Anda di halaman 1dari 9

KHUTBAH IDUL FITHRI

1 SYAWAL 1442 H

Disusun Oleh :

Dr. H. Agus Sutisna, S.Ag., M.Pd


Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Subang
‫اخلطبة ا ألول‬
‫للا أكب أأ هلل أكب ولل المده ‪ ،‬ا هلل أأكب كب ريا‬ ‫ا هلل أكب) ‪ (٩x‬ل الـه ا ّل ه‬
‫للا و ه‬
‫والمده لل كث ريا‪ ،‬و هس بحان للا هبكر رة وأصي رل‪ ،‬لالـه ا ّل ه‬
‫للا وحده صدق وعده‬
‫للا أكب أأ هلل أكب‬ ‫ونص عبده وأع ّز هجنده وهزم الحزاب وحده ل الـه ا ّل ه‬
‫للا و ه‬
‫ولل المده ‪،‬‬
‫الحمده لل ّاّلى أنعم علينا بنعمة اليـمان والسلم‪ ،‬وجعل ف شيعته عيدر ا بعد‬
‫الصيام‪ ،‬وأمرن ف ليلته ويومه أن هنكث ال ّتكبي والتّسبيح والّتّ ليل وص َّل الرحام‪،‬‬
‫أشهده أن لالـه ا ّل ه‬
‫للا وحد هه لشيك هل شهاد رة تهنجي قائلها من الشك و ّ‬
‫الظلم‪،‬‬
‫وأشهده أ ّن س يدن همح ّمدر ا عبده هه ور هسو ه هل صاحب الشّ فاعة والمقام‪ ،‬أللّههـ ّم صل‬
‫وسلـم عل س يدن وحبيبنا همح ّمد ر هسول ونهور الـعالم‪ ،‬وعل ألـه وصبه صل رة‬
‫وسل رما دائمي همتلزمي ال اخـر ال َّّيم‪.‬‬
‫(أمـّا بعده ) معاش ال همسلمي أوصـي هك وايـ ّّاي بــتقوللا لعـلّـّ هك هتر هحـون‪ ،‬أ هعــــو هذ‬
‫الش يطان ّالرجي ‪ :‬ي أ اُّيـا أ ّّليــن اام هنـوا أت هّقـوا أ َّّلل ولت هنظـر نفـ اَّ ّمـا‬
‫بلل من ّ‬
‫قدّمت لغد ۖ وأت ّ هقوا أ َّّلل ۚ ا ّن أ َّّلل خب ري بما تعملهون‬
‫ِ‬
‫‪Khutbah Idul Fithri 1442 H‬‬ ‫‪-1-‬‬
Romadhon kini sudah tiada, kemurahan dan
keberkahan Allah Yang Maha Mulia yang terus mengalir deras
di bulan Romadhon, kini tinggal kenangan. Romadhon berlalu
karena waktu yang terus bergulir tiada henti, dari detik ke
menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari, dari hari ke minggu,
dari minggu ke bulan, dari bulan ke tahun, sampailah di
penghujung waktu, yakni kembali menghadap Allah Rabbul
‘Izzati.
Sekarang kita berada di hari lebaran, saatnya
mengungkapkan suka cita, saatnya terbebas dari dosa bagi
mereka yang ibadahnya sempurna di bulan Romadhon. Mari
kita isi hari kemenangan ini dengan kegembiraan, hingga
jangan sampai ada seorangpun yang merasa sedih, merana
dan nestapa. Berbahagialah, karena kita diberi Iman dan Islam
oleh Allah Swt. Jangan lupa, orang-orang fakir, miskin, yatim,
piatu, bahagiakan mereka, Karena do’a mereka dikabul oleh
Allah Swt. Namun hati-hati, suka cita hari ini dan seterusnya,
harus sesuai dengan aturan Allah Swt. dan Rasulullah Saw.
Gembirakan hari ini dengan saling mendo’akan, saling
mema’afkan, saling bertegur sapa, saling mengunjungi, saling
berbagi dan bahkan disunahkan memakai pakaian yang
terbaik, dengan tujuan memperlihatkan kebahagiaan.

Khutbah Idul Fithri 1442 H -2-


Hadirin Jama’ah ‘Idul Fithri Rahimakumullah !!

