Anda di halaman 1dari 130

PT. Mayora Indah Tbk.

Laporan Tahunan 2013

DAFTAR ISI
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
INFORMASI MENGENAI SAHAM
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
LAPORAN DIREKSI
PROFIL PERUSAHAAN

02
03
05
07
10

Nama dan Alamat Perusahaan


Riwayat Singkat Perusahaan
Kegiatan Usaha serta jenis produk yang dihasilkan
Struktur Organisasi Perseroan
Visi dan Misi Perusahaan
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Jumlah Karyawan dan Sumber Daya Manusia
Komposisi Pemegang Saham
Nama Entitas Anak
Kronologis Pencatatan Saham, Obligasi dan Sukuk
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Penghargaan dan Sertifikasi

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 21


Tinjauan Operasi
Proses Produksi
Analisis Kinerja Keuangan Komprehensif
Kemampuan Membayar Hutang
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Struktur Permodalan
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal
Informasi dan Fakta Material yang terjadi setelah tanggal Laporan Akuntan
Prospek Usaha Perusahaan
Aspek Pemasaran
Kebijakan Dividen
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk
Jatuh Tempo Obligasi dan Sukuk pada tahun 2013
Informasi Material
Perubahan Peraturan Perundang undangan yang berpengaruh signifikan
Perubahan Kebijakan Akuntansi, alasan dan
dampaknya terhadap Laporan Keuangan

TATA KELOLA PERUSAHAAN 28


Dewan Komisaris dan Direksi
Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya
Pengungkapan kebijakan tentang penilaian terhadap kinerja Direksi
Komite Audit
Sekretaris Perusahaan
Unit Audit Internal
Sistem Pengendalian Intern
Sistem Management Risiko
Jenis Risiko dan Cara Pengelolaannya
Perkara penting yang sedang dihadapi
Informasi tentang Sanksi Administratif
Informasi mengenai Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan
Sistem Pelaporan Pelanggaran

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 39


SURAT PENYATAAN TANGGUNG JAWAB 41
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PRODUK PRODUK PERSEROAN 42
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN YANG TELAH DIAUDIT

01

02

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING


Dalam Jutaan Rupiah

2013

2012

2011

Pendapatan

12.017.837

10.510.626

9.453.866

Laba Bruto

2.921.666

2.345.616

1.658.411

Laba Usaha

1.304.809

1.156.560

757.877

996.905

729.634

471.028

16.653

14.794

12.458

1.013.558

744.428

483.486

992.111

728.043

471.368

16.653

14.794

12.458

1.008.764

742.837

483.826

1.115

816

527

Jumlah Aset

9.710.223

8.302.506

6.599.846

Jumlah Liabilitas

5.816.323

5.234.656

4.175.176

Jumlah Ekuitas

3.893.900

3.067.850

2.424.669

Modal Kerja Bersih

3.753.173

3.389.166

2.249.507

Aset Lancar

6.430.065

5.313.600

4.095.299

Liabilitas Jangka Pendek

2.676.892

1.924.434

1.845.792

Jumlah laba yg dapat diatribusikan kepada:


- pemilik entitas induk
- kepentingan non pengendali
Total Laba Komprehensif
Jumlah laba komprehensip yang dapat diatribusikan kepada
- pemilik entitas induk
- kepentingan non pengendali
Laba per Saham (Rupiah penuh)

Rasio (%)
Laba terhadap Jumlah Aset

10%

9%

7%

Laba terhadap Ekuitas

26%

24%

19%

Laba terhadap Pendapatan

8%

7%

5%

Rasio Lancar

240%

276%

222%

Liabilitas terhadap Ekuitas

149%

171%

172%

Liabilitas terhadap Jumlah Aset

60%

63%

63%

Laba Bruto terhadapPenjualan Bersih

24%

22%

18%

Laba Usaha terhadapPenjualan Bersih

11%

11%

8%

Laba Bersih terhadap Penjualan Bersih


Total Aset terhadap Total Ekuitas

8%

7%

5%

249%

271%

272%

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

INFORMASI MENGENAI SAHAM


Nama Emiten
Kode Efek
Jumlah Saham Beredar

PT. Mayora Indah Tbk.


