DIODA SEMIKONDUKTOR
ELEKTRONIKA DASAR
OLEH :
RINA GUNAWAN BR TARIGAN
4153121052
FISIKA DIK D 2015
KATA PENGANTAR
Puji
makalah ini, namun berkat kemauan serta bantuan teman-teman, akhirnya semua kendala itu
dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih banyak
kepada teman-teman yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran
ataupun
kritikan yang membagun dari para pembaca demi memperbaiki makalah untuk
kedepannya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi. ii
Bab I Pendahuluan .
I.3. Tujuan .
Bab II Pembahasan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Elektronika merupakan cabang fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, dan
dampak elektron serta alat-alat yang menggunakannya. Selain itu, ada juga yang menganggap
bahwa elektronika ad lah ilmu yang mempelajari arus listrik arus lemah yang dioperasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti
radio, televisi, kalkulator, komputer dan alat elektronik lainnya.
Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara
bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektronika dan
instrumentasi, teknik elektro, dan teknik komputer.
I.2. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan dioda semikonduktor ?
2. Apa saja jenis-jenis dioda semikonduktor ?
3. Bagaimana karakteristik arus tegangan dioda ?
4. Apakah yang dimaksud dengan dioda ?
5. Bagaimana rangkaian penyearah ?
I.3. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dioda semikonduktor
2. Untuk menguasai karakteristik arus tegangan dioda
3. Untuk menguasai dari rangkaian penyearah
4. Untuk memahami pengertian dioda
5. Untuk memahami jenis-jenis dioda semikonduktor
.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Dioda Semikonduktor
Semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya terletak antara sifat-sifat
konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak mudah berubah
oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnet, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat
tersebut sangat sensitive.
Dalam mempelajari elektronika kita mengenal semikonduktor tipe P dan semikonduktor
tipe N. Kedua jenis semikonduktor tersebut merupakan bahan dari pembuatan komponen
semikonduktor seperti dioda dan transistor. Semikonduktor tipe P dan tipe N tersebut dapat
dibuat menggunakan bahan silikon dan germanium. Oleh karena itu, perlu kita ketahui tentang
teori atom untuk memahami asal dari semikonduktor tersebut.
Teori Atom
Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat kimia dan fisika yang
sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu: neutron, proton, dan elektron.
Dalam struktur atom, proton dan neutron membentuk inti atom yang bermuatan positip,
sedangkan elektron-elektron yang bermuatan negatip mengelilingi inti. Elektron-elektron ini
tersusun berlapis-lapis. Struktur atom dengan model Bohr dari bahan semikonduktor yang paling
banyak digunakan adalah silikon dan germanium.
Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah atom silikon mempunyai elektron yang
mengorbit (mengelilingi inti) sebanyak 14 dan atom germanium mempunyai 32 elektron. Pada
atom yang seimbang (netral) jumlah elektron dalam orbit sama dengan jumlah proton dalam inti.
Muatan listrik sebuah elektron adalah: 1.602 -19 C dan muatan sebuah proton adalah: + 1.602 -19
C.
Empat elektron valensi tersebut terikat dalam struktur kisi-kisi, sehingga setiap elektron
valensi akan membentuk ikatan kovalen dengan elektron valensi dari atom-atom yang
bersebelahan. Struktur kisi-kisi kristal silikon murni dapat digambarkan secara dua dimensi.
Bahan semikonduktor tipe n dapat dilukiskan seperti pada gambar dibawah. Karena
atom-atom donor telah ditinggalkan oleh elektron valensinya (yakni menjadi elektron bebas),
maka menjadi ion yang bermuatan positip. Sehingga digambarkan dengan tanda positip.
Sedangkan elektron bebasnya menjadi pembawa mayoritas. Dan pembawa minoritasnya berupa
hole.
Semikonduktor Tipe P
Apabila bahan semikonduktor murni (intrinsik) didoping dengan bahan impuritas
(ketidak-murnian) bervalensi tiga, maka akan diperoleh semikonduktor type p. Bahan dopan
yang bervalensi tiga tersebut misalnya boron, galium, dan indium. Struktur kisi-kisi kristal
semikonduktor (silikon) type p adalah seperti gambar dibawah.
Seperti halnya pada semikonduktor type n, secara keseluruhan kristal semikonduktor type
n ini adalah netral. Karena jumlah hole dan elektronnya sama. Pada bahan type p, hole
merupakan pembawa muatan mayoritas. Karena dengan penambahan atom dopan akan
meningkatkan jumlah hole sebagai pembawa muatan. Sedangkan pembawa minoritasnya adalah
elektron.
