Di Susun Oleh :
Kelompok 7
Nama Kelompok:
Wepiles Weya
Alichia Aprilia
Sarlota Y Arim
Darwince Yeimo
Ria D Rumaikewi
Immanuela Kaisiri
DAFTAR ISI
2.1. Pembahasan…………………………………………………………………..
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………
3.2. Saran…………………………………………………………………………..
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tanah yang sehat dan subur sangat menentukan dalam keberhasilan usahatani
untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi (Gardner et al. 1999) dengan input
usahatani yang relatif rendah. Peran penting tanah sebagai faktor
produksi diantaranya sebagai media tumbuh perakaran dan penyedia unsur hara
bagi tanaman. Selainberfungsi sebagai faktor produksi, tanah juga berperan penting
dalam meningkatkan dan menjaga kualitas lingkungan baik di tingkat lokal
maupun di tingkat global melalui kemampuan tanah menyaring bahan-bahan
pencemar sehingga sumber air tidak tercemar,mengontrol pelepasan air ke badan-
badan air seperti sungai atau danau, dan menyimpan karbon untuk mengurangi
emisi gas rumah kaca (Adhikari dan Hartemink 2016). Dengan fungsinya yang
sangat kompleks dan multi dimensi tersebut, maka berbagai bentuk kerusakan
tanah/lahan sebagai akibat dari pengelolaan yang kurang bijaksana akan
berdampak pada merosotnya kualitas tanah dan hilangnya sebagaian besar fungsi
tersebut.Kegiatan penambangan, terutama penambangan terbuka (open pit mining),
mengupas tubuh tanah sampai pada kedalaman puluhan meter untuk mendapatkan
tanaman. Hasil evaluasi kualitas tanah pasca penambangan tidak hanya berguna
untuk mengetahui kondisi eksisting sifat-sifat tanah yang dievaluasi, tapi dapat
juga dimanfaatkan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan yang berkaitan
dengan rencana pengguna lahan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam masalah ini adalah:
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Tanah
Dalam kehidupan sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah darat yang dapat
digunakan sebagai tempat berbagai usaha pertanian, peternakan, perumahan dan
sebagainya. Sedangkan dalam bidang pertanian, tanah diartikan sebagai media
tumbuh tanaman. Tanah secara ilmiah didefinisikan sebagai lapisan kerak bumi
paling atas yang merupakan hasil pelapukan bumi oleh angin, hujan dan matahari.
Menurut Hardjowigeno (1995) menyebutkan bahwa tanah adalah kumpulan dari
benda alam di permukaan bumi yang tersusun horizon dan terdiri dari campuran
bahan-bahan mineral, bahan organik, air dan udara yang merupakan media bagi
tumbuhnya tanaman.Tanah sebagai sumber daya pertanian mempunyai dua fungsi
yaitu sebagai unsur hara bagi tanaman dan sebagai tempat berpegangnya akar,
penyimpanan air tanah, dan tempat bertambahnya unsur hara dan air. Apabila
fungsi-fungsi tersebut menurun atau hilang, maka disebut sebagai kerusakan atau
degradasi tanah. Pencemaran yang terjadi dan masuk ke dalam tanah akan
mengakibatkan penurunan kualitas tanah. Parameter penggunaan tanah untuk
pertanian, perkebunan dan kehutanan yang berpengaruh yaitu :
Kesuburan Tanah
Tanah yang subur adalah tanah memiliki sifat fisik, kimia dan biologis yang
mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman, karena adanya beragam
kandungan dalam tanah. Kesuburan tanah dapat dilihat dari berbagai ciri yang
nampak, serta menggunakan alat pengukur kesuburan tanah untuk menganalisa
kondisi tanah.