MYOR
894.347.989 saham

Kapitalisasi Pasar Saham


Tahun 2013
Maret
Juni
September
Desember

Rp. 20,774,426,400,000,Rp. 23,112,507,600,000,Rp. 24,262,383,600,000,Rp. 23,253,047,714,000,-

Tahun 2012
Maret
Juni
September
Desember

Rp. 14.718.412.800.000,Rp. 19.394.575.200.000,Rp. 17.171.481.600.000,Rp. 15.331.680.000.000,-

Harga Saham selama tahun 2013 dan 2012

Tahun 2013
Harga Saham
Bulan

Transaksi

Pembukaan

Tertinggi

Terendah

Penutup

Volume

Nilai

January

20.000

20.550

19.150

20.550

6.619.000

130.829.350.000

February

20.550

25.100

20.000

25.000

5.589.000

123.468.200.000

March

25.000

27.950

24.000

27.100

2.485.000

65.183.325.000

April

27.100

30.600

26.350

30.050

4.014.000

116.860.325.000

May

30.050

37.200

29.950

36.250

2.384.500

78.867.450.000

June

36.250

35.500

28.000

30.150

3.497.000

109.731.300.000

July

30.150

34.050

27.300

32.000

636.000

19.090.575.000

August

32.000

33.300

27.500

30.000

887.000

27.372.625.000

September

30.000

33.200

28.000

31.650

423.000

12.933.300.000

October

31.650

32.400

27.700

29.300

857.500

26.916.625.000

November

29.300

30.000

27.750

27.800

741.000

21.366.500.000

December

27.800

28.850

22.500

26.000

733.000

19.603.200.000

03

04

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

INFORMASI MENGENAI SAHAM

Tahun 2012
Harga Saham

Transaksi

Bulan
Pembukaan

Tertinggi

Terendah

Penutup

Volume

Nilai

Januari

14.250

14.950

13.750

14.200

4.791.000

69.004.700.000

Pebruari

14.200

15.600

13.950

14.750

4.017.000

59.187.675.000

Maret

14.750

19.500

14.850

19.200

4.489.000

76.341.675.000

April

19.200

20.300

17.750

20.000

2.891.500

54.756.700.000

Mei

20.000

22.100

18.800

21.150

4.506.500

94.206.175.000

Juni

21.150

26.500

19.500

25.300

4.748.500

110.576.850.000

Juli

25.300

25.300

21.000

22.400

6.940.000

156.876.850.000

Agustus

22.400

22.350

20.000

20.600

3.605.000

75.246.475.000

September

20.600

23.000

20.500

22.400

3.976.000

86.655.425.000

October

22.400

23.900

21.650

23.650

2.223.000

50.525.350.000

Nopember

23.650

23.600

19.100

20.950

8.642.000

175.459.900.000

Desember

20.950

21.100

19.050

20.000

6.740.500

132.640.500.000

Aksi Korporasi
Pada acara Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 26 September 2013 Para Pemegang
Saham Perseroan telah memberikan persetujuan atas usulan Direksi untuk melakukan pembagian Saham Bonus dengan rasio
setiap pemegang 6 (enam) saham lama memperoleh 1 (satu) Saham Bonus. Jika terjadi pecahan maka untuk nilai dibawah 0,5
dilakukan pembulatan kebawah sedangkan untuk nilai dan diatas 0,5 dilakukan pembulatan keatas
Saham Bonus yang dibagikan bersumber dari Kapitalisasi Agio Saham. Berdasarkan Saldo Agio Saham per tanggal 31 Desember
2012, yang dibagikan untuk Saham Bonus sebesar Rp. 63.881.994.500. Ditentukan berdasarkan nilai nominal Rp. 500,- per
saham
Jumlah saham beredar setelah pembagian saham bonus ini adalah 894.347.989 saham dari sebelumnya sebanyak 766.584.000
saham. Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan meningkat dari Rp. 383.292.000.000,- menjadi Rp. 447.173.994.500,Saham Bonus ini diberikan kepada para Pemegang Saham yang namanya tercatat sebagai pemegang saham Perseroan pada
tanggal 24 Oktober 2013 dan telah mulai dibagikan pada tanggal 31 Oktober 2013. Seluruh Saham Bonus ini dicatatkan pada
PT. Bursa Efek Indonesia
Harga saham pada saat akhir cum di Pasar Reguler, yaitu tanggal 21 Oktober 2013 adalah sebesar Rp. 32.050,-. Harga Teoritis
saham pada tanggal 22 Oktober 2013 setelah disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp. 27.450,-

