhirnya tujuan bisnis dan tujuan SI dapat
diselaraskan. Fase ini juga disusun sebuah rencana pengembangan
SI serta mengidentifikasi berbagai proyek potensial.
Pada fase rekomendasi dihasilkan sebuah roadmap secara
detail tentang pelaksanaan pengembangan SI pada PT. Bayumas
Jaya Mandiri untuk beberapa tahun kedepan mencakup ringkasan
biaya, waktu pelaksanaan serta sumber daya yang dibutuhkan.

2.8.2

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pemerintah Daerah:


Studi Kasus Pemerintah Kabupaten Purwakarta
Wedhasmara (2008) dalam tesisnya Perencanaan strategis
sistem informasi bagi Pemda Kabupaten Purwakarta dimulai
terlebih dahulu dengan menganalisis lingkungan organisasi yang
memuat visi, misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan dengan
identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi
yang didapatkan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner
terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Purwakarta, serta
identifikasi internal dan eksternal SI / TI di lingkungan SKPD
Kabupaten Purwakarta yang didapatkan melalui kuesioner dan
peninjauan langsung terhadap keberadaan SI / TI yang memiliki
oleh SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Hasil atau deliverables dari penyusunan perencanaan strategis
sistem

informasi

dengan

menggunakan

metodologi

Price

Waterhouse adalah pada tahap pertama yaitu teridentifikasinya


kebutuhan

informasi

organisasi,

tahap

kedua

yaitu

teridentifikasinya portofolio aplikasi dan sistem informasi, tahap


ketiga teridentifikasinya strategi sistem informasi, dan tahap
keempat menuangkan ke dalam rencana implementasi.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

46

Proses menentukan peluang SI / TI dapat dilaksanakan ketika


kebutuhan informasi didorong dari tujuan organisasi telah
semuanya teridentifikasi. Kebutuhan informasi yang terdientifikasi
yaitu: informasi sumber pajak darah, informasi APBN, informasi
pendapatan daerah, informasi keamanan daerah, informasi
keberhasilan pendidikan, informasi kependudukan, dan infomasi
pariwisata.
Hasil

dari

penelitian

tesis

menjawab

permasalahan

pemanfaatan SI / TI di lingkungan Pemda Kabupaten Purwakarta.


Adapun hasil identifikasi dari perencanaan strategis SI / TI adalah
terbentuknya portofolio aplikasi SI / TI (SI Pendidikan, SI
Pariwisata,

SI

Kependudukan,

SI

Keamanan

Daerah,

SI

Pendapatan Daerah, Website Pariwisata, Website Pendidikan,


Website

Kependudukan,

Website

Keamanan

Daerah)

dan

manajemen pengelolaan SI / TI di lingkungan Pemerintah Daerah


Kabupaten Purwakarta. Keseluruhan tujuan penelitian untuk
menyusun perencanaan strategis SI / TI di Pemerintah Daerah
Kabupaten Purwakarta yang mencakup penentuan target atau
portofolio aplikasi harus dibangun dan penentuan strategi atau
bentuk pengelolaan SI / TI yang tepat untuk diterapkan di
Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta telah terpenuhi.

2.8.3

Perencanaan Strategis e-Government pada Kantor Pusat Data,


Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Flores Timur
Natalis (2012) melakukan penelitian tesis pada Kantor
Pengelolaan Data, Arsip dan Perpustakaan (KPDAP) Kabupaten
Flores Timur. Kerangka penelitian yang dipakai pada penelitian ini
adalah kerangka pengembangan e-government berdasarkan Inpres
No.3 Tahun 2003. Penelitian ini menghasilkan arsitektur aplikasi
pada Kantor PDAP Kabupaten Flores Timur dari 33 Potensi Sistem
Informasi. Keseluruhan sistem informasi dikelompokkan menjadi:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

47

3. Portofolio Sistem Informasi yang termasuk dalam Aplikasi


Key Operational (KO) : 13 Sistem Informasi.
4. Portofolio Sistem Informasi yang termasuk dalam Aplikasi
Support (SP) : 13 Sistem Informasi.
5. Portofolio Sistem Informasi yang termasuk dalam Aplikasi
High Potensial (HP) : 3 Sistem Informasi.
6. Portofolio Sistem Informasi yang termasuk dalam Aplikasi
Strategic (ST): 4 Sistem Informasi.
Analisis model portofolio McFarlan di atas hasilnya
menunjukkan bahwa aplikasi yang akan dibangun akan sangat
potensial dalam menunjang kinerja organisasi, hal tersebut
ditunjukkan dengan sebagian besar aplikasi terletak pada kuadran
key operational dan support.
Pengembangan Sistem Informasi tersebut dilakukan bertahap
selama

jangka

waktu

tahun,

dengan

prioritas

tahap

pengembangan adalah aplikasi yang bersifat Key Operational,


kemudian aplikasi Support, aplikasi High Potential dan tahap
terakhir adalah aplikasi yang bersifat Strategic.
Dalam

penelitian penyusunan prioritas aplikasi sistem

informasi e-Government ini, penulis belum

menentukan faktor

pemilihan prioritas aplikasi sistem informasi e-Government yang


akan dibangun, seperti kemampuan anggaran dan kesiapan
aparatur.
Penelitian Tesis ini dimulai dengan menganalisis lingkungan
internal bisnis menggunakan teknik Strength dan Weakness
organisasi mulai lingkup SDM, budaya kerja, dan visi misi.
Lingkungan eksternal bisnis dianalisis menggunakan metode PEST
(Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi) dan teknik Opportunity
dan Treat. Kemudian menganalisis lingkungan internal SI / TI
menggunakan portofolio aplikasi model Mc Farlans Grid untuk
mendapatkan existing application, Lingkungan eksternal SI / TI
dianalisis menurut tren TIK nasional, Tren Jaringan Komputer,
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

48

Tren Aplikasi SI dan Tren Pengamanan SI. Keempat proses ini


akan menghasilkan sebuah strategi kebutuhan potensial pemerintahan
dan aplikasi SI / TI kedepan.

Selanjutnya dengan menggunakan metode gap analysis


dilakukan pemetaan kembali aplikasi-aplikasi yang menjadi key
operational,

strategic,

high

potential

dan

support

untuk

pengembangan e-government.

2.8.4

Perbandingan Penelitian
Masyhur dalam penelitian karya akhirnya menggunakan
metodologi Anita Cassidy untuk perusahaan swasta. Wedhasmara
menggunakan metodologi Price Waterhouse dalam penyusunan
perencanaan strategis SI / TI untuk instansi pemerintah. Sesuai
dengan Wedhasmara, Natalis pun mengambil obyek penelitian
instansi pemerintah, namun perencanaan strategis yang dipakai
menggunakan kerangka pengembangan e-Government.

2.9

Manajemen Risiko Instansi Pemerintahan


Nurharyanto (2009) dalam makalahnya yang berjudul Penciptaan
budaya peduli risiko (risk awareness) untuk mendukung implementasi
manajemen risiko sektor publik mendefinisikan manajemen risiko instansi
pemerintahan sebagai suatu proses yang sistematik dan berkelanjutan yang
dirancang dan dijalankan manajemen di seluruh level dan seluruh personil
pemerintahan, guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa semua
risiko yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan telah diidentifikasi
dan dikelola sedemikian rupa sehingga risiko dimaksud berada dalam batasbatas yang dapat diterima.

Tujuan pokok manajemen risiko antara lain sebagai berikut:


Memastikan risiko-risiko yang ada di pemerintah telah diidentifikasi/
dikenali dan dinilai tingkat kepentingannya, serta telah dibuatkan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

49

rencana tindakan untuk meminimalisasi dampak dan kemungkinan


terjadinya risiko tersebut.
Memastikan bahwa jika rencana tindakan dilaksanakan secara
efektif, maka tindakan dimaksud dapat meminimalisasi dampak dan
kemungkinan terjadinya risiko.
Memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai risiko-risiko
yang mungkin terjadi serta usulan penanganannya (Nurharyanto,
2009).
Selanjutnya Nurharyanto menggunakan COSO framework yang telah
disesuaikan dengan kondisi pemerintahan untuk melakukan pengelolaan
risikonya. Proses manajemen risiko instansi pemerintah terdiri dari beberapa
tahapan antara lain:
a. Identifikasi Risiko (Risk Identification);
b. Penilaian Risiko (Risk Assessment);
c. Penentuan Risk Response;
d. Pemantauan dan Pelaporan Risiko.

Tahapan identifikasi risiko bertujuan untuk mengenali faktor-faktor


risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan pemerintah, menyebabkan
kerugian atau bahkan merusak reputasi pemerintah. Identifikasi risiko secara
menyeluruh yang ada di dalam pemerintah akan menghasilkan suatu daftar
risiko (risk register). Seluruh risiko yang telah teridentifikasi kemudian
dikelompokkan ke dalam kategori-kategori tertentu seperti risiko strategis,
risiko gangguan operasional, risiko finansial, risiko reputasi, risiko
kepegawaian dan lain-lain. Aktivitas identifikasi risiko merupakan tanggung
jawab masing-masing pemilik risiko untuk proses dan unit terkait.
Tahapan penilaian risiko, merupakan aktivitas yang dilaksanakan
untuk menilai besarnya pengaruh dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi
terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran
risiko akan dilihat dari dua perspektif yaitu kemungkinan keterjadian
(likelihood) dan besarnya pengaruh risiko bagi pemerintah (impact).
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

50

Tahapan penentuan risk response, rencana tindakan/aktivitas yang


akan dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk mengurangi,
membagi, menghindar dan/atau menerima risiko-risiko tersebut. Setiap risk
response terhadap risiko-risiko yang ditetapkan harus mampu membuat
tingkat pengaruh (impact) dan tingkat keterjadian (likelihood) dari risikorisiko yang teridentifikasi masuk dalam rentang tingkat risiko yang dapat
diterima pemerintah (risk tolerance).
Tahapan pemantauan dan pelaporan risiko adalah aktivitas untuk
mendapatkan informasi up-to-date dan akurat mengenai risiko pemerintah
guna memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Manfaat dari
melakukan pemantauan dan pelaporan risiko adalah untuk mendapatkan
pemahaman dari sifat dan cakupan risiko-risiko yang ada, untuk mencegah
risiko muncul dan untuk menganalisa kerugian historis.

Dalam membangun budaya peduli risiko, terdapat beberapa hambatan


dalam menerapkan budya risk management, diantaranya:

Risiko pada sektor publik seringkali masih dipandang sebagai


sesuatu yang negatif, jadi jika ditampilkan dikhawatirkan akan
memberi kesan buruk. Padahal, jika risiko tersebut benar terjadi,
maka dampaknya bisa jadi lebih buruk.

Risiko dipandang sebagai sumber pemborosan biaya. Meskipun pada


umumnya pimpinan instansi menyadari bahwa biaya/kerugian yang
timbul akibat kegagalan dalam mengatasi/memitigasi risiko yang
harus ditanggung mungkin lebih besar.

Daya tarik terhadap potensi untuk melakukan penyimpangan yang


menjurus kepada perbuatan fraud dianggap lebih memberikan
keuntungan yang besar, sehingga mereka cenderung mengabaikan
peringatan terhadap dampak risiko. Contohnya adalah risiko
penunjukkan langsung dalam pemilihan penyedia barang dan jasa
mempunyai risiko terjadinya kecurangan yang tinggi, namun justru
cara penunjukkan langsung banyak dipilih oleh pembuat keputusan.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

51

Tata Kelola Pemerintahan yang lemah, karena kontrol dari unit


pengawasan baik internal maupun eksternal masih sangat lemah dan
mudah dikompromikan.

2.10 Blue Print Sistem Aplikasi e-Government


Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government, telah mengamanatkan, diantaranya kepada
setiap Gubernur dan Bupati / Walikota untuk mengambil langkah-langkah
konkret yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya
masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government secara
nasional.
Menurut Inpres No. 3/2003:
Pengembangan

e-government

merupakan

upaya

untuk

mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis


(menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas
layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan egovernment dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di
lingkungan

pemerintah

dengan

mengoptimasikan

pemanfaatan

teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut


mencakup dua aktivitas yang berkaitan yaitu:
(1) Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan
proses kerja secara elektronis;
(2) Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan
publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat
di seluruh wilayah negara.

Mengingat lingkup e-Government bukan saja Pemerintahan Daerah,


tetapi juga nasional, maka diperlukan panduan baku pengembangan sistem
e-Government untuk menjamin bahwa sistem tersebut dapat memenuhi
harapan yang diinginkan dan juga dapat saling bersinergi antara satu dengan
yang lainnya (interoperabilitas).

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

52

Selanjutnya, membangun e-Government bukan saja membangun


infrastruktur komunikasi data dan informasi, tetapi juga berarti membangun
infrastruktur sistem aplikasi, standarisasi meta-data, pengembangan sumber
daya manusia, pengembangan prosedur, kebijakan dan peraturan.

2.10.1 Menuju e-Government


Tujuan implementasi e-government adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan
teknologi IT dalam proses penyelenggaraan pemerintahan,
2. Terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan
mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif,
3. Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja
kepemerintahan.
Sasaran pembangunan e-government sebagai berikut:
1. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik
yang berkualitas dan terjangkau,
2. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk
meningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomian
menghadapi

perubahan

dan

persaingan

perdagangan

internasional,
3. Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga pemerintah
serta penyediaan fasilitas

bagi partisipasi masyarakat dalam

proses kepemerintahan,
4. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang
transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan
antar lembaga pemerintah.

Gambar

2.13

menjelaskan

pola

transformasi

dari

pemerintah manual menuju pemerintahan berbasis TIK.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

53

Gambar 2.13. Transformasi Menuju e-government


(Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)
Melaksanakan e-Government artinya menyelenggarakan roda
pemerintahan dengan bantuan (memanfaatkan) teknologi informasi.
Dalam arti kata lain adalah melakukan transformasi sistem proses
kerja ke sistem yang berbasis elektronik. Beberapa organisasi yang
pada awalnya disusun untuk keperluan proses kerja secara manual
pada akhirnya bisa jadi perlu dirubah dan disesuaikan untuk
memungkinkan berjalannya sistem elektronik lebih optimal.
Tentu saja tidak semua proses kerja dapat ditransformsi ke
dalam sistem elektronik. Ada beberapa yang masih harus
mengunakan sistem manual, tetapi ada sebagian besar lainnya yang
dapat dikerjakan dengan lebih cepat, efektif dan efisien melalui
bantuan sistem elektronik.
Beberapa

contoh

fungsi

kepemerintahan

yang

penyelenggaraannya dapat dibantu melalui sistem elektronik adalah:


1. Pelayanan Masyarakat
2. Kepegawaian
3. Keuangan Daerah
4. Pengelolaan Aset, dan sebagainya.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

54

2.10.2 Kerangka Arsitektur e-Government


Salah satu kata kuci e-Government adalah pemanfaatan TI. Ini
artinya bahwa akan ada unsur-unsur TI seperti sistem aplikasi,
sistem infrastruktur, jaringan telematika dan lain-lain yang dipakai
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Beberapa hal
mendasar
Penggunaan

tentang

pemanfaatan

Internet;

TI

Penggunaan

ini

berkaitan

Infrastruktur

dengan:

Telematika;

Penggunaan Sistem Aplikasi; Standarisasi Metadata; Transaksi dan


Pertukaran Data Elektronik; Sistem Dokumentasi Elektronik.

Gambar 2.14. Kerangka Arsitektur e-Government


(Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)
Kerangka arsitektur e-government, seperti diilustrasikan dalam
Gambar 2.14 menjamin keterpaduan serta interoperabilitas antar
komponen dalam sistem e-Government dan juga antar sistem eGovernment itu sendiri, maka perencanaan dan pengembangan eGovernment perlu dirumuskan dalam kerangka tersebut.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

55

2.10.3 Tingkatan e-Government


Untuk membangun e-Government, Inpres No. 3/2003 juga
menjelaskan beberapa strategi yang bisa diimplementasikan, salah
satu

diantaranya

adalah

membangan

e-government

secara

sistematik melalui tahapan yang realistik dan sasaran yang terukur,


sehingga mudah difahami dan diikuti oleh semua pihak.
Pengembangan e-government dapat dilaksanakan melalui
empat

tingkatan.

Semakin

tinggi

tingkatannya,

diperlukan

dukungan sistem manajemen, proses kerja, dan transaksi informasi


antar instansi yang semakin kompleks pula. Upaya untuk
menaikkan tingkatan tanpa dukungan yang memadai, berpotensi
untuk mengalami kegagalan.
Tingkat 1 - Persiapan, yang meliputi pembuatan situs
informasi disetiap lembaga, penyiapan SDM, penyiapan sarana
akses yang mudah misalnya Warnet, dll.
Tingkat 2 - Pematangan yang meliputi pembuatan situs
informasi

publik

interaktif,

dan

pembuatan

antar

muka

keterhubungan dengan lembaga lain


Tingkat 3 - Pemantapan yang meliputi pembuatan situs
transaksi pelayanan publik, dan pembuatan interoperabilitas
aplikasi dan data dengan lembaga lain.
Tingkat 4 - Pemanfaatan yang meliputi pembuatan aplikasi
untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B dan G2C yang
terintegrasi.

2.10.4 Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan


Kelompok Blok Fungsi dan bagian-bagiannya (komponen
modul) disusun dalam sebuah bagan fungsi yang selanjutnya dalam
dokumen blueprint ini disebut sebagai Kerangka Fungsional
Sistem Kepemerintahan.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

56

Gambar 2.15 Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan


(Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)
Kerangka fungsi sistem kepemerintahan yang digambarkan pada
Gambar 2.16 berikut:

Gambar 2.16 Contoh Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan


(Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

57

2.10.5 Peta Solusi Aplikasi E-Government


Di sisi lain, sistem aplikasi-sistem aplikasi dikembangkan
dengan

tujuan

untuk

memenuhi

kebutuhan

fungsi

kepemerintahanseperti yang telah didefinisikan dan dikelompokkan


dalam Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan tersebut di
atas. Dengan mempertimbangkan fungsi sistem aplikasi dan
layanannya, sistem aplikasi-sistem aplikasi tersebut kemudian
disusun dan dikelompokkan dalam sebuah sistem kerangka
arsitektur, yang dalam dokumen blueprint ini selanjutnya disebut
sebagai Peta Solusi Aplikasi e-Government.

Gambar 2.17 Peta Solusi Aplikasi e-government


(Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)

Contoh peta solusi aplikasi untuk mendukung e-Government


adalah seperti pada gambar berikut:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

58

Gambar 2.18 Contoh Peta Solusi Aplikasi e-government


(Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)

Dalam peta solusi aplikasi e-Government, sistem aplikasi


dikelompokkan melalui pendekatan matrik antara orientasi fungsi
layanan dan sifat fungsi sistem aplikasi tersebut. Melalui
pendekatan ini, sistem aplikasi dikelompokkan dalam tiga
kelompok sebagai berikut:
1.

Kelompok sistem aplikasi

yang orientasi

fungsinya

langsung memberikan pelayanan kepada penggunanya


(aplikasi front office)
2.

Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya lebih


banyak ditujukan untuk memberikan bantuan pekerjaan
yang bersifat administrasi kepemerintahan, serta fungsifungsi kedinasan dan kelembagaan (aplikasi back office).

3.

Kelompok sistem aplikasi yang fungsi layanannya bersifat


mendasar dan umum, diperlukan oleh setiap pengguna, atau
setiap sistem aplikasi lain yang lebih spesifik. Sifat layanan
aplikasi dasar biasanya back-office.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

59

Untuk setiap kelompok sistem tersebut, masing-masing dibagi


lagi kedalam tiga sub-grup berdasarkan orientasi pengguna yang
dilayaninya, sebagai berikut:
1.

Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi


fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat
(G2C: Government To Citizen)

2.

Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi


fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan kalangan
bisnis (G2B: Government To Business)

3.

Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi


fungsinya

melayani

kebutuhan

internal

lembaga

kepemerintahan, atau kebutuhan dari pemerintah daerah


lainnya (G2G: Government To Government)

Terakhir adalah kelompok fungsi umum yang memberikan


layanan integrasi dan komunikasi antar sistem aplikasi, juga
masalah sekuriti, dan lain-lain.

2.10.6 Penyusunan Peta Alur (Road Map)


Pemerintah daerah perlu menyusun rencana pembangunan eGovernment

dalam

beberapa

tahapan

pembangunan

yang

komprehensif, realistik dan terukur. Selanjutnya pemerintah daerah


perlu menyusun strategi pentahapan dan menentukan prioritas
pembangunan di setiap tahapan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Secara garis besar ada tiga strategi yang patut dipertimbangkan
dalam menentukan prioritas pembangunan aplikasi sebagai berikut:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

60

1.

Strategi Matriks

Gambar 2.19 Strategi Matriks


(Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)

Membangun sistem aplikasi e-Government dengan strategi


matrik, artinya membangun dari semua kategori sistem aplikasi pada
satu tahapan (G2G, G2C, G2B, Front Office, Back Office dan
aplikasi umum), tetapi dengan memilah dan memilih jenisnya
berdasarkan skala prioritas pembangunan daerah, sesuai kebijakan,
visi dan misi pemerintah daerah masing-masing.

2.

Strategi Spiral
Strategi ini memprioritaskan pembangunan sistem aplikasi e-

Government secara lengkap terlebih dahulu untuk ruang lingkup


internal pemerintah daerah dan legislatif, baru secara bertahap
pengembangan diperluas ke lingkup yang lebih besar seperti
kecamatan, kelurahan, instansi vertikal dan bidang lainnya. Strategi
ini juga memprioritaskan untuk membuat (dalam skala kecil)
prototipe jaringan Sistem Informasi Kepemerintahan lengkap dari
kelurahan sampai dengan pemda.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

61

Gambar 2.20 Strategi Spiral


(Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)

3.

Strategi Neraca F&I


Strategi ini dilakukan melalui analisis Feasibility vs Impact.

Feasible artinya memprioritaskan pembangunan pada aplikasi yang


tergolong

mudah

dan

sederhana

untuk

diimplementasikan.

Sedangkan Impact artinya memprioritaskan pembangunan pada


aplikasi yang manfaatnya dapat dirasakan sebesar-besarnya (seluasluasnya) oleh masyarakat umum.

Gambar 2.21 Strategi Neraca F&I


(Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

62

Contoh beberapa kebijakan umum

yang disarankan,

khususnya untuk pemerintah daerah yang belum atau baru akan


mengimplementasikan e-Government adalah:
Pembangunan e-Government disusun dalam lima tahapan, tiap
tahapan direncanakan selama satu tahun, disesuaikan dengan
perencanaan pembangunan yang lazim berlaku di Pemerintah
Daerah, seperti RKPD, RENSTRADA, dan lain-lain.

Disetiap tahapan dilaksanakan pengembangan aplikasi dari


semua

kategori.

Untuk

kategori

pemerintahan

(G2G),

ditekankan pada pembangunan aplikasi untuk lingkup internal


Pemda dan Legislatif, baru diperluas ke kecamatan dan
kelurahan. Meskipun begitu, di tahap awal sebaiknya juga
dibangun satu prototipe jaringan sistem informasi yang utuh
dari kelurahan sampai ke pusat.

Untuk kategori bisnis (G2B), diprioritaskan pada sistem


aplikasi untuk pelayanan UKM dan BUMN/BUMD, termasuk
RSUD.

Sedangkan untuk kategori umum diprioritaskan pada aplikasi


e-Gov

Portal

dan

aplikasi-aplikasi

pendukung

seperti

kolaborasi dan koordinasi, dan sistem pendukung keputusan.

Gambar 2.22 Pentahapan pengembangan e-government


(Sumber: Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2005)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

63

2.11 Kerangka Pemikiran Perencanaan Strategis SI / TI Pemerintah Kota


Serang
Setelah menganalisis beberapa teori, penelitian sebelumnya serta
metodologi yang bersesuaian dengan topik, didapat kerangka pemikiran
perencanaan strategis SI / TI untuk Pemerintah Kota Serang. Adapun
kerangka pemikiran (theoretical framework) sebagai berikut:

Penyelenggaraan
Pemerintahan Secara
Manual (Government)

Penyelenggaraan
Pemerintahan
Berbasis TIK
(e-Government)

TRANSFORMASI

Perencanaan
Strategis SI/TI
Pemda Kota Serang
Visi Bisnis & Proses
Teknik / Analisis /
Metode

Proses /
Metodologi

Kebijakan dan strategi


nasional pengembangan
e-government

- Anita Cassidy,
2006

Kondisi SI/TI
Peningkatan kualitas
pelayanan publik
- Permenpan&RB, No.11/2011

- Inpres No. 3/2003

Gambar 2.23 Kerangka Pemikiran

. Kerangka pengembangan e-government pemerintah daerah (Inpres


No.3/2003)

dan

kesadaran

peningkatan

kualitas

pelayanan

publik

(Permenpan&RB NO. 11/2011) menjadi dasar dalam proses pengambangan


rencana SI / TI. Metodologi Anita cassidy dipilih sebagai metodologi dalam
pengembangan perencanaan SI / TI dengan menggunakan beberapa
teknik/tools yang cukup dikenal oleh penulis dan masukan berupa visi
bisnis, proses bisnis (tata laksana) dan kondisi SI / TI pemerintahan.
Perencanaan Strategis SI / TI yang dihasilkan nantinya merupakan bagian
transformasi dari perubahan pemerintahan manual menuju pemerintahan
berbasis TIK (e-Government).

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian sebagai cara ilmiah untuk


mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut
Bakker (2010), metodologi penelitian adalah cara-cara yang mengatur prosedur
penelitian ilmiah pada umumnya, sekaligus pelaksanaannya terhadap masingmasing ilmu secara khusus. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
metodologi penelitian adalah prosedur secara ilmiah untuk mendapatkan data
sehingga memenuhi tujuan penelitian.
Bab ini membahas tentang kerangka penelitian dan alur penelitian yang akan
dilakukan dalam membuat perencanaan strategis SI / TI pada pemerintah Kota
Serang. Metodologi penelitian yang digunakan mengacu pada metodologi yang
diperkenalkan oleh Anita Cassidy yang dimulai dari fase visioning, fase analysis,
fase direction, kemudian dilanjutkan sampai fase recommendation. Penjelasan
dari kerangka dan alur penelitian lebih lanjut pada sub bab berikut ini.