2.3.Sambungan P-N
Dioda adalah komponen semikonduktor yang dibentuk dengan cara menyambungkan
semi-konduktor tipe p dan semikonduktor tipe n. Pada saat terjadinya sambungan (junction) p
dan n, hole-hole pada bahan p dan elektron-elektron pada bahan n disekitar sambungan
cenderung untuk berkombinasi. Hole dan elektron yang berkombinasi ini saling meniadakan,
sehingga pada daerah sekitar sambungan ini kosong dari pembawa muatan dan terbentuk daerah
pengosongan (depletion region).
Konstruksi Dioda
Konstruksi Dioda
Oleh karena itu pada sisi p tinggal ion-ion akseptor yang bermuatan negatip dan pada sisi n
tinggal ion-ion donor yang bermuatan positip. Namun proses ini tidak berlangsung terus, karena
potensial dari ion-ion positip dan negatip ini akan mengahalanginya. Tegangan atau potensial
ekivalen pada daerah pengosongan ini disebut dengan tegangan penghalang (barrier potential).
Besarnya tegangan penghalang ini adalah 0.2 untuk germanium dan 0.6 untuk silikon.
Bagian kiri bawah dari grafik karakteristik dioda diatas merupakan kurva karakteristik
dioda saat mendapatkan bias mundur. Disini juga terdapat dua kurva, yaitu untuk dioda
germanium dan silikon. Besarnya arus jenuh mundur (reverse saturation current) Is untuk dioda
germanium adalah dalam orde mikro amper dalam contoh ini adalah 1 mA. Sedangkan untuk
dioda silikon Is adalah dalam orde nano amper dalam hal ini adalah 10 nA.
Apabila tegangan VA-K yang berpolaritas negatip tersebut dinaikkan terus, maka suatu
saat akan mencapai tegangan patah (break-down) dimana arus Is akan naik dengan tiba-tiba.
Pada saat mencapai tegangan break-down ini, pembawa minoritas dipercepat hingga mencapai
kecepatan yang cukup tinggi untuk mengeluarkan elektron valensi dari atom. Kemudian elektron
ini juga dipercepat untuk membebaskan yang lainnya sehingga arusnya semakin besar. Pada
dioda biasa pencapaian tegangan break-down ini selalu dihindari karena dioda bisa rusak.
2.6.Definisi-definisi Dioda
Umumnya, dioda diklasifikasikan sebagai penyearah (rectifier), dioda pensaklaran
(switching diodes) dan dioda-dioda tujuan khusus (special-purpose diodes). Agar dapat
menggunakan dioda dengan baik terutama untuk aplikasi-aplikasi yang khusus adalah penting
untuk mengetahi karakteristik dari dioda tersebut.
Berikut ini disajikan beberapa defenisi yang sering digunakan ketika berhadapan dengan
dioda.
1. VF (forward voltage = tegangan maju) ; level tegangan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan level arus maju.
2. IF (forward curent = arus maju ) ; jumlah arus dalam kondisi terbias maju untuk suatu VF
yang diberikan.
3. IF(maks) = (maximum forward curent = arus maju maksimum) ; arus maju maksimum yang
dapat ditangani dioda tanpa menimbulkan kerusakan pada dioda tersebut.
4. VR (reserve voltage) ; tegangan bias balik atau jatuh tegangan yang membentangi dioda
ketika dibias balik.
5. IR (reserve curent or leakage curent = arus balik atau arus bocoran) ; jumlah arus yang
bocor melalui dioda pada berbagai tegangan bias mundur.
6. VBR (reserve breakdown voltage = tegangan tembus balik) ; tegangan bias balik
maksimum yang tidak boleh dilampaui untuk mencegah kerusakan dioda.
7. PIV (peak inverse voltage = tegangan balik puncak) ; sama dengan VBR.
9
2.7.Rangkaian Penyearah
Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam artikel ini adalah konsep
penyearah gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah gelombang (rectifier)
adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC
(Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah
gelombang adalah diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply
tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan
AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama dalam
penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan (transformer),
penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor) yang digambarkan dalam blok
diagram berikut.
AC INPUT
TRANSFORMER
RECTIFIER
FILTER
DC OUTPUT
Pada dasarnya konsep penyearah gelombang dibagi dalam 2 jenis yaitu, Penyearah
setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.
Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave rectifier)
10
Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode
sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah
setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari
transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka
diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan
dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam
posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak
dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah gelombang berikut.