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

LAPORAN DEWAN KOMISARIS


Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Tahun 2013 telah kita tinggalkan, dan kini kita telah memasuki tahun 2014. Berbagai hal yang telah kita capai di sepanjang
tahun 2013 tersebut telah memperkaya modal kita untuk menghadapi tahun 2014. Sejumlah tantangan yang terjadi disepanjang
tahun 2013 seperti pelemahan nilai tukar rupiah, volatilitas harga pangan, tekanan inflasi, kenaikan biaya energi dan tenaga
kerja, serta sejumlah tantangan lainnya telah berhasil kita kelola secara baik.
Hal ini merupakan buah dari kerja keras Perseroan yang telah mengembangkan dan memupuk pangsa pasar Perseroan di dalam
dan terutama di luar negeri. Kwalitas produk yang selalu dijaga dan proses kerja yang efisien serta pengembangan kwalitas
sumber daya manusia yang dilaksanakan dengan konsisten memampukan Perseroan untuk menghadapi persaingan global dan
meningkatkan pangsa pasar produk di mancanegara.
Alhasil, dari kerja keras Direksi dan management tersebut Perseroan dapat mencapai hasil yang baik di tahun 2013. Meski kondisi
ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi global dan regional yang berimbas pada melambatnya eksport
nasional akibat berkurangnya permintaan dari negara tujuan eksport, namun hal tersebut tidak menyusutkan pencapaian yang
diraih oleh Perseroan. Pencapaian total Penjualan yang berhasil dicapai oleh Perseroan, naik 14,33 % dari Rp. 10,5 trilyun pada
tahun 2012 menjadi lebih dari Rp.12 trilyun pada tahun 2013 dengan peroleh Laba Bersih hingga mencapai Rp. 1.014 trilyun,
naik 36,15 % dibanding tahun sebelumnya.
Ditahun 2013, sekali lagi Perseroan berhasil membuktikan kemampuannya dalam meredam dan mengatasi volatilitas eksternal
sehubungan dengan nilai tukar mata uang Rupiah. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, khususnya nilai
tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang terjadi secara drastis dan mendadak antara pertengahan hingga akhir tahun
2013, tidak memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Perseroan secara keseluruhan. Meskipun tetap terjadi
kenaikan biaya produksi akibat naiknya harga beberapa bahan baku sehingga Perseroan harus menaikkan harga jual produknya,
namun tingginya kenaikan nilai tukar USD tersebut juga memberikan keuntungan bagi Perseroan dengan besarnya pendapatan
yang didapat dari penjualan ekport yang berhasil diperoleh oleh Perseroan. Kami menilai bahwa Direksi Perseroan telah berhasil
memanfaatkan dinamika dan situasi yang berkembang dengan sebaik baiknya untuk kemajuan Perseroan dan seluruh Pihak
yang terkait.
Keberhasilan Direksi dalam strategi memperluas pangsa pasar tanpa mengesampingkan pertumbuhan laba, memberikan keyakinan
kepada kami atas prospek usaha yang disusun oleh Direksi untuk dicapai ditahun mendatang. Meskipun tahun 2014 merupakan
tahun politik, dimana akan berlangsung pemilihan umum legislatif dan pemilihan Presiden namun kami berkeyakinan bahwa tidak
perlu ada kecemasan yang berlebihan meskipun tetap diperlukan kewaspadaan dan kejelian dalam melihat segala perubahan
serta situasi yang berlangsung.
Potensi pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan tingkat kemakmuran yang masih besar di Indonesia dan di negara negara lain
memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk terus mengembangakan pangsa pasar secara lebih luas. Dengan ditopang oleh
rangkaian produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, fasilitas produksi yang modern, besarnya kapasitas produksi terpasang
yang dimiliki, ditambah oleh strategi pemasaran yang tepat, tidak ada keraguan dari kami bahwa prospek usaha yang telah
disusun oleh Direksi dapat dicapai.
Kami juga sangat menghargai kerja sama dan bantuan dari Komite Audit dan Unit Audit Internal yang telah melaksanakan
fungsinya dengan baik. Mereka memberikan masukan yang bermanfaat bagi perbaikan kontrol internal dan kelancaran jalannya
operasional Perseroan untuk menjadi semakin baik diwaktu mendatang.

