Anda di halaman 1dari 34

PENDAHULUAN

RINGKASAN MATERI KULIAH

Membahas tentang pengertian degradasi lahan,


faktor-faktor penyebab degradasi lahan dan erosi
tanah, serta dampak kerugian yang
ditimbulkannya.
Membahas konsep konservasi tanah dan air
Teknik rehabilitasi lahan dan aplikasinya
Membahas klasifikasi kemampuan lahan dan
Membahas tentang konsep dan teknik-teknik
Pengelolaan tanah
Konservasi biologi dan Masalah Lingkungan
Global.
TEMA BAHAN BACAAN

Konservasi Tanah dan Air (2002)


Erosi dan Pengen dalian erosi , Efenndi
Land Degradation (2001).
Rehabilitasi Lahan (1997)
Ekologi Industri (2006)
Soil Management (1997)
Teknik Evaluasi Lahan (1999)
Ekologi Pembangunan (1998)
Manajemen Sumberdaya Alam dan Lingkungan
KONSERVASI TANAH DAN AIR
A. Tanah sebagai sumberdaya
B. Erosi Tanah
- Erosi geologi dan Erosi Tanah
- Tipe erosi tanah
- Akibat erosi tanah
- Proses erosi air dan faktor yang
mempengaruhi erosi
- Prediksi erosi pada lahan pertanian
- Penggunaan rumus prediksi erosi
C. Metode Pengendalian Eosi
D. Pengolahan Tanah
PENDAHULUAN (Sumberdaya Lahan dan
Permasalahannya)
APA ITU DEGRADASI LAHAN ?
 Degradasi Lahan dalam arti luas
(Ekosistem) : dapat diartikan sebagai
perubahan atau pergeseran sifat-sifat dari
komponen lahan (pedosfir, biosfir,
atmosfir, lithosfir, hidrosfir) yang
menyebabkan menurunnya fungsi lahan
sebagai habitat hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya.

 Degradasi Lahan dalam arti khusus


(pertanian) : adalah perubahan sifat-sifat
tanah yang meliputi sifat-sifat fisika, kimia,
dan biologi tanah sehingga tidak optimum
lagi dalam mendukung usaha pertanian
(produksi tanaman, perikanan, peternakan,
dll).
APA ITU REHABILITASI LAHAN ?
 Rehabilitasi Lahan dalam arti luas (Ekosistem) :
adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
mengembalikan fungsi lahan yang telah mengalami
perubahan/ pergeseran melalui perbaikan beberapa
sifat dari komponen ekosistem sehingga kualitasnya
sesuai dengan habitat hidup manusia dan makhluk
hidup lainnya.

Sebenarnya rehabilitasi lahan dalam arti luas sangat


sukar dilakukan karena lahan sebagai lingkungan
hidup jangkauannya sangat luas dan tidak mudah
melakukannya. Mungkin kita hanya perlu pencegahan.
Misalnya mengembalikan kualitas udara ke kondisi
normal atau mengganti menurunkan efek pemanasan
global bumi, dsb. Semua ini dapat dikatakan mustahil
dapat dilakukan secara menyeluruh.
Oleh sebab itu istilah rehabilitasi lahan ini
sering dimaksudkan untuk memperbaiki
lahan dari aspek pertanian, yaitu
perbaikan sifat-sifat tanah baik fisika,
kimia, maupun biologi agar berfungsi
kembali secara optimal bagi usaha
pertanian atau produktivitasnya dapat
pulih kembali.

Hal ini berarti bahwa fokus rehabilitasi


lahan adalah sifat-sifat tanah (pedosfir).
Dalam pengertian ini, maka istilah
degradasi lahan sama saja dengan istilah
kerusakan tanah.
.

