Menurut IMO
Zat pelarut disebut juga solvent, sedangkan zat terlarut disebut solute.
Solvent yang biasa dipakai adalah :
1. Air, untuk macam-macam garam.
2. Spiritus, untuk kamfer,iodium,menthol.
3. Gliserin, untuk tannin,zat samak,borax,fenol.
4. Eter, untuk kamfer,fosfor,sublimat.
5. Minyak, untuk kamfer,menthol.
6. Parafin liquid, untuk cera,cetaceum,
minyak - minyak,kamfer,menthol,klorobutanol.
7. Eter minyak tanah, untuk minyak-minyak lemak.
ISTILAH KELARUTAN
KURANG DARI 1
MUDAH LARUT
1 10
LARUT
10 30
30 -100
SUKAR LARUT
100 1000
1000 10000
4. Temperatur
Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan. Zat tersebut
dikatakan endoterm karena dalam proses kelarutannya memerlukan panas.
zat terlarut + pelarut + panas
larutan
Beberapa zat lain justru kenaikkan temperatur menyebabkan tidak larut,
zat dikatakan bersifat eksoterm karena proses kelarutannya menghasilkan
panas.
zat terlarut + pelarut
larutan + panas
2
5. Salting out
Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih
besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat
utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Atau dengan
kata lain solute > solvent
6. Salting in
Adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama dalam
solvent menjadi lebih besar. Atau dengan kata lain solute < solvent
7. Pembentukan kompleks
Peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang
larut dengan membentuk garam kompleks.
ex : iodium larut dalam larutan KI atau Nal jenuh
KI + I2
KI3
Kecepatan larutan dipengaruhi oleh :
a. Ukuran partikel
b. Suhu
c. Pengadukan
9. Perak protein, dilarutkan dalam air suling sama banyak, diamkan selama jam, di
tempat yang gelap.
10. Succus liquiritiae
A. Dengan gerus tuang (aanslibben),bila jumlahnyan kecil.
B. Dengan merebus atau memanaskannya hingga larut.
11. Calcii lactas dan calcii gluconas, kelarutannya dalam air 1 : 20
A. Bila jumlah air cukup, setelah dilarutkan disaring untuk
mencegah kristalisasi.
B. Bila air tidak cukup disuspensikan dengan penambahan pgs
dibuat mixtura agitanda.
12. Codein :
A. Direbus dengan air 20x nya, setelah larut diencerkan
sebelum dingin.
B. Dengan alkohol 96% smpai larut, lalu segera encerkan
dengan air.
C. Diganti dengan hcl codein sebanyak 1,17x-nya.
13. Bahan-bahan obat yang bekerja keras harus dilarutkan tersendiri.
14. Bila terdapat bahan obat yang harus diencerkan dengan air,
hasil pengenceran yang diambil palin sedikit adalah 2 cc.
15. Pepsin, tidak larut dalam air tapi larut dalam hcl encer.
Pembuatan : pepsin disuspensikan dengan air 10x nya kemudian tambahkan hcl
encer. Larutan pepsin hanya tahan ebentar dan tidak boleh disimpan.
16. Nipagin dan nipasol, kelarutan 1 : 2.000
a. Nipagin berfungsi sebagai pengawet untuk larutan air.
b. Nipasol berfungsi sebagai pengawet untuk larutan minyak.
1. Dilarutkan dengan pemanasan sambil digoyang goyangkan.
2. Dilarutkan dulu dengan sedikit etanol baru dalam sediaan yang diawetkan.
17. Fenol, diambil fenol liquefactum yaitu larutan 20 bagian air dalam 100 bagian
fenol. Jumlah yang diambil 1,2 x jumlah yang diminta.
2.elixir
Sediaan larutan yang mengandung bahan obat dan
bahan tambahan, seperti :
pemanis,pengawet,pewarna,pewangi.
sebagai pelarut digunakan campuran air-etanol.
Example pemanis
: Saccarum alba
Example pengawet
: Nipasol,Boraxs,Nipagin.
Example pewarna
: Xaroten
Example pewangi
: Oleum
3.Syrup
Ada 3 macam syrup,yaitu:
a. Syrup simplex, mengandung 65% gula dalam larutan
nipagin 0,25% b/v
4.Netralisasi,saturatio,potio efffervescent
a. Netralisasi, obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian asam dan
basa sampai reaksi selesai dan larutan
bersifat netral.
b. Saturatio, obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa
tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah , sehingga larutan jenuh dengan
gas.
c. Potio effervescent
Saturatio yang CO2 nya lewat jenuh.
5.Guttae
Sediaan cair berupa larutan ,emulsi,suspensi jika tidak dinyatakan lain
dimaksudkan untuk pemakaian dalam. Digunakan dengan cara meneteskan
menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan yang setara dengan tetesan yang
dihasilkan penetes baku yang disebutkan oleh Farmakope Indonesia. Biasanya obat
diteteskan ke dalam makanan atau minuman atau dapat diteteskan langsung kedalam
mulut.
Dalam perdagangan dikenal dengan pediatric drop yaitu tetes yang digunakan untuk
anak-anak atau bayi.
Obat tetes sebagai obat luar, biasanya disebutkan tujuan pemakaiannya misalnya :
eye drop untuk mata,ear drop untuk telinga .
8
larutan topikal : larutan yang biasanya mengandung etanol untuk
penggunaan topikal pada kulit. Larutan topikal yg berupa suspensi disebut
lotio, sediaan yang termasuk larutan topikal :
1. Collyrium ( obat cuci mata )
Fornas hal 310
Kolirium : sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing, isotonus,
digunakan untuk membersihkan mata . dapat ditambahkan zat padat dan zat
pengawet.
Penyimpanan : dalam wadah kaca atau plastic tertutup kedap.
CATATAN :
10
lain pH tetes telinga 5,0 6,0 dan disimpan dalam wadah tertutup
rapat.
10. Inhalationes
Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot hidung atau mulut, atau
disemprotkan dalam bentuk kabut kedalam saluran pernapasan .
tetesan butiran kabut harus seragam dan sangat halus sehinggaa dapat
mencapai bronkhioli. Inhalasi merupakan larutan dalam air atau gas.
Penandaaan : jika mengandung bahan yang tidak larut pada etiket harus
tertera Kocok Dahulu .
11. Injectiones (obat suntik)
Fornas hal 317
Injeksi : sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspense atau serbuk yang
harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelu digunakan, yang
disuntikkan dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau selaput lendir.
12. Lavement/Clysma/Enema
Cairan yang pemakaiannya per rectum/colon yang digunkan untuk
membersihkan atau menghasilkan efek terapi setempat atau
sistemik
Enema yang digunakan untuk membersihkan atau penolong pada
sembelit atau pembersih faeces sebelum operasi, tidak boleh
mengandung zat lendir.
Berfungsi sebagai karminativa, diagnostic, sedative,
anthelmintic, dll
Enema diberikan dalam jumlah variasi tergantung pada umur dan
keadaan penderita.
Umumnya 0.5 sampai 1 liter, tetapi ada juga yang diperketat dan
diberikan sebanyak 100-200 ml
11
13.Douche
Douche adalah larutan dalam air yang dimaksudkan denga suatu alat
kedalam vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk membersihkan.
Karenanya larutan ini mengandung bahan obat atau antiseptic.
Ex : betadin vaginal douche
12