Askep Jiwa RSJD Soedjarwadi Klaten
Askep Jiwa RSJD Soedjarwadi Klaten
Askep Jiwa RSJD Soedjarwadi Klaten
Y DENGAN
GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. RM SOEDJARWADI
KLATEN
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Praktik Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing:
Ahmad zakiudin, S.KM
LEMBAR PENGESAHAN
: Jumat
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
Purnomo, S.Kep
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberi banyak
kenikmatan, rahmat serta karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y dengan Gangguan Konsep
Diri : Harga Diri Rendah di Ruang Perkasa Rumah Sakit Jiwa Daerah DR.
RM SOEDJARWADI KLATEN.
Ungkapan terimakasih penulis sampaikan, kepada :
1. K.H.Sholahudin Masruri, S.Pd.I selaku pengasuh Pon Pes Al Hikmah 2,
2. Purnomo, S. Kep, selaku pembimbing klinik
3. Seluruh perawat di RSJD Klaten
4. Direktur Akper Al Hikmah 02
5. Dosen Pembimbing Akademik
6. Ibu, Bapak, serta seluruh keluarga yang telah memberi motifasi
7. Teman baru dan teman-teman senasib yang telah memberi semangat
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selalu dinantikan.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Penulisan
BAB II : LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah Utama
B. Proses Terjadinya Masalah
C. Pohon Masalah
D. Masalah Keperawatan
E. Diagnosa Keperawatan
F. Rencana Tindakan Keperawatan
BAB III : TINJAUAN KASUS
I.
Pengkajian
II.
Keluhan Utama
III.
Alasan Masuk
IV. Faktor Predisposisi
V. Pemeriksaan Fisik
VI.
Psikososial
VII.
Status Mental
VIII.
Kebutuhan Persiapan Pulang
IX.
Mekanisme Koping
X. Masalah Psikososial Dan lingkungan
XI.
Aspek Medik
XII.
Masalah Keperawatan
XIII.
Pohon Masalah
XIV. Diagnosa Keperawatan
XV. Analis Data
XVI.
Rencana Keperawatan
XVII.
Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
BAB IV : PENUTUP
I.
Kesimpulan
II.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat
penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini
merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut
adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu
sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan
harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila
hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri
pasien sendiri maupun orang lain
TUJUAN PENULISAN
a)
Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi
Tujuan umum
Menerapkan
teori
dan
lebih
menekankan
dalam
C.
METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah
a. Wawancara
ruangan
b. Observasi
BAB II
KONSEP DASAR
A.
MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
B.
Pengertian
Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai
dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting
dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau
tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal
menyesuaikan tingkah laku dancita cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak
dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam
menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.
2.
3.
Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri
C.
POHON MASALAH
Isolasi Sosial = Menarik diri
Gangguan konsep diri =
Harga diri rendah
Masalah Utama
D.
MASALAH KEPERAWATAN
1.
a.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping
individu tidak efektif
F.
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain
secara optimal
Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o
Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau
berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan
mengutarakan masalah yang dihadapi
Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
hubungan therapeutik
Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta
pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien
sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap
stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan
dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan
klien
Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan
Intervensi
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif
3. Utamakan memberi pujian therapeutik
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
Kriteria hasil
Klien
melakukan
kegiatan
sesuai
dengan
kondisi
dan
kemampuannya
o
Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan
kemajuan dan pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Intervensi
1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara
merawat klien dengan harga diri rendah
2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan
keadaan klien
Orientasi :
- Salam terapeutik : Assalamualaikum,
- Validasi : bagaimana keadaan Tn. Y, hari ini? Tn. terlihat segar
- Kontrak :
Topik :Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara
membina hubungan saling percaya? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti
setelah itu kita lakukan bersama.
Tempat :Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Berapa lama?
Waktu : Bagaimana kalau 15 menit?
2.
Kerja :
Tn. Y, apa saja cara membina hubungan saling percaya Tn.? Bagus, apa
lagi? Apa saja yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan?
Bagaimana dengan berjabat tangan? Menanyakan nama? Menanyakan
alamat..dst.. Wah, bagus sekali ada lima cara untuk membina
hubungan saling percaya yang Tn. lakukan.
Tn. Y, dari lima cara ini, yang mana yang Tn. bisa lakukan di rumah
sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang keduasampai yang
kelima (misalnya masih tiga yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali
masih ada tiga cara yang masih bisa lakukan di rumah sakit ini.
Sekarang, coba Tn. Y pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit
ini. O, ya nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita berlatih berjabat tangan Tn.. Mari kita lakukan dengan
saya Tn. Y. coba, sudah bisa kan berjabat tangan / memperkenalkan
diri?
Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin
Tn. ingin berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang
duduk berdampingan, ya Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus!
Sekarang kita sebut nama dan alamat. ya bagus!.
Tn. Y sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik
sekali. Sekarang bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!
3.
