Proposal Studi Kelayakan Usaha
Proposal Studi Kelayakan Usaha
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 DASAR GAGASAN MEMBUKA USAHA BARU
Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hasil proyeksi
dinas Kependudukan menunukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima
tahun mendatang terus meningkat, yaitu dari 205,1 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi 273,1
juta jiwa ditahun 2025.
Salah satu ciri kependudukan Indonesia adalah persebaran penduduknya yang tidak merata.
Banyak dari penduduk Indonesia tinggal di wilayah pulau Jawa. Hal tersebut juga
berpengaruh dengan tingkat perekonomian penduduknya.
Kota Yogyakarta memiliki tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 0,72 % dari tahun ke
tahun. Selain itu, dengan luas terkecil di tingkat pripinsi se-pulau Jawa, Yogyakarta memiliki
kepadatan penduduk terbesar ke-3 setelah Jakarta dan Jawa Barat yaitu 13.687/km2.(BPS
Indonesia, 2004)
Sebuah wilayah dengan penduduk yang padat memiliki berbagai aspek penting dalam
kehidupannya. Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap
manusia hal ini tercermin dari banyaknya jumlah penderita yang datang ke pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan, mereka datang dari berbagai
golongan yang berbeda, mulai dari golongan ekonomi kelas tingi hingga ekonomi kelas
bawah. Sebagaimana pencanangan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan pada 1
Maret 1999 oleh presiden RI, yang salah satu strateginya adalah Pembangunan Kesehatan
Nasional Menuju Indonesia Sehat Tahun 2010 dan diperkuat oleh perubahan amandemen
UUD 1945, tap MPR No.3 th 2000 dan Tap MPR No. VI th 2002, membuktikan kuatnya
kepedulian pemerintah akan arti pentingnya sebuah bangsa yang sehat.
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat untuk
hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi tersebut
berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah.
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu dikembangkan
pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana
dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah
memerluka ijin oprasional.
Dengan banyaknya pelayanan kesehatan saat ini menyebabkan berbagai pelayanan
memberikan service yang lebih memuaskan pelanggan, hal ini menyebabkan tingginya tarif
rumah sakit yang tidak mampu ditanggung oleh masyarakat biasa. Tingginya jumlah pasien
yang masuk ke rumah sakit dan kurangnya perawatan yang diberikan pada rumah sakit
menyebabkan LOS (leng of stay/lama tinggal di RS) menjadi semakin panjang sehingga
banyak diantara penderita/keluarga merasa keberatan dengan biaya yang harus dibayar untuk
biaya perawatan. Hal ini terjadi hampir disemua bangsal perawatan.
Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan
yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan
kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.
Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir,
oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama. Salah satu
tujuan dari pelayanan keperawatan professional adalah memberikan pelayanan keperawatan
yang holistik (menyeluruh ) bio, psiko, sosio, dan kultural kepada individu, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dasarnya. Pelayanan yang bersifat holistic ini akan lebih
lengkap dengan pemberian pelayanan keperawatan lanjutan di rumah atau lebih dikenal
dengan istilah home health care.
Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendirian dan pembangunan jasa
pelayanan kesehatan berupa perawatan kunjungan (visiting nurse) Medika Home Care
mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan paripurnanya perawatan kesehatannya.
Selain itu hal ini akan sangat menguntungkan masyarakat karena lebih efektif, efisien, dan
terjamin karena di kelola dan dijalankan oleh tenaga-renaga professional.
Home care dilatarbelakangi, salah satunya, oleh permintaan keluarga penderita yang
diharuskan opname, namun tempat di rawat inap penuh, sementara untuk ke RSU merasa
keberatan dalam hal biaya.
Adakalanya, kami melakukan home care bagi penderita kasus terminal, yakni kondisi
penyakit yang dianggap tidak punya harapan lagi (dari sisi medis) dan tidak diterima di RS
manapun, kami siap menerimanya.
1.6 NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN
Nama : Medika Home Care
Alamat : Jalan Bantul No.44, Bantul, Yogyakarta, kode pos : 55661
1.7 BIDANG USAHA
Medika Home Care merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan .
Secara khusus, peroyek ini melayani perawatan paripurna paska hospitalisasi.
1.8 BENTUK PERUSAHAAN
Medika Home Care merupakan suatu perusahaan berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang
didirikan oleh 3 orang ahli yaitu :
1). Dwi Wahyuni, S.Kep.,Ns.
2). Etik Nurjanah, S.Kep.,Ns..
3). Hari Sutrisno, M.Kes.
sebagai persero aktif dan bekerjasama dengan beberapa rumah sakit di wilayah kabupaten
Bantul, diantaranya :
1). RSUD Panembahan Senopati
2). RS PKU Muhammadiyah Bantul
3). RS Hidayatullah.
