Anda di halaman 1dari 67

• Pemukaan kulit bumi akan selalu mengalami proses

erosi, di suatu tempat akan terjadi pengikisan


sementara di tempat lain akan terjadi penimbunan,
sehingga bentuknya akan selalu berubah.
• Proses pengikisan kulit bumi secara alamiah disebut
erosi alam atau erosi geologi.
• Pada erosi geologi, alam akan mampu membentuk
keseimbangan dinamis, sehingga ketebalan tanah
tetap stabil.
• Aktivitas manusia akan mempercepat laju erosi.
• Nilai batas erosi yang dapat diterima adalah nilai laju
erosi yang tidak melebihi laju pelapukan batuan.
• Untuk membentuk lapisan tanah setebal 25 mm
pada lahan alami dibutuhkan waktu kurang lebih
300 tahun.
• Waktu yang diperlukan untuk membentuk lapisan
tanah setebal 25 mm dengan adanya campur tangan
manusia hanya memerlukan waktu kurang lebih 30
tahun.
Batas Maksimum Laju Erosi yang Dapat Diterima unuk Berbagai
Macam Kondisi Tanah
Ada 3 tahap dalam
proses terjadinya rosi
Detachment
(penghancuran/pengikisan)

Transportation
(pengangkutan)

Sedimentasi
(pengendapan)
Butir hujan dengan
kecepatan tinggi

Butir hujan mengenai


tanah yang tidak
terlindung

Aliran dengan membawa material tanah


Tetesan air hujan

Air hujan biasanya berdiameter 2-5 mm.


Semakin besar butirannya, semakin
cepat jatuhnya. Tetesan paling besar
mampu memukul tanah dengan
kecepatan 30 km per jam.

Saat butiran memukul tanah yang


tidak terlindung, terdapat transfer
energi secara langsung ke tanah.
Energi ini menghancurkan ikatan
antar partikel tanah kemudian
melemparkan partikel tersebut hingga
sejauh 150 mm lebih dari titik pukul.
Runoff

Terjadi ketika kecepatan (intensitas) air hujan


melebihi kemampuan tanah untuk menyerapnya,
maka air akan melimpah di atas permukaan tanah
dan mulai mengalir.
Jika topografinya relatif datar, maka kecepatan
mengalirnya akan rendah tetapi jika kemiringannya
besar, maka gravitasi akan menyebabkan aliran
bergerak cepat menuruni lahan.
Penggerusan (Scouring)

Air yang mengalir di atas tanah mempunyai potensi


untuk mengeruk/menggerus material dari permukaan
tanah yang dilewatinya.
Semakin cepat aliran air semakin besar potensi
penggerusannya.
Tanah clay loam dapat digerus oleh aliran air dengan
kecepatan 800mm/detik lebih sedangkan tanah berpasir
akan tergerus pada kecepatan  400mm/detik.
Kecepatan dua kali lipatnya akan meningkatkan potensi
penggerusan hingga 16 kali.
Transport

Aliran air akan membawa partikel tanah yang sudah


terlepas.
Semakin kecil partikelnya semakin mudah terbawa.
Peningkatan kecepatan aliran hingga dua kali lipat akan
meningkatkan kapasitas transport hingga 32 kali.
SOIL EROSION BY WATER
THE WORLD EROSION MAP
Erosi tanah dan Cara
Pengendalian

Soil erosion

natural process => Grand Canyon


/Niagara Falls

agricultural land => economic


incentive

mining/construction => no
economic
incentive regulatory penalties

soil exposed to rainfall / flowing


water
Sediment Sources
and Sinks

• Sources: natural erosion,


ag lands, construction
sites, roadway
embankments, lumbered
areas, surface mines

• Sinks: pools and


reservoirs, concave slopes,
vegetation, flood plains
Principal Processes

1. Detachment - dislodging of soil


particles from the soil mass by
erosive forces (raindrop impact,
water flow, wind)

