Daftar isi
1 Sejarah
o 1.1 1. Fermentasi alkohol
o 1.2 2. Fermentasi asam laktat
o 1.3 3 Fermentasi asam cuka
2 Reaksi
4 Fermentasi makanan
Sejarah
Ahli Kimia Perancis, Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika pada tahun 1857
mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi sebagai "respirasi
(pernapasan) tanpa udara".
Pasteur melakukan penelitian secara hati-hati dan menyimpulkan, "Saya berpendapat bahwa
fermentasi alkohol tidak terjadi tanpa adanya organisasi, pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel
secara simultan..... Jika ditanya, bagaimana proses kimia hingga mengakibatkan dekomposisi
dari gula tersebut... Saya benar-benar tidak tahu".
Ahli kimia Jerman, Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907, berhasil menjelaskan
bahwa fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekeresi dari ragi yang ia sebut sebagai zymase.
Penelitian yang dilakukan ilmuan Carlsberg (sebuah perusahaan bir) di Denmark semakin
meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan brewing (cara pembuatan bir). Ilmuan Carlsberg
tersebut dianggap sebagai pendorong dari berkembangnya biologi molekular.
Fermentasi ada tiga, yaitu :
1. Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol)
dan karbon dioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk
pembuatan tape, roti atau minuman keras. Reaksi Kimia:
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Reaksi
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk
yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana ,
melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh
ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
(ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi
umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik
pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang
dihasilkan.
fungsi sel normal karena glikolisis merupakan satu-satunya sumber ATP dalam kondisi
anaerobik.
Fermentasi makanan
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses
fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa
yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan
yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Sunting interwiki
TUGAS PRAKTEK
BIOLOGI
LAPORAN PENELITIAN
KATA PENGANTAR
Pertama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas
segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan percobaan Pembuatan Tape Ketan .Adapun penulisan
laporan percobaan ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami prinsip
fermentasi yang terjadi pada buah beras ketan .
Dalam penulisan laporan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami.
Oleh karena itu,terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena
kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari
pihak-pihak yang terkait.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis
dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata
Pelajaran Biologi kelas XII IPA1 yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
laporan percobaan ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan
percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan
pengalamankami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada
kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan
percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................
KATA PENGANTAR.......................................................i
DAFTAR ISI......................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................1
1.1.Latar Belakang Masalah................................................1
.2.Permasalahan...................................................................1
1.3.Tujuan Penulisan...........................................................1
1.4.Metode Penulisan..........................................................1
1.5.Kegunaan Penulisan......................................................1
3.1.
3.3
BAB IV PENUTUP...............................................................
4.1.Pembahasan Penelitian...................................................4/5
DAFTAR PUSAKA..............................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat
di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.;
khamir
Saccharomycopsis
fibuligera, Saccharomycopsis
malanga, Pichia
burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus
sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam
menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim
amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula
yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering
dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian
gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma
alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.
1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dibahas
dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada Tape Ketan ?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan Tape Ketan ?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan Tape Ketan ?
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat berguna bagi sekolah khususnya dalam proses
belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga dapat
mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang terjadi Tape Ketan
dengan baik dan benar.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi
anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki
akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
2.2. Teori teori yang akan disajikan
Pemanfaatan Fermentasi
BAB III
PROSES PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan Pembuatan Tape Singkong
a) Alat :
1)
Baskom
2)
Panci
3)
nyiru
4)
5)
6)
Penyaring
7)
Piring
b)Bahan :
1)
1/2 Kg Ketan
2)
3)
4)
5)
Langkah-langkah pekerjaan :
Membersihkan Ketan dari padi hingga tersisa ketan yang sudah bersih.
Memindahkan ketan yang sudah masak ke atas nyiru yang dialasi daun pisang
untuk didinginkan.
Menghancurkan ragi hingga halus setelah itu menaburkan diatas ketan yang sudah
dingin dan di aduk hingga tercampur semua.
Memasukan Ketan kedalam toples/tempat bekal yang sudah dialasi dengan daun
pisang .
taburi gula di atasnya. Dan tutup rapat
Setelah 3 hari dua malam tape ketan siap untuk dimakan.