05

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

06

LAPORAN DEWAN KOMISARIS


Para Pemegang Saham yang kami hormati,
Sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan pada tahun 2013, mengingat bahwa kerja sama
yang telah terjalin dalam pelaksanaan tugas masing masing anggota Dewan selama ini telah memberikan hasil yang sangat baik
bagi kemajuan dan perkembangan Perseroan, maka pada tahun 2013, Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui
untuk mengangkat kembali Dewan Komisaris Perseroan, yaitu :
-

Bapak Jogi Hendra Atmadja, selaku Komisaris Utama


Bapak Hermawan Lesmana, selaku anggota Komisaris
Bapak Gunawan Atmadja, selaku anggota Komisaris
Bapak Ramli setiawan, selaku Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit
Bapak Suryanto Gunawan, selaku Komisaris Independen

Untuk masa jabatan hingga ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham pada tahun 2018.
Demikianlah Laporan ini kami sampaikan dengan diiringi rasa syukur dan terima kasih kepada jajaran Direksi, management dan
seluruh pekerja Mayora. Kami pun menyampaikan terima kasih dan penghargaan kami atas dukungan dan kerjasama dari seluruh
Pemegang Saham dan seluruh Pihak Terkait, tentunya kerjasama yang baik dan telah terjalin selama ini dapat dijadikan landasan
yang kuat bagi pertumbuhan kita dimasa yang akan datang.

Jakarta, 02 April 2014

JOGI HENDRA ATMADJA


Komisaris Utama

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

LAPORAN DIREKSI
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dengan penuh syukur kami sampaikan, bahwa kita telah melewati tahun 2013 dengan pencapaian yang menggembirakan. Target
yang ditetapkan telah dicapai, strategi yang direncanakan dapat dilaksanakan, kendala kendala yang mungkin menghadang telah
dihadapi, dan prospek yang cerah ada didepan mata kita.
Sebagaimana tersaji dalam Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin, Sensi,
Suryanto & Lianny dengan opini wajar tanpa pengecualian, pada tahun 2013 Perseroan berhasil membukukan Penjualan
Bersih sebesar Rp. 12 trilyun naik sebesar Rp.1,5 trilyun atau 14,33 % dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp.10,5
trilyun dengan Laba Bersih sebesar Rp. 1.014 trilyun.
Perseroan juga tetap mampu mempertahankan peringkat AA- dengan Outlook Stabil, dari PT. Pemeringkat Indonesia.
Dapat menguasai pangsa pasar sambil mempertahankan perolehan laba demi keuntungan semua pihak terkait, masih merupakan
tujuan kami di tahun 2013. Untuk mencapai tujuan itu, Perseroan mengambil beberapa kebijakan strategis, diantaranyanya
adalah :

Kebijakan Strategis
Memanfaatkan segala situasi sebagai peluang untuk mendapatkan kesempatan yang bernilai positif dan menjadikan perubahan
yang terjadi sebagai tantangan baru menuju pertumbuhan usaha Perseroan
Sebagaimana kita ketahui, kenaikan biaya produksi serta koreksi terhadap nilai tukar Rupiah yang terjadi mulai pertengahan
tahun 2013 mengharuskan kami menyesuaikan harga jual produk pada konsumen, sehingga walaupun kami menyadari bahwa
jika kami menaikan harga jual, maka untuk beberapa saat pertumbuhan angka penjualan produk Perseroan dapat terhambat,
namun kami tetap mengambil kebijakan tersebut, karena kami berkeyakinan bahwa kami akan mampu kembali meningkatkan
angka penjualan setelah konsumen kami dapat beradaptasi dengan harga baru yang diberlakukan.
Kami juga tidak menambah jumlah hutang dan tetap menjaga rasio hutang dalam kondisi yang sehat, dengan demikian kenaikan
suku bunga pinjaman tidak terlalu memberikan beban yang berat dan membahayakan keuangan Perseroan.
Selain karena hutang dalam pembelian fasilitas produksi dan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, kami pun tidak
memiliki hutang dalam bentuk mata uang asing, sehingga pelemahan Rupiah yang terjadi pada tahun 2013, tidak memberikan
dampak negatif bagi neraca keuangan Perseroan.
Disamping itu, kami juga terus berusaha meningkatkan efisiensi biaya dengan terus berupaya menyediakan sendiri bahan baku
penunjang proses produksi, antara lain dengan cara menambah kapasitas produksi cocoa powder, cocoa liquor, cocoa butter
dan lainnya.

