Anda di halaman 1dari 53

Soil Science Department

Faculty of Agriculture
Brawijaya University

DAMPAK PEMBANGUNAN
TERHADAP TANAH, LAHAN
DAN TATA RUANG: Evaluasi
Kemampuan Lahan
Didik Suprayogo
Tanah sebagai Sumberdaya Alam
•Tanah dibagi 2 golongan (penggunaan/pemanfaatannya) yaitu:Untuk tujuan
pertanian & Untuk tujuan non pertanian

•Dalam usaha pertanian tanah mempunyai fungsi utama sebagai sumber


penggunaan unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
dan sebagai tempat tumbuh dan berpegangnya akar serta tempat penyimpanan
air yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup tumbuhan.

•Tanah sebagai sumberdaya yang digunakan untuk keperluan pertanian secara


teoritis dapat diperbaharui (renewable) tetapi untuk jangka waktu yang amat
lama.

•Tanah tersebut peka terhadap kesalahan dalam perlakuan/ penggunaan atau


pemanfaatan.

•Penggunaan Tanah sebagai sumberdaya non pertanian antara lain adalah


untuk keperluan industri dan pemanfaatan ruang.

•Didalam tanah terkandung bermacam-macam unsur kimia yang sangat


berguna untuk bahan industri yang menghasilkan barang kebutuhan manusia.
Sumber Daya Lahan

Bentang alam yang terdiri dari satu atau lebih jenis tanah dan
mencakup faktor-faktor fisik topografi, vegetasi, iklim atau
sumber air dimana proses produksi berlangsung dan
pembangunan dilaksanakan.

Perpaduan antara unsur bentuk/bentang lahan, geologi,


tanah, hidrologi, iklim, flora dan fauna, serta alokasi
penggunaannya.

Potensi dari sistem ruang yang mengandung unsur-unsur


lingkungan fisik, kimia dan biologis, yang saling berinteraksi
terhadap tata guna lahan (kepentingan dan penggunaan).
RUANG

• wadah yang meliputi ruang daratan, ruang


lautan, dan ruang udara sebagai satu kesatuan
wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya
hidup dan melakukan kegiatan serta
memelihara kelangsungan hidupnya

• Wilayah adalah ruang yang merupakan


kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkaitnya padanya yang batas dan sistemnya
ditentukan berdasarkan aspek administratif
atau aspek fungsional
TATA RUANG

• Wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang


baik direncanakan maupun tidak

• Penataan Ruang adalah proses perencanaan


tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian ruang
Plate 11
PEMBANGUNAN =
DEVELOPMENT
• Perubahan dan pertumbuhan untuk mendapatkan tingkat
kehidupan yang lebih baik (bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya) melalui peningkatan produktivitas sumber daya,
menganekaragamkan hasil produksi, memperbaiki tataruang atau
sistem perntukkan sumberdaya, fungsi konservasi.

• Perubahan selalu diikuti usikan atau disebut impact atau dampak

• Menghasilkan manfaat dan resiko yang perlu diperhitungkan


secara berimbang

• Perubahan dan pertumbuhan dapat menimbulkan dampak


terhadap tanah, lahan (tataguna lahan) dan tata ruang ada empat
kegiatan utama yaitu: (1) pertanian, (2) pemukiman, (3)
pertambangan, (4) industri
Prinsip Dasar Pendugaan
Dampak
Dampak Lingkungan= selisih antara keadaan lingkungan
tanpa proyek dengan keadaan lingkungan dengan proyek
Kualitas lingkungan

Keadaan lingkungan
tanpa proyek

Dampak lingkungan

Keadaan lingkungan
dengan proyek

T1 T2 Waktu
SIFAT DAMPAK PEMBANGUNAN

• Luas, mengenai banyak komponen lahan secara serentak, atau


terbatas, mengenai satu atau beberapa komponen
• Mendalam, mengenai sifat utama komponen lahan, atau hanya
dangkal saja
• Menjalar ke tempat-tempat lain atau tidak, atau terbatas
setempat saja

