Anda di halaman 1dari 32

8.

Intense Observation pengamatan


intensif

9. Integrity kejujuran

tuntutan masyarakat

10.Infectious entusiasm entusiasme


meluap-luap

Pendidikan Tinggi diarahkan pada penciptaan


SDM

11.Indefatigable writer penulis


pantang menyerah

Dengan kemampuan akademis profesional


dan

12.Incentive - insentif

TEKNIK PENYUSUNAN USUL PENELITIAN


Kehidupan dan perkembangan akademik PT
Tidak lepas dari perkembangan IPTEKS dan

Kepemimpinan tanggap terhadap kebutuhan


IPTEKS Tridharma PT

Ilmuwan penelitian rekomendasi


pemecahan masalah

Research : re kembali

Program penelitian di PT, diarahkan untuk


menjalankan fungsi :

(pengkayaan bahan ajar,


pengembangan iklim akademik)

to search
mencari/menggeledah

Alasan penelitian :

Ingin tahu, poin (karir), coin


(insentif)

Tridharma Perguruan Tinggi :

Pengembangan institusi

Peningkatan budaya meneliti


produktif

Penciptaan inovasi dan


pengembangan IPTEKS

Publikasi nasional/internasional

Pemecahan masalah

Pendidikan,

Dituntut menghasilkan produk berkualitas


dan bermanfaat,

Penelitian,

Melalui : Penelitian Kompetitif

Pengabdian pada
masyarakat

Program penelitian di PT, diarahkan untuk


menjalankan fungsi :

PT yang tidak ada aktivitas


penelitian, identik dengan
lembaga kursus.

Pengembangan institusi

(pengkayaan bahan ajar,


pengembangan iklim akademik)

Staf pengajar yang tidak pernah


penelitian, bukan dosen

SYARAT PENELITI

Peningkatan budaya meneliti


produktif

Penciptaan inovasi dan


pengembangan IPTEKS

Open your Is

1. Intellegence kecerdasan

Publikasi nasional/internasional

2. Interest perhatian

Pemecahan masalah

3. Imagination daya khayal

4. Initiative inisiatif

5. Information informasi

6. Inventive daya cipta

7. Industrious kerja keras

Dituntut menghasilkan produk berkualitas


dan bermanfaat,
Melalui : Penelitian Kompetitif
Alasan perlunya dilakukan penelitian :

Tidak ada informasi pada aspek


tertentu di suatu bidang keilmuan

Informasi belum lengkap

Informasi sudah banyak, tetapi belum


dibuktikan kembali kebenarannya.

CIRI PENELITIAN YANG BAIK

Mempunyai masalah dan tujuan yang


dirinci dengan jelas
Menggunakan metode dan cara kerja
yang dapat dipertanggung jawabkan
dan dapat diulang

PERSIAPAN
(Pemilihan topik dan perumusan masalah)
A. Pemilihan Topik Judul Penelitian:
Sumber:

bacaan/pustaka

(six hours in library save six months in


field or laboratory)

pertemuan ilmiah

pengamatan/pengalaman pribadi

bidang spesialisasi

baca pedoman penulisan (acuan


reviewer untuk menilai)

Disertai bukti yang obyektif

Menggunakan rancangan dan teknik


analisis yang sesuai

Peneliti mempunyai reputasi berdasar


hasil penelitian bermutu

Ada ketergayutan antara judul,


masalah, tujuan dan metode

Singkat, jelas, menunjukkan tujuan


penelitian dan kata kunci

Berkisar disekitar masalah yang ingin


dipecahkan

Menarik minat untuk mengetahui lebih


jauh

Studi tentang sebab-akibat

Komunikasi awal antara peneliti


dengan reviewer

Hindari kata Studi Pendahuluan,


Studi Perbandingan

Perumusan Masalah

USUL PENELITIAN :

Alat komunikasi dengan


reviewer

Rencana kerja

Dokumen kontrak

UP yang baik, mengantar pada


penelitian yang

Sistematis , terarah, terencana

Efektif, efisien, terdanai

Perlu dihindari :

duplikasi

kurang berhasil guna

pemborosan dana

untuk poin/coin semata

TAHAP PENYUSUNAN USUL PENELITIAN


1. Persiapan
2. Penyusunan
3. Self & peer evaluation

JUDUL PENELITIAN

Sesuatu yang dicari


pemecahannya

Masalah muncul apabila ada :

perbedaan antara
harapan dan kenyataan

pertanyaan yang belum


terjawab

Konsisten dengan topik


penelitian, menggambarkan
hubungan antar variabel

Dalam kalimat tanya (tidak


selalu)

Rumusan padat dan jelas

PENYUSUNAN USUL PENELITIAN


(Perhatikan kriteria penilaian)
A. Judul Penelitian
Singkat, spesifik, cukup jelas
memberikan gambaran penelitian
B. Pendahuluan

Latar belakang yang mendorong atau


argumentasi pentingnya penelitian
dilakukan, uraian proses identifikasi masalah,
perlakuan, tujuan dan manfaat, serta
hipotesis

Riwayat Hidup
Data pribadi ketua
peneliti dan anggota
sebagai track record
peneliti, sebagai area
pamer jati diri

C. Tinjauan Pustaka
Terbaru, relevan, sumber primer/jurnal

Publikasi jurnal,
pengalaman penelitian,
aktivitas ilmiah (5 th
terakhir)

Kajian pustaka yang menimbulkan


gagasan dan mendasari penelitian diuraikan
secara jelas.
Menggunakan sistem nama-tahun
(Harvard) atau sistem nomor (Vancouver)
D. Metode Penelitian
Rinci dan jelas meliputi tempat dan
waktu penelitian, eksperimental/non
eksperimental, rancangan, populasi/sampel,
variabel, metode pengumpulan data dan
analisis, cara penafsiran dan penyimpulan.
E. Jadwal Pelaksanaan
Bar-chart rinci mulai persiapan,
pelaksanaan dan penyusunan laporan,
mengacu pada Metode Penelitian (D).
F. Personalia Penelitian
Deskripsi tentang ketua peneliti,
anggota, dan tenaga lainnya.
Nama-nama peneliti konsisten dan
memenuhi persyaratan (S2, S3?)
G. Perkiraan Biaya Penelitian
Mengacu pada kegiatan penelitian
dalam Metode Penelitian (D).
Patokan honorarium (ada, tidak ada?)
Bahan habis pakai, biaya
pemeliharaan alat, fax dll
Biaya perjalanan (Lapang, Lab?)
Biaya publikasi (seminar dan jurnal)
H. Lampiran
Daftar Pustaka
Konsisten dengan sistem
penulisan yang
digunakan (Harvard,
Vancouver?)
Pustaka dalam Teks =
pustaka dalam Daftar
Pustaka

Self & Peer Evaluation

Endapkan dan baca lagi, perbaiki

Berikan kepada teman atau pakar


untuk dibaca, dan perbaiki (sulit
menemukan kesalahan sendiri)

Segera kirim, jangan terlambat

KESALAHAN UMUM
1. Format
2. Salah ketik
3. Daftar Pustaka tidak sesuai, tidak
konsisten
4. Tidak ada jurnal, pustaka tidak
relevan, tua
5. Rincian anggaran
6. Tidak ada biodata peneliti
7. Copy paste usulan penelitian lain
8. Judul tidak konsisten
9. Nama peneliti tidak konsisten
10.Metode penelitian
11.Ketua peneliti merangkap, tidak sesuai
persyaratan.
12.Usul Penelitian tidak lolos seleksi
(ditolak)? Bukan akhir segalanya!
1. Perhatikan saran/koreksi
reviewer, perbaiki dan kirim lagi
kalau baru ditolak 9 kali, belum
berarti gagal
90 % orang-orang yang merasa gagal
sebenarnya belum tentu gagal, hanya saja
mereka cepat menyerah
(Dorman & Maxwell,1996)
Teknik presentasi media publikasi

Publikasi tindakan
penerbitan/pengumuman/ penyiaran
hasil karya

Ingin tahu

Membaca

Publikasi pengumuman tentang


suatu hal yang disiarkan lewat media
elektronik dan atau diterbitkan di
media cetak

Mengerti/ bertanya (diskusi)

Informasi

Publikasi ilmiah tindakan penerbitan/


pengumuman/ penyiaran hasil karya
ilmiah
Publikasi ilmiah penyajian kepada
masyarakat umum (publik) /
segolongan orang dalam suatu forum
ditempat yang sama atau ditempat
terpisah, pada saat yang sama atau
pada waktu yang berbeda.
Media publikasi alat penyajian hasil
karya ilmiah

Media promosi promosi !!

Publikasi ilmiah sistem publikasi


yang dilakukan berdasarkan peer
review dalam rangka untuk mencapai
tingkat obyektivitas setinggi mungkin.
"Sistem" ini, bervariasi tergantung
bidang masing-masing, dan selalu
berubah, meskipun seringkali secara
perlahan. Sebagian besar karya
akademis diterbitkan dalam jurnal
ilmiah atau dalam bentuk buku.