Taqwa yang menjadi tujuan puasa di bulan Romadhon,


mari kita buktikan dalam kehidupan sehari-hari, baik saat
sendiri maupun banyak orang, baik di keluarga maupun di
masyarakat, baik di kampung maupun di kota, di mana saja,
kapan saja, dan dalam keadaan apa saja, harus tetap bertaqwa,
harus tetap ibadah kepada Allah Swt. Termasuk saat ini, masih
dalam situasi covid-19, yang mungkin ini ujian, mungkin
musibah, mungkin juga siksa dari Allah Swt. Mari tetap hati-
hati, tetap menjaga diri, tetap pakai masker, cuci tangan,
menghindari kerumunan, dan yang lebih penting tetap ibadah
dan berdo’a kepada Allah Swt. Semoga kita semua terbebas
dari virus corona dan bahaya lainnya.
Sebagai warga Kabupaten Subang semoga terwujud
masyarakat Subang JAWARA, Jaya, Istimewa, dan Sejahtera.
Sebagai warga Jawa Barat semoga terwujud Juara Lahir Batin,
bahagia dunia akhirat. Dan sebagai Warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia semoga terwujud Indonesia Kuat. Selamat
dari perpecahan dan selamat dari kehancuran. Aamiin Ya
Robbal ‘Alamiin !!

Khutbah Idul Fithri 1442 H -3-


‫للا أأكب للا أأكب للا أأكب ولل امحلد‬
Dalam surat Al-Hasyr ayat 18, Allah Swt. berfirman :

‫ي أُّيا ا أ ّّلين اام هنوا أت ّ هقوا أ َّّلل ولت هنظر نف اَّ ّما قدّمت لغد ۖ وأت ّ هقوا أ َّّلل ۚ ا ّن‬
ِ
‫أ َّّلل خب ري بما تعملهون‬
Artinya (wallahu a’lam bish showab) : “Hai orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah, dan setiap manusia agar
memperhatikan apa yang sudah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Meneliti atas apa yang kamu lakukan”
Dalam ayat ini Allah Swt. dua kali memerintah taqwa,
sebagai penguat tanggung jawab saat kita hidup di dunia.
Hidup harus sesuai aturan dan sesuai yang kita lakukan.
Paling tidak jangan terlalu jauh dari aturan dan jangan terlalu
jauh menyimpang apa yang kita lakukan. Puasa Romadhon
kemarin mengajarkan kepada kita agar hidup mengikuti
aturan, walaupun asalnya berat tetapi pada akhirnya nikmat
dan manfaat. Saat kita berpuasa, umur kita terasa manfaat
karena dipakai ibadah, ilmu kita terasa manfaat karena
diamalkan, rizki kita terasa manfaat karena digunakan untuk
kesempurnaan ibadah, begitu juga dengan jasad kita, terasa
benar manfaatnya karena dipakai taat kepada Allah Swt.
Khutbah Idul Fithri 1442 H -4-
Tinggal sekarang selepas Romadhon, mari kita
sempurnakan lagi tanggung jawab hidup kita, yang pasti akan
ditanya oleh Allah Swt. Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda :

‫ل ت هزو هل قدما عبد يوم القيامة ح َّّت يهسأل عن هُعره فميا أفنـا هه وعـن علمـه‬
‫فميا فعل وعن مال من أين اكتس ب هه وفميا أنفق هه وعن جسمه فميا أبل هه‬
Tidak akan bisa melangkah dua telapak kaki seorang hamba pada hari
kiamat, hingga ia ditanya tentang umurnya dihabiskan untuk apa ?
Tentang ilmunya apa yang telah diamalkan ? Tentang hartanya dari
mana ia dapatkan dan kemana dibelanjakan ? Tentang jasadnya yang
membusuk digunakan untuk apa ? (HR. Tirmidzi No. 2341)