Ada beberapa pengertian tentang


usaha perbaikan lahan mulai dari
usaha REKLAMASI, REHABILITASI,
AMELIORASI, sampai USAHA
PENGELOLAAN TANAH. Penggunaan
istilah-sitilah ini masih campur aduk
dan setiap penulis menggunakan
sesuai pendapat tersendiri.
Dalam memperbaiki tanah dikenal ada
sifat-sifat tanah yang mudah dikelola,
sukar dikelola, dan ada diantara
keduanya.

Degradasi dan Rehabilitasi Lahan 9


 REKLAMASI : Biasanya digunakan untuk
perbaikan sifat-sifat yang sukar dikelola yang
terkait dengan kondisi fisik lahan.
Bradshaw & Chadwick (1980) menyatakan
bahwa reklamasi sering digunakan jika
perbaikan akan menyertakan penggunaan
lahan baru, sedangkan
 REHABILITASI ditujukan untuk perbaikan sifat
alami yang tampak. Bahkan mereka
menggunakan isitilah RESTORASI untuk
semua kegiatan perbaikan tanah dan lahan
termasuk rehabilitasi.
Misalnya.
- Rehabilitasi lahan tsunami
- Rehabilitasi Lahan kritis
- Rehabilitasi lahan tercemar/bekas tambang
 AMELIORASI : biasanya digunakan untuk
upaya perbaikan sifat-sifat yang agak
mudah dikelola yang biasanya
berhubungan dengan beberapa sifat kimia
seperti masalah kemasaman, kelangkaan
bahan organik dan problem nutrisi berat.

 USAHA PENGELOLAAN TANAH : adalah


setiap usaha yang dilakukan untuk
mengelola lahan dengan arti yang lebih luas
yang mencakup proses produksi (kegiatan
usaha pertanian), perbaikan lahan dan juga
melakukan usaha pencegahan dari
kerusakan. Melakukan fungsi fisik dan
sosial.
TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

PERSEPSI TANAH DAN LAHAN


Dalam Ilmu Tanah supaya pengelolaan lahan
dan tanah dapat terarah, maka lahan harus
diberi batasan pengertian yang pasti juga.

Dalam Pengertian umum :


Lahan merupakan bagian dari permukaan bumi
yang berupa daratan sehingga satu lahan
merupakan suatu bagian daratan tertentu.
Lahan adalah satu daerah dengan luasan
tertentu di permukaan bumi yang berupa
bagian daratan yang mempunyai tanda-tanda
(atribute) yang mantap (stable) yang dapat
dicirikan dan yang mendaur (cyclic) yang dapat
diramalkan mulai dari biosfir vertikal ke atas
dan ke bawah (Brinkman & Smith, 1973).
(Gambar 1).
ATMOSFIR
ATMOSFIR

BIOSFIR
BIOSFIR PEDOSFIR HIDROSFIR
HIDROSFIR

LITHOSFIR
LITHOSFIR

ANTROPOSFIR
ANTROPOSFIR

Gambar : Hubungan Timbal Balik Masing-masing Komponen Lahan


 Menurut pengertian di atas, lahan
terdiri atas dua komponen :
1. Komponen alami (komponen utama) dan
2. Komponen buatan (fisik dan non-fisik).

Komponen tanah mempunyai kedudukan


yang spesifik oarena merupakan saling
tindak antara kelima komponen utama
lahan yang terjadi dalam proses
pembentukan tanah.
Oleh karena tanah terbentuk dari sifat yang
diamati saat ini, maka dapat digunakan
sebagai sifat lahan yang merupakan
tempat kedudukan tanah.
Jadi menurut konsep lahan, faktor
pembentukan tanah adalah :
 batuan induk (i),
 biosfir (b),
 topografi (t),
 atmosfir (a),
 hidrologi (h), dan
 waktu (w) untuk proses
pembentukan.
sehingga :