M
e
di
a
p
u
bli
ka
si

t
e
r
t
uOr
lial
spr
el
es
ek
en
tro
ta
ni
si
k

m
p
k
aj
o
or
ju
al
p
il
a
rn
a
ul
p
m
n
al
h
Prosi
e
o
ia
rh Ko ding
st
nf /er
Te
er buk
mu
au
vis
en u
ilm
di
ua
si
iah
o
l

Jurnal
non
Jurnal
akred
terakr
itasi
edita
si

Prinsip media publikasi

Menarik perhatian / informatif

Hal baru / perkembangan


pengetahuan

Revisi keilmuan

Sejarah keilmuan

Persuasif

selektif

Pengingat

meyakinkan

Hal yang berkaitan dengan media publikasi

Keterkaitan dengan topik publikasi

Keterkaitan dengan SDM

Keterkaitan mengenai segmentasi


pasar (publik incaran)

Keterkaitan masalah biaya

Keterkaitan dengan kegunaan

Yang diperhatikan dalam pemilihan media


publikasi

Waktu

Idealisme

Jika media yang dipilih adalah jurnal


Perhatikan format author

Teknik presentasi publikasi ilmiah

Bahasa lugas, jelas, ringkas,


dimengerti dan tidak ambigu, tidak
muliinterpretasi

Waktu presentasi 15 menit

Persiapan materi kuasai

Diskusi & tanya jawab perhatian


waktu

Latihan presentasi meningkatkan


kepercayaan diri

Tehnik membuat slide presentasi dengan


Microsoft Power Point

Latar belakang dan huruf kontras

Perhatikan ukuran font

Kenapa harus menulis?

jangan terlalu kecil

Bercerita suatu hal

Perhatikan batas halaman per


slide,

Berbagi pengalaman

jangan menulis melebihi satu


halaman slide tidak terlihat
ketika ditayangkan

Tuliskan point-point artikel publikasi


jangan men-copy langsung dari artikel

Hindari penggunaan terlalu banyak


animasi, modifikasi suara/video
ataupun slide transition

Jangan terlalu artistik mengaburkan


perhatian pendengar / pembaca

Hal yang diperhatikan pada


presentasi oral
1. Suara terdengar jelas
2. Perhatikan alokasi waktu jangan
melebihi waktu yang tersedia

Memahami apa yang telah dilakukan


diri sendiri / orang lain

3500 kata

(tergantung publikasi
yg dituju)

Introduksi singkat
Dokumen tidak rinci

why did you start?


what did you do?
what answer did you get?
what does it mean
anyway?

5. Jangan hanya membaca slide

6. Point-point yang ditulis dalam slide


berfungsi sebagai pointer atau
petunjuk presentasi BUKAN
contekan yang akan Anda baca.

(Sir Austin Bradford Hill, 1965 pioner


epidemiology)

3. Berlatihlah sebelum presentasi


4. Pelihara kontak mata dengan
pendengar Anda

7. Jelaskan point per point


8. Kuasai dan gunakan alat presentasi
viewer, komputer, mouse dan (laser)
pointer SEEFISIEN mungkin
9. Kuasai materi yang akan
dipresentasikan
10.Harus nyaman dengan penampilan,
termasuk pakaian, gerak tubuh dan
dengan pengetahuan Anda mengenai
makalah yang dipresentasikan
11.Upayakan menjawab pertanyaan
dengan tepat yang paling mengerti
makalah yang disajikan adalah
PENYAJI
12.menerima saran dengan hati lapang
dada
Tehnik penulisan artikel ilmiah/
naskah publikasi

== Abstract
== Introduction
== Methods
== Results
== Discussion
Why did you start?
What did you do?
What answers did you

Why did you start?

Apa yang masih belum


diketahui?

What did you do?

Informasi apa yang perlu


dikonfirmasi?

What answers did you


get?

4. Bagaimana penelitian ini akan mengatasi


kesenjangan pengetahuan yang ada?
tujuan penelitian?
kontribusi untuk ilmu
pengetahuan

What does it all mean?


!!
Bagaimana menulis

Harus jelas

200-350 kata

350 kata

Judul menarik

metode & tinjauan pustaka

Ringkasan artikel ilmiah


Fokus tidak berbelit

= marketing / promosi
Hal yang harus diperhatikan !!

Kata kunci 3-5 kata

Apa yang ditemukan dimasukkan ke


konteks isi metode

Alamat koresponden

Metode yang ilmiah & etis

1.

Perbandingan dengan penelitian lain

Why did you start?

Replikasi penelitian lain dengan jelas


dan akurat

What did you do?

Jelaskan dengan runtut

What answers did you


get?
What does it all mean?
Gambaran umum
apa masalahnya?
bagaimana? / akibatnya?
2. Gambaran kondisi/ isu lokal
Situasi
Keunikan
kelompok yang dituju
konsekuensi
3. Apa yang hilang potongan puzzle

Kadang menggunakan kami


melakukan
(tapi jangan terlalu sering
mengatakan!)
Methods
1. Setting institusi, lokasi
2. Desain penelitian
3. Populasi penelitian, metode
pengambilan sampel , jangka waktu,
kriteria inklusi / eksklusi
4. Metode pengumpulan data akses,
organisasi data
5. Analisis data
6. Etik penelitian (EC)
7. Pendanaan
Prinsip
Tujuan Jelas & sederhana

Jangan mengomentari atau mencoba


untuk menafsirkan temuan

perbandingan dengan
penelitian lain (perbedaan &
persamaan) lokal/ditempat
lain

Berfikir cara terbaik untuk


menggunakan teks, tabel dan gambar

menjelaskan apa yang telah


ditemukan vs penemuan lain

fungsi Bukti , Efisiensi , Penekanan


Result
1. Deskripsi sampel
Ukuran karakteristik demografi sampel
(misalnya usia, jenis kelamin, etnis
dll), Karakteristik awal lain

3. Keterbatasan metode yang


digunakan
Keterbatasan interpretasi
hasil

2. Hasil penelitian utama (hasil primer)


contoh: frekuensi hasil primer

Potensial bias pd
pengambilan sampel/
pengumpulan data

3. Analisis yang lebih rinci


rincian hasil detail

Seberapa adekuat
Keterbatasan pengukuran
data

contoh: analisis multivariat


Tabel

4.

digunakan untuk berkomunikasi


sejumlah besar informasi dengan jelas
perhatikan banyaknya tabel yang
digunakan
Batasi tabel untuk 3-4 kolom kecuali
ada alasan yang kuat

Implikasi untuk kebijakan/ praktisi

apakah hasil penelitian ini dapat


diaplikasikan untuk praktek sehari-hari/
perubahan kebijakan
5. Saran untuk penelitian
selanjutnya
perubahan
kebijakan/aplikasi dalam
praktik

Pastikan pengaturan tabel


logis/mudah dimengerti

Apakah ada pertanyaan


yang masih belum terjawab?

Hapus judul kolom dan baris label


Figure

Apa yang harus diteliti


dikemudian hari?

Berikan judul yang tepat


Memberikan keterangan singkat jika
diperlukan untuk memastikan arti/
angka dapat dipahami dengan jelas

2.

Ucapan terimakasih

Grafik 2-3 garis

Orang yang ikut membantu jalannya


penelitian selain pembimbing

Hindari penggunaan warna sebagian


besar jurnal dicetak hitam-putih!

Penyandang dana

Discussion
1.

6. Berisi kesimpulan penelitian

Hasil utama

Institusi kerjasama
Kalimat

kesimpulan singkat

Jangan membuat kalimat panjang jika


bisa menggunakan kalimat pendek

referensi yang mendukung

Kalimat harus jelas

Interpretasi hasil ceritakan


Apakah hasil penelitian
mewakili populasi?

1 kalimat = 1 ide
Kalimat harus logis
Struktur kalimat harus baik

Subjek-Predikat-Objek S-P-O
Antar kalimat saling berhubungan
Ringkas kalimat jika senada (dan,
atau, juga)
Kalimat harus spesifik to the point
Paragraf
1 paragraf = 1 topik
1 paragraf = 100 kata jangan terlalu
panjang
Tanda baca & apostrop
Penggunaan minimal dihindari
terlalu sering

RANCANGAN PENELITIAN
Jenis rancangan apa yg akan digunakan
?

Rancangan
penelitian
kesehatan
berdasar
klassifikasi
penelitian
RANCANGAN CROSS SECTIONAL

= penelitian transversal = penelitian


potong lintang

Variabel bebas (faktor risiko) dan


variabel tergantung (efek) diobservasi
hanya sekali pada saat yang sama

Peneliti perlu memikirkan tentang apa


yang diinginkan (tujuan/objective dari
riset mereka)
-

Apakah ingin tahu bagaimana dua


(atau lebih) variabel saling
berkorelasi ?
-

Dapat digunakan correlational


design

Apakah ingin tahu efek (akibat) dari


satu variabel terhadap variabel yg
lainnya ?
-

F risiko internal

Dapat digunakan experimental


design

Apakah ingin tahu lebih dalam dan


lebih detail dari suatu fenomena ?
-

Efek (-)

Case studies design dapat


dilakukan

Tabel

> 1 variabel merupakan


faktor risiko

Tabel
14/20 :
7/20 = 2 :
1

LANGKAH CROSS SECTIONAL

Merumuskan pertanyaan penelitian


dan hipotesis yang sesuai

Mengidentifikasi variabel penelitian

Menetapkan subjek penelitian

Melakukan observasi/ pengukuran

Melakukan analisis

< 1 variabel merupakan


faktor protektif
Kelebihan Cross Sectional

Mudah, ekonomis, hasil cepat didapat

Dapat meneliti banyak variabel


sekaligus

Kemungkinan subjek drop out kecil

Tidak banyak hambatan etik

Dapat sebagai dasar penelitian


selanjutnya

Kelemahan cross sectional

Sulit menetapkan mekanisme sebab


akibat

Subjek penelitian cukup besar


terutama bila variabel banyak dan
faktor risk relatif jarang ditemukan

Kurang tepat untuk mempelajari


penyakit dengan kurun waktu sakit
pendek

Kesimpulan korelasi paling lemah


dibanding case control atau cohort

Tidak dapat menggambarkan


perjalanan penyakit faktor risiko,
diagnosis, prognosis

RANCANGAN KASUS KONTROL

Mempelajari seberapa jauh f risiko


mempengaruhi terjadinya efek

Hub sebab akibat :

Intepretasi hasil

cross sectional < case control <

Rasio Prevalens
Prevalensi pada
kelompok dengan faktor
risiko dibanding
prevalensi pada
kelompok tanpa faktor
risiko
Rasio Prevalens :
RP = A/A+B : C/(C+D)
Menghitung rasio prevalens
= 1 tidak berefek ( netral)

cohort

F risk dipelajari melalui pendekatan


retrospektif efek diidentifikasi saat
ini, f risk diidentifikasi masa lalu

3. Subjek penelitian bisa lebih sedikit


4. Memungkinkan mengetahui sejumlah
faktor risiko yang mungkin
berhubungan dengan penyakit
5. Kesimpulan korelasi > baik, krn ada
pembatasan dan pengendalian f risk

Tabel

6. Tidak mengalami kendala etik


Kelemahan kasus control

Bias

Tdk diketh pengaruh variabel luar yg


tak terkendali dgn teknik matching

Pemilihan kontrol dgn mathcing akan


sulit bila faktor risiko yg di
matchingkan banyak

Kelompok kasus dan kontrol tidak


random apakah faktor luar
seimbang?

