Anda di halaman 1dari 11

Tabel Hasil Pengamatan

No
1

Prosedur Percobaan
Uji Tollens
1 mL AgNO3 5 %
-

Ditambahkan 2 tetes larutan NaOH


5%
Dicampurkan
Ditambahkan tetes demi tetes
NH4OH 2 % sampai endapan larut

Hasil Pengamatan
AgNO3 : cair, tidak
berwarna
NaOH : cair, tidak
berwarna
AgNO3 + NaOH =
endapan abu-abu
0,5 tetes larutan
NH4OH 3% : endapan
larut, tidak berwarna

Reaksi
Reagen Tollens

Kesimpulan
Percobaan sesuai dengan
hipotesis bahwa terbentuk
reagen tollens Ag2O

formaldehid
O

HC

Reagen Tollens

H+ 2

Ag(NH3)2OH
Reagen Tollen : cair,
tidak berwarna
Formaldehid : cair,
tidak berwarna
Tollens + formaldehid :
cermin perak

ONH4
HC
O + 2Ag+ +
2NH3 + H2O
Aseton
O
C
CH3
3HC
+ Ag(NH3)2OH
tidak bereaksi
Sikloheksanon

Percobaan sesuai dengan


hipotesis bahwa yang
mengandung aldehid akan
membentuk cermin perak dan
reagen tollens dapat
mengidentifikasi aldehid

1 mL Reagen
Tollens

Dimasukkan pada tabung


reaksi I
Ditambahkan 2 tetes
sikloheksanon
Dikocok
Didiamkan 10 menit
Bila reaksi tidak terjadi,
ditempatkan pada
penangas air 35-50C
Tidak ada selama 5 menit
cermin perak

Aseton : tidak berwarna


Tollens + aseton : jernih
kekuningan, ada
endapan
Sikloheksanon : tidak
berwarna
Tollens + sikloheksanon
: endapan hitam
Formalin : tidak
berwarna
Tollens + sikloheksanon
: cincin coklat

+
Ag(NH3)2OH
tidak bereaksi
Formalin
O
H ++
HC
Ag(NH3)2OH
O

HC

OH + 2Ag

+ NH3

Ag = cermin perak

1 mL Reagen Tollens
Dimasukkan pada tabung reaksi II
Ditambahkan 2 tetes aseton
Dikocok
Didiamkan 10 menit
Bila reaksi tidak terjadi,
Tidak ada cermin
perak pada penangas air 35ditempatkan
50C selama 5 menit
1 mL Reagen
Tollens
Dimasukkan pada tabung reaksi III
Ditambahkan 2 tetes benzaldehid
Dikocok
Didiamkan 10 menit
Bila reaksi tidak terjadi,
ditempatkan pada penangas air 35Cermin perak
50C selama 5 menit

1 mL Reagen
Tollens
Dimasukkan pada tabung reaksi IV
Ditambahkan 2 tetes formalin (5 tetes
formaldehid + 5 mL air)
Dikocok
Didiamkan 10 menit
Bila reaksi tidak terjadi, ditempatkan
Cermin Perak
pada penangas air 35-50C selama 5
menit

Uji Benedict dan Fehling

5 mL Reagen Fehling
(10 mL Fehling A dan
1o mL Fehling B)
Dimasukkan pada tabung
reaksi I
Ditambahkan beberapa
tetes forlmaldehid
Ditempatkan tabung reaksi
di dalam air mendidih
selama 10 15 menit
Endapan
merah bata

Diamati perubahan yang


terjadi

Reagen fehling dapat


mengidentifikasi aldehid saja.
Karena keton tidak bereaksi
pada reagen fehling.

H3

Formaldehid
Rg fehling(warna biru)
-dididihkan pada
penangas air >> cairan
biru muda dan ada
endapan
Merah bata (+++)

H +
2Cu +5OH
2+

O
H3

OH

2+

+ 2Cu +5OH +
H2O
O
H3C

C
H

CH3

2Cu +5OH
tidak bereaksi
2+

55 mL
mL Reagen
Reagen Fehling
Fehling
(10
(10 mL
mL Fehling
Fehling A
Adan
dan
1o
1o mL
mL Fehling
Fehling B)
B)
Dimasukkan
Dimasukkan pada
pada tabung
tabung
reaksi
reaksi IV
III
Ditambahkan
Ditambahkan beberapa
beberapa
tetes
tetes sikloheksanon
aseton
Ditempatkan
Ditempatkan tabung
tabung reaksi
reaksi
di
di dalam
dalam air
air mendidih
mendidih
selama
selama 10
10 15
15 menit
menit
Diamati
Diamati perubahan
perubahan yang
yang
Tidak
Tidak ada
ada terjadi
terjadi
endapan
endapan