Ada dampak positif (memperbaiki keadaan) atau negatif (berakibat


buruk terhadap keadaan) atau

Dampak dapat dinetralkan oleh alam dan teknologi

Ada dampak terkait dengan hakekat kegiatan (nilai potensial) atau


cara menjalankan kegiatan (nilai aktual)
ANALISIS DAMPAK
PEMBANGUNAN

• Parameter diagnostik pengukur tingkat


dampak

• Nilai ambang kemantapan sistem dengan


dengan landasan teknologi sepadan sebagai
baku fungsi optimum sistem

• Mengenali watak dan perilaku kegiatan


penggunaan lahan yang menjadi pembangkit
utama dampak
Dampak Pembanguan Terhadap
Tanah
• Degradasi sifat fisik tanah
Kerusakan struktur tanah
Agregasi
Porositas, Ukuran pori, aerasi
Medium Pertumbuhan: Solum, Kedalaman perakaran
Kapasitas Peyediaan Air,
Ketahanan tanah untuk ditembus akar
Percepatan Erosi Tanah
• Degradasi sifat kimia tanah
•Reaksi tanah: pH, total keasaman
•Sifat-sifat Daya tukar kation dan ainon
•Simpanan Nutrient
•Kandungan Garam garam
• Degradasi sifat biologi Tanah
•Kandungan bahan organik
•Fauna Tanah
•Flora Tanah
Dampak Perubahan Penggunaan Lahan
Terhadap Lingkungan Biofisik

• Perubahan iklim mikro dan pencemaran udara


• Limbah padat (sampah)
• Polusi Limbah cair oleh bahan kimia (kegiatan
pemukiman, toko-toko, industri)
• Perubahan biodiversitas lahan (dipermukaan dan
didalam tanah) dan terputusnya daur materi
• Erosi tanah ditempat aktivitas
• Bahaya sedimen di daerah hilir
• Perubahan total hasil air di sistem sungai
• Perubahan dalam distribusi (atau waktu) air dialirkan ke
dalam sistem sungai - aliran rendah (kekeringan) dan
banjir
• Perubahan dalam muka air bawah tanah.
Kemampuan Lahan

Kemampuan suatu lahan untuk digunakan


sebagai usaha pertanian paling intensif,
dengan memperhatikan perlakuan yang harus
diberikan, yang tidak menyebabkan kerusakan
tanah karena erosi