Terminasi :
-
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Tn. Y setelah bercakap-cakap dan berjabat
tangan / memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat
dilakukan di rumah sakit ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang
sudah Tn. praktekan dengan sekali.
Evaluasi Objektif
Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, danmenyebutkan
nama.
Kontrak
Topik :
Kontrak :
Topik :Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa
kegiatan itu Tn?
Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang
Tn. miliki.
Tempat :Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.
Waktu :Bagaimana kalu 15 menit?.
2. Kerja :
Tn. Y, tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Tn. lakukan?, masih
ada yang lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan bapak yang dapat
Tn. lakukan disini..
3. Terminasi :
- Validasi Subjekti :
Bagaimana perasaan Tn. setelah tahu dan mencoba kegiatan yang
dapat Tn. lakukan disini? Bagus!
- Validasi Objektif :
Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki
- Rencana tindakan lanjut :
Saya harap Tn. mau mencoba melakukan kegiatan selama disini.
- Kontrak :
Topik :Tn. pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi
dengan keluarga apabila datang.
Tempat : Bagaimana kalau diruang tamu saja?
Waktu :Biasanya keluarga Tn. jenguk jam berapa? Baiklah kita
diskusikan nanti ya. Sampai jumpa.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN HARGA
DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA RUMAH SAKIT JIWA DR.
SOEDJARWADI
DAERAH KLATEN
Tanggal Pengkajian
: 11 Januari 2013
Tanggal Masuk
: 05 November 2012
Ruang
: Perkasa
I.
PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama
: Tn. Y
Umur
: 31 Tahun
Alamat
: Klaten
Status Perkawinan
: Belum Menikah
II.
III.
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pendidika
: SMP
Pekerjaan
: Petani
No. CM
: 01xxxx
B. Penanggung Jawab
Nama
: Ny. P
Hubungan dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat
: Klaten
KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan disuruh ibunya untuk melanjutkan berobat, sering
menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.
ALASAN MASUK
2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membakar
barang, bicara sedikit, sulit kominikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.
IV.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa 3 tahun yang lalu, pernah
rawat jalan di RSJD.SOEDJARWADI KLATEN.
2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil
3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
V.
VI.
Ket :
: Laki - laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
VII.
: Klien
: Meninggal
B. Konsep Diri
Citra Tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai
adalah mata karena bisa melihat.
Identitas
: Klien mengatakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.
Peran
: Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah
sebagai anak.
Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang,
merasa bosan dan ingin bekerja lagi.
Harga diri : Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan
orang lain selain ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada
diantara orang lain, kurang interaksi sosial.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
C. Hubungan Sosial
Orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan adiknya.
Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering
mengikuti gotong royong didesanya.
Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan
/ berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri
D. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien
shabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.
STATUS MENTAL
A. Penampilan : Penampilan klien kurang rapi, rambut jarang disisir,
klien menggunakan baju yang disediakan diRSJ.
B. Pembicaraan : Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat
dipahami.
C. Aktivitas Motorik : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien
menyesuaikan.
D. Alam perasaan : Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh
dan pulang, klien sedih belum bisa bertemu ibu.
E. Afek
: Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
F. Interaksi selama wawancara
: Kontak mata kurang karena
menunduk,sesekali klien menengadah,selalu menjawab jika ditanya.
G. Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
H. Pola Fikir : Tidak ada waham.
VIII.
IX.
X.
s
d
04.30 WIB.
6. Penggunaan obat
Klien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg,
trihexiperidine 2x2 mg.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien sudah pernah periksa diRSJD SOEDJARWADI KLATEN tetapi
rawat jalan.
8. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien dirumah membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah
MEKANISME KOPING
A. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
B. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang
lain,lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
A. Masalah berhubungan dengan lingkungan
: Klien menarik diri
dari lingkungan
XI.
XII.
XIII.
ASPEK MEDIK
A. Diagnosa Medis
Schizofrenia
B. Terapi
- Haloperidol 2x5 mg
- Trihexiperidine 2x2 mg
MASALAH KEPERAWATAN
A. Harga Diri Rendah
B. Menarik Diri
C. Koping Individu Tidak Efektif
POHON MASALAH
Menarik Diri
_ _ _ _ ( Efek )
XIV.
XV.
_ _ _ ( Core problem )
ANALISA DATA
No
1.
2.
Ds :
-
Do
Ds :
-
b
d
Data
Etiologi
Problem
Menarik Diri
Koping Individu
Tidak Efektif
Do :
-
Tgl.
14- 01-13
XVI.
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.Keperawatan
Tujuan
Menarik Diri
berhubungan dengan
harga Diri Rendah
TUM
Klien dapat
berhubungan
dengan orang lain
secara optimal.
