bulan haji (Dzulhijjah 1437), yang berarti beberapa hari lagi kita akan
meninggalkan tahun 1437 H, dan akan memasuki Tahun Baru Hijriyah, 1
Muharram 1438 H.
Hijrah dalam sejarah Islam adalah satu peristiwa monumental yang
sangat penting bukan hanya bagi kehidupan Nabi Muhammad SAW, tapi
juga bagi pertumbuhan dan perkembangan agama Islam. Peristiwa itu
adalah hijratur rasul dari Makkah ke Yatsrib yang kemudian kota ini
dikenal menjadi Madinah Al-Munawarah.
Betapa pentingnya peristiwa ini, hingga diabadikan dalam Al-Quran
surat Al-Anfaal ayat 74:
Artinya : Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad
pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan
memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah
orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan
dan rezki (ni`mat) yang mulia (QS. 8 :74).
Dalam catatan sejarah tentang peristiwa hijrah telah terjadi pada
zaman rasul-rasul, seperti; Nabi Ibrahim as., Nabi Musa as., dan Nabi
Muhammad SAW.
Hijrah Nabi Muhammad SAW bersama seluruh umat Islam adalah dari
Mekkah ke Yatsrib (Madinah). Para ulama membagi hijrah dalam
pengertian, antara lain :
1. Keluar dari Darul Harb, yaitu hijrah dari negeri kafir ke negeri Muslim.
2. Pindah dari suatu negeri yang dilanda perang ke negeri yang aman.
Nilai-nilai filosofis dari hijrah adalah pindah dari keadaan hidup yang
penuh penderitaan kepada keadaan hidup yang lebih baik, aman dan
sejahtera.
Umat Islam harus mempunyai semangat hijrah yaitu hijrah dari
keterbelakangan kepada kemajuan, dari kebodohan kepada kecerdasan,
dari kekufuran kepada keimanan. Nabi Muhammad SAW bersabda tentang
hakikat seorang Muslim dan seorang yang hijrah :
:
.
, maksudnya : penetapan tahun
hijriyah adalah tegaknya kebenaran dan hancurnya kebatilan. Maka
ditetapkanlah awal hijrah Nabi Muhammad SAW dengan seluruh umat
Islam dari Mekkah ke Madinah menjadi tahun baru Islam.
Dalam menyambut datangnya tahun baru Islam 1438 H yang insya
Allah akan segera tiba, maka kaum Muslim hendaknya :
1. Kita hendaknya tafakkur, merenungkan perilaku kita masa yang lalu
pada tahun yang segera kita tinggalkan. Perbuatan baik apakah yang
pernah kita lakukan dan perbuatan buruk/negatif dan tercela yang telah
kita perbuat pada masa lalu ? Agar kita dapat bertaubat dan bertekad
berbuat yang terbaik pada tahun yang akan datang. Khalifah Umar bin
Nilai
Khattab mengatakan :
kita
kinerja
meningkatkan
serta
SWT
Allah
kepada
kita
memperbaiki tarap hidup yang lebih baik dan sejahtera pada tahun
baru Islam 1438 H yang akan datang.
Dalam membangun semangat Islam untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan serta niat lebih maju dan lebih baik masa yang akan
datang, Allah SWT berfirman dalam surat Al Hasyr ayat : 18 :
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. .
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Melalui mimbar khutbah ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan
kepada para jamaah sekalian, marilah kita bersama-sama senantiasa
meningkatkan kadar ketaqwaan kepada Allah SWT. Taqwa dalam arti yang
sebenarnya. Yaitu dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan
meninggalkan semua laranganNya. Bahwasannya tidak ada perbedaan
antara seseorang dengan seorang yang lainnya. Maka alangkah bahagia
dan beruntungnya orang yang termasuk dalam golongan muttaqin.
Karena kelak akan mendapat tempat dan maqam yang mulia di sisi Ilahi.
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Masih di bulan Muharram ini memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah
SWT, yang telah memberikan nikmatnya kepada kita semua. Yaitu dengan
menggunakan nikmat itu ke jalan yang di ridloi-Nya. Bersyukur atas
nikmatnya, maka Allah pun akan menambah nikmat itu. Sebagaimana
dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah SWT berfirman:
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala tuhanmu memaklumkan:
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka sesungguhnya
azabKu sangat pedih.
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Sebagai upaya memningkatkan iman dan taqwa kepada-Nya, maka
melalui datangnya Tahun Baru Hijriyah ini kita menengok sejarah masa
silam, masa perjuangan Nabi SAW dan para sahabat-sahabat beliau
menegakkan agama Allah.
Sebagaimana di ketahui dalam catatan sejarah, bahwa Nabi Muhammad
SAW, dan para sahabat beliau mengembangkan risalah Islam di Mekkah
banyak menemui tantangan dan hambatan yang tidak ringan. Orangorang Quraisy menentangnya. Mereka melakukan penganiayaan terhadap
sahabat-sahabat beliau dengan tujuan agar Nabi SAW menghentikan
dakwahnya.