Klasifikasi Kemampuan Lahan


VS
Klasifikasi Kesesuaian Lahan
KEMAMPUAN LAHAN

Setiap lahan mempunyai sifat dan


faktor pembatas (kendala), yg
menentukan kemampuannya,.Agar
tidak rusak penggunaan lahan harus
memperhatikan kendala tsb, atau sesuai
dgn kemampuannya
Kemampuan lahan dan Kesesuaian lahan
Kemampuan lahan (land capability) :
mampu/ tidaknya (dalam arti rusak) jika
lahan dipergunakan untuk peruntukan
tertentu.
Kesesuaian lahan (land suitability) :
sesuai/ tidaknya jika lahan dipergunakan
untuk peruntukan tertentu
Kendala : 1. kemungkinan rusak
2. persyaratan utk peruntukan ttt.
Sifat, kharakteristik, dan kualitas lahan
 FAO :
kharakteristik lahan : sifat lahan yang dapat
diukur (tekstur, kedalaman tanah, lereng dlsb)
Kualitas lahan : sifat-sifat atau attribute yg bersifat
kompleks dari sebidang lahan (resiko erosi, ketersediaan
hara, bahaya banjir, dlsb )
Pengertian lain :
Sifat/karakter lahan : merupakan apa adanya di
lapangan (lereng: 5 %,15%;kedalaman efektif : 90
cm)
Kualitas lahan: dihubungkan dgn kepentingan
(lereng : curam, kedalaman efektif : dalam dlsb).
Kemampuan lahan : USDA
Kategori : ada 4 kategori
1. Divisi : Dapat tidaknya digunakan utk
usaha pertanian
2. Klas : Penggunaan pertanian paling
intensif
3. Sub-klas: Penggunaan pertanian paling
intensif sekaligus menyebutkan
faktor pembatasnya
4. Satuan pengelolaan : (2) dan (3) sekaligus
menyebutkan
pengelolaannya
Penentuan kemampuan lahan :
1. Mengukur/mengamati sifat lahan
2. Menentukan kualitas lahan
3. Menentukan persyaratan penggunaan
agar tidak mengalami kerusakan
4. Memadukan (matching) antara
kualitas lahan dgn persyaratan.
5. Kualitas lahan yg paling rendah
menentukan kemampuan lahan
DIVISI :
Persyaratan : dapat tidaknya dikerjakan untuk
usaha pertanian (workability)
Kualitas lahan: - Kemiringan/lereng
- batuan
- Genangan air
Berdasarkan persyaratan dan kualitas lahan
dibedakan menjadi 2 divisi :
Divisi 1 : Dapat diusahakan utk pertanian
Divisi 2 : Tidak dapat diusahakan utk pertanian
Kelas Kemampuan lahan
Persyaratan : penggunaan paling intensif yang
tidak menyebabkan kerusakan karena erosi
Kualitas lahan : sifat lahan yang
mempengaruhi erosi, serta sulit untuk
dirubah/dikelola :
1: tanah : tekstur, kedalaman, permeabilitas,
drainase
2: Lahan : lereng, erosi, batuan, banjir/genangan
Kelas kemampuan lahan ditentukan olehsatu
atau lebih faktor kualitas lahan yang paling
Kelas Kemampuan
1, tekstur tanah :
lahan (lanjutan)
t1 : halus ( liat dan liat berdebu)
t2 : agak halus (liat berpasir, lempung liat berdebu,
lempung berliat, lempung liat berpasir)
t3 : Sedang ( debu, lempung berdebu, lempung)
t4 : agak kasar ( lempung berpasir)
t5 : kasar ( pasir berlempung dan pasir )
2. Kedalaman efektif
k0 (1) : dalam, > 90 cm ( 93 cm)
k1 (2) : sedang, 50 – 90 cm ( 50 – 93 cm )
k2 (3) : dangkal, 25 – 50 cm ( 25 – 50 cm)
k3 (4) : sangat dangkal, < 25 cm ( < 25 cm )
Kelas Kemampuan lahan (lanjutan)
3. Permeabilitas
p1 : lambat ( < 0,5 cm/jam)
p2 : agak lambat ( 0,5 – 2,0 cm/jam)
p3 : sedang ( 2,0 – 6,25 cm/jam)
p4 : agak cepat ( 6,25 – 12,5 cm/jam
p5 : cepat ( > 12,5 cm/jam
4. Drainase
d0 : baik, peredaran udara baik, seluruh profil terang
d1 : agak baik
d2 : agak buruk
d3 : buruk
d4 : sangat buruk, seluruh lapisan tanah berwarna
kelabu, atau terdapat bercak-bercak kelabu, coklat atau
kekuningan
Kelas Kemampuan lahan (lanjutan)
5. Lereng :
l0 : datar ( 0-3 %)
l1 : landai/berombak ( 3-8 %
l2 : agak miring/bergelombang ( 8 – 15 %)
l3 : miring/berbukit ( 15 – 30 %
l4 : agak curam ( 30 – 45 %)
l5 : curam ( 45 – 65 % )
l6 : sangat curam ( > 65 % )
6. Erosi
e0 : tidak ada erosi
e1 : ringan, 25 % lapisan tanah atas hilang
e2 : sedang, 25 – 75 % lapisan tanah atas hilang
e3 : berat, 75 % lapisan tanah atas, dan 25 % tanah
bawah hilang
e4 : sangat berat, > 25 % lapisan tanah bawah hilang
Kelas Kemampuan
7. Batuan di permukaan tanah
lahan (lanjutan)
b0 : tidak ada ( < 0,01 % luas areal)
b1 : sedikit ( 0,01 – 3 % luas areal )
b2 : sedang ( 3 – 15 % luas areal)
b3 : banyak ( 15 – 90 % luas areal )
b4 : sangat banyak ( > 90 % luas areal )
8. Ancaman banjir/genangan
O0 : tidak pernah
O1 : kadang-kadang, tidak teratur
O2 : sering, selama 1 bln dlm setahun secara teratur banjir
>24jam
O3 : sering , 2 – 5 bln dlm 1 thn banjir secara teratur > 24 jam
O4 : selalu, 6 bln atau lebih dlm 1 th banjir secara teratur > 24
jam
Kelas Kemampuan lahan (lanjutan)
_________________________________________
_____
Faktor pembatas Kelas kemampuan lahan