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan target


Target angka yang ingin dicapai dari segi penjualan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 12 trilyun dan Perseroan menutup tahun
2013 dengan keberhasilan dalam peraihan Penjualan sebesar Rp. 12,02 trilyun.
Dari segi perolehan Laba Usaha, Perseroan berhasil mendapat Rp. 1,3 trilyun, sementara perolehan Laba Usaha yang ditargetkan
adalah Rp. 1,1 trilyun.
Dari Laba Usaha tersebut, Perseroan berhasil mendapatkan Laba Bersih lebih besar dari angka yang ditargetkan, yaitu menjadi
Rp. 1.014 milyard atau Rp.182 milyard lebih tinggi dari yang ditargetkan, yaitu sebesar Rp. 832 milyard.

Kendala yang dihadapi Perseroan


Secara garis besar, ada beberapa kendala yang masih harus dihadapi oleh Perseroan yaitu:

Situasi ekonomi global.


Perkembangan ekonomi dan bisnis pada suatu negara saling berkaitan dengan perkembangan ekonomi dan bisnis
di negara yang lain, Karenanya, Perseroan harus terus memantau segala perubahan yang terjadi dan mengambil
langkah-langkah yang diperlukan.

07

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

08

LAPORAN DIREKSI

Stabilitas suplai bahan baku.


Seiring dengan pertumbuhan usaha dan peningkatan kapasitas produksi Perseroan, maka kebutuhan akan bahan baku
Perseroan juga meningkat. Karenanya Perseroan harus terus menerus menjaga agar pertumbuhan usaha tidak terhambat
oleh kelangkaan atau kekurangan pasokan bahan baku.

Persaingan.
Perseroan menghadapi persaingan yang lebih ketat dengan munculnya merek merek dagang baru yang dikeluarkan
oleh kompetitor. Hal ini mengharuskan Perseroan untuk terus berinovasi dari segala aspek agar dapat terus bertumbuh.

Gambaran tentang Prospek Usaha


Menurut kami, keseimbangan pertumbuhan perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini cukup baik. Hal itu terlihat
dari meskipun perekonomian Indonesia pada tahun 2013 lebih banyak bertopang pada konsumsi domestik, namun tetap
bertumbuh. Karenanya kami berkeyakinan prospek ekonomi di tahun 2014 memiliki peluang yang lebih positif.
Era pemilu pada tahun 2014 dengan dilaksanakannya pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden, akan ikut mewarnai
perekonomian Indonesia. Tahun 2014, memang tergolong tahun yang penting bagi bangsa kita, terutama dalam siklus seleksi
kepemimpinan negara.
Apabila pemilu tahun 2014 berjalan dengan lancar dan kita mendapatkan pemimpin bangsa yang baik, maka euphoria kepercayaan
akan menggerakkan investasi dan aliran dana. Investasi dan aliran dana tersebut dapat menggerakkan perekonomian Indonesia.
Karenanya meskipun ditengah tahun politik, kami memprediksi perekonomian Indonesia akan terus tumbuh positif dan terbilang
tinggi diantara negara-negara anggota G-20.
Optimisme ekonomi di 2014 ini semakin menguat mengingat telah terbukti perekonomian Indonesia mampu memitigasi sejumlah
tantangan, hingga semakin kuat dan semakin memiliki daya tahan terhadap berbagai gejolak, baik yang bersumber dari dalam
maupun dari luar negeri.
Disamping daya beli dari pasar domestik yang terus meningkat, peluang untuk pasar eksport produk Perseroan juga masih
terbuka lebar. Pemahaman atas selera dan kebutuhan konsumen di setiap lokasi yang berbeda beda merupakan kunci bagi
keberhasilan Perseroan dalam mendistribusikan produknya ke pasar internasional.
Untuk mendukung pencapaian itu, Perseroan telah memiliki semua yang diperlukan untuk terus bertumbuh. Perseroan memiliki
para pekerja yang merupakan sumber daya yang dapat diandalkan untuk menghasilkan jenis dan kwalitas produk yang dibutuhkan
oleh para konsumen, Perseroan menggunakan faslitas dan mesin yang modern untuk berproduksi, Perseroan juga didukung oleh
keahlian serta pengalaman jajaran management yang menguasai bidangnya masing masing. Ditambah oleh adanya kebutuhan
masyarakat terhadap jenis produk yang dihasilkan oleh Perseroan, maka pangsa pasar yang masih terbuka lebar baik domestik
maupun internasional itu merupakan prospek usaha yang sangat baik bagi Perseroan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan


Sebagai perusahaan publik, Perseroan berkomitmen meningkatkan kwalitas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam
semua aktifitas Perseroan dan entitas anak yang dapat mencerminkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
tanggung jawab, kemandirian, dan kewajaran.
Komitmen ini bertujuan menciptakan keberhasilan usaha Perseroan untuk memberikan keuntungan yang optimal bagi pemegang
saham secara beretika dan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kepentingan pihak terkait lainnya.
Prinsip Tata Kelola Perusahaan ini dijalankan oleh setiap tingkatan jabatan dalam Perseroan serta dijalankan oleh seluruh pekerja
para anggota keluarga besar yang bergabung dalam Perseroan. Mulai dari Dewan Komisaris yang menjalankan tugas pengawasan,
Direksi yang memimpin jalannya usaha perusahaan, jajaran manager yang profesional dibidangnya masing masing, hingga para
pekerja dimanapun lokasi dan apa pun bidang yang dikerjakannya.
Komitmen Perseroan dalam meningkatkan kwalitas tersebut, diantaranya adalah dengan memiliki Komite Audit, Sekretaris
Perusahaan dan Unit Internal Audit Perusahaan. Komite Audit dan Unit Internal Audit Perseroan, tidak hanya bertugas melakukan
pengawasan terhadap compliance terhadap kebijakan dan prosedur keuangan dan peningkatan internal control serta bisnis
proses, namun juga ikut meneliti dan memonitor seluruh aktifitas Perseroan. Dan Sekretaris Perusahaan bekerja untuk memastikan
bahwa semua tanggung jawab dan kewajiban Perseroan sebagai perusahaan publik telah dilaksanakan dengan baik.
Sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan juga melaksanakan kepedulian terhadap lingkungan sekitar,
yang diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan Corporate Social Responsibility, baik dengan berpartisipasi dalam kegiatan penting
kemasyarakatan maupun dalam kegiatan meringankan beban penderitaaan mereka yang membutuhkan.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

LAPORAN DIREKSI
Laporan Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum
Para Pemegang Saham yang kami hormati,
Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban Penggunaan Dana yang diperoleh
dari penerbitan Obligasi Mayora Indah IV dan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah yang diterbitkan pada tahun 2012.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa, pada tahun 2012, Perseroan melakukan Penawaran Umum Obligasi IV Mayora
Indah Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap, dengan jumlah Rp.750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh milyard rupiah)
dan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Tahun 2012 sebesar Rp.250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh milyard rupiah).
Obligasi dan Sukuk tersebut diterbitkan untuk keperluan pengembangan fasilitas dan kapasitas produksi serta menambah modal
kerja Perseroan guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat baik untuk pasar lokal maupun eksport.
Dana yang diperoleh dari Penerbitan Obligasi IV Mayora Indah Tahun 2012 itu digunakan untuk : pengembangan pabrik biskuit
dan sarana pendukung Perseroan, untuk pembiayaan aktiva rutin, untuk modal kerja Perseroan, dan untuk pengembangan
pabrik pengolahan biji coklat pada Entitas Anak yakni PT. Kakao Mas Gemilang.
Manfaat dari pengembangan pabrik biskuit adalah untuk menambah kapasitas produksi untuk mendukung pertumbuhan volume
penjualan. Sedangkan pengembangan pabrik pengolahan biji coklat ditujukan untuk menambah kapasitas produksi cocoa powder,
cocoa liquor dan cocoa butter yang digunakan sebagai bahan baku pada divisi lainnya, sehingga Perseroan dapat mengurangi
ketergantungan kepada pemasok luar sekaligus menjamin kelangsungan produksi.
Sampai tanggal 31 Desember 2013, masih terdapat sisa dana yang belum digunakan yaitu:
Sisa dana dari penerbitan Obligasi IV sebesar Rp. 50 milyard
Sisa dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito pada PT. Bank Mandiri Tbk, sebuah bank yang tidak mempunyai hubungan
afiliasi dengan Perseroan dengan periode penempatan bulanan. Pada tahun 2013 terakhir kali diperpanjang pada tanggal 20
Desember 2013 jatuh tempo pada tanggal 20 Januari 2014 dengan suku bunga sebesar 8,5% per tahun
Dana yang diperoleh dari penerbitan Sukuk Mudharabah II tahun 2012, telah habis digunakan sesuai rencana sebagaimana yang
dicantumkan dalam prospektus, yaitu untuk modal kerja Perseroan yang terdiri dari penyediaan bahan baku, bahan pembungkus
dan spare part mesin yang mendukung kinerja Perseroan
Demikian Laporan Direksi dari kami. Kami juga menyampaikan bahwa selama tahun 2013 tidak ada Perubahan Komposisi
anggota Direksi.
Tentunya apa yang kita capai ini adalah berkat kerja sama dari semua pihak. Kami sangat berterima kasih atas arahan dan
pengawasan yang diberikan oleh Dewan Komisaris, dedikasi dari seluruh pekerja, dan kerja sama dari para pemasok. Terima
kasih kami juga kepada para kreditur dan para Pemegang Saham atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Yang tidak
pernah kami lupakan adalah para konsumen, pelanggan produk Perseroan, semoga apa yang telah berhasil kita peroleh dapat
terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kita semua.

