CV Baruna Samudera Jaya
CV Baruna Samudera Jaya
(Balanced Scorecard)
Organizational Performance Measurement
Oleh:
0415-14353-005
Muhamad Alfian
0415-14353-024
0415-14353-035
Suryaningsih
0415-14353-039
Cathelya Anglelyn
0415-14353-046
Hery Siswanto
Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Airlangga
2016
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1
Sejarah Singkat
Baruna Samudera Jaya (BSJ) didirikan pada tanggal 12 Maret 2004, di Sidoarjo
dengan berbadan usaha berbentuk CV (Perseroan Komanditer). BSJ utamanya bergerak
dibidang perdagangan ekspor atau lebih dikenal dengan istilah
trading company.
Perusahaan trading company biasanya tidak mempunyai basis produksi sendiri tetapi
bekerja sama dengan beberapa pabrik atau supplier untuk dipasarkan produknya keluar
negeri. Untuk mendukung proses ekspor tersebut biasanya perusahaan trading
membutuhkan gudang atau ware house untuk penampungan stok yang sudah dibeli dari
pabrikan atau supplier sebelum diekspor.
Visi dari BSJ adalah untuk menjadi suatu perusahaan perdagangan international
yang kompetetif, berkompenten, berkualitas, berintegritas tinggi dan menjadi pemain
besar dibidangnya. Adapun misi dari BSJ antara lain : menyediakan produk-produk yang
berkualitas dan harga yang kompetitif, melayani pembeli (buyer) dengan baik dan cepat,
menjaga hubungan yang harmonis dengan pihak supplier dan pabrik, serta berusaha
mewujudkan harapan semua stake holder dan share holder.
Pada mulanya produk-produk yang diekspor adalah produk-produk hasil perikanan
yang berbentuk beku (frozen) baik untuk konsumsi manusia ataupun untuk umpan
pancing kapal penangkap ikan tuna (long line). Produk-produk hasil perikanan untuk
konsumsi manusia antara lain : ikan Kuniran (thread fin bream), ikan swangi (big eye
snapper), kerang batik (baby clams), bekutak (cuttlefish), gurita (octopus), tonang
(conger eels), layur (hair tail) dan lain-lain. Produk ikan untuk konsumsi manusia
biasanya diekspor ke negara-negara seperti Cina, Vietnam, Thailand dan Hongkong.
Sedangkan produk untuk umpan pancing kapal penangkap tuna antara lain bandeng
(milkfish), layang benggol (muroaji), dan lemuru (sardine). Produk-produk itu biasanya
diekspor ke negara Jepang, Singapore, Taiwan, Panama dan Spanyol.
Berkembangnya waktu selain produk perikanan, BSJ juga mengembangkan produk
ekspornya dibidang pertanian dan perkebunan yaitu buah kelapa (fresh coconut) dan
serabut kelapa (coconut fibre), jahe gajah (elephant ginger). Untuk buah kelapa diekpor
ke negara Thailand, serabut kelapa ke Negara Cina sedangkan jahe gajah diekspor ke
Bangladesh.
Selain perdagangan ekspor BSJ juga melakukan perdagangan ikan beku pada pasar
domestik. Pasar domestik yang biasa disuplai adalah pasar muara baru, Jakarta dan sentra
industri pemindangan di jawa Timur seperti di brondong, Tuban dan di daerah Madura.
KOMISARIS
DIREKTUR
UTAMA
DIREKTUR I
DIREKTUR II
MARKETING DEPT
FINANCIAL DEPT
OPERASIONAL DEPT
DOKUMENT DEPT
ADMINISTRATION
TAHUN 2013
OMZET
TAHUN 2014
OMZET
QTTY (KG)
1,399,50
(USD)
2,125,359.0
QTTY (KG)
1,531,00
(USD)
2,336,832.0
0
748,03
0
292,511.6
0
930,62
0
362,190.9
3
FROZEN
TOTAL
0
2,147,53
7
2,417,870.6
3
2,461,62
9
2,699,022.9
14
11
25
Tabel 3. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan CV. Baruna Samudera Jaya
Tingkat
Karyawan Tetap Karyawan Harian
Pendidikan
(Orang)
(Orang)
S2
2
S1
4
D3
3
SMA/SPMA
4
2
SMP
0
4
SD
1
5
Total (Orang)
14
11
Sumber : Data Inventaris CV. Baruna Samudera Jaya (2015)
Total
(Orang)
2
4
3
6
4
6
25
Jumlah hari kerja di CV. BSJ adalah 5 hari kerja senin-jumat dengan jam kerja dimulai
pukul 08.00-17.00. Waktu istirahat dimulai pukul 11.30-13.00.
