Anda di halaman 1dari 11

Analisis Laporan Keuangan

Perusahan Ayam Goreng Nelongso

Dosen Pengampu:
Dr. Drs. Muhammad Tojibussabirin, Ak., MBA.

Penyusun:

Muhammad Raka Sigit Ayugha / 225020300111020

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI BISNIS 2024

JL.MT HARYONO NO.165, KETAWANGGEDE, KECAMATAN


LOWOKWARU, KOTA MALANG, JAWA TIMUR, 65300
Overview Perusahaan
Ayam Goreng Nelongso merupakan sebuah perusahaan rumah makan yang
menyajikan menu utama olahan ayam dan bebek dengan berbagai pilihan sambal. Ayam
Goreng Nelongso didirikan pada bulan Februari 2013 oleh Nanang Suherman, seorang yang
dulunya pernah menjadi pengepul besi dan mengalami jatuh bangun dalam usahanya.
Namun, dengan kegigihan dan optimismenya, ia berhasil mendirikan PT Bersama Mencapai
Puncak (BAIK) yang menaungi brand Ayam Nelongso dan mampu membuka banyak cabang
serta melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Bermula
di kota Malang, Jawa Timur, kini perseroan memiliki mitra di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Ayam goreng nelongso memiliki 54 outlet bisnis dengan jumlah
karyawan sebanyak 812 Karyawan. Jumlah konsumen pertahun mencapai 1,9 Juta konsumen,
dari 54 outlet bisnis tersebut sudah tersebar di 14 kota, mayoritas ada di pulau Jawa dengan
persebaran terbanyak ada di Jawa Timur. Perseroan juga mengembangkan bisnis food supply
yang membantu masyarakat untuk mulai berbisnis dengan kemitraan, jual beli bahan baku
segar berupa sembako, cabai, sampai dengan ayam.
Dari sisi kepengurusan, Yeni Isnawati menduduki posisi puncak sebagai Komisaris
Utama. Dibantu Wijanarko selaku Komisaris Independen. Di jajarn Direksi, Nanang
Suherman memimpin di posisi DIrektur Utama, dibantu dua Direksi lain yakni Afanin Nur
Raudhah dan Ubaidilah PT Bersama Mencapai Puncak Tbk menggelar penawaran umum
perdana saham atau initial public offering (IPO). Pengelola jenama Ayam Goreng Nelongso
ini akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Februari 2024
mendatang dengan kode saham BAIK..
Analisis Kinerja Perusahaan
Analisis kinerja perusahaan perusahaan Ayam Goreng Nelongso kami tinjau dari data
keuangan yang ada dalam prospektus laporan keuangan perusahaan Ayam Goreng Nelongso.

1. Pengelolaan Aset

Pada laporan posisi keuangan, perusahaan mengalami kenaikan aset yang cukup pesat dan
selalu meningkat tiap tahunnya sehingga calon kreditur atau investor dapat memberikan dana
kepada perusahaan Ayam Goreng Nelongso karena perusahaan memiliki jaminan aset yang
tinggi.

Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023
dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022:
Pada 31 Juli 2023, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total aset sebesar
Rp77.719.719.033, meningkat sebesar Rp8.038.928.841, atau 12% dibandingkan
dengan total aset pada 31 Desember 2022 sebesar Rp69.680.790.192,
Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan aset lancar dan aset tidak lancar
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dibandingkan


dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021:
Pada 31 Desember 2022, Perseroan dan Entitas Anak Memiliki total aset
sebesar Rp69.680.790.192, meningkat sebesar Rp40.524.344.706, atau
139% dibandingkan dengan total aset pada 31 Desember 2021 sebesar
Rp29.156.445.486, Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan aset lancar dan
aset tidak lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dibandingkan


dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020:
Pada 31 Desember 2021, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total aset
sebesar Rp29.156.445.486, meningkat sebesar Rp13.379.443.303, atau
85% dibandingkan dengan total aset pada 31 Desember 2020 sebesar
Rp15.777.002.183, Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan aset lancar
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.