Tahapan kasus control


1. Menetapkan pertanyaan penelitian
dan hipotesis yang sesuai
2. Menetapkan variabel penelitian
3. Menetapkan subjek penelitian

RANCANGAN PENELITIAN KOHORT

4. Melakukan pengukuran variabel


5. Analisis hasil
Menentukan kasus

Insidens ( baru) atau prevalens ( baru


+ lama)

Tempat pengumpulan kasus

Waktu diagnosis

Cara menetapkan kel control

Populasi yang sama dgn kasus

matching

Kontrol lebih dari 1 kelompok

Intepretasi hasil

OR ( Odds Ratio )

Insiden pada kelompok dengan


faktor risiko dibanding insiden
pada kelompok tanpa faktor
risiko
A/A+B : C/C+D

Kelebihan kasus control


1. Cocok untuk mempelajari penyakit yg
jarang ditemukan
2. Hasil cepat, ekonomis

Pengukuran antara penyebab dg. akibat


tidak dilakukan secara bersamaan =
penelitian longitudinal

penyebab atau faktor risiko

diidentifikasi terlebih dahulu

kemudian subyek diikuti sampai

periode waktu tertentu untk melihat


terjadinya efek atau akibat
(penyakit yg. ditimbulkan oleh penyebab).
RANCANGAN PENELITIAN SURVAI DAN
KLINIK

Penelitian Survai

control).

cara pengumpulan data dari sejumlah


unit atau individu dalam waktu yang
bersamaan dan merupakan bagian
dari penelitian deskriptif

Jenis-jenis penelitian survai :


School surveys
Job analysis,

pembagian kelompok eksperimen dan


kelompok kontrol dilakukan secara
acak

Analisis Dokumen = analisis isi =


analisis aktivitas = analisis informasi.
Public Opinion Surveys (survei
pendapat masyarakat),
Community Surveys = social
surveys = field surveys,

bila kelompok kontrol sulit diperoleh


maka dapat digunakan kelompok
kontrol dari penelitian sebelumnya

Penelitian survai di bidang kesehatan


Penelitian survai bersifat deskriptif =
exploratory research = penelitian
penjelajahan

historical control.
teknik yang digunakan
double blind

Penelitian survai bersifat analitik =


explanatory research = penelitian
penjelasan

peneliti dan sampel penelitian tidak


dapat membedakan bahan yang
dicobakan pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol karena bahan
tsb. dibuat/dipersiapkan oleh orang
lain.

Penelitian klinik = clinical trial


suatu penelitian yang dilakukan
dengan cara observasi maupun
eksperimen

single blind,

Termasuk penelitian klinik bila melalui


tahapan sbb. :
tahap 1 : melakukan percobaan
terhadap manusia berdasarkan hasil
yang sudah diperoleh dari penelitian
terhadap binatang percobaan.
tahap 2 : menentukan efek dari tahap
1 melalui indikator-indikator tertentu
yang telah ditetapkan.
tahap 3 : melakukan percobaan pada
subyek yang lebih banyak atau pada
lokasi penelitian yang lain untuk
memperkuat atau menolak hasil dari
tahap 2.
tahap 4 : penelitian dilakukan setelah
hasil dipasarkan / digunakan.
Inti penelitian klinik
Membandingkan
kelompok yang dikenai perlakuan
(= kelompok eksperimen) dengan
kelompok yang tidak diberi perlakuan
(kelompok kontrol = concurent

hanya sampel saja yang tidak


mengetahui perbedaan bahan yang
dicobakan.
VALIDITAS HASIL PENELITIAN
tingkat keterpercayaan terhadap hasil
suatu penelitian
apakah hasil suatu penelitian benarbenar dapat dipercaya sehingga
hasilnya dapat digunakan/diterapkan
pada subyek yang berbeda atau lokasi
yang berbeda atau pada waktu yang
bebeda.
Validitas Internal
ketepatan mengidentifikasi perubahan
variabel terikat atau sejauh mana hasil
yang terjadi pada variabel terikat
akibat adanya pengaruh variabel
bebas atau pengaruh perlakuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
validitas internal

sejarah ;

kematangan seleksi ;

mudah dijawab,

prosedur tes ;

data yang diperoleh mudah diolah.

Instrumen

mortalitas ;

regresi ke arah nilai rata-rata

Validitas eksternal
kemungkinan generalisasi hasil
penelitian,
apakah hasil penelitian tsb. akan sama
bila dilakukan pada populasi yang
berbeda.
faktor-faktor yang mempengaruhi,
seleksi berbagai bias
pelaksana/petugas pretes
prosedur penelitian
gangguan penanganan perlakuan
berganda
INSTRUMEN PENELITIAN
alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan/pengambilan data
penelitian. Jenis instrumen yang
digunakan akan berbeda-beda
tergantung pada tujuan dan metoda
penelitian.
Contoh beberapa jenis instrumen

kuesioner dibedakan
kuesioner untuk keperluan
administrasi,
kuesioner untuk observasi
kuesioner untuk wawancara
Jenis kuesioner
menurut cara menjawabnya
kuesioner terbuka

kuesioner tertutup

Jenis kuesioner berdasarkan jawaban yang


diberikan
kuesioner langsung
kuesioner tidak langsung
Jenis kuesioner berdasarkan bentuknya
kuesioner pilihan ganda = kuesioner
tertutup
kuesioner isian = kuesioner terbuka
check list
rating scale = skala bertingkat
Kelebihan Kuesioner

instrumen tes atau soal untuk metoda


tes

Peneliti tidak harus melaksanakan


sendiri

instrumen angket atau kuesioner


untuk metoda wawancara

dapat dibagikan secara serentak pada


responden

instrumen chek list untuk metoda


observasi atau dokumentasi

dapat dijawab menurut kehendak dan


kondisi responden

ANGKET
ATAU KUESIONER
Kuesioner adalah suatu daftar
pertanyaan yang sudah tersusun
dengan baik berupa pertanyaan
secara tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi tentang
sesuatu hal dari responden
Syarat-syarat kuesioner yang baik
sesuai tujuan penelitian,
mudah ditanyakan,

dapat dibuat anonim sehingga


responden bebas menjawab secara
jujur
dapat dibuat terstandar
Kelemahan Kuesioner
sering terjadi kesalahan menjawab
oleh responden
sulit dicari validitasnya
kadang responden memberikan
jawaban yang tidak sebenarnya

bila dikirim lewat pos sering tidak


kembali

waktu pengembalian tidak bersamasama


pertanyaan untuk kuesioner perlu
diperhatikan beberapa hal :

Suatu metode pengumpulan data


dengan cara berbicara antara
pewawancara / interviewer dengan
responden / interviewee dengan
tujuan untuk memperoleh keterangan
secara lisan dari responden.

Keuntungan wawancara

pertanyaan harus jelas maksudnya

a. memperoleh informasi langsung

pertanyaan tidak terlalu luas, harus


sederhana

b. dapat menilai kebenaran


pernyataan responden

pertanyaan tidak terlalu panjang atau


menggabungkan beberapa
pertanyaan

c. membaca air muka / mimik


responden

pertanyaan tidak boleh mengarahkan

hindari pertanyaan yang bermakna


ganda

pertanyaan harus membantu ingatan


responden sehingga responden mudah
menjawab

pertanyaan harus memotivasi


responden untuk menjawab
pertanyaan hendaknya dapat
menyaring responden, artinya bila ada
hal-hal khusus yang perlu ditanyakan
harus didahului dengan pertanyaan
penyaring

Unsur-Unsur dalam Kuesioner


Jenis pertanyaan dalam kuesioner :
1. Pertanyaan tentang fakta
Contoh : data identitas, jumlah anak,
pendapatan,dll.
2. Pertanyaan tentang pendapat dan
sikap
3. Pertanyaan informatif
Isi pertanyaan disesuaikan dengan
tujuan penelitian dan kedalaman data.
Bentuk pertanyaan ada 2 yaitu
pertanyaan terbuka dan tertutup.
Urutan pertanyaan 4 bagian, yaitu :
pengantar, pertanyaan pemanasan,
pertanyaan tentang fakta, pertanyaan
pokok./ utama.
Wawancara

d. memberikan penjelasan bila


pertanyaan kurang dimengerti
responden
e. memancing jawaban bila responden
macet menjawab
Beberapa jenis wawancara

wawancara diagnostik dan


pengobatan,

wawancara tidak terpimpin,

wawancara terpimpin

wawancara bebas terpimpin

free talk dan diskusi

Biasanya sering digunakan dalam action


research
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Kegunaan penggunaan sampel
menghemat biaya ;
mempercepat pelaksanaan penelitian
menghemat tenaga
memperluas ruang lingkup penelitian
memperoleh hasil yang lebih akurat.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pengambilan sampel
membatasi populasi
mendaftar seluruh unit populasi
menentukan sampel yang akan dipilih
menentukan teknik sampling.
Langkah-langkah pengambilan sampel

menentukan tujuan penelitian

menentukan populasi penelitian

menentukan jenis data yang


diperlukan

menentukan teknik sampling

menentukan besar sampel

menentukan unit sampel yang dipilih

TEKNIK SAMPLING
random dan non random
random / acak

acak sederhana

acak sistematis

Acak stratifikasi

Acak gugus bertahap

non random

purposive sampling

Quota sampling

Accidental sampling

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Definisi Variabel gejala yg.


bervariasi (Sutrisno Hadi dalam
Suharsimi A., 2002) ;
gejala objek penelitian variabel adalah
objek penelitian yg. bervariasi ; contoh :
kadar Hb , kadar glukosa darah, status gizi,
tingkat pendidikan pasien, pengetahuan
pasien tentang, dll.
segala sesuatu yg. menjadi objek
penelitian (Sumadi S., 2000)
karakteristik subyek penelitian, bukan
subyek itu sendiri (Sudigdo S., 1995)
contoh : kadar hemoglobin bukan
hemoglobin, tekanan darah bukan
darah
Penggolongan Variabel

Variabel kuantitatif menyatakan


kuantitas / jumlah

Contoh : umur, kadar glukosa darah,


kadar trigliserida, dll.

