ANALISIS LAHAN
TATA GUNA LAHAN
(PW1210)
KEY CONCEPT
LAND
CAPABILITY
LAND
SUITABILITY
CONTOH KASUS
PENENTUAN
PENGGUNAAN
LAHAN
PERKEMBANGAN
Sosial; Ekonomi;
Budaya, Politik
PERKEMBANGAN WILAYAH
Perkembangan sosial, ekonomi, budaya
PERKEMBANGAN KEBUTUHAN
Ruang
Kegiatan Fungsional
Pelayanan
PENATAAN PENGEMBANGAN
LAHAN WILAYAH DAN KOTA
ZONA LINDUNG
Data penggunaan lahan eksisting, yang bersumber dari: foto udara, citra satelit, peta eksisting
sebelumnya, dll
PENGGUNAAN
LAHAN
BARU
PENGGUNAAN
LAHAN
AWAL
DAPAT (PERLU)
BERUBAH BUTUH
ANALISIS
DAYA DUKUNG?
DAYA TAMPUNG?
KESESUAIAN?
KEMAMPUAN LAHAN
Kemampuan lahan adalah karakteristik lahan yang mencakup sifatsifat tanah, topografi, drainase, dan kondisi lingkungan hidup lain
untuk mendukung kehidupan atau kegiatan pada suatu hamparan
lahan.
Dalam menentukaan kemampuan suatu lahan digunakan analisis
overlay Peta kemampuan lahan seusai dengan karakteristik masingmasing. Pengelompokan kemampuan lahan dilakukan untuk
membantu dalam penggunaan dan interpretasi peta tanah.
Kemampuan lahan sangat berkaitan dengan tingkat bahaya
kerusakan dan hambatan dalam mengelola lahan.
KELAS KEMAMPUAN LAHAN DAPAT DIBUAT BERDARKAN
KLASIFIKASI SESUAI PEDOMAN YANG BERLAKU:
1. United States Department of Agriculture (USDA)
2. Kepmentan
3. Pemer LH
4. Permen PU
3. Kelas III :
4. Kelas IV :
5. Kelas V :
6. Kelas VI :
7. Kelas VII :
8. Kelas VIII :
Kelas
Rentang
Kelerengan (%)
Kategori
Bobot
Kemiringan lereng
0-8
Datar
20
8-15
Landai
40
15-25
Agak curam
60
25-40
Curam
80
>40
Sangat curam
100
Kelas
Jenis Tanah
Kategori
Bobot
Tidak Peka
15
Latosol
Agak Peka
30
Kurang Peka
45
Peka
60
Sangat Peka
75
Kelas
Intensitas Hujan
(mm/tahun)
Kategori
Bobot
=< 13.5
Sangat rendah
10
13.6 20.7
Rendah
20
20.7 27.7
Sedang
30
27.7 34.8
Tinggi
40
>34.8
Sangat tinggi
50
PERUNTUKAN
Peruntukan
Total Skor
Nilai
Kategori
<125
Lereng <8 %
<125
Lereng 8-15 %
125-174
>175
Kawasan lindung
SKL morfologi
SKL drainase
SKL erosi
Kelas Informasi
Morfologi tinggi
Morfologi cukup
Morfologi sedang
Morfologi kurang
Morfologi rendah
Kestabilan lereng rendah
Kestabilan lereng kurang
Kestabilan lereng sedang
Kestabilan lereng tinggi
Daya dukung dan kestabilan pondasi rendah
Daya dukung dan kestabilan pondasi kurang
Daya dukung dan kestabilan pondasi tinggi
Ketersediaan air sangat rendah
Ketersediaan air rendah
Ketersediaan air sedang
Ketersediaan air tinggi
Drainase kurang
Drainase cukup
Drainase tinggi
Erosi tinggi
Erosi cukup tinggi
Erosi sedang
Erosi sangat rendah
Tidak ada erosi
Pembuangan limbah kurang
Pembuangan limbah sedanh
Pembuangan limbah cukup
Nilai
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
3
5
1
2
3
4
1
3
5
1
2
3
4
5
1
3
5
Bobot
SKL MORFOLOGI
Kelerengan
>40%
25-40 %
15-25 %
2-15 %
0-2 %
Nila
i
1
2
SKL Morfologi
Kemampuan lahan dari morfologi
tinggi
Kemampuan lahan dari morfologi
cukup
SKL HIDROLOGI
Kelerengan
>40%
25-40 %
15-25 %
2-15 %
0-2 %
Nil
ai
1
2
3
4
5
SKL Hidrologi
Ketersediaan air sangat