2. Transport - entrainment and


movement of sediment from its
original location

3. Sedimentation - deposition of
transported sediment-
permanent or temporary
Detachment
Interrill areas

• raindrop impact
and overland
sheet flow

• independent of
slope length

• linear function of
slope steepness
soil detachment -- rainfall impact or the
shearing force of water flow
Soil Erosion and
Control Practices

Erosion => sediment yield =>


deposition

􀂃 soil detachment
rainfall impact / shearing force of
water Flow

􀂃 sediment transport => flowing


water

􀂃 sediment yield => surface runoff


velocity Decreases sediment
deposited => large particles first
Upland SOIL Erosion
Factors
• Hydrology (rainfall and runoff)
• Topography
• Soil type (composition, organic matter)
• Soil Particle size
• Land cover (interception, roughness,
subsurface structure)
• Land management (organic matter content,
subsurface structure)
• Surface roughness (depressions, tillage)
Dominant Types of Erosion

Interrill (Sheet) - removal of a thin layer of


soil particles (overland flow)

Rill - erosion in very small channels - can


be tilled over
Terminology

Upland areas near watershed divide

• rills => small channels in soil


• location of rills is controlled by
microrelief of the land
• flow concentrated in micro-channels
• erosion due to shearing forces of
channelized flow
• tilling can remove rills
• new rills not in the same location
interrill area => area between rills
1. sheet flow overland
2. erosion due to raindrop
energy on soil
Downslope away from
watershed divide
Farther downslope from divide
channels => stable banks =>
• land micro-relief control ceases
permanent land feature
• land marco-relief starts to control
erosion
• ephemeral gullies
• tillage can remove ephemeral
gullies but new gullies will
occur in the same locations
• classic gullies
• tillage can not remove
classic gullies
• erosion due to => shearing
forces in surface runoff flow
Gully - concentrated erosion in
surface channels (not streams).
Potentially very large. Cannot be
removed by tillage.

• Channel - erosion by water


movement in a stream - scour of
bottom and bank erosion.
Channel Erosion
• Detachment and transport -
flow in Stream

• Factors - flow characteristics


(magnitude and sediment load),
soil characteristics, vegetative
cover, sidewall stability,
alignment
Gully Erosion

• Severe erosion in intermittent


Channels

• Detachment and transport - flow in


gully

• Factors - drainage area, soil


characteristics, alignment (cutting
in outer curves), size (typical flow
relative to cross sectional area),
shape (depth of flow for low
discharges), slope.
Sediment Transport

• Transport capacity > sediment load ---- entrainment


• Transport capacity = sediment load ---- equilibrium
• Transport capacity < sediment load ---- deposition
Deposition (endapan)

Can happen anywhere downslope when:

• Surface runoff transport capacity < soil


available for transport
• direct function of flow velocity
• reduce velocity => increase deposition
• vegetative filters / terrace channels
/ponds
Deposition (endapan)
BENTUK-BENTUK EROSI