2. Analisis Persediaan

Dari data persediaan tersebut, persediaan yang dimiliki Perusahaan Ayam Goreng Nelongso
selalu meningkat tiap tahunnya. Hal ini bisa menunjukan bahwa perusahaan mengalami
kenaikan penjualan sehingga perlu menambah persediaan untuk dijual atau karena adanya
tambahan dana kepada perusahaan Ayam Goreng Nelongso sehingga perusahaan dapat
menambah jumlah persediaan.

3. Liabilitas

Pada komponen liabilitas, perusahaan memiliki kinerja pengelolaan yang sehat. Dimana
perusahaan tidak memiliki utang bank sama sekali sehingga perusahaan terhindar dari risiko
yang bisa muncul karena utang kepada bank. Utang terbesar dari perseroan adalah utang
usaha sebesar 7,3 Miliar dan perusahaan selalu mengalami peningkatan utang tiap tahunnya.
Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mendapatkan kepercayaan pada kreditur untuk
memberikan utang kepada perusahaan Ayam Goreng Nelongso. Kenaikan utangnya juga
tidak terjadi secara signifikan sehingga kami menyimpulkan bahwa aktivitas utang
perusahaan masih terbilang sehat.
Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023
dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022:
Pada 31 Juli 2023, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total liabilitas sebesar
Rp14.973.043.982, menurun sebesar Rp872.619.688, atau 6% dibandingkan
dengan total liabilitas pada 31 Desember 2022 sebesar Rp15.845.663.670,
Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya liabilitas jangka pendek
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dibandingkan


dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021:
Pada 31 Desember 2022, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total liabilitas
sebesar Rp15.845.663.670, meningkat sebesar Rp5.459.445.067, atau
53% dibandingkan dengan total liabilitas pada 31 Desember 2021 sebesar
Rp10.386.218.603, Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan
liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2022.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dibandingkan


dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020:
Pada 31 Desember 2021, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total liabilitas
sebesar Rp10.386.218.603, meningkat sebesar Rp4.573.063.275, atau
79% dibandingkan dengan total liabilitas pada 31 Desember 2020 sebesar
Rp5.813.155.328, Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan
liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka Panjang untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2021.
4. Ekuitas

Pada laporan keuangan perusahaan bagian ekuitas, modal saham perusahaan mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan Ayam Goreng Nelongso
memiliki kinerja yang baik sehingga investor bersedia memberikan modal kepada
perusahaan. Dengan meningkatnya modal saham, perusahaan juga mengalami peningkatan
kinerja karena adanya tambahan dana dari investor.
Meskipun sempat memiliki saldo penghasilan komprehensif yang negatif di tahun-tahun
awal, perusahaan berhasil meningkatkan saldo akun tersebut hingga stabil karena perusahaan
meningkatkan kinerja sehingga terdapat kenaikan keuntungan atas liabilitas imbalan pasca
kerja berdasarkan laporan aktuaris.

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023
dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022:
Pada 31 Juli 2023, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total ekuitas sebesar
Rp62.746.675.051, meningkat sebesar Rp8.911.548.529, atau 17% dibandingkan
dengan total ekuitas pada 31 Desember 2022 sebesar Rp53.835.126.522,
Peningkatan ini terutama disebabkan laba ditahan atas laba bersih setelah pajak
periode 7 (tujuh) bulan sebesar Rp8.905.663.404.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dibandingkan


dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021:
Pada 31 Desember 2022, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total ekuitas
sebesar Rp53.835.126.522, meningkat sebesar Rp35.064.899.639, atau
187% dibandingkan dengan total ekuitas pada 31 Desember 2021 sebesar
Rp18.770.226.883, Peningkatan ini terutama disebabkan oleh setoran modal
dari PT Anak Baik Sejahtera sebesar Rp20.000.000.000 dan peningkatan laba
ditahan atas laba bersih setelah pajak tahun 2022 sebesar Rp15.034.564.931.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dibandingkan
dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020:
Pada 31 Desember 2021, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total ekuitas
sebesar Rp18.770.226.883, meningkat sebesar Rp8.806.380.028, atau
88% dibandingkan dengan total ekuitas pada 31 Desember 2020 sebesar
Rp9.963.846.855, Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba
ditahan atas laba bersih setelah pajak tahun 2021 sebesar Rp8.799.424.541.