L = f (i, b, t, a, h, w)
 Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang
terdiri dari komponen-komponen padat, cair dan
gas dan mempunyai sifat dan perilaku yang
dinamis.
 T = ᶡ (i, o, b, r, w)
i =iklim, o = jasad hidup, b = bahan induk, r = relief,
w = waktu
 Kerusakan tanah secara umum dapat terjadi
antara lain ; (1) kehilangan unsur hara dan bahan
organik dari daerah perakaran, (2) terkumpulnya
garam di daerah perakaran (salinisasi),
terkumpulnya atau terungkapnya unsur atau
senyawa yang merupakan racun bagi tanaman,
(3) penjenuhan tanah oleh air (waterlogging), dan
(4) erosi
 Sebagai suatu sumberdaya alam,
khususnya untuk pertanian tanah
mempuinyai 2 fungsi yang utama : (1)
sebagai sumber unsur hara bagi
tumbuhan, (2) sebagai matriks tempat
akar tanaman berjangkar dan air tanah
tersimpan, dan tempat air dan unsur
hara ditambahkan.

 Fungsi tanah ini dapat hilang atau


menurun yang sering disebut dengan
istilah kerusakan tanah atau degradasi.
☻ Tanah merupakan satu komponen lahan yang khas.
Jika diketahui tanahnya maka diketahui pula sifat
lahannya. Hubungan antara tanah dengan
komponen lahan yang lain merupakan hubungan
searah, kecuali dengan biosfir.
☻ Hal ini penting dipahami dalam strategi rehabilitasi
lahan, karena kerusakan lahan yang berasal dari
kerusakan tanah paling besar berpengaruh pada
biosfir dan untuk reahabilitasinya paling mudah
melalui perbaikan komponen biosfir karena antara
biosfir dan pedosfir akan berinteraksi memperbaiki
diri.
☻ Dari 6 komponen utama lahan, yang paling rawan
rusak adalah tanah, kemudian biosfir. Kerusakan
tanah dapat dikategorikan sebagai proses yang
NON-RENEWABLE dan IRREVERSIBLE.
KUALITAS TANAH
☻ Telah lama diketahui bahwa peran tanah
sangat penting dalam mendukung usaha
pertanian terutama bagian atas (topsoil)
dari solumnya. Tanah atas ini banyak
sifat-sifat yang lebih unggul sebagai
media perkembangan akar tanaman
(rizosfir).
☻ Usaha rehabilitasi lahan harus dimulai bila
bagian ini sudah ada tanda-randa
kerusakan (degradasi).
☻Bennette (1938) telah lama memberikan
kriteria topsoil yang masih baik dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
No Sifat Tanah Keterangan

1. Struktur Remah dan Gembur


2. Porositas Sedang, aerasinya baik
3. Retensi Air Besar
4. Warna Lebih kelam/gelap


5. Kadar Bahan organik Tinggi (tanah mineral)
6. Kadar koloid Tinggi
7. Kejenuhan basa Tinggi
8. Kadar unsur hara tersedia Tinggi
9. pH Netral
10. Kadar zat penghambat Rendah
11. Populasi jasad hidup Tinggi

Degradasi dan Rehabilitasi Lahan 18


3 : PENYEBAB DAN BENTUK DEGRADASI LAHAN

PENYEBAB DEGRADASI LAHAN


☻ FAO (1976) telah mengluarkan
konsep tentang masalah
kerusakan lahan dan anjuran
prioritas penanganan
penyebabnya termasuk yang
disebabkan oleh adanya limbah
(waste).
FAO membagi ke dalam 3
kategori penyebab kerusakan
lahan berdasarkan prioritas
penanganan masalahnya, yaitu :
Kategori Penyebab Degradasi
(Prioritas Penanganan)
Kategori I Erosi dan Sedimentasi
Akumulasi garam/basa/bahan polutan
Terjadi pH yang luar biasa rendah
Limbah bahan organik
Ancaman Penyakit Infeksi
Kategori II Limbah bahan anorganik dari industri
Pestisida
Radioaktivitas
Keracunan Logam Berat
Ancaman Banjir dan Kekeringan
Kategori III Proses Penambangan
Penggunaan Pupuk yang salah
Penggunaan air yang berkualitas jelek
(tercemar deterjen, dll.)
Amblesan (subsidence)