Sedikit vegetasi
pH asam atau basa
Sedikit organisme tanah
Rendah humus
Tekstur keras
(Cihacek et al. 1996, Scott 2000). Peran multifungsi tanah digambarkan sebagai
(2) penyedia kebutuhan esensial bagi keberlanjutan produksi tanaman seperti air,
hara, dan
oksigen,
tanah,
(6) pengendalian erositanah (Contanza et al. 1992, Bastida et al. 2006, Rachman et
al. 2008).
dimana:
FP = faktor produksi
Cara pertama adalah terdapatnya bahan beracun seperti logam-logam berat dengan
konsentrasi tinggi dalam tanah yang dapat langsung mempengaruhi kualitas air,
meracuni tanaman, hewan, dan/atau manusia. Konsentrasi bahan beracun ini
melebihi kemampuan tanah dalam menyaring atau mengadsorbsi sehingga menjadi
bebas atau tidak terikat oleh partikel tanah. Terdapatnya logam berat atau bahan
beracun lainnya dalam konsentrasi tinggi dalam tanah dapat terjadi karena aktivitas
manusia (anthropomorphic event) seperti kegiatan penambangan atau karena
proses geologi.
Cara kedua adalah tanah berfungsi sebagai penyaring berbagai bahan polutan dari
air yang melewati profil tanah, sehinggga air yang dimanfaatkan oleh hewan dan
manusia terbebas dari polutan yang berbahaya. Dalam proses penyaringan ini,
tanah berfungsi sebagai agen pengikat yang mengadsobsi bahan-bahan kimia,
khususnya kation, dari air yang melewati profil tanah sebelum menjadi air tanah.
Cara ketiga adalah tanah menyediakan media tumbuh yang mengandung unsur
hara bagi pertumbuhan tanaman. Tanah yang baik dan sehat adalah tanah yang
menyediakan unsur hara esensial maupun non-esensial dalam jumlah yang
optimum dan seimbang bagi tanaman sehingga hasil tanaman optimal dan sehat.
Gambar 2.1.
memperlihatkan elemen tanah yang mempunyai volume (V) dan berat total (W).
Berikut hubungan volume-berat : V = Vs + Vv = Vs + Vw + VaVv = Vw + Va
Keterangan : Vs = Volume butiran padat Vw = Volume air 7 8 Va = Volume udara
Vv = Volume pori Apabila udara dianggap tidak mempunyai berat, maka total
berat total dari contoh tanah dapat dinyatakan dengan : W = Ws + Ww Dengan :
Ws = berat butiran padat Ww = Berat air Adapun data parameter tanah didapatkan
dari hasil pengujian laboratorium maupun dari hasil interpolasi data-data tanah
yang sudah ada. Hasil dari parameter tanah inilah yang menjadi masukan untuk
pengukuran dan anlisa selanjutnya.
E.Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah kondisi ketika tanah kehilangan komponen yang berguna
akibat bertumpuknya zat-zat berbahaya yang mengakibatkan turunnya kesuburan
tanah. Artinya, tanah yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai media
tanam karena telah kehilangan unsur-unsur penting untuk menutrisi tanaman.
Memang, penyebab yang manusia lakukan juga bisa terbagi ke dalam dua hal,
yaitu sengaja atau tidak disengaja. Pencemaran yang manusia lakukan kita kenal
dengan sebutan antropogenik.
Ketika para petani terlalu banyak menggunakan pestisida, hal ini juga dapat
mencemari tanah. Selain itu, berbagai kegiatan industri (tekstil, obat-obatan,
minyak bumi, dll), emisi radioaktif (Radium, Thorium, Uranium, dll), limbah
rumah tangga, dapat mencemari tanah dengan kandungan zat kimia yang beracun.
1. Alat untuk mengambil contoh tanah seperti bor tanah (auger, tabung), cangkul,
sekop.
2. Alat untuk membersihkan bor, cangkul dan sekop seperti pisau dan sendok tanah
4. Kantong plastic agak tebal yang dapat memuat 1 kg tanah, dan kantong plastic
untuk label.
5. Kertas manila karton untuk label dan benang kasur untuk mengikat label luar
sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah/ sisa tanaman/ jerami, bekas
penimbunan pupuk, kapur dan bahan organic, dan bekas penggembalaan ternak.