Variabel kualitatif menyatakan


kualitas / mutu

Contoh : tingkat sosial ekonomi,


tekanan darah : tinggi - rendah, dll.

Skala VariabelKategorikal

Pengolahan data dimulai dengan :

Nominal

a. editing

Ordinal

b. skoring untuk data yang perlu diberi


/ dibuat
skor
c. koding untuk data yang perlu diberi
kode-kode
tertentu
d. tabulating yaitu data ditabulasi atau
dibuat
tabel
Analisis Data
univariat
analisis bivariat
analisis multivariat

Variabel dan Hipotesis

Numerik
Interval
Rasio
Jenis-Jenis Variabel
Variabel Bebas : variabel yg. bila
berubah akan mengakibatkan
perubahan variabel lain
= variabel independen = variabel prediktor
= variabel risiko = variabel kausa
Variabel Tergantung : variabel yg.
berubah akibat perubahan variabel
bebas
= variabel dependen = variabel efek =
variabel hasil = variabel outcome = variabel
event = variabel terikat
Pengaruh suplementasi folat terhadap
kadar folat, homosistein plasma dan

retinopati diabetik pada tikus SD


diabetes (diinduksi STZ)

landasan teori variabel tidak


bermakna ganda

V. bebas : suplementasi folat

Contoh : kadar glukosa darah

V. terikat :kadar folat, ...

definisi yg. digunakan sebagai


landasan teori variabel tsb.

Perbedaan kadar kolesterol total pada


lansia laki-laki dan perempuan
V. Bebas : jenis kelamin

V. Terikat : kadar kolesterol


Satu jenis variabel dapat mempunyai
fungsi yang berbeda tergantung pada
masalah penelitian.
Contoh : Berbagai Faktor Risiko yang
Mempengaruhi Kejadian Hipertensi
V. Terikat : kejadian hipertensi ;
V. Bebas : berbagai faktor risiko, misal :
keturunan, kebiasaan merokok ,
kegemukan,
Hubungan Kejadian Hipertensi dengan
Angka Kematian Lansia
V. Terikat : angka kematian lansia ;
V. Bebas : kejadian hipertensi
Variabel Perancu = confounding
variable :
variabel yg. berhubungan dengan
variabel bebas dan tergantung tetapi
bukan merupakan variabel antara

V
a
V
Va
Va
ri
a
ria
ria
a
V
V
ri
bel
bel
Va
b
a
a
a
be
ter
ria
e
ri
ri
bl
ba
ga
bel
a
a
el
s
nt
pe
b
b
l
un
Definisi Operasional
Variabel
ra
u
e
e
a
g tentang
definisi
dan deskripsi
nc
a
l
l
nru
variabel penelitian
spesifik dan dapat
l
diobservasi
/ tdiukur.
l
u 2 cara a
Ada
, yaitu :
u
cara langsung
bagaimana
cara
a
a
r
pengukuran variabel berdasarkan
r
r
a

cara tidak langsung diekspresikan


dengan kriteria manipulasi terhadap
variabel
Contoh : RD adalah kelainan retina
akibat komplikasi DM, ditandai dengan
hilangnya kapiler retina karena
iskemia retina progresif yg akan
memnyebabkan peningkatan
permeabilitas dan pertumbuhan
pembuluh darah baru retina. RD
ditegakkan dg pemeriksaan VEGF
plasma, ekspresi VEGF retina
dan kebocoran pembuluh darah retina

HIPOTESIS
Asal kata hypo = di bawah, thesa
= kebenaran hipotesis : suatu teori /
jawaban sementara yang perlu diuji
kebenarannya.
tidak setiap penelitian perlu hipotesis;
penelitian deskriptif, survai, atau
penelitian eksploratif atau penelitian
yang tidak bertujuan menguji
hubungan antar variabel,
membandingkan, atau menguji
pengaruh
Syarat Hipotesis yang Baik
kalimat deklaratif , jelas , sederhana
menjawab
permasalahan penelitian
berdasarkan landasan teori yang kuat.
Menyatakan hubungan/[perbedaan/
Memungkinkan diuji secara empiris,
mengandung istilah operasional
Rumusan harus khas menggambarkan
variabel-variabel yang diukur
Mengandung istilah operasional
Jenis-Jenis Hipotesis

Hipotesis Kerja = Hipotesis


Alternatif Ha ; menyatakan :
a. adanya hubungan / pengaruh

kolesterol total antara lansia laki-laki


dengan lansia wanita

b. adanya perbedaan

Berdasarkan isinya
hipotesis

2 jenis

Contoh :
a. Ada pengaruh suplementasi sirup besi
dan seng terhadap kadar albumin balita KEP

a. Hipotesis Mayor = hpt.induk =


hpt.utama

b. Ada perbedaan kadar kolesterol total


antara lansia laki-laki dan lansia wanita

b. Hipotesis Minor = hpt.penunjang =


hpt.anak

Hipotesis kerja ada 2 jenis


Hipotesis satu ekor, menyatakan
tentang

hubungan / pengaruh / perbedaan yang


sudah jelas arahnya
b. Hipotesis dua ekor,
menyatakan tentang hubungan / pengaruh /
perbedaan yang
belum jelas arahnya

Contoh : HIPOTESIS SATU EKOR

a. Semakin sering frekuensi


suplementasi
sirup besi dan seng semakin tinggi
kadar albumin balita KEP

Contoh : a. keturunan berpengaruh


terhadap kejadian hipertensi

b. kebiasaan merokok
berpengaruh
terhadap kejadian hipertensi
c. kegemukan berpengaruh
terhadap kejadian hipertensi
Unsur yang Mendasari Hipotesis
Teori yang kuat berkaitan dengan
masalah yang diteliti
Fakta empirik atau informasi yang
diketahui atas hasil penelitian
terdahulu
Asumsi peneliti atas dasar teori dan
fakta empirik
Kegunaan Hipotesis
tuntunan arah penelitian

b. Kadar kolesterol total lansia laki-laki


lebih rendah daripada lansia wanita

. Hipotesis Nol = Hipotesis Statistik


Ho ;
CONTOH 2 EKOR

tidak adanya hubungan / pengaruh

tidak adanya perbedaan

Contoh :

a. Tidak ada pengaruh suplementasi


sirup besi dan seng terhadap
kadar albumin balita KEP

b. Tidak ada perbedaan kadar

alat untuk melokalisasikan fenomenafenomena + menuntun cara


identifikasi variabel penelitian
petunjuk pemilihan prosedur atau
rancangan penelitian.
mengarahkan pada penetapan
populasi / subyek penelitian + teknik
pengambilan sampel.
petunjuk pemilihan cara pengolahan
dan analisis data

POPULASI DAN SAMPEL

Sampel bagian dari populasi yg


dipilih dg cara tertentu hingga
dianggap dpt mewakili populasinya.
Cth yg salah: Populasi pasien yg
diteliti ini terdiri dari 100 anak balita
yg berobat di poliklinik X
yg dimaksud sampel ?
Judul : PENGARUH ISOFLAVON
KEDELAI TERHADAP PENUAAN KULIT
PADA WANITA PREMENOPAUSE
Populasi target : Wanita
Premenopause

Populasi sejumlah besar subyek


yang memp karakteristik tertentu
Subyek manusia, hewan coba,
data lab dll
Karakt subyek sesuai dg ranah
dan tujuan penel
Populasi dibagi menjadi 2:
* Populasi target (target population)
* Populasi terjangkau (accessible
population)

Populasi terjangkau : Wanita


Premenopause yang bekerja sebagai
karyawati RSD Karyadi dan RS
Roemani Semarang yang bersedia ikut
dalam penelitian.
Sampel penelitian : Karyawati RSDK
dan RS Roemani Semarang sesuai
kriteria sampel.
Besar sampel :
4 (Z + Z )
2n =

Populasi target populasi yang merp


sasaran akhir penerapan hasil
penelitian
Biasanya dibatasi oleh karakteristik
demografis (mis usia, jns kel) dan
karakteristik klinis
Cth populasi target : anak balita, ibu
hamil, remaja pengguna narkoba,
pasangan usia subur, lansia, remaja
putri dll
Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah populasi
target yang dapat dijangkau peneliti
Atau bagian dari populasi target yg
dibatasi tempat dan waktu
Dari populasi terjangkau dipilih sampel
yg tdd subyek yg akan langsung
diteliti
Sampel

atau populasi sumber (source


population)
Populasi target

Jumlah sampel tiap kelompok 30 orang


Kriteria inklusi :
1. Wanita premenopause umur 40-45tahun
dan siklus haidnya tak teratur
2. Status kawin
3. Sehat, berdasarkan pemeriksaan fisik
tidak ada benjolan pada payudara dan atau
perut bagian bawah
4. Tidak ada riwayat keganasan pada
payudara dan atau rahim baik diri sendiri
maupun keluarga.
5. Tidak ada riwayat gizi buruk yang
ditentukan berdasar IMT < 19
Lanjutan kriteria inklusi :
6. Tidak ada riwayat penurunan BB yang
cepat
7. Tidak menggunakan sediaan estrogen
8. Tidak memakai kosmetik anti menua

9. Bersedia mengikuti penelitian yang akan


dilakukan dan sanggup mengikuti jadwal
sampai selesai sesuai dengan ketentuan
penelitian. Kesediaan itu diperkuat dengan
mengisi dan menandatangani surat
pernyataan tentang kesediaan mengikuti
penelitian.
Kriteria eksklusi :
1. Sampel menolak diteliti

Subyek yg benar diteliti adlh subyek


yg benar mengikuti penel sampai
selesai
Kelp ini mrp bag dr subyek terpilih
dikurangi dg drop out, loss to followup, dll
Mrp sampel yg dianalisis
Mengapa digunakan sampel

2. mengalami menorhagi atau metroraghia.

