Askep Jiwa RSJD Soedjarwadi Klaten

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

Y DENGAN
GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. RM SOEDJARWADI
KLATEN
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Praktik Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing:
Ahmad zakiudin, S.KM

AKADEMI KEPERAWATAN AL HIKMAH 02


BENDA SIRAMPOG BREBES
2013

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktik keperawatan klinik jiwa dengan judul Asuhan Keperawatan


Pada Tn. Y Dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah di Ruang
Perkasa RSJD DR. RM SOEDJARWADI pada tanggal 11 Januari 2013
Telah mendapat persetujuan dan disahkan oleh pembimbing, pada :
Hari

: Jumat

Tanggal : 18 januari 2013

Mengetahui,
Pembimbing Klinik

Pembimbing Akademik

Purnomo, S.Kep

Ahmad Zakiudin, S.KM

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberi banyak
kenikmatan, rahmat serta karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y dengan Gangguan Konsep
Diri : Harga Diri Rendah di Ruang Perkasa Rumah Sakit Jiwa Daerah DR.
RM SOEDJARWADI KLATEN.
Ungkapan terimakasih penulis sampaikan, kepada :
1. K.H.Sholahudin Masruri, S.Pd.I selaku pengasuh Pon Pes Al Hikmah 2,
2. Purnomo, S. Kep, selaku pembimbing klinik
3. Seluruh perawat di RSJD Klaten
4. Direktur Akper Al Hikmah 02
5. Dosen Pembimbing Akademik
6. Ibu, Bapak, serta seluruh keluarga yang telah memberi motifasi
7. Teman baru dan teman-teman senasib yang telah memberi semangat
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selalu dinantikan.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Benda, 21 Januari 2013

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Penulisan
BAB II : LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah Utama
B. Proses Terjadinya Masalah
C. Pohon Masalah
D. Masalah Keperawatan
E. Diagnosa Keperawatan
F. Rencana Tindakan Keperawatan
BAB III : TINJAUAN KASUS
I.
Pengkajian
II.
Keluhan Utama
III.
Alasan Masuk
IV. Faktor Predisposisi
V. Pemeriksaan Fisik
VI.
Psikososial
VII.
Status Mental
VIII.
Kebutuhan Persiapan Pulang
IX.
Mekanisme Koping
X. Masalah Psikososial Dan lingkungan
XI.
Aspek Medik
XII.
Masalah Keperawatan
XIII.
Pohon Masalah
XIV. Diagnosa Keperawatan
XV. Analis Data
XVI.
Rencana Keperawatan
XVII.
Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
BAB IV : PENUTUP
I.
Kesimpulan
II.
Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat
penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini
merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut
adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu
sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan
harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila
hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri
pasien sendiri maupun orang lain

di sekitarnya. Oleh karena itu kami

mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y Dengan


Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan
yang di harapkan
B.

TUJUAN PENULISAN
a)

Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi

tugas individu mata kuliah Keperawatan jiwa


b)

Tujuan umum

Menerapkan

teori

dan

lebih

menekankan

dalam

mempraktekan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,


perencanaan, tindakan dan evaluasi
-

Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi


sosial

C.

METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah
a. Wawancara

: Dilakukan pada pada klien, keluarga klien dan perawat

ruangan
b. Observasi

: Pengamatan pasien selama proses keperawatan

c. Perpustakaan : Catatan medis dan mata kuliah keperawatan jiwa

BAB II
KONSEP DASAR
A.

MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

B.

PROSES TERJADINYA MASALAH


1.

Pengertian
Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai
dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting
dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau
tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal
menyesuaikan tingkah laku dancita cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak
dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam
menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.

2.

Tanda-tanda klien dengan harga diri


rendah adalah :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)

3.

Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri

C.

POHON MASALAH
Isolasi Sosial = Menarik diri
Gangguan konsep diri =
Harga diri rendah

Masalah Utama

Koping individu tidak


efektif

D.

MASALAH KEPERAWATAN
1.

Isolasi Sosial : Menarik diri


Data :
a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap
dengan klien lain atau perawat
c. Mengisolasi diri (menyendiri)
d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya
e. Menolak hubungan dengan orang lain
f. Aktifitas menurun

g. Harga diri rendah


2.

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah


Data :

a.

Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit


b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
E.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping
individu tidak efektif

F.

RENCANA KEPERAWATAN

Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain
secara optimal

Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o

Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau
berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan
mengutarakan masalah yang dihadapi

Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
hubungan therapeutik

1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal


2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai
klien

4. Jelaskan tujuan pertemuan


5. Jujur dan menepati janji
6. Selalu kontak mata selama interaksi
7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki
o

Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki

Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta
pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien
sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap
stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan
dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan
klien

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan


o

Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan

Intervensi
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif
3. Utamakan memberi pujian therapeutik
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian


1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian
2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan
setiap hari sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan
bantuan sebagian, kegiatan dengan bantuan total)
3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan
5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan
kemampuannya
o

Kriteria hasil
Klien

melakukan

kegiatan

sesuai

dengan

kondisi

dan

kemampuannya
o

Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan
kemajuan dan pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada


o

Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Intervensi
1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara
merawat klien dengan harga diri rendah
2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan
keadaan klien

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN


Pertemuan : Ke-I (satu)
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu
pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan membantu pasien
memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan
yang telah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah
dilatih dalam rencana harian.
1.

Orientasi :
- Salam terapeutik : Assalamualaikum,
- Validasi : bagaimana keadaan Tn. Y, hari ini? Tn. terlihat segar
- Kontrak :
Topik :Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara
membina hubungan saling percaya? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti
setelah itu kita lakukan bersama.
Tempat :Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Berapa lama?
Waktu : Bagaimana kalau 15 menit?

2.

Kerja :
Tn. Y, apa saja cara membina hubungan saling percaya Tn.? Bagus, apa
lagi? Apa saja yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan?
Bagaimana dengan berjabat tangan? Menanyakan nama? Menanyakan
alamat..dst.. Wah, bagus sekali ada lima cara untuk membina
hubungan saling percaya yang Tn. lakukan.
Tn. Y, dari lima cara ini, yang mana yang Tn. bisa lakukan di rumah
sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang keduasampai yang
kelima (misalnya masih tiga yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali
masih ada tiga cara yang masih bisa lakukan di rumah sakit ini.

Sekarang, coba Tn. Y pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit
ini. O, ya nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita berlatih berjabat tangan Tn.. Mari kita lakukan dengan
saya Tn. Y. coba, sudah bisa kan berjabat tangan / memperkenalkan
diri?
Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin
Tn. ingin berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang
duduk berdampingan, ya Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus!
Sekarang kita sebut nama dan alamat. ya bagus!.
Tn. Y sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik
sekali. Sekarang bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!
3.

Terminasi :
-

Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Tn. Y setelah bercakap-cakap dan berjabat
tangan / memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat
dilakukan di rumah sakit ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang
sudah Tn. praktekan dengan sekali.

Evaluasi Objektif
Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, danmenyebutkan
nama.

Rencana tindakan lanjut


Bagaimana kalau kegiatan itu Tn. lakukan selama disini dan nanti
kegiatan tersebut tetap Tn. lakukan dirumah, kalau begitu kita buat
jadwalnya saja ya Tn?biar Tn. tidak lupa.

Kontrak
Topik :

Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan

aspek positif yang Tn. miliki.


Tempat : Tn mau kita berbincang bincang dimana.?
Waktu : Mau berapa lama Tn.?bagaimana kalu 15 menit?setuju?
sampai jumpa ya

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN


Pertemuan : Ke-2 (Dua)
Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien
1. Orientasi :
-

Salam theraupetik : Assalammuaalaikum,

Validasi : Bagaimana perasaan Tn. Y pagi ini? Apakah masih ingat


tentang apa yang kita lakukan kemarin?Bagus! Coba diulang lagi?
Bagus sekali!

Kontrak :
Topik :Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa
kegiatan itu Tn?
Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang

Tn. miliki.
Tempat :Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.
Waktu :Bagaimana kalu 15 menit?.
2. Kerja :
Tn. Y, tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Tn. lakukan?, masih
ada yang lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan bapak yang dapat
Tn. lakukan disini..
3. Terminasi :
- Validasi Subjekti :
Bagaimana perasaan Tn. setelah tahu dan mencoba kegiatan yang
dapat Tn. lakukan disini? Bagus!
- Validasi Objektif :
Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki
- Rencana tindakan lanjut :
Saya harap Tn. mau mencoba melakukan kegiatan selama disini.
- Kontrak :

Topik :Tn. pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi
dengan keluarga apabila datang.
Tempat : Bagaimana kalau diruang tamu saja?
Waktu :Biasanya keluarga Tn. jenguk jam berapa? Baiklah kita
diskusikan nanti ya. Sampai jumpa.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN HARGA
DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA RUMAH SAKIT JIWA DR.
SOEDJARWADI
DAERAH KLATEN
Tanggal Pengkajian
: 11 Januari 2013
Tanggal Masuk
: 05 November 2012
Ruang
: Perkasa
I.
PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama
: Tn. Y
Umur
: 31 Tahun
Alamat
: Klaten
Status Perkawinan
: Belum Menikah

II.