3.1

Kerangka Penelitian
Metodologi yang dipakai telah disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi pemerintah daerah. Sub tahapan menginisiasi dan mengelola
proyek pada fase visioning dihilangkan, karena tujuan utama dari sub
tahapan ini mengelola perencanaan strategis SI / TI sebagai sebuah project.
Sub tahapan mengembangkan business case dan mengkomunikasikan
rencana pada fase recommendation pun dihilangkan, karena tidak
diperlukan pada penelitian karya akhir ini. Business case membahas lebih
dalam analisis ekonomis salah satu project SI / TI prioritas untuk dijadikan
project pertama yang segera dilakukan dengan menganalisis return on
investment (ROI) dan analisis dampak dan manfaatnya bagi organisasi.
Kerangka penelitian yang digunakan dalam penelitian karya akhir ini
seperti pada Gambar 3.1 berikut:

64

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

65

INPUT :
Dokumen Visi,
Misi, Renstra,
Wawancara

VISIONING PHASE
Memahami Visi
dan Situasi Bisnis

Tools :
SW-OT, PEST,
CSF, Value Chain,
Studi literatur

Dokumentasi dan
Konfirmasi Analisis
bisnis

ANALYSIS PHASE
INPUT :
Proses Bisnis,
Dokumen SI

Memahami
Situasi SI

Tools :
Gap Analisis,
Mc Farlan
Grid, SWOT
SI/TI

Gap
Analisis

Menganalisis
Situasi SI

Membangun Solusi Alternatif SI/TI

DIRECTION PHASE

INPUT :
Solusi Alternatif
SI/ TI,

Visi dan
Arah SI/TI

Tools :
CSF, Kerangka
Nasional e-Gov,

Rencana
SI/TI

Proyek
SI/TI

Output :
Dokumen
Proses Bisnis,

Output :
Solusi Alternatif
SI (Portofolio
Aplikasi), TI,
Organisasi/
Manajemen SI,
Kebutuhan
Informasi

Output :
Aplikasi,
Infrastruktur,
Organisasi/
SDM, Proses
SI,
Prioritasi SI/TI

RECOMMENDATION PHASE
Road
map

Tahapan
pengembangan

Risk
Management

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian Perencanaan SI / TI

3.2

Alur Penelitian
Alur penelitian dalam penelitian karya akhir ini memiliki tahapan
yang harus dilalui dan tidak bisa lompat pada langkah lain sebelum langkah
selanjutnya telah dilakukan. Alur penelitian dijelaskan pada Gambar 3.2
sebagai berikut:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

66

Tahap Pendahuluan,
Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan

Studi Literatur

Kondisi Pemkot Serang

Tahap Pengumpulan Data dan Informasi,


Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam pembuatan rencana strategis egovernment. Primer : Depth Interview, Sekunder : Observasi (RPJMD)

Tahap Analisis Data


Analisis SWOT

Tahap Pemahaman Bisnis dan SI Saat Ini,


Menganalisis dan memahami kondisi yang ada saat ini dan menginterpretasikan kebutuhan
mendatang dengan analisis PEST, CSF, Value Chain
Memahami Visi Bisnis dan
Konfirmasi analisis

Memahami Situasi SI dan


analisis SI/TI

Tahap Gap Analisis,


Strategic Grid

Tahap Solusi dan Rekomendasi,


Visi, Misi SI/TI, Solusi SI, TI, Organisasi, Proses dan Prioritasi

Tahap Formulasi Rencana Strategis e-Governmnet


Roadmap

Tahapan
pengembangan

Manajemen risiko

Tahap Finalisasi,
Cetak Biru

Gambar 3.2 Alur Penelitian Perencanaan SI / TI


3.2.1 Studi Literatur
Tinjauan literatur dilakukan untuk mempelajari berbagai teori
yang sesuai dengan kerangka pikir metodologi penelitian dalam
memecahkan masalah. Studi literatur yang digunakan berhubungan
dengan studi kasus perencanaan infrastruktur teknologi informasi di
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

67

lingkungan pemerintah daerah tempat penulis bekerja. Teori-teori


perencanaan infrastruktur teknologi informasi diambil dari bahan
pustaka, bahan ajar kuliah, internet, jurnal ilmiah dan peraturan,
prosedur, dokumen/referensi terkait organisasi pemerintahan daerah.
3.2.2 Pengumpulan Data dan Informasi
Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
menggunakan beberapa cara yaitu:
Metode Wawancara yang dilakukan kepada beberapa pihak
yang terkait dengan penelitian;
Observasi dengan mengamati proses bisnis dalam lingkungan
Pemerintah Kota Serang dan review dokumen RPJMD, Renstra
SKPD.
3.2.3 Tahap Analisis Data
Hasil wawancara dianalisis untuk mencari maksud utama dari
sebuah ide. Kemudian dibandingkan untuk mendapatkan keterkaitan
dengan ide utama.
3.2.4 Tahap Pemahaman Bisnis dan Situasi SI Saat Ini
Menganalisis Lingkungan internal bisnis, Lingkungan eksternal
bisnis, lingkungan internal SI / TI, lingkungan eksternal SI / TI
menggunakan teknik SW-OT, Value Chain, CSF, PEST, Tren SI, Tren
TIK nasional.
3.2.5 Tahap Gap Analisis
Gap analisis antara portofolio aplikasi saat ini dan portofolio
aplikasi ke depan menggunakan Mc Farlans Grid.

3.2.6 Tahap Solusi dan Rekomendasi


Dari SWOT SI / TI didapat visi, misi SI / TI, dari analisis CSF,
Value chain, SWOT Organisasi dan hasil analisis kesenjangan didapat
solusi kebutuhan mendatang.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

68

3.2.7 Tahap Pembuatan Formulasi Rencana Strategis


Menggunakan model matriks dari kerangka pengembangan egovernment. Kemudian dilakukan pentahapan dalam implementasinya
(road map) sekaligus melakukan mitigasi risiko aset pemerintahan.
3.2.8 Tahap Finalisasi
Cetak biru perencanaan strategis SI / TI dapat dipergunakan
sebagai acuan dalam perencanaan SI / TI pemerintah Kota Serang.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

BAB IV
PROFIL PEMERINTAH KOTA SERANG

Pada bab ini akan dibahas profil pemerintah Kota Serang untuk dijadikan
sebagai referensi dalam melakukan analisis proses pada bab selanjutnya. Profil ini
merupakan gambaran secara menyeluruh mengenai kondisi Kota Serang mulai
dari tata pemerintahan, keadaan geografis, keadaan kultur masyarakat, budaya,
pendidikan, kesehatan, potensi ekonomi, dan produk unggulan daerah.
4.1

Selayang Pandang Kota Serang


Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2007 Tanggal 10 Agustus 2007,
Kota Serang terbentuk dengan luas wilayah 266,74 Km2 yang terdiri dari
enam kecamatan yaitu: Serang, Kasemen, Taktakan, Walantaka, Cipocok
Jaya dan Curug.
4.1.1 Sejarah Kota Serang
Peresmian Kota Serang ini ditandai dengan pelantikan penjabat
Walikota Serang Asmudji HW, yang dilakukan oleh Menteri Dalam
Negeri di Gedung Departemen Dalam Negeri di Jakarta pada tanggal
2 November 2007. Pada tanggal 22 November 2007, Mendagri
menyetujui pembentukan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK)
Kota Serang berdasarkan SK Mendagri Nomor 060/2840/SJ
tertanggal 22 November 2007.
Pada tanggal 5 Desember 2008 melalui pemilihan kepala daerah
langsung dilantiklah walikota dan wakil walikota serang definitif.
Sejak saat itu hingga lima tahun kedepan Kota Serang dipimpin oleh
H. Bunyamin, MBA sebagai walikota dan H. Tb. Haerul Jaman,
B.Sc. sebagai wakil walikotanya. Namun pada tanggal 1 Maret 2011,
Walikota Serang menghembuskan nafasnya yang terakhir. Kemudian
posisi walikota diganti oleh wakilnya yaitu H. Tb. Haerul Jaman, SE
yang dilantik oleh Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah pada
tanggal 25 Maret 2011. dan H. Nana Suryana, M.Si sebagai wakil
walikota Serang sampai sekarang.
69

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

70

4.1.2 Arti Lambang Daerah


Lambang Kota Serang berbentuk persegi enam pentagonal
dengan gambar utama gerbang Istana Kaibon dan satu bintang.
Sedangkan pada pitanya tertulis motto atau semboyan Kota Serang
Madani.

Gambar 4.1 Lambang Daerah Kota Serang

Secara filosofis madani merupakan bentuk kemandirian suatu


daerah.

Madani

memberikan

arti

luas

untuk

pengayoman

masyarakat, civil society yang mengedepankan musyawarah untuk


mufakat, serta berbudaya.

4.1.3 Kondisi Umum / Geografis


Kota Serang merupakan salah satu dari tujuh kabupaten/kota
yang ada di Propinsi Banten yang mempunyai kedudukan sebagai
pusat pemerintahan. Sedangkan batas-batas wilayah Kota Serang
adalah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Teluk Banten
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pontang,
Kecamatan Ciruas, Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Cikuesal,
Kecamatan Petir, Kecamatan Baros Kabupaten Serang
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pabuaran,
Kecamatan Waringin Kurung, Kecamatan Kramatwatu
Kabupaten Serang

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

71

Sesuai dengan Undang-undang No. 32 tahun 2007, tanggal 2


November 2007 tentang Pembentukan Kota Serang, Kota Serang
memiliki wilayah seluas 266,74 km2 yang terdiri dari enam
kecamatan, 46 desa dan 20 kelurahan. Luas masing-masing
kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Kecamatan dan Luas Wilayah

Sumber: Bappeda Kota Serang


Menurut analisis kesesuaian lahan kawasan Kota Serang terbagi
menjadi tiga karakteristik kawasan, yaitu:
Dataran dengan kemiringan 0 5 %
Perbukitan landai dengan kemiringan 515 %
Perbukitan terjal dengan kemiringan >15%
Tabel 4.2 Rekomendasi Pengembangan
Kapasitas RuangWilayah Kota Serang

Sumber: Materi Teknis RTRW Kota Serang 2010-2030

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

72

Ditinjau dari penggunaan tanahnya, sebagian besar lahan Kota


Serang direkomendasikan untuk kawasan hutan lindung dan
permukiman.
Wilayah kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang
memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim tropis
dengan suhu rata-rata tiap bulan 27,07 C, suhu terendah 23,3 C dan
tertinggi 33,2 C. Kelembaban udara 84%, rata-rata curah hujan 9,4
mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Januari dan Desember.
Akses langsung menuju Kota Serang dapat melalui darat dan
laut. Akses darat dapat dicapai dengan melintasi jalan tol lintas
Jakarta-Merak keluar di Serang Timur dan Serang Barat, akses laut
dapat dicapai secara langsung melalui Pelabuhan Karangantu.
4.1.4 Kondisi Sosial Demografis
a.

Penduduk
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk

Kota Serang berjumlah 577.785 jiwa dengan tingkat kepadatan


penduduk sebesar 2.166 jiwa/km2.

Tabel 4.3 Sebaran dan Kepadatan Penduduk Tahun 2010

Sumber: BPS Kota Serang


Diantara enam kecamatan yang ada di Kota Serang, Kecamatan
Serang merupakan kecamatan yang terpadat yaitu 8.038 jiwa/km2
sedangkan yang terjarang penduduknya adalah kecamatan Curug
dengan kepadatan penduduk sebesar 954 jiwa/km2.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

73

Tabel 4.4

Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2010

Sumber: BPS Kota Serang

Kalau dilihat dari komposisinya, penduduk Kota Serang lebih


banyak laki-laki daripada perempuan, yaitu terdiri dari 297.187
orang laki-laki dan 280.598 orang perempuan.
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Yang Memiliki KTP
per Oktober 2011

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Serang


Jumlah penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Serang
sebesar 208.017 orang dan yang terendah terdapat di Kecamatan
Kasemen yaitu sebesar 87.674 orang.
b. Tenaga Kerja
Jumlah Pencari kerja pada akhir tahun 2010 sebanyak 28 orang.
Tingkat pendidikan pencari kerja di Kota Serang terbanyak adalah
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

74

lulusan SMA yaitu sebesar 60,71 persen. Yang ditempatkan tahun ini
sebanyak 766 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel
berikut:
Tabel 4.6 Banyaknya Pencari Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan di Kota Serang Tahun 2010

Sumber: Disnaker Kota Serang


4.1.5 Kondisi Sosial Budaya
a. Pendidikan
Pada tahun 2010 di Kota Serang terdapat sekolah dasar
sebanyak 238 unit, dengan jumlah guru sebanyak 3.067 orang dan
siswanya berjumlah 79.009 orang.
Tabel 4.7 Jumlah Sarana Pendidikan di Kota Serang Tahun 2010

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Serang


Jumlah sekolah menengah pertama sebanyak 64 unit dengan
jumlah guru 1.376 orang dan 23.974 orang siswanya.Sedangkan
jumlah sekolah setingkat SLTA berjumlah 53 unit dengan jumlah
guru 1.712 orang dan murid 26.409 orang.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

75

b. Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan
faktor utama dalam meningkatkan kualitas hidup.Pada tahun 2010 di
Kota Serang terdapat 6 rumah sakit yang terdiri dari 1 rumah sakit
pemerintah, 1 rumah sakit tentara dan 4 rumah sakit swasta.
Sedangkan puskes-mas berjumlah 11 puskesmas umum, 14
puskesmas pembantu dan 11 puskesmas keliling.
Tabel 4.8 Unit Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Serang (2010)

Tenaga kerja kesehatan yang terdaftar pada Dinas Kesehatan


Kota Serang yang terdiri dari dokter umum, dokter ahli, dokter gigi
dan paramedis dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 4.9 Tenaga Kesehatan Tahun 2010

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Serang (2010)


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

76

4.1.6 Kondisi Perekonomian


Ditinjau dari penghitungan atas dasar harga berlaku, Produk
Domestik regional Bruto (PDRB) Kota Serang meningkat 12,77
persen yaitu dari 4.806,52 miliar rupiah pada tahun 2009 menjadi
5.420,25 miliar rupiah pada tahun 2010. Sedangkan menurut
penghitungan atas dasar harga konstan 2000, PDRB Kota Serang
meningkat dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,63 persen.
PDRB perkapita Kota Serang juga mengalami peningkatan, pada
tahun 2009 sebesar 8.514.055 rupiah dan pada tahun 2010 sebesar
9.381.081 rupiah. Sementara PDRB per kapita Provinsi Banten pada
tahun 2009 sebesar 12.826.000 rupiah dan tahun 2010 juga
mengalami peningkatan menjadi 14.012.000 rupiah. Berikut adalah
tabel yang menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi Kota Serang.
Tabel 4.10 Pertumbuhan PDRB Berlaku dan Konstan Kota
Serang dan Provinsi Banten, Tahun 2009-2010 (%)

Sumber: BPS Kota Serang

Kontribusi terbesar terhadap PDRB Atas dasar harga berlaku


Kota Serang menurut lapangan usaha pada tahun 2010 diberikan
oleh lapangan usaha Jasa-Jasa sebesar 24,38% dari total PDRB,
kemudian diikuti lapangan usaha Perdagangan, Hotel dan Restoran
sebesar 24,00%, selanjutnya lapangan usaha Bangunan sebesar
20,26%, kemudian lapangan usaha Keuangan, Persewaan, & Jasa
Perusahaansebesar 10,03%, lapangan usaha Pertanian sebesar
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

77

8,68%, lapangan usaha Pengangkutan dan Komunikasi sebesar


6,62%, lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 4,48%, lapangan
usaha Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 1,53% dan terakhir
lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,02% dari
total PDRB. Salah satu ukuran yang digunakan untuk melihat
keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah dengan melihat laju
pertumbuhan ekonominya.

4.1.7 Produk Unggulan Daerah


Kota Serang memiliki beberapa produk unggulan asli daerah
yang patut dibanggakan dari sektor industri Pengolahan, Lima
produk unggulan tersebut yaitu: Kue Satu, Sate Bandeng, Emping,
Baso Ikan Kering, dan Batik Banten (Sumber : Disperindagkop,
Agustus 2011).
Beberapa produk daerah lainnya yang memiliki potensi untuk
dikembangkan meliputi sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan
berupa: Dendeng daging, Jambu Citra, Melon, Jagung, Padi, Kacang
Tanah. Sektor Industri Pengolahan berupa: Baso Ikan Kering. Obyek
Wisata seperti: Mesjid Agung Banten, Kraton Surosowan, Kraton
Kaibon, Benteng Spelwijk, Museum Banten Lama, Pulau Burung,
Padepokan Debus Surosowan, Permata Agro Curug Manis, Rumah
Hutan Cidampit, Wisata Agro, Water Boom Tembong Jaya,
Agrowisata Tanaman.

Gambar 4.2 Produk unggulan dan obyek wisata Kota Serang

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

78

4.2

Organisasi dan Tata Kelola Pemerintahan


Secara organisatoris kepemerintahan, Pemerintah Kota Serang terdiri
atas seorang Sekretaris Daerah, tiga orang Asisten Daerah, satu orang
Sekretarias DPRD, dan terdiri dari enam Badan, satu Inspektorat daerah,
dua belas Dinas, dan tiga Kantor.
Pendanaan pembangunan daerah berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD). Alokasi APBN untuk Kota Serang melalui dana
perimbangan pada tahun 2010 mencapai 410.703 trilyun rupiah. Alokasi
APBD Provinsi Banten untuk Kota Serang melalui lain-lain pendapatan
daerah yang sah sebesar 89,134 trilyun rupiah.
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap pendapatan
daerah Kota Serang mengalami penurunan. Pada tahun 2010, kontribusi
PAD terhadap pendapatan daerah memperlihatkan angka sebesar 3,90
persen saja.Walaupun secara nominal menunjukan kenaikan.
Hingga akhir 2010, ada 5.221 pegawai negeri sipil (PNS) bekerja di
pemerintahan Kota Serang, dibagi menurut golongan yaitu 63 pegawai
golongan I; 1.286 pegawai golongan II; 2.325 golongan III dan sebanyak
1.547 pegawai golongan IV.

Gambar 4.3 Jumlah PNS Pemerintah Kota Serang menurut Golongan


Tahun 2010 (Sumber: BKDl Kota Serang)
Dewan

Perwakilan

Rakyat

Daerah

(DPRD)

Kota

Serang

beranggotakan sebanyak 45 orang, yang terbagi menjadi 4 badan yaitu


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

79

Badan Musyawarah, Badan Anggaran, Badan Legislasi Daerah dan badan


kehormatan. Selain badan DPRD Kota Serang juga dibagi menjadi 4 komisi,
yaitu Komisi I (hukum dan pemerintahan), Komisi II (Ekonomi dan Kesra),
Komisi III (Keuangan dan Aset Daerah) serta Komisi IV (Pembangunan).

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

80

Susunan Organisasi dan Tata Kerja lingkup Pemerintah Kota Serang adalah sebagai berikut :
Walikota / Wakil Walikota

DPRD

Sekretaris
Daerah (Sekda)

Staf Ahli
Walikota

12 Kepala
Dinas

Asisten Bid.
Pemerintahan

Asisten Bid.
Ekbang & Kesra

Asisten Bid.
Adm. Umum

Sekretaris Dewan
(Sekwan)

3 Kabag

3 Kabag

3 Kabag

3 Kabag

Kepala Seksi

Kepala Seksi

Kepala Seksi

Kepala Seksi

6 Camat

6 Kepala
Badan

1 Inspektorat

3 Kepala Kantor

Sekretaris

Sekretaris

Sekretaris

Sekretaris

Kepala Bidang

Inspektur
Pembantu

Kepala Bidang

Kepala Seksi

Kasubag TU

Kepala Seksi/UPT

Kepala Seksi

Kepala SubBidang

Kepala Kelurahan

Kepala Seksi

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Serang


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

Universitas Indonesia

81

4.3

Visi dan Misi


Berpijak pada kondisi saat ini, dan tantangan yang dihadapi sampai
dengan tahun 2014 serta mempertimbangkan potensi dan harapan
masyarakat Kota Serang maka visi pembangunan Kota Serang tahun 2008 2013 adalah sebagai berikut: Terwujudnya Landasan Kota Serang Yang
Global dan Berwawasan Lingkungan.
Visi pembangunan Kota Serang tahun 2008-2013 tersebut diharapkan
menjadi landasan pencapaian visi pembangunan Kota Serang tahun 20082025, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kota Serang Tahun 2008-2025 yaitu: Terdepan Sebagai
Pusat Pendidikan, Jasa dan Perdagangan Menuju Kota Serang SMART
2025.
Makna dan harapan yang terkandung dalam visi pembangunan Kota
Serang tahun 2008-2013 adalah terwujudnya perangkat dasar berupa
suprastruktur
infrastruktur

(peraturan
(prasarana)

perundang-undangan/
dan

struktur

regulasi

(sarana)

daerah),

pemerintahan

dan

pembangunan daerah dalam berbagai aspek kehidupan menuju Kota Serang


yang dinamis dan maju serta berwawasan lingkungan.
Secara lebih rinci makna dari visi Kota Serang 2008-2013 adalah
sebagai berikut:
Landasan: Kondisi suprastruktur (peraturan perundang-undangan /
regulasi daerah), insfrastruktur dan struktur pemerintahan dan
pembangunan daerah Kota Serang dalam berbagai aspek kehidupan
(sosial budaya, ekonomi, fisik dan lingkungan).
Global: Kondisi Kota Serang yang mampu tumbuh, berkembang dan
maju secara dinamis mengikuti perkembangan jaman dan sejajar
dengan kota-kota maju di Provinsi Banten.
Berwawasan: Kondisi Kota Serang yang memiliki lingkungan asri,
serasi, lestari, tentram dan tertib.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

82

Sedangkan Misi pembangunan Kota Serang tahun 2008 - 2013


dirumuskan sebagai berikut:
1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang

baik dan

pelayanan publik yang prima;


2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keberdayaan
masyarakat yang produktif, berbudaya dan agamis;
3. Meningkatkan

dan

mendorong

pertumbuhan

dan

kualitas

perekonomian daerah dan masyarakat;


4. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana wilayah
yang memadai dan berkualitas;
5. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan penataan ruang
yang menunjang pembangunan berkelanjutan.

Dalam kerangka keterpaduan pembangunan nasional dan provinsi,


misi pembangunan Kota Serang tahun 2008 - 2013 merupakan wujud
komitmen seluruh masyarakat Kota Serang untuk mendukung pencapaian
misi pembangunan Provinsi Banten dan misi pembangunan nasional.

4.4

Strategi Pembangunan
4.4.1 Permasalahan Pembangunan
Identifikasi permasalahan pembangunan bersumber dari
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2011 dan dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Serang Tahun 2008 - 2013. Penentuan tiap permasalahan kemudian
dikaitkan ke dalam kerangka logis dengan menganalisis sasaran
dalam tiap permasalahan tersebut. Permasalahan dengan sasaran
jangka panjang maka dapat direlasikan dengan Goals. Sementara itu
permasalahan dengan sasaran pada dampak yang ingin dicapai maka
dapat direlasikan ke dalam outcome, Permasalahan dengan sasaran
pada apa (produk/jasa) yang ingin dicapai maka dapat direlasikan ke
dalam output. Dan permasalahan yang memiliki sasaran teknis untuk
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

83

pencapaian outcome dan mendukung pelaksanaan output maka dapat


direlasikan ke dalam komponen aktivitas. Setiap poin permasalahan
cendrung direlasikan kepada outcome dan output. Outcome
merupakan dampak yang ingin dicapai dari sebuah sasaran,
sedangkan output merupakan komponen yang lebih teknis.
Berdasarkan sumber LKPJ Kota Serang tahun 2011, terdapat
dua permasalahan pembangunan, yaitu:
1.

Pada tahun 2009, LPE Kota Serang berada pada angka 5,44
%, laju ini pada tahun 2010 berdasarkan hasil data yang
diolah Bappeda diprediksi tidak mengalami kenaikan secara
signifikan (5,44% - 5,50 %)

2.

Sektor perdagangan dan jasa masih banyak yang harus


ditumbuhkan dan dikembangkan

Untuk poin pertama, permasalahan angka laju pertumbuhan


ekonomi Kota Serang yang tidak mengalami peningkatan, dianalisis
bahwa permasalahan ini terkait pada outcome atau hasil. Identifikasi
atas permasalahan ini dikaitkan pada outcome atau hasil terkait
dengan sasaran pada dampak yang ingin dicapai.
Jika dilihat berdasarkan sumber RPJMD, ditemukan 49
permasalahan pembangunan, dimana terbagi menjadi lima aspek,
yaitu aspek pemerintahan, aspek sosial budaya, aspek perekonomian,
aspek prasarana dan sarana, serta aspek tata ruang, sumber daya
alam dan lingkungan hidup.

4.4.2 Strategi dan Prioritas Pembangunan


Dalam menentukan program pembangunan daerah, dibutuhkan
strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah yang akan
dijadikan dasar bagi para SKPD untuk dapat memperoleh rumusan
pembangunan yang lebih teknis. Oleh karenanya maka perlu disusun
strategi dan kebijakan berdasarkan prioritas daerah Kota Serang
sebagai berikut:
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

84

Prioritas 1: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang Baik


Dalam

rangka

melaksanakan

prioritas

daerah,

yaitu

mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik, Pemerintah Kota


Serang melihat pencapaiannya dari beberapa bidang yaitu tata kelola,
SDM aparatur pemerintah, hukum dan politik. Terkait tata kelola itu
sendiri, terdapat empat strategi terkait prioritas pertama ini, yaitu:
1.

Pemenuhan

Daya

Dukung

Administrasi,

Sarana

dan

Prasarana Kelembagaan Pemerintahan Daerah


2.

Optimalisasi
Pengelolaan

Pendapatan
Keuangan

dan
Daerah

Penataan
yang

Administrasi

Transparan

dan

AkunTabel
3.

Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah yang akunTabel


berdasarkan peraturan terkait

4.

Penataan dan Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan


dan Otonomi Daerah

Berdasarkan ketiga strategi tersebut, maka arah kebijakan yang


disusun adalah sebagai berikut:
1.

Menyediakan Pelayanan Administrasi Perkantoran, Sarana


dan Prasarana Kelembagaan Pemerintahan Daerah

2.

Meningkatkan
Pengelolaan

Pendapatan
Keuangan

dan

Daerah

Penataan
yang

Administrasi

Transparan

dan

AkunTabel
3.

Meningkatkan kinerja pengelolaan aset daerah sehingga


kesalahan-kesalahan yang ditemukan dapat diminimalisir

4.

Menata dan Memantapkan Kapasitas Penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah dan Otonomi Daerah
Sedangkan, jika dikaitkan dengan SDM aparatur, Pemerintah

Kota Serang memiliki beberapa poin yang dijadikan strategi untuk


mencapai visi misi Kota Serang, yaitu:
1.

Pembinaan dan Peningkatan Kualitas SDM dan Disiplin


Aparatur
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

85

2.

Penataan dan Pemantapan Perencanaan, Pengendalian dan


Evaluasi Pelaksanan Program, Kegiatan dan Anggaran SKPD

3.

Penataan

dan

Peningkatan

Kualitas

Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan


Daerah
4.

Penataan dan Pemantapan Pengawasan dan Pengendalian


Kebijakan

5.

Penataan dan Pengembangan Sistem Kearsipan Daerah

6.

Penataan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi


Kependudukan dan Catatan Sipil

7.

Penataan, Pemutakhiran dan Pemasyarakatan Informasi

8.

Penataan Sistem dan Kapasitas Pelayanan Pertanahan dan


Perizinan
Kedelapan strategi tersebut dipertajam lagi dengan arah

kebijakan sebagai berikut:


1.

Meningkatkan Kualitas SDM dan Disipiln Kerja Aparatur

2.

Menata

dan

Memantapkan

Kualitas

Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan Program, Kegiatan


dan Anggaran SKPD
3.