Pendirirannya dilengkapi dengan akta otentik sebagai akta pendirian yang dibuat dihadapan
notaris Ardhiansyah, S.H. Bentuk PT dipilih karena memiliki landasan hukum yang jelas,
seperti yang diatur dalam UU No.40 tahun 2007, lebih aman bagi pemilik modal karena
pemimpin dapat diganti sewaktu-waktu melalui rapat dan keputusan bersama, mudah
mendapatkan modal, kelangsungan hdup perusahaan lebih terjamin, efisiensi pengelolaan
sumber dana.
BAB II
PROYEK YANG DIUSULKAN
2.1. PROYEK YANG DIUSULKAN
a. Sifat Infestasi
Atas inisiatif dan analisis peluang yang diambil, Yayasan Medistra membangun Medica
Home Care. Home care tersebut menjadi yang pertama di wilayah Kabupaten Bantul.
b. Jenis Produk
Produk Utama
Medica Home Care melayani jasa pelayanan kesehatan yang meliputi :
Post hospital care
- Wound care
Rehabilitation care
- Terapi fisik
- Terapi okupasi
- Terapi gerak untuk pasien orthopedi
Specific medical condition
Maternity, newborn, and pediatric care
- Kehamilan/ pre natal
- Kehamilan beresiko : DM, hipertensi, ketergantungan obat, AIDS
- Ibu baru (primi gravida)
- Bayi : kelahiran dengan trauma, premature
- Post partum : perawatan luka section secarea, perineum
- Anak-anak
Private care
Gerontic case management
Educational program
Produk Sampingan
Selain menyediakan jasa pelayanan kesehatan Medika Home Care juga menerima pesanan
berupa menu diit khusus bagi beberapa penderita penyakit tertentu :
Menu diit diabetes
Menu diit hipertensi
Dll.
2.2. ASPEK TEKNIS
a. Sifat Proyek
Medika Home care merupakan institusi swasta yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
berupa home care dengan menerima imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun
pembayaran melalui pihak ketiga (asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan
swasta tentu tidak berorientasi not for profit services. Namun sebagai usaha pelayanan
kesehatan yang mengutamakan peningkatan kesehatan masyarakat, Medika Home Care
sekaligus menjadi lembaga sosial dalam educational program karena menjalin kerjasama
dengan LSM kesehatan.
b. Jenis Usaha dan Kapasitas Pelayanan
Usaha Medika Home care ini bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan yang melayani
wilayah kabupaten Bantul dan sekitarnya serta tidak menutup kemungkinan meluas di sekitar
wilayah Yogyakarta. Dalam melakuakan pelayann kesehatan, Medika Home Care mampu
melayani kurang lebih 25 pasien perhari baik di wilayah propinsi Yogyakarta maupun
sekitarnya.
c. Lokasi
Berdasarkan analisis yang telah dibuat dengan mempertimbangkan letak yang startegis,
Medika Home Care yang bertempat di Jalan Bantul No.44 Bantul Yogyakarta. Pemilihan
tempat tersebut tidak lain adalah untuk memudahkan paramedis pelaksana dalam menjangkau
lokasi pelayanan dengan cepat, serta membantu promosi pada masyarakat untuk mengenal
Medika Home Care.
d. Bangunan
Medika Home Care berdiri di atas sebidang tanan seluas 12 x 9 m2 dengan ukuran
bangunannya 15 x 12 m dan terdiri dari 2 lantai. Lantai 2 merupakan ruang-ruang manajemen
dan administrasi. Ruang tamu, ruang rapat, dan dapur berada di lantai 1. Sedangkan basement
digunakan untuk gudang penyimpanan, garasi, serta parkir.
e. Mesin dan Peralatan Kesehatan/ Non Kesehatan
Peralatan kesehatan :
Tas/ nursing kit
Pemeriksaan fisik
Set perawatan luka
Set emergency
Set pemasangan selang lambung
Set huknah
Set memandikan
Set pengambilan preparat
Set pemeriksaan lab. sederhana
Set infus/ injeksi
Sterilisator
Pot/ urinal
Tiang infuse
Tempat tidur khusus orang sakit
Pengisap lender
Perlengkapan oxygen
Kursi roda
Tongkat/ tripot
Perlak/ alat tenun
Alat habis pakai
o Obat emergency
o Perawatan luka
o Suntik/ pengamian darah
o Untuk infuse
o Pemasagan selang lambung
o Huknah, selang lambung, kateter
o Sarung tangan, masker
o Dll
di luar biaya perawatan (biaya menginap, biaya transportasi, dan lain-lain), serta akan
menyita waktu yang tidak sedikit bagi keluarga yang menunggunya.
Terkadang rumah sakit tidak mampu menampung pasien yang harus dirawat inap (opname)
karena jumlah bangsalnya yang sudah terisi penuh. Terlepas dari hal itu, tindakan perawatan
yang dilakukan di rumah sakit menjadi suatu trauma psikologis tersendiri bagi pasien.
Suasana rumah sakit yang tidak kondusif untuk pengobatan dan perawatan juga akan
menggangu proses penyembuhan pasien. Berbeda dengan perawatan yang dilakuakan di
rumah pasien.
Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu dikembangkan,
karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
sesuai dan memasyarakat serta menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan
keperawatan Kesehatan di rumah atau home care. Berbagai faktor yang mendorong
perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah.
b. Daerah Pemasaran (Market Segmenting)
Medika Home Care yang berkantor di wilayah kabupaten Bantul menjadikan pasien-pasien
yang dirawat di rumah sakit Panembahan Senopati, PKU Muhammadiyah, dan RS
Hidayatullah sebagai daerah pemasarannya secara khusus, serta seluruh masyarakat di
wilayah propinsi Yogyakarta secara umumnya. Namun tidak menutup kemungkinan Medika
Home Care juga melayani customer-costumer di wilayah sekitar Yogyakarta, misalnya
Purworejo, Magelang, Klaten, dan lain-lain.
c. Pasar Sasaran (Market Targeting)
Sasaran yang dipilih Medika Home Care dalam menawarkan jasa diantaranya :
o Klien yang jauh dari pos pelayaan kesehatan
o Klien dengan kasus penyakit terminal yang memerlukan pendampingan (misal pasca stroke,
sakit kronis, dll) dimana sudah tidak memerlukan tindakan medis yang rumit
o Klien dengan indokasi perawatan luka (post op, luka ulkus, luka tekan, luka dekubitus, dll)
o Klien dengan bayi baru lahir
o Klien dengan kebutuhan terapi khusus
b. Struktur Organisasi
c. Tim Manajemen
Pajak Bumi dan Bangunan/ PBB (per tahun) = Rp. 500.000, Mengurus perijinan = Rp. 3.000.000
Gaji pegawai (bulan pertama): = Rp. 30.350.000,Biaya yang dibutuhkan = Rp. 244.830.000,Biaya yang dibutuhkan = Rp. 244.830.000,Biaya tak terduga : 10% x Rp. 234.830.000,- = Rp. 24.483.000,TOTAL BIAYA = = Rp. 269.313.000,e. Prediksi Rugi Laba
Target/ bulan = (20 klien x Rp. 75.000,-) x 30 hari
(Rp.1.875.000,-) x 30 hari = Rp. 56.250.000,Gaji pegawai/ bulan :
Direktur = Rp. 4.000.000,Manager Administrasi = Rp. 3.500.000,Manager Pelayanan = Rp. 3.500.000,5 Perawat = Rp. 12.500.000,Dokter = Rp 2.500.000,Ahli gizi = Rp. 2.500.000,Supir = Rp 1.0000.000,Juru masak = Rp 850.000,Jumlah gaji per bulan = Rp. 30.350.000,Pajak telepon dan listrik = Rp 1.500.000,JUMLAH LABA / bulan = Rp. 24.450.000,f. Kriteria Investasi
Medika Home Care merupakan suatu usaha dibidang jasa pelayanan kesehatan. Infestasi
perusahaannya pun tidak begitu banyak, misalnya mobil ambulance, motor, alat kesehatan,
dan lain-lain. Alat-alat kesehatan yang digunakan tidak terlalu mahal harganya. Sedangkan
untuk kendaraan maupun property lain misalnya telepon dan komputer memiliki masa guna
yang panjang (long life), sehingga untuk pengadaan kembalinya sangat memungkinkan tidak
mengalami low benefit.
BAB III
KESIMPULAN
Usaha pelayanan kesehatan berupa home care masih sangat sedikit dan belum banyak
dikembangakan di Indonesia maupun di wilayah Yogyakarta pada khususnya. Banyak rumah
sakit yang masih belum menyediakan pelayanan home care bagi para pasiennya. Di wilayah
kabupaten Bantul sendiri bahkan semua rumah sakitnya belum menyeduakan pelayanan
home care. Hal ini menjadi peluang yang besar karena Medika Home Care bekerja sama
dengan rumah sakit di Bantul dan Yogyakarta. Dengan promo yang luas dan servis yang
memuakan serta menjalin kerjasama dengan banyak rumah sakit, bukan tidak mungkin
Medika Home Care akan berkembang menjadi proyek besar dan bahkan membuka cabang di
kota-kota lain. Banyaknya pasien dengan kasus-kasus terminal yang tidak memungkinkan
untuk dilakukannya perawatan secara kontinyu di rumah sakit karena ketebatasan ruangan
unruk menampung pasien membuat usaha Medika Home Care layak untuk didirikan ,
terutama di wilayah Bantul Yogyakarta.