+ 2Cu2+
+5OH tidak
bereaksi
-

Cu2O = endapan
merah bata

Adisi Bisulfit

Percobaan sesuai dengan


hipotesis. Bahwa percobaan
dengan adisi bisulfit dpaat
merubah ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal pada
keton

5 mL Na(SO3)2 jenuh
Dimasukkan dalam erlenmeyer 50 -Na
bisulfit+aseton(larutan
mL
tidak berwarna
-Na bisulfit +
Didinginkan air dalam air es
-aseton+etanol>>terben
Ditambahkan 2,5 mL aseton tetes tuk hablur berwarna
putih
demi tetes sambil dikocok
-hablur + HCl
pekat>>hablur larut
Didiamkan 5 menit
Ditambahkan 10 mL etanol untuk
memulai penghabluran
Disaring hasil reaksi dengan
corong penyaring
Dimasukkan ke dalam tabung
Hablur berbentukreaksi
larutan
Direaksikan dengan beberapa
tetes HCl pekat

O
CH3

CH3 + HSO3Na+

CH

C2H5OH

OH
CH3

SO3Na+

CH3
O

HCl
CH3

CH3

4.

Pengujian dengan fenilhidrazin


5 mL fenilhidrazin
Ditambahkan 10 tetes
benzaldehid
Ditutup tabung reaksi
Diguncangkan 1-2 menit
hingga hasilnya
menghablur
Disaring fenilhidrazon
dengan corong penyaring
Dicuci hablur dengan air
dingin

Titik didih

Dihablurkan kembali
dengan dengan etanol
Dibiarkan kering
Ditentukan titik didihkan

fenilhidrazin+benzaldeh
id>>hablur berwarna
kuning

Percobaan sesuai hipotesis.


Hablur sikloheksanon lebih
banyak daripada hablur
benzaldehid.

5 mL fenilhidrazin
Ditambahkan 10 tetes
sikloheksanon
Ditutup tabung reaksi
Diguncangkan 1-2 menit
hingga hasilnya
menghablur
Disaring fenilhidrazon
dengan corong penyaring
Dicuci hablur dengan air
dingin

Titik didih

Dihablurkan kembali
dengan dengan etanol
Dibiarkan kering
Ditentukan titik didihkan

Fenilhidrazin +
sikloheksanon>> hablur
berwarna kuning

6.

Reaksi Haloform
5 mL NaOH 5 %
Ditambahkan 5 tetes
aseton
Ditambahkan larutan
iodium 10 mL sambil
digoncang-goncang
sampai warna iodium
tidak hilang lagi
Iodoform (endapan
kuning)
Bau obat

Dicatat baunya

Aseton +NaOH+I2 >>


larutan kuning ,
endapan kuning (++)
berbau obat

Percobaan ini menunjukkan


adanya metil keton R-COCH3, bila direaksikan dengan
iodium dan basa akan
membentuk iodoform yang
mengendap sebagai hablur
berwarna kuning

5 mL NaOH 5 %
Ditambahkan 5
isopropil alkohol
Ditambahkan larutan
iodium 10 mL sambil
digoncang-goncang
sampai warna iodium
tidak hilang lagi
Iodoform (endapan
kuning)
Dicatat baunya
Bau obat

Isopropil alkohol +
NaOH + I2
-Endapan kuning(+)
larutan tidak berwarna.
Bau obat

7.

Kondensasi Aldol
5 mL NaOH 1%
Ditambahkan 0,5
mL asetaldehid
Digoncangkan
Dicatat baunya
Dididihkan
krotonaldehid campuran 3 menit
Dicatat baunya

NaOH +
asetaldehid>>larutan
tidak berwarna. Bau
obat
Dididihkan>> filtrat
berkurang, bau tengik

Percobaan sesuai dengan


hipotesis. Bila aldehid
direaksikan dengan larutan
basa encer, ia akan
berkondensasi sesamanya
menghasilkan aldehid tak
jenuh yaitu krotonaldehid

Anda mungkin juga menyukai