I II III IV V VI VII
VIII
1. Tekstur tanah t1-t3 t1-t4 t1-t4 * * *
* t5
2. Lereng l0 l1 l1 l3 * l4 l5 l6
3. Drainase d0-d1 d2 d3 d4 * * * *
4. Kedalaman k0 k0 k1 k2 * k3 *
*
5. Erosi e0 e1 e1 e2 * e3 e4 *
6. batu/kerikil b0 b0 b0 b1 b2 *
* b3
7. Banjir O0 O1 O2 O3 O4 * *
*
Derajad pembatas
Kelas

I II III IV V VI VII VIII

Jenis utama pembatas


Erosi Kbsh Tanah Iklim Gradien
Sub Kelas e w s i l

Satuan IVs1 IVs2 IVs3 dll

Kemiripan kebutuhan
pengelolaan dan konservasi
tanah
Kemampuan Lahan

No Kriteria Penilaian Kelas


I II III IV V VI VII VIII
1 Kemiringan Lahan (%) 0-3 3-8 8-25 25-35 35-45 45-65 65-85 >85
2 Kedalaman Tanah (cm) >90 60-90 30-60 15-30 10-15 - <10 -
3 Batuan Singkapan (%) - - - - 1-10 10-20 20-60 >60
4 Tekstur Tanah - berlemp ber-liat berpas - - - -
ung ir
5 Tingkat Kebasahan baik Agak Kurang Agak jelek Sangat Amat -
Permanen Tanah baik baik jelek jelek jelek
Ket: Metode Penentuan Klas Kemampuan Lahan oleh Fletcher dan Gibb, 1990 (yang
disederhanakan)
Arahan Penggunaan Lahan

Rekomendasi Penggunaan Lahan Berdasarkan Klas Kemampuan Penggunaan Lahan


No Macam Penggunaan Klas
Lahan I II III IV V VI VII VIII
1 Tanaman semusim tanpa teras S1 S2 S3 N1 N2 N2 N2 N2
2 Tanaman semusim berteras S1 S1 S2 S3 N1 N2 N2 N2
3 Lahan Padangan (Perumputan) S1 S1 S1 S1 S2 S3 N1 N2
**
4 Agroforestry (tanaman S1 S1 S1 S2 S3 N1 N2 N2
tahunan+tanaman semusim)
5 Agroforestry*** (tanaman S1 S1 S1 S1 S2 S3 N1 N2
tahunan+rumput)
6 Hutan produksi S1 S1 S1 S1 S2 S3 N1 N2
7 Hutan lindung S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
Klasifikasi Penggunaan Lahan
SK Mentan No 837/KPTS/UM/II/1980, No 683/KPTS/UM/8/1981

a. Kawasan Lindung
b. Kawasan Penyangga
c. Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan
d. Kawasan Budidaya Tanaman Semusim
e. Kawasan Pemukiman

Faktor Pembatas:
a. Kemirngan lahan (%)
b. Faktor Jenis Tanah menurut kepekaan terhadap
erosi
c. Faktor curah hujan harian rata-rata
Indeks Tata Ruang

ITR = (Ab *Kb)/((Ab*Kb)+(At*Kt))

A= luas lahan (ha)


b = terbuka, t = tertutup
K = kualitas lahan didasarkan kemiringan lahan

Kemiringan (%) Skore


0-8 10
8-15 8
15-25 6
25-45 4
>45 2
S(%) Luas Kondisi Luas Kondisi Luas Kondisi
(ha) (ha) (ha)
0-8 40 Alami 20 rumah 30 rumah
8-15 20 Alami 10 rumah 10 rumah
15-25 15 Alami 10 rumah 10 rumah
25-45 10 Alami 5 rumah 5 rumah
>45 15 Alami 10 rumah
ITR 1.0 0,486 0.623
Contoh:
Kriteria Keadaan Kelas KPL
Kemiringan lahan 40% V
Kedalaman Tanah >90 cm I
Batuan dipermukaan tanah Tidak ada I
Butiran tanah Berlempung/sedang II
Kondisi drainase Baik I
Kelas kemampuan lahan adalah kelas V karena kemiringan lahannya yang curam
dengan penggunaan lahan dapat dipilih:
• Agrofiorestri atau kebun campuran antara tanaman tahunan/buah-buahan +
tanaman semusim (sayuran) pada kondisi agak sesuai dan perlu dilakukan
penterasan
• Agroforstri (tanaman tahunan/buah-buahan)+ rerumputan pada kondisi
sesuai
• Hutan lindung pada kondisi sangat sesuai