Lebih murah

Karyawati RSDK dan RS Roemani


Semarang yang memenuhi syarat,
diambil dengan menggunakan teknik
pencuplikan sederhana (Simple
Random Sampling) dicuplik sebanyak
60 karyawati.

Lebih mudah

Subyek terpilih atau sampel yg


dikehendaki

Lebih cepat
Lebih akurat
Mewakili pop (jika diambil dg cara yg
benar)
Lebih spesifik

Subyek terpilih (eligible subjects) atau


sampel yg dikehendaki (intended
sample) mrp bag dr pop terjangkau
yg direncanakan utk diteliti langsung
yaitu mrk yg memenuhi kriteria
pemilihan, yi kriteria inklusi dan
eksklusi dan terpilih sbg subyek yg
akan diteliti
Subyek yg benar diteliti
Subyek yg benar diteliti adlh
subyek nyg benar mengikuti penel sampai
selesai, klp ini mrp bagn dr subyek terpilih
dikurangi drop out, loss to follow-up, dll.
Kriteria inklusi dan eksklusi
Kriteria inklusi :
adlh karakt umum subyek penel pd pop
target dan pd pop terjangkau.
Kriteria eksklusi subyek yg mmnhi
kriteria inklusi hrs dikeluarkan dr studi
krn pelbagai sebab spt a.l.:
1. Trdpt kead atau peny lain yg mengganggu
pengukuran atau interpretasi
2. Terdpt kead yg mengganggu
kemampulaksanaan spt pasien yg tdk memp
tmpt tinggl tetap sulit dihub.
3. Hambatan etis
4. Subyek menolak berpartisipasi
Subyek yg benar diteliti

Pemilihan pop terjangkau


Pemilihan pop terjangkau sematamata didasarkan pd kenyataan praktis
atau faktual.

Cth : studi ttg pemberian ASI di


daerah pedesaan

menunjang kegiatan
pembangunan yang sedang
berjalan, penelitian untuk
melandasi kebijakan
pengambilan keputusan atau
administrator.

Pop target ibu laktasi


Pop terjangkau ibu laktasi di Desa
Margerejo
pemilihan ibu laktasi di Desa Margorejo
didasarkan pd kenyataan bhw pemberian ASI
eksklusif rendah di daerah tsb dan mudah
menghubungi desa tsb
Jd bukan krn ibu laktasi di desa Margorejo
representatif utk seluruh ibu di pedesaan
Dmk juga pemilihan pasien stroke yg
dirawat di RSCM semata-mata
didasarkan atas alasan praktis, bukan
krn pasien stroke di RSCM mewakili
pasien stoke pd umumnya.

Dilihat dari segi tujuannya,


penelitian terapan
berkepentingan dengan
penemuan-penemuan yang
berkenan dengan aplikasi dan
sesuatu konsep-konsep teoritis
tertentu.

JENIS-JENIS PENELITIAN

Penetapan subyek terpilih


Proses ini dpt dan hrs dilakukan dg
prosedur ttt, shg dpt diperoleh sampel
yg representatif thd pop terjangkau
Subyek yg benar diteliti
menyangkut apakah subyek yg telah
dipilih menolak diteliti (non-response) atau
terdpt drop out atau loss to follow-up
JENIS-JENIS PENELITIANMenurut
Penggunaannya
Penelitian dasar atau penelitian murni
( pure research )

Penelitian terapan ( applied research )


Penelitian dasar atau penelitian murni
( pure research ).

penelitian yang bertujuan untuk


meningkatkan pengetahuan ilmiah
atau untuk menemukan bidang
penelitian baru tanpa suatu tujuan
praktis tertentu. Artinya kegunaan
hasil penelitian itu tidak segera
dipakai namun dalam waktu jangka
panjang juga akan terpakai.

Penelitian terapan
( applied research )

penelitian yang bertujuan untuk


meningkatkan pengetahuan
ilmiah dengan suatu tujuan
praktis. Berarti hasilnya
diharapkan segera dapat
dipakai untuk keperluan praktis.
Misalnya penelitian untuk

PENELITIAN HISTORIS
UNTUK MEMBUAT REKONSTRUKSI
MASA LAMPAU SECARA
SISTEMATIS DAN OBYEKTIF
CARA : MENGUMPULKAN,
MENGEVALUASI, MEMVERIFIKASI
BUKTI-BUKTI UNTUK
MEMPEROLEH FAKTA DAN
KESIMPULAN YANG KUAT

Data yang dikumpulkan biasanya hasil


pengamatan orang lain seperti suratsurat arsip atau dokumen-dokumen
masa lalu. Penelitian seperti ini jika
ditujukan kepada kehidupan pribadi
seseorang, maka penelitian disebut
penelitian biografis.
PENELITIAN PERKEMBANGAN
UNTUK MENYELIDIKI POLA DAN
URUTAN PERTUMBUHAN DAN
ATAU PERUBAHAN

DAN
MEMBANDINGKAN
HASILNYA
DENGAN KELOMPOK
KONTROL

CIRI :
FOKUS PADA PERKEMBANGAN
VARIABEL SELAMA BEBERAPA BULAN
ATAU TAHUN

UNTUK MEMPELAJARI SECARA


INTENSIF TENTANG LATAR
BELAKANG KEADAAN SEKARANG
DAN INTERAKSI LINGKUNGAN
(INDIVIDU, KELOMPOK, LEMBAGA,
MASYARAKAT)

UNTUK
MENYELIDIKI
HUBUNGAN
SEBAB AKIBAT

kekhususan
Subjek yang diteliti terdiri dari
suatu kesatuan ( unit ) secara
mendalam, sehingga hasilnya
merupakan gambaran lengkap
atau kasus pada unit itu. Kasus
bisa terbatas pada satu orang
saja, satu keluarga, satu
daerah, satu peristiwa atau
suatu kelompok terbatas lain.
ubahan-ubahan yang diteliti
juga terbatas, dari ubahanubahan dan kondisi-kondisi
yang lebih besar jumlahnya,
yang terpusat pada aspek yang
menjadi kasus. Biasanya
penelitian ini dengan cara
longitudinal.

Penelitian Kausal-Komparatif

Kekhususan

Pengumpulan data mengenai


gejala yang diduga mempunyai
hubungan sebab akibat itu
dilakukan setelah peristiwa
yang dipermasalahkan itu telah
terjadi ( penelitian bersifat ex
post facto ).

Suatu gejala yang diamati,


diusut kembali dari suatu faktor
atau beberapa faktor pada
masa lampau.

PENELITIAN KORELASIONAL
UNTUK MENDETEKSI KAITAN
ANTARA 1 FAKTOR/VARIABEL
DENGAN FAKTOR/VARIABEL LAIN

PENELITIAN EKSPERIMEN SEMU


HAMPIR SAMA
DENGAN
EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN
TETAPI

PENGARUH FAKTOR LAIN

TIDAK DAPAT DIKONTROL


SECARA PASTI

Bersifat fleksibel, dapat


diadakan perubahan selama
proses penelitian bila dianggap
penting untuk pembaruan
( inovasi ).

Ragam penelitian ditinjau dari


bidangnya adalah: penelitian
pendidikan (lebih lanjut lagi
pendidikan guru, pendidikan ekonomi,
pendidikan kesenian), ketekhnikan,
ruang angkasa, pertanian, perbankan,
kedokteran, keolahragaan, dan
sebagainya.

Penelitian rekayasa (termasuk


penelitian perangkat lunak) adalah
penelitian yang menerapkan ilmu
pengetahuan menjadi suatu
rancangan guna mendapatkan kinerja
sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan.

Rancangan tersebut merupakan


sintesis unsur-unsur rancangan yang
dipadukan dengan metode ilmiah
menjadi suatu model yang memenuhi
spesifikasi tertentu.

CARA :
PENERAPAN
LANGSUNG
Penelitian diarahkan untuk
UNTUK

membuktikan bahwa rancangan


tersebut memenuhi spesifikasi yang
ditentukan. Penelitian berawal dari
menentukan spesifikasi rancangan
yang memenuhi spesifikasi yang
ditentukan, memilih alternatif yang
terbaik, dan membuktikan bahwa
rancangan yang dipilih dapat
memenuhi persyaratan yang
ditentukan secara efisiensi, efektif dan
dengan biaya yang murah.

MENGEMBANGKAN
KETRAMPILAN BARU
ATAU CARA PENDEKATAN BARU
DAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH
Penelitian Tindakan

Misalnya, meneliti keterampilan kerja


yang sesuai bagi siswa putus sekolah
di suatu daerah.

Penelitian pengembangan
keterampilan mengisi program B
kurikulum SMA 1984.

Kekhususan

Dipersiapkan untuk kebutuhan


praktis yang berkaitan dengan
dunia kerja.
Penelitian didasarkan pada
pengamatan aktual dan data
tingkah laku. Menyiapkan
program kerja untuk
pemecahan masalah.

Penelitian perangkat lunak komputer


dapat digolongkan dalam penelitian
rekayasa.

Menurut Etika Penelitian


penelitian terapetik,
non-terapetik,
subyek khusus
penelitian terapetik
penelitian yang dilakukan pada pasien
dan ditujukan untuk pencapaian
penyembuhan, baik dengan
memberikan obat maupun dengan
cara lain, seperti pembedahan atau
radiasi.

penelitian
non terapetik
penelitian pada pasien serta tidak
berkaitan langsung dengan
pengobatan, meskipun akhirnya hasil
tersebut akan memberikan manfaat
pada terapi. Penelitian ini bertujuan
mencari data kausal maupun
konseptual yang dapat menjelaskan
terjadinya suatu sindroma.
Penelitian non-terapetik hendaknya
jangan dilakukan pada ibu hamil atau
menyusui yang mungkin dapat
memberikan resiko pada janin dan
bayi. Contohnya adalah: pemeriksaan
kadar C-peptide pada pasien DM,
dapat menentukan apakah DM
tersebut Tipe IDDM ataukah NJDDM,
yang pada akhirnya penelitiannya
akan bermanfaat pada bidang terapi.
Penelitian Pada Subyek
Khusus/Tertentu

Penelitian pada subyek khusus atau


tertentu, pada umumnya adalah
penelitian yang diterapkan pada
subyek yang memiliki ketergantungan
pada orang lain (dependent-person),
misalnya pada:
a. bayi atau anak di bawah umur,
b. wanita hamil atau menyusui,
c. pasien dengan gangguan jiwa atau
keterbelakangan mental, dan
d. kelompok sosial di bawah pengaruh
pimpinan atau penguasa, misalnya:
mahasiswa kedokteran, perawat,
pegawai rumah sakit, pegawai
farmasi, ketentaraan, penghuni
lembaga pemasyarakatan, dan pasien
penyakit di daerah endemik.
Sumber Data dan Metode Pengumpulan
Data

Berdasarkan sumbernya

Data Primer: data yang diperoleh


peneliti

langsung dari sumbernya

artinya siap diolah dan dianalisis oleh


peneliti\

Contoh Instansi penyedia data:

Biro Pusat Statistik (BPS)

Bank Indonesia

Badan Meteorologi dan


Geofisika

Dinas kesehatan, Puskesmas,


Klinik, RB

RS, Lab Klinik, BLK, dll.