Sumber : Drajad (2004)


BENTUK-BENTUK
DEGRADASI LAHAN

☻ Meskipun banyak sekali penyebab terjadinya


degradasi lahan, tetapi secara garis besar bentuk
kerusakan lahan dapat dibagi kepada beberapa
macam (Arsyad, 2000), yaitu :
a. Lahan Tererosi
b. Lahan Bereaksi Masam
c. Lahan Bergaram (akumulasi garam)
d. Lahan yang selalu tergenang
e. Lahan Tercemar
PROSES DEGRADASI DAN PENILAIAN
REHABILITASI LAHAN
☻ Proses kerusakan (degradasi) lahan
menurut tahapannya dipilahkan menjadi
3 bagian, yaitu tahap awal, tahap
tengah, dan tahap akhir. Kegiatan
rehabilitasinya disesuaikan dengan tahap
kerusakannya. Makin lanjut tahapannya,
makin sukar atau makin berat usaha yang
harus dilakukan.
Oleh karena itu, dianjurkan melakukan
rehabilitasi selagi masih pada tahap awal
atau mencegah jangan sampai terjadi
degradasi berlanjut (preventif).
Hubungan tahapan degradasi
dengan usaha rehabilitasi
lahan:

Tahapan Penyebab Degradasi


Awal Pengendalian/pengelolaan
Tengah Perbaikan/Konservasi
Akhir Reklamasi dan ameliorasi
FAO dalam memprioritaskan kegiatan
rehabilitasi disesuaikan dengan
kategori di atas :
Kategori Tindakan yang diperlukan
I Penyebab kerusakan dalam kategori ini
memer-lukan aplikasi dengan segera dari
teknologi yang sudah tersedia sambil
mengembangkan teknologi baru yang akan
mencakup keadaan yang sudah darurat, kalau
belum terlanjur.
II Penyebab kerusakan lahan berada pada
urutan lebih rendah karena mempunyai luas
yang lebih sempit, intensitas yang lebih rendah
tau laju peningkatan yang lebih rendah.
III Berisi penyebab degradasi lahan dengan
prioritas penanganan rendah. Terdiri dari
ancaman yang tidak harus segera dapat
meluas ke dalam tanah atau ada tempat yang
terisolasi yang selalu harus diperhatikan.
Berdasarkan atas kemudahan atau
kesukaran komponen lahannya
dikelola, tingkatannya dibagi 4 :
1. Sukar : Atmosfir, bentukan geologi
2. Sedang : Topografi, daur hidrologi,
air, dan lengas tanah
3. Mudah : Biosfir
4. Sangat Mudah : Tanah (mudah rusak)
Menurut FAO kemajuan teknologi juga
menjadi ancaman kerusakan lahan
walaupun terjadi kontradiksi, yaitu :
Pengembangan tenaga nuklir, walaupun bukan
untuk senjata
Penggunaan minyak fosil untuk tenaga listrik
Penyediaan bahan mineral yang berlebihan
sebagai pendukung kemajuan, misalnya :
Pupuk
Pestisida
Plastik, kertas, bahan metal, dll.
Usaha peningkatan produksi bahan makanan dunia
selalu tidak dapat mengejar kecepatan pertumbuhan
penduduk dunia. Hal ini antara lain disebabkan
karena kondisi tanah dan air sebagai sumberdaya
alam pada umumnya sudah mengalami degradasi
sedemikian rupa sehingga memerlukan usaha-usaha
konservasi yang sungguh-sungguh.
Populasi penduduk di atas permukaan bumi ini selalu bertambah
dari waktu ke waktu sehingga luas lahan yang tersedia dan
diperuntukkan bagi kehidupan manusia selalu tetap dari waktu
ke waktu.
Pengawetan tanah dan air atau lebih tepat disebut Konservasi
Tanah dan Air atau Konservasi Sumberdaya Lahan merupakan
usaha-usaha untuk menjaga, melindungi dan meningkatkan
produktivitas tanah, kuantitas dan kualitas air.
Menurut Arsyad 2010 Konservasi Tanah dalam Arti
Luas adalah penempatan setiap bidang tanah pada
cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan
tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan
syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi
kerusakan tanah.