Erosi Lembar (sheet erosion) : Pengangkutan tanah yang


uniform tebalnya dari permukaan tanah.
Erosi Alur (riil erosion) : Terkonsentrasinya air dan mengalir
pada tempat-tempat tertentu dipermukaan tanah sehingga
pemindahan tanah lebih banyak terjadi pada tempat tersebut.
Alur yang terbentuk dapat dihilangkan dengan pengolahan
tanah
Erosi Parit (gully erosion) : Prosesnya sama dengan erosi alur
tetapi saluran yang terbentuk lebih dalam dan tidak dapat
dihilangkan melalui pengolahan tanah.
Longsor (landslide): Gerakan massa tanah dan proses ini
dapat terjadi setiap saat.
Erosi Tebing (stream bank erosion) : Sering terjadi pada
sungai yang berbelok-belok
Bentuk Erosi
• Erosi percikan (splash erosion)
• Erosi aliran permukaan (overland flow
erosion)
• Erosi alur (rill erosion)
• Erosi parit/selokan (gully erosion)
• Erosi tebing (stream bank erosion)
• Erosi internal (internal or subsurface erosion)
• Tanah longsor (land slide)
Erosi Percikan (Splash Erosion)
• Erosi percikan adalah terlepas dan terlemparnya partikel-
partikel tanah dari massa tanah akibat pukulan butiran air
hujan secara langsung.
• Tahapan:
 Penggemburan yang cepat pada permukaan tanah sehingga
kohesinya menurun, akibatnya laju erosi percikan meningkat.
 Terjadi pemadatan permukaan akibat pukulan butir air hujan
sehingga terbentuk lapisan kerak (crust) tipis yang akan
menurunkan jumlah partikel tanah yang terlempar ke udara
dan meningkatkan akumulasi air permukaan.
 Terjadinya turbulensi aliran permukaan yang mampu
mengangkut sebagian lapisan kerak pada permukaan tanah
• Erosi percikan maksimum akan terjadi segera
setelah tanah menjadi basah dan akan menurun
akibat makin meningkatnya ketebalan air
dipermukaan tanah
• Erosi percikan maksimum terjadi 2 – 3 menit setelah
hujan mulai turun
• Batas ketebalan air yang masih dapat ditembus oleh
pukulan air hujan adalah sama dengan diameter
butir hujan itu sendiri.
• Pada lahan datar, butir hujan dengan diameter 5,9
mm mampu memercikkan partikel tanah setinggi
0,38 m sejauh 1,5 m.
a
Erosi Aliran Permukaan
• Erosi aliran permukaan akan terjadi jika intensitas
dan lamanya hujan melebihi kapasitas infiltrasi atau
kapasitas simpan air tanah
• Faktor yang berpengaruh terhadap laju erosi
pemukaan adalah kecepatan dan turbulensi aliran.
• Kecepatan aliran permukaan pada saat mulai
mampu mengikis permukaan tanah disebut
kecepatan ambang (treshold velocity), dimana
besarnya sangat tergantung pada ukuran partikel
tanah.
Hubungan antara kecepatan aliran kritis untuk terjadinya erosi,
pengangkutan, dan pengendapan sebagai fungsi ukuran partikel
• Partikel yang berukuran lebih besar dari 0,5
mm, nilai kecepatan ambangnya ,meningkat
sejalan dengan meningkatnya diameter
partikel.
• Partikel yang berukuran lebih kecil dari 0,5
mm kecepatan ambangnya meningkat
sejalan dengan menurunnya ukuran diameter.
Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Erosi Alur (rill erosion)

• Alur = saluran kecil pada tanah


• Lokasi alur dapat dikendalikan oleh mikrorelif dari lahan
• Aliran air terpusat di dalam saluran kecil
• Erosi disebabkan oleh gaya-gaya dari aliran di dalam alur
• Pengolahan dapat menghilangkan alur-alur erosi ini.
• Alur baru bisa terjadi di tempat lainnya.
GAMBAR
EROSI ALUR
• Alur terjadi pada lahan yang ditanami dengan
pola berbaris menurut arah kemiringan
lereng, atau akibat pengolahan tanah
menurut lereng atau tempat menarik balok-
balok kayu.
• Alur juga bisa terjadi akibat adanya aliran
deras secara tiba-tiba.
• Alur yang masih dangkal dapat disembuhkan
dengan pengolahan tanah biasa
 Parit – erosi yang terkonsentrasi di
permukaan saluran (bukan tebing) dan
berpotensi menjadi besar
 Tidak dapat dihilangkan dengan
pengolahan tanah
Erosi Parit (Gully Erosion)
• Proses terjadinya erosi parit sama dengan erosi alur,
sehingga erosi parit dianggap sebagai perkembangan lanjut
dari erosi alur.
• Dibanding dengan sungai-sungai yang stabil, profilnya relatif
halus.
• Parit ditandai dengan adanya potongan depan (headcut),
tangga atau titik-titik penyempitan sepanjang alurnya.
• Parit mempunyai kedalaman yang relatif besar dengan lebar
yang sempit, mengangkut beban sedimen yang tinggi dan
sangat tidak teratur, sehingga korelasi antara debit sedimen
dan aliran biasanya jelek.
• Parit hampir selalu berkaitan erat dengan percepatan erosi
disertai dengan ketidakstabilan penampakan muka tanah
(landscape)
Gully Erosion