Metode pengumpulan data penelitian

a. Observasi

b. Wawancara

c. Kuesioner (Daftar Pertanyaan)

d. Pengukuran Fisik

e. Percobaan Laboratorium

Semua metode mensyaratkan pencatatan


yang detail, lengkap, teliti dan jelas

Untuk mencapai kelengkapan,


ketelitian dan kejelasan data,
pencatatan data harus dilengkapi
dengan:

Nama pengumpul data

Tanggal dan waktu


pengumpulan data

Lokasi pengumpulan data

Keterangan-keterangan
tambahan

data/istilah/responden
Semua butir (item) yang ditanyakan dalam
semua metode pengumpulan data haruslah
sejalan dengan rumusan masalah dan/atau
hipotesis penelitianObservasi atau

Data Sekunder: data yang


didapat/dikutip

dari data primer (orang/instansi/lainnya)


Data Sekunder cenderung siap pakai,
pengamatan melibatkan semua indera

(penglihatan, pendengaran, penciuman,


pembau, perasa)
If observation are made using a defines
scale -> MEASUREMENT
Mis. : Menggunakan termometer untuk
mengukur suhu
TEKNIK OBSERVASI

MERUPAKAN PENDEKATAN ATAU


TEKNK UNTUK MENDAPATKAN DATA
PRIMER DENGAN CARA MENGAMATI
LANGSUNG.OBYEK DATANYA.

PENDEKATAN LAIN YANG DAPAT


DIGUNAKAN UNTUK MENDAPATKAN
DATA PRIMER ADALAH PENDEKATAN
KOMUNIKASI (COMMUNICATION
APPROACH). PENDEKATAN INI
MERUPAKAN PENDEKATAN YANG
BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN
SUMBER DATA. CTH:TEKNIK
WAWANCARA.

PENDEKATAN OBSERVASI BERBEDA


DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKASI
KARENA PENDEKATAN OBSERVASI
TIDAK BERINTERAKSI LANGSUNG
DEnGAN OBYEK DATANYA, TETAPI
HANYA MENGOBSERVASI SAJA.
PENDEKATAN INI BAIK UTK MENGAMATI
SUATU PROSES, KONDISI, KEJADIAN
ATAU PERILAKU MANUSIA.

PENDEKATAN KOMUNIKASI BAIK UTK


MENGUMPULKAN DATA MENGENAI
SIKAP, MOTIVASI OPINI, EKSPEKTASI
ATAU INTENSI RESPONDENNYA.

MENGOBSERVASI TIDAK HANYA


MENGAMATI SAJA.

PENDEKATAN OBSERVASI UTK


MENGUMPULKAN DATA DAPAT
DILAKUKAN DENGAN MENGAMATI
(DENGAN MATA), MENDENGARKAN,
MEMBACA (DENGAN PIKIRAN,
MENCIUM, DAN MERABA)

KLASIFIKASI PENDEKATAN OBSERVASI

OBSERVASI PERILAKU (BEHAVIORAL


OBSERVATION)

OBSERVASI NON PERILAKU NON


BEHAVIORAL OBSERVATION)

OBSERVASI PERILAKU

1. ANALISIS NON VERBAL DAPAT


DILAKUKAN PADA GERAKAN BUKAN
UCAPAN SEPERTI MISALNYA
OBSERVASI TERHADAP BAHASA
TUBUH, EKSPRESI WAJAH DSB.
2. ANALISIS LINGUISTIK DILAKUKAN PADA
ANALISIS BAHASAYANG DIGUNAKAN OLEH
SESEORANG ATAU BERAPA ORANG YANG
SEDANG BERINTERAKSI
3. ANALISIS LINGUISTIK EKSTRA: DILAKUKAN
DENGAN MENGEVALUASI 4 DIMENSI YAITU
VOKAL, TEMPO, INTERAKSI, DAN CARA
BICARA).
4.ANALISIS SPATIAL: MENGOBSERVASI
HUBUGAN ANTARA ORANG SECARA FISIK.
CONTOHNYA ADALAH OBSERVASI TENTANG
BAGAIMANA SALESMAN MENDEKATI
PELANGGAN SECARA FISIK.
OBSERVASI NON PERILAKU
1. ANALISIS CATATAN (RECORD
ANALYSIS) DAPAT BERUPA
PENGUMPULAN DATA BAIK DARI
CATATAN DATA SEKARANG ATAU
CATATAN DATA HISTORIS.
2. ANALISIS KONDISI FISIK (PHYSICAL
CONDITION ANALYSIS)DILAKUKAN
PADA DATA KONDISI FISIK SEPERTI
FISIK SEDIAAN PABRIK, KONDISI
KEAMANAN PABRIK)
3. ANALISIS PROSES FISIK (PHYSICAL
PROCESS ANALYSIS) DAPAT BERUPA
OBSERVASI PADA TIME DAN MOTON
DARI SUATU PROSES, PROSEDURPROSEDUR AKUNTANSI DSB.
MELAKUKAN OBSERVASI

OBSERVASI SEDERHANA
MERUPAKAN OBSERVASI YANG
TIDAK MEMPUNYAI PERTANYAAN
RISET

OBSERVASI SEDERHANA
DILAKUKAN DI PENELITIAN
EKSPLORATORI

OBSERVASI TERSTRUKTUR
MERUPAKAN OBSERVASI YANG
MEMILIKI PROSEDUR
TERSTRUKTUR.

LANGKAH OBSERVASI TERSTRUKTUR

MENENTUKAN DATA YANG


DIOBSERVASI (VARIABEL YANG
AKAN DIOBSERVASI PERLU DI
DEFINISIKAN DAHULU BAIK

DIFINISI NARATIF-DALAM
BENTUKALIMAT UNTUK
MENJELASKAN MAKNANYA DAN
DEFINISI OPERASIONALNYABERUPA CARA MENGUKURNYA).

KELEMAHAN OBSERVASI
KELEMAHAN OBSERVASI

Wawancara terbagi menjadi:

MEMBUAT RENCANA
PENGUMPULAN DATA: SIAPAM
KAPAN, BAGAIMANA,DI MANA
AKAN DIOBSERVASI

a. Wawancara tidak terstruktur

b. Wawancara terstruktur

Jenis Wawancara:

MEMILIH DAN MELATIH PENGAMAT

MENCATAT DAN MEREKAM YANG


DI OBSERVASI

a. Wawancara langsung (face to


face)

b. Wawancara tidak langsung:


misalnya dengan

VALIDITAS OBSERVASI

SEWAKTU MELAKUKAN
OBSERVASI, PENGAMAT ATAU
PENGOBSERVASI BERADA DI
LOKASI OBSERVSI

KEHADIRAN PENGAMAT SECARA


FISIK MEMPENGARUHI SUBYEK
PENELITIAN

RESPON YANG BERUBAH KARENA


KEHADIRAN PENGAMATAN
DISEBUT REAKTIVITY RESPONSE.

WEB MENGUSULKAN CARA


PEMECAHAN DENGAN
UNOBSTRUCTIVE MEASURE.

CARA INI DILAKUKAN MELALUI


OBSERVASI TIDAK LANGSUNG
YANG KREATIF, MISALNYA LACAK
FISIK, MELIHAT KEUSANGAN
BENDA YANG DIGUNAKAN DSB.

telepon atau internet (on-line)


TEKNIK WAWANCARA

WAWANCARA ADALAH TEKNIK


KOMUNIKASI DUA ARAH UNTUK
MENDAPATKAN DATA DARI
RESPONDEN

WAWANCARA DAPAT BERUPA


WAWANCARA PERSONAL
9PERSONAL INTERVIEW DAN
WAWANCAR TELP (TELEPHONE
INTERVIEW)

FAKTOR SUKSES WAWANCARA


PERSONAL

RESPONDEN YANG DIPILIH HARUS


MEMPUNYAI INFORMASI YANG
DIINGINKAN

RESPONDEN HARUS MAU BEKERJA


SAMA DENGAN BAIK SEHINGGAN
MAU MEMBERIKAN INFORMASI
YANG DIBUTUHKAN OLEH
PEWAWANCARA

KEBAIKAN OBSERVASI
1. UNTUK DATA YANG BERUPA
CATATAN DAN PROSEDURPROSEDUR MEKANIK, OBSERVASI
MERUPAKAN CARA SATU SATUNYA
YANG DAPAT DILAKUKAN

PERMASALAHAN WAWANCARA

4. DATA DIPEROLEH LANGSUNG DARI


PENGATURAN ALAMIAH (NATURAL
SETTING) YANG BELUM DIUBAH
ATAU DIBUAT OLEH PENELITI.

PEWAWANCARA GAGAL MEMBUAT


RESPONDEN BEKERJASAMA
DENGAN BAIK YANG AKIBATNYA
RESPONDEN MEMBERIKAN
JAWABAN YANG BIAS. SOLUSINYA
ADALAH PEWAWANCARA HARUS
MEMBUAT PESPONDEN
BEKERJASAMA DENGAN BAIK.

5. OBSERVASI TIDAK MENANYAKAN


LANGSUNG KEPADA RESPONDEN,
SEHINGGA TIDAK MEMBUAT
RESPONDEN TERTEKAN.