III.

Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pendidika
: SMP
Pekerjaan
: Petani
No. CM
: 01xxxx
B. Penanggung Jawab
Nama
: Ny. P
Hubungan dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat
: Klaten
KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan disuruh ibunya untuk melanjutkan berobat, sering
menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.
ALASAN MASUK
2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membakar
barang, bicara sedikit, sulit kominikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.

IV.

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa 3 tahun yang lalu, pernah
rawat jalan di RSJD.SOEDJARWADI KLATEN.
2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil
3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan

V.

VI.

yaitu ia jatuh dari sepeda.


PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda tanda vital
:
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Pernafasan
: 26 x/menit
B. Ukuran
:
Tinggi badan
: 179 cm
Berat badan
: 62 Kg
C. Kondisi Fisik
:
Klien tidak mengeluh sakit apa apa, tidak ada kelainan fisik.
PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Ket :

: Laki - laki
: Perempuan
: Tinggal serumah

VII.

: Klien
: Meninggal

B. Konsep Diri
Citra Tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai
adalah mata karena bisa melihat.
Identitas
: Klien mengatakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.
Peran
: Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah
sebagai anak.
Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang,
merasa bosan dan ingin bekerja lagi.
Harga diri : Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan
orang lain selain ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada
diantara orang lain, kurang interaksi sosial.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
C. Hubungan Sosial
Orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan adiknya.
Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering
mengikuti gotong royong didesanya.
Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan
/ berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri
D. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien
shabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.
STATUS MENTAL
A. Penampilan : Penampilan klien kurang rapi, rambut jarang disisir,
klien menggunakan baju yang disediakan diRSJ.
B. Pembicaraan : Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat
dipahami.
C. Aktivitas Motorik : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien
menyesuaikan.
D. Alam perasaan : Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh
dan pulang, klien sedih belum bisa bertemu ibu.
E. Afek
: Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
F. Interaksi selama wawancara
: Kontak mata kurang karena
menunduk,sesekali klien menengadah,selalu menjawab jika ditanya.
G. Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
H. Pola Fikir : Tidak ada waham.

VIII.

I. Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat


pengkajian, hari jumat tanggal 11 januari 2013 jam 16.30 WIB,hari
berikutnya juga klien sadar hari sabtu tanggal 12 januari 2013.
J. Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
K. Tingkat konsentrasi dan berhitung
: Klien berhitung lancar,
contoh 20 15= 5
L. Kemampuan Penilaian : Klien mampu menilai antara masuk kamar
setelah makan atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih
membereskan kursi.
M. Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit
jiwa.
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien makan 3x sehari, pagi, siang, sore, minum 6 gelas / hari,
mandiri.
2. BAB / BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK 4x sehari, mandiri.
3. Mandi
Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, gosok gigi setiap kali mandi,
mandiri.
4. Berpakaian / berhias
Klien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.
5. Istirahat dan Tidur
s
Klien lebih banyak tiduran, tidur siang 12.30 d 15.00 WIB,tidur
malam jam 20.00

IX.

X.

s
d

04.30 WIB.

6. Penggunaan obat
Klien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg,
trihexiperidine 2x2 mg.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien sudah pernah periksa diRSJD SOEDJARWADI KLATEN tetapi
rawat jalan.
8. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien dirumah membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah
MEKANISME KOPING
A. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
B. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang
lain,lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
A. Masalah berhubungan dengan lingkungan
: Klien menarik diri
dari lingkungan

B. Masalah dengan kesehatan (-)


C. Masalah dengan perumahan
dan 2 saudaranya.
D. Masalah dengan Ekonomi
ibunya.

XI.

XII.

XIII.

:Klien tinggal dengan kedua orang tua


: Kebutuhan klien dipenuhi oleh

ASPEK MEDIK
A. Diagnosa Medis
Schizofrenia
B. Terapi
- Haloperidol 2x5 mg
- Trihexiperidine 2x2 mg
MASALAH KEPERAWATAN
A. Harga Diri Rendah
B. Menarik Diri
C. Koping Individu Tidak Efektif
POHON MASALAH
Menarik Diri

_ _ _ _ ( Efek )

Harga Diri Rendah

XIV.

Koping Individu Tidak Efektif


_ _ _ ( Causa / Penyebab )
DIAGNOSA KEPERAWATAN
b
1. Menarik Diri d Harga Diri Rendah
2. Harga Diri Rendah

XV.

_ _ _ ( Core problem )

ANALISA DATA
No
1.

2.

