LAHAN RAWA
Pengertian
• Teknik : Metode atau sistem mengerjakan sesuatu
• Reklamasi rawa adalah upaya meningkatkan fungsi dan pemanfaatan
rawa untuk kepentingan masyarakat luas
• Jaringan reklamasi rawa adalah keseluruhan saluran baik primer,
sekunder, maupun tersier dan bangunan pelengkapnya, yang
diperlukan untuk pengaturan, pembuangan, pemberian, pembagian.
dan penggunaan air
Teknik reklamasi rawa
• Teknik biologi/Pertanian : memilih lahan/varietas tanaman yang
cocok
• Teknik jaringan/hidrolika : membangun jaringan saluran
(penyediaan/pembuangan air, konsolidasi tanah
• Teknik mekanik : Menimbun dan mengeringkan tanah
• Teknik Kimia : memberikan zat kimia tambahan untuk proses
pematangan tanah
TEKNIK PERTANIAN/BIOLOGI
(KESESUAIAN LAHAN RAWA)
KESESUAIAN LAHAN
• Kesesuaian Lahan adalah tingkat kecocokan suatu bidang lahan untuk
penggunaan tanaman tertentu baik tanaman semusim maupun
tanaman tahunan.
• Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief,
hidrologi, dan vegetasi, dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi
potensi penggunaannya
• Klasifikasi Kesesuaian Lahan adalah pengelompokan Lahan
berdasarkan kesesuaiannya atau kemampuannya untuk tujuan
penggunaan tertentu
KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN
Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan menurut FAO (1976) dapat
dibedakan menurut tingkatannya sebagai berikut
• Ordo : Keadaan Kesesuaian Lahan secara global. Pada tingkat ordo Kesesuaian
Lahan dibedakan antara Lahan yang tergolong sesuai (S) dan Lahan yang tergolong
tidak sesuai (N).
• Kelas : Keadaan tingkat kesesuaian dalam tingkat ordo. Pada tingkat kelas, Lahan
yang tergolong ordo sesuai (S) dibedakan kedalam tiga kelas, yaitu: Lahan sangat
sesuai (S1), cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Sedangkan Lahan yang
tergolong ordo tidak sesuai (N) tidak dibedakan ke dalam kelas-kelas
lanjutan
• Kelas S1 (sangat sesuai) : Lahan tidak memiliki faktor pembatas yang
berarti atau nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan, atau
faktor pembatas yang bersifat tidak dominan dan tidak akan
mereduksi produktifitas lahan secara nyata
• Kelas S2 (cukup sesuai) : Lahan mempunyai faktor pembatas, dan
faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap produktifitasnya,
memerlukan tambahan masukan (input). Pembatas tersebut
biasanya dapat diatasi oleh petani sendiri
LANJUTAN
• Kelas S3 (sesuai marginal) : Lahan mempunyai faktor pembatas yang
dominan, dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap
produktifitasnya, memerlukan tambahan masukan yang lebih banyak
daripada Lahan yang tergolong S2. Untuk mengatasi faktor pembatas
pada S3 memerlukan modal tinggi, sehingga perlu adanya bantuan
kepada petani untuk mengatasinya
• Kelas N (tidak sesuai) : Lahan yang tidak sesuai (N) karena
mempunyai faktor pembatas yang sangat dominan dan/atau sulit
diatasi
Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Tanaman Padi
LANJUTAN
Klasifikasi drainase tanah
• Berlebihan : Air cepat keluar dari tanah dan sangat sedikit air yang
ditahan oleh tanah sehingga tanah akan segera mengalami
kekurangan air
• Baik : Tanah mempunyai peredaran udara baik. Seluruh profil tanah
dari atas sampai kebawah (150 cm) berwarna terang dan seragam
dan tidak terdapat bercak-bercak, kuning, coklat atau kelabu
LANJUTAN
• Sedang : Tanah mempunyai peredaran udara yang baik di daerah
perakaran. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning, coklat
atau kelabu pada lapisan atas dan bagian atas dan lapisan bawah
(Sampai sekitar 60 cm dari permukaan tanah).
• Agak buruk : Lapisan tanah atas mempunyai peredaran udara baik,
tidak terdapat bercak berwarna kuning kelabu/coklat. Bercak-bercak
terdapat pada seluruh lapisan bagian bawah (Sekitar 40 cm dari
permukaan tanah)
LANJUTAN
• Buruk : Bagian bawah lapisan atas (dekat permukaan) terdapat warna
kelabu, coklat dan kuning
• Sangat buruk : Seluruh lapisan sampai permukaan tanah berwarna
kelabu dan tanah lapisan bawah berwarna kelabu atau terdapat
bercak berwarna kebiruan atau terdapat air yang menggenang di
permukaan tanah dalam waktu yang lama sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman
Tekstur Tanah
• Tekstur tanah ialah perbandingan relatif tiga golongan besar partikel
tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara
fraksi-fraksi lempung (clay), debu (silt) dan pasir (sand) (Darmawijaya,
1992, h.163). Tekstur tanah merupakan parameter yang menentukan
baik buruknya lahan untuk kegiatan tertentu dalam hal ini untuk
kegiatan pertanian. Tekstur tanah berpengaruh terhadap kandungan
udara dalam tanah dan menentukan kecepatan peresapan air
kedalam tanah.
LANJUTAN
Kematangan gambut
• Yang dimaksud kematangan gambut adalah tingkat pelapukan dari bahan
organiknya, yaitu dicirikan oleh kandungan atau kadar serat
• Tingkat kematangan gambut disebut fibrik apabila bahan organiknya
mengandung kadar serat tinggi (>75%)
• disebut hemik apabila mengandung kadar serat sedang (17 - 75%)
• disebut saprik apabila mengandung kadar serat rendah (< 17%)
Kapasitas Tukar Kation (KTK)
• Kation : Ion bermuatan positif yang kehilangan satu atau lebih electron
• Ion : atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik
• Kapasitas tukar kation (KTK) : suatu tanah dapat didefinisikan sebagai suatu
kemampuan koloid tanah menyerap dan mempertukarkan kation. Kapasitas tukar
kation menggambarkan jumlah atau besarnya kation yang dapat dipertukarkan,
sehingga semakin besar nilai KTK maka semakin banyak kation yang dapat
dipertukarkan sehingga ketersedian hara tanaman akan semakin meningkat
• Kejenuhan basa menunjukkan perbandingan antara jumlah kation-kation basa
dengan jumlah semua kation (kation basa dan kation asam) yang terdapat
dalam kompleks Serapan tanah. Jumlah maksimum kation yang dapat diserap
tanah menunjukkan besarnya nilai kapasitas tukar kation tanah tersebut
lanjutan
Kandungan Phospat (P2O5)
Unsur phospat berperan dalam transfer energi, kandungan phospat tersedia
dalam bentuk ion P2O5 dan dinyatakan dalam ppm (part per million). 1 ppm
P2O5 artinya dalam 1 kg berat terdapat 1 mg P2O5 atau dalam 1 liter larutan
terdapat 1 miligram P2O5
nitrogen
Kandungan Kalium (K2O)