Anda di halaman 1dari 6

Ilham Rizki Samudra (3715100003)

Erdiyanti Rinta Bi Tari (3715100024)


Maulana Hutama
(3715100049)
Geodynamic
(
A
)

MORFOLOGI LANTAI SAMUDERA


Continental Slope dan Shelf
Bagian dari lempeng benuah yang tertutupi oleh air laut. Continental Shelf
merupakan bagian lempeng benua yang tertutupi air dari garis pantai sampai shelf
break, sedangkan continental slope dari shelf break hingga pertemuan lempeng benua
dengan lempeng samudera. Pada dasarnya, penentuat bagian ini didasari oleh
bagaimana air laut mengisi wadahnya. Air selalu mengikuti bentuk dari wadah yang ia
isi. Sedangnkan di bumi, air laut mengisi cekungan yang biasa kita sebut menjadi
samudera (berada di atas lempeng samudera). Sedangkan apabila kita ibaratkan gelas
yang terisi penuh dengan air, maka garis pantai di bumi sama dengan batas pertemuan
ujung dari gelas dengan air. Sehingga dengan continental slop dan shelf ini kita dapat
menentukan dari letak garis pantai di bumi.

Gambar 1. Continental shelf dan Slope


Ocean Ridge
Merupakan gunung dasar laut yang terbentuk akibat dari gerakan tekntonik
lempeng samudera. Pada dasarnya, lempeng di bumi selalu bergerak untuk
menyeimbangkan antar sisi satu dengan lainnya. Berdasarkan Wilson Cycle, lempeng
bumi bergerak akibat dari arus konveksi astenosfer yang cukup kuat untuk menggerakan
lempeng yang terdapat persis di atasnya. Akibat arus tersebut, lempeng di bumi
bergerak secara saling mendekat (Kovergen) dan saling menjauh (Divergen). Pada kasus
ini, punggung laut terjadi di lempeng samudera dimana bergerak menyebar diiringi
dengan gempa sehingga di tengah lempeng samudera tersebut akan mengeluarkan
magma yang kemudian membeku dari astenosfer. Pergerakan lempeng tersebut biasanya
diiringi dengan gempa dasar laut, dan apabila secara perhitungan rata rata, panjang

Ilham Rizki Samudra (3715100003)


Erdiyanti Rinta Bi Tari (3715100024)
Maulana Hutama
(3715100049)
Geodynamic
(
A
)

punggung laut adalah 6.000 km. Sebagai salah satu contohnya adalah punggung laut
yang terletak di lempeng atlantik.

Gambar 2. Lempeng samudera


Abyssal Hill dan Abyssal Plain
Abyssal plain atau dataran abisal adalah dasar laut yang luas berlereng landai
dengan gradien kurang dari 0,1% yang biasanya di temukan pada kedalaman antara 3 6 km. Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua yang memiliki topografi
paling datar yang kadang-kadang di selingi dengan puncak-puncak gunung bawah laut
yang tertimbun. Di dataran abisal juga terdapat bukit-bukit abisal dengan ketinggian
antara beberapa ratus meter sampi 8 - 10 km.

Gambar 3. Abyssal plain dan abyssal hill


Abyssal plain atau dataran abisal mencakup lebih dari 50% permukaan bumi yang
merupakan kerak batuan dasar yang tertutup oleh sedimen yang terbawa oleh arus laut
dari daratan yang kemudian mengendap di dasar laut. Komponen sedimen yang paling
banyak di temui di daratan abisal adalah sedimen pelagis dan oozes. Dataran abisal
belum di akui sebagai fitur fisiografi yang berbeda dari dasar laut hingga akhir tahun
1940 an.

Ilham Rizki Samudra (3715100003)


Erdiyanti Rinta Bi Tari (3715100024)
Maulana Hutama
(3715100049)
Geodynamic
(
A
)

Abyssal hills merupakan daerah yang relatif rendah dengan ketinggian yang hanya
75-900 meter di atas lantai samudera. Abyssal hill awalnya terbentuk sebagai oceanic
ridge. Seiring dengan kerak samudera yang bergerak saling menjauh, kerak mendingin
dan tenggelam lebih dalam. Barisan pegunungan dari oceanic ridge tertekan, menjadi
abyssal hills dengan kedalam lebih dari 6000 meter. Lembah ini biasanya tertutupi oleh
unconsolidated pelagic sediment yang terendapkan dengan uniformitas yang secara
bertahap termodifikasi dan menghaluskan struktur yang tertutupi tresebut, tetapi tidak
mengubah topografi pegunungan bawah laut yang terbentuk pada rekahan. Sehingga
terbentuklah dataran yang disebut abyssal plain. Sedimen ini terendapkan dengan arus
turbid. Aliran yang seperti sungai dari campuran air-sedimen ini terbawa di sepanjang
lantai samudera dari batas benua melalui submarine canyon yang menjadi saluran
transportasi arus turbid. Tidak seperti sedimen pelagic yang menutupi secara merata,
aliran turbid mengalis di bawah permukaan mengisi lantai samudera hingga akhirnya
menutupi abyssal hil. Permukaan volcanic province yang tidak teratur tetap ada di
bawah turbidite fill. Dataran ini bisa memiliki gradien kemiringan kurang dari 1/8000,
dapat ditemukan berbatasan dengan massa tanah yang meluas dari tinggian benua
hingga abyssal hill. Tinggian yang berada di atas dataran abyssal, merupakan
pengendapan pada water column. Pada permukaan dataran, sedimen pelagic berada di
antara lapisan batuan lain dengan urutan yang umum adalah sand, silt, dan clay yang
merupakan sedimen klastik (terrigenous origin). Hal ini diketahui dari turbiditas oleh
perpindahan benthic fauna (hewan di permukaan lantai samudera) dan karakteristik pola
turbiditas sedimen.
Ocean Trench
Ocean Trench atau palung laut adalah dasar laut yang dalam dan sempit dengan
dinding yang curam membentuk corong dan memanjang atau bisa juga seperti jurang
didalam laut. Palung terbentuk dari hasil subduksi dimana dau atau lebih lempeng
tektonik bertemu(converge), lempeng yang padat terdorong menurun ke lempeng yang
lebih kurang padat. Dan menyebabkan dasar laut dan kerak terluar (litosfer) menunjam
dan membentuk curam, depresi berbentuk-V.

Ilham Rizki Samudra (3715100003)


Erdiyanti Rinta Bi Tari (3715100024)
Maulana Hutama
(3715100049)
Geodynamic
(
A
)

Gambar 4. Ocean Trench

Volcanic Island

Gambar 5. Island Arc


Volcanic Island adalah pulau yang terjadi akibat dari proses vulkanik. Umumnya
ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada
kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut. Terjadi bisa karena
dari proses subduksi atara lempeng oceanic-oceanic atau titik hotspot di dunia. Contoh
terkenal dari titik hotspot adalah kepulauan Hawaii dan Yellowstone. Panas dari hot
Spot ini memberikan sumber magma terus-menerus yang sebagian meleleh di atas
lempeng Pasifik. Magma tersebut, -yang lebih ringan dibanding batuan padat di
sekitarnya-, kemudian naik di sepanjang mantel dan kulit bumi dan kemudian meleleh
di dasar lautan dan membentuk gunung aktif bawah laut. Seiring dengan waktu gunung
bawah laut itu bertumbuh dan membesar akibat proses erupsi yang terjadi terus-

Ilham Rizki Samudra (3715100003)


Erdiyanti Rinta Bi Tari (3715100024)
Maulana Hutama
(3715100049)
Geodynamic
(
A
)

menerus, sehingga pada akhirnya timbul di atas muka laut, dan membentuk kepulauan
vulkanik.

Gambar 6. Hawaiian Hotspot


Berbeda dengan hotspot, hasil dari subduksi antara lempeng dapat membentuk rantai
gunung api dan akan terbentuk busur jika dilihat dari atas atau dikenal juga dengan
Busur Vulkanik atau Volcanic Arc. Umumnya, mereka dihasilkan dari subduksi yang
terjadi antara lempeng tektonik samudra di bawah lempeng tektonik lainnya, dan sering
sejajar dengan palung samudra. Terdapat dua tiper busur yaitu busur samudra dan busur
benua. Busur samudra terjadi karena lempeng samudra menujam ke bawah lempeng
samudra lainnya pada dua lempeng berdekatan, membentuk busur kepulauan vulkanik.

Ilham Rizki Samudra (3715100003)


Erdiyanti Rinta Bi Tari (3715100024)
Maulana Hutama
(3715100049)
Geodynamic
(
A
)

Gambar 7. Mariana Arc


Daftar Pustaka

http://www.kamusq.com/2014/06/a
byssal-

plain-adalah-

pengertian-dan.html
http://geology.uprm.edu/MorelockS
ite/morel

ockonline/digbk/SeaflMorph.pdf
www.nationalgeographic.org

Anda mungkin juga menyukai