TUK 1
Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya
Kriteria Hasil
TUK 2
Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki
TUK 3
Intervensi
1. Diskusikan kemampu
dan aspek positif yan
dimiliki
2. Hindarkan dari penila
yang negatif
3. Utamakan pemberian
pujian yang realistik
1. Diskusikan kemampu
Klien dapat
menilai
kemampuan yang
dimiliki
TUK 4
Klien dapat
menetapkan
perencanaan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuannya
kemampuan yang
dimiliki selama sakit
2.
1.
2.
3.
TUK 5
Klien dapat
melakukan
kegiatan sesuai
kondisi sakit dan
kemampuannya
TUK 6
Klien dapat
memanfaatkan
sistem pendukung
yang ada
TUM
Klien dapat
melakukan
keputusan yang
efektif untuk
mengendalikan
situasi kehidupan
yang demikian
menurunkan
perasaan rendah
1.
Klien melakukan
kegiatan yang sesuai
dengankondisi sakit dan
2.
kemampuannya
3.
Klien dapat
memanfaatkan system
pendukung dikeluarga
secara optimal
Klien daoat
memanfaatkan system
pendukung
dilingkungan sekitar.
1.
1. Lakukan pendekatan
2.
diri
TUK 1
Klien dapat
menbina hubungan
terapeutik dengan
perawat
TUK 2
Klien dapat
mengenali dan
mengekspresikan
emosinya
berdampingan dengan
dengan baik, menerim
perawat
klien apa adanya dan
Klien mampu
bersikap empati
2.
Cepat mengendalikan
berbincang - bincang
perasaan dan reaksi
dengan perawat
perawatan diri sendir
Klien mampu merespon
misalnya rasa marah
tindakan perawat
,empati.
3. Sediakan waktu untu
berdiskusi dan bina
hubungan yang sopan
4. Berikan kesempatan
kepada klien untuk
merespon.
1. Tunjukan emosional
Klien dapat
yang sesuai
mengungkapkan
2. Gunakan tekhnik
perasaannya
komunikasi terapeuti
Klien mampu mengenali
terbuka,
emosinya dan dapat
3.
Bantu klien
mengekspresikannya
mengekspresikan
perasaannya
4. Bantu klien
mengidentifikasikan
situasi kehidupan yan
tidak berada dalam
kemampuan dan
mengontrolnya
5. Dorong untuk
menyatakan secara
verbal perasaan
perasaan yang
berhubungan dengan
ketidak mampuannya
TUK 3
Klien dapat
memodifikasi pola
kognitif yang
negative
Klien dapat
mengidentifikasi
pemikiran yang negatif
Klien dpat menurunkan
penilaian yang
negatifpada dirinya.
Klien mampu
menentukan kebutuhan
untuk perawatan pada
dirinya
Klien dapat
berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan
TUK 4
Klien dapat
berpartisipasi
dalam mengambil
keputusan yang
berkenan dengan
perawatan dirinya
1. Diskusikan masalah y
dihadapi klien dengan
memintanya untuk
menyimpulkannya
2. Identifikasi pemikira
negatif klien dan ban
untuk menurunkan
melalui interupsi dan
substitusi
3. Evaluasi ketetapan
persepsi logika dan
kesimpulan yang dibu
klien
4. Kurangi penilaian kli
yang negatif terhadap
dirinya
5. Bantu klien menerim
nilai yang dimilikiny
atau perilakunya atau
perubahan yang terja
pada dirinya.
1. Libatkan klien dalam
menetapkan tujuan ya
ingin dicapai
2. Motivasi klien untuk
membuat jadwal akti
perawatan dirinya
3. Berikan privasi sesua
kebutuhan yang
ditentukan
4. Berikan reinsforceme
posotif tentang
pencapaian kegiatan
yang telah sesuai den
keputusan yang
ditentukannya
XVII.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal / Jam
No
Implementasi
1
15 Januari 2013
1. Bina hubungan saling percaya dengan :
Jam 12.30
1
Menyapa klien dengan ramah
Memperkenalkan diri dengan sopan
Menanyakan nama lengkap serta
alamat klien
Menunjukan sikap empati, jujur dan
menempati janji
Menanyakan masalah yang dihadapi
15 Januari 2013
Jam 15.30
Evaluasi
S:
O:
16 Januari 2013
Jam 17.00
S:
O:
Klien dapat
mengungkapkan
perasaannya
A : SP 3 teratasi sebagian
Pp :
lanjutkan SP 1 keluarga
Pk :
Anjurkan klien untuk
mempertahankan hubungan
saling percaya berinteraksi
secara terarah.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y
dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah
Sakit Jiwa Daerah Klaten selama 2 minggu penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina
hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan
tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga
dan masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat
maupun perawat yang merawat tercapai.
B.
SARAN
1.
Klien
-
Memahami
aspek
positif
dan
kemampuan
dimilikinya
2.
yang
3.
Perawat
-
Memberi reinforcement
DAFTAR PUSATAKA
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). Principles And Practice Of
Psychiatric Nursing. (6th ed). St. Louis : Mosby year book
Town send, M.C. (1998). Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman
untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC (terjemahan).