Tabung A (Asetaldehida)
Reagen Tollens + NH4OH saat sebelum ditambah sampel adalah larutan
tidak berwarna mengandung perak amoniakal. Setelah penambahan 6 tetes
asetaldehida (tanpa pemanasan) terbentuk cermin perak pada dinding tabung,
endapan hitam, dan larutan tidak berwarna. Sehingga tidak dilakukan proses
pemanasan pada sampel, pemanasan sendiri bertujuan untuk mempercepat
reaksi. Persamaan reaksi redoks yang sebenarnya adalah :
Hasil yang kami dapat sudah sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa
aseton merupakan gugus keton dan aseton tidak bisa bereaksi dalam uji
tollens. Keton tidak memiliki gugus H atau OH bebas, O yang memiliki
gugus alkil sangat kuat ikatannya sehingga susah untuk dioksidasi, diperlukan
reagen dengan kemampuan oksidasi yang tinggi misalnya kalium
permanganat (Footer, 2008).
2. Reduksi Larutan Fehling
Prinsip dari uji fehling ini adalah membedakan gugus aldehid dan keton
dalam suatu sampel. Dalam percobaan tersedia larutan Fehling berwarna biru
yang merupakan campuran dari larutan Fehling A dan B dengan
perbandingan yang sama. Dalam reaksi ini terjadi reaksi reduksi dan oksidasi.
Aldehid dioksidasi membentuk asam karboksilat, sementara ion Cu 2+ akan
tereduksi menjadi Cu+. Hasil uji positif apabila dalam suatu sampel terbentuk
endapan merah bata (Pavia, 2015).
Tabung A (Asetaldehida)
Larutan Fehling yang tersedia berwarna biru dimasukkan 1 mL (± 20 tetes)
dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan sampel berupa larutan
asetaldehida yang tidak berwarna sebanyak 5 tetes menghasilkan larutan
berwarna biru. Kemudian dipanaskan dalam penangas air untuk mempercepat
terjadinya reaksi selama beberapa menit sampai terjadi perubahan. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa larutan berwarna hijau kebiruan dan
terbentuk endapan oranye yang merupakan endapan Cu2O. Hal tersebut
karena larutannya memiliki konsentrasi pada rendah sehingga tidak
menghasilkan endapan berwarna merah bata.
Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Hal ini tersebut karena aseton dengan dua gugus alkil lebih stabil
dibandingkan asetaldehida yang tidak memiliki ggus alkil. Aseton tidak
bereaksi dengan pereaksi fehling karena gugus karbonil distabilkan oleh alkil
didekatnya yang sifatnya menolak elektron. Menurut teori pereaksi fehling
adalah zat pengoksidasi lemah, hanya aldehid yang dapat bereaksi dengan
pereaksi fehling sehingga untuk membedakan antara aldehid dan keton
digunakan pereaksi tollens. Hasil yang kami dapat sudah sesuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa aseton merupakan gugus keton sehingga
tidak bereaksi dalam uji fehling (Madan, 2013).
Madan, Nugraha. 2013. Percobaan Reaksi Aldehid dan Keton. Bandung: Institut
Teknologii Bandung
https://www.researchgate.net/figure/Reaction-of-Schiff-reagent-with-aldehyde-
groups-restoring-the-red-coloration_fig5_332912664
Sumardjo, D., 2005. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Semarang: Undip Press