Menata dan Meningkatkan Kualitas Data/Informasi, Rencana


dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

4.

Menata dan Memantapkan Sistem, Kapasitas Kelembagaan


dan SDM Pengawasan dan Pengendalian Kebijakan

5.

Meningkatkan Kapasitas Sistem, SDM Aparatur dan Sarana


Kearsipan Daerah

6.

Meningkatkan Kapasitas Sistem, SDM Aparatur dan Sarana


Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

7.

Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Informasi dan


Kerjasama Pelayanan Informasi dengan Media Massa

8.

Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Pertanahan dan Perizinan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

86

Sementara itu, untuk bidang hukum, Pemerintah Kota Serang


melakukan strategi dengan pembinaan kerukunan hidup beragama
dan kualitas penyelenggaraan demokrasi dan hukum. Strategi ini
dipertajam dengan arah kebijakan yaitu meningkatkan toleransi
kehidupan beragama, kesadaran demokrasi dan hukum yang
bertanggungjawab.

Prioritas 2: Pemantapan Kualitas Kehidupan yang Religius dan


Berbudaya Luhur
Pemerintah Kota Serang melakukan strategi pembangunan
daerahnya dalam rangka pemantapan kualitas kehidupan yang
religius dan berbudi luhur adalah dengan dua langkah berikut:
1.

Peningkatan

Kapasitas

Masyarakat

dalam

Kelembagaan

Pengembangan

dan
dan

Partisipasi
Pengelolaan

Keragaman dan Kebudayaan


2.

Peningkatan Kesadaran Pencegahan dan Partisipasi Aktif


Masyarakat dalam Penanggulangan Korban Bencana Alam.

Kedua langkah strategi tersebut memiliki arah kebijakan yaitu


dengan:
1.

Meningkatkan Pengembangan dan Pengelolaan Keragaman


dan Kebudayaan

2.

Meningkatkan Kesiapan, Pencegahan dan Partisipasi Aktif


Masyarakat dalam Penanggulangan Korban Bencana Alam

Prioritas 3: Peningkatan Kualitas Pendidikan


Pencapaian visi misi Kota Serang dalam koridor prioritas
daerah ketiga, yaitu peningkatan kualitas pendidikan, dapat disusun
strategi yaitu dengan adanya peningkatan akses masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau. Agar strategi
tersebut dapat terimplementasi dengan baik maka dibutuhkan arah
kebijakan sebagai berikut:
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

87

1.

Meningkatkan Perluasan dan Pemerataan Pendidikan Dasar


Sembilan Tahun dan Menengah yang Bermutu dan
Terjangkau

2.

Meningkatkan Perluasan Pendidikan Non Formal dan Minat


Baca Masyarakat

3.

Meningkatkan

Kualitas

SDM

Pendidik

dan

Tenaga

Kependidikan serta Manajemen Pelayanan Pendidikan

Prioritas 4: Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan


Lingkungan
Kesehatan juga menjadi salah satu prioritas daerah Kota
Serang dalam rangka terselenggaranya pembangunan daerah.
Dengan

demikian,

strategi

yang

dibutuhkan

untuk

dapat

meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan adalah


sebagai berikut:
1.

Peningkatatan

Akses

Masyarakat

Terhadap

Pelayanan

Kesehatan yang Bermutu dan Terjangkau serta Pemeliharaan


Kesehatan Lingkungan
2.

Pembinaan dan Peningkatan Kepedulian dan Peran Serta


Masyarakat Dalam Program KB dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera

Arah kebijakan untuk dapat menjalankan stratagi tersebut


adalah sebagai berikut:
1.

Meningkatkan Kapasitas Fasilitas dan Manajemen Pelayanan


Kesehatan serta SDM Tenaga Kesehatan

2.

Mendorong Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Pemeliharaan


Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit

3.

Meningkatkan Kepedulian dan Peran Serta Masyarakat


Dalam Program KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

88

Prioritas 5: Peningkatan Infrastruktur


Terdapat enam bidang untuk dapat melihat pencapaian
pelaksanaan prioritas daerah Pemerintah Kota Serang yang kelima,
yaitu peningkatan infrastruktur. Keenam bidang tersebut adalah tata
ruang, sumber daya air, drainase, perumahan dan permukiman, ruang
terbuka hijau, dan transportasi. Masing-masing bidang tersebut
memiliki strategi yang terangkum sebagai berikut:
1.

Penataan dan Peningkatan Infrastruktur Kawasan Strategis


dan Perdesaan

2.

Peningkatan Kapasitas Kebijakan, Peraturan, Kelembagaan


dan Partisipasi Masyarakat Dalam Penatataan Ruang

3.

Penataan dan Pengembangan Jaringan Irigasi dan Sumber


Daya Air

4.

Peningkatan Daya Dukung Drainase dan Pengendalian Banjir

5.

Penataan dan Pengembangan Perumahan dan Fasiliats


Permukiman

6.

Peningkatan

Partisipasi

Aktif

Masyarakat

dalam

Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan


Kenyamanan Lingkungan
7.

Peningkatan

Kapasitas

Kelembagaan

dan

Partisipasi

Masyarakat dalam Lingkungan Hidup


8.

Peningkatan Kelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya


Hutan

9.

Peningkatan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

10. Pembangunan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana Jalan


dan Jembatan
11. Pembangunan,

Pemeliharaan

dan

Rehabilitasi

Sarana

Angkutan Umum dan Fasilitas Lalu Lintas


12. Peningkatan Disiplin Tertib Transportasi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

89

Tiap strategi tersebut, memiliki arah kebijakan sebagai


pedoman terimplementasinya langkah-langkah pembangunan daerah.
Arah kebijakan tersebut adalah:
1.

Meningkatnya Daya Dukung Infrastruktur Kawasan Strategis


dan Perdesaan

2.

Meningkatkan Perencanaan, Pemanfataan dan Pengendalian


Pemanfataan Ruang

3.

Meningkatkan Pemeliharaan, Rehabilitasi dan Pengembangan


Daya Dukung dan Kualitas Jaringan Irigasi dan Sumber Daya
Air

4.

Memelihara, Merehabilitasi dan Meningkatkan Daya Dukung


Drainase dan Pengendalian Banjir

5.

Meningkatnya Daya Dukung Perumahan dan Fasilitas


Permukiman

6.

Menjaga, Memelihara dan Memantapkan Ketentraman,


Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

7.

Meningkatkan Pengelolaan Persampahan

8.

Meningkatkan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan


Lingkungan

Hidup

serta

Perlindungan,

Konservasi,

Rehabilitasi dan Pemulihan Sumber Daya Alam


9.

Meningkatkan Rehabilitasi dan Pengelolaan Sumber Daya


Hutan

10. Mengembangkan dan Meningkatkan Daya Dukung Ruang


Terbuka Hijau
11. Membangun, Memelihara dan Meningkatkan Daya Dukung
dan Kualitas Prasarana Jalan dan Jembatan
12. Membangun, Memelihara dan Meningkatkan Daya Dukung
dan Kualitas Sistem Jaringan Angkutan Umum dan Sarana
Transportasi
13. Meningkatkan Pembinaan Disipilin Tertib Transportasi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

90

Prioritas

6:

Penguatan

KUKM,

Jasa,

Perdagangan,

dan

Revitalisasi Pertanian
Dalam rangka melaksanakan prioritas daerah yang keenam,
yaitu penguatan KUKM, jasa, perdagangan, dan revitalisasi
pertanian, Pemerintah Kota Serang menyusun strategi dan arah
kebijakan dari beberapa bidang yaitu perdagangan dan jasa, UKM
dan koperasi, pertanian/nelayan, ketenagakerjaan, investasi, serta
industri. Adapun strategi pembangunan daerah nya adalah sebagai
berikut:
1.

Peningkatan Produktiviatas Perdagangan

2.

Pembinaan dan Peningkatan Akses UKM Terhadap Sumber


Daya

Produktif

(SDM,

Manajemen,

Pasar,

Modal,

Keterampilan Usaha)
3.

Meningkatkan Produktivitas Industri Kecil dan Menengah

4.

Peningkatan Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya


Kelautan dan Perikanan

5.

Peningkatan Ketahanan Pangan dan Produktivitas Pertanian,


Perkebunan dan Peternakan

6.

Perluasan Lapangan Kerja dan Kesempatan Kerja serta


Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

7.

Pengembangan dan Peningkatan Investasi

8.

Peningkatan hubungan kerjasama antar pelaku usaha

Tiap strategi memiliki arah kebijakannya masing-masing,


sehingga dapat dirangkum arah kebijakan adalah sebagai berikut:
1.

Mengembangkan dan Meningkatkan Kerjasama Perdagangan

2.

Menata dan Membina Usaha Pedagang Kaki Lima dan


Asongan

3.

Mengembangkan

dan

Meningkatkan

Kapasitas

dan

Produktivitas UKM dan Iklim Kewirausahaan


4.

Memfasilitasi Hubungan Kerjasama Antara IKM dan Pelaku


Usaha Lainnya
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

91

5.

Meningkatkan Pengendalian dan Konservasi Sumber Daya


Kelautan dan Perikanan

6.

Meningkatkan Produktiviatas dan Pengelolaan Sumber Daya


Kelautan dan Perikanan

7.

Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Ketahanan Pangan

8.

Meningkatkan Produktivitas Pertanian, Perkebunan dan


Peternakan

9.

Mengembangkan

dan

Meningkatkan

Lapangan

Kerja,

Kesempatan Kerja, Keterampilan dan Keahlian Tenaga kerja


10. Meningkatkan Iklim yang Kondusif Bagi Investasi
11. Memfasilitasi Hubungan Kerjasama Antara IKM dan Pelaku
Usaha Lainnya

Prioritas 7: Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat


Dalam rangka pencapaian visi misi Kota Serang dalam
prioritas peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kota
Serang menyusun strategi dengan adanya peningkatatan pelayanan,
rehabilitasi dan pemberdayaan kesejahteraan sosial. Strategi tersebut
menjadi lebih terarah jika ada kebijakan dari Pemerintah Daerah
seperti dengan meningkatkan kapasitas pelayanan dan rehabilitasi
kesejahteraan

sosial

serta

pembinaan

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Prioritas

8:

Kepariwisataan,

Olah

Raga,

Pemberdayaan

Perempuan, dan Perlindungan Anak


Prioritas daerah terakhir yang menjadi fokus Pemerintah Kota
Serang untuk mencapai visi misi adalah melalui kepariwisataan, olah
raga, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak. Strategi
implementasi prioritas ini dilihat dari tiga bidang, yaitu bidang
pariwisata dan budaya serta pemberdayaan perempuan, perlindungan
anak dan olah raga, yaitu sebagai berikut:
1.

Pengembangan dan Peningkatan Kemitraan Pariwisata


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

92

2.

Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Anak

3.

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kepemudaan dan


Prestasi Keolahragaan

Strategi tersebut dipertajam dengan arah kebijakan sebagai


berikut:
1.

Mengembangkan dan Meningkatkan Kapasitas Manajemen,


Pemasaran, SDM, Sarana dan Prasarana Destinasi Pariwisata

2.

Meningkatkan Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak

3.

Meningkatkan Pembinaan Kelembagaan Kepemudaan

4.

Meningkatkan

Prasarana,

Sarana,

Manajemen

dan

Pemasyarakatan Olahraga

Berdasarkan pemaparan tentang strategi dan arah kebijakan


pembangunan daerah Kota Serang dalam lima tahun ini, maka
berikut adalah Tabel rangkuman dari uraian strategi dan arah
kebijakan Kota Serang:

4.5

Program Strategis
Program dan kegiatan merupakan tindak lanjut atau hasil dari
perumusan visi misi, tujuan dan sasaran dari RPJMD Kota Serang. Untuk
itu maka perumusan program, kegiatan dan indikatornya memiliki
keterkaitan dan kontribusinya terhadap pencapaian visi misi, tujuan dan
sasaran dari RPJMD Kota Serang. Program dan kegiatan dalam hal ini
merupakan langkah strategis yang disusun oleh RPJMD Kota Serang demi
pencapaian tersebut. Indikator dari program dan kegiatan dibutuhkan agar
dapat diketahui capaian yang terukur.
Indikator terdiri dari beberapa level indikator yaitu masukan (input),
keluaran (output), dan hasil (outcome). Masing-masing indikator tersebut
memiliki level penggunaan yang berbeda berdasarkan tingkatannya dan
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

93

harus memiliki keterkaitan pada setiap level indikator. Indikator masukan


(input) dan keluaran (output) digunakan pada level kegiatan; kemudian
indikator hasil (outcome) digunakan sebagai indikator program yang
melingkupi beberapa kegiatan; sedangkan untuk indikator sasaran
digunakan indikator dampak yang merupakan komposit dari indikatorindikator program. Pada dokumen Renstra RPJMD Kota Serang level
indikator yang digunakan adalah indikator dampak untuk sasaran dan
indikator hasil (outcome) untuk program.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

BAB V
ANALISIS DAN PERUMUSAN STRATEGI

Bab ini membahas setiap tahapan metodologi versi Anita Cassidy mulai dari
fase visioning, fase analysis, fase directing, dan fase recommendation. Analisis
yang dilakukan kemudian dibahas sampai menjawab pertanyaan penelitian untuk
menghasilkan sebuah perumusan perencanaan strategis sistem informasi. Teknik
dan metode yang digunakan seperti:
analisis SWOT untuk mendapatkan strategi yang diperlukan ;
analisis CSF untuk mendapatkan kebutuhan informasi dalam memenuhi
faktor kunci keberhasilan dari misi dan tujuan organisasi;
analisis value chain untuk mendapatkan aktivitas-aktivitas utama dan
pendukung dalam memenuhi visi dan misi pemerintah Kota Serang;
analisis Political-Economic-Social-Technology,
analisis Mc Farlan Strategic grid.
Semua teknik yang digunakan beserta analisis setiap fase dijelaskan secara
rinci pada sub bab selanjutnya.
5.1 Fase Visioning
Fase visioning bertujuan untuk medapatkan pemahaman situasi bisnis
organisasi. Pemahaman ini didapat melalui analisis dari pemetaan lingkungan
internal bisnis dan eksternal bisnis yang pada akhirnya akan memberikan
dampak bagi sistem informasi.
5.1.1

Memahami visi dan situasi bisnis


Pemahaman visi dan situasi bisnis pada sebuah organisasi
merupakan hal yang sangat penting dalam perencanaan strategis
sistem informasi karena menentukan landasan perumusan dan ruang
lingkup pembuatan perencanaan strategis sistem informasi. Dalam
kata lain, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan SI / TI nantinya
harus mendukung strategi bisnis yang sedang berjalan dan yang akan
datang dari sebuah organisasi.
94

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

95

Pada tahap ini dilakukan pemahaman terhadap visi, misi dan


tujuan pembangunan. Kemudian dilanjutkan dengan mempersiapkan
bahan wawancara sebagai pendalaman dan konfirmasi terhadap
dokumen.

Visi
Terwujudnya Landasan Kota Serang Yang Global Dan Berwawasan
Lingkungan. Secara lebih rinci makna dari visi Kota Serang 2008 2013 adalah sebagai berikut:
Landasan: Kondisi suprastruktur

(peraturan perundang-

undangan / regulasi daerah), insfrastruktur dan struktur


pemerintahan dan pembangunan daerah Kota Serang dalam
berbagai aspek kehidupan (sosial budaya, ekonomi, fisik dan
lingkungan).
Global:

Kondisi

berkembang

dan

Kota

Serang

maju

yang

secara

mampu

dinamis

tumbuh,
mengikuti

perkembangan jaman dan sejajar dengan kota-kota maju di


Provinsi Banten.
Berwawasan: Kondisi Kota Serang yang memiliki lingkungan
asri, serasi, lestari, tentram dan tertib.
Misi
1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan
pelayanan publik yang prima;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keberdayaan
masyarakat yang produktif, berbudaya dan agamis;
3. Meningkatkan dan mendorong pertumbuhan dan kualitas
perekonomian daerah dan masyarakat;
4. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana
wilayah yang memadai dan berkualitas;
5. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan penataan
ruang yang menunjang pembangunan berkelanjutan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

96

Bahan wawancara dibuat berdasarkan kebutuhan informasi


Bisnis, Sistem informasi, sumber daya manusia, proses dan
penganggaran. Klasifikasi responden yang diwawancarai juga
bervariasi, didalamnya termasuk berbagai pihak yang mewakili antara
lain:
Manajemen puncak, dalam hal ini pihak yang diwawancarai
merupakan top level management seperti: Walikota, Wakil
Walikota, dan Sekretaris Daerah. Pada tingkat ini, hasil yang
ingin dicapai adalah mendapatkan pemahaman dan arahan
yang bersifat strategis.
Manajemen dibawah langsung manajemen puncak, seperti:
Kepala Dinas, Kepala Kantor dan Sekretaris atau SKPD
lainnya yang mengurusi langsung pelayanan publik dan
pengelolaan keuangan. Pada tingkat ini, hasil yang ingin
dicapai adalah mendapatkan gambaran proses pelaksanaan
untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Pejabat fungsional/ pelaksana teknis yang menguasai langsung
urusan teknis pengelolaan. Hasil yang ingin dicapai pada
tingkat ini adalah pemahaman tentang kondisi nyata yang
terjadi di lapangan beserta permasalahan dan kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaannya.
Bahan dan transkrip naskah wawancara dapat dilihat pada
lampiran Karya Akhir ini.

5.1.2 Dokumentasi dan Konfirmasi Analisis Bisnis


Pada tahapan ini, pemahaman terhadap bisnis dengan masukan
dalam kegiatan analisis ini berupa:
1. Kajian terhadap dokumen Renstra yang memuat visi, misi
dan strategi pembangunan pemerintah Kota Serang yang
tertuang dalam RPJMD pemerintah Kota Serang;
2. Hasil wawancara tingkat manajemen puncak mengenai visi,
misi dan strategi pembangunan pemerintah Kota Serang;
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

97

3. Hasil pengamatan proses kerja dan kondisi internal Satuan


Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota
Serang.
Selanjutnya setelah memahami situasi bisnis melalui langkahlangkah di atas, kemudian melakukan analisa menggunakan teknik/
metode untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh yang
menjadi bahan dalam penentuan langkah perencanaan selanjutnya.
5.1.2.1 Analisis Value Chain
Hasil pemetaan dari tugas pokok dan fungsi masing-masing
Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota
Serang didapat aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang
dikumpulkan dalam value chain Organisasi. Analisis value chain
dilakukan untuk merinci suatu rangkaian dari bahan baku hingga
produk akhir yang digunakan menjadi kegiatan strategi yang relevan
untuk memahami perilaku biaya dan perbedaan sumber daya. Analisis
value chain terhadap Pemerintah Kota Serang sperti pada Gambar 5.1
berikut:

Gambar 5.1 Value Chain Pemda Kota Serang

Aktivitas utama yang terdapat pada value chain pemerintah Kota


Serang adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

98

1. Perencanaan;
Termasuk didalam aktivitas perencanaan adalah penyusunan
rancangan peraturan/ kebijakan (VC1); dan Perencanaan
RKPD serta Program dan Kegiatan SKPD (VC2);
2. Monitoring dan Pelaporan;
Termasuk dalam aktivitas ini adalah rekonsiliasasi program,
anggaran dan aset daerah per triwulan dan per semester (VC3);
dan pengawasan pembangunan internal (VC4);
3. Pelayanan Stakeholder;
Termasuk dalam aktivitas ini adalah pelayanan bidang
pendidikan (VC5); Pelayanan bidang kesehatan (VC6);
Pelayanan bidang tenaga kerja (VC7); Pelayanan bidang
keluarga berencana (VC8); Pelayanan bidang perijinan dan
investasi (VC9); Pelayanan bidang kependudukan (VC10);
4. Kehumasan;
Termasuk dalam aktivitas ini adalah publikasi dan informasi
pembangunan kepada masyarakat (VC11);
5. Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan;
Termasuk aktivitas seperti penyusunan laporan keuangan
semester

dan

akhir

tahun

(VC12).

Dan

Musyawarah

Perencanaan Pembangunan (VC13) untuk mendapatkan umpan


balik pelaksanaan pembangunan;

Aktivitas pendukung yang terdapat pada Value Chain Pemerintah


Kota Serang adalah sebagai berikut:
1. Keuangan (VC14);
2. Tata Usaha (VC15);
3. Kearsipan (VC16);
4. Kepegawaian (VC17);
5. Pengadaan Barang dan Jasa (VC18);
6. Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan (VC19);
7. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (VC20).
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

99

5.1.2.2 Analisis CSF


Dari hasil pendalaman visi, misi serta prioritas pembangunan
daerah kemudian akan diaplikasikan menggunakan Analisis CSF
lingkup organisasi untuk mendapatkan kebutuhan informasi dari
pemerintah Kota Serang. Langkah-langkah pendalaman tersebut
sebagai berikut:
Tujuan
Pembangunan
Daerah

Visi dan
Misi
Organisasi

Critical
Success
Factor

Kebutuhan
Informasi

Gambar 5.2 Langkah-langkah pendalaman prioritas


pembangunan (Wedhasmara, 2008)
Prioritas pembangunan daerah Kota Serang tertuang dalam
Tujuan dan Sasaran Kebijakan Pembangunan yang dapat dilihat
pada tabel 5.2 berikut:
Tabel 5.2 Tujuan dan Sasaran Kebijakan pembangunan Daerah
Sasaran Pencapaian /
CSF
Prioritas 1: Mewujudkan Tata kelola Pemerintah yang Baik
Meningkatkan
Tersedianya kebutuhan
kepuasan publik
pokok masyarakat
Tujuan

Menyusun dan
mengimplementasi
SPM

Bidang
Tata
Kelola

Peningkatan
pelaksanaan prinsipprinsip good
governance

Menurunnya
persentase penduduk
miskin

a. Terimplementasinya
Standar Pelayanan
Minimal yang efektif

Persentase
pelaksanaan SPM
sesuai target

a. Peningkatan Kapasitas
kelembagaan daerah

Setiap lembaga atau


SKPD telah
mengimplementasik
an SOP penataan
kelembagaan

b. Peningkatan
Pendapatan dan
Kualitas Pengelolaan
Keuangan Daerah yang
Transparan

100% tidak ada


masalah dalam
laporan keuangan
pemerintah daerah

c. Penataan Aset Daerah


yang Akuntabel, Tertib
dan Teratur
Mewujudkan ruang

Indikator Kinerja /
Prime Measure

Tiap SDM
menjalankan sesuai
tugas dan fungsinya

Berjalannya proses
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

100

Tujuan
partisipasi publik

Peningkatan
koordinasi dan
sinkronisasi rencana
pembangunan antar
dinas /instansi

Meningkatkan kinerja
birokrasi dan
pengawasan terhadap
kinerja aparatur.

Sasaran Pencapaian /
CSF
partisipasi publik terhadap
proses pembangunan

Peningkatan Kualitas
Perencanaan,
Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan
Pembangunan Daerah

Bidang
SDM
Aparatur
Pemerintah

Bidang
Hukum,
Politik

Tersusunnya
program kegiatan
yang berpihak pada
pelayanan
masyarakat

Tersusunnya
kebijakan-kebijakan
daerah yang
konsisten

a. Tertatanya Kualitas
Perencanaan,
Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanan
Program, Kegiatan dan
Anggaran Kota Serang

Tersusunnya
kebijakan-kebijakan
daerah yang
konsisten

b. Peningkatan Kualitas
Pengawasan
Pelaksanaan
Pembangunan Daerah

80 % SKPD
dilakukan
pengawasan sesuai
SOP

c. Peningkatan Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

Terpenuhinya rasio
yang ideal antara
jumlah, kualitas dan
beban kerja

a. Peningkatan Kualitas
Pelayanan
Kependudukan dan
Catatan Sipil
Meningkatkan
efektivitas dan
efisiensi birokrasi

Indikator Kinerja /
Prime Measure

b. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Informasi

c. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Pertanahan
dan Perizinan
Meningkatkan
kualitas SDM
Aparatur

Peningkatan Kualitas
Kearsipan Daerah

Meningkatkan
Kualitas Produk
hukum daerah

Berfungsinya produk
hukum daerah secara
efektif

Menurunnya
persentase keluhan
masyarakat
Tersebarnya
informasi pelayanan
masyarakat di setiap
sarana medina
komunikasi
Berkurangnya
persentase masalah
perijinan dan
pelayanan urusan
pertanahan.
Adanya data-data
daerah lengkap sejak
berdirinya otonomi
daerah
100% produk
hukum menjadi
landasan
pelaksanaan
pembangunan di
setiap bidang atau
urusan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

101

Tujuan
Mengembangkan
budaya politik santun

Sasaran Pencapaian /
CSF
Terciptanya komunikasi
politik yang efektif dan
efisien

Indikator Kinerja /
Prime Measure
100% aparatur level
bawah mendapat
informasi

Terciptanya sinergitas
Menjaga keserasian
Tersusunnya
dalam memutuskan
antara Pemerintah
kebijakan daerah
kebijakan daerah
Pusat, Propinsi dan
yang berpihak pada
Kota
rakyat
Prioritas 2: Pemantapan Kualitas Kehidupan yang Religius dan Berbudaya Luhur
a. Meningkatnya
Ketentraman,
Berkurangnya angka
Ketertiban, Keamanan
Pemantapan
kriminalitas
dan Kenyamanan
kerukunan hidup
Lingkungan
beragama, saling
percaya dan harmonis b. Peningkatan Kualitas
Adanya kegiatan
antar kelompok
pelayanan
Kepemudaan dan
masyarakat rutin
Keolahragaan
Bidang
setiap bulan oleh
Masyarakat
Keagamaan
para pemuda
dan Budaya
Peningkatan peran & a. Peningkatan Kualitas
luhur
Tidak adanya
fungsi sarana ibadah
Kehidupan Beragama,
sebagai pusat
Demokrasi, Hukum dan jumlah konflik antar
agama
kegiatan belajar,
HAM
pertumbuhan olah
fikir, pengembangan
b. Berkembangnya Secara
Berkurangnya
produktivitas dan
Cerdas Nilai-nilai
kasus-kasus di
penanaman nilai-nilai
Agamis, Budaya dan
masyarakat
agama dan budaya
Kearifan Lokal
sejak usia dini
Prioritas 3: Peningkatan Kualitas Pendidikan
Peningkatan
Peningkatan Akses
aksesibilitas dan
Masyarakat Terhadap
Meningkatnya
Pelayanan Pendidikan dan Angka Partisipasi
kualitas pendidikan
Mutu Pendidikan
Sekolah (APS)
Masyarakat
Peningkatan hak
Meratanya tingkat
Terpenuhinya sarana
dasar masyarakat
pendidikan baik di desa
pendukung
dalam memperoleh
maupun di kota
pendidikan di setiap
pendidikan
sekolah
Bidang
Pendidikan Peningkatan
Tersedianya fasilitas
Terpenuhinya sarana
sarana/prasarana
lengkap yang menunjang
dan prasarana pada
pendidikan, pemuda,
terlaksananya pendidikan
setiap kegiatan yang
olah raga dan
yang efektif dan efisien
dilakukan
pramuka
Peningkatan
kualifikasi tenaga
pendidik

Peningkatan kualitas dan


kapasitas tenaga pendidik

Terpenuhinya target
jumlah tenaga
pendidik

Prioritas 4: Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan


a. Adanya Dukungan
Meningkatnya
Bidang
Peningkatan Derajat
profesionalisme
Angka Harapan
Kesehatan
Kesehatan
aparatur kesehatan
Hidup (AHH)
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

102

Tujuan
masyarakat

Bidang
Keluarga
Berencana

Partisipasi
masyarakat dalam
ber-KB

Sasaran Pencapaian /
CSF
b. Peningkatan Sarana/
prasarana kesehatan
yang memadai sesuai
SPM
c. Peningkatan Akses
Masyarakat Terhadap
Pelayanan Kesehatan
yang Bermutu dan
Gratis bagi Masyarakat
Tidak Mampu
d. Pengembangan
layanan sistem
kesehatan masyarakat
e. Peningkatan kinerja
pelayanan kesehatan

Indikator Kinerja /
Prime Measure
Kuantitas dan
kualitas sarana dan
prasaran sesuai
spesifikasi

f. Pengembangan
manajemen dan
regulasi bidang
kesehatan

Setiap bagian di
bidang kesehatan
mengimplementasik
an SOP

Peningkatan Kualitas
keluarga berencana dan
keluarga sejahtera

Menurunnya angka
perceraian

Prioritas 5: Peningkatan Infrastruktur


a. Terciptanya Penataan
Kota yang Baik dan
Penghijauan
b. Peningkatan Daya
Bidang
Tersedianya dasar
Dukung Infrastruktur
Tata
hukum Penciptaan
Kawasan Strategis dan
Ruang
struktur dan pola tata
Perdesaan
ruang
c. Peningkatan Kualitas
Penataan Ruang
Bidang
Sumber
Daya Air

Bidang
Drainase

Kajian potensi
sumber dan
penetapan dasar
hukum
pemanfaatannya
Desain dan
pembangunan
bertahap sistem
drainase dari hulu ke
hilir
Peningkatan Kualitas
Penataan Ruang

Pelayanan kesehatan
dapat mencakup
80% dari jumlah
penduduk
Berfungsinya sistem
pelayanan kesehatan
di setiap bagian
Setiap kecamatan
terdapat pelayanan
kesehatan kepada
masyarakat

Setiap Pembangunan
disertai dengan
Penghijauan
Jenis dan jumlah
infrastuktur
dibangun sesuai
kebutuhan
Berfungsinya tata
ruang wilayah
menurut aspeknya

Peningkatan daya
dukung jaringan irigasi
dan sumber daya air

Persentase debit air


di kawasan
pertanian

Terimplementasinya
sistem drainase dengan
efektif.