PEWAWANCARA GAGAL
MELAKUKAN WAWANCARA
DENGAN PROSEDUR YANG BENAR
DAN KONSISTEN

PEWAWANCARA GAGAL
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN
WAWANCARA YANG

2. DATA DIPEROLEH SECARA


ORISINAL PADA SAAT TERJADINYA
3. OBSERVASI MENGHINDARI DATA
YANG DILUPAKAN.

MENYENANGKAN. JAWABAN
RESPONDEN BIAS KARENA
RESPONDEN MERASA TIDAK
NYAMAN.

PEWAWANCARA GAGAL
MENANGKAP JAWABAN YANG
TIDAK JUJUR DARI RESPONDEN.
SERING TERJADI KARENA
SERPONDEN MEMBERIKAN
JAWABAN SEKENANYA
PEWAWANCARA GAGAL
MEMPENGARUHI PERILAKU
RESPONDEN. SERING TERJADI
KARENA PERTANYAAN YANG
DIAJUKAN TIDAK TEPAT
PEWAWANCARA GAGAL MENCATAT
JAWABAN DENGAN LENGKAP
BIS KARENA FISIK. KEHADIRAN
PEWAWANCARA MENYEBABKAN
RESPONDEN CEMAS
BIAS LAIN DARI RESPONDEN
ADALAH KARENA PERTANYAAN
YANG MENYANGKUT DAERAH
PRIBADI RESPONDEN SEPERTI
UMUR, MASALAH PRIBADI,
KEKAYAAN DST.

MEMBERIKAN PERTANYAAN
KLARIFIKASI JIKA JAWABAN
MELENCENG ATAU TIDAK JELAS

MEYAKINKAN BAHWA TOPIK


WAWANCARA PENTING

MEMBUAT SITUASI WAWANCARA


MENYENANGKAN

MEYAKINKAN BAHWA RESPONDEN


ADALAH ORANG YANG SUKA
MEMBANTU

MENGHINDARI MEMPERMALUKAN
RESPONDEN

MENGHINDARI ISI WAWANCARA


YANG TIDAK DISUKAI RESPONDEN

MENGHINDARI RASA TAKUT


RESPONDEN UNTUK
BERPARTISIPASI

KEBAIKAN WAWANCARA PERSONAL

KERJASAMA YANG BAIK DARI


RESPONDEN DAPAT DILAKUKAN

PEWAWANCARA DAPAT
MELAKUKAN PROBING UNTUK
MENGURANGI JAWABAN YANG
BIAS

BANTUAN VISUAL KHUSUS ATAU


ALAT PENILAI LAINNYA DAPAT
DILAKUKAN

RESPONDEN YANG TIDAK


MEMPUNYAI PENGETAHUAN DAPAT
DIIDENTIFIKASI

PEWAWANCARA DAPAT
MENYARING RESPONDEN SESUAI
DENGAN YANG DIBUTUHKAN

VALIDITAS WAWANCARA PERSONAL

PEWAWANCARA MEMBERIKAN
KESAN MENGERTI DAN
MENDENGARKAN. EKSPRESI
PEWAWANCARA SANGAT PENTING
UNTUK MEYAKINKAN JAWABAN
RESPONDEN, MISALNYA DENGAN
MENGANGGUKKAN KEPALA.
UNTUK PENEKANAN MUNGKIN
PEWAWANCARA DAPAT BERKATA
SAYA MENGERTI DAN
MENDENGARKAN.
MEMBERI WAKTU RESPONDEN
UNTUK BERBICARA LAGI SETELAH
RESPONDEN MENGAKHIRI
KALIMATNYA.
MENGULANGI PERTANYAAN JIKA
RESPONDEN RAGU-RAGU ATAU
TIDAK MENGERTI DENGAN
PERTANYAANNYA

MENGULANG JAWABAN
RESPONDEN

MEMBERI PERTANYAAN NETRAL


SEPERTI APA YANG ANDA
MAKSUD?, TERUS
BAGAIMANA?

KELEMAHAN WAWANCARA PERSONAL

BIAYA MAHAL JIKA RESPONDEN


TIDAK DAPAT MUDAH DIAKSES

MEMBUTUHKAN PEWAWANCARA
YANG TERLATIH

WAKTU PENGUMPULAN DATA


LAMA

BEBERAPA RESPONDEN TIDAK


MAU BERBICARA DENGAN ORANG
YANG TIDAK DIKENALDI
RUMAHNYA

BEBERAPA AREA PEMUKIMAN


SULIT UNTUK DIJANGKAU

RESPONDEN DAPAT DIATUR ATAU


DILATIH OLEH PEWAWANCARA
UNTUK MENJAWAB SESUAI
KEHENDAK PEWAWANCARA

RESPON DAPAT TIDAK SELESAI


JIKA SAMBUNGAN TELEPON
TERPUTUS DI TENGAH

ILUSTRASI TIDAK DAPAT


DIGUNAKAN SEWAKTU
WAWANCARA

WAWANCARA LEWAT TELEPON


ADALAH WAWANCARA YANG
DILAKUKAN LEWAT TELEPON.
WAWANCRA INI BANYAK DILAKUKAN
JIKA RESPONDEN BANYAK DAN
MENYEBAR DAN TIDAK DAPAT
DIDATANGI SATU PERSATU.
KEBAIKAN WAWANCARA TELEPON

BIAYA LEBIH MURAH


DIBANDINGKAN DENGAN
WAWANCARA PERSONAL
LETAK GEOGRAFIK RESPONDEN
DAPAT LEBIH MELUAS DAN
MENYEBAR TANPA PENINGKATAN
BIAYA YANG TINGGI
HANYA MEMBUTUHKAN SEDIKIT
ATAU TIDAK MEMBUTUHKAN
PEWAWANCARA SAMA SEKALI

MENGURANGI BIAS DARI


PEWAWANCARA

WAKTU PENYELESAIAN YANG


CEPAT

AKSES YANG LEBIH BAIK KE


RESPONDEN KARENA DAPAT DI
TELEPON BERKALI-KALI JIKA
BELUM TERSAMBUNG

DAPAT DIGUNAKAN KOMPUTER


UNTUK MENELEPON DENGAN
NOMOR TELEPON YANG ACAK

DAPAT MENGGUNAKAN CATI


SEHINGGA DATA DAPAT
LANGSUNG DAPAT DIREKAM DI
KOMPUTER

KELEMAHAN WAWANCARA TELEPON

TINGKAT RESPON LEBIH RENDAH


DIBANDINGKAN WAWANCARA
PERSOAL

BIAYA PULSA TELEPON MAHAL


JIKA AREA MENYEBAR SECARA
GEOGRAFIK

BANYAK NOMOR TELEPON YANG


TIDAK TERCATAT

LANGKAH EKSPERIMEN
1. MEMILIH VARIABLE YANG RELEVAN
2. MENETUKAN TINGKAT DARI
TREATMEN
3. MENGONTROL LINGKUNGAN
EKSPERIMEN
4. MEMILIH DESIGN EKSPERIMEN
YANG SESUAI
5. MEMILIH SUBYEK
6. MELAKUKAN UJI-PILOT
7. MEREVISI EKSPERIMEN
8. MELAKUKAN UJI EKSPERIMEN
9. MENCATAT HASIL EKSPERIMEN
Pengukuran Fisik

Alat ukur harus dikalibrasi


sebelum mulai melakukan
pengukuran

Alat ukur harus memenuhi


standar penelitian

Alat ukur harus mudah dijalankan


dan dikendalikan

Pengukuran memperhatikan
kondisi yang disyaratkan dalam
perumusan masalah (misalnya:
suhu atau tekanan)

Perancangan Percobaan dan Penelitian


dalam Laboratorium

Sebelum melakukan percobaan


laboratorium, dilakukan
perancangan percobaan

Dalam proses perancangan


percobaan, unit penelitian dan
perlakuan yang akan dikenakan
pada setiap unit penelitian
direncanakan

Memahami
perbedaan tehnik
dan alat dalam
pengumpulan
data
Sebaiknya
dilakukan pelatihan
kepada pewawancara
/ observer, ujicoba
instrumen penelitian
dan uji validasi

2.

Skala Guttman

3.

Skala Semantic Deferensial

4.

Skala Rating

Skala Likert

Skala Likerts digunakan untuk


mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.

Contoh:

Pelayanan rumah sakit ini sudah


sesuai dengan apa yang saudara
harapkan.
a. Sangat setuju

skor

b. Setuju

skor

c. Tidak ada pendapat

skor

d. Tidak setuju

skor

e. Sangat tidak setuju

skor

5
4
3
2
1

BIAS DALAM PENGUMPULAN DATA


Dapat terjadi disebabkan :

Skala Guttman

Skala Guttman akan memberikan


respon yang tegas, yang terdiri
dari dua alternatif.

Misalnya :

INSTRUMEN PENELITIAN / KUESIONER


OBSERVER / PEWAWANCARA
EFEK PERTANYAAN TERHADAP
RESPONDEN / INFORMAN
MEMORY RECALL RESPONDEN /
INFORMAN

CEK LIS

Desain Pengukuran
1.

Skala Likert

Ya
Baik

Tidak
Buruk

Pernah

Belum Pernah

Punya

Tidak Punya

Skala Semantik Deferensial

Skala ini digunakan untuk


mengukur sikap tidak dalam
bentuk pilihan ganda atau
checklist, tetapi tersusun dari
sebuah garis kontinuem dimana
nilai yang sangat negatif terletak
disebelah kiri sedangkan nilai
yang sangat positif terletak
disebelah kanan.

Contoh: Bagaimana tangggapan


saudara terhadap pelayanan di
rumah sakit ini ?

Skala Rating

Dalam skala rating data yang


diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru
mentranformasikan data
kuantitatif tersebut menjadi data
kualitatif.

bidan ..

ahli gizi .

Adalah skala pengukuran yang


sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar
tingkatan, dan jarak atau interval
antar tingkatan sudah jelas,
namun belum memiliki nilai 0
(nol) yang mutlak.