I.
dan target tersebut akan digunakan oleh pihak manajemen untuk merencanakan rencana
kerja selanjutnya. Pengukuran kinerja yang digunakan CV. BSJ meliputi aspek penjualan,
profitabilitas dan produksi.
Indikator pengukuran kinerja yang digunakan oleh CV. BSJ adalah:
I.1 Penjualan
Terkait dengan penjualan yang telah terjadi selama satu periode tertentu. Indikator
keberhasilan kinerja penjualan selama ini ditinjau dari:
a.
Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan jumlah produk yang dapat diekspor keluar negeri
JENIS
PRODUK
TAHUN 2014
OMZET
QTTY (KG)
1,399,5
(USD)
2,125,359.0
QTTY (KG)
1,531,0
(USD)
2,336,832.0
FROZEN
NON
00
748,0
0
292,511.6
00
930,6
0
362,190.9
FROZEN
30
2,147,5
7
2,417,870.6
23
2,461,6
9
2,699,022.9
TOTAL
30
7
23
Sumber : Laporan Penjualan CV. Baruna Samudera Jaya (2014)
sesuai dengan target disebabkan karena pertumbuhan volume penjualan dari tiga jenis
tanaman yaitu ground cover, palem dan indoor belum mencapai target yang ditentukan.
Pertumbuhan volume penjualan dari ketiga jenis tanaman tersebut masih dibawah 20
persen. Bahkan untuk jenis tanaman palem pertumbuhan volume penjualannya bernilai
negatif, karena terjadi penurunan volume penjualan.
Penurunan volume penjualan tanaman palem sebesar 68,06 persen disebabkan
karena banyaknya tanaman palem yang terserang hama kumbang orectes dan perusahaan
belum mampu mengendalikan hama tersebut, sehingga banyak tanaman yang rusak atau
bahkan mati. Hal ini mengakibatkan persediaan tanaman palem menjadi berkurang.
Terjadinya penurunan penjualan pada tanaman palem merupakan hal yang
diperhatikan oleh perusahaan. Pencapaian pada tahun 2007 menjadi tolak ukur kinerja
untuk tahun 2008, sehingga pada tahun 2008 perusahaan melakukan perbaikan pada
kinerja yang kurang memuaskan. CV Baruna Samudera Jaya pada tahun 2008 berusaha
menangani hama kumbang orectes yang menyerang tanaman palem dengan melakukan
kerjasama dengan klinik tanaman IPB, agar masalah serangan hama tersebut dapat
ditangani dan penurunan penjualan dapat dihindari.
b.
Nilai Penjualan
Nilai penjualan merupakan pendapatan yang diperoleh CV Baruna Samudera Jaya
dari penjualan tanaman selama satu tahun. Penjualan terdiri dari penjualan dalam negeri
atau domestik dan penjualan ke luar negeri atau ekspor. Tahun 2006 perusahaan
memperoleh pendapatan dari penjualan domestik dan ekspor sebesar Rp 5,13 milyar.
Pada tahun 2007 nilai penjualan mengalami peningkatan sebesar 27,5 persen menjadi Rp
6,54 milyar. Peningkatan nilai penjualan tersebut melebihi target yang ditentukan
perusahaan yaitu sebesar 20 persen. Penetapan target pertumbuhan nilai penjualan sebesar
20 persen berdasarkan pertumbuhan yang dapat dicapai perusahaan pada tahun
sebelumnya.