Bila kita mengusahakan tanaman semusim atau tanaman sayur-sayuran saja baik
dengan teras maupun tanpa terras pada kondisi tidak sesuai dengan
kemampuan lahannya maka kerusakan tanah akibat erosi akan terjadi sangat
besar. Misalnya tanah kita mudah longsor, terkikis baik berupa erosi
permukaan, alur dan selokan
Inventarisasi bentuk lahan dan penggunaan lahan dengan interpretasi data
pengindraan jauh dan analisis peta skunder (peta topografi dan analisis foto udara)

Inventarisasi biofisik
Survey lapangan untuk inventarisasi:
Bentuk lahan, batuan, tanah, kemiringan
Erosi aktual
Perlakuan Konservasi Tanah
Penggunaan Lahan/Penutupan Lahan/ arahan penggunaan
Pemanfaatan lahan
Informasi data iklim

INFORMASI TENURE (KEPEMILIKAN LAHAN)

Penilaian kondisi bentang lahan untuk PENETAPAN UNIT PERENCANAAN

Penilaian kemampuan lahan untuk PENETAPAN FUNGSI KAWASAN

Studi sosial-kelembagaan dengan Pemahaman Pedesaan dalam Waktu Singkat


(PPWS) untuk analysis SDM, Organisasi, Kwenangan, Tata Hubungan Kerja dan
penetapan peran masyarakat dan insentif dalam penerapan teknologi

REKOMENDASI TEKNOLOGI REHABILITASI DAN KONSERVASI LAHAN

TERSUSUNNYA PROGRAM PENGELOLAAN LAHAN BERKESINAMBUNGAN


Tahapan Pekerjaan Evaluasi
Kemampuan Lahan
Penetapan daerah Studi

Analisis Foto Udara

SPL Bentuk Lahan Kemiringian (%) Pengguna


an Lahan

A A 45-65
B
B 35-45
C D
C 25-35

D 0-4
Survey Lapangan
A B • Batas Berubah
• SPL C dapat berubah dibagi dua bagian C1
C D = 25 –35 % dan C2 15-25%
• Menyelidiki atau mengumpulkan data
tentang sifat-sifat tanah dan faktor
pembatas (kualitas lahan)
• Tabulasi data
VIIc

Pembuatan Peta Kemampuan Lahan

KPL Diskripsi Kondisi Bentuk Relief Kemiringa Penggunaan


Lahan Lahan n Lahan lahan aktual
Penyusunan Rekomendasi Tata
Hp Guna Lahan

Sym KPL Penggunaan Rencana Macam Tindakan Tindakan


bol Lahan Saat Pengguna Tanaman yang Konservasi Konservasi
Ini an Lahan direkomendasi Tanah Tanah
Vegetatif Mekanis
Praktek KTA Pengendalian terhadap
Percikan Limpasan
D T D T
Perlakuan agronomis
Penutupan permukaan tanah * * * *
Peningkatan kekasaran permukaan - - * *

Penigkatan penampungan permukaan + + * *

Peningkatan infiltrasi - - + *
Pengelolaan Tanah
Pemupukan, pupuk kandang + + + *
Pengolahan dalam, drainase - - + *
Perlakukan mekanis
Kontour, guludan - + + *
Terras - + + *
Shelterbelts - - - -
Saluran pembuangan - - - *
What soil conservation techniques
are common practice?
Cultivated land

Agronomic measures Soil management Mechanical methods

Mulching Crop management Conservation tillage

Natural Synthetic Contour Ridging Minimum


tillage tillage

Terracing Water ways Structures

High density Multiple Cover cropping


planting cropping (Fallow system)

Crop Strip
rotations cropping
PERTIMBANGAN DAN
KEPUTUSAN PENGGUNA LAHAN
• Investasi • Eksploitasi
•Pemeliharaan • Pemanenan
•Konservasi •Pemasaran