Contoh:

Kenyamanan ruang loby RS CBA:


4

Skala Interval

Contoh:

perawat

Kebersihan toilet RS CBA:

1. Skala Pada
Termometer

2. Skala Pada Jam

DESAIN SKALA

3. Skala Pada Tanggal

Skala dalam penelitian ada lima


tingkatan:

Skala Rasio

Adalah skala pengukuran yang


sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar
tingkatan, dan jarak atau interval
antar tingkatan sudah jelas, dan
memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak .

Contoh:

1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
Skala Nominal]

Skala nominal adalah skala yang


hanya digunakan untuk
memberikan kategori saja

2. Pendapatan
3. Kadar kolesterol

Contoh:
Wanita
Laki-laki

1. Berat Badan

1
2

Skala Ordinal

Adalah skala pengukuran yang


sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar
tingkatan, akan tetapi jarak atau
interval antar tingkatan belum
jelas.

Contoh:

Berilah peringkat tenaga


medis/kesehatan berdasarkan kualitas
pelayanannya !
dokter

Ringkasan
Tentang
Skala
DATA, VARIABEL
DAN SKALA PENGUKURAN

- kadar hemoglobin 12,0 gr/dl


Data berasal dari kata Latin yaitu
datum. Bentuk jamak dari kata
datum adalah data.
Data adalah kumpulan hasil
pengamatan atau pengukuran
terhadap sifat atau karakteristik
yang diteliti.
Sifat atau karakter yang akan
diamati atau diukur disebut
variabel

Berdasarkan sumber data yaitu:


a). Data primer: yaitu data yang
dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau data
yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian
b). Data sekunder: yaitu data yang diambil
dari suatu sumber, misalnya Puskesmas,
Rumah Sakit, Kelurahan dll.
c). Data tersier: yaitu data yang diperoleh
dari hasil penelitian atau laporan-laporan
yang berupa kesimpulan-kesimpulan.

Berdasarkan cara mendapatkan data:


a). Data diskrit: yaitu data yang berbentuk
bilangan bulat (diperoleh dengan cara
menghitung)
Contoh: - jumlah tempat tidur di RS 100
buah
- jumlah akseptor KB 30 orang
b). Data kontinyu: yaitu data yang dapat
merupakan rangkaian data, dan nilainya
dapat dalam bentuk desimal (diperoleh
dengan cara mengukur).
Contoh: - tinggi badan mahasiswa 155,3
cm
- berat badan 60,8 kg
- suhu tubuh 36,8 oC

Berdasarkan bentuk datanya:


a). Data kualitatif: yaitu data dalam
bentuk kualitas atau berhubungan dengan
mutu. Atau data hasil dari
penggolongan/pengklasifikasian (katagorik).
Contoh: - pernyataan terhadap KB: setuju,
kurang
setuju, tidak setuju.

Variabel adalah suatu sifat/karakteristik


yang akan diukur atau diamati yang
nilainya bervariasi antara satu obyek
dengan obyek lainnya

- pendidikan: tinggi, menengah,

Macam variabel:

- status gizi: baik, kurang, buruk

1. a). Variabel katagorik/ kualitatif:


variabel hasil dari penggolongan atau
pengklasifikasian.

rendah

b). Data kuantitatif: yaitu data dalam


bentuk bilangan/angka (numerik)
Contoh: - jumlah anak balita: 25 anak.
- tinggi badan 167,2 cm

Contoh: - jenis kelamin (laki-laki,


perempuan)
- tingkat pendidikan
(SD,SLTP, SLTA, PT)

- status perkawinan (kawin,


belum kawin)
b). Variabel numerik/kuantitatif:
variabel hasil
penghitungan/pengukuran dan
berbentuk bilangan/angka (numerik)
Contoh: - jumlah bayi lahir

SKALA PENGUKURAN
1. Skala Nominal
Ciri : - isinya dapat dibedakan
- nilainya sederajat (antara kategori
tidak dapat

- tinggi badan
Macam variabel:]

diketahui tingkat perbedaannya.

2. a). Variabel diskrit: yaitu variabel yang


nilainya dinyatakan dalam bentuk bilangan
bulat dan hasil dari penghitungan
Contoh: - jumlah anak balita dalam
keluarga
- jumlah anggota keluarga
- jumlah pasien di kelas VIP
b). Variabel kontinyu: yaitu variabel
yang nilainya bisa dalam bentuk desimal,
dan
hasil dari pengukuran.

Contoh : - jenis kelamin (laki-laki ;


perempuan)
- agama (Islam, Kristen dll)
- suku bangsa (Jawa, Sunda,
Betawi, dll)
2. Skala Ordinal
Ciri : - dapat dibedakan
- ada tingkatan
- belum ada jarak/ besar beda

Contoh: - tekanan darah

Contoh : - Status ekonomi : baik, sedang,


kurang

- suhu tubuh
- kadar hemoglobi

- status gizi : baik, kurang, buruk

3. a). Variabel dependent/ var. terikat/


akibat/ respon
Yaitu variabel yang tergantung/
terpengaruh oleh variabel lain
b). Variabel independent/ var. bebas/
sebab/ sebab
Yaitu variabel yang mempengaruhi/
menjadi sebab dari variabel lain
variabel x
(variabel independent)
dependent)

variabel y
(variabel

SKALA
PENGUKUR
AN

- tingkat pendidikan : SD, SLTP,


SLTA, PT
3. Skala Interval
Ciri : - dapat dibedakan
tingkatan

- ada

- ada jarak/ besar beda - belum ada


kelipatan
Contoh: - Suhu badan dalam 0C
(pasien A: 36,00C ; pasien B: 37,50C,
jarak: 1,50C)
Pada skala interval tidak dapat dikaitkan
kelipatannya secara mutlak. Subyek yang
bersuhu 500C tidak dua kali lebih panas
daripada subyek yang bersuhu 25 0C. Hal ini
karena tidak ada nilai nol mutlak. Seperti
diketahui bahwa 00C adalah 320 F.

4. Skala Rasio
Ciri : - dapat dibedakan
tingkatan

- ada

- ada jarak/ besar beda


kelipatan

- ada

Contoh : - berat badan

4. Derajat kemaknaan tingkat


signifikansi () 1% atau 5%

5. Metode sampling: SRS atau bukan


SRS

6. Kekuatan uji. (1 - )

- tinggi badan
Pada skala rasio arti kelipatan disini yaitu
bila subyek A mempunyai BB 60 kg dan
subyek B mempunyai BB 30 kg maka subyek
A berat badannya 2 kali subyek B.

(Lemeshow, S, et al, 1997)

1. Untuk ESTIMASI PROPORSI (populasi


infinit)

BESAR SAMPEL

Syarat penting untuk suatu


generalisasi atau inferensi

Sebelum menghitung besar sampel


peneliti perlu tahu:

Semakin homogen populasi, semakin


kecil sampel, semakin heterogen
populasi, semakin besar sampel

Perkiraan proporsi ( p ), presisi ( d )


, dan derajat kemaknaan ( )

Tujuan penentuan besar sampel :

Rumus:
Z

1. mewakili populasi
(representativeness)
2. keperluan analisis

n =
(1)

/2

* p ( 1- p )

Tujuan penelitian/analisis

Jenis dan rancangan penelitian

dimana :

Jumlah populasi

Karakteristik populasi/cara
pengambilan sampel (teknik sampling)

Jenis (skala pengukuran) data

: proporsi hal yang diteliti

1. Tujuan penelitian :

: presisi

Estimasi {proporsi atau estimasi


rata-rata}

Uji hipotesis (sig. level; dan


power: 1-)

2. Disain penelitian :

Observasi : - cross sectional

- case-control

- cohort

Experiment (clinical trial).

3. Presisi: deviasi nilai estimasi dg nilai


populasi

sebenarnya atau perbedaan


antara dua nilai populasi

: besar sampel

Z /2 : nilai Z pada derajat


kepercayaan 1-/2

Perhatian:
Rumus diatas hanya utk metode simple
random sampling (SRS)
Contoh:
Seorang Ka DinKes Semarang ingin
mengetahui prev. anemia pada ibu
hamil. Berdsrkan info pd survei gizi ibu
hamil di Jateng diperoleh prev. anemia
pd kehamilan sebesar 65%. Berdsrkan
mslh dan informasi yg ada, brp jml
sampel yg dibutuhkan jika Kepala Dinas
menginginkan presisi mutlak sebesar
10% dan derajat kepercayaan 90%?
Jawaban :
Dg menggunakan rumus ( 1 ) dan nilai
p=0,65 ; d= 0,10 ; dan Z = 1,64
(1,64)
0,65)

(0,65) (1-

maka ,
= 61,19

n =

(0,1)

Jadi 62 ibu hamil diperlukan sbg sampel


agar kita 90% percaya dlm melakukan
estimasi prev. anemia pd bumil.

2. Untuk ESTIMASI PROPORSI (populasi


finit)
3. Rumus:
4.
Z 2 /2 * p ( 1- p ) N
5.
n =
(2)
6.
d 2 (N-1) + Z 2 /2 * p ( 1- p )
7.
8. dimana : n : besar sampel
9.
Z /2 : nilai Z pada derajat
kepercayaan 1-/2
10.
p : proporsi hal yang diteliti
11.
d : presisi
12.
N : jumlah populasi
13. Rumus diatas hanya untuk metode simple
random sampling (SRS)
14. Penel. pendahuluan pd 25 buruh tani di
Desa Melati diperoleh hasil 15 orang

menderita anemia. Di desa trb, terdpt


3000 buruh tani. Brp besar sampel yg
diperlukan jika peneliti ingin mengetahui
prev.anemia pd desa tsb dg simpangan
maksimum thd prevalensi sebenarnya yg
dpt diterima adlh 5% pada derajat
kepercayaan 95%?
15. Jawaban :
16. Dg menggunakan hsl dari
penel.pendahuluan, besar sampel dpt
dihitung :
17.
1,962 * 0,6 (1-0,6) 3000
18. n =

= 328,52
19.
0,052 (3000-1) + 1,962 * 0,6 (1-0,6)
20. Jadi sampel yang diperlukan sebanyak
329 buruh tani.
21. DDDDDDDDDDDDDDDDDD

Anda mungkin juga menyukai