I.2 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan aspek yang diukur untuk melihat sejauh mana
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham.
Peneliti tidak memperoleh data finansial perusahaan secara detail, sehingga ukuran
finansial yang diperoleh tidak dapat digambarkan penyebab perolehannya secara rinci.
Indikator keberhasilan kinerja keuangan perusahaan selama ini ditinjau dari:
a. Biaya
Biaya yang dikeluarkan CV Baruna Samudera Jaya merupakan total biaya yang
7
dikeluarkan untuk menghasilkan dan memasarkan produk. Pada tahun 2006 total biaya
yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 4,08 milyar. Perusahaan menargetkan agar tidak
terjadi kenaikkan beban biaya pada tahun 2007, atau paling tidak total biaya yang
dikeluarkan besarnya sama dengan total biaya pada tahun sebelumnya. Namun pada
tahun 2007 terjadi peningkatan total biaya sebesar 30,88 persen sehingga menjadi Rp
5,34 milyar. Peningkatan biaya terbesar terjadi pada biaya produksi, karena adanya
kenaikkan bahan bakar minyak yang mengakibatkan kenaikkan harga bahan baku.
b.
Laba Bersih
Laba bersih merupakan hasil pengurangan dari pendapatan yang diperoleh dengan biaya
yang dikeluarkan dalam periode tertentu. Laba bersih yang diperoleh dalam satu tahun
merupakan indikator keberhasilan utama yang ditetapkan oleh perusahaan. Pada tahun 2006 laba
bersih yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 1,87 milyar dan mengalami peningkatan menjadi
sebesar Rp 1,96 milyar pada tahun 2007. Namun peningkatan laba bersih yang diperoleh hanya
sebesar 4,18 persen, masih dibawah target perusahaan yaitu dapat mencapai peningkatan laba
bersih sebesar 20 persen. Peningkatan laba bersih yang belum sesuai dengan target tersebut
disebabkan karena adanya peningkatan total biaya yang nilainya lebih besar dari peningkatan
total pendapatan perusahaan.
II.
Balanced Scorecard untuk dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan. Setiap sasaran
strategis yang dipilih dalam setiap perspektif harus mempunyai hubungan sebab akibat.
Hubungan sebab akibat antara visi dan misi perusahaan dengan sasaran strategis dalam
setiap perspektif ditunjukkan dengan peta strategi. Peta strategi menggambarkan
bagaimana aset-aset tak berwujud, seperti karyawan, pelanggan dan proses bisnis internal
dapat memberikan hasil yang nyata dalam bentuk finansial. Peta strategi CV Baruna
Samudera Jaya dapat digolongkan dalam empat perspektif Balanced Scorecard, yaitu:
2.1.1 Perspektif Finansial
Perusahaan yang berada pada tahap bertumbuh mengarahkan sasaran finansialnya
pada pertumbuhan pendapatan atau pendapatan penjualan dalam segmen pasar yang
telah ditetapkan. Selain berfokus pada pertumbuhan pendapatan, CV Baruna Samudera
Jaya juga memperhatikan peningkatan profitabilitas yang diperoleh, yang akan
dilaporkan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, sasaran strategis finansial
8
2013
9
2014
11
Dari data tersebut terlihat peningkatan jumlah pembelian dari produk yang
dihasilkan oleh CV Baruna Samudera Jaya. Dari sembilan perusahaan pada tahun 2013
meningkat menjadi sebelas perusahaan pada tahun 2014. Berdasarkan data yang dimiliki
perusahaan, maka sasaran strategis pada perspektif pelanggan yang akan diwujudkan
adalah meningkatkan loyalitas, meningkatkan jumlah pelanggan baru dan meningkatkan
kepuasan konsumen. Konsumen yang loyal merupakan hal yang diharapkan dan hal yang
menguntungkan bagi perusahaan. Loyalitas konsumen yang tinggi menunjukkan bahwa
konsumen tidak akan berpindah untuk membeli di perusahaan lain. Penetapan sasaran
meningkatkan loyalitas konsumen bertujuan untuk mempertahankan konsumen yang
selama ini sudah menjadi pelanggan tetap perusahaan, sehingga berpengaruh positif
terhadap profitabilitas perusahaan.
