Dosen Pengampu:
Dr. Drs. Muhammad Tojibussabirin, Ak., MBA.
Penyusun:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Pengelolaan Aset
Pada laporan posisi keuangan, perusahaan mengalami kenaikan aset yang cukup pesat dan
selalu meningkat tiap tahunnya sehingga calon kreditur atau investor dapat memberikan dana
kepada perusahaan Ayam Goreng Nelongso karena perusahaan memiliki jaminan aset yang
tinggi.
Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023
dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022:
Pada 31 Juli 2023, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total aset sebesar
Rp77.719.719.033, meningkat sebesar Rp8.038.928.841, atau 12% dibandingkan
dengan total aset pada 31 Desember 2022 sebesar Rp69.680.790.192,
Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan aset lancar dan aset tidak lancar
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023.
2. Analisis Persediaan
Dari data persediaan tersebut, persediaan yang dimiliki Perusahaan Ayam Goreng Nelongso
selalu meningkat tiap tahunnya. Hal ini bisa menunjukan bahwa perusahaan mengalami
kenaikan penjualan sehingga perlu menambah persediaan untuk dijual atau karena adanya
tambahan dana kepada perusahaan Ayam Goreng Nelongso sehingga perusahaan dapat
menambah jumlah persediaan.
3. Liabilitas
Pada komponen liabilitas, perusahaan memiliki kinerja pengelolaan yang sehat. Dimana
perusahaan tidak memiliki utang bank sama sekali sehingga perusahaan terhindar dari risiko
yang bisa muncul karena utang kepada bank. Utang terbesar dari perseroan adalah utang
usaha sebesar 7,3 Miliar dan perusahaan selalu mengalami peningkatan utang tiap tahunnya.
Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mendapatkan kepercayaan pada kreditur untuk
memberikan utang kepada perusahaan Ayam Goreng Nelongso. Kenaikan utangnya juga
tidak terjadi secara signifikan sehingga kami menyimpulkan bahwa aktivitas utang
perusahaan masih terbilang sehat.
Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023
dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022:
Pada 31 Juli 2023, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total liabilitas sebesar
Rp14.973.043.982, menurun sebesar Rp872.619.688, atau 6% dibandingkan
dengan total liabilitas pada 31 Desember 2022 sebesar Rp15.845.663.670,
Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya liabilitas jangka pendek
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023.
Pada laporan keuangan perusahaan bagian ekuitas, modal saham perusahaan mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan Ayam Goreng Nelongso
memiliki kinerja yang baik sehingga investor bersedia memberikan modal kepada
perusahaan. Dengan meningkatnya modal saham, perusahaan juga mengalami peningkatan
kinerja karena adanya tambahan dana dari investor.
Meskipun sempat memiliki saldo penghasilan komprehensif yang negatif di tahun-tahun
awal, perusahaan berhasil meningkatkan saldo akun tersebut hingga stabil karena perusahaan
meningkatkan kinerja sehingga terdapat kenaikan keuntungan atas liabilitas imbalan pasca
kerja berdasarkan laporan aktuaris.
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023
dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022:
Pada 31 Juli 2023, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total ekuitas sebesar
Rp62.746.675.051, meningkat sebesar Rp8.911.548.529, atau 17% dibandingkan
dengan total ekuitas pada 31 Desember 2022 sebesar Rp53.835.126.522,
Peningkatan ini terutama disebabkan laba ditahan atas laba bersih setelah pajak
periode 7 (tujuh) bulan sebesar Rp8.905.663.404.
Laba Usaha
Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023
dibandingkan dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2022:
Laba Usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk periode 7 (tujuh) bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Juli 2023 adalah sebesar Rp11.526.578.234,-, atau
mengalami peningkatan sebesar 4% dibandingkan dengan periode 7 (tujuh)
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2022 sebesar Rp11.080.713.319.-.
Peningkatan tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan neto untuk
periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023 sehubungan
dengan strategi Perseroan dan Entitas Anak untuk melakukan kebijakan berfokus
memperluas jaringan distribusi sejak tahun 2021.
Pada aktivitas investasi, perusahaan mengurangi jumlah pembelian aset tetap dimana hal
tersebut menunjukan bahwa perusahaan sedang menghemat pengeluaran kas.
Pada aktivitas pendanaan, perusahaan berhasil mendapat setoran modal pemegang saham
hanya pada tahun 2022. Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan Ayam Goreng Nelongso
tidak lagi mendapat setoran modal tersebut di tahun-tahun berikutnya karena penurunan
harga sahamnya ke level auto reject bawah atau ARB yang disebabkan penurunan kinerja
perusahaan atau faktor lain yang mengakibatkan penurunan penjualan dan laba perusahaan.