Anda di halaman 1dari 5

s3.1.2 Daun Sepatu (Hibiscus rosasinensis L.

)
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan pada praktikum kemarin hasil
dari pengamatan daun sepatu (Hibiscus rosasinensis L.) adalah termasuk daun
tidak lengkap karena mempunyai tangkai daun, helaian daun dan tidak
mempunyai pelepah daun.
Setelah kami amati, jumlah daun pada tiap buku sebanyak satu daun dan
tersebar. Daun ini setelah kami amati mempunyai rumus daun yaitu 2/5 yaitu
kita melihat daun pertama letaknya sama dengan daun ke enam begitu juga
daun ke dua sama dengan daun ke tujuh, karena melewati 5 daun. Sudut
divergensinya 2/5 x 360 = 144.
Di habitat alam, tanaman sepatu tumbuh sebagai tanaman perdu tahanan
(perennial). Susunan tubuh terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Tanaman sepatu ini memumpunyai akar tunggang coklat muda. Batangnya
bulat, berkayu, keras ,berdiameter kurang lebih 9cm. Daunya tunggal, tepi
beringgit, ujungnya runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16cm dan lebarnya 511cm berwarna hijau muda dan hijau. Bunganya berbentuk terompet, diketiak
daun bewarna hijau kekuning-kuningan, mahkota terdiri dari 15-20 daun
mahkota, berwarna merah muda. Buahnya kecil lonjong berdiameter kurang
lebih 4 meter masih muda berwarna putih setelah tua berwarna coklat. Bijinya
pipih dan putih (Sebastian, 2008).
Daun, bunga dan akar kembang sepatu (Hibicus rosasinensis) mengandung
flavoinida, disamping itu daunnya mengandung sponin dan polifenal. Daun ini
berkhasiat sebagai obat demam pada anak, obat batuk dan obat sariawan
(Muzayyinah, 2008).
3.1.3 Daun Bugenvil (Bougenvillia spectabilis)
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan pada praktikum kemarin hasil
dari daun bugenvil (Bougenvillia spectabilis) adalah termasuk daun tersebar
(folio sparsa), mempunyai rumus daun 2/5 dan sudut divergensi 1440
Bugenvil termasuk suku kampah-kampahan atau family Nyctaginaceae. Tanaman
ini hidupnya tahan (perennial) berbentuk perdu dan bersifat merambat
(memanjat) maupun tegak (Rukmana, 1997).
Struktur batang merupakan pohon berkayu keras penampangya bulat,bercabang
dan beranting banyak. Sehingga bila tanaman ini dibiarkan tumbuh alami dapat
mencapai ketinggian 15 meter.pada bagian batang cabang atatupun ranting
terdapat duri-duri (spina) yang bentuknya kait sebagai alat pemanjat. Daundaun tumbuh rimbun serta tunggal.bentuknya mirip jantung hati yang dasarnya
agak bulat (bundar) dengan warna hijau tua namun, ada pula yang belangbelang (variegata) antara hijau dan putih bercampur kekuning-kuningan. Hal ini
yang menarik dari tanaman bugenvil adalah karakteristik bunganya.yaitu bunga
asli dan palsu (bractea) (Gembong, 1997).
3.3.4 Daun Alamanda (Allamanda catharica L)
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan pada praktikum kemarin hasil
dari daun alamanda (Allamanda catharica L) adalah termasuk daun berkarang
(folio verticillata), mempunyai rumus daun 2/4 dan sudut divergensi 1440
Struktur batang merupakan pohon berkayu keras penampangya bulat,