2. Permukaan tanah yang akan diambil contohnya harus bersih dari rumput-
rumputan, sisa tanaman, bahyan organic/ serasah, dan batu- batuan atau kerikil.
3. Alat- alat yang digunakan bersih dari kotoran- kotoran dan tidak berkarat.
Kantong
plastic yang digunakan sebaiknya masih baru, belum pernah dipakai untuk
keperluan lain.
1. Sampel Sesaat (Grab Sample) : Sampel yng diambil secara langsung dr badan
ataupun secara otomatis dgn menggunakan peralatan yang dapat mengambil air
jika ingi mengetahui gambaran tentang karakteristik kualitas tanah secara terus-
menerus
secara terpisah dari beberpa tempat, dengan volume yang sama. Selain itu ada
juga satu metode yang biasa digunakan dalam pengammbilan sampel penelitian
yaitu:
yang baik alat mengambil contoh otomatis biasanya bekerja dalam 24 jam.
Contoh tanah yang diambil dapat berbentuk contoh tanah terganggu (disturb
soil samples)
Contoh tanah utuh biasanya diperlukan untuk analisis sifat fisik tanah (bobot isi,
untuk analisis sifat kimia tanah dan sifat fisik tanah lainnya (tekstur, kadar air
tanah/pF).
secara sah atas nama pembeli yang memperoleh tanah tersebut dengan
iktikad baik, maka terdapat jaminan kepastian hukum mengenai status hak
yang didaftarkan, kepastian mengenai subjek hak dan kepastian objek hak
yang didaftarkan. Di dalam sertipikat terdapat data yuridis dan data fisik,
dalam data yuridis menunjukkan mengenai pemegang hak atas tanah dan
hak atas tanah yang didaftar, sedangkan data fisik menunjukkan mengenai
lokasi tanah, luas tanah dan batas tanah, sehingga bagi pihak yang memiliki
data fisik dan data yuridisnya maka akan dilindungi oleh hukum.
2. Proses peralihan hak atas dapat dilakukan melalui jual beli. Di dalam jual
beli terdapat 2 pihak yaitu pihak penjual dan juga pihak pembeli, pihak penjual
memiliki kewajiban untuk menyerahkan sebidang tanah dan berhak
dan tata cara yang telah diatur di dalam Undang-Undang, yang kedua telah
melakukan pendaftaran hak atas tanahnya kepada BPN RI, dan yang ketiga
ia telah membayar lunas atas sebidang tanah yang ia beli, sehingga pihak
hukum selama tidak ada yang membantah mengenai data yuridis dan data
B. Saran
hak atas tanah kepada masyarakat karena keberadaan data fisik dan data
hukum kepada pemegang hak atas tanah dan agar pemegang hak atas tanah
bersangkutan.
transaksi jual beli, lebih baik untuk melihat lokasi tanahnya secara
langsung, hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa tanah yang akan dibeli
sesuai dengan kebutuhannya, dan mengecek mengenai tanda bukti
kepemilikan yaitu sertipikat hak atas tanah, hal ini untuk mencegah
tetapi lokasinya tidak jelas dan tidak memiliki tanda bukti kepemilikan
Daftar Pusaka
Indikator_kualitas_tanah_pada_laham_beka.pdf
http://masgun.blog.unnes.ac.id/wp-content/uploads/sites/
3135/2017/12/0404517016_DEVY-LESTARI_BAKU-MUTU-TANAH.pdf
https://eprints.umm.ac.id/36917/3/jiptummpp-gdl-tatiksulis-51391-3-babii.pdf
https://repository.unair.ac.id/25630/15/15.%20Bab%203.pdf
https://idoc.pub/documents/makalah-tanah-j3nommder3ld
scribd.vdownloaders.com_pengambilan-contoh-tanah
https://www.ruparupa.com/blog/pencemaran-tanah/