Sasaran strategis meningkatkan jumlah pelanggan baru bertujuan untuk
meningkatkan jumlah penjualan yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap
peningkatan profitabilitas perusahaan. Peningkatan ini dilakukan dengan berbagai
indikator yaitu produk yang berkualitas, layanan servis yang mudah dan cepat,
ketersediaan dan variasi produk, dan harga yang bersaing dengan kompetitor. Empat hal
tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Meningkatkan kepuasan konsumen sebagai salah satu sasaran strategis bertujuan
untuk tercapainya loyalitas konsumen. Kemampuan perusahaan untuk memberikan
layanan yang baik dalam hal kualitas dan kuantitas produk serta layanan dalam proses
pembelian menjadi indikator terciptanya kepuasan konsumen. Semakin meningkatnya
9
Pada tahun 2013 terdapat 9 pelanggan, sedangkan pada tahun 2014 terdapat 11
10
Sasaran peningkatan
penambahan 5 supplier, hal ini disebabkan oleh peningkatan jenis produk yang diekspor
keluar negeri ataupun konsumsi pasar domestic. Untuk kerjasama jangka panjang dengan
supplier ditargetkan minimal 5 tahun masa kerjasama dengan tiap supplier, perusahaan
juga mampu memenuhi target tersebut karena sejak didirikan pada tahun 2004 sampai
sekarang, belum ada supplier yang diputuskan kontrak kerjasamanya.
Untuk sasaran peningkatan kualitas produk menggunakan ukuran persentase jumlah
produk cacat.
produknya. Perusahaan belum mampu memenuhi target tersebut karena masih ada
11
beberapa produk seperti ikan bandeng dan ikan kuniran yang busuk pada saat pengiriman.
Hal ini disebabkan adanya human error pada saat proses quality control.
Untuk sasaran peningkatan variasi produk menggunakan ukuran adanya produk
baru setiap bulannya. Pada tahun 2014, ditargetkan 1 produk baru setiap bulannya.
Perusahaan belum mampu memenuhi target tersebut yaitu di bulan Februari dan Oktober
2014 tidak ada produk baru. Kondisi ini disebabkan karena belum ditemukannya supplier
yang bisa menyediakan produk baru yang diinginkan.
Untuk sasaran peningkatan efisiensi proses menggunakan ukuran pengiriman
produk tepat waktu. Pada tahun 2014 perusahaan menargetkan 100% produk terkirim
tepat waktu. Target tersebut terpenuhi yaitu semua produk dikirim dan diterima tepat
waktu oleh pelanggan. Hal ini disebabkan oleh sarana transportasi darat, laut, dan udara
yang semakin lancar dan modern.
Jumlah (Orang)
13
Karyawan Tetap
Karyawan Harian Lepas
Total
Sumber : Data Inventari CV. Baruna Samudera Jaya (2015)
14
11
25
Tabel 3. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan CV. Baruna Samudera Jaya
Tingkat
Pendidikan
S2
S1
D3
SMA/SPMA
SMP
SD
Karyawan Tetap
(Orang)
2
4
3
4
0
1
Karyawan Harian
(Orang)
2
4
5
Total (Orang)
14
11
Sumber : Data Inventaris CV. Baruna Samudera Jaya (2015)
Total
(Orang)
2
4
3
6
4
6
25
2.2 Hubungan Visi dan Misi dengan Sasaran Strategis Keempat Perspektif
Balanced Scorecard CV Baruna Samudera Jaya
Sasaran strategis dalam setiap perspektif Balanced Scorecard bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi perusahaan. Semua sasaran strategis tersebut merupakan
perwujudan strategi yang saling berhubungan satu sama lain. Hubungan tersebut adalah
hubungan sebab akibat, dimana perspektif finansial disokong oloh perspektif pelanggan,
14
perspektif pelanggan disokong oleh perspektif internal proses, dan perspektif internal
proses didukung oleh perspektif pembelajaran dan pertumbuha. Hubungan sebab akibat
tersebut dapat dilihat pada peta strategi Balanced Scorecard CV Baruna Samudera Jaya
(Gambar 8).