Jakarta, 27 Maret 2014

ANDRE SUKENDRA ATMADJA


Direktur Utama

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

10

PROFIL PERUSAHAAN
Nama dan Alamat Perusahaan
PT. Mayora Indah Tbk.
Gedung Mayora
Jl. Tomang Raya 21-23
Jakarta Barat
No. telp. 021 565 5320
No fax. 021 565 5323
email: yuni@mayora.co.id
website: http://www.mayora.com http:/www.mayoraindah.co.id

Riwayat Singkat Perusahaan


PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama berlokasi di Tangerang. Menjadi perusahaan
publik pada tahun 1990.

Kegiatan Usaha serta jenis produk yang dihasilkan


Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya adalah dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora
Indah Tbk. dan entitas anak memproduksi dan secara umum mengklasifikasikan produk yang dihasilkannya kedalam 6 (enam)
divisi yang masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi, meliputi :

Divisi

Merek Dagang

Biskuit

Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O Lai, Sari Gandum,
Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees'kress.
Kopiko, Kopiko Milko, Kopiko Cappuccino, KIS, Tamarin, Juizy Milk.
beng beng, beng beng Maxx, Astor, Astor Skinny Roll, Roma Wafer Coklat, Roma Zuperrr Keju
Choki-choki
Torabika Duo, Torabika Duo Susu Full Cream, Torabika Moka, Torabika 3 in One,
Torabika Cappuccino, Torabika Jahe Susu, Torabika Luwak Mix Enaak kopi susu,
Kopiko Brown Coffee, Kopiko White Coffee, Kopiko White Mocca
Energen Cereal, Energen Oatmilk, Energen Go Fruit

Kembang Gula
Wafer
Coklat
Kopi

Makanan Kesehatan

Di Indonesia, Perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi juga
dikenal sebagai market leader yang sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing.
Produk-produk hasil inovasi Perseroan tersebut diantaranya :

Permen Kopiko, pelopor permen kopi


Astor, pelopor wafer stick
beng Beng, pelopor wafer caramel berlapis coklat
Choki-choki, pelopor coklat pasta
Energen, pelopor minuman cereal
Kopi Torabika Duo dan Duo Susu, pelopor coffee mix

Hingga saat ini, Perseroan tetap konsisten pada kegiatan utamanya, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sesuai
dengan tujuannya, Perseroan bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk mencapai hasil
yang terbaik bagi kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha, pemegang saham, dan para konsumennya.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Organisasi Perseroan
Perseroan dikelola oleh Dewan Direksi, dibawah pengawasan Dewan Komisaris yang anggotanya diangkat oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.

RUPS

DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT

DEWAN DIREKSI

SEKRETARIS PERUSAHAAN

PURCHASING

TEKNOLOGI
INFORMASI

UNIT AUDIT INTERNAL

MARKETING

KEUANGAN &
AKUNTING

HRD &
PERSONALIA

LEGAL

MANUFACTURING

Visi dan Misi Perusahaan

Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun
internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.

Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata-rata industri dan memberikan value added yang baik bagi seluruh
stakeholders Perseