Victor Cousin berpendapat bahwa Eklektisisme lahir pada saat pikiran dan hati
berusaha untuk menyatukan dua hal yang bertentangan dengan
memperlihatkan opini bahwa sesungguhnya keduanya dapat disatukan, tetapi
demgan kkebijaksanaan bisa disatukan, Hetcher (1999:127)
Pearson (1978:10-48 & 148-172) juga memberikan penjelasan mengenai
arsitektur Alvar Aalto yang melahirkan banyak karya arsitektur modern dengan
gaya internasional, sesungguhnya di awal karirnya juga banyak menggunakan
bentuk-bentuk klasik, bahkan bentuk tersebut dijadikan dasar atau pijakan untuk
mencari gaya baru. Ia pin berusaha melakukan penolakan terhadap gaya
internasional dengan mencoba memodifikasi bentuk-bentuk vernakular dan
klasik
Tanudjaya (1998:144-151) bahwa kebangkitan berbagai gaya Eropa di Indonesia
pada masa penjajahan Belanda juga diikuti oleh pencampuran langgam Eropa
dengan langgam tradisional setempat
Dalam Oxford English Dictionary (1989) eclectic disinonimkan dengan selective
dan to select. Namun terdapat tiga pengertian eklektik yang salah satunya
berbunyi, eklektik berarti membawa/mengambil atau dibawa/diambildari
beberapa sumber. Dan pengertian satunya lagi secara etimologis artinya
menyeleksi, tidak menerima sesuatu yang bersifat diskriminasi
Dalam bidang filsafat, Plott (1998:322) mendefinisikan eklektisisme sebagai
pemilihan ide-ide secara tidak sistematis dari beragam sistem, doktrin atau
sumber. Plott mendefinisikan eklektisisme secara lebih spesifik yaitu sebagai
metode seleksi ide-ide yang tidak sistematis yang diambil dari berbagai sistem
Dalam bidang seni, Fichter-Rathus (1992:502) dalam Understanding Art
mendefinisikan eklektisisme sebagai suatu pendekatan yang dikarakterisasi oleh
pemilihan dari beberapa gaya dan doktrin
Berdasarkan definisi dari Encyclopedia of American Architecture , arsitektur
eklektik berarti suatu gaya atau pergerakan dimana bentuk-bentuk dan detildetil dipilih dari beberapa gaya atau bangunan di masa lalu
Menurut Sumalyo (2003:491&531), eklektisisme atau eklektik berarti mengulang
elemen-elemen terbaik dari masa yang berbeda
OBJEK ARSITEKTUR
Objek yang digunakan adalah rumah yang terletak di jl. Dharmahusada Utara VII,
dekat Kampus C Unair Surabaya. Rumah ini sangat mencolok dan karena
letaknya berada di pojok persimpangan.
Bangunan ini memiliki ciri khas bangunan klasik yang mengadopsi bangunan
Romawi dan Yunani kuno. Elemen-elemen yang menyusun antara lain :
1. Terdapat elemen patung yang terletak di atap dan taman pada rumah ini.
Patung tersebut merupakan tampilan yang digunakan pada bangunan
klasik. Umumnya digunakan pada zaman Yunani kuno dan Romawi kuno.
Macam-macam patung zaman
Pengaplikasian
TUSCAN ORDER
6. Warna objek rumah ini merupakan peniruan terhadap warna klasik pada
masa barok-rokoko yang identic dengan warna-warna semacam ini.
KESIMPULAN
Rumah ini tidak hanya memiliki desain yang bersumber dari dua
gaya saja namun tiga gaya yang menjadi pedoman untuk memberikan
tampilan klasik pada rumah ini.
Yunani Kuno
pada detil Cornice
Romawi Kuno
: Kolom Tuscan Order yang merupakan
penggabungan dari kolom
Corintihan dan ionic
Bentuk Arc yang digunakan pada bukaan jendela
Elemen patung yang ada di rumah tersebut
Barok-Rokoko
berciri khas-kan
Arsitektur Barok-Rokoko
Ornamen penghias pagar dan wadah air mancur
merupakan ornament vegetasi yang berkembang
pada masa Arsitektur Barok-Rokoko
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah, Eklektik
merupakan penyeleksian dari beberapa sumber yang elemenelemennya diseleksi lalu dikombinasikan ke dalam satu macam
karya yang baru. Sumber tersebut diambil dari gaya bangunan
yang telah ada.
Namun pada buku Eklektisisme dan Arsitektur Eklektik
Sudaryono memberikan penjelasan bahwa sumber tersebut
merupakan General Principle yaitu bersumber pada Arsitektur
Klasik. Namun ditinjau secara Bahasa, Eklektik berarti memilah,
memilih, menyeleksi. Apakah memilah ataupun menyeleksi harus
mengacu pada yang sudah ada di masa lampau (era Arsitektur
Klasik)? Apakah definisi secara bahasa tidak mampu memberikan
proses yang sumbernya mengacu pada selain Arsitektur Klasik