Tidak ada banjir dan


genangan sepanjang
jalan

a. Peningkatan Daya
Dukung Perumahan
dan Fasilitas
Permukiman

Bidang
Perumahan
dan
Pemenuhan
Pemukiman
b. Adanya lingkungan
kebutuhan ruang
pemukiman yang aman
interaksi sosial yang
dan tentram bagi
sehat bagi masyarakat

Pembangunan
perumahan dan
fasilitas yang
memadai dan sesuai
prosedur
Tidak ada bentuk
kriminalitas yang
meresahkan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

103

Tujuan

Bidang
Ruang
Terbuka
Hijau

Bidang
Transportasi

memperbaiki dan
mengoptimalkan
konsidi jalan untuk
dapat lebih
bermanfaat.

Peningkatan sarana
dan prasarana
tranportasi

Sasaran Pencapaian /
CSF
masyarakat

Indikator Kinerja /
Prime Measure

a. Peningkatan kualitas
dan daya dukung
lingkungan hidup

Setiap pembangunan
disertai dengan
pemeliharaan
lingkungan hidup

b. Peningkatan daya
dukung ruang terbuka
hijau

Tingkat polusi udara


dan intensitas
kejadian banjir

a. Peningkatan pelayanan
prasarana transportasi

Ketersediaan
Prasarana
Transportasi yang
memadai

b. Peningkatan pelayanan
sarana transportasi

Angka kecelakaan
pejalan raya

c. Peningkatan penertiban
transportasi

Intensitas kemacetan
dan pelanggaran lalu
lintas menurun

Prioritas 6: Penguatan KUKM, Jasa, Perdagangan, dan Revitalisasi Pertanian


a. Peningkatan
Meningkatkan
Tiap wilayah
Pemerataan dan
kontribusi
memberikan
Pertumbuhan
sumberdaya
persentase
Perekonomian Daerah
perdagangan
kontribusi PDRB di
dan Masyarakat
setiap sektor
Bidang
Perdagang
an dan Jasa

Peningkatan
diversifikasi produk
perdagangan

b. Adanya produk
perdagangan yang
terdiversifikasi

Data produk
perdagangan lokal

Peningkatan
informasi kebutuhan
produk, akses pasar,
harga, kualitas
produk, packing,
labeling

c. Peningkatan Kinerja
Perdagangan dalam
Perekonomian

Meningkatnya
persentase
kontribusi daerah

a. Peningkatan kinerja
Usaha Kecil dan
Menengah sebagai
penggerak
perekonomian
masyarakat

Persentase
kontribusi KUKM
terhadap
perekonomian
daerah

Pembentukan sentra
UKM di tiap
Kecamatan

b. Peningkatan kinerja
Industri Kecil dan
Menengah dalam
perekonomian

Menurunnya angka
kemiskinan daerah

Kemitraan UMKM
dengan lembaga
Keuangan

c. Terjalinnya hubungan
kerja sama kemitraan
antara UMKM dengan
lembaga keuangan.

Meningkatnya akses
modal

Pembinaan usaha
mikro

Bidang
UKM dan
Koperasi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

104

Sasaran Pencapaian /
CSF
Revitalisasi/ perkuatan a. Tersedianya sarana
sarana/prasarana
dan prasarana
pertanian
penunjang pertanian
Tujuan

Bidang
Pertanian/
Nelayan

Penguatan
lembaga/organisasi di
tingkat petani
Peningkatan SDM
petani akses
terhadap informasi
dan permodalan

Meningkatkan
keberdayaan Petani
Memperkuat
ekonomi masyarakat
menengah kebawah
Menemukan potensi
ekonomi dan
meningkatkan daya
saing produk UKM
Bidang
Ketenagakerjaan

Bidang
Investasi

Bidang
Industri

Kesesuaian dengan
spesifikasi standar

b. Berfungsinya
lembaga/organisasi
tingkat petani

Meningkatnya
kinerja sektor
pertanian

c. Terciptanya
aksesibilitas yang
mudah bagi SDM
petani terhadap
informasi dan
permodalan

Persentase output
produksi pertanian

d. Peningkatan kualitas
SDM petani di
bidangnya

Menurunnya angka
kegagalan panen

e. Peningkatan daya
dukung perikanan dan
kelautan dalam
perekonomian

Output perikanan
dan kelautan yang
meningkat dari
tahun ke tahun

f. Peningkatan ketahanan
pangan dan kinerja
pertanian dalam
perekonomian

Output produksi
yang meningkat
setiap tahun

Menciptakan
lapangan kerja bagi
angkatan kerja baru

Peningkatan lapangan
kerja, kesempatan kerja,
dan kualitas tenaga kerja.

Peningkatan investasi
PMDN/PMA untuk
berbagai sektor jasa,
perdagangan dan
wisata

a. Adanya peningkatan
investasi PMDN/PMA
di sektor jasa,
perdagangan dan
wisata

Penyederhanaan
birokrasi investasi

b. Terciptanya birokrasi
investasi yang efektif
dan efisien

Menciptakan iklim
investasi yang
kondusif

c. Terciptanya iklim
investasi yang
kondusif

Meningkatkan daya
saing daerah

d. Bertambah kuatnya
daya saing daerah
dalam pembangunan

Membangun kemitraan
industri besar dengan
indsutri kecil yang
saling menguntungkan

Indikator Kinerja /
Prime Measure

Persentase angka
pengangguran

Adanya kekhususan
wilayah untuk
bisnis, kuliner dan
pariwisata
Setiap SDM
menjalankan fungsi
dan perannya
masing-masing
Angka kriminalitas
yang menurun

a. Terciptanya kerjasama
antara industri besar
dengan industri kecil
yang mendukung
perekonomian daerah

Munculnya potensipotensi baru di


daerah
Adanya peningkatan
persentase output
industri besar dan
kecil

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

105

Tujuan
Instalasi dan aplikasi
teknologi informasi

Sasaran Pencapaian /
CSF
b. Terimplementasinya
teknologi informasi
pada sektor industri

Prioritas 7: Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat


a. Adanya upaya
penanggulangan angka
kemiskinan secara
efektif
Penanggulangan
kemiskinan
b. Peningkatan
keberdayaan dan
Peningkatan
pelayanaan
kesejahteraan
kesejahteraan sosial
masyarakat
masyarakat
Penurunan
pengangguran

c. Berkurangnya tingkat
pengangguran di
daerah

Indikator Kinerja /
Prime Measure
Rasio waktu yang
dibutuhkan dalam
menghasilkan satu
output produksi

Jumlah RTS yang


semakin berkurang

Menurunnya jumlah
PMKS di daerah

Persentase tingkat
pengangguran

Prioritas 8: Kepariwisataan, Olah Raga, Pemberdayaan Perempuan, dan


Perlindungan Anak
a. Peningkatan Kinerja
Revitalisasi Banten
Pariwisata Membuka
Jumlah wisatawan
Lama
Akses Pariwisata
lokal dan
Seluas-luasnya Bagi
mancanegara
Masyarakat

Bidang
Pariwisata
dan
Budaya

Optimalisasi wisata
kuliner

b. Peningkatan tempattempat sebagai lokasi


wisata kuliner

Jumlah Wisatawan
meningkat

Pengembangan
wisata bahari

c. Pemanfaatan wisata
bahari sebagai
pendongkrak
perekonomian

100% sarana dan


prasarana terpenuhi

Memperbaiki dan
mengoptimalkan
kondisi jalan untuk
dapat lebih
bermanfaat
Bidang
pemberdayaan
perempuan
dan
perlindung
an anak

Menjadikan
perempuan dan anak
sebagai aset penting
yang mendukung
pembangunan.

d. Optimalnya sarana
pendukung jalan
sebagai faktor utama
dalam pariwisata

Peningkatan
keberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak.

Berkurangnya angka
kerusakan jalan
setiap tahun

Berkurangnya angka
eksploitasi terhadap
perempuan dan anak

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

106

5.1.2.3 Analisis SWOT


Berdasarkan hasil pengamatan proses kerja satuan kerja dan hasil
wawancara mendalam terhadap tugas pokok dan fungsi, didapat
faktor-faktor yang menjadi kekuatan organisasi dan faktor-faktor yang
menjadi kelemahan organisasi.
Faktor-faktor yang menjadi kekuatan organisasi (Strength) adalah
sebagai berikut:
1. Legalisasi pemerintah daerah berupa Undang-undang Nomor
32 tahun 2007 tentang pembentukan Kota Serang di Provinsi
Banten sebagai daerah otonomi baru;
2. Adanya tupoksi di setiap SKPD sebagai pedoman dalam
melakukan pekerjaan;
3. Tupoksi SKPD yang selaras dengan visi dan misi serta tujuan
pemerintah daerah;
4. Kekayaan budaya, masyarakat yang relijius dan tempat tujuan
wisata ziarah.
Faktor-faktor yang menjadi kelemahan organisasi (Weakness)
adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan anggaran untuk bidang pengembangan dan
penelitian termasuk pengembangan SI / TI;
2. Masalah kesehatan dan sosial yang belum terselesaikan;
3. Belum memiliki cetak biru perencanaan sistem informasi dan
teknologi informasi;
4. Belum memiliki sistem tata kelola TI yang melembaga;
5. Koordinasi antar SKPD yang kurang intensif;
Secara umum lingkungan eksternal organisasi dapat diidentifikasi
melalui analisa SWOT pada aspek Opportunity dan Threat serta
analisa politik, ekonomi, sosial dan teknologi.

Faktor-faktor yang dapat dijadikan peluang bagi pemerintah Kota


Serang adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

107

1. Pusat pemerintahan provinsi Banten yang berada di Kota


Serang dan dekat dengan Ibukota Negara;
2. Wisatawan

dan peziarah luar daerah yang berkunjung ke

kawasan Banten Lama yang menjadi bagian wisata ziarah


Walisongo;
3. Kapal-kapal perdagangan internasional yang melewati jalur
laut Kota Serang;
4. Pengguna jalan yang melewati jalur darat utama Kota Serang
yang menghubungkan antara pulau Jawa dan pulau Sumatera;
Faktor-faktor yang dapat menjadi ancaman bagi pemerintah Kota
Serang adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Politik Nasional;
2. Kondisi Ekonomi Nasional;
3. Pengaruh Urbanisasi yang dapat menyebabkan hilangnya
kebudayaan asli masyarakat Kota Serang;
4. Ancaman sesama Pemda yang menarik investor masuk ke
daerahnya;

Berdasarkan analisis strength, Weakness, Opportunity, dan


Threat, dapat ditarik kesimpulan yang akan diformulasikan ke dalam
matriks SWOT. Hasil analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel 5.1
berikut:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

108

Tabel 5.1 Analisis SWOT

Peluang (O)
1. Kedudukan Kota Serang
sebagai pusat pemerintahan
provinsi Banten dan letak
yang dekat dengan ibukota
negara;
2. Wisatawan dan peziarah
luar daerah yang berkunjung
ke kawasan Banten Lama
yang menjadi bagian wisata
ziarah Walisongo;
3. Kapal-kapal perdagangan
internasional yang melewati
jalur laut Kota Serang;
4. Pengguna jalan yang
melewati jalur darat utama
Kota Serang yang
menghubungkan antara
pulau Jawa dan pulau
Sumatera;
Ancaman (T)
1. Kondisi Politik Nasional;
2. Kondisi Ekonomi Nasional;
3. Pengaruh urbanisasi yang
dapat menyebabkan
hilangnya kebudayan asli
masyarakat Kota Serang;
4. Ancaman sesama Pemda
yang menarik investor
masuk ke daerahnya;

Kekuatan (S)
1. Legalisasi pemerintah daerah
berupa Undang-undang
Nomor 32 tahun 2007
tentang pembentukan Kota
Serang di Provinsi Banten
sebagai daerah otonomi baru;
2. Adanya tupoksi di setiap
SKPD sebagai pedoman
dalam melakukan pekerjaan;
3. Tupoksi SKPD yang selaras
dengan Visi dan Misi serta
tujuan pemerintah daerah;
4. Kekayaan budaya,
masyarakat yang relijius dan
tempat tujuan wisata ziarah.
Upaya memakai kekuatan untuk
memanfaatkan peluang (SO)
1. Peningkatan ekonomi daerah
dengan mendapatkan
keuntungan disektor industri,
perdagangan, perikanan, jasa
dan pariwisata (SO1);
2. Promosi sumber daya daerah
(SO2);
3. Promosi wisata (SO3);
4. Promosi hasil-hasil daerah
(SO4);
5. Menjadikan serang sebagai
water front city untuk
memudahkan investasi
(SO5).

Upaya memakai kekuatan untuk


mengatasi ancaman (ST)
1. Peningkatan pelayanan dan
perijinan dengan
mempermudah birokrasi
(ST1);
2. Menjaga stabilitas sosial dan
politik daerah (ST2);
3. Memperkuat dan
melestarikan nilai-nilai
budaya masyarakat (ST3);
4. Meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (ST4)

Kelemahan (W)
1. Keterbatasan anggaran untuk
bidang pengembangan dan
penelitian termasuk
pengembangan SI / TI;
2. Masalah kesehatan dan sosial
yang belum terselesaikan;
3. Belum memiliki cetak biru
perencanaan sistem
informasi dan teknologi
informasi;
4. Belum memiliki sistem tata
kelola TI yang melembaga;
5. Koordinasi antar SKPD yang
kurang intensif;
Upaya menanggulangi
kelemahan dengan
memanfaatkan peluang (WO)
6. Membangkitkan industri
menengah dan kecil (WO1);
7. Implementasi pemanfaatan
Teknologi SI / TI (WO2);
8. Pengelolaan dan
peningkatan kapasitas SDM
(WO3)
9. Pengelolaan SI / TI melalui
kerjasama dengan
Univeritas terkemuka di
Ibukota Negara (WO4);
10. Penyediaan infrastruktur SI
/ TI (WO5)

Upaya memperkecil kelemahan


dan mengatasi ancaman (WT)
1. Koordinasi antar SKPD lebih
intensif (WT1);
2. Penyelesaian masalahmasalah kesehatan dan sosial
(WT2)
3. Pemanfaatan Teknologi SI /
TI (WT3);
4. Prioritas penganggaran untuk
infrastruktur SI / TI (WT4);

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

109

5.1.2.4 Analisis PEST


Analisis Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi digunakan untuk
menentukan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi lingkungan
bisnis organisasi, meliputi:
Aspek Politik
Pemerintah Kota Serang melakukan tugas pokok dan fungsinya
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri
dan melalui Gubernur sekali dalam setahun serta memberikan laporan
pertanggungjawaban akhir tahun kepada DPRD serta disebarluaskan
kepada masyarakat sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004.
Aspek Ekonomi
Pemerintah Kota Serang sebagai lembaga pemerintah yang
berorientasi pada pelayanan publik non profit memerlukan anggaran
yang

diberikan

oleh

pemerintah

pusat

melalui

mekanisme

perimbangan dana keuangan daerah dan pusat. Sumber anggaran yang


berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih belum mencukupi
untuk melakukan kebijakan radikal dalam pembangunan daerah.
Sebagai daerah otonom baru banyak investor yang melirik Kota
Serang untuk

dijadikan lahan

investasi

mulai

dari industri

perdagangan (grosir maupun retail).


Dari kondisi tersebut dapat diambil kesimpulan adanya peluang di
bidang ekonomi untuk mendukung pembangunan di pemerintah Kota
Serang sebagai berikut:
Banyaknya

investor

yang

tertarik

untuk

menanamkan

modalnya di Kota Serang (E1);


Aspek Sosial
Kota Serang pernah menjadi kawasan utama pemerintahan pada
zaman kerajaan Islam Kaibon di Banten dengan Sultan Hasanudin
(Syarif Hidayatullah) sebagai rajanya. Hal inilah yang menjadikan
kultur masyarakat Banten khususnya Kota Serang sebagai masyarakat
yang relijius dan memiliki warisan kebudayaan yang tinggi. Sebagai
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

110

daerah perlintasan pulau Jawa dan pulau Sumatera, maka banyaknya


pendatang yang mukim sementara maupun tetap menambah khasanah
sosial yang dapat dijadikan modal dalam pembangunan daerah.
Dari kondisi tersebut dapat diambil kesimpulan adanya peluang di
bidang sosial untuk mendukung pembangunan di pemerintah Kota
Serang sebagai berikut:
Wisata budaya dan wisata ziarah (S1);
Kultur masyarakat Kota Serang yang menjadi daerah
urbanisasi (S2)
Sedangkan tantangan maupun ancaman di bidang sosial adalah:
Lunturnya nilai budaya masyarakat Banten sebagai dampak
urbanisasi (S3).
Aspek Teknologi
Teknologi yang berkembang sangat pesat sangat memberi
dampak bagi pembangunan Kota Serang. Kemajuan teknologi dapat
menciptakan keunggulan bersaing bagi pemerintah Kota Serang dalam
meningkatkan pelayanan publiknya. Sebagai contoh penggunaan
Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) dapat menghemat
penggunaan kertas dan dokumen fisik lainnya. Dalam laporannya,
LKPP sebagai pemilik SPSE pusat melaporkan penghematan sebesar
10,5 trilyun selama setahun anggaran dalam skala nasional (LKPP,
2012).
Dari kondisi tersebut dapat diambil kesimpulan adanya peluang di
bidang Teknologi untuk mendukung pembangunan di pemerintah
Kota Serang sebagai berikut:
Pemanfaatan Teknologi Informasi (T1);
Penghematan Anggaran yang dapat memberikan tambahan
keuangan selain PAD (T2).
Sedangkan tantangan maupun ancaman di bidang teknologi
sebagai berikut:
Belum melembaganya kebutuhan Teknologi Informasi dalam
pelaksanaan tupoksi SKPD (T3).
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

111

Selanjutnya untuk mengetahui kebutuhan informasi yang mendukung


kebutuhan bisnis organisasi perlu dilakukan pendalaman lagi terhadap CSF
organisasi dengan menentukan Key Decision yang berhubungan dengan
CSF tersebut, kemudian dari key decision dipetakan ke dalam value chain
serta analisis SWOT untuk mendapatkan kebutuhan informasi bagi
organisasi. Hasil pendalaman untuk mendapatkan kebutuhan informasi
tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3 sebagai berikut:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

112

Tabel 5.3 Identifikasi Kebutuhan Informasi Organisasi dengan metode pemetaan CSF, SWOT, dan Value Chain
Tujuan

Sasaran Pencapaian / CSF

Prioritas 1: Mewujudkan Tata kelola Pemerintah yang Baik


Meningkatkan
Tersedianya kebutuhan
kepuasan publik
pokok masyart

SWOT

Value
Chain

Kebutuhan Informasi

Menurunnya persentase
penduduk miskin

SO1, WO1,
VC7
WT1

Data Kependudukan

Terimplementasinya Standar
Pelayanan Minimal yang
efektif

Persentase pelaksanaan SPM


sesuai target

ST1

VC12

Informasi pelaksanaan SPM

Peningkatan Kapasitas
kelembagaan daerah

Setiap lembaga atau SKPD


telah mengimplementasikan
SOP penataan kelembagaan

WT1

VC12

Informasi Implementasi SOP


penataan kelembagaan

Peningkatan Pendapatan dan


Kualitas Pengelolaan
Keuangan Daerah yang
Transparan

100% tidak ada masalah


dalam laporan keuangan
pemerintah daerah

SO1,
SO2,SO3,
SO4, ST4

VC4,
VC14

Data laporan keuangan

Penataan Aset Daerah yang


Akuntabel, Tertib dan
Teratur

Tiap SDM menjalankan


sesuai tugas dan fungsinya

WO3

VC17

Informasi pelaksanaan tugas


dan fungsi

Mewujudkan ruang
partisipasi publik

Berjalannya proses
partisipasi publik terhadap
proses pembangunan

Tersusunnya program
kegiatan yang berpihak pada
pelayanan masyarakat

ST1, ST2

VC1,
VC11

Informasi kegiatan
pelayanan masyarakat

Peningkatan
koordinasi dan
sinkronisasi rencana
pembangunan antar
dinas /instansi

Peningkatan Kualitas
Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan
Pembangunan Daerah

Menyusun dan
mengimplementasi
SPM

Bidang Tata
Kelola

Indikator Kinerja / Prime


Measure

Peningkatan
pelaksanaan prinsipprinsip good
governance

Informasi kebijakan daerah


Tersusunnya kebijakankebijakan daerah yang
konsisten

WT1

VC1

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

113

Tujuan

Meningkatkan kinerja
birokrasi dan
pengawasan terhadap
kinerja aparatur.