Semakin hari kekejaman dan penganiayaan semakin keras, namun
sungguh suatu keajaiban, semakin keras penindasan dan dan semakin
keras penganiayaan, Islam pun semakin berkembang. Tidak satupun
orang yang begitu masuk Islam lalu sudi keluar atau menjadi murtad
bagaimanapun kerasnya kekejaman dan penganiayaan yang mereka
lakukan.
Artinya: Ya Tuhan kami, tiada sia-sia Engkau menciptakan ini.
Iman juga berfungsi untuk mengendalikan nafsu. Makhluk yang bernama
Malaikat cuma dianugerahakan akal saja tanpa nafsu, karena itu tidak ada
malaikat yang mendurhakai Allah, sehingga wajar kalau kita tiap hari
.
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang
serendah-rendahnya.
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Hikmah kedua adalah bahwasanya hijrah merupakan perjalanan ibadah.
Pada waktu hijrah, dorongan sahabat untuk ikut tidak sama. Oleh karena
itu Rasulullah SAW sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhori menyatakan bahwa amal-amal perbuatan itu tergantung
pada niatnya dan bagi tiap orang apa yang diniatkannya.
Oleh karena itu, semangat ibadah inilah yang harus menjiwai peringatan
hijrah dan langkah memasuki tahun baru hijriah.
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Kemudian hikmah ketiga adalah bahwa hijrah adalah perjalanan ukhuwah.
Para jamaah, kita bisa menyimak bersama bagaimana penduduk Madinah
menyambut orang-orang Mekkah sebagai saudara. Kemudian mereka
bergaul dalam suasana ukhuwah yang berlandaskan satu keyakinan
bahwa semua manusia berasal dari Nabi Adam dan beliau diciptakan dari
tanah. Maka bersatulah orang-orang muhajirin dan orang ansharsebagai
saudara yang diikat oleh akidah. Dalam surah Al-Hujarat ayat 10 Allah Swt
berfirman :
Artinya: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.
Dan kaum muhajirin dan anshar ini mendapat jaminan dari Allah akan
masuk surga. Sebagaimana dalam surah At-taubah ayat 100 Allah Swt
berfirman :
Artinya: Dan orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama (masuk
Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik. Allah ridla kepada mereka dan mereka
pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selamalamanya. Itulah kemenangan yang besar.
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Demikianlah sekelumit tentang hikmah hijrah Nabi SAW yang dapat saya
sampaikan dalam khutbah ini. Sebegai penutup saya ingin menyampaikan
dua kisah penting yang dapat kita petik dalam menyikapi kondisi bangsa
Indonesia saat ini.
Perjalanan Nabi dari Makkah ke Madinah, sekitar 416 kilometer, ditempuh
selama 16 hari dengan mengendarai onta. Nabi mengistirahatkan onta
pada saat matahari hampir tepat di atas kepala dan baru melanjutkan
perjalanan sore harinya. Betapa Nabi sangat menaruh belas kasih kepada
sesama mahluk Allah.
Dalam perjalanan itu, Nabi diikuti oleh pembunuh bayaran dari Makkah
bernama Suroqoh bin Malik yang mengendarai kuda pilihan. Dia
mendapatkan iming-iming hadiah seratus unta dan wanita cantik untuk
bisa membunuh Nabi, minimal bisa menggagalkan perjalanan ke Madinah.
Namun ketika hendak mendekati Nabi, kuda Suroqoh mendadak
terpeleset dan jatuh. Riwayat lain menyebutkan, kuda Suroqoh terperosok
masuk kedalam tanah, dan itu terjadi sampai tiga kali.
Nabi yang mengetahui hal itu lalu mendekati Suroqoh dan menolongnya.
Suroqoh yang penasaran dengan perilaku Nabi itu lantas menanyakan
sesuatu perihal Tuhan Muhammad. Terjadilah dialog. Lalu turunlah ayat AlQuran surat Al-Ihlas. Pada ayat pertama berbunyi,
Kakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa.
mudah
Nabi mengajarkan bahwa, pelayan umat itu semestinya minumnya
belakangan, mendahulukan kepentingan umat dari pada kepentingan
pribadi.
.
.
Assalamualaikum. wr. wb. Pada kesempatan yang baik ini, saya
mengajak diri saya sendiri dan para pembaca untuk selalu bersyukur
kepada Allah swt atas segala anugerah dan kenikmatan yang telah di
berikan kepada kita, sehingga kita masih di beri kesempatan untuk bisa
bertemu dengan tahun baru Mudah-mudahan kedepan kita di beri
kekuatan oleh Allah untuk bisa mengisi lembaran baru dengan senantiasa
meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt., menjalankan segala
perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, serta menjauhi segala
perbuatan yang mengundang kemurkaan-Nya. Sehingga dengan begitu,
mudah-mudahan kita bertambah mendapatkan limpahan rahmat, berkah
dan ridha-Nya, bahagia di dunia dan akhirat, Amin.
Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun terus
digilirkan oleh Allah swt. Berlalu meninggalkan kita tanpa pernah akan
kembali lagi, sementara pada setiap saat yang telah berlalu itu, apakah
terisi dengan kebaikan ataukah keburukan, semuanya akan diminta
pertanggungjawabannya kelak dihadapan Allah swt. Oleh sebab itu, kita
mesti banyak memohon ampun kepada Allah swt. Atas segala kesalahan
dan dosa yang telah berlalu sambil terus memperbaiki diri. Ke depan kita
berusaha maksimal untuk mengisi setiap saat dan kesempatan dengan
aktivitas keimanan dan kesalehan yang lebih banyak dan berkualitas, kita
dayafungsikan sisa usia kita untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah
swt.
Rasulullah SAW. dan para sahabatnya sebelum melakukan hijrah
secara fisik (hijrah- badaniyah), setelah lebih dahulu melatih diri
melakukan hijrah secara mental (hijrah qalbiyah). Selama tiga belas tahun
beliau dan para sahabat mengambil sikap hijrah qalbiyah di tengahtengah komunitas masyarakat yang tertutup oleh kabut kejahiliaan dan
kemusyrikan. Mereka tetap tegak mempertahankan identitas dan
komitmen keimanannya, tidak hanyut dan tidak pula terpengaruh oleh
arus kesesatan. Dalam kondisi yang demikian itu, justru keyakinan dan
keimanan mereka semakin matang dan tangguh, ketabahan hati mereka
semakin membaja, sehingga ketika datang saatnya harus melakukan
hijrah secara fisik (hijrah badaniyah), hati mereka tidak tergoncang sedikit
pun juga, sikap mereka begitu mantap dan tangguh.
Prof. Mahmud Syaltut, mengemukakan, Kaum Muhajirin
melakukan hijrah fisik bukanlah lari untuk menyelamatkan diri, tidak pula
merasa lemah menghadapi kekuatan musuh yang besar, tidak untuk
kepentingan harta benda dan bukan pula karena dorongan ambisi
kekuasaan. Tetapi hijrah fisik itu mereka lakukan merupakan kelanjutan
dan buah dari hijrah secara hati nurani (hijrah- qalbiyah), sebagai realisasi
untuk menegakkan kebenaran dan menghancurkan kebatilan.
Hijrah merupakan peristiwa bersejarah yang memiliki makna
penting dan strategis untuk di jadikan pijakan dalam medan perjuangan
yang tetap relevan dikaitkan dengan konteks ruang dan waktu sekarang
juga yang akan datang. Peristiwa hijrah tidak bisa di lepaskan dari
berjihad di jalan Allah swt. Banyak ayat-ayat al-Qur'an yang menyatakan
akan hal ini, di antaranya firman Allah swt.:
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang
memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada
Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap)
orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada
kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka
Artinya:
"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan
Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang
yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki
(nikmat) yang mulia.(QS. Al-Anfal:74)
Dengan tahun baru hijrah ini marilah kita jadikan momentum
memperkokoh keimanan dan memperteguh perjuangan, baik dengan
harta, jiwa dan rag kita, demi keluhuran dan ketinggian agama Allah swt.
Sebagaimana semangat keimanan dan perjuangan para sahabat yang
tidak mudah patah semangat, mereka begitu gigih mempertahankan dan
memperjuangkan keimanan dan keyakinan aqidahnya.
Meninggalkan kampung halaman yang sudah mendarah daging,
harta dan keluarga yang dicintainya yang berbeda aqidah, bukan hal yang
mudah tanpa aqidah dan keimanan yang kuat. Demi keimanan dan
keyakinan mereka rela meninggalkan kampung halaman, menyusuri
padang pasir di bawah sengatan terik matahari dan dinginnya angin
malam di Makkah menuju ke Madinah. Sebuah perjalanan yang
melelahkan dan beresiko tinggi. Tanpa keimanan yang kuat mustahil
seseorang mau melakukannya. Iman yang mereka pertahankan
melahirkan kekuatan yang luar biasa, dengan keimanan yang tertanam
kuat dalam batin, penderitaan lahir, tidak menyurutkan semangat mereka
berhijrah dan berjihad di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang mukmin
sejati, yang mendapatkan maghfirah, anugerah yang besar dan derajat
yang tinggi di jalan Allah swt. sebagaimana ditegaskan dalam ayat di
atas.
Dan Allah swt. juga berfirman:
Artinya:
"Orang-orang yang beriman dan berhijrah, serta berjihad di jalan
Allah, dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya
: )
( . :