Pengertian SCR
Silicon Controlled Rectifier atau sering disingkat dengan SCR adalah Dioda yang
memiliki fungsi sebagai pengendali. Berbeda dengan Dioda pada umumnya yang hanya
mempunyai 2 kaki terminal, SCR adalah dioda yang memiliki 3 kaki Terminal. Kaki
Terminal ke-3 pada SCR tersebut dinamai dengan Terminal Gate atau Gerbang yang
berfungsi sebagai pengendali (Control), sedangkan kaki lainnya sama seperti Dioda pada
umumnya yaitu Terminal Anoda dan Terminal Katoda. Silicon Controlled Rectifier
(SCR) merupakan salah satu dari anggota kelompok komponen Thyristor.
Cara yang paling umum digunakan dan dianggap aman untuk mengaktifkan SCR
adalah dengan memberikan tegangan pada terminal gate, dan cara atau metode seperti ini
disebut dengan memicu (triggering). Bahkan dalam penggunaannya SCR biasanya
sengaja dibuat atau dipilih dengan tegangan breakover yang jauh lebih besar melampaui
tegangan terbesar yang diperkirakan akan dialami oleh sumber listrik. Sehingga SCR
hanya bisa diaktifkan dengan pulsa tegangan yang diterapkan ke terminal gate, bukan
dengan tegangan breakover.
Perlu dikatakan bahwa SCR terkadang bisa dimatikan secara langsung dengan
menjumper atau mengkorsletkan terminal gate dan katoda, yang disebut dengan reverse
triggering, dimana gate dengan tegangan negatif (mengacu pada katoda), sehingga
transistor yang lebih rendah atau dibawah dipaksa cutoff. Saya mengatakan ini kadangkadang karena cara ini mungkin akan melibatkan semua arus kolektor dari transistor atas
yang melewati basis transistor yang dibawah. Dan arus ini mungkin sangat substansial
sehingga membuat triggered shut off dari SCR begitu sulit. Dan sebuah thyristor GateTurn-Off (GTO) yang merupakan variasi dari SCR yang akan mampu mempermudah
tugas ini. akan tetapi bahkan dengan sebuah GTO sekalipun, arus gate yang dibutuhkan
untuk mematikannya mungkin sebanyak 20% dari arus anoda (beban). Simbol skematik
dari GTO ditunjukkan oleh gambar ilustrasi dibawah ini.
SCR dan GTO mempunyai skema yang sama yaitu dua transistor yang terhubung
secara positif-dengan mode feedback atau berbalikan. Satu-satunya perbedaan dari
rancangan konstruksi adalah untuk memberikan transistor NPN sebuah yang lebih besar
dari PNP. Hal ini memungkinkan arus gate yang lebih kecil (forward atau reverse) untuk
mengerahkan tingkat kontrol yang lebih besar atas konduksi dari katoda ke anoda. Dalam
keadaan terkunci (latch), transistor PNP menjadi lebih tergantung pada NPN bukan
sebaliknya. Thyristor Gate-Turn-Off juga dikenal dengan nama Gate-controlled switch
(GCS).
Pengetesan fungsi dasar SCR
harus
sambungan
menunjukkkan
atau
koneksi
adanya
antara
SCR dengan nilai resistor internal yang kecil terkadang juga disebut sebagai SCR gate
sensitif, karena kemampuannya yang dipicu (triggered) oleh sinyal positif gate yang
sangat sedikit.
Rangkaian tes untuk SCR berikut ini sangat baik untuk digunakan sebagai alat uji
SCR, selain itu juga sangat baik untuk mengetahui dan memahami operasi dasar SCR.
Sebuah sumber tegangan DC yang digunakan sebagai daya dari rangkaian dan dua push
button switch yang digunakan untuk mengaktifkan dan mematikan SCR.
Push
menekan push button NC (tombol off), arus yang melalui SCR akan terhenti, sehingga
hal tersebut akan memaksa untuk mematikan SCR (Turn off).Jika SCR tidak bisa atau
gagal untuk latch, mungkin masalahnya ada pada beban rangkaian bukan pada SCR.