Ds :
-

Do
Ds :
-

b
d

Koping Individu Tidak Efektif

Data

Etiologi

Problem

Harga diri Rendah

Menarik Diri

Koping Individu
Tidak Efektif

Harga Diri Rendah

Klien mengatakan sering


menunduk, kurangnya
interaksi sosial
Klien tampak menyendiri
Klien mengatakan reman
berkurang semenjak sakit

Do :
-

Tgl.
14- 01-13

Klien malu dengan teman


karena klien merasa tidak
pantas diantara mereka
Klien tampak malu saat
berbicara

XVI.
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.Keperawatan
Tujuan
Menarik Diri
berhubungan dengan
harga Diri Rendah

TUM
Klien dapat
berhubungan
dengan orang lain
secara optimal.
TUK 1
Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya

Kriteria Hasil

TUK 2
Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki

TUK 3

Klien ekspresi wajah


bersahabat.
Klien menunjukan rasa
senang.
Klien mau kontak mata.
Klien mau berjabat
tangan.
Klien mau membalas
salam.
Klien mau duduk
berdampingan.
dengan perawat.
Klien mau menyebut
nama dan mau
mengutaraka masalah
yang dihadapi.
Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimiliki
Aspek positif keluarga
Aspek positif
lingkungan yang dimilii
klien
Klien mampu menilai

Intervensi

1. Beri salam / panggil na


2. yang disukai
3. Jelaskan BHSP dengan
komunikasi terapeutik
4. Memperkenalkan diri
dengan sopan
5. Tanyakan nama lengka
dan panggilan tujuan
6. Jujur dan menepati janj
7. Tunjukan sikap empati
menerima klien apa ada
8. Lakukan kontak singka
tapi sering

1. Diskusikan kemampu
dan aspek positif yan
dimiliki
2. Hindarkan dari penila
yang negatif
3. Utamakan pemberian
pujian yang realistik

1. Diskusikan kemampu

Klien dapat
menilai
kemampuan yang
dimiliki
TUK 4
Klien dapat
menetapkan
perencanaan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuannya

kemampuan yang
dimiliki selama sakit
2.

Klien dapat membuat


rencana kegiatan harian

1.

2.

3.

Harga Diri Rendah


berhubungan dengan
Koping Individu
Tidak Efektif

TUK 5
Klien dapat
melakukan
kegiatan sesuai
kondisi sakit dan
kemampuannya

TUK 6
Klien dapat
memanfaatkan
sistem pendukung
yang ada

TUM
Klien dapat
melakukan
keputusan yang
efektif untuk
mengendalikan
situasi kehidupan
yang demikian
menurunkan
perasaan rendah

1.
Klien melakukan
kegiatan yang sesuai
dengankondisi sakit dan
2.
kemampuannya
3.

yang dapat digunakan


selama sakit
Diskusikan kemampu
yang dapat ditunjuka
penggunaannya
Rencanakan bersama
klien aktifitas yang d
dilakukan setiap hari
- Kegiatan mandir
- Dibantu sebagian
- Dengan bantuan
total
Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleran
kondisi klien
Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan
yang boleh klien laku
Berikesempatan klien
untuk mencoba kegia
yang telah direncanak
Beri pujian atas
keberhasilan klien
Diskusikan kemungk
melaksanakan diruma
Beri pendidikan
kesehatan cara peraw
klien dengan Harga D
Rendah
Bantu keluarga
menyiapkan lingkung
di rumah.

Klien dapat
memanfaatkan system
pendukung dikeluarga
secara optimal
Klien daoat
memanfaatkan system
pendukung
dilingkungan sekitar.

1.

Klien mampu duduk

1. Lakukan pendekatan

2.

diri
TUK 1
Klien dapat

menbina hubungan
terapeutik dengan
perawat

TUK 2
Klien dapat
mengenali dan
mengekspresikan
emosinya

berdampingan dengan
dengan baik, menerim
perawat
klien apa adanya dan
Klien mampu
bersikap empati
2.
Cepat mengendalikan
berbincang - bincang
perasaan dan reaksi
dengan perawat
perawatan diri sendir
Klien mampu merespon
misalnya rasa marah
tindakan perawat
,empati.
3. Sediakan waktu untu
berdiskusi dan bina
hubungan yang sopan
4. Berikan kesempatan
kepada klien untuk
merespon.
1. Tunjukan emosional
Klien dapat
yang sesuai
mengungkapkan
2. Gunakan tekhnik
perasaannya
komunikasi terapeuti
Klien mampu mengenali
terbuka,
emosinya dan dapat
3.
Bantu klien
mengekspresikannya
mengekspresikan
perasaannya
4. Bantu klien
mengidentifikasikan
situasi kehidupan yan
tidak berada dalam
kemampuan dan
mengontrolnya
5. Dorong untuk
menyatakan secara
verbal perasaan
perasaan yang
berhubungan dengan
ketidak mampuannya

TUK 3

Klien dapat
memodifikasi pola
kognitif yang

negative

Klien dapat
mengidentifikasi
pemikiran yang negatif
Klien dpat menurunkan
penilaian yang
negatifpada dirinya.

