Anda di halaman 1dari 4

UJI TOLLENS PADA ALDEHID DAN KETON (CERMIN PERAK)

Tujuan : Membedakan senyawa aldehid dan keton dengan menggunakan uji tollens

Memahami reaksi yang terjadi selama uji tollens

Dasar Teori : Aldehida adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil
yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen. Aldehid memiliki sifat
lebih reaktif daripada alkohol, dapat mengalami reaksi adisi, dapat mengalami
reaksi oksidasi, aldehid dapat dioksidasi menjadi asam, dapat mengalami reaksi
poli-merisasi. Struktur aldehid yaitu mengandung unsur C, H, dan O dengan
rumus R-CHO, dimana R =adalah alkil dan –CHO adalah  Gugus fungsi
aldehida (Acton, 2013). 

Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus


karbonil terikat pada dua gugus alkil. Keton ini bersifat polar karena gugus
karbonilnya polar dan keton lebih mudah menguap daripada alkohol dan asam
karboksilat. Karak teristik dari keton ini adalah berupa cairan tak berwarna,
umumnya larut dalam air, mempunyai titik didih yang relatif lebih tinggi
daripada senyawa non polar dan dapat direduksi oleh gas H2 menghasilkan
alkohol sekundernya. Struktur dari keton yaitu mengandung unsur C, H, dan O
dengan rumus R-CO-R’, dimana R adalah alkil dan -CO-  adalah gugus fungsi
keton (karbonil) (Pauling, 2012).

Perbedaan dari aldehid dan keton sendiri antara lain senyawa aldehid
mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah
atom hidrogen sedangkan keton yaitu senyawa organik yang mempunyai
sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil. Aldehida mudah
teroksidasi sedangkan keton agak sukar teroksidasi. Aldehida lebih reaktif
dibandingkan dengan keton terhadap adisi nukleofilik (Raymond, 2009).

Pada dasarnya uji tollens digunakan untuk membedakan senyawa aldehid


dan keton. Aldehid dioksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag + dalam
reagensia Tollens direduksi menjadi logam Ag. Uji positf ditandai dengan
terbentuknya cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi. Reaksi dengan
pereaksi Tollens mampu mengubah ikatan C-H pada aldehid menjadi ikatan C-
O. Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton selanjutnya keton tidak
dapat dioksidasi lagi dengan menggunakan pereaksi Tollens (Hart, 2004).
Reaksi aldehida dengan pereaksi tollen sebagai berikut:

                              R-CHO  +  Ag2O  -->  R-COOH  + 2Ag(s) (Purba, 2007).


Alat Bahan :

 Pipet tetes
 Tabung reaksi,
 Larutan 10% NaOH
 Larutan 10% AgNO3
 NH4OH
 Aquades
 Etanol 95%
 Asetaldehid
 aseton

Cara Kerja :

Pembuatan Reagen Tollen

1. Masukkan 20 tetes larutan AgNO3 10% kedalam tabung reaksi

2. Tambahkan 20 tetes larutan NaOH 10%

3. Lalu tambahkan sedikit demi sedikit NH4OH sampai endapan hilang

Pengujian Reaksi Tollen pada Asetaldehid

1. Masukkan sampel asetaldehid yang sudah diencerkan dengan air/etanol 95%


sebanyak 1ml kedalam tabung reaksi

2. Tambahkan 3 tetes reagen tollen kedalam tabung reaksi

3. Amati, terbentuk endapan Ag dan terjadi perubahan warna menjadi perak

Pengujian Reaksi Tollen pada Aseton

1. Masukkan sampel aseton yang sudah diencerkan dengan air/etanol 95% sebanyak 1ml
kedalam tabung reaksi

2. Tambahkan 5 tetes reagen tollen kedalam tabung reaksi

3. Amati, maka tidak terbentuk endapan Ag dan larutan berwarna putih


Hasil pengamatan

No Prosedur Kerja Hasil Pengamatan Reaksi Kesimpulan


1. PEMBUATAN Ag2O + 4NH3 + H2O
PEREAKSI 2Ag(NH3)2+ -OH
TOLLENS
AgNO3 10%
(20tetes) =>
masuk tabung
reaksi + NaOH
10% (20 tetes) +
NH4OH (sampai
endapan hilang)
2. Asetaldehid + Terbentuk R-CHO + Ag2O Asetaldehid
air/ethanol 95% endapan Ag dan R-COOH + Ag (cermin perak) terbentuk cermin
1ml => masuk terjadi perubahan perak karen
tabung reaksi + 3 warna menjadi termasuk
tetes perekasi perak kedalam senyawa
Tollens (AgNO3 + aldehid yang
NaOH + NH4OH) dapat dioksidasi
oleh reagen
tollens
3. Aseton + Tidak terbentuk Aseton tidak
air/ethanol 95% endapan Ag, terbentuk cermin
1ml => masuk larutan berwarna perak karena
tabung reaksi + 5 putih termasuk
tetes reagen kedalam snyawa
Tollens (AgNO3 + keton yang tidak
NaOH + NH4OH) dapat dioksidasi
oleh reagen
tollens

Kesimpulan

Dengan menggunakan uji tollens ternyata mudah untuk membedakan mana senyawa
aldehid dan keton. Suatu sampel dapat dikatakan sebagai aldehid apabila direaksikan dengan
pereaksi tollens kemudian dipanaskan akan terbentuk cermin perak pada dinding tabung
reaksinya.

Sedangkan sampel dapat dikatakan bahwa ia merupakn senyawa keton apabila terjadi
reaksi negatif pada saat ditambah pereaksi tollens dan dipanaskan. Sampel ini tidak akan
menunjukkan adanya cerminperak pada dinidng tabung.
DAFTAR PUSTAKA

Puspita, Fika. 2013. Uji tollens untuk aldehid dan keton. Purwokerto : Universitas
Jenderal Sudirman

Riskaaribuana. 2008. Uji Tollens untuk aldehid dan keton.


https://riskaarybuana.wordpress.com/2008/12/26/d-uji-tollen-untuk-aldehid-dan-keton/ (diakses
pada 10 juni 2020 pukul 01:34)

Jannah, Risqiatul. 2013. Uji tollens untuk aldehid dan keton.


http://kikyrisqiyatulj.blogspot.com/2013/10/uji-tollen-untuk-aldehid-dan-keton.html (diakses
pada 10 juni 2020 pukul 01:35)

Humaira, Vera. 2014. Identifikasi aldehid dan keton.


http://velahumaira.blogspot.com/2014/03/laporan-kimia-organik-identifikasi_27.html (diakses
pada 11 juni pukul 12:46)

Anda mungkin juga menyukai