1
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Wa'bud rabbaka ḥattā ya`tiyakal-yaqīn
“Dan beribadahlah kepada Rabb-mu sampai kematian mendatangimu.” (Al-Hijr: 99)
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita. Uswatun hasanah
kita. Teladan terbaik kita. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beserta
keluarga dan sahabat beliau. Dan semoga kita semua dimudahkan Allah untuk mengikuti
sunnah-sunnahnya.Amin YRA
Jamaah Jumat rahimakumullah
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan tema yang masih dalam suasana bulan
Muharam yaitu : Spirit Hijrah di Masa Pandemi
Jamaah Jumat rahimakumullah
saat ini kita telah memasuki tahun 1442 Hijiriyah. Walaupun saat ini sedang ada pandemi
corona, Ini merupaka bagian dari nikmat Allah yang patut kita syukuri. Sekaligus menjadi
momentum bagi kita untuk memperbarui semangat hijrah. Khususnya di masa pandemi ini.
2
mengumpulkan para sahabat lainnya untuk menetapkan tahun penanggalan Islam.
Ada yang mengusulkan mengikuti tahun Romawi, tetapi usulan ini ditolak mentah-mentah.
Para sahabat kemudian mengusulkan empat peristiwa sebagai tahun pertama dalam
kalender Islam.
Pertama, kalender Islam dimulai dari tahun kelahiran Rasulullah.
Kedua, kalender Islam dimulai dari tahun nubuwwah.
Ketiga, kalender Islam dimulai dari tahun hijrah.
Dan keempat, kalender Islam dimulai dari tahun wafatnya Rasulullah.
Usulan pertama dan ketiga tidak diambil. Alasan terbesarnya, baik kelahiran maupun tahun
nubuwah, keduanya adalah semata-mata anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak ada
upaya atau perjuangan manusia (juhud basyari) sama sekali. Usulan keempat juga tidak
diambil. Sebab dikhawatirkan mengulang suasana duka jika wafatnya Rasulullah dijadikan
tahun pertama kalender Islam.
Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu mengusulkan kalender Islam dimulai dari tahun hijrah
ke Madinah. Banyak alasannya. Hijrah adalah dimulainya peradaban baru Islam. Hijrah
adalah perubahan umat Islam dari yang semula tertindas di Makkah menjadi kekuatan di
Madinah. Dan berbeda dengan kelahiran dan nubuwah Rasulullah yang sama sekali tak ada
upaya manusiawi, hijrah merupakan perjuangan besar umat Islam yang dipenuhi dengan
banyak sejarah pengorbanan (tadhiyah).
Maka ditetapkanlah tahun hijrah sebagai tahun pertama kalender Islam. Dan karenanya,
penanggalan ini disebut sebagai kalender hijriyah. Spiritnya adalah spirit hijrah.
3
Namun hakikat hijrah jauh lebih luas dari itu. Ia bisa dilakukan oleh siapapun dan di
manapun. Hijrah maknawiyah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
Al-muhajiru man hajaron ma nahallahu anhu
“Muhajir adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah.” (HR. Bukhari)
Hijrah maknawiyah inilah yang harus menjadi spirit dalam momentum tahun baru hijriyah.
Kita meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hijrah dari
syirik menuju tauhid. Hijrah dari kebathilan menuju kebenaran. Hijrah dari kemaksiatan
menuju ketaatan. Hijrah dari kezaliman menuju keadilan. Hijrah dari yang haram menuju
yang halal. Hijrah dari keburukan menuju kebaikan.
4
berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-
orang yang benar. (QS. Al Hujurat: 15)
Keyakinan kita terhadap akhirat harus semakin kuat. Apalagi di masa pandemi kita
dihadapkan pada fakta banyaknya teman dan tetangga yang tiba-tiba meninggal dunia. Baik
terpapar virus corona maupun sakit lainnya. Keyakinan kita lantas membuahkan spirit hijrah
berikutnya. Yakni kita berusaha semakin mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka kita pun memperbaiki shalat kita. Memperbaiki dzikir dan doa-doa kita. Memperbaiki
tilawah kita. Memperbaiki puasa dan infaq kita. dengan kata lain, spirit hijrah harus
membuat ibadah kita lebih baik, lebih khusyu’ lebih taqarrub ilallah.sebagimana Firman
Allah:
A lam ya`ni lillażīna āmanū an takhsya'a qulụbuhum li żikrillāhi
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah… (QS. Al Hadid: 16)
Spirit hijrah juga harus mewarnai akhlak kita. Di masa pandemi seperti ini, alangkah
banyaknya orang yang tiba-tiba berpisah dengan keluarganya. Berpisah dengan kerabatnya.
Berpisah dengan tetangganya. Berpisah dengan teman-temannya. Karena meninggal dunia.
Maka selagi kesempatan masih ada, perbaiki hubungan kita dengan keluarga. Perbaiki
hubungan dengan kerabat dan handai taulan. Perbaiki hubungan dengan tetangga dan
teman.
Spirit hijrah juga harus mewarnai semangat dan gaya hidup kita. Pandemi ini membawa
dampak yang luas. Tak hanya kesehatan, tetapi juga ekonomi, sosial dan pendidikan. Maka
spirit hijrah membuat kita lebih menjaga kebersihan dan kesehatan. Spirit hijrah mewujud
dalam gaya hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Spirit hijrah mewujud dalam
5
semangat pantang menyerah. Spirit hijrah mewujud dalam menyempurnakan ikhtiar demi
mencapai karunia dan barokah-Nya.
Kita yakin, dengan menyempurnakan ikhtiar dan senantiasa bertawakal, pandemi akan
segera berlalu. Kesulitan akan berganti dengan kemudahan.
Fa inna ma' al-'usri yusrā
6
Alhamdulillah 2X
Mu’a yadi sobirina biaziizi nasrih
Wa muya saari saakirina
Lihamidi sukri
Wa mu wa fakil muh tariina lil kiyami bi amrih
Ahma duhu
ala ma an ama Wa as lama li amrihi fiima hakama wa abrom
Ashadu anla ilahailallah wahdahula sariikalah
Wa as hadu ana Muhamadda abduhu Warasulu
Allaahuma solii ala sayidina muhamaad
Sollallaahu alaihi wa ala alihi muntahad dzuuhur
Solatan da’i man bila fana’i wala futuur ,
Wasallaamutasliima kasiro
Amaa bakdu
Faya ayuhannasu Takulla Inallaha amarakum bi amri bada afiihi bi nafsih
Wasanaa bi mala ikati wa ayaa da bil mukminiin min ibadih
Fakola azaa ming kuli Inallaaha
wa mala ikatahu yosoluna ala naabi
Ya ayuuhal lazi na amanu solu ala ihi wasalaamutaasliima
Allahumaa soluu ala sayidina Muhamaad, sayidil mursaliin
Wa ambiyak ika, Wa rosulika, Wa mala ika tikal mukoroobiin
Wa ahli zo atika Azj maiin.