bercabang dan beranting banyak. Sehingga bila tanaman. Ini dibiarkan tumbuh
alami dapat mencapai ketinggian 15 meter. Pada bagian batang cabang ataupun
ranting terdapat duri-duri (spina) yang bentuknya kait sebagai alat pemanjat.
Daun-daun tumbuh rimbun serta tunggal. Bentuknya mirip jantung hati yang
dasarnya agak bulat (bundar) dengan warna hijau tua namun, ada pula yang
belang-belang (variegata) antara hijau dan putih bercampur kekuning-kuningan.
Hal ini yang menarik dari tanaman alamanda adalah karakteristik bunganya
yaitu bunga asli dan palsu (bractea) (Rukmana, 1995).
3.3.5 Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.)
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukakan bahwa Tempuyung
merupakan tanaman berdaun lengkap dimana jumlah daun pada tiap buku satu
daun termasuk roset akar dan tidak memiliki rumus daun tetapi memiliki bagianbagian diantaranya : Helai daun, tangkai daun, batang, dan tulang daun.
Tempuyung juga termasuk tanaman obat-obatan
Salah satu tanaman yang diperkirakan berkhasiat sebagai anti diare adalah
tempuyung. Tempuyung mengandung senyawa flavoid, alkaloid, saponim tanin,
dan plifenol (minyak atsiri). Dalam penelitian ini dilakukan uji kualitatif untuk
mengetahui ada atau tidaknya zat aktif dalam tempuyung yang dianggap
memiliki efek antidiare. Berdasarkan uraian diatas melakkukan penelitian efek
antidiare dari etanol daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) pada mencit jantan
galur Swiss Webster dengan metode ptoteksi terhadap diare yang di pacu Oleum
ricini (Dian panca rini, 2008).
3.3.6 Kersen atau ceri (Muntingia calabura)
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa ceri Muntingia
calabura) merupakan taman Termasuk daun tidak lengkap Jumlah daun pada tiap
buku 1 daun.Tata letak tersebar.Rumus daun 1/2, Sudut divergensi 1/2 x 360 =
180.
Garis-garis tegak lurus (Garis vertikal) yang menghubungkan antara 2 daun pada
batang dinamakan: Ortostik. Garis piral melingkari batang yang menghubungkan
daun-daun berturut-turut dari bawah ke atas menurut urutan tua mudanya
dinamakan : Spiral genetik. Pecahan a/b menunjukkan jarak sudut antara dua
daun berturut-turut, jika diproyeksikan pada bidang datar. Jarak sudut antara dua
daun berturut-turut pun tetap dan besarnya adalah a/b x 3600, yang disebut :
sudut divergensi. Tumbuhan dengan tata letak daun tersebar, ternyata pecahan
a/bnya, dapat terdiri atas pecahan-pecahan : , 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21 dst.
yang disebut deret Fibonacci. Angka-angka diatas memperlihatkan sifat berikut:
(Sudarsono, 2005: 64).
3.3.7 Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan pada Daun Mengkudu
(Morinda citrifolia L.) bahwa mengkudu termasuk daun lengkap.Jumlah daun
pada tiap buku ada yang 2 dan 1 daun.tata letaknya berhadapan tidak memiliki
rumus daun tetapi memiliki helai daun, tangkai daun, batang, dan tulang daun
Pada setiap buku-buku terdapat 2 daun yang berhadapan (terpisah oleh jarak
sebesar 1800). Pada buku-buku batang berikutnya biasanya kedua daunnya
membentuk suatu silang dengan dua daun yang dibawahnya tadi. Tata letak
daun yang demikian ini dinamakan : berhadapan-bersilang (Folia opposita atau
Folia decussata), ch. pada mengkudu (Morinda citrifolia L.), soka (Ixora poludosa

Kurz.), dll. (Sudarsono, 2005: 65).

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pada tanaman asoka (Ixora hybrida), jumlah daun pada setiap buku-bukunya be
rhadapan bersilang (folio opposite atau folio decussata). Susunan tubuh tanaman
terdiri atas akar (radix), batang (Caulis), cabang, daun (folio), bunga (flos), dan
biji. Tidak mempunyai rumus daun dan sudut divergensi.
Pada tanaman sepatu (Hibicus rosasinensis) jumlah daun pada setiap buku- buku
tersebar (folio sparsa) susunan tubuh tanaman terdiri dari akar (radix), batang
(Caulis), daun (folio), bunga (flos), buah, dan biji. Mempunyai rumus daun 2/5
dan sudut divergensi 1440
Pada tanaman bugenvil (Bougenvillea spectabillis) jumlah daun pada setiap
buku-buku berkarang (folio verticillata), susunan tubuh tanaman terdiri atas akar
(radix), batang (Coulis), ranting, cabang, daun (folio), dan bunga (flos).
Mempunyai rumus daun 2/5 dan sudut divergensi 1440
Pada tanaman alamanda (Allamanda cathartica L) jumlah daun pada setiap
buku-buku berkarang (folio verticillata), susunan tubuh tanaman terdiri atas akar
(radix), batang (Coulis), ranting, cabang, daun (folio), dan bunga (flos).
Mempunyai rumus daun 2/4 dan sudut divergensi 1440
Pada tanaman ceri (Muntingia calabura) merupakan taman Termasuk daun tidak
lengkap Jumlah daun pada tiap buku 1 daun.Tata letak tersebar.Rumus daun 1/2,
Sudut divergensi 1/2 x 360 = 180.
Pada tanaman Tempuyung merupakan tanaman berdaun lengkap dimana jumlah
daun pada tiap buku 1 daun termasuk roset akar dan tidak memiliki rumus daun
tetapi memiliki bagian-bagian diantaranya : Helai daun, tangkai daun, batang,
dan tulang daun.
Pada tanaman Mengkudu (Morinda citrifolia L.) bahwa mengkudu termasuk daun
lengkap.Jumlah daun pada tiap buku ada yang 2 dan 1 daun.tata letaknya
berhadapan tidak memiliki rumus daun tetapi memiliki helai daun, tangkai daun,
batang, dan tulang daun
4.2 Saran
Pada Praktikum kali ini sudah cukup baik karena para praktikan sudah mulai
memahami cara mengamati daun berbeda dengan praktikum sebelumnya untuk
selanjutnya supaya lebih ditingkatkan lagi