Bidang SDM
Aparatur
Pemerintah

Meningkatkan
efektivitas dan
efisiensi birokrasi

Meningkatkan
Kualitas Produk
hukum daerah

Indikator Kinerja / Prime


Measure

SWOT

Value
Chain

Kebutuhan Informasi

Tertatanya Kualitas
Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanan
Program, Kegiatan dan
Anggaran Kota Serang

Tersusunnya kebijakankebijakan daerah yang


konsisten

WT1

VC1

Informasi kebijakan daerah

Peningkatan Kualitas
Pengawasan Pelaksanaan
Pembangunan Daerah

80 % SKPD dilakukan
pengawasan sesuai SOP

WO3

VC3, VC4

Data LHP pengawasan


reguler

Peningkatan Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

Terpenuhinya rasio yang


ideal antara jumlah, kualitas
dan beban kerja

VC17

Data kepegawaian,
Informasi beban kerja

Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kependudukan
dan Catatan Sipil

Menurunnya persentase
keluhan masyarakat

ST1

VC5, VC6,
VC7, VC8,
VC9,
VC10

Informasi keluhan
masyarakat

WO5,
WT3,
WT4

VC11

Informasi kegiatan
pelayanan masyarakat

ST1

VC9

Data perijinan,
Data pertanahan

ST3,
WT3

VC16

Data arsip daerah

VC1

Informasi pelaksanaan
pembangunan

Peningkatan Kualitas
Pelayanan Informasi
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Pertanahan dan
Perizinan

Meningkatkan
kualitas SDM
Aparatur
Bidang Hukum,
Politik

Sasaran Pencapaian / CSF

Tersebarnya informasi
pelayanan masyarakat di
setiap sarana media
komunikasi
Berkurangnya persentase
masalah perijinan dan
pelayanan urusan
pertanahan.
Adanya data-data daerah
lengkap sejak berdirinya
otonomi daerah

Peningkatan Kualitas
Kearsipan Daerah
Berfungsinya produk hukum
daerah secara efektif

100% produk hukum


menjadi landasan
pelaksanaan pembangunan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

Universitas Indonesia

114

Tujuan

Mengembangkan
budaya politik santun

Sasaran Pencapaian / CSF

Terciptanya komunikasi
politik yang efektif dan
efisien

Indikator Kinerja / Prime


Measure
di setiap bidang atau urusan

100% aparatur level bawah


mendapat informasi

Terciptanya sinergitas dalam


Menjaga keserasian
Tersusunnya kebijakan
memutuskan kebijakan
antara Pemerintah
daerah yang berpihak pada
daerah
Pusat, Propinsi dan
rakyat
Kota
Prioritas 2: Pemantapan Kualitas Kehidupan yang Religius dan Berbudaya Luhur

Pemantapan
kerukunan hidup
beragama, saling
percaya dan harmonis
antar kelompok
Bidang
Keagamaan dan
Budaya luhur

Peningkatan peran &


fungsi sarana ibadah
sebagai pusat
kegiatan belajar,
pertumbuhan olah
fikir, pengembangan
produktivitas dan
penanaman nilai-nilai
agama dan budaya
sejak usia dini

SWOT

Value
Chain

Kebutuhan Informasi

WT1

VC11

Informasi kegiatan
pelayanan masyarakat

WT1

VC1

Informasi kebijakan daerah

Meningkatnya Ketentraman,
Ketertiban, Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan

Berkurangnya angka
kriminalitas

ST3

VC13

Data kriminalitas

Peningkatan Kualitas
Kepemudaan dan
Keolahragaan Masyarakat

Adanya kegiatan pelayanan


masyarakat rutin setiap
bulan oleh para pemuda

ST3

VC13

Informasi kegiatan
pelayanan masyarakat

Peningkatan Kualitas
Kehidupan Beragama,
Demokrasi, Hukum dan
HAM

Tidak adanya jumlah konflik


antar agama

ST2, ST3

VC13

Data keamanan dan


ketertiban

Berkembangnya Secara
Cerdas Nilai-nilai Agamis,
Budaya dan Kearifan Lokal

Data keamanan dan


ketertiban
Berkurangnya kasus-kasus
di masyarakat

ST2, ST3,
WT2

VC13

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

115

Tujuan

Sasaran Pencapaian / CSF

Prioritas 3: Peningkatan Kualitas Pendidikan


Peningkatan
Peningkatan Akses
aksesibilitas dan
Masyarakat Terhadap
Pelayanan Pendidikan dan
kualitas pendidikan
Mutu Pendidikan
Masyarakat
Peningkatan hak
Meratanya tingkat
dasar masyarakat
pendidikan baik di desa
dalam memperoleh
maupun di kota
pendidikan
Bidang
Pendidikan
Peningkatan
Tersedianya fasilitas lengkap
sarana/prasarana
yang menunjang
pendidikan, pemuda,
terlaksananya pendidikan
olah raga dan
yang efektif dan efisien
pramuka

Indikator Kinerja / Prime


Measure

SWOT

Value
Chain

Kebutuhan Informasi

Meningkatnya Angka
Partisipasi Sekolah (APS)

WO3

VC5

Data jumlah anak usia


sekolah, Data siswa

Terpenuhinya sarana
pendukung pendidikan di
setiap sekolah

WO3

VC5,
VC18,
VC19

Data sarana dan prasarana


pendidikan

Terpenuhinya sarana dan


prasarana pada setiap
kegiatan yang dilakukan

WO5,
WT3

VC5,
VC18,
VC19

Data sarana dan prasarana


pendidikan

WO3

VC17

Data Tenaga pendidik dan


tenaga kependidikan

WT2

VC6

Data kependudukan

VC6

Data sarana dan prasarana


kesehatan

Peningkatan
Peningkatan kualitas dan
Terpenuhinya target jumlah
kualifikasi tenaga
kapasitas tenaga pendidik
tenaga pendidik
pendidik
Prioritas 4: Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
Adanya Dukungan
Meningkatnya Angka
profesionalisme aparatur
Harapan Hidup (AHH)
Peningkatan Derajat
kesehatan
Bidang
Kesehatan
Peningkatan Sarana/
Kesehatan
Kuantitas dan kualitas
masyarakat
prasarana kesehatan yang
sarana dan prasarana sesuai
memadai sesuai SPM
spesifikasi

WT2

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

116

Tujuan

Sasaran Pencapaian / CSF


Peningkatan Akses
Masyarakat Terhadap
Pelayanan Kesehatan yang
Bermutu dan Gratis bagi
Masyarakat Tidak Mampu
Pengembangan layanan
sistem kesehatan masyarakat

Partisipasi
masyarakat dalam
ber-KB

SWOT

Pelayanan kesehatan dapat


mencakup 80% dari jumlah
penduduk

Value
Chain

Kebutuhan Informasi

VC6

Informasi pelayanan
kesehatan

WO2,
WO5,
WT3

VC6,
VC20

Informasi pelayanan
kesehatan

WT2

VC6

Data puskesmas

WT1

VC4,
VC12

Informasi pelayanan
kesehatan

Pengembangan manajemen
dan regulasi bidang
kesehatan

Berfungsinya sistem
pelayanan kesehatan di
setiap bagian
Setiap kecamatan terdapat
pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
Setiap bagian di bidang
kesehatan
mengimplementasikan SOP

Peningkatan Kualitas
keluarga berencana dan
keluarga sejahtera

Menurunnya angka
perceraian

ST3

VC8

Data kependudukan

Setiap Pembangunan disertai


dengan Penghijauan

SO5

VC9

Informasi tata ruang dan


lingkungan hidup

Jenis dan jumlah infrastuktur


dibangun sesuai kebutuhan

WT4,
WO2,
WT3

VC2, VC8

Data infrastruktur, fasilitas


umum dan fasilitas sosial

Peningkatan kinerja
pelayanan kesehatan

Bidang
Keluarga
Berencana

Indikator Kinerja / Prime


Measure

Prioritas 5: Peningkatan Infrastruktur


Terciptanya Penataan Kota
yang Baik dan Penghijauan

Bidang Tata
Ruang

Tersedianya dasar
hukum Penciptaan
struktur dan pola tata
ruang

Peningkatan Daya Dukung


Infrastruktur Kawasan
Strategis dan Perdesaan
Peningkatan Kualitas
Penataan Ruang

Berfungsinya tata ruang


wilayah menurut aspeknya

VC9

Informasi tata ruang dan


lingkungan hidup

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

117

Tujuan
Bidang Sumber
Daya Air

Bidang Drainase

Bidang
Perumahan dan
Pemukiman

Bidang Ruang
Terbuka Hijau

Bidang
Transportasi

Kajian potensi
sumber dan
penetapan dasar
hukum
pemanfaatannya
Desain dan
pembangunan
bertahap sistem
drainase dari hulu ke
hilir

Sasaran Pencapaian / CSF

Indikator Kinerja / Prime


Measure

Peningkatan daya dukung


jaringan irigasi dan sumber
daya air

Persentase debit air di


kawasan pertanian

Terimplementasinya sistem
drainase dengan efektif.

Tidak ada banjir dan


genangan sepanjang jalan

Peningkatan Kualitas
Penataan Ruang

Peningkatan Daya Dukung


Perumahan dan Fasilitas
Permukiman

Pembangunan perumahan
dan fasilitas yang memadai
dan sesuai prosedur

Pemenuhan
kebutuhan ruang
interaksi sosial yang
sehat bagi masyarakat

Adanya lingkungan
pemukiman yang aman dan
tentram bagi masyarakat

Tidak ada bentuk


kriminalitas yang
meresahkan

Peningkatan kualitas dan


daya dukung lingkungan
hidup

memperbaiki dan
mengoptimalkan
konsidi jalan untuk
dapat lebih
bermanfaat.

Peningkatan sarana
dan prasarana
tranportasi

SWOT

Value
Chain

Kebutuhan Informasi

VC13

Data sarana dan prasarana


pertanian

VC13

Informasi lingkungan

VC10

Informasi lahan perumahan

ST2

VC8

Data kriminalitas

Setiap pembangunan disertai


dengan pemeliharaan
lingkungan hidup

SO5

VC9

Informasi lingkungan hidup

Peningkatan daya dukung


ruang terbuka hijau

Tingkat polusi udara dan


intensitas kejadian banjir

SO5

VC9

Informasi lingkungan hidup

Peningkatan pelayanan
prasarana transportasi
Peningkatan pelayanan
sarana transportasi
Peningkatan penertiban
transportasi

Ketersediaan Prasarana
Transportasi yang memadai
Angka kecelakaan pejalan
raya
Intensitas kemacetan dan
pelanggaran lalu lintas

VC13

Data sarana dan prasarana


transportasi

VC11,
VC13

Data kecelakaan jalan raya

WT2

VC13

Data pelanggaran

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

118

Tujuan

Sasaran Pencapaian / CSF

Indikator Kinerja / Prime


Measure
menurun

SWOT

Value
Chain

Kebutuhan Informasi

Prioritas 6: Penguatan KUKM, Jasa, Perdagangan, dan Revitalisasi Pertanian


Meningkatkan
kontribusi
sumberdaya
perdagangan

Bidang
Perdagangan
dan Jasa

Peningkatan
diversifikasi produk
perdagangan
Peningkatan
informasi kebutuhan
produk, akses pasar,
harga, kualitas
produk, packing,
labeling
Pembinaan usaha
mikro

Bidang UKM
dan Koperasi
Pembentukan sentra
UKM di tiap
Kecamatan

Peningkatan Pemerataan dan


Pertumbuhan Perekonomian
Daerah dan Masyarakat

Tiap wilayah memberikan


persentase kontribusi PDRB
di setiap sektor

SO1, SO4,
WO1, ST4

VC9

Data perekonomian

Adanya produk perdagangan


yang terdiversifikasi

jumlah produk perdagangan


lokal

SO1, SO2,
SO2, SO3,
SO4, WO1

VC9

Data produk perdagangan


lokal

Peningkatan Kinerja
Perdagangan dalam
Perekonomian

Meningkatnya persentase
kontribusi daerah

WO1

VC9

Data pendapatan daerah

Peningkatan kinerja Usaha


Kecil dan Menengah sebagai
penggerak perekonomian
masyarakat

Persentase kontribusi
KUKM terhadap
perekonomian daerah

WO1

VC7

Data pendapatan daerah

Peningkatan kinerja Industri


Kecil dan Menengah dalam
perekonomian

Menurunnya angka
kemiskinan daerah

Data perekonomian
SO1, ST4

VC7

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

119

Tujuan

Bidang
Pertanian/
Nelayan

Kemitraan UMKM
dengan lembaga
Keuangan

Terjalinnya hubungan kerja


sama kemitraan antara
UMKM dengan lembaga
keuangan.

Revitalisasi/ perkuatan
sarana/prasarana
pertanian
Penguatan
lembaga/organisasi di
tingkat petani

Tersedianya sarana dan


prasarana penunjang
pertanian
Berfungsinya
lembaga/organisasi tingkat
petani

Peningkatan SDM
petani akses terhadap
informasi dan
permodalan
Meningkatkan
keberdayaan Petani

Indikator Kinerja / Prime


Measure

Meningkatnya akses modal

SWOT

ST1, SO5

Kesesuaian dengan
spesifikasi standar

Value
Chain

Kebutuhan Informasi

VC9

Informasi penanaman modal


dan investasi

VC2, VC3

Data sarana dan prasarana


pertanian

Meningkatnya kinerja sektor


pertanian

SO4

VC 11,
VC13

Informasi pertanian

Terciptanya aksesibilitas
yang mudah bagi SDM
petani terhadap informasi
dan permodalan

Persentase output produksi


pertanian

SO4

VC12

Informasi pertanian

Peningkatan kualitas SDM


petani di bidangnya

Menurunnya angka
kegagalan panen

WO3

VC13

Informasi pertanian

Peningkatan daya dukung


perikanan dan kelautan
dalam perekonomian

Output perikanan dan


kelautan yang meningkat
dari tahun ke tahun

SO2

VC13

Informasi perikanan dan


kelautan

Menemukan potensi
ekonomi dan
meningkatkan daya
saing produk UKM

Peningkatan ketahanan
pangan dan kinerja pertanian
dalam perekonomian

Output produksi yang


meningkat setiap tahun

WO3

VC13

Data perekonomian

Menciptakan
lapangan kerja bagi
angkatan kerja baru

Peningkatan lapangan kerja,


kesempatan kerja, dan
kualitas tenaga kerja.

SO1, WO3

VC7

Memperkuat
ekonomi masyarakat
menengah kebawah

Bidang
Ketenagakerjaan

Sasaran Pencapaian / CSF

Persentase angka
pengangguran

Data tenaga kerja

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

120

Tujuan
Peningkatan investasi
PMDN/PMA untuk
berbagai sektor jasa,
perdagangan dan
wisata

Bidang Investasi

Penyederhanaan
birokrasi investasi
Menciptakan iklim
investasi yang
kondusif
Meningkatkan daya
saing daerah

Bidang Industri

Sasaran Pencapaian / CSF

Indikator Kinerja / Prime


Measure

SWOT

Adanya peningkatan
investasi PMDN/PMA di
sektor jasa, perdagangan dan
wisata

Adanya kekhususan wilayah


untuk bisnis, kuliner dan
pariwisata

SO2, SO3,
WT3, SO5

VC11

Informasi pariwisata

Setiap SDM menjalankan


fungsi dan perannya masingmasing

WO3,
WT1

VC17

Informasi pelaksanaan tugas


dan fungsi

Terciptanya iklim investasi


yang kondusif

Angka kriminalitas yang


menurun

ST2

VC13

Data kriminalitas

Bertambah kuatnya daya


saing daerah dalam
pembangunan

Munculnya potensi-potensi
baru di daerah

SO2, SO4

VC13

Data perekonomian

Adanya peningkatan
persentase output industri
besar dan kecil

WO1, SO1

VC13

Data perekonomian

Rasio waktu yang


dibutuhkan dalam
menghasilkan satu output
produksi

WO2,
WT3,
WO5,
WT4

VC20

Data perekonomian

Terciptanya birokrasi
investasi yang efektif dan
efisien

Terciptanya kerjasama
Membangun kemitraan
antara industri besar dengan
industri besar dengan
industri kecil yang
indsutri kecil yang
mendukung perekonomian
saling menguntungkan
daerah
Instalasi dan aplikasi
teknologi informasi

Terimplementasinya
teknologi informasi pada
sektor industri

Prioritas 7: Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat


Adanya upaya
Peningkatan
Penanggulangan
penanggulangan angka
kesejahteraan
kemiskinan
kemiskinan secara efektif
masyarakat

Value
Chain

Kebutuhan Informasi

Data kependudukan
Jumlah RTS yang semakin
berkurang

WT2

VC8

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

121

Tujuan

Penurunan
pengangguran

Sasaran Pencapaian / CSF

Indikator Kinerja / Prime


Measure

SWOT

Value
Chain

Kebutuhan Informasi

Peningkatan keberdayaan
dan pelayanaan
kesejahteraan sosial
masyarakat

Menurunnya jumlah PMKS


di daerah

WT2

VC8

Data kependudukan

Berkurangnya tingkat
pengangguran di daerah

Persentase tingkat
pengangguran

WO3

VC7

Data tenaga kerja

Prioritas 8: Kepariwisataan, Olah Raga, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak


Peningkatan Kinerja
Pariwisata Membuka Akses
Pariwisata Seluas-luasnya
Bagi Masyarakat

Jumlah wisatawan lokal dan


mancanegara

SO3, SO5

VC11

Data wisatawan,
Informasi pariwisata

Optimalisasi wisata
kuliner

Peningkatan tempat-tempat
sebagai lokasi wisata kuliner

Jumlah Wisatawan
meningkat

SO2, SO3,
SO4

VC20

Data wisatawan,
Informasi pariwisata

Pengembangan
wisata bahari

Pemanfaatan wisata bahari


sebagai pendongkrak
perekonomian

100% sarana dan prasarana


terpenuhi

SO5

VC13

Data sarana dan prasarana


pariwisata

VC18,
VC19

Data sarana dan prasarana


perkotaan

VC8

Data kriminalitas

Revitalisasi Banten
Lama

Bidang
Pariwisata dan
Budaya

Bidang
pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan
anak

Memperbaiki dan
mengoptimalkan
kondisi jalan untuk
dapat lebih
bermanfaat
Menjadikan
perempuan dan anak
sebagai aset penting
yang mendukung
pembangunan.

Optimalnya sarana
pendukung jalan sebagai
faktor utama dalam
pariwisata

Berkurangnya angka
kerusakan jalan setiap tahun

Peningkatan keberdayaan
perempuan dan perlindungan
anak.

Berkurangnya angka
eksploitasi terhadap
perempuan dan anak

WT2

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

Universitas Indonesia

122

5.2

Fase Analysis
Setelah memahami situasi bisnis dan arahannya, tahap selanjutnya
adalah analisis terhadap sistem informasi. Pada tahapan analisis ini akan
dibahas bagaimana pemahaman atas lingkungan sistem informasi saat ini
dalam

memenuhi

kebutuhan

bisnis

kemudian

dilanjutkan

dengan

pengembangan dan arahan sistem informasi serta rekomendasi dan solusi


alternatif yang dianggap perlu untuk pengembangan sistem informasi
kedepannya.

5.2.1 Memahami Situasi Sistem Informasi Saat Ini


Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem informasi yang
ada disetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam
melakukan tupoksinya sehari-hari, infrastruktur teknologi informasi
saat ini (hardware dan network), dan sumber daya manusia yang ada
saat ini (Organisasi Sistem Informasi). Wawancara dilakukan untuk
mengetahui pemanfaatan sistem informasi dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari dengan responden berasal dari manajemen menengah dan
fungsional pranata komputer pada beberapa SKPD.

5.2.1.1 Lingkungan Aplikasi / Sistem Informasi


Pemerintah Kota Serang sebagai daerah otonom baru, masih
dalam tahap pengembangan dalam setiap bidang pembangunannya.
Aplikasi Bisnis/ Sistem informasi yang dipakai untuk menunjang
proses bisnis/ pelayanan publik banyak bersifat support dan bersifat
key operational. Beberapa aplikasi key operational merupakan sistem
informasi milik instansi vertikal yang memberikan hak user bagi
pemerintah Kota Serang. Aplikasi yang belum go live dimasukkan
kedalam high potential karena baru mulai dilaksanakan pada tahun
anggaran berikutnya. Untuk aplikasi/ sistem informasi yang berada di
area support lebih banyak digunakan untuk keperluan internal SKPD
yang mendukung core business dari SKPD tersebut.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

123

Penggunaan

sistem

informasi

di

setiap

SKPD

berikut

kegunaannya dapat dilihat pada Tabel 5.43 berikut ini:


Tabel 5.4 Aplikasi/ Sistem Informasi pada Pemkot Serang
No.

Nama Aplikasi

Website
pemda
Kota Serang

Sistem Pengadaan
Secara Elektronik
(SPSE)

Sistem Informasi
Manajemen
Keuangan Daerah
(Simda Keuangan)

Sistem Informasi
Penggajian
(Simda Gaji)

Pemanfaatan
www.serangkota.go.id
sebagai sarana layanan
kebutuhan masyarakat
terhadap informasi seputar
pemerintahan Kota Serang
Layanan pengadaan barang
dan jasa di lingkungan
pemerintah Kota Serang
Pengelolaan keuangan
daerah meliputi:
penganggaran,
perbendaharaan dan
akuntansi pelaporan.
Pengelolaan pembayaran
gaji PNS

Tools dan
Database

Platform

SKPD
Pengelola

Web base

Php +
mysql

Bappeda

Web base

Php +
mysql

Sekretariat
Daerah

Local host

Foxpro
+ dbase

Dinas
Pengelolaan
Keuangan
Daerah

Local host

Foxpro
+ dbase

Dinas
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Sekretariat
Daerah

Sistem Informasi
Barang
Milik
Daerah
(Simda
BMD)
Sistem Informasi
Perencanaan dan
Pembangunan
Daerah

Pengelolaan barang
inventaris dan barang habis
pakai, meliputi:
perencanaan dan pelaporan

Local host

Power
Builder
+
mysql

Pengelolaan perencanaan
dan pembangunan

Belum Go
live

.net +
MsSql

Sistem Informasi
Pelayanan
Terpadu (Simtap)

Pengelolaan Perijinan
Usaha dan Non Usaha
terpadu satu atap

Local host

.net +
MsSql

Sistem Pelayanan
Informasi
dan
Perijinan Investasi
Secara Elektronik
(SPIPISE)

Pengelolaan Investasi/
Penanaman Modal

Web base
(belum
Go)

Java +
Oracle
11G

BPTPM (hak
user dari
BKPM)

Sistem Informasi
Kependudukan
dan Keluarga
(Siduga)

Pengelolaan data, statistik


kependudukan dan
keluarga berencana

Web base

Java +
Oracle
11G

Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
perempuan dan
KB (hak user
dari BKKBN)

10

Sistem Aplikasi
Pelayanan
Kepegawaian
(SAPK)

Pengelolaan administrasi
kepegawaian meliputi:
kenaikan pangkat, mutasi,
dan pensiun

Web base

Java +
Oracle
11G

Badan
Kepegawaian
Daerah (hak
user dari BKN)

Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Badan Pelayanan
Terpadu dan
Penanaman
Modal (BPTPM)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

124

Nama Aplikasi

11

Sistem Informasi
Kepegawaian
(Simpeg)

Pengelolaan data dan


informasi kepegawaian

12

Sistem informasi
Kepangkatan
(Simkap)

Pengelolaan kenaikan
pangkat PNS

13

Sistem Informasi
Administrasi
Kependudukan
(SIAK)

Pengelolaan data
kependudukan dan catatan
sipil

Local host

.net +
MsSql

Dinas
kependudukan
dan Catatan
Sipil
(Disdukcapil)

14

e-KTP

Pengelolaan KTP
elektronik

Local host

Java +
Oracle
11G

Kecamatan

15

Mypustaka

Layanan perpustakaan
online

Belum Go
live

Php +
mysql

Kantor
Perpustakaan
dan Arsip
Daerah

16

Dapodik

Data nomor induk siswa

Web base

Php +
mysql

Dinas
Pendidikan

17

Nomor Unik
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
(NUPTK)

Data nomor unik tenaga


pendidik dan tenaga
kependidikan

Web base

Php +
mysql

18

Sistem Informasi
Ujian
Nasional
(SimUN)

Administrasi peserta ujian


nasional

Web base

Php +
mysql

Web base

Php +
mysql

Local host

Semua SKPD

Local host

PB +
mysql

Dinas
Kesehatan

19

e-Audit

20

MS-Office

21

Sistem Informasi
Manajemen
Puskesmas
(SIMPUS)

Pemanfaatan

Tools dan
SKPD
Database
Pengelola
Power
Badan
Builder
Local host
Kepegawaian
+
Daerah
mysql

No.

Sistem informasi
manajemen untuk
pengelolaan pengawasan
pembangunan
Pendukung administrasi
sehari-hari
Pengelolaan layanan pusat
kesehatan masyarakat

Platform

Badan
Microsoft
Kepegawaian
Access
Daerah

Local host

Dinas
Pendidikan
(mendapatkan
hak user dari
LPMP)
Dinas
Pendidikan
(mendapatkan
hak user dari
Kemdiknas)
Inspektorat
(mendapatkan
hak user dari
BPK)

Sumber: wawancara dan observasi

Semua Sistem Informasi yang ada kemudian dipetakan ke dalam


Matriks McFarlans Grid untuk dijadikan portofolio internal sistem
informasi yang ada sekarang.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

125

Tabel 5.5 Mc Farlan Grid Sistem Informasi saat ini


Strategic

High Potential
SPIPISE
Simrenbangda
Mypustaka

Tidak ada

Website Kota Serang


SPSE
Simtap
e-KTP
SAPK
SIAK
e-Audit
Siduga
SimUN
Simpus

MS-Office (word, excel,


Powerpoint)
Simpeg
SimKP
Simda Keuangan
Simda Barang
Simda Gaji
NUPTK
Dapodik

Key Operational

Support

5.2.1.2 Infrastruktur Teknologi Informasi


Pemahaman infrastruktur teknologi informasi saat ini mencakup
perangkat keras (hardware) dan jaringan (network). Keadaan
perangkat

keras

SI / TI

yang ada saat

ini

di

lingkungan

pemerintah Kota Serang, semuanya tersebar di seluruh SKPD.


Perangkat komputer

yang

dioperasikan

bervariasi dari tingkat

kecanggihan teknologinya. Dilihat dari segi kuantitas, perangkat


keras yang dimiliki SKPD belum mencukupi untuk menanggung
beban kerja yang ada. Perangkat keras penyedia layanan pun (server)
hanya dimiliki oleh beberapa SKPD saja, tidak semuanya memiliki
server. Fungsi server belum dibedakan menurut fungsi khususnya
(dedicated), tidak ada pemisahan fungsi server sebagai web server,
Aplikasi server, mail server, dan sebagainya. Semuanya dilakukan
oleh satu jenis server saja. Dalam lingkup pemerintah Kota Serang,
belum ada lokasi khusus untuk menyatukan seluruh server yang
tersebar di beberapa SKPD.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

126

Gambar 5.3 Infrastruktur TI Pemerintah Kota Serang

Gambar 5.3 menjelaskan keadaan infrastruktur yang digunakan


saat ini oleh seluruh SKPD pada pemerintah Kota Serang. Pada
gambar infrastruktur jaringan TI, belum ada jaringan yang
menghubungkan antar SKPD di lingkungan pemerintah Kota Serang.

5.2.1.3 Organisasi SI / TI
Berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang serta Peraturan
Walikota Serang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan
Tata Cara Kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kota Serang, Tugas pokok dan fungsi dalam pengelolaan sistem
informasi dan teknologi informasi berada pada Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika. Adapun susunan organisasinya adalah
seperti digambarkan pada gambar 5.4 berikut ini:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

127

Kepala Dinas Perhubungan,


Komunikasi dan Informatika

Sekretaris

Kasubag
Keuangan

Bidang Teknik
Sarana & Prasarana

Kasubag Umum
& Kepegawaian

Bidang komunikasi
dan Informatika

Kasubag Program
& Evalap

Bidang Lalulintas
& Angkutan

Seksi Pengujian
Kendaraan Mtr

Seksi Pos dan


Telekomunikasi

Seksi Lalulintas

Seksi Keselamatan

Seksi Komunikasi

Seksi Angkutan

Seksi Perparkiran
& Terminal

Seksi Sandi
Telekomunikasi

Seksi
Perhubungan Laut

UPT Parkir

UPT Terminal

Subag Tata Usaha

Subag Tata Usaha

Gambar 5.4 Struktur Organisasi Dishubkominfo Kota Serang

Personil yang menangani sistem informasi merupakan jabatan


fungsional pranata komputer yang tersebar disemua unit kerja namun
belum semuanya terisi. Walaupun telah ada satu unit kerja/ SKPD
yang mempunyai tugas untuk melakukan pengelolaan sistem
informasi dan teknologi informasi, namun posisi unit kerja ini berada
pada tingkat eselon IV. Hal ini menyebabkan kewenangan unit TI ini
menjadi terbatas. Komposisi PNS pada Bidang Komunikasi dan
Informatika berjumlah lima orang. Satu orang Kepala Bidang dan tiga
orang Kepala Seksi dengan

unsur pelaksana hanya seorang


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

128

merangkap teknis maupun non teknis untuk memenuhi tugas pokok


dan fungsi bidang komunikasi dan informatika. Latar belakang
pendidikan SI / TI hanya satu orang yaitu Kepala Seksi Pos dan
Telekomunikasi, lainnya berlatar pendidikan administrasi. Hal ini
menunjukkan kuantitas dan kualitas SDM SI / TI yang mengelola
urusan SI / TI setingkat Kota Serang masih belum memadai (Data
Kepegawaian Dishubkominfo, 2012).

5.2.1.4

Proses SI / TI

Kaitan proses SI / TI berhubungan dengan manajemen dan tata


kelola SI / TI yang berbentuk kebijakan formal (peraturan daerah) atau
Standar Operating Procedure (SOP) berupa keputusan kepala SKPD
(juklak, juknis). Namun kenyataannya sangat minim sekali kebijakan
atau SOP yang berkaitan dengan pengelolaan SI / TI.
Area yang dipetakan dari proses SI / TI adalah pengelolaan
infrastruktur TI, pengelolaan aplikasi bisnis dan pengelolaan sumber
daya (Cassidy, 2006). Dari hasil wawancara didapatkan beberapa
kondisi proses terkait aspek tersebut di atas:
a. Pengelolaan Infrastruktur TI
1. Manajemen penyimpanan, belum ada pengelolaan terkait
penyimpanan database yang terpusat.
2. Manajemen

ketersediaan,

belum

ada

pengelolaan

bagaimana jaminan ketersediaan setiap aplikasi layanan


pemerintahan dan layanan masyarakat dikarenakan belum
adanya Business Continuity Plan (BCP).
3. Manajemen perubahan, belum ada pengelolaan terhadap
perubahan yang akan terjadi sebagai dampak pengunaan SI
/ TI.
4. Manajemen pemulihan bencana, belum ada Disaster
Recovery Plan (DRP) dan Data Recovery Center (DRC)
5. Manajemen konfigurasi dan instalasi, belum ada cetak biru
infrastruktur TI.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

129

6. Manejemen keamanan, belum ada kebijakan tentang


keamanan data dan informasi.
7. Manajemen aset dan inventaris, telah ada tupoksi ini pada
bagian aset Sekretariat Daerah Kota Serang.

b. Pengelolaan Aplikasi Bisnis


1. Rancangan

solusi

aplikasi,

sistem

informasi

masih

dibangun di masing-masing SKPD tanpa upaya integrasi.