rendah
Ketersediaan air rendah
Ketersediaan air sedang
Ketersediaan air tinggi
Ketersediaan air tinggi
120
108
90
84
67
Kelas
Kema
Keterangan
mpuan
Lahan
Kelas E Kemampuan
Pengembangan Sangat
tinggi
Kelas D Kemampuan
Pengembangan Agak
timggi
Kelas C Kemampuan
Pengembangan sedang
Kelas B Kemampuan
Pengembangan rendah
Kelas A Kemampuan
Pengembangan sangat
rendah
Luas (Ha)
29.828
30.317
39.857
23.169
25.316
147,401
19%
32%
24%
25%
Kemampuan
Pengembangan
Sangat tinggi
Kemampuan
Pengembangan Agak
timggi
Kemampuan
Pengembangan
sedang
Kelas D
Kelas C
Kelas B
Kelas A
Keterangan
Kemampuan
Pengembanga
n Sangat
tinggi
Kemampuan
Pengembanga
n Agak timggi
Kemampuan
Pengembanga
n sedang
Kemampuan
Pengembanga
n rendah
Kemampuan
Pengembanga
n sangat
rendah
Arahan tata
Ruang
Pertanian
Tanaman
setahun
Tanaman
setahun
Tanaman
tahunan
Kawasan
penyangga
Lindung
Arahan
Ketinggian
Bangunan
Bangunan >
4 lantai
Jenis
Penggunaan
1
Bangunan
<4 lantai
Bangunan
<4 lantai
Non
Bangunan
Non
Bangunan
Lahan Tidak
Terbangun
Kelas A dan
Kelas B
Lahan
Terbangun
Kelas C, D,
dan E
Jumlah
Luas
Eksisting
(Ha)
Luasan
Seharus
nya (Ha)
121,922
48.485
25,478
98.916
147,401 147,401
Klasifikasi
dalam
tingkat kelas
Klasifikasi
dalam sub
kelas
Klasifikasi
dalam unit
pengelolaan
II
1.
2.
III
1.
2.
3.
IV
1.
2.
Kriteria
Penggunaan
Tidak mempunyai atau hanya sedikit hambatan yang membatasi penggunaannya. Sesuai Pertanian:
untuk berbagai penggunaan,terutama pertanian.
a. Tanaman pertanian semusim.
Karakteristik lahannya antar lain:topografi hampir datar - datar, ancaman erosi kecil, b. Tanaman rumput.
kedalaman efektif dalam, drainase baik, mudah diolah, kapasitas menahan air baik, c.
Hutan dan cagar alam.
subur, tidak terancam banjir.
Mempunyai beberapa hambatan atau ancaman ancaman kerusakan yang mengurangi Pertanian:
pilihan penggunaannya atau memerlukan tindakan konservasi yang sedang sedang.
Tanaman semusim.
Pengelolaan perlu hati-hati termasuk tindakan konservasi untuk mencegah kerusakan.
Tanaman rumput.
Padang penggembalaan.
Hutan produksi.
Hutan lindung.
Cagar alam
Mempunyai beberapa hambatan yang berat yang mengurangi pilihan penggunaan lahan 1. Pertanian:
dan memerlukan tindakan konservasi khusus dan keduanya.
a. Tanaman semusim.
Mempunyai pembatas lebih berat dari kelas II dan jika dipergunakan untuk tanama perlu
b. Tanaman
yang
memerlukan
pengelolaan tanah dan tindakan konservasi lebih sulit diterapkan.
pengolahan tanah.
Hambatan pada angka membatasi lama penggunaan bagi tanaman semusim, waktu
c. Tanaman rumput.
pengolahan, pilihan tanaman atau kombinasi dari pembatas tersebut.
d. Padan rumput.
e. Huta produksi.
f. Huta lindung
g. cagar alam.
2. Non-pertanian
Hambatan dan ancaman kerusakan tanah lebih besar dari kelas III, dan pilihan tanaman a.
Pertanian:
juga terbatas.
Tanaman semusim dan tanaman
Perlu pengelolaan hati-hati untuk tanaman semusim, tindakan konservasi lebih sulit
pertanian pada umumnya.
diterapkan
Tanaman rumput.