• Beberapa erosi terbentuk di antara saluran


• Detachment and transport – mengalir di dalam parit
• Faktor-faktor yang menentukan : drainage tanah, ciri
tanah, bentuk saluran, dan kemiringan.
• Proses pembentukan parit:
 Pembentukan depresi pada lereng akibat adanya bagian
lahan yang gundul atau tanaman penutupnya jarang, akibat
pembakaran atau perumputan.
 Air permukaan terkonsentrasi pada bagian depresi sehingga
bagian depresi makin besar dan beberapa depresi menyatu
dan membentuk saluran baru.
 Erosi terkonsentrasi pada kepala depresi dimana dinding
yang hampir tegak yang melewati aliran kritis terbentuk
 Partikel tanah mulai tererosi dan terjadi penggerusan di
bagian dasarnya.
 Kedalaman depresi bertambah dan dinding (headwall) mulai
runtuh akibatnya dinding makin bergeser ke hulu.
Tanah gundul
atau tanaman renggang

Pembentukan depresi

Pembentukan headwall

Scouring pada dasar


headcut
• Pada awal terbentuknya parit mempuyai
kedalaman 25 cm denga lebar 40 cm.
• Namun parit yang sudah matang mempunyai
kedalaman hingga 30 m.
Erosi Tebing Sungai/Saluran
(Channel Erosion
/stream bank erosion)

• Channerl Erosion (erosi saluran) – erosi yang


disebabkan oleh aliran air di dalam
saluran/sungai baik pada dasar maupun di
tebing.

• Detachment dan transport mengalir di dalam


saluran (stream)

• Faktor-faktor yang menentukan : ciri aliran,


kadar sedimen dalam aliran, ciri tanah,
tanaman penutup, stabilitas dinding tebing,
bronjong/jajar.
Erosi Tebing Sungai (Stream Bank Erosion)

• Erosi tebing sungai adalah erosi yang terjadi


akibat pengikisan tebing oleh air yang
mengalir dari bagian atas tebing atau oleh
terjangan arus air sungai yang kuat terutama
pada tikungan-tikungan.
• Erosi tebing akan lebih hebat jika tumbuhan
penutup tebing telah rusak atau pengolahan
lahan terlalu dekat dengan tebing.
Erosi Internal (internal or subsurface
erosion)
• Erosi internal adalah proses terangkutnya
partikel-partikel tanah ke bawah masuk ke
celah-celah atau pori-pori akibat adanya
aliran bawah permukaan.
• Akibat erosi ini tanah menjadi kedap air dan
udara, sehingga menurunkan kapasitas
infiltrasi dan meningkatkan aliran permukaan
atau erosi alur.
• Erosi bawah permukaan hanya menghasilkan
1% dari material yang tererosi dari lereng
bukit.
• Pengaruh tidak langsung lebih besar, yaitu
meningkatnya erosi permukaan akibat
meningkatnya aliran permukaan, dan
pembentukan selokan-selokan kecil akibat
runtuhnya terowongan-terowongan erosi.
hyd.uod.ac/?p=149
Tanah Longsor (Land Slide)
• Tanah longsor merupakan bentuk erosi
dimana pengangkutan atau gerakan massa
tanah terjadi pada suatu saat dalam volume
yang relatif besar.
• Longsor terjadi akibat meluncurnya suatu
volume tanah di atas suatu lapisan agak
kedap air yang jenuh air.
• Longsoran terjadi jika:
 Adanya lereng yang cukup curam sehingga massa
tanah dapat bergerak atau meluncur ke bawah
 Adanya lapisan di bawah permukaan massa tanah
yang agak kedap air dan lunak, yang akan menjadi
bidang luncur
 Adanya cukup air dalam tanah sehingga lapisan
massa tanah yang tepat di atas lapisan kedap air
tersebut menjadi jenuh

Anda mungkin juga menyukai