Saat sudah ditutup dengan menggunakan tutup toples/bekal di sinilah terjadi proses
fermentasi.
fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada
ketan terjadi ditempat yang tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga
mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan dari air tape .
Rasa
Kadar air
Hari pertama
Kurang
Belum ada
Hari kedua
Sedang
Hari ketiga
Sempurna
Sedang
BAB IV
PENUTUP
4.1. Pembahasan Penelitian
Pembuatan tape ketan memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi.
Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape ketan . Agar
pembuatanTape Ketan berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang
digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang
berminyak
jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan
kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih menggunakan
air hujan bisa mengakibatkan tape tidak berhasil dibuat. Dalam pembuatan tape ini
menghasilkan tape yang lunak dan air tape yang menggandung alkohol akibat dari
fermentasi dari ragi dan jumlah berat tape yang dihasilkan juga 2 kali lipat dari
bahan baku beras ketan yang dibuat.
Dalam pembuatan tape ketan faktor yang menunjang keberhasilan adalah
sedikit banyaknya udara dan kualitas ragi yang digunakan semangkin sedikit udara
yang masuk dalam proses fermentasi selama 3-4 hari akan menghasilkan ketan
yang lunak dan air yang banyak itu juga di pengaruhi oleh kualitas ragi yang
digunakan.
Selama proses yang kami kerjakan tidak ada kendala yang berat karena kami
melakukan pembuatan tape ketan sesuai langkah yang kami buat sebelumnya.
Dalam proses pembuatan tape ketan juga mempunyai mitos bahwa bagi
perempuan yang sedang datang bulan diharapkan tidak dibolehkan membuat tape
ketan ini karena hasil yang didapatkan adalah kegagalan. Walaupun ini tidak logis
tetapi faktanya bisa terjadi.
glukosa
bila
DAFTAR PUSTAKA
http://cara-membuat.net/search/contoh-laporan-praktikum-fermentasi-ketanhttp://raenw.blogspot.com/2012/11/laporan-bioteknologi-pembuatan-tape.html
http://ridhorezeki.blogspot.com/2013/03/laporan-bioteknologi-pembuatan-tape.html
Disini saya akan memberikan salah satu contoh makalah tentang percobaan
pembuatan tape singkong. Anda sudah tahu apaitu tape singkong? Tape singkong
adalah salah satu produk makanan hasil fermentasi dengan bantuan bakteri. Oke
langsung saja kita lihat bagaimana cara pembuatannya.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Kehidupan manusia semakin berkembang dan
sejahtera karena adanya bioteknologi, yang semakin
berkembang.
Melalui makalah ini kami ingin menjelaskan secara
sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya
bagi generasi muda. Makalah ini membantu untuk lebih
jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan
tape singkong dan manfaat yang ada di balik tape
singkong sebagai proses fermentasi makanan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran agar menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.
Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang membantu, hingga selasai makalah ini. Semoga
makalah ini benar-benar bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn
yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan
tape singkong?
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi
adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
BAB III
PROSES PENELITIAN
3.1
Alat :
- Panci
- Wadah bertutup
-Kompor
Bahan :
- Singkong
- Air secukupnya
- Ragi yang telah dihaluskan
- Daun pisang
3.2
Langkah penelitian
3.6. Kesimpulan
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional
(tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.
2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa
yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk
pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur
tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae)
mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada
singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu,
BAB IV
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sudah berkembang sangat pesat.
Perkembangan tersebut merata hampir di semua aspek kehidupan, mulai dari
teknologi mesin-mesin, teknologi komunikasi, bahkan teknologi di bidang pangan.
Khusus di bidang pangan, kemajuan teknologi tersebut merupakan hal yang positif
karena dengan didukung adanya perkembangan, membuat produk yang semakin
baik dan semakin beragam.
Produk makanan yang ada sekarang ini, tidak hanya dihasilkan oleh teknologi nonbio, tetapi juga dihasilkan oleh hasil dari bioteknologi. Sebagai contoh, di bidang
teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal
sejak abad ke-19. Selain itu, terdapat juga produk makanan lain baik makanan
tradisional maupun makanan modern yang juga dihasilkan dari proses bioteknologi,
seperti tempe, tapai, tauco, oncom, yoghurt, nata de coco,dll.