DAFTAR PUSTAKA
Dian panca rini.2008. Jurnal Efek Anti Diare Ektrak Etanol Daun Tempuyung Pada
Mencit Jantan Galur Swiss Webster. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
De klerk, 1990. How To Measure Somaclonal Variation. Acta Botanica
Neerlandica. 39 : 129-144.
Lailani, P.K., 2008. Analisis keragaman protein dan fitokimia tanaman pegagan
(Centella asiatica) hasil perbanyakan in vitro. Skripsi. Departemen Biokimia,
Institut Pertanian Bogor.
Muzayyinah. 2008. Terminologi Tumbuhan. Surakarta: UNS Press
Permadi, Adi. 2006. Tanaman Obat Pelancar Air Seni. Jakarta: Swadaya
Rukmana, Rahmat. 1995. Kembang Bugenvil. Yogyakarta: Kanesus
Rukmana, Rahmat. 997. Kembang Soka. Yogyakarta: Kanesus
Sebastian. 2008. Kembang Sepatu. Jakarta: Word Press.
Syahid, S. F., 2007. Perbanyakan keladi tikus (Typonium flagelliforme) melalui
kultur jaringan. Warta Puslitbangbun 2007. 13(3) : 19 - 20.
Syahid, S. F dan N.N. Kristina, 2007. Induksi dan regenerasi keladi tikus
(Typonium flagelliforme Lodd.) secara in vitro. Jurnal Penelitian Tanaman Industri.
13(4) : 142-146.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1997. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Tjitrosoepomo,gembong. 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogjakarta :
UGM Press.
Tjitrosoepomo,gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan . Yogjakarta : Gadjah Mada
University Press.
Thao, N.T.P ., Y. ozaki and H. okubo, 2003. Callusinduction and plantlet
regeneration in ornamental Alocasia micholitziana. Plant Cell, Tissue and Organ
Culture. 73 : 285-289

Costus speciosus adalah sukulen, tegak, abadi, hias,


tanaman herba, saham akar batang tuberous, sub-kayu di
dasar, rimpang merayap tebal (120-300 cm tinggi) [20]
tumbuh hingga 2-2,7 m dengan daun lanset panjang dan
harum bunga putih di cluster terminal [14], [4]. Itu tinggi
dan dramatis lanskap tanaman dengan besar hijau gelap, bertangkai pendek,
daun elips atau bulat telur diatur pada tangkai di
bentuk spiral. Hal ini dapat tumbuh hingga 3,1 m tinggi di daerah bebas es
tetapi biasanya tumbuh sekitar 1,8 m di daerah dingin di mana
akarnya mendapatkan mengeras tapi meninggal kembali di musim dingin [11].
Tanaman
bunga selama bulan Juli dan Agustus, udara
bagian melenyap selama musim dingin [21], [12].
Bunga-bunga terlihat seperti kertas krep, demikian nama umum adalah
"Crepe jahe". Bunga-bunga 5-6 cm panjang dengan secangkir berbentuk
labellum dan puncak benang sari kuning. Buah merah di
warna sedangkan biji berwarna hitam, lima jumlahnya dengan putih
berdaging aril [22].

Anda mungkin juga menyukai