Klorida
Klorida
Klorida, anion utama dari cairan ekstraseluler, ditemukan lebih banyak pada
kompartemen interstitial dan cairan limfoid daripada dalam darah. Klorida juga
merupakan bagian dari cairan sekresi lambung dan pankreas, keringat, kantung
empedu, dan air liur. Natrium dan klorida merupakan komposisi elektrolit terbesar
dalam cairan ekstraseluler dan berperan dalam menentukan tekanan osmotik. Klorida
diproduksi dalam lambung, yangdikombinaksikan dengan hidrogen untuk membentuk
adam hidroklorida. Kontrol kloridatergantung dari intake klorida, ekskresi, dan
absorpsi ion tersebut dari ginjal. Klorida dalam jumlah kecil dibuang dalam feses. 6
Kadar klorida dalam serum mencerminkan pengenceran atau pemekatan yang
terjadidi cairan ekstrseluler serta menunjukkan secara langsung proporsi konsentrasi
natrium. Osmolalitas serum paralel dengan kadar klorida. Sekresi aldosteron
meningkatkan reabsorpsi natrium, yang juga meningkatkan reabsorpsi klorida.
Pleksus koroid, yang mensekresi cerebrospinal fluid di otak, bergantung pada natrium
dan klorida untuk menarik air dan membentuk proporsi dari cerebrospinal fluid. 6
Bikarbonat memiliki hubungan dengan klorida. Saat klorida berpindah dari
plasmamenuju sel darah merah (disebut dengan chloride shift ), bikarbonat berpindah
kembali ke plasma. Ion hidrogen terbentuk, yang kemudian membantu pelepasan
oksigen dari hemoglobin. 6
Ketika kadar salah satu dari elektrolit ini terganggu (natrium, bikarbonat, dan
klorida),kedua elektrolit lainnya pun akan terpengaruh. Klorida berperan dalam
menjagakeseimbangan asam basa dan bekerja sebagai buffer dalam pertukaran
oksigen dankarbondioksida dalam sel darah merah. Klorida diperoleh dari makanan
seperti garam dapur.
Kadar normal klorida dalam serum ialah 97107 mEq/L. Sedangkan
kebutuhan asupan klorida ialah 1-2 mEq/kgBB/hari. 5
HIPERKLOREMIA 6
Kadar klorida serum yang tinggi dapat mengakibatkan hiperkloremia
asidosismetabolik oleh karena iatrogenik pemberian klorida seperti larutan NaCl
0.9%, larutan NaCL0.45%, atau larutan Ringer Laktat. Kondisi ini dapat pula
disebabkan oleh kehilangan ion bikarbonat dari ginjal dan saluran pencernaan yang
diikuti dengan peningkatan ion klorida. Ion klorida dalam bentuk garam asam
terakumulasi, dan asidosis terjadi dengan menurunnya ion bikarbonat. Trauma kepala,
peningkatan produksi keringat, kelebihan hormone mineralo kortikoid, dan penurunan
filtrasi ginjal dapat menuju peningkatan kadar kloridaserum.
Manifestasi Klinik Hiperkloremia
Tanda dan gejala dari hiperkloremia hampir menyerupai asidosis metabolik;
hipervolemia dan hipernatremia. Takipneu; kelemahan; letargi; napas yang dalam dan
cepat;kemampuan kognitif yang menurun; dan hipertensi dapat terjadi. Jika tidak
diterapi,hiperkloremia dapat menuju pada penurunan cardiac output, disaritmia, dan
koma. Kadar klorida yang tinggi diikuti dengan kadar natrium yang tinggi serta
retensi cairan.
Pengobatan Hiperkloremia
Koreksi
penyakit
yang
menyebabkan
hiperkloremia
serta
oleh
ginjal
untuk
menyeimbangkankehilangan
klorida.
Bikarbonat