Tapai adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses
peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan singkong.
Tapai bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tapai singkong.
Bila dibuat dari singkong hitam maupun singkong putih, hasilnya disebut "tapai
pulut" atau "tapai singkong".Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa
jenis
mikroorganisme
seperti Saccharomyces
cerevisiae, Rhizopus
oryzae, Endomycopsis
burtonii, Mucor sp., Candida
utilis, Saccharomycopsis
fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain
Tapai merupakan makanan yang sudah dikenal baik oleh masyarakat. Selain dapat
dikonsumsi secara langsung, tapai dapat dijadikan olahan lain atau dicampur
dengan makanan dan minuman lainnya. Contohnya: tapai pulut untuk campuran
cendol dan es campur, atau dapat juga diolah kembali menjadi wajik dan dodol.
Oleh karena bioteknologi berperan sangat penting dalam pembuatan produk
makanan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat, maka kami mencoba
membuat langsung produk makanan hasil bioteknologi yaitu tapai singkong.
1.2
Perumusan Masalah
1.3
Tujuan Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Dewasa
ini,
perkembangan
bioteknologi
tidak
hanya
didasari
padabiologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,matematika, dan lain sebagainya.Dengan
kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang
ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan
tahun
yang
lalu. Sebagai
contoh, di
bidang teknologi
pangan adalah
pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan
tanaman untuk
menghasilkan varietas-varietas
baru
di
bidangpertanian,
serta pemuliaan dan reproduksi hewan.Di bidang medis, penerapan bioteknologi
pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuanvaksin, antibiotik,
dan insulin walaupun
masih
dalam
jumlah
yang
terbatas
akibat
proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik
maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba
yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun
pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan
lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril,
sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga
adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotic dan
hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh
produksi insulin.
2. Bioteknologi Modern
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi.
Mikroba yang terlibat dalam kegiatan fermentasi antara lain bakteri, khamir,
dan kapang. Pada proses fermentasi, mikroorganisme menghasilkan produk dengan
enzim yang mengubah suatu zat menjadi zat lain. Pada kondisi anaerob (sedikit
oksigen), fermentasi dapat mengubah karbohidrat menjadi glukosa, dan lain
sebagainya. Fermentasi dibantu dengan bakteri Sacharomyces cerivisiae yang
mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana dan diubah lagi menjadi
karbondioksida dan alkohol. Melalui fermentasi dapat membuat produk-produk
bahan pangan seperti dalam pembuatan tape .
12
O6
Energi yang dilepaskan: 118 kJ /mol) dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa,
atau sukrosa) Alkohol (etanol) +Karbon dioksida + Energi(ATP). Jalur biokimia
yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi
umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal
respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi
tergantung produk akhir yang dihasilkan.
Fermentasi yang
0
waktu 45 jam .
baik
dilakukan
pada
suhu
28-300 C
dan
membutuhkan
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1
Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Panci
Baskom
Senduk Kayu
Wadah plastik bertutup seperti Tupperware
Sendok
Plastik ukuran 5 kg sebanyak 2 buah
Plastik ukuran 2 kg sebanyak 2 buah
Saringan plastik
Bahan
1.
2.
3.
3.2
Metode Penelitian
Penelitian biologi ini menggunakan metoda:
1.
2.
3.
3.3
Proses Penelitian
Taburkan ragi tapai kepermukaan singkong yang telah matang secara merata.
Masukan kedalam toples yang seudah diberi alas daun pisang dan tutup toples
dengan rapat, diamkan selama 2-3 hari.
Amati fermentasi tapai yang terbentuk, dari segi tekstur, aroma, warna, dan rasa.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa
fermentasi yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari..
HASIL PENGAMATAN
NO
TAPAI SINGKONG
AROMA
RASA
WARNA
BAU
ASAM
MANIS
KEASAMA
N
PUTIH
KEKUNIANG
AN
ALKOHOL
4.2 Pembahasan
Setelah melakukan penelitian selama 3 hari tentang pembuatan tape
singkong, kami dapat membahas bagaimana tape singkong dibuat, memaparkan
faktor-faktor yang terlibat dalam pembuatan ataupun dalam proses fermentasi
tape. Tape singkong ini merupakan suatau bioteknologi yang dikategorikan ke
dalam bioteknologi tradisional /konvensional.