Arus beban dengan jumlah minimum tertentu diperlukan atau wajib dimiliki untuk
menjaga agar SCR latch on. Tingkat atau level arus minimum ini disebut holding
current. Holding current biasanya berkisar antara 1 miliampere sampai 50 miliampere
atau mungkin lebih untuk unit yang lebih besar.
Untuk pengujian sepenuhnya dapat dilakukan dengan menguji trigger dengan
tegangan breakover. Untuk menguji batas tegangan breakover dapat dilakukan dengan
cara meningkatkan suplai tegangan DC sampai SCR aktif dan mengunci (latch) dengan
sendirinya (tanpa perlu menekan tombol pushbutton). Saat tes tegangan breakover ini
perlu kehati-hatian karena mungkin memerlukan tegangan yang sangat tingg.
Dalam bentuk sederhana, rangkaian tes SCR bisa cukup sebagai rangkaian kontrol
start/stop untuk motor DC, lampu, atau beban-beban yang praktis lainnya.
Contoh penggunaan SCR pada sirkuit DC adalah sebagai perangkat atau device
crowbar yang berfungsi untuk memproteksi bila terjadi tegangan lebih (over voltage).
5
Sirkuit crowbar terdiri dari sebuah SCR yang dihubungkan pararel dengan output dari
power supply DC. Rusaknya SCR dan power supply dapat dicegah dengan pemasangan
secara benar dan bijaksana sebuah fuse atau resistansi seri yang besar setelah SCR untuk
membatasi arus hubung singkat dari rangkaian.
Beberapa rangkaian atau perangkat sensor tegangan output akan terhubung ke gate
SCR. Sehingga ketika kondisi overvoltage terjadi, tegangan akan diterapkan di antara
gate dan katoda, yang kemudian memicu atau mentrigger SCR dan memaksa fuse untuk
memutus.
Meskipun fakta mengatakan bahwa SCR merupakan perangkat DC (arus searah),
namun sebagian besar aplikasi SCR adalah untuk mengontrol daya AC (arus bolakbalik). Jika dibutuhkan arus rangkaian dalam dua arah, maka beberapa atau lebih dari
satu SCR dapat digunakan dalam sebuah rangkaian. Dengan begitu SCR akan dapat
menangani atau mengalirkan setiap arah arus dari kedua setengah siklus gelombang AC.
Rangkaian Water Level dengan SCR
Dalam rangkaian water level ini dapat bekerja apabila air dalam sebuah tangki berada
di bawah kaki basis, di mana sumbu positif atau kaki anoda pada SCR di tempatkan di
dasar tangki,kaki basis diatas kaki anoda dan kaki gate pada SCR berada di atas.
Dalam keadaan tersebut, SCR tidak AKTIF karena SCR dapat bekerja apabila kaki
gate di beri tegangan.Sedangkan RELAY bekerja dengan system NORMALLY OPEN
yang mana apabila relay mendapat tegangan maka saklar akan membuka.
Pada saat air berada di bawah kaki basis maka SCR tidak aktif dan tidak memberi
tegangan pada relay sehingga relay saklarnya tetap menutup dan dapat
menghubungkan arus dan motor pun dapat bekerja.
Apabila air sudah penuh dan menyentuh kaki gate maka SCR mendapat tegangan dan
seterusnya di alirkan pada relay,karena relay mendapat tegangan maka relay akan
membuka saklar yang terdapat pada relay.
SCR berfungsi sebagai pengendali dari rangkaian tersebut ,dimana gate yang
mengatur tegangan yang masuk pada SCR.Apabila kaki gate tidak mendapat
tegangan maka SCR tersebut tidak AKTIF.Sedangkan apabila SCR mendapat
tegangan maka SCR tersebut AKTIF.
DIODA berfungsi sebagai penyearah arus satu arah.Dari arus yang mengalir dari
SCR pada kaki katoda.Yang melakukan fungsi revers bias yaitu mengubah arus
negatif yang di hasilkan dari kaki katoda pada SCR dan di teruskan oleh anoda pada
dioda menjadi positif,sehingga fungsi deari relay dan transistor dapat bekerja sesuai
dengan fungsinya.
Sumber Data