Visi dari BSJ adalah untuk menjadi suatu perusahaan perdagangan international
yang kompetetif, berkompenten, berkualitas, berintegritas tinggi dan menjadi pemain
besar dibidangnya. Adapun misi dari BSJ antara lain : menyediakan produk-produk yang
berkualitas dan harga yang kompetitif, melayani pembeli (buyer) dengan baik dan cepat,
menjaga hubungan yang harmonis dengan pihak supplier dan pabrik, serta berusaha
mewujudkan harapan semua stake holder dan share holder.
Sasaran strategis akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah peningkatan
profitabilitas melalui peningkatan penjualan. Penjualan yang semakin meningkat serta
efisiensi biaya akan meningkatkan profitabilitas yang diperoleh perusahaan. Untuk dapat
mewujudkan kedua sasaran strategis tersebut, maka perusahaan harus dapat mencapai
sasaran strategis dalam perspektif pelanggan, yaitu menghasilkan produk yang
berkualitas, memiliki layanan servis yang mudah dan cepat, menyediakan produk yang
variatif serta dengan harga bersaing. Dengan tercapainya perspektif pelanggan diharapkan
CV Baruna Samudera Jaya akan dapat memenuhi keinginan pelanggan sehingga dapat
menarik semakin banyak pelanggan serta menciptakan pelangganan yang loyal. Di mana
pelanggan yang loyal tersebut akan melakukan promosi secara sukarela kepada calon
pelanggan baru, sehingga jumlah repeated buyer dan pelanggan baru akan meningkatkan
dimana pada akhirnya meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Untuk mencapai perspektif pelanggan dibutuhkan dukungan dari perspektif
internal. Perspektif internal terdiri dari membangun hubungan dengan supplier,
meningkatkan kualitas produk, meningkatkan variasi produk, memberikan layanan
customer yang responsive, serta senantiasa melakukan efisiensi proses. Kelima perspektif
internal tersebut diharapkan dapat memberikan mendukung pencapaian perspektif
pelanggan.
Sumberdaya manusia atau karyawan merupakan motor penggerak suatu organisasi
untuk mencapai visi dan misi. Pengembangan karyawan agar menjadi berkompeten dan
berkualitas di bidangnya masing-masing akan menghasilkan suatu kinerja yang
memuaskan bagi perusahaan. Sebagai aset yang berharga, perusahaan berusaha untuk
menciptakan kepuasan bagi para karyawannya, karena diharapkan dapat mewujudkan
loyalitas karyawan yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Lingkungan
15
kerja yang menyenangkan akan memberikan dampak positif pada hasil kerja yang pada
akhirnya akan meningkatkan semangat dan kepuasan kerja. Untuk itu, mencapai perpektif
internal diperlukan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dengan adanya perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan diharapkan dapat menghasilkan karyawan yang
memahami strategi dari perusahaan, karyawan yang siap secara kompetensi untuk
mendukung perusahaan berkembang, proses perbaikan perusahaan yang berkelanjutan,
lingkungan kerja perusahaan yang nyaman dan menyenangkan serta kemudahan dan
kecepatan layanan pelanggan yang senantiasa diutamakan. Sehingga, perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan terdiri dari meningkatkan kompetensi karyawan,
memaksimalkan system informasi, membudayakan continuous improvement, dan
menciptakan lingkungan kerja yang baik.
Visi: menjadi perusahaan perdagangan international yang kompetitif, kompeten,
berkualitas, berintegrasi tinggi dan menjadi pemain besar di bidangnya
Misi: menyediakan produk-produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif,
melayani pembeli dengan baik dan cepat, menjaga hubungan yang harmonis dengan
pihak supplier dan pabrik, serta berusaha mewujudkan harapan semua stake holder dan
share holder:
16