2. Pembangunan

aplikasi,

pembangunan

aplikasi

menggunakan pihak ketiga, source code masih berada di


pihak ketiga sehingga menimbulkan kerawanan dalam
keamanan data dan informasi.
3. Pemeliharaan aplikasi, pemeliharaan aplikasi dilakukan
pihak ketiga.

c. Pengelolaan Sumber daya


1. Manajemen
terkendala

keuangan,
PAD

pengelolaan

relatif

kecil

keuangan

dan

skala

masih
prioritas

penganggaran untuk pembangunan infrastruktur fisik.


2. Manajemen vendor, masih terkendala jumlah pejabat
pengadaan yang kompeten.
3. Manajemen sumber daya manusia, masih mengalami
kendala jumlah SDM yang memiliki keahlian dan
kompetensi.

5.2.1.5

Penganggaran SI / TI

Perda Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota


Serang menyebutkan bahwa pengelolaan keuangan daerah merupakan
tupoksi dari Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi, didapatkan data penganggaran belanja
Tahun

Anggaran

2012

dengan

total

anggaran

sebesar

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

130

Rp 5.609.021.000,- melingkupi sistem informasi dan teknologi


informasi berupa:
Anggaran

Belanja

Modal

Perangkat

Keras,

sebesar

Rp 3.397.732.000,Anggaran Belanja Sistem Informasi / perangkat lunak sebesar


Rp 526.179.000,Anggaran Pemeliharaan dan Jaringan sebesar Rp 1.685.110.000

Dari penjelasan sebelumnya, kita dapat membandingkan belanja


SI / TI dengan total belanja langsung lainnya, belanja sarana dan
prasarana SI / TI tidak lebih dari

2% dalam setahun anggaran.

Ditambah lagi permasalahan belum terencananya komposisi belanja


SI / TI mencakup belanja perangkat lunak, aplikasi SI dan belanja
pemeliharaan jaringan.

Gambar 5.5 Komposisi Belanja SI / TI


Dari Gambar 5.5 terlihat bahawa 61% anggaran belanja SI / TI
untuk keperluan peraangkat keras, tetapi hanya 7% dari belanja
perangkat keras tersebut (Gambar 5.6) yang diperuntukkan untuk
belanja mainframe (server), sisanya merupakan belanja komputer
desktop dan notebook. Hal ini menunjukkan lemahnya visi
interoperabilitas antar SKPD.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

131

Gambar 5.6 Komposisi Belanja Perangkat Keras


Dari kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa pemanfaatan SI / TI
dalam proses bisnis (tata laksana) pemerintah Kota Serang belum
menjadi prioritas (Ringkasan APBD Kota Serang, 2012).
5.2.2 Menganalisis Situasi Sistem Informasi saat ini
Pada sub bab ini dilakukan analisis situasi sistem informasi saat
ini dibandingkan dengan situasi eksternal sistem informasi dan arahan
bisnis untuk mengidentifikasi kesenjangan (gap analysis). Situasi
eksternal sistem informasi berguna untuk mengetahui perkembangan
terkini industri SI / TI yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
strategi bisnis di masa yang akan datang.
5.2.2.1 Tren TIK Nasional
Pembentukan Dewan TIK Nasional (DeTIKNas) berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2006 yang memiliki tugas
merumuskan kebijakan umum dan arahan strategis pembangunan
nasional melalui pendayagunaan TIK. Pembentukan DeTIKNas ini
diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ICT di Indonesia, yang
pada ujungnya mampu mendongkrak perekonomian nasional.
DeTIKNas diketuai langsung oleh Presiden dengan wakil Menteri
Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko
EKUIN). Pengurus harian diketuai oleh Menteri Komunikasi dan
Informatika dan beranggotakan sembilan menteri lainnya yaitu:
Menteri

Hukum

dan

HAM,

Menteri

Perindustrian,

Menteri

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

132

Pendidikan Nasional (sekarang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan),


Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Ketua Bappenas, Menteri Pendayagunaan
Aparatus Negara (sekarang Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi), Menteri Negara Riset dan Teknologi serta
Sekretaris Kabinet.
Tugas pokok DeTIKNas adalah memberi rekomendasi kebijakan
pengembangan yang efektif dan efisien. Sebagai program unggulan,
DeTIKNas telah meluncurkan inisiatif yang bernama 7 Flagship
Program: e-procurement, e-Anggaran, National Single Window
(NSW), e-Education, Palapa Ring, Legalisasi Software Pemerintah
dan Nomor Identititas Nasional (NIN). Istilah lain yang cukup
terkenal dalam konsep ICT economic adalah Less Capex (capital
expenditure), more Opex (operational expenditure).
Hal nyata yang telah dirasakan adalah untuk beberapa fungsi
layanan pemerintahan, pemerintah daerah telah merasakan manfaatnya
berupa hak akses untuk sistem informasi manajemen yang dikeluarkan
instansi vertikal dan kementerian dalam melaksanakan tugas
pokoknya. Misalnya dalam hal kepegawaian, Badan Kepegawaian
Negara telah mengeluarkan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian
(SAPK) dimana setiap pemerintah daerah menggunakannya. Hal ini
sangat menguntungkan berbagai pihak, Instansi vertikal dapat
memutakhirkan basis datanya secara online, pihak pemda dapat
menggunakan

aplikasi

sistem

informasi

untuk

meningkatkan

pelayanan publik tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk


instalasi sistem informasi.

5.2.2.2

Tren Sistem Informasi

Perkembangan industri sistem informasi dapat bermanfaat guna


memastikan penerapan tata kelola pemrintahan yang baik (good
governance). Beberapa teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

133

oleh pemerintah Kota Serang untuk memanfaatkan sistem informasi


yang terdepan dan akurat adalah:
Datawarehouse dan Business Intelligence (DWBI)
DWBI dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kota Serang sebagai
data acuan yang dapat digunakan oleh level pimpinan (Kepala
Daerah, dan Pejabat Eselon) untuk menentukan kebijakan dan
kondisi masyarakat terkini dalam bentuk portal Executive
Information System.
Executive Information System
EIS mampu menggambarkan kinerja pemerintahan dalam bentuk
grafik untuk mendukung pengambilan keputusan.
Datamining
Datamining dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kota Serang
untuk mendapatkan pola perilaku pelanggan dalam penggunaan ecommerce. Contoh penggunaan Datamining adalah untuk
mengetahui tren produk yang sedang digemari pelanggan.
Web Services
Web service dapat digunakan sebagai pendekatan internal dan
eksternal untuk pengintegrasian aplikasi. Tren Web 2.0 dapat
menjadi pertimbangan
E-procurement
e-procurement merupakan proses permintaan dan pemenuhan
kebutuhan melalui teknologi internet. Teknologi ini dapat
mengurangi personil, biaya dan waktu.
Document Management
Pengelolaan dokumen termasuk didalamnya retensi, penyimpanan
dan pemutakhiran. Teknologi ini sangat bermanfaat untuk
kepentingan penelitian.

Beberapa tren teknologi jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh


pemerintah Kota Serang yang dapat mendukung kemajuan teknologi
informasi adalah:
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

134

Network Protection
Teknologi ini melindungi jaringan dari serangan virus, worms,
dan malicious program lainnya.
Voice-over-IP (VoIP)
Teknologi ini akan menggantikan fungsi telepon tradisional yang
memerlukan biaya tambahan. Dengan menggunakan VoIP kita
dpat memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi antar
SKPD secara gratis (komponen biaya satu paket dengan
bandwidth internet).
Internet
Peningkatan penggunaan internet untuk keperluan komunikasi
antar SKPD sehingga dapat mengurangi beban anggaran.
Bekerjasama dengan ISP untuk pemanfaatan internet ini.
Grid/ Cloud Computing
Teknologi ini menggunakan jaringan internet dan server yang
disediakan oleh penyedia layanan untuk mengelola data dan
aplikasi. Cloud computing dapat membantu pemerintah Kota
Serang untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi
dan mengakses data yang diperlukan dengan memanfaatkan
Software as a Service (SaaS) dan Infrastructure as a Service
(IaaS) pada Cloud Computing.
Data Center dan Data Recovery Center
Data

center

adalah

suatu fasilitas yang

menempatkan sistem komputer dan

digunakan

untuk

komponen terkait, seperti

sistem telekomunikasi dan penyimpanan

data.

Fasilitas

ini

biasanya mencakup juga catu daya cadangan, koneksi,

Air

Conditioning (AC), pencegah bahaya kebakaran, serta piranti


keamanan fisik. Data recovery center merupakan co-location dari
data center sebagai antisipasi bila terjadi gangguan pada data
center.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

135

5.2.2.3

SWOT Sistem Informasi

Analisis SWOT pada lingkungan SI / TI dilakukan untuk


mendapatkan rekomendasi strategi SI / TI.
Tabel 5.5 Analisis SWOT SI / TI
1

2
3

Peluang (O)
1

Pemanfaatan SI /
TI dapat
memperbaiki
kinerja organisasi
Peningkatan
jumlah tenaga SI
/ TI
Harga produk SI /
TI cenderung
turun

Ancaman (T)
1

Kejahatan di
bidang Teknologi
Informasi
Besarnya biaya
penyediaan
infrastruktur
jaringan

Kekuatan (S)
Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan eGovernment
Flagship program
DeTIKNas
Beberapa aplikasi yang
bersifat key operational
telah digunakan

Upaya memakai kekuatan untuk


memanfaatkan peluang (S-O)
1. Pemanfaatan SI / TI yang
terintegrasi di seluruh SKPD
sebagai enabler dalam
pencapaian visi misi
organisasi
2. Pemanfaatan Business
Intelligence sebagai alat
utama dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan
3. Mengkoordinasikan
perencanaan, pengadaan dan
pegembangan SI / TI

Upaya memakai kekuatan untuk


mengatasi ancaman (S-T)
1. Sosialisasi dan awareness
tentang keamanan teknologi
informasi
2. Memanfaatkan kemudahan
program 7 flagship
DeTIKNas untuk mengurangi
biaya instalasi penyediaan
infrstruktur SI / TI

Kelemahan (W)
Pengelolaan SI / TI masih
berada pada level eselon 3
2 Belum tersedianya data center
untuk integrasi database
3 Pulau-pulau aplikasi (tidak
interoperabilitas)
4 Anggaran pengembangan SI /
TI belum menjadi prioritas
5 Penggunaan SI / TI hanya
sebatas pendukung
6 Kurangnya kuantitas dan
kualitas SDM SI / TI
7 Belum memiliki legalisasi
hukum perencanaan strategis
sistem informasi dan tata
kelola teknologi informasi
Upaya menanggulangi kelemahan
dengan memanfaatkan peluang
(W-O)
1. Sosialisasi untuk
mendapatkan dukungan
eksekutif dalam pemanfaatan
SI / TI untuk meningkatkan
kinerja dan pencapaian
organisasi
2. Peningkatan tugas dan
tanggung jawab manajemen
SI / TI
3. Pemanfaatan kerjasama
dengan pihak swasta untuk
pengembangan SI / TI
4. Peningkatan kualitas SDM SI
/ TI melalui bimtek dan diklat
fungsional
Upaya memperkecil kelemahan
dan mengatasi ancaman (W-T)
1. Pemanfaatan SI / TI yang
terintegrasi di seluruh SKPD
2. Menerbitkan kebijakan dan
prosedur formal mengenai
tata kelola TI
1

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

136

5.2.2.4

Analisis Kebutuhan Sistem Informasi

Hasil pendalaman untuk mendapatkan kebutuhan informasi pada


tahapan visioning, kemudian dipetakan ke dalam blok fungsi aplikasi
e-Government untuk mendapatkan solusi sistem informasi.
Hasil pemetaan Solusi SI berdasarkan kebutuhan informasi
sebagaimana dijelaskan pada tabel 5.7 berikut:
Tabel 5.7 Solusi Aplikasi Berdasarkan Kebutuhan Informasi
Prioritas
Kebutuhan Informasi
Pembangunan
I. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Bidang Tata Kelola

Data Kependudukan
Informasi Pelaksanaan SPM
Informasi Implementasi SOP
penataan kelembagaan
Data Laporan Keuangan
Informasi Pelaksanaan Tugas dan
Fungsi
Informasi kegiatan pelayanan
masyarakat
Informasi Kebijakan Daerah
Data LHP Pengawasan Reguler
Data Kepegawaian
Informasi Beban Kerja

Solusi SI
SI Administrasi
Kependudukan (SIAK)
SI Regulasi
SI Keuangan
SI Pelaporan Pemerintahan
SI Katalog Hukum,
Peraturan dan Perundangundangan
Website Publikasi Informasi
Umum dan Kepemerintahan
SI Audit
SI Kepegawaian
SI Penilaian Kinerja PNS

SI Pengaduan Masyarakat
SI Publikasi Informasi
Umum dan Kepemerintahan
SI Pendaftaran dan Perijinan
SI Dokumen Elektronik
Bidang Hukum dan
SI Manajemen Data dan
Informasi Pelaksanaan Pembangunan
Politik
Pembangunan
II. Pemantapan Kualitas Kehidupan Relijius dan Berbudaya Luhur
Data Kriminalitas
SI Jaring Pengaman Sosial
Bidang kehidupan
Informasi Kegiatan Pelayanan
SI Publikasi Informasi
relijius dan
Masyarakat
Umum dan Kepemerintahan
berbudaya luhur
Data Keamanan dan Ketertiban
III. Peningkatan Kualitas Pendidikan
Data jumlah anak usia sekolah
SI Kependudukan
Data siswa
SI Pendidikan
Bidang Pendidikan
Data saran dan prasarana pendidikan
SPSE
Data Tenaga Pendidik dan
Kependidikan
IV. Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
Data kependudukan
SI Kependudukan
Data sarana dan prasarana kesehatan
SI Kesehatan
Bidang Kesehatan
Informasi pelayanan kesehatan
SPSE
Data puskesmas
Bidang Keluarga
SI Kependudukan
Data kependudukan
Berencana
V. Peningkatan Infrastruktur
Bidang SDM
Aparatur
Pemerintah

Informasi Keluhan Masyarakat


Informasi Kegiatan Masyarakat
Data Perijinan
Data Pertanahan
Data Arsip Daerah

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

137

Bidang Tata Ruang

Infromasi Tata Ruang dan


Lingkungan Hidup
Data infrastruktur, fasilitas umum
dan fasilitas sosial

Bidang
daya air

Data sarana dan prasarana pertanian

Sumber

Bidang Drainase

Informasi Lingkungan Hidup

Bidang Perumahan
dan Pemukiman

Informasi lahan perumahan


Data kriminalitas

Bidang Ruang
Terbuka Hijau

Informasi Lingkungan Hidup

SI Tata Ruang dan


Lingkungan Hidup
SI Sarana Umum
SPSE
SI pertanian, peternakan dan
perkebunan
SI Jalan dan Jembatan
SI Sarana Umum
SPSE
SI Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup
SI Jaring Pengaman Sosial
SI Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup

SI Transportasi
SI Jalan dan Jembatan
SPSE
VI. Penguatan KUKM, Jasa, Perdagangan, dan Revitalisasi Pertanian
SI Keuangan
Data perekonomian
Bidang
SI Industri dan Perdagangan
Perdagangan dan
Data produk perdagangan lokal
SI Pengelolaan Pendapatan
Jasa
Daerah
Data pendapatan daerah
SPSE
Data pendapatan daerah
SI Pengelolaan Pendapatan
Daerah
Data perekonomian
UKM dan Koperasi
SI Potensi Daerah
Informasi penanaman modal dan
investasi
SI Industri Kecil dan
Menengah
SI pertanian, peternakan dan
Data sarana dan prasarana pertanian
perkebunan
Informasi Pertanian
Pertanian/Nelayan
SI Perikanan dan Kelautan
Informasi perikanan dan Kelautan
SI Pengelolaan Pendapatan
Data perekonomian
Daerah
Ketenagakerjaan
Data Tenaga Kerja
SI Ketenagakerjaan
Informasi Pariwisata
SI Pariwisata
Informasi Pelaksanaan tugas dan
SI Penilaian Kinerja PNS
Investasi
fungsi
SI Jaring Pengaman Sosial
Data kriminalitas
SI Pengelolaan Pendapatan
Data perekonomian
Daerah
Industri
Data perekonomian
SI Industri dan Perdagangan
VII. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Bidang
Data kependudukan
SI Kependudukan
Kesejahteraan
Data tenaga kerja
SI Ketenagakerjaan
Masyarakat
VIII. Kepariwisataan, Olahraga, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
SI Pariwisata
Data wisatawan
SI Potensi Daerah
Bidang Pariwisata
Informasi pariwisata
SI Sarana Umum
dan Budaya
Data sarana dan prasarana pariwisata
SI Jalan dan Jembatan
Data sarana dan prasarana perkotaan
SPSE
Bidang
Pemberdayaan
Data kriminalitas
SI Jaring Pengmaan Sosial
Perempuan dan
Perlindungan Anak
Bidang
Transportasi

Data sarana dan prasarana


transportasi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

138

Sedangkan kebutuhan Sistem Informasi berdasarkan value chain


organisasi, didapat beberapa solusi SI sebagai berikut:

Tabel 5.8 Aplikasi Berdasarkan Value Chain


Value Chain

Aktivitas

SKPD Pengelola

Kebutuhan
Sistem Informasi

Inbound Logistic

Perencanaan

Bappeda, Sekretariat
Daerah, Sekretariat
Dewan, DPKD

Simrenbangda
Simda Keuangan

Operation

Monitoring dan
Pelaporan

Bappeda, Sekretariat
Daerah, Inspektorat,
DPKD

Simrenbangda,
Simda Keuangan,
e-Audit

Pelayanan Stakeholder

Semua SKPD yang


memiliki tupoksi
pelayanan

SIAK, Simpus,
Simtap, e-KTP,
SimUN, Dapodik,
Siduga, SPIPISE
SI Publikasi,
Website, Content
Management
System

Outbound
Logistisc

Marketing &
Sales

Kehumasan

Sekretariat Daerah

Service

Penelitian dan
Pengembangan

Bappeda

Administration &
Infrastructure

Keuangan, Tata Usaha


dan Kearsipan

Seluruh SKPD, KPAD

Simda Keuangan,
Knowledge
Management
System

Human
Resources
Mangement/

Kepangkatan, Diklat,
Mutasi, Disiplin, Karir

Seluruh SKPD, BKD

SAPK, SI
Baperjakat

Product &
Technology
Development /

Sistem informasi dan


Teknologi Informasi

Seluruh SKPD,
Dishubkominfo

Website

Procurement

Pengadaan SDM,
Barang jasa dan
pemeliharaan
perlengkpan

Seluruh SKPD, Setda,


BKD

SPSE, SAPK,
Simda Barang

5.2.3

Simrenbangda

Mengembangkan Solusi Alternatif


Berdasarkan dari kelemahan yang teridentifikasi pada bagian
sebelumnya, diperlukan rekomendasi untuk mengatasi kelemahan dan
gap sistem informasi yang digunakan pada proses bisnis. Solusi
tersebut mencakup:
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

139

5.2.3.1 Solusi Alternatif SI


Berdasarkan hasil pemetaan tujuan organisasi, kebutuhan sistem
informasi, maka dapat dikelompokkan sesuai fungsi kebutuhan
menjadi daftar aplikasi seperti

pada Tabel 5.9 sesuai dengan

fungsinya pada analisis value chain:


Tabel 5.9 Solusi Sistem Informasi
No.

Sistem Informasi

Modul

Fungsi

Knowledge
Management
System (KMS)

Knowledge Management
System

Berfungsi untuk menyimpan


aset pengetahuan yang
dimiliki oleh Pemerintah
Kota Serang

Sistem Informasi
Keuangan (SIK)

Sistem Akuntansi
Sistem Anggaran
Sistem Pengelolaan
Pendapatan Daerah
Simda Barang
Simda Gaji

Sistem Informasi Keuangan


berfungsi untuk mengurus
segala hal yang
berhubungan dengan bagian
keuangan

Content
Management
System (CMS)

Content Management
System

Berfungsi untuk membantu


tim content dalam
memasukkan content untuk
ditampilkan di website

Website Kota
Serang

Konten seluruh SKPD


Sistem Regulasi
Sistem Pelaporan
Pemerintahan
Sistem Katalog Hukum,
Peraturan dan Perundangundangan
Sistem Pengaduan
Masyarakat
Sistem Publikasi
Informasi umum dan
Kepemerintahan

Konten SKPD, Layanan


Masyarakat, Publikasi,
Regulasi, Hukum dan
perundang-undangan

Sistem Pelelangan
Secara Elektronik
(SPSE)

Pelelangan
Sistem manajemen pihak
ketiga

Berfungsi untuk melakukan


kegiatan pengadaan barang
dan jasa di setiap SKPD

Sistem Informasi
Kepegawaian
(Sipeg)

Sistem Informasi
Ketenagakerjaan
(Siketan)

Sistem Penilaian Kinerja


PNS
Sistem Baperjakat
SAPK
Simpeg

Sistem Jaring Pengaman


Sosial

Berfungsi untuk membantu


pengelola kepegawaian
dalam melakukan aktivitas
pengadaan CPNS, Kenaikan
Pangkat PNS, Mutasi PNS,
Pengembangan karir dan
Disiplin PNS
Informasi ketenagakerjaan,
ketentraman dan ketertiban

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

140

No.

Sistem Informasi

Modul

Fungsi

Sistem Informasi
Kesehatan (Sikes)

Sistem Puskesmas
(Simpus)
Sarana dan Prasarana
Kesehatan
Sistem Posyandu
Sistem Keluarga
Berencana (Siduga)

Layanan kesehatan
masyarakat, posyandu dan
keluarga berencana

Sistem Informasi
Pendidikan (Sipen)

Dapodik
NUPTK
SimUN
Darana dan Prasarana
Pendidikan

Layanan pendidikan, sarana


dan prasarana, tenaga
pendidik, data peserta didik

10

Sistem Informasi
Perijinan (SIP)

Sistem Pelayanan Terpadu


(Simtap)
SPIPISE

Layanan perijinan satu atap,


perijinan usaha, non usaha
dan investasi

11

Sistem Informasi
Audit (SI Audit)

E-Audit

Pengawasan internal oleh


Inspektorat

12

Sistem Informasi
Kependudukan
(SIAK)

e-KTP
SIAK

Layanan administrasi
kependudukan dan catatan
sipil

13

Sistem Informasi
Potensi Daerah
(Sipoda)

Sistem Industri dan


Perdagangan
Sistem Industri Kecil dan
Menengah
Si Perikanan dan Kelautan
Sistem Pertanian dan
Perkebunan
SI Pariwisata

Informasi perdagangan,
industri, UKM, pertanian,
perkebunan, Kelautan dan
Pariwisata

14

Sistem Informasi
Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup
(Sitarling)

Sistem Sarana umum


Sistem Jalan dan Jembatan
Sistem Transportasi

Berfungsi menyiapkan data


dan informasi sarana umum,
jalan, jembatan, dan
transportasi

15

Sistem Informasi
Perencanaan
(Siren)

Solusi kebutuhan

Sistem Perencanaan dan


Informasi perencanaan
Pembangunan
pembangunan daerah,
(Simrenbangda)
database elektronik dan
manajemen data
Sistem Dokumen
Elektronik
Sistem Manajemen data
dan Pembangunan
sistem
informasi dipetakan berdasarkan fungsi

setiap sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan


tupoksi pemerintah Kota Serang ke dalam matrik strategic, high
potential, key operational, dan support menurut matriks Mc Farlans
grid.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

141

Tabel 5.10 Mc Farlan Grid Rekomendasi Sistem Informasi


Strategic
SI Pendidikan
SI Kesehatan
Knowledge Management System
SI Pendaftaran dan Perijinan
SI Kependudukan (SIAK)
SI Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup
SI Ketenagakerjaan
SPSE

Key Operational

High Potential
Website Kota Serang
SI Potensi Daerah

Content Management System


SI Kepegawaian
SI Audit
SI Perencanaan
SI Keuangan

Support

Hasil pemetaan tersebut akan menjadi rekomendasi portofolio


aplikasi mendatang yang diusulkan. Pemetaan ini bertujuan untuk
membuat prioritas dalam pengembangan sistem informasi.
Solusi kebutuhan SI yang sudah dipetakan ke dalam matriks Mc
Farlans grid selanjutnya dilakukan analisis kesenjangan. Hal ini
dilakukan untuk menentukan sistem informasi apa saja yang akan
dibuat, tetap, diganti, di-upgrade, dan dihilangkan.
Pembuatan baru artinya aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang
akan dibangun kedepannyaa. Aplikasi yang tetap adalah kondisi
sistem informasi saat ini yang tetap dipertahankan sampai kebutuhan
sistem informasi akan datang. Aplikasi yang di update adalah aplikasi
yang akan menjadi modul (bagian) dari sistem informai yang tetap
atau akan dibangun baru. Aplikasi yang dihapus atau dihilangkan
adalah aplikasi yang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan bisnis
akan datang.
Analisis kesenjangan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.11
berikut:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

142

Website
SPSE
Simtap
SPIPISE
e-KTP
SIAK
SAPK
e-Audit
Simrenbangda
Siduga
SimUN
SimNUPTK
Dapodik
MS-Office
Simpeg
SimKP
Simda
Keuangan
Simda Barang
Simda Gaji

Hapus

Siren

Siketan

Sitarling

Sipoda

SIAK

SI Audit

SI
Perijinan

Sipen

SIkes

U
T
U
T
U
T
T
T
U
U
U
U
U
H
U
H
U
U
U

Simpus
Baru

Analisis Kesenjangan SI / TI

Sipeg

SPSE

website

SI Saat
ini

CMS

KMS

Solusi SI

SI
Keuangan

Tabel 5.11

U
B

Keterangan:

Penyusunan

U: Upgrade, B: Baru, H: Hapus, T: Tetap

solusi

sistem

informasi

dan

layanannya

dikelompokkan dalam sebuah kerangka Peta Solusi Aplikasi eGovernment.

5.2.3.2 Solusi Pilihan Pengembangan Infrastruktur


Berdasarkan analisis kondisi organisasi saat ini dapat dilihat
bahwa lokasi SKPD yang tersebar di beberapa wilayah di Kota
Serang. Pengelolaan TI-nya pun tersebar pada masing-masing SKPD,
baik pengelolaan sistem aplikasi hingga pengelolaan infrastruktur
hardware dan jaringan. Untuk meningkatkan tingkat managebility,
realibility dan integrity dari data dan layanan informasi maka arah
pengembangan infrastruktur TI hendaknya dapat mengikuti prinsip
berikut :

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

143

1.

Pengembangan dilakukan secara terpusat;

2.

Pemilihan seluruh komponen infrastruktur teknologi dilakukan


secara terpusat;

3.

Standar spesifikasi infrastruktur teknologi informasi dilakukan


secara terpusat;

4.

Setiap user sistem

aplikasi harus memiliki username dan

password.

Arah pengembangan infrastruktur TI adalah untuk meningkatkan :


a. Availability yang termasuk :
- Manageability:

kemampuan

untuk

memonitor

dan

mengontrol resource.
- Serviceability : kemampuan untuk mengenali masalah dan
melakukan perbaikan.
- Performance

kemampuan

sebuah

komponen

untuk

melakukan tugasnya
- Reliability: kemampuan untuk bertahan terhadap failures.
- Recoverability: kemampuan untuk menyimpan sistem supaya
kembali bekerja setelah terjadi interupsi.
- Assurance: kemampuan untuk memberikan

protection,

integrity, dan ketepatan informasi.


b. Adaptability, kemampuan untuk mensupport sistem yang
memiliki environment yang berbeda.
- Interoperability:

kemampuan

untuk

beroperasi

lintas

platforms dan sistem.


- Scalability:

kemampuan

untuk

mengembangkan

memperluas, atau meningkatkan kinerja dan kapasitas sesuai


kebutuhan.
- Portability:

kemampuan

untuk

memindahkan

data,

komponen, aplikasi, atau sumber daya lainnya.


c.

Extendability, kemampuan untuk menambahkan fungsionalitas


atau menawarkan layanan baru.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

144

Untuk mencapai tujuan di atas maka dapat dirumuskan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Menggunakan platform yang bersifat open standard, dengan
tujuan untuk membangun tingkat adaptability dan extendability.
2. Menggunakan pattern-pattern

yang telah terbukti powerfull

untuk mengatasi masalah bisnis seperti n-tier pattern, store and


forward pattern dan lain-lain.
3. Melakukan

perubahan

terhadap

infrastruktur

TI

untuk

mengintegrasikan semua aplikasi dengan menambahkan layer


integration.
4. Melakukan redundansi dan restrukturisasi jaringan untuk
meningkatkan ketersediaan dan kemudahan dalam mengelola.
5. Mengadakan data center sekaligus disaster recovery center
bekerjasama

dengan

Kemenkominfo

sebagai

bentuk

penghematan anggaran.
6. Memanfaatkan Teknologi Cloud Computing untuk beberapa
software aplikasi (Software as a Service) yang digunakan secara
masal sehingga dapat menghemat dana dengan hanya membeli
satu buah lisensi.
7. Menggunakan teknologi Vitual Private Server, untuk beberapa
aplikasi digabungkan dalam satu server sehingga dapat
menghemat dana dengan hanya perlu satu server untuk beberapa
aplikasi.

5.2.3.3 Solusi Pilihan Pengembangan Organisasi


Dalam

buku

lima

dimensi

Pemeringkatan

e-Government

Indonesia (PeGI) yang dikeluarkan Departemen Komunikasi dan


Informatika (sekarang Kementerian Komunikasi dan Informatika),
pada aspek dimensi kelembagaan diarahkan untuk mengakomodir
elemen utama pembentukan organisasi. Elemen-elemen yang perlu
dikandung pada umumnya adalah:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

145

1.

Sumber daya manusia

2.

Hukum (regulasi, standar)

3.

Keuangan

4.

Layanan

5.

Pengembangan

6.

Operasional

7.

Kualitas (Quality Assurance)

8.

Manajemen Risiko

Gambar 5.7

Menggambarkan elemen utama yang perlu ada

dalam organisasi SI / TI seperti dibawah ini:

Gambar 5.7 Elemen Utama Model Organsiasi SI / TI


(DP Harshman-www.fromtheranks.com)

Solusi

organisasi

SI

dapat

pula

mengikuti

pola

yang

diperkenalkan oleh Anita Cassidy dengan susunan seperti pada


Gambar 5.8.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

146

CIO
Perencanaan strategis
Memastikan keselarasan SI dan bisnis
Mengkomunikasian SI dan bisnis
Mengelola anggaran keuangan
Mengelola sumber daya manusia
Mengelola unjuk kinerja

Infrastruktur
Memelihara jaringan
Memelihara server & hardware
Mengelola keamanan
Sistem cadangan
Administrasi database
Remote connectivity
Pengelolaan data kontrak

Aplikasi

Layanan Pelanggan

Memahami kebutuhan bisnis


Improve proses bisnis
Integrasi, dukungan, upgrade
aplikasi bisnis
Mendisain, membangun,
menguji solusi SI
Mendukung kegiatan adhoc

Mengoperasikan helpdesk
Pelatihan pengguna
Instalasi dan upgrade
software dan hardware
Mendukung layanan web
Mengelola persediaan, lisensi
software, dokumen kontrak

Gambar 5.8 Struktur Utama Organisasi SI / TI (Cassidy, 2006)


Beberapa elemen dapat disediakan pada tingkat organisasi lebih
tinggi atau digabungkan pada elemen lain sesuai dengan kebutuhan,
kondisi dan prioritas dari masing-masing pemerintah daerah.
5.2.3.4 Solusi Pengembangan Proses SI
Mengikuti buku panduan pemeringkatan e-Government Indonesia
dari aspek kebijakan, ditentukan bahwa kebijakan TIK harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Kebijakan TI menentukan harapan atas perilaku pengguna dan
penyedia TI;
Kebijakan TI menentukan perilkau yang diharapkan dan tepat;
Pegawai menggunakan kebijakan untuk memandu keputusan
yang berpengaruh ke organisasi;
Arsitektur kebijakan melihat risiko dalam kebijakan bisnis
sebelum menghasilkan kebijakan.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

147

Adapun proses dalam pengembangan kebijakan TIK berupa:


Menentukan kebijakan pemerintahan
Mengkomunikasikan kebijakan ke pegawai
Mengimplementasikan dan menegakkan kebijakan

Gambar 5.9 Langkah pengembangan kebiijakan (Willet, 2008)

Kebutuhan adalah panduan untuk pengambilan kebijakan. Hal ini


menunjukkan nilai dan kepentingan. Kebijakan menyatakan apa yang
harus atau tidak harus dilakukan pihak tertentu. Sifatnya wajib,
berubahnya lambat, singkat dalam tata bahasa dan sederhana juga
memiliki

sedikit

pengecualian.

Standar

memberikan

kriteria

konsistensi. Sifatnya dapat diukur, terdapat titik pengecekan dan


divalidasi melalui proses review. Prosedur mendokumentasikan
bagaimana melakukan sesuatu. Sifatnya merupakan implementasi
rinci dari kebijakan. Petunjuk adalah rekomendasi dan bersifat
opsional, lebih dapat diubah dan sering kompleks, juga terdapat
banyak pengecualian.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

148

5.3

Fase Direction
Pada tahap ini akan ditentukan arahan manajemen puncak serta rencana
pengembangan

sistem

informasi

berdasarkaan

rekomendasi

sistem

informasi pada bagian sebelumnya. Tahap ini terbagi menjadi tiga sub tahap
yaitu: mengembangkan arahan dan visi sistem informasi, mengembangkan
perencanaan sistem informasi dan menentukan prioritasi sistem informasi
yang akan dikembangkan.

5.3.1 Mengembangkan Arahan dan Visi Sistem Informasi


Menggunakan panduan yang telah disediakan oleh Anita Cassidy
yang telah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi pemerintah Kota
Serang yang diturunkan dari analisis SWOT Sistem Informasi, maka
didapat visi dan misi SI / TI sebagai berikut:

Visi Sistem Informasi


Menjadikan Kota Serang sebagai kota digital yang mengintegrasikan
seluruh sistem informasi demi mewujudkan landasan Kota Serang
yang global dan berwawasan lingkungan.

Misi Sistem Informasi


Mendorong pengelolaan pemerintahan yang:
1. Mengimplementasikan teknologi yang memenuhi kebutuhan
pelayanan

publik

yang

prima

dan

penyelenggaraan

pemerintahan yang baik;


2. Menyiapkan informasi, tools, dan metode untuk meneruskan
pembanguan berkelanjutan;
3. Menyiapkan kemudahan akses bagi produk daerah melalui
sistem informasi yang handal dan efisien;
4. Mengembangkan

kehidupan

ramah

lingkungan

dengan

pemanfaatan green solution teknologi informasi.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

149

Tujuan Sistem Informasi:


Fokus kepada masyarakat dan pemangku kepentingan:
Pemungkin Teknologi: layanan, informasi dan proses akan
terdigitalisasi dan menjadi mungkin dengan pemanfaatan
teknologi.
Proaktif: pelayanan publik proaktif menempatkan layanan
langsung kepada masyarakat.
Profesionalisme: sistem informasi akan mengurusi pelanggan
dengan kejujuran, integritas, sopan dan penghormatan.
Komitmen: kami bangga dan berantusias untuk menjaga
komitmen dalam pelayanan.

Strategi Sistem Informasi


Diambil dari hasil pemetaan analisis SWOT SI, didapat strategi SI
sebagai berikut:
Mengkoordinasikan perencanaan, pengadaan dan pegembangan
SI / TI,
Sosialisasi untuk mendapatkan dukungan eksekutif dalam
pemanfaatan SI / TI untuk meningkatkan kinerja dan pencapaian
organisasi
Peningkatan tugas dan tanggung jawab manajemen SI / TI
Pemanfaatan

kerjasama

dengan

pihak

swasta

untuk

pengembangan SI / TI
Peningkatan kualitas SDM SI / TI melalui bimtek dan diklat
fungsional
Sosialisasi dan awareness tentang keamanan teknologi informasi
Memanfaatkan kemudahan program 7 flagship DeTIKNas
untuk mengurangi biaya instalasi penyediaan infrstruktur SI / TI
Pemanfaatan SI / TI yang terintegrasi di seluruh SKPD
Menerbitkan kebijakan dan prosedur formal mengenai tata
kelola TI.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

150

5.3.2 Mengembangkan Rencana Sistem Informasi


Pada bagian ini akan dirinci arahan yang akan digunakan dalam
perencanaan strategis SI / TI meliputi aspek aplikasi bisnis,
infrastruktur teknologi informasi, organisasi SI / TI, dan proses tata
kelola SI / TI.
5.3.2.1

Arahan Aplikasi Bisnis

Pada bagian solusi SI telah dipaparkan usulan aplikasi-aplikasi


yang mendukung kinerja pemerintah Kota Serang. Secara ringkas
arsitektur aplikasi dipetakan pada Gambar 5.10:

Website Kota Serang


Content Management System
Knowledge Management System
Public Service Broker
SI Potensi Daerah
SI Perijinan
SPSE

SI Kepegawaian
SI Audit
SI Perencanaan
SI Keuangan

Basis data industri


Basis dataGeografis

Basis Data Keuangan


Basis Data Pegawai

Firewall, Proxy
Sekuriti, enkripsi

SI
Kependudukan
SI Kesehatan
SI Pendidikan
SI Ketenagakerjaan
SI Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup

Basis data Penduduk


Dapodik

Sistem Dokumen Elektronik

Gambar 5.10 Arsitektur Aplikasi Pemerintah Kota Serang

Selanjutnya dipetakan aplikasi-aplikasi yang dapat diakses oleh


masing-masing pengguna (SKPD). Setiap SKPD yang memiliki
tupoksi yang beriringan dan bersinergi, maka mereka memiliki hak
penuh

untuk

dapat

mengubah,

menghapus,

menambah

atau

mengurangi. Sedangkan bagi SKPD yang tidak memiliki tupoksi yang


berkaitan, maka hak akses hanya untuk melihat saja.
Berikut merupakan tabel pemetaan aplikasi terhadap kebutuhan
SKPD pengguna pada pemerintah Kota Serang:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

151

Setda
DPRD
Dindik
Dinkes
Bappeda
BPTPM
Inspektorat
BPMPKB
BKD
Dispora
DPKD
Dinas PU
Dinas Tata Kota
Disdukcapil
Disnaker
Dsiperindag
Dispora
Dishubkominfo
Dinas Pertanian
KPAD
Kesbangpollinmas
Kanotr LH
Kecamatan
BPBD
Ban Pol PP

Tabel 5.20 Pemetaan Aplikasi terhadap Pengguna

Knowledge Management System (KMS)

R R R R R R R R R R R R R R R R R R A R R R R R

Sistem Informasi Keuangan (SIK)

R R R R R A R R R A R R R R R R R R R R R C R R

Content Management System (CMS)

R R R R R R R R R R R R R R R R A R R R R R R R

Website Kota Serang

C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C

Sistem Pelelangan Secara Elektronik (SPSE)

C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C

Sistem Informasi Kepegawaian (Sipeg)

R R R R R R R A R R R R R R R R R R R R R R R R

Sistem Informasi Kesehatan (Sikes)

R R A R R R A R R R R R R R R R R R R R R R R R

Sistem Informasi Pendidikan (Sipen)

R A R R R R R R R R R R R R R A R R R R R R R R

Sistem Informasi Perijinan (SIP)

R R R R A R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

Sistem Informasi Audit (SI Audit)

R R R R R A R R R R R R R R R R R R R R R R R R

Sistem Informasi Kependudukan (SIAK)

R R R R R R R R R R R R A R R R R R R A R A R R

Sistem Informasi Potensi Daerah (Sipoda)

R R R R R R R R R R R R R R A R R A R R R C R R

Sistem Informasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Sitarling)

R R R R R R R R R R A A R R R R R R R R R C A R

Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Siketan)

R R R R R R R R R R R R R A R R R R R A R R R A

Sistem Informasi Perencanaan (Siren)

R R R A R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

Keterangan : C=Create; R=Read;

U=Update;

D=Delete;

A=All(CRUD)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

Universitas Indonesia

152

5.3.2.2

Arahan Infrastruktur TI

Untuk mendukung aplikasi dan sistem informasi pemerintah


Kota Serang, diperlukan infrastuktur yang baik. Arahan arsitektur TI
terdiri dari sembilan komponen utama seperti digambarkan pada
Gambar 5.11:

Gambar 5.11 Infrastruktur TI pemerintah Kota Serang

1) API, Application Programming Interface (API) dibuat untuk


komunikasi antara suatu aplikasi dengan aplikasi lainnya dengan
tujuan untuk integrasi sehingga setiap aplikasi dapat saling
bertukar data.
2) Presentation, Pada presentation layer ini berupa: web server,
terminal server, email.
3) Application Server, Application server digunakan adalah apche
karena pengembangan sistem aplikasi menggunakan open source
software. Teknologi ini dipilih, karena merupakan teknologi yang
bersifat open stadard, sehingga lebih mudah dalam melakukan
maintenance.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

153

4) Integration Server, Integration layer menggunakan LDAP karena


sebagian besar server menggunakan sistem operasi open source,
sehingga lebih terjamin kompatibilitasnya.
5) Database, Kondisi basis data saat ini masih terpisah-pisah pada
masing-masing SKPD. Sesuai dengan prinsip infrastruktur TI
yang sudah ditetapkan, maka database pada seluruh SKPD akan
disatukan. Hal ini juga akan mendukung rencana pengembangan
data warehouse dan business intelligence kedepan.
6) Server Hardware/Operating System, Server dan sistem operasi
yang digunakan saat ini sangat beragam. Ada yang menggunakan
produk microsoft maupun open source. Hal ini sangat tergantung
dari vendor ataupun pengembang internal yang mengembangkan
sistem ini. Selanjutnya diharapkan dapat melakukan standarisasi
baik terhadap server hardware maupun sistem operasi yang
digunakan, sehingga memudahkan dari sisi perawatannya.
7) Storage, Saat ini pemerintah Kota Serang belum memiliki system
storage tersendiri, terkait dengan hal tersebut. Untuk memenuhi
kebutuhan dari spesifikasi infrastruktur maka perlu menambahkan
NAS dan SAN sebagai storage.
8) Security Layer, untuk menjaga keamanan jaringan dan data maka
digunakanlah firewall. Sedangkan untuk menjaga ketersediaan
data perlu dibuat

redundan dari data center yaitu disaster

recovery center (DRC).


9) Network Layer, Network layer merupakan hal yang sangat
penting dalam lau lintas data. Untuk keperluan internal SKPD
digunakan

Local

Area

Network,

sedangkan

untuk

menghubungkan setiap SKPD yang tersebar di Kota Serang dapat


menggunakan Wireless LAN (WLAN).

Secara mendasar, sebuah jaringan komputer dapat dibagi


menjadi tiga: Kelompok jaringan eksternal (Internet atau pihak luar),
kelompok jaringan internal dan kelompok jaringan diantaranya atau
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

154

yang biasa disebut sebagai De-Militarized Zone (DMZ). Komputerkomputer pada jaringan DMZ harus dipersiapkan secara khusus,
karena mereka akan terbuka dari pihak luar. Aplikasi yang
dipergunakan pada host-host pada DMZ harus merupakan aplikasi
yang aman, terus menerus dipantau dan dilakukan update secara
reguler. Aturan-aturan yang berlaku adalah sebagai berikut :
Pihak luar hanya dapat berhubungan dengan host-host yang
berada pada jaringan DMZ, sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Secara default pihak luar tidak bisa melakukan hubungan
dengan host-host pada jaringan DMZ.
Host-host pada jaringan DMZ secara default tidak dapat
melakukan hubungan dengan host-host pada jaringan internal.
Koneksi secara terbatas dapat dilakukan sesuai dengan
kebutuhan.
Host-host pada jaringan internal dapat melakukan koneksi
secara bebas baik ke jaringan luar maupun ke jaringan DMZ.

E-Gov /VPN

Server
Switch

VPN

Taktakan

DRC / Kemenkominfo (Batam)

ISP/ Internet

Switch

DMZ
Firewall

Firewall

Main-BGP

VPN

DNS

Monitor Server

VPN

Application Server

Server

Kampus
Cisco-Switch

Pusat Layanan Masyarakat

KPDE& Infokom

Monitor Server

Mail Server

DB Server1

DB Server2

Switch

Server

Curug

Router

Router
Server

Server

Server

Kasemen

FTP Server

Server Farm

Router

Router
Switch

Cipocok
Jaya

Proxy Server

Switch
Web Server
Server

Server

Switch

Cisco-Switch
Firewall

Server

Serang

SKPD Lainnya

Switch

Switch
Server

SKPD 4

Switch
Server

SKPD 3

Server

Walantaka

Layanan lainnya

Backbone
FO
Fast Ethernet
Radio

Gambar 5.12 Konfigurasi Jaringan Pemerintah Kota Serang


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

155

Skema jaringan yang menghubungkan antar kecamatan dan


SKPD yang berada di lingkungan Sekretariat Daerah sebagai berikut:

Kasemen

Taktakan

Kantor
Walikota

Serang
Cipocok Jaya

Walantaka
Curug

FO Backbone

Gambar 5.13 Skema Jaringan

Pembangunan infrastruktur jaringan komputer di Pemerintah Kota


Serang menggunakan konsep DMZ, dengan server utama diletakkan
pada daerah bebas gangguan keamanan yang diapit oleh dua firewall.
Firewall pertama merupakan firewall terluar yang menggunakan
perangkat bridge firewall (diletakkan pada NOC). Pada gateway
diberikan fasilitas VPN (Virtual Private Network ) untuk menjaga
kerahasiaan pengiriman data atau voice dari dan keluar jaringan
Pemerintah Kota Serang sedangkan dari sisi komputer client diberi
perangkat lunak VPN Client. Firewall kedua diletakkan pada sisi
intranet yang dilengkapi juga dengan VPN server yang dipasang pada
router.
Server farm berisi server-server seperti bridge, web server utama,
web server kedua, DNS server, mail server, proxy server dan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

156

aplication server. Server-server di NOC menggunakan sistem opersi


Linux/ Unix.
Jaringan Local Area Network (LAN) yaitu jaringan internal/
intranet milik setiap SKPD yang memiliki rentang jarak yang terbatas.
Rancangan jaringan LAN yang dimaksud meupakan kerangka
jaringan secara umum yang harus ada di setiap SKPD.

Gambar 5.14 Jaringan LAN SKPD

Untuk jaringan yang menghubungkan antar SKPD menggunakan


teknologi Wireless LAN (WLAN). Spesifikasi WLAN yang dapat
digunakan antara sisi NOC dan client:
WLAN dengan frekuensi 5.3 GHz s.d 5.8 GHz penggunaan
frekuensi ini bertujuan agar interferensi antar pengguna
perangkat wireless tidak banyak terjadi karena frekuensi 2.4
GHz sudah terlalu rapat dan gangguan yang terjadi sangat
besar. Selain itu frekuensi 5GHz sebelum dipasang harus
mendapat ijin dari Departemen yang terkait.
Penggunaan kabel serat optik sebagai backbone dan jaringan
yang menghubungkan antar SKPD.
Menggunakan metode enkripsi WPA atau WEP pada
perangkat radio yang tersedia baik antara NOC dan client
maupun antar client sendiri. Fungsi WPA/WEP untuk
menjamin tingkat keamanan transmisi data selain adanya VPN
antara NOC dan client.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

157

Jaringan eksternal atau akses internet yaitu jaringan yang


menghubungkan jaringan internal pemkot serang dengan jaringan
internet melalui penyedia jasa internet (ISP).

5.3.2.3

Arahan Organisasi SI

Struktur organisasi yang memiliki tugas pokok dan fungsi


pengelolaan SI / TI level pemerintah Kota Serang diarahkan sebagai
sebuah unit kerja mandiri atau menjadi sebuah SKPD baru. Bidang
Komunikasi dan Informatika dan turunan dibawahnya pada Dinas
Perhubungan,

Komunikasi

dan

Informatika

(Dishubkominfo)

dikeluarkan menjadi satu unit kerja sendiri kemudian dikompilasi


dengan solusi organisasi SI mengikuti pola struktur CIO Anita
Cassidy. Pada akhirnya nomenklatur Dishubkominfo berubah menjadi
Dinas Perhubungan dan satu buah SKPD baru yaitu Kantor Pusat Data
Elektronik, Informasi dan Komunikasi yang merupakan pecahan dari
Bidang Komunikasi dan Informatika.
Adapun susunan arahan organisasi SI / TI level SKPD di
lingkungan pemerintah Kota Serang seperti digambakan pada Gambar
5.15 berikut:
Kepala Pusat Data Elektronik,
Informasi dan Komunikasi

Kasubag
Tata Usaha

Kepala Seksi Pengelolaan


Teknologi Informasi dan
Sanditel
Network admin
System admin

Kepala Seksi Pengelolaan


Aplikasi Telematika dan Pos
Telekomunikasi
System analyst
Programmer

Kepala Seksi Layanan Data,


Informasi dan Komunikasi

Operator/ end user


Database admin

Gambar 5.15 Arahan Organisasi SI / TI

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

158

Tugas dan tanggung jawab masing-masing personel merupakan


tugas pokok dan fungsi lama saat masih bergabung dengan
Dishubkominfo, ditambah dengan tugas pengelolaan SI / TI dengan
rincian:
Tabel 5.13 Peran dan Tanggung Jawab Organisasi SI / TI
No

Nama Jabatan

Deskripsi Tugas

Kepala Pusat Data


Elektronik, Informasi
dan Komunikasi

Kepala Sub Bagian Tata


Usaha

Kepala Seksi
Pengelolaan Teknologi
Informasi dan Sandi
Telekomunikasi

Kepala Seksi
Pengelolaan Aplikasi
Telematika, Pos dan
Telekomunikasi

Melaksanakan perencanaan dan pengembangan SI /


TI sesuai kebutuhan proses bisnis, pengelolaan
integrasi aplikasi.

Kepala Seksi Layanan


Data, Informasi dan
Komunikasi

Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian


data dan diseminasi informasi, pendidikan pelatihan
TIK, mengelola layanan website

Network administrator

Membuat perencanaan infrastruktur telekomunikasi,


mengimplementasikan perencanaan infrastruktur
telekomunikasi, melakukan perawatan terhadap
infrastrukturntelekomunikasi antara lain menjamin
komunikasi data fungsional serta backup dilakukan
dan berjalan lancar.

Sistem administrator

Mengelola pembelian perangkat keras dan lunak serta


instalasinya sesuai prosedur, menambah workstation
baru dan konfigurasinya, menginstall perangkat lunak
sistem. mengelola user accounts, mencegah virus
komputer, mengalokasikan storage device

Sistem analis

Mempelajari permasalahan-permasalahan dan


kebutuhan-kebutuhan organisasi, memberikan
rekomendasi bagaimana sumber daya informasi dapat
meningkatkan kinerja organisasi.

Programmer

Mengembangkan aplikasi komputer, melakukan


pengujian terhadap aplikasi.

10

Operator/ end user

Mengoperasikan sistem informasi dan aplikasi


komputer, melakukan data entry.

Mengelola perencanaan, program, memastikan


keselarasan SI / TI dengan tujuan pembangunan
daerah, komunikasi dengan pejabat lainnya.
Mengelola anggaran dan keuangan, mengelola
sumber daya manusia, monitoring program kerja,
evaluasi dan pelaporan
Melaksanakan pemeliharaan dan dukungan teknis SI
/ TI (jaringan, hardware, telekomunikasi),
administrasi database, mengelola keamanan
informasi, mengelola back up database.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

159

Nama Jabatan

Deskripsi Tugas

Database Administrator

Membuat rancangan basisdata dan data definition,


Ikut mengamankan basisdata, melakukan perawatan
data, memonitor penggunaan basisdata dan statistik
kinerja, melakukan perfomance tuning, Ikut dalam
penentuan dan prosedur backup and recovery dan
implementasinya,
membantu programmer terutama mengenai data dan
strukturnya.

No

11

Kebutuhan sumber daya manusia SI / TI untuk mengisi organisasi


Kantor Pusat Data Elektronik, Informasi dan Komunikasi dengan
prasyarat minimal keahlian Sarjana Komputer/ Teknik Informatika
atau lebih tinggi.

5.3.2.4

Arahan Proses

Proses Tata Kelola yaitu proses-proses yang dilakukan untuk


memastikan bahwa tujuan utama tata kelola dapat tercapai, terkait
dengan pencapaian tujuan organisasi, pengelolaan sumber daya, dan
manajemen risiko. Gambar 5. menunjukkan model tata kelola TIK
yang diperkenalkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
RI.

Gambar 5.16 Model Tata Kelola TIK (Kemenkominfo RI).


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

160

Mekanisme Proses Tata Kelola berupa:


Kebijakan Umum; Proses ini ditetapkan untuk mendapatkan
tujuan dan batasan atas proses TIK untuk memenuhi kebijakan
yang ditetapkan.
Monitoring

&

Evaluasi;

Proses

ini

ditetapkan

untuk

memastikan umpan balik atas pengelolaan TIK berupa


ketercapaian kinerja yang diharapkan. Kriteria keberhasilan
digunakan untuk mendapatkan deskripsi kinerja setiap proses
TIK. Kriteria inilah yang digunakan oleh manajemen atau
auditor, untuk mengetahui sebuah proses TIK telah dilakukan
sesuai arahan yang telah ditetapkan.