Hasil dari tape yang kami coba ternyata singkong tersebut menjadi terasa manis
keasaman dan agak terasa bau alkohol,setelah kami meneliti dan membaca dari
berbagai sumber ternyata pada tape singkong itu terjadi proses fermentasi yang
menyebabkan singkong menjadi bau alkohol dan terasa manis.
Adapun reaksi yang terjadi dalam proses fermentasi tape yaitu :
Amilum/patiamilase matosa
2(C6H10O5)n + nH2O -> n C12H22O11
Maltosa maltase glukosa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1.
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://wahw33d.blogspot.com/2011/11/apa-sih-tape-singkongitu.html#ixzz2LsqHeFDv
( Rabu, 20 Ferbruari 2013)
Wikipedia. 2011. Fermentasi. id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi ( Sabtu,23 Februari
2013)
Anonim. 2011.. Biotekhnologi. http://www.Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedi
bebas
( Minggu , 24 Februari 2013)
KATA PENGANTAR
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar
isi
Bab 1
1.1 Latar belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan penulisan
menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang
akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana
(disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana
tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape.
Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa daerah,
seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape tersebut
diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.
1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn yang dibahas dalam
karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan tape singkong?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah:
1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan faktor-faktor
yang mendorong terjadinya fermentasi makanan pada tape?
2. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong?
3. Menjelaskan tujuan fermentasi makanan?
4. Menyebutkan nama jamur yang menyebabkan fermentasi pada tape singkong?
1.4. Metode Penulisan
Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka dan metode pengamatan.
1.5. Kegunaan Karya Tulis Ilmiah
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat berguna bagi sekjolah khususnya dalam
proses belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga
dapat mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang terjadi pada tape
singkong dengan baik dan benar.
1.6. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini tersusun dalam 4 bab, Bab I memuat pendahuluan yang berisi latar
belakang permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan. Bab II landasan teori
yang akan dibahas. Bab III menguraikan proses penelitian perrmentasi makanan pada
tape singkong. Bab IV berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran.
Bab 2
A. Pengenalan :
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.
Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat
hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa
Sunda).
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya.
Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan
tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.
B. Alat :
1.
Baskom
2.
Kain Lap
3.
Kompor
4.
Panci Kukus
5.
Penyaring
6.
Piring
7.
Pisau
8.
Bahan :
1.
Air secukupnya
2.
Daun pisang
3.
C.
Singkong 2 kg
Cara Kerja :
1.
2.
4.
5.
6.
Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus
hingga singkong matang, kira kira ketika daging singkong sudah bisa ditusuk
dengan garpu.
7.
Setelah matang, angkat singkong yang telah masak lalu taruh di suatu
wadah, kemudian didinginkan
8.
Sambil mengipas ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah
sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari
baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9.
Setelah singkong benar benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu
taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan.
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun
pisang. Singkong ini harus benar benar tertutup agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga
sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
D.
Reaksi :
Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C 6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
(2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi
makanan.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan:
1.
Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena
masih menggunakan cara-cara yang terbatas.
2.
Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di
dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan
menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
3.
Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim
yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana.
Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula
sebelumnya.
4.
Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu
proses pemecahan enzim tersebut.
B. Saran
1. Sebaiknya para pemuda dinekali ilmu pengetahuan yang cukup supaya cepat
diterapkan dalam setiap langkah
kehidupannya
masing-masing.
2. Kita harus menyambut fermentasi dengan baik sehingga pemanfaatannya dapat
kita rasakan dengan
sendirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, Septa, cara pembuatan Tape singkong, karang
caya 15 oktober 2014
Angraeni, Nia, cara pembuatan Tape singkong, Karang
Caya 15 oktober 2014
Iqbal,M, cara pembuatan Tape Singkong, Karang caya
15 Oktober 2014
Thaharah, Herti Agusma, cara pembuatan Tape
singkong,
karang
caya
15
Oktober
2014
http://thahaerah.blogspot.com/2014/10/makalahproses-pembuatan-tape.html