Anda di halaman 1dari 2

Setrika yang berupa pot logam yang diisi dengan bara api juga sudah dikenal dan

digunakan oleh bangsa Cina sekitar abad ke-1 SM. Sedangkan pada awal abad ke17 orang-orang mulai menggunakan setrika yang berbentuk potongan logam tebal
dengan permukaan rata yang diberi pegangan, saat itu setrika jenis ini dikenal
dengan sebutan Sadiron. Pada periode ini, setrika kemudian disempurnakan
menjadi kotak logam bergagang yang dapat diberi bara api.
Menyetrika pakaian menggunakan setrika arang sedikit perlu persiapan ekstra.
Mulai dari menyiapkan arang dan membakarnya dulu di luar sampai
menghasilkan bara, arangnya bisa dibakar menggunakan minyak tanah. Setelah itu
baranya dimasukan ke dalam setrika dengan membuka selot setrikaan yang berupa
ayam jago, kemudian kipas-kipas agar baranya tetap menyala.
Kalau zaman dulu biasanya dikipas dengan menggunakan kipas dari bahan bambu
yang dianyam, sama seperti kipas untuk mengipas nasi. Biasanya kalau dalam
bahasa Sunda, kipas itu disebut hihid. Setelah setrikanya dirasa cukup panas baru
kita bisa langsung mulai menyetrika. Setrika ini memang sudah ketinggalan
zaman, tapi apabila listrik di rumah sedang mati setrika ini akan sangat berguna
merapikan pakaian.
Seiring dengan berjalannya waktu, setrika juga terus mengalami perkembangan.
Berikut ini urutan perkembangan setrika periode tahun Masehi hingga sekarang.
* Awal abad ke-17 orang menggunakan setrika yang dikenal dengan sebutan
sadiron.
Setrika jenis ini berbentuk potongan logam yang tebal dengan permukaan rata dan
diberi pegangan.
Pada periode ini, setrika kemudian disempurnakan menjadi kotak logam
bergagang yang dapat diberi bara api.
* Akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20 ditemukan setrika cetak (cast iron).
* Tahun 1800 ditemukan setrika gas (gas iron).
* Tahun 1800-an ditemukan setrika listrik.

Pada dasarnya, penemu "setrika kuno" tidak dapat ditentukan secara pasti karena
belum ada bukti sejarah yang menerangkannya.

Anda mungkin juga menyukai