Lingkup proses tata kelola TIK yang dimaksud meliputi:


Perencanaan Sistem; Proses penanganan identifikasi kebutuhan
organisasi dan formulasi berbagai inisiatif TIK yang dapat
memenuhi kebutuhan organisasi.
Manajemen

Belanja/

Investasi;

Proses

ini

menangani

pengelolaan investasi/ belanja TIK.


Realisasi Sistem; Proses ini menangani pemilihan, penetapan,
pengembangan/akuisisi sistem TIK, serta manajemen proyek
TIK.
Pengoperasian Sistem; Proses ini menangani operasi TIK yang
memberikan jaminan tingkat layanan dan keamanan sistem
TIK yang dioperasikan.
Pemeliharaan Sistem; Proses ini menangani pemeliharaan asetaset TIK untuk mendukung pengoperasian sistem yang optimal
(Kemenkominfo).

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

161

5.3.3 Menentukan Prioritas Sistem Informasi


Pembangunan SI / TI pemerintah Kota Serang tidak dapat
dilaksanakan sekaligus dalam waktu yang bersamaan karena berbagai
kendala antara lain:
Keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah Kota
Serang.
Keterbatasan kemampuan dan jumlah sumber daya manusia
menghadapi perubahan pola kerja yang memanfaatkan SI /
TI.
Belum adanya kejelasan organisasi yang akan mengelola
masing-masing komponen dalam sistem yang baru.

Bercermin pada berbagai kendala di atas, maka pembangunan


sistem harus dilakukan secara bertahap. Dalam menentukan tahapan
pengembangan SI / TI pemerintah Kota Serang, perlu diperhatikan
faktor-faktor berikut:
Menyelaraskan dengan program kegiatan Pemerintah Kota
Serang periode 2013 2018.
Menggunakan sistem informasi yang ada saat ini sebagai
acuan pengadaan sistem yang baru.
Tingkat kebutuhan akan suatu aplikasi sesuai fungsi dan
kedudukan sistem berdasarkan arah strategi pemerintah Kota
Serang secara umum.
Dampak yang akan dirasakan dari sisi teknis maupun dari sisi
sosial terhadap komponen sistem yang akan dibangun.

Teknik Model Investasi TI Pemerintah (MITIP) dilakukan untuk


menentukan prioritas proyek SI / TI yang akan dijalankan. Teknik ini
banyak digunakan pada instansi pemerintahan dan BUMN dalam
menentukan prioritas proyek SI / TI (AM. Wibowo, 2010). Oleh
karenanya, penulis menggunakan teknik MITIP ini untuk menentukan
prioritas proyek SI / TI. Kandidat prioritas proyek SI / TI didapat
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

162

setelah mendapatkan hasil kuesioner dan dilakukan penghitungan


(scoring) menggunakan metode MITIP, seperti tercantum pada Tabel
5.14 (rincian perhitungan terdapat pada lampiran).

Tabel 5.14 Prioritas Proyek SI / TI berdasarkan metode MITIP


Prioritas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Kandidat Proyek SI / TI

Skor

SI Pendidikan
SI Kesehatan
Website
SI Potensi Daerah
SI Keuangan
SI Audit
SI Pendaftaran dan Perijinan
SI Kependudukan
SI Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
SI Ketenagakerjaan
SI Kepegawaian
SPSE
SI Perencanaan
Knowledge Management System
Content Management System

4,28
4,11
4,06
3,56
3,56
3,50
3,44
3,44
3,39
3,33
3,33
3,33
3,28
3,28
3,22

Urutan prioritas proyek SI / TI tidak bersifat mutlak, masih dapat


dikondisikan sesuai kebutuhan dan penganggaran dalam APBD.
5.4

Fase Recommendation
Fase rekomendasi merupakan tahapan yang penting, yaitu menentukan
rencana implementasi berupa roadmap kedepan dan urutan pelaksanaan
strategi SI / TI, manajemen SI / TI dan Proses SI / TI untuk mendukung
pencapaian visi, misi dan prioritas pembangunan pemerintah Kota Serang.
Berikut pilar-pilar yang menunjukan keterkaitan antara visi, misi, tujuan
serta faktor-faktor SI / TI yang mendukung pencapaian dan bersinergi
dengan strategi pembangunan daerah.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

163

Budaya Organisasi

Daerah Objek Wisata

Penigkatan
Kesejahteraan

Penguatan sektor riil

Peningkatan
Infrastruktur

Kesehatan berkualitas

Pendidikan Berkualitas

Kulaitas Hidup relijius


dan berbudaya luhur

Tata Kelola
Pemerintahan yg baik

Manajemen Perubahan

Terwujudnya Landasan Kota Serang


yang Global dan Berwawasan Lingkungan

Kebijakan dan Peraturan


Sumber Daya Manusia
Sistem Informasi dan Database
Infrastruktur TIK

Gambar 5.17 Pilar-pilar Penyusunan Perencanaan Strategis SI / TI

5.4.1 Manajemen Risiko


Langkah-langkah yang dilakukan dalam manajemen risiko
instansi pemerintah adalah :
4. Identifikasi risiko (risk identification), membuat daftar aset dan
daftar risiko yang mungkin terjadi.
5. Penilaian risiko (risk assesment), membuat matriks penilaian
risiko dengan mengetahui kecenderungan dan dampak sebuah
risiko terhadap nilai aset.
6. Penanggulangan risiko (risk response), melakukan strategi
mitigasi risiko sehingga nilai risiko dapat diturunkan.
7. Pemantauan dan pelaporan risiko (risk monitoring), melakukan
pemantauan agar risiko dapat senantiasa teratasi dan pelaporan
untuk mendapatkan pengetahuan di masa mendatang terhadap
penanggulangan risiko.

5.4.1.1 Identifikasi risiko


Langkah pertama dalam manajemen risiko adalah menentukan
daftar aset yang harus dilindungi dan daftar risiko yang mungkin
terjadi.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

164

Tabel 5.15 Daftar Aset


Kode
Aset

Nama Aset

Lokasi

Dampak
terhadap
Proses Bisnis
Ruangan
kritikal bagi
bisnis

T1

Ruang Server
Farm

Data
Center

TK2

Ruang
Administrasi

Data
Center

TK3

Proxy Server

TK4

Web Server

TK5

DB Server

TK6

Server SKPD

SKPD

TK7

Firewall

Data
Center

Kritikal bagi
bisnis
Penting bagi
bisnis
Kritikal bagi
bisnis
Penting bagi
bisnis
Kritikal bagi
bisnis

TK8

Kabel FO
Backbone

Data
Center

Kritikal bagi
bisnis

TK9

Kabel FO Antar
SKPD

SKPD

Kritikal bagi
bisnis

Nilai
Aset

Legalisasi kontrol
masuk

Legalisasi
Keamanan dan
Keselamatan
Kerja
Pengamanan
Password
Pengamanan
Password
Pengamanan
Password
Pengamanan
Password
Pengamanan
Password
Legalisasi
Kontrol
Lingkungan
Legalisasi
Kontrol
Lingkungan
Pengamanan
Password
Pengamanan
Password
Legalisasi hak
akses

OR1

CIO

Data
Center

Kritikal bagi
bisnis
Penting bagi
bisnis
Penting bagi
bisnis

OR2

Administrator
(network,
Sistem, DB)

Data
Center

Penting bagi
bisnis

Legalisasi hak
akses

OR3

Operator

Data
Center

PS1

Tata Kelola TI

Setda

Sekunder
bagi bisnis
Kritikal bagi
bisnis

PS2

SOP Kemanan
dan
Keselamatan
Kerja

Data
Center

Legalisasi hak
akses
Legalisasi Perda
Tata Kelola TI
Legalisasi
Peraturan
Walikota tentang
Prosedur Kerja

TK10
TK11

Aplikasi
Layanan Publik
Aplikasi
Adminstratif

Data
Center
Data
Center
Data
Center

Ruangan
kritikal bagi
bisnis

Tindakan hukum
yang diperlukan

SKPD
SKPD

Kritikal bagi
bisnis

Sedangkan untuk daftar risiko seperti pada tabel berikut:


Tabel 5.16 Daftar Risiko (Risk Register)
Risiko

Gempa bumi
Kebakaran
Hacker/ Cracker
Virus / Trojan
Fraud / Computer Crime
Teroris

Kemungkinan / Kecenderungan

Tidak mungkin gempa besar terjadi


Ada Kemungkinan terjadi kebakaran
Kemungkina besar terjadi penyusupan
Kemungkina besar tejadi serangan
Kemungkinan besar terjadi
Hampir tidak mungkin terjadi

Dampak

Kerusakan gedung
Kerusakan gedung
Data dicuri
Kerusakan aplikasi
Kerugian Operasional
Kerusakan gedung

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

165

5.4.1.2 Penilaian Risiko (Risk Assesment)


Langkah berikutnya adalah melakukan penilaian risiko seperti
pada Tabel 5.17 berikut:
Tabel 5.17 Penilaian risiko
Kemungkinan /
Kecenderungan
Tidak mungkin terjadi
Gempa bumi
gempa besar
Ada Kemungkinan
Kebakaran
terjadi kebakaran
Kemungkina besar
Hacker/ Cracker
terjadi penyusupan
Kemungkina besar
Virus / Trojan
tejadi serangan virus
Fraud / Computer Kemungkinan besar
Crime
terjadi
Hampir tidak mungkin
Teroris
terjadi
Risiko

Nilai

Dampak

Nilai

Nilai
Risiko

Ref

Kerusakan gedung

R1

Kerusakan gedung

12

R2

Data dicuri

16

R3

Kerusakan aplikasi

16

R4

Kerugian Operasional

12

R5

Kerusakan gedung

10

R6

5.4.1.3 Tindakan terhadap Risiko (risk response)


Tabel 5.18 berikut menunjukkan nilai risiko dan strategi
penanggulangannya:
Tabel 5.18 Strategi Mitigasi Risiko
Kecenderungan

High

Reduce/
Transfer

Low

Ignore
Low

Accept
Reduce/
Transfer
High

Dampak

Tingkat penerimaan risiko didapatkan dengan mengetahui nilai


dampak dan kecenderungan risiko tersebut terjadi. Dengan skala nilai
dampak dari 1-5, dan nilai kecenderungan dari 1-5, maka nilai
penerimaan risiko minimal 12. Artinya risiko dengan nilai 12 keatas
tidak dapat ditolerir sehingga harus dilakukan strategi mitigasi,
sedangkan nilai risiko dibawah 12 dapat diabaikan atau bila perlu
ditransfer kepada pihak ketiga untuk ditanggulangi.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

166

Tabel 5.19 Matriks Penggolongan Tingkat Risiko


Nilai Aset
Sekunder

Kurang
Penting

Penting

Sangat
Penting

Kritikal

20

45

80

125

16

36

64

100

12

27

48

75

Kadang
Terjadi

18

32

50

Hampir tidak
mungkin
terjadi

16

25

Dampak kecil

Dampak kecil
pada biaya,
waktu dan
kualitas

Dampak
sedang pada
waktu dan
kualitas

Dampak
substansial
pada biaya,
waktu dan
kualitas

Mengancam
kesuksesan
proyek

Kecenderungan

Hampir
Pasti
terjadi
Sangat
Mungkin
Terjadi
Ada
Kemungkinan
Terjadi

Konsekuensi/ Dampak

Respon terhadap risiko dapat dilakukan sebagai berikut:


Ignore, Risiko yang diterima sebagai bagian dari aktivitas
bisnis karena dampaknya yang tidak mengganggu proses
bisnis. Risiko ini dapat diabaikan sehingga tidak perlu
dilakukan kontrol terhadap risiko ini.
Accept, Risiko yang harus dihadapi dan ditanggulangi agar
proses bisnis tetap berjalan. Kontrol terhadap risiko ini harus
dilakukan agar nilai risiko berkurang.
Reduce/ Transfer, risiko yang tidak terlalu tinggi namun
memiliki dampak bagi proses bisnis. Kontrol terhadap risiko
ini dapat ditanggulangi sendiri atau ditransfer kepada pihak
ketiga agar nilai risiko menjadi lebih kecil.

Tabel 5.20 memperlihatkan hasil penilaian risiko dan respon/


kontrol yang diberikan agar nilai risiko dapat dikurangi atau bahkan
dihilangkan agar risiko menjadi sesuatu yang dapat diterima

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

167

keberadaannya dan dapat ditolerir sehingga tidak mengganggu


aktivitas pelayanan publik.

Tabel 5.20 Kontrol Terhadap risiko


Daftar
Aset

Nilai
Aset

Ruang
Server
Farm

Ruang
Adminis
trasi

Aplikasi
Layanan
Publik\

CIO

Tata
Kelola
TI

Risiko

Nilai
Nilai Inherent
Frekuen Dampak Risk

Gempa Bumi

16

Kebakaran

48

Hacker/ Cracker
Virus/ Trojan

4
4

4
4

64
64

Fraud

48

Teroris

40

Gempa Bumi

12

Kebakaran

36

Hacker/ Cracker
Virus/ Trojan

4
4

4
4

48
48

Fraud

36

Teroris

30

Gempa Bumi

16

Kebakaran

48

Hacker/ Cracker
Virus/ Trojan
Fraud

4
4
4

4
4
3

64
64
48

Teroris

40

Gempa Bumi

16

Kebakaran

48

Hacker/ Cracker

64

Virus/ Trojan

64

Fraud

48

Teroris
Gempa Bumi
Kebakaran
Hacker/ Cracker

2
1
3
4

5
4
4
4

40
16
48
64

Virus/ Trojan

64

Fraud
Teroris

4
2

3
5

48
40

Kontrol
Diterima sebagai bagian
risiko aktivitas bisnis
Memasang fire alarm
dan nozle
Memasang IPS, IDS
Memasang antivirus
Kontrol akses room dan
password aplikasi,
CCTV
Diterima sebagai bagian
risiko aktivitas bisnis
Diterima sebagai bagian
risiko aktivitas bisnis
Memasang fire alarm
dan nozle
Memasang IPS, IDS
Memasang antivirus
Kontrol akses room dan
password aplikasi
Diterima sebagai bagian
risiko aktivitas bisnis
Membangun DRC,
Contingency Plan
Membangun DRC,
Contingency Plan
Memasang IPS, IDS
Memasang IPS, IDS
Update Password berkala
Membangun DRC,
Contingency Plan
Rotation of Duty,
Separation of Duty
Memasang fire alarm
dan nozle
Training kompetensi,
event viewer
Training kompetensi,
event viewer
Rotation of Duty,
Separation of Duty
Legal awareness
Contingency Plan
Contingency Plan
Legal awareness
Membentuk Incident
Response Team
Legal awareness
Legal awareness

Risk Residual
reduced Risk
-

12

36

32
32

32
32

16

32

27

24
24

24
24

12

24

12

36

12

32
32
16

32
32
32

32

12

36

16

48

16

48

32

16

24
12
36
32

16
4
12
32

32

32

32
16

16
24

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

168

5.4.1.4 Pemantauan dan Pelaporan Risiko (risk monitoring)


Aktivitas untuk mendapatkan informasi up to date dan akurat
mengenai risiko pemerintah guna memungkinkan pengambilan
keputusan yang lebih baik. Seluruh informasi yang relevan dengan
proses

manajemen

risiko

Pemerintah

dikumpulkan

dan

dikomunikasikan dalam format dan waktu yang tepat melalui


mekanisme pelaporan risiko yang efektif kepada risk owner terkait.
Hasil manajemen risiko ini dapat membantu mengetahui setiap
area yang harus dipersiapkan sebelum proyek besar dijalankan atau
dapat membantu mengidentifikasi langkah-langkah tertentu yang perlu
dilakukan untuk menanggulangi risiko (Cassidy, 2006).

5.4.2 Membangun Peta Alur (roadmap)


Dokumen rinci roadmap sesuai dengan panduan e-goverment
untuk pemerintah daerah sesuai Gambar 5.18

Gambar 5.18 Roadmap Pengembangan SI / TI Pemerintah Kota Serang

Tahun

Pertama,

fokus

pada

pengembangan

kebijakan,

kelembagaan, sarana dan infrastruktur Teknologi Informasi. Tahun


Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

169

Kedua, fokus pada pengembangan dan Integrasi Sistem Informasi.


Tahun Ketiga, fokus pada integrasi sistem informasi dan pengayaan
sistem informasi. Tahun Keempat, fokus pada pengayaan content
sistem informasi. Tahun Kelima, fokus pada pemanfaatan sistem
informasi.
Pentahapan pengembangan SI / TI dijelaskan secara rinci ke
dalam bentuk rencana aksi sesuai Tabel 5.21

Tabel 5.21 Tahapan Program Kerja Pengembangan SI / TI


Tahun keNO

Program Kerja

Indikator Keberhasilan

Kelembagaan dan Tata Laksana

A.1

Pengembangan Tata
Kelola TIK

A.2

Pembentukan Unit
Kerja TIK

Sumber Daya Manusia SI / TI

B.1

Pengembangan SDM
Pengelola TIK

Peningkatan kualitas
SDM Pengelola TIK

B.2

Pengembangan SDM
Pengguna TIK

Peningkatan kualitas
SDM Pengguna TIK

C
C.1

C.2
C.3
C.4

C.5

C.6

C.7

Adanya pedoman
pengelolaan TIK
Pemerintah Kota Serang
Adanya Unit TI yang
secara strategis
mengelola TIK
Pemerintah Kota Serang

Pengembangan Sistem Informasi


Pengembangan
Tersedianya SI
Sistem Informasi
Pendidikan
Pendidikan
Pengembangan
Tersedianya SI
Sistem Informasi
Kesehatan
Kesehatan
Pengembangan
Tersedianya Website
Website Kota Serang Kota Serang
Pengembangan
Tersedianya Si Potensi
Sistem Informasi
Daerah
Potensi Daerah
Pengembangan
Knowledge
Tersedianya KMS
Management System
Pengembangan
Sistem Informasi
Tersedianya SI Perijinan
Perijinan
Pengembangan
Tersedianya SI
Sistem Informasi
Kependudukan
Kependudukan

Prioritasi

II

III

IV

Sangat
Mendesak
Sangat
Mendesak

Sangat
Mendesak
Sangat
Mendesak

Sangat
Mendesak
Sangat
mendesak
Mendesak
Mendesak
Kurang
Mendesak
Sangat
Mendesak

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

170

Tahun keNO

C.8

C.9

C.10

C.11

C.12

C.13

C.14

C.15
D
D.1

Program Kerja
Pengembangan
Sistem Informasi
Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup
Pengembangan
Sistem Informasi
Ketenagakerjaan
Pengembangan
Sistem Informasi
Kepegawaian
Pengeembangan
Content Management
System
Pengembangan
Sistem Informasi
Audit
Pengembangan
Sistem Pelelangan
Secara Elektronik
Pengembangan
Sistem Informasi
Perencanaan
Pengembangan
Sistem Informasi
Keuangan
Infrastruktur TI
Pengembangan dan
Penyempurnaan Data
Center

Indikator Keberhasilan

Prioritasi

II

III

IV

Tersedianya SI Tata
Ruang dan Lingkungan
Hidup
Tersedianya SI
Ketenagakerjaan
Tersedianya SI
Kepegawaian
Tersedainya CMS

Tersedianya SI Audit

Tersedianya SPSE
Tersedianya SI
Perencanaan
Tersedianya SI
Keuangan

Tersedianya Perangkat
Data Center

Sangat
Mendesak

Mendesak
Sangat
Mendesak,
Berkesinamb
ungan

D.2

Pembangunan DRC

Terbangunnya DRC
sebagai alternatif
operasional ketika terjadi
disaster

D.3

Pemeliharaan
Operasional DC dan
DRC

Terpeliharanya
perangkat DC dan DRC

Perencanaan Anggaran

E.1

Anggaran
Pengembangan
Infrastruktur

Tersedianya anggaran
Pengembangan
Infrastruktur

E.2

Anggaran
Pengembangan
Aplikasi

Tersedianya anggaran
Pengembangan Aplikasi

E.3

Anggaran
Pengembangan
Manajemen TI

Tersedianya anggaran
Pengembangan
Manajemen TI

Sangat
Mendesak,
Berkesinamb
ungan
Sangat
Mendesak,
Berkesinamb
ungan
Sangat
Mendesak,
Berkesinamb
ungan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

171

Tahap implementasi ini mempertimbangkan aspek tata kelola,


aspek sumber daya manusia, aspek prioritas SI / TI yang hendak
dibangun, dan aspek penganggaran. Namun yang tak kalah penting
adalah dukungan jajaran pimpinan daerah untuk melaksanakan
tahapan implementasi tersebut.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

BAB VI
PENUTUP

6.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil

analisis

dan

penyusunan strategi

mengenai

perencanaan strategis sistem informasi yang telah dilakukan pada


pemerintah Kota Serang, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1.

Penelitian ini menjadi cetak biru perencanaan strategis SI / TI sebagai


solusi atas permasalahan belum terintegrasinya keseluruhan sistem
informasi di lingkungan pemerintah Kota Serang.

2.

Perencanaan strategis SI / TI ini dapat menciptakan strategi SI / TI


yang selaras dengan strategi pemerintah Kota Serang untuk mencapai
tujuan strategis pemerintah Kota Serang.

3.

Adanya keterbatasan jumlah dan keahlian sumber daya manusia serta


keterbatasan anggaran pada pemerintah Kota Serang saat ini sehingga
perlu

diterapkan

strategi

pemanfaatan

program

flagship

DeTIKNas dan strategi outsourcing untuk menerapkan perencanaan


strategis sistem informasi ini.
4.

Penambahan unit kerja: Kantor Pusat Data Elektronik, Informasi dan


Komunikasi setingkat SKPD (unit kerja mandiri) yang dapat
melakukan tugas dan fungsi strategis pengelolaan SI / TI level
pemerintah Kota Serang. Kepala Kantor merangkap tugas Chief
Information Officer (CIO) minimal berada pada level eselon III.

5.

Solusi kebutuhan sistem informasi berdasarkan hasil analisis terdapat


lima belas sistem informasi baru yang diintegrasikan dengan sistem
informasi saat ini dan beberapa solusi sistem informasi yang akan
dikembangkan dalam sebuah modul. Penetapan setiap modul
berdasarkan kesamaan fungsionalitas untuk aplikasi pelayanan.

Arsitektur Aplikasi yang diusulkan memiliki 15 sistem aplikasi yang


diintegrasikan melalui integration layer. Hal ini juga diusulkan guna
mendapatkan data yang komprehensif dari seluruh unit bisnis yang ada
172

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

173

untuk keperluan monitoring dan pengambilan keputusan oleh pihak


manajemen.

6.2

Saran
Dari kesimpulan tersebut di atas maka dapat diberikan saran-saran bagi
perbaikan SI / TI pada pemerintah Kota Serang sebagai berikut :
1. Perencanaan strategis SI / TI haruslah mendapat dukungan penuh dari
pimpinan daerah agar tercipta budaya organisasi dan manajemen
perubahan yang optimal menuju Kota Serang Digital.
2. Pemerintah Kota Serang perlu menyusun panduan pemakaian/ SOP
yang memberikan penjelasan rinci setiap tahapan kegiatan dalam
proses implementasi perencanaan strategis sistem informasi.
3. Cetak biru perencanaan strategis SI / TI yang dihasilkan dapat
ditindaklanjuti dengan merencanakan kegiatan/proyek pengadaan dan
pengembangan SI / TI berdasarkan portofolio yang telah dibuat untuk
menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas.
4. Kesiapan sumber daya manusia perlu dipertimbangkan kualitas dan
kuantitasnya. Tanpa dukungan sumber daya manusia yang memadai
hampir dapat dipastikan perencanaan strategis SI / TI hanya sebatas
dokumen tanpa pelaksanaan.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

174

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Cassidy, Anita, A Practical Guide to Information Systems Strategic Planning,


Second Edition, Auerbach Publications, 2005.
Ward, John and Peppard, Joe, Strategic Planning for Information System, Third
Edition, John Wiley & Sons, England, 2002.
Tesis, Simbolon, Natalis S., Perencanaan Strategis E-Government Berdasarkan
Inpres No.3 Tahun 2003 pada Kantor Pusat Data, Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Flores Timur, Program Studi Magister
Teknologi Informatika, Institut Teknologi Surabaya, Surabaya, 2012.
Tesis, Wedhasmara, Ari, Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada
Organisasi Pemerintah Daerah Studi Kasus: Pemerintah Daerah
Kabupaten Purwakarta, Program Studi Magister Teknologi Informasi,
Universitas Indonesia, 2008
Karya Akhir, Batubara, F. Rizal, Perencanaan Strategis Sistem Infromasi Pada
Pemerintah Daerah : Studi Kasus Pemerintah Kota Medan, Program
Studi Magister Teknologi Informasi, Universitas Indonesia, 2009.
Panduan Pentahapan Pengembangan e-Government Pemerintah Daerah/ Propinsi
dan Kabupaten/ Kota, Depkominfo, 2004
Cetak Biru (Blueprint) Sistem Aplikasi E-Government Bagi Lembaga Pemerintah
Daerah, Depkominfo, 2004
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
e-Government, 2003
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Kriteria dan Ukuran Keberhasilan
Reformasi Birokrasi, 2011
Selayang Pandang Kota Serang, Bappeda Kota Serang, 2012

Review RPJMD Kota Serang, Bappeda Kota Serang, 2012

Bahan Ajar MTI-UI, Perencanaan Strategis Sistem Informasi, 2012

175

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

176

http://www.tutor2u.net/business/strategy/PEST_analysis.htm, diakses tanggal


20 November 2012
www.lan.go.id/kajian/abstak%20kajian%20PB.pdf diakses tanggal 23 Desember
2012
Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kabupaten Jembrana
2009-2013, Dinas Informasi Komunikasi Pelayanan Umum
Perhubungan dan Data Pemkab Jembrana, 2008
Sulihanto, Budi, Penerapan e-Government di Kabupaten Sragen, Bahan Slide
Bupati Sragen, 2009
Bengel, Mark, 2007-2008 State of Tennessee Information Technology Strategic
Plan, State of Tennessee, 2007
Wilopo, Perencanaan Strategik Pembangunan Daerah, Bahan Kursus Singkat
Capacity Building untuk DPRD, Sistem Perencanaan, Penganggaran
dan Pengendalian, 2006
Nurharyanto, Penciptaan
Budaya Peduli Risiko (risk awareness) untuk
Mendukung Implementasi Manajemen Risiko Sektor Publik,
Pusdiklatwas BPKP, 2009
Gates, Parker Linda, Strategic Planning with Critical Success Factors and Future
Scenarios: An Integrated Strategic Planning Framework, Research
Showcase, Carnegie Mellon University, 2010
Kindangen, Jantje G. , dan Bahtiar, Penerapan Analisis Rantai Nilai (Value Chain
Analysis) Dalam Rangka Akselerasi Pembangunan Sektor Pertanian di
Sulawesi Utara, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Sulawesi Utara, 2011

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis ..., R. Hudan Muchtadi, Fasilkom UI, 2013

Anda mungkin juga menyukai