Vm
R
Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier)
Penyearah gelombang penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 diode
dan 2 diode. Untuk membuat penyearah gelombang penuh dengan 4 diode menggunakan
transformator non-CT seperti terlihat pada gambar berikut :
11
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat
output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward
bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut
akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan
level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi
reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik output berikut.
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja
karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti pada gambar
diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder terhadap
terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180. Pada saat terminal output
transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2
memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi
reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat terminal
output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada D2
memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi
12
forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh berikut.
2Vm
Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka
dipasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah seperti terlihat pada gambar
berikut.
Fungsi kapasitor pada rangkaian diatas untuk menekan riple yang terjadi dari proses
penyearahan gelombang AC. Setelah dipasang filter kapasitor maka output dari rangkaian
penyearah gelombang penuh ini akan menjadi tegangan DC (Direct Current) yang dpat
diformulasikan sebagai berikut :
13
Vdc =
2 V max
Kemudian untuk nilai riple tegangan yag ada dapat dirumuskan sebagai berikut :
VRiple =
I Load
fC
2.8.Perbandingan
Nilai- nilai ini pada tabel adalah untuk dioda-dioda dengan riak yang diabaikan dan
berguna sebagai titik awal dalam perbaikan dan perancangan. Data-data pada tabel ini adalah
ideal karenna pengaruh riak dengan tegangan jatuh dioda diabaikan. Kedua hal ini akan
mengurangi sedikit tegangan beban dc. Jika anga sedang bekerja dengan penyearah tegangan
rendah, anda akan menginginkan jawaban sebagai berikut : Kurangilah tegangan beban dc pada
penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh dengan 0,6 sampai 0,7 V; kurangilah
tegangan beban dc pada penyearah jembatan dengan 1,2 sampai 1,4 V.
Tabel Penyearah ideal dengan penapis kapasitor masukan
Jumlah dioda
Tegangan keluaran dc
Arus dioda dc
Puncak tegangan balik
Frekuensi riak
Tegangan keluaran dc
Setengah gelombang
1
V2 (puncak)
Idc
2 V2 (puncak)
fin
1,41 V2 (rms)
Gelombang penuh
2
0,5 V2 (puncak)
0,5 dc
V2 (puncak)
fin
0,707 V2 (rms)
Jembatan
4
V2 (puncak
0,5 Idc
V2 (puncak)
2 fin
0,707 V2 (rms)
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya terletak antara sifat-sifat
konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak mudah
berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnet, tetapi pada
semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif.
2. Dalam mempelajari elektronika kita mengenal semikonduktor tipe P dan semikonduktor
tipe N. Kedua jenis semikonduktor tersebut merupakan bahan dari pembuatan komponen
semikonduktor seperti dioda dan transistor. semikonduktor tipe P dan tipe N tersebut
dapat dibuat menggunakan bahan silikon dan germanium.
3. Apabila tegangan VA-K yang berpolaritas negatip tersebut dinaikkan terus, maka suatu
saat akan mencapai tegangan patah (break-down) dimana arus Is akan naik dengan tibatiba. Pada saat mencapai tegangan break-down ini, pembawa minoritas dipercepat hingga
mencapai kecepatan yang cukup tinggi untuk mengeluarkan elektron valensi dari atom.
Kemudian elektron ini juga dipercepat untuk membebaskan yang lainnya sehingga
arusnya semakin besar. Pada dioda biasa pencapaian tegangan break-down ini selalu
dihindari karena dioda bisa rusak.
4. Dioda diklasifikasikan sebagai penyearah (rectifier), dioda pensaklaran (switching
diodes) dan dioda-dioda tujuan khusus (special-purpose diodes).
5. Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang
berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan
DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah diode yang
dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah,
sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC tersebut
perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown.
15
DAFTAR PUSTAKA
Amdani, Khairul.2016.Elektronika Dasar.Medan:Universitas Negeri Medan.
http://elektronika-dasar.web.id/konsep-dasar-penyearah-gelombang-rectifier/
http://teknikelektronika.com/pengertian-rectifier-penyearah-gelombang-jenis-rectifier/
http://Prinsip%20Dasar%20dan%20Pengertian%20Semikonduktor.htm
http://Semikonduktor, Bahan Semikonduktor Dan Tipe Semikonduktor.htm
http://Dioda,%20Konstruksi%20Dan%20Prinsip%20Kerja%20Dioda.html
16