Dominan Dominan

•Keuntungan bisa
besar dalam
jangka pendek
•Sumber daya Lahan •Degradasi
pulih Lahan
•Mungkin tidak sesuai
dengan kebutuhan •Aplikasi
masyarakat teknologi
Apa arti Berkesinambungan ?
(Sustainabilty)
• “Jangan bohongi anakmu”

• Kemampuan sistem untuk mempertahankan keluaran pada


tingkat kira-kira sama hingga lebih besar dari pada rata-rata
historis sebelumnya, dengan perkiraan ditetapkan oleh tingkat
historis yang variasi (Lynam and Herdt (1989)

• .. Memaksimumkan keuntungan bersih pembangunan ekonomi,


atas dasar menjaga jasa dan kualitas sumber daya alam dari
waktu kewaktu (Pearce dan Turner, 1990)

• Keberlanjutan ekosistem alam: kesetimbangan dinamik antara


input dan output, dimodifikasi oleh kejadian external seperti
perubahan iklim dan gangguan alam (Fresco dan Kroonenberg,
1992)
Apa arti Pengelolaan Lahan
Berkesinambungan ?
• seseorang harus bisa mewariskan lahan kepada anaknya dalam keadaan
- paling tidak - sama baiknya dengan ketika ia mendapatkan warisan dari
orang tuanya (Russel, 1977)

• suatu pengelolaan yang berhasil terhadapsumberdaya untuk pertanian


yang mampu memuaskan kebutuhan manusia dan pada saat bersamaan
dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas lingkungan dan
mengkonservasi sumber daya alam (TAC, CGIAR, 1988, dan FAO, 1989).

• Bila tidak mengakibatkan degradasi tanah dan pencemaran lingkungan


serta pada saat yang sama dapat memberikan dukungan yang
dibutuhkan untuk kehidupan manusia (Greenland, 1994)

• memiliki kemantapan ekologis, memenuhi kebutuhan ekonomi secara


terus menerus, memenuhi keadilan bagi semua pihak, menghargai
kehidupan makhluk (manusia, hewan dan tumbuhan) dan luwes atau
bisa disesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat (Gips, 1986)
Apa arti Pembangunan
Berkesinambungan ?
• produksi yang dihasilkan setiap tahunan tidak
cenderung turun dan kesetabilan produksi ini mantap
walau terjadi fluktuasi cekaman dan gangguan
(Spencer & Swift, 1991)

• pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi


saat ini dengan memadukan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi keinginannya dan
aspirasinya (WCED, 1987)

• pembangunan yang memperbaiki kualitas hidup


manusia dengan memperhatikan tempat hidupnya
yang tidak melebihi daya tampung ekosistem yang
menyokongnya (IUCN, 1991)
Sederhana (satu indikator)
1
2

Komplek (satu indikator)

Sederhana (dua indikator) Indicator 1

Indicator 2

Waktu
Mengapa Perlu Menilai
Berkesinambungan ?
• Indentifikasi - Mengenali secara dini masalah-masalah
yang timbul akibat kurang tepatnya pengelolaan 
perbaikan secepatnya

• Evaluasi - Menilai kinerja dari berbagai pendekatan


yang dipilih dalam rangka perbaikan itu

• Keputusan - Memberikan dasar-dasar pertimbangan


yang tepat bagi penentu kebijakan dan perencana
program dalam merumuskan dan memperbaiki
kebijakan yang diambil dan rancangan-rancangan
yang dibuat
Siapa yang berkepentingan
dengan Pengelolaan Lahan
Berkesinambungan ?

• Masyarakat

• Penyuluh atau pendamping dalam


pemberdayaan Msy

• Penelilti

• Penentu Kebijakan dan Perencana


KONSERVASI TANAH SEBAGAI
UPAYA PENGELOLAAN LAHAN
BERKESINAMBUNGAN
Konservasi Tanah:
Upaya menggunakan tanah sesuai
dengan daya guna dan kemampuannya,
kemudian jika sudah memanfaatkannya
kita harus memelihara/mempertahankan
produktivitasnya (Kesuburannya) dengan
jalan memperlakukan dengan syarat yang
diperlukan dan bila tanah terlanjur rusak
perlu diperbaiki produktivitasnya

Anda mungkin juga menyukai