Huta produksi.
1.
2.
VII
VIII
1.
2.
Kriteria
Penggunaan
Tidak terancam erosi tetapi mempunyai hambatan lain yang tidak mudah Pertanian:
untuk dihilangkan, sehingga membatasi piliha penggunaannya.
Tanaman rumput.
Mempunyai hambatan yang membatasi pilihan macam penggunaan dan Padang penggembalaan.
tanaman.
Hutan produksi.
Terletak pada topografi data hampir datar tetapi sering terlanda banjir, Hutan lindung dan suaka alam.
berbatu atau iklim yang kurang sesuai
Non-pertanian
Mempunyai faktor penghambat yang menyebabkan penggunaan tanah Pertanian:
sangat terbatas karena mempunyai ancaman kerusakan yang tidak Tanaman rumput.
dapat dihilangkan.
Padang penggembalaan.
Umumnya terletak pada lereng curam, sehingga jik dipergunakan untuk Hutan produksi.
penggembalaan dan hutan produksi harus dikelola dengan baik untuk Hutan lindung dan cagar alam.
menghindari erosi.
Non-pertanian.
Mempunyai faktor penghambat dan ancaman berat yang tidak dapat Padang rumput.
dihilangkan, karena itu pemanfaatannya harus bersifat konservasi. Jika Hutan produksi
digunakan untuk padang rumput atau huta produksi harus dilakukan
pencegahan erosi yang berat.
Sebaiknya dibiarkan secara alami.
Hutan lindung.
Pembatas dan ancaman sangat berat dan tidak mungkin dilakukan Rekreasi alam.
tindakan konservasi, sehingga perlu dilindungi.
Cagar alam.
KESESUAIAN LAHAN
Kesesuaian lahan adalah penilaian mengenai kessuaian suatu bentang tanah terhadap
penggunaan tertentu pada tingkat pengelolaan dan hasil yang awajr, dengan tetap
memperhatikan kelestarian produktivitas dan lingkungannya.
Kelas
Tingkatan
Ketentuan
S1
Sesuai
S2
Kesesuaian sedang
S3
Kesesuaian kecil
S4
Sesuai bersyarat
Tidak sesuai
Lereng
(%)
Tekstur tanah
Kedalaman
Tanah (cm)
Pengatusan
internal
Banjir
Potensi Erosi
S1
75 100
(dalam
amat dalam)
Tidak
sempurna
buruk
Tidak ada
ndah
S2
2-4 Berat
50-75
(sedang)
Sdang- baik
Banjir
musiman
tidak
merusak
Sedang
S3
4-8 Sedang
25-50
(dangkal)
Banjir
musiman
merusak
Tinggi
S4
8-40 -
Sangat tinggi
>40 Ringan
<25 (sangat
dagkal)
Berlebihan
Banjir
musiman
merusak
berat
Sangat tinggi
Potensi
air tanah
(l/detik)
Drainase
Lereng (%)
Bahaya banjir
Potensi erosi
S1
>40 Baik
0-8
Tidak ada
Rendah
S2
20-40 Sdang
8-15
Trgnang setelah
hujan
Sedang
S3
15-25
Banjir musiman
Tinggi
S4
2.5-10 Buruk
25-35
Serig banjir
Sangat tinggi
>35
Selalu banjir
Kelewat
tinggi
<2.5 Sangat
buruk
LANGKAH-LANGKAH PROSES
1.
2.
3.
4.
Kecamatan
Luas
Kawasan
(Ha)
24800
26700
3
Total
Lahan
Lahan
RTH (ha)
Daya
Penduduk
Pengembangan Permukiman (ha)
Proporsi
(30% x
Tampung
2035
(ha) (Luas (50% x lahan
(%)
luas)
(Jiwa)
(Jiwa)
RTH)
Pengembangan
7440
17360
8680
4340000
5231
0.1205
8010
18690
9345
4672500
2510
0.0537
1380
3220
1610
805000
1526
0.1896
16830
39270
19635
9817500
9267
0.0944
4600
56100
TUGAS !
BAGAIMANA DENGAN DAYA TAMPUNG KOTA BALIKPAPAN ?
*angka pertumbuhan penduduk 0,035
Untuk menghitung daya tampung, konversikan ke m2)
,,,,,,,,,,
TERIMA KASIH
Whats Your Message?
Wassalamualaikum Wb Wb