5. Analisis Laba Rugi


Pada laporan laba rugi perusahaan Ayam Goreng Nelongso di atas, di Tahun 2020 hingga
2022, pertumbuhan atau growth dari perusahaan bisa dinilai cukup bagus, dimana penjualan
tahun 2020 mencapai 99,6 miliar, tahun 2021 mencapai 130 miliar dan tahun 2022 mencapai
151 miliar. Hal ini menunjukan kenaikan yang stabil pada kinerja perusahaan sehingga
penjualan terus meningkat stabil setiap tahunnya, namun perusahaan mengalami penurunan
penjualan di tahun 2023 yaitu menjadi 96,8 miliar sehingga bisa dikatakan perusahaan
mengalami penurunan kinerja atau konsumen memiliki preferensi lain dalam memilih bahan
konsumsi.
Namun perusahaan juga mengalami penurunan besar pada laba bersih yang diatribusikan
kepada pemilik pada dua tahun terakhir. Jika ini terus dibiarkan, dikhawatirkan perusahaan
akan mengalami kerugian.
Perusahaan memiliki pengelolaan beban usaha yang baik. Hal ini ditunjukan oleh
keberhasilan perusahaan dalam menekan jumlah beban di dua tahun terakhir.

Laba Usaha
Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023
dibandingkan dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2022:
Laba Usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk periode 7 (tujuh) bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Juli 2023 adalah sebesar Rp11.526.578.234,-, atau
mengalami peningkatan sebesar 4% dibandingkan dengan periode 7 (tujuh)
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2022 sebesar Rp11.080.713.319.-.
Peningkatan tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan neto untuk
periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023 sehubungan
dengan strategi Perseroan dan Entitas Anak untuk melakukan kebijakan berfokus
memperluas jaringan distribusi sejak tahun 2021.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dibandingkan


dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021:
Laba Usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2022 adalah sebesar Rp19.258.137.484,-, atau mengalami
peningkatan sebesar 69% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp11.428.426.345.-. Peningkatan tersebut
sejalan dengan meningkatnya pendapatan neto untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2022 sehubungan dengan strategi Perseroan dan Entitas
Anak untuk melakukan kebijakan berfokus memperluas jaringan distribusi sejak
tahun 2021.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dibandingkan


dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020:
Laba Usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2021 adalah sebesar Rp11.428.426.345,-, atau mengalami
peningkatan sebesar 69% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp6.244.848.589.-. Peningkatan tersebut
sejalan dengan meningkatnya pendapatan neto untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2021 sehubungan dengan strategi Perseroan dan Entitas
Anak untuk mulai melakukan kebijakan berfokus memperluas jaringan penjualan
bahan baku.
6. Analisis Arus Kas

Pada aktivitas operasional perusahaan, perusahaan Ayam Goreng Nelongso mengalami


penurunan pembelian di tahun-tahun terakhir oleh pelanggan yang dapat dilihat dari
penurunan penerimaan kas dari pelanggan. Hal ini tentu menjadi tanda bahwa terjadi
penurunan kinerja operasional perusahaan Ayam Goreng Nelongso.

Pada aktivitas investasi, perusahaan mengurangi jumlah pembelian aset tetap dimana hal
tersebut menunjukan bahwa perusahaan sedang menghemat pengeluaran kas.

Pada aktivitas pendanaan, perusahaan berhasil mendapat setoran modal pemegang saham
hanya pada tahun 2022. Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan Ayam Goreng Nelongso
tidak lagi mendapat setoran modal tersebut di tahun-tahun berikutnya karena penurunan
harga sahamnya ke level auto reject bawah atau ARB yang disebabkan penurunan kinerja
perusahaan atau faktor lain yang mengakibatkan penurunan penjualan dan laba perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai