Anda di halaman 1dari 2

EFEKTIVITAS BATU BATA SEBAGAI MEDIA FILTER DALAM MENURUNKAN

KEKERUHAN DAN JUMLAH MIKROBA PADA AIR LIMBAH TAHU


Nahdhiyatul Aidah*

Nurjazuli**

Ulfa Nurullita**

ABSTRAK
Latar Belakang : air limbah tahu adalah air limbah yang berasal dari industri tahu akibat proses
pembuatan tahu. Air limbah tahu yang ada di masyarakat pada umumnya langsung dibuang ke
badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Secara fisik air limbah tahu mempunyai kekeruhan
yang tinggi yang disebabkan oleh sisa tahu yang berasal dari proses penggumpalan dan
pengepresan. Secara kimia air limbah tahu banyak mengandung bahan organik yang tinggi
sehingga dimungkinkan mikroorganisme yang ada juga tinggi guna menguraikan zat organik
tersebut. Untuk mengatasi tingginya kekeruhan dan jumlah mikroba tersebut dapat dilakukan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan filtrasi. Salah satu bentuk filtrasi yang
dapat dilakukan adalah yaitu dengan menggunakan batu bata sebagai media filter. Penggunaan
media tersebut bahannya mudah dibuat serta mudah dalam pelaksanaannya.
Tujuan : mengetahui efektivitas batu bata sebagai media filter dalam menurunkan kekeruhan dan
mikroba pada air limbah tahu.
Metode Penelitian : jenis penelitian ini adalah eksplanatori research dengan rancangan
penelitian non-randomized pretest posttest control group design. Subyek dan sampek dalam
penelitian ini adalah air limbah tahu milik bapak Hartono di Kelurahan Jomblang Candisari
Semarang. Pada penelitian diambil sampel sebanyak 48 sampel untuk kekeruhan dan 48 jumlah
mikroba yang berasal dari dua perlakuan dan 16 kali pengulangan, 16 kali pemeriksaan
kekeruhan dan jumlah mikroba awal sebagai kontrol. Data yang diperoleh berupa data primer
dengan variabel bebas adalah ketebalan media filter batu bata sedangkan variabel terikat adalah
tingkat kekeruhan dan jumlah mikroba. Analisa data dengan menggunakan uji statistik one way
anova dengan 0,05.
Hasil Penelitian : Rata-rata kekeruhan sebelum perlakuan sebesar 197,20 mg/l, setelah perlakuan
dengan ketebalan 50 cm sebesar 46,67 mg/l ketebalan 60 cm sebesar 38.97mg/l. Rata-rata jumlah
mikroba sebelum perlakuan sebesar 14.000.000 koloni/ml, setelah perlakuan dengan ketebalan 50
cm sebesar 1.239.250, ketebalan 60 cm sebesar 124.550,8 koloni/ml. Ada perbedaan kekeruhan
dan jumlah mikroba pada air limbah tahu sebelum dan sesudah filtrasi. Perbedaan penurunan
pada ketebalan 50 cm dan 60 secara statistik tidak bermakna dengan p (0,960). Perbedaan
penurunan jumlah mikroba pada ketebalan 50, 60 cm secara statistik tidak bermakna dengan p
(0,972) lebih dari (0,05).
Kesimpulan : ada perbedaan penurunan kekeruhan dan jumlah mikroba berdasarkan ketebalan
media filter, prosentase penurunan kekeruhan pada ketebalan 50 cm sebesar 62,7% dan pada
ketebalan 60 cm sebesar 67,9% dan prosentase penurunan jumlah mikroba pada ketebalan 50cm
sebesar 83,7% dan pada ketebalan 60 cm sebesar 98,2%.
Kata Kunci : ketebalan batu bata sebagai media filter, kekeruhan dan jumlah mikroba, air limbah
tahu.

THE EFFECTIVENESS BRICK AS FILTER MEDIA IN DEGRADING TURBIDITY AND


AMOUNT OF MICROBE AT TAHU WATER WASTE
Nahdhiyatul Aidah*

Nurjazuli**

Ulfa Nurullita**

ABSTRACT
Background : Tahu waste water is waste water coming from tahu industry that is the effect of tahu
making process. Tahu Waste water in society usually is thrown to body of irrigate without
processing beforehand. Physically tahu irrigate waste has high turbidity which is caused of tahu
residue coming from clotting and pressing process. Chemically tahu waste water containing many
high organic materials so it is enabled to high existing microorganism to decompose organics
substance. There are many ways to overcome the turbidity and the microbe amounst; one of them
is by doing filtration. One form of filtration can be done using bricks as filter media. Usage of
media is caused by its materials is easy to made and also easy to be done.
Purpose: Knowing brick effectiveness as filter media in degrading microbe and turbidity at tahu
waste water.
Method: This research type is explanatory with device non-randomized posttest pretest control
group design. Subject and sample in this research is tahu waste water of Mr. Hartono in SubDistrict of Jomblang Candisari Semarang. In the research the taken sample counted 48 samples
for turbidity and 48 amount of microbe coming from 2 treatments and 16 repetitions, 16 times
turbidity examination and early microbe amount as controls. The collected data in the form of
primary data with independent variable is thick of brick filter media while dependent variable is
turbidity level and microbe amount. Data analysis using statistical test of way one anova with
0,05.
Result: Mean of turbidity before treatment or control equal to 197,2, after treatment with 50 cm
thick equal to 46.6625, 60 cm thick equal to 38.7983. Mean of microbe amount before treatment or
control equal to 14000000, after treatment 50 cm thick equal to 1239250, 60 cm thick equal to
124550.8. There is difference between turbidity with microbe amount at tahu waste water before
and after filtration. Difference of degradation at thick of 50 cm and 60 statistically is not
significant with p (0,960). Difference of degradation of microbe amount at thick 50, 60 cm
statistically is not significant with p (0,972) more than (0,05).
Conclusion : There is difference between turbidity and degradation of microbe amount depend on
its thick of brick filter media.The prosentase
Keyword : Thick of brick as filter media, turbidity and microbe amount, tahu waste water.

Anda mungkin juga menyukai