Dalam arti sempit konservasi tanah diartikan sebagai


upaya untuk mencegah kerusakan tanah oleh erosi
dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi.

Sifat fisik, kimia dan biologi tanah menentukan


kemampuan tanah (soil capability) untuk suatu
penggunaan dan perlakuan yang diperlukan agar
tanah tidak rusak dan dapat digunakan secara
berkelanjutan (Sustainable).
Upaya Konservasi Tanah
ditujukan untuk:
1. Mencegah erosi
2. Memperbaiki tanah yang rusak
3. Memelihara serta meningkatkan produktivitas
tanah agar tanah dapat digunakan secara
berkelanjutan (Lestari)
Konservasi tanah menyesuaikan macam dan cara
penggunaan tanah dengan kemampuan tanah serta
memberikan perlakuan sesuai dengan syarat yang
diperalukan agar tidak rusak dan dapt berfungsi
secara berkelanjutan
Bila tingkat produktivitas tanah menurun terutama
karena erosi maka kualitas air terutama air sungai
untuk irigasi dan keperluan manusia lainnya menjadi
tercemar sehingga jumlah air bersih semakin
berkurang.
Luas seluruh lahan daratan di atas permukaan planet bumi ini
sekitar 148 juta km2 atau seluas 14.800 juta hektar (29 %) dari
luas planet bumi. Sedangkan 71 % merupakan luas permukaan
air yang terdiri adalah, sungai-sungai, danau-danau, sebagian
terbesar adalah lautan (Buringh, 1979).

Seluas 13.400 juta ha merupakan lahan daratan yang langsung


berguna bagi hajat hidup manusia dan binatang darat.
Sedangkan 1.400 juta ha tertutup oleh es abadi.
Hasil pengamatan FAO (1985), sekitar 25 % dari luas
lahan tersebut (3.400 juta ha) dapat dipergunakan
untuk tujuan bercocok tanam tanaman pertanian.
Perincian penggunaan lahan tersebut seperti pada
Tabel berikut:

Luas Lahan
Penggunaan % Luas seluruh Lahan
(jt ha)
Bercocok Tanam 1.507 11,30
Rerumputan 3.044 22,70
Vegetasi Hutan 4.053 30,30
Penggunaan Lainnya 4.788 35,70
Jumlah Seluruhnya 13.392 100,00
Pada penggunaan lainnya termasuk lahan-lahan tundra
di wilayah kutub, lahan kering di wilayah gurun-gurun
pasir dan gunung-gunung batu dan diperkirakan seluas
400 juta ha diperuntukkan bagi pemukiman,
perindustrian, perkotaan, jalan raya dan lain-lain.
Jumlah penduduk dunia tahun 1984 adalah 4,8 milyar, tahun
2000 6,2 milyar, dan diperkirakan tahun 2050 sebanyak 10
milyar. Berdasarkan jumlah prediksi penduduk, maka perkiraan
perbandingan luas lahan rata-rata untuk setiap penduduk
adalah seperti pada Tabel berikut.
Perbandingan Luas Lahan
Luas Lahan
Penggunaan (ha) per orang
(jt ha)
1984 2000 2050
Bercocok Tanam 1.507 0,32 0,24 0,15
Rerumputan 3.044 0,63 0,49 0,31
Vegetasi Hutan 4.053 0,84 0,66 0,40
Penggunaan Lainnya 4.788 1,00 0,77 0,48
Jumlah Seluruhnya 13.392 2,79 2,16 1,34

Anda mungkin juga menyukai