Klien mampu
menentukan kebutuhan
untuk perawatan pada
dirinya
Klien dapat
berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan

TUK 4
Klien dapat
berpartisipasi
dalam mengambil
keputusan yang
berkenan dengan
perawatan dirinya

1. Diskusikan masalah y
dihadapi klien dengan
memintanya untuk
menyimpulkannya
2. Identifikasi pemikira
negatif klien dan ban
untuk menurunkan
melalui interupsi dan
substitusi
3. Evaluasi ketetapan
persepsi logika dan
kesimpulan yang dibu
klien
4. Kurangi penilaian kli
yang negatif terhadap
dirinya
5. Bantu klien menerim
nilai yang dimilikiny
atau perilakunya atau
perubahan yang terja
pada dirinya.
1. Libatkan klien dalam
menetapkan tujuan ya
ingin dicapai
2. Motivasi klien untuk
membuat jadwal akti
perawatan dirinya
3. Berikan privasi sesua
kebutuhan yang
ditentukan
4. Berikan reinsforceme
posotif tentang
pencapaian kegiatan
yang telah sesuai den
keputusan yang
ditentukannya

XVII.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal / Jam
No
Implementasi
1
15 Januari 2013
1. Bina hubungan saling percaya dengan :
Jam 12.30
1
Menyapa klien dengan ramah
Memperkenalkan diri dengan sopan
Menanyakan nama lengkap serta
alamat klien
Menunjukan sikap empati, jujur dan
menempati janji
Menanyakan masalah yang dihadapi

15 Januari 2013
Jam 15.30

2. Bina hubungan terapeutik dengan


perawat dengan :
Pendekatan dengan baik ,menerima
klien apa adanya
Mengidentifikasi perasaan dan reaksi
perawatan diri sendiri

Evaluasi
S:

Klien menjawab salam


mengatakan selamat
pagi,menyebutkan nam
dan alamat

O:

Klien mau berjabat tang


Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat
Klien mau mengutaraka
masalahnya
A : SP 1 tercapai
Pp :
Lanjutkan SP 2 adakan kont
waktu pertemuan berikutnya
Pk :
Anjurkan klien untuk dapat
menyapa perawat jika bertem
dan percaya jika perawat ak
membantu masalah yang
dihadapi
S:
Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat
O:
Klien mampu berbincan

16 Januari 2013
Jam 17.00

Menyediakan waktu untuk bina


hubungan yang sopan
Menberikan kesempatan untuk
merespon

3. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek


positif yang dimiliki dengan :
Membantu mengidentifikasi
dengan aspek yang positif
Mendorong agar berpenilaian
positif
Membantu mengungkapkan
perasaannya

bincang dengan perawa


Klien mampu merespon
tindakan perawat.
A : SP 2 tercapai
Pp :
Lanjutkan SP 3 adakan kont
waktu pertemuan berikutnya
Pk :
Anjurkan klien mampu
berkomunikasi,mampu
memulai berbicara dan tidak
janggung.

S:

Klien mengatakan cara


penilaian positif tidak
boleh berfikir jelek
terhadap orang lain,sop
santun dan ramah yang
diutamakan.

O:

Klien dapat
mengungkapkan
perasaannya
A : SP 3 teratasi sebagian
Pp :
lanjutkan SP 1 keluarga
Pk :
Anjurkan klien untuk
mempertahankan hubungan
saling percaya berinteraksi
secara terarah.

BAB IV
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y
dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah
Sakit Jiwa Daerah Klaten selama 2 minggu penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina
hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan
tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga
dan masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat
maupun perawat yang merawat tercapai.

B.

SARAN
1.

Klien
-

Libatkan klien dalam aktivitas positif

Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B

Memahami

aspek

positif

dan

kemampuan

dimilikinya
2.

Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain


Keluarga

Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien

Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif

Menerima klien apa adanya

yang

Hindari pemberian penilaian negatif

3.

Perawat
-

Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien

Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan


dirumah

Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan


klien

Memberi reinforcement

DAFTAR PUSATAKA
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). Principles And Practice Of
Psychiatric Nursing. (6th ed). St. Louis : Mosby year book
Town send, M.C. (1998). Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman
untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC (terjemahan).

Anda mungkin juga menyukai