1. Umur, mari kita evaluasi, dalam sehari semalam atau selama


24 jam, berapa waktu dipakai sholat, berapa waktu dipakai
ibadah, berapa waktu digunakan untuk hal yang tidak
berguna ? Umur sama dengan waktu, waktu ibarat pedang,
jika pedang digunakan dengan baik maka baik pula hasilnya,
namun jika pedang itu digunakan dengan tidak baik maka
bahaya pada akhirnya. Rasanya umur kita ingin seperti di
bulan Romadhon, siangnya puasa, malamnya sholat, dan
diantara waktu senggangnya digunakan membaca Al-Qur’an.
Namun tentu tidak mungkin semua waktu adalah Romadhon,
maka jaga iman, laksanakan amal soleh dan saling
mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
Khutbah Idul Fithri 1442 H -5-
Hadirin Jama’ah ‘Idul Fithri Rahimakumullah !!
2. Ilmu, mari kita evaluasi tentang ilmu, sebenarnya kita sudah
punya ilmu atau belum ? Jika sudah punya ilmu, sudah
diamalkan atau belum ? Jika kita merasa belum punya ilmu,
maka kewajiban kita adalah belajar, jika kita sudah punya ilmu
maka kewajiban kita adalah mengamalkannya.
Sederhananya adalah pertama kita wajib belajar seumur
hidup, minal mahdi ilal lahdi, dari mulai lahir sampai mati,
maka hadirilah majils ilmu, bertanyalah kepada ahli ilmu.
Kedua wajib mengamalkannya seumur hidup pula, tentu yang
dimaksud adalah ilmu Allah Swt. Amal harus berdasarkan
ilmu dan ilmu harus diamalkan. Jika kita ingin sempurna
ibadah dalam urusan ilmu dan amal, maka ikutilah ulama,
ikutilah kyai, ikutilah ustadz atau ahli agama. Lalu siapakah
ulama/kyai/ustadz/ahli agama yang harus kita ikuti ? Yaitu
mereka para ulama/kyai/ustadz/ahli agama yang keseharian
ibadahnya terbukti dalam kehidupan dan ibadahnya tidak
bertentangan dengan umumnya umat Islam beribadah.
Ikutilah mereka para ulama/kyai/ustadz/ahli agama yang
tergabung dalam organisasi keagamaan Islam yang terdaftar
secara sah di Pemeritah, seperti NU, Muhamadiyah, PUI,
Persis, dan sebagainya. Jangan ikuti mereka yang termasuk
dalam organisasi terlarang, bisa sesat dan menyesatkan.
Khutbah Idul Fithri 1442 H -6-
3. Harta, mari kita evaluasi, dari mana kita dapatkan ? dan
untuk apa kita gunakan ? Tentang harta, mengingatkan kita
agar usaha kita hukumnya halal dan dengan cara yang baik.
Jika usaha kita halal dan caranya pun halal, maka hasilnya pun
akan halal. Misalnya dagang hukumnya halal, namun jika
caranya salah misal dengan berbohong, maka hasilnya jadi
haram. Jadi pegawai/pekerja hukumnya halal, namun jika
kerjanya korupsi maka hasilnya jadi haram. Bertani hukumnya
halal, namun jika caranya curang dan merugikan orang lain,
maka hasilnya jadi haram. Kuatkan keyakinan, rizki pasti
berkah jika diperoleh dengan jalan usaha dan cara yang halal.
Rizki akan jadi petaka jika diperoleh dengan usaha dan cara
yang haram. Semoga Allah swt. melindungi kita. Aamiin ...
Dikemanakan harta kita ? Tentu harus dipakai ibadah kepada
Allah Swt. Dan ingat, minimalnya keluarkan zakat wajib,
maksimalnya infaq, shodaqoh, hibah atau waqaf. Dalam harta
kita ada hak orang lain, mungkin hak keluarga, kerabat, fakir,
miskin, yatim, piatu termasuk sarana prasarana ibadah dan
juga lembaga-lembaga pendidikan. Gunakan harta kita di jalan
yang maslahat dan manfaat. Tidak haram membeli mobil,
membeli tanah, membangun rumah dan sebagainya, selama
harta tersebut tidak digunakan maksiyat kepada Allah Swt.

Khutbah Idul Fithri 1442 H -7-


‫للا أأكب للا أأكب للا أأكب ولل امحلد‬
4. Jasad, mari kita evaluasi, sebelum hancur jasad kita, kita
sering merasa lelah, letih dan lesu. Apa yang telah kita
lakukan ? Apa yang telah diperjuangkan oleh jasad kita untuk
Agama ? Rasanya kita termasuk yang ceroboh dalam hidup,
lebih banyak menuruti hawa nafsu dibanding dengan
menuruti aturan Allah Swt. Selama Romadhon, jasad kita
dilatih untuk lelah, letih dan lesu karena melaksanakan aturan,
agar kita lebih baik dan lebih bermanfaat. Belajar taat agar
terhindar dari maksiyat, dan terus menerus membaca Al-
Qur’an agar melimpah kebaikan.

Pada hari ini dan seterusnya, semoga Allah Swt. membimbing


kita dengan hidayah dan taufiq-Nya, sehingga kita selamanya
bisa melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Semoga kita dijauhkan dari wabah corona dan bahaya lainnya.
Panjangkan umur kami Ya Allah ... untuk beribadah
Maslahatkan ilmu kami Ya Allah ... untuk beribadah
Luaskan rizki kami Ya Allah ... untuk beribadah
Sehatkan jasad kami Ya Allah ... untuk beribadah
Penuhi segala kebutuhan kami Ya Allah Ya Rabbal ‘Alamiin ...

‫ربّنا اتـنا ف ادلا نيا حس ن رة وف الخـرة حـس ن رة وقنـا عذاب النّار‬


‫للا لـي ول هكـم ف الـ هقرأن العظـي ونفـعنـي وا َّّي هكـم بـما فـيه من اليـات‬
‫بـارك ه‬
ّ ‫والـذكر الـحكـي وتقـبّل منـي ومن هكـم تـلوتـ هه انّـ هه ههو‬
‫ وقهـل‬.‫السـمي هع العـل هي‬
‫ّرب اغـفر وارحـم وانـت خ هـي الـّراحـمي‬
*Khutbah ka-2 diserahkan kepada Khatib
Khutbah Idul Fithri 1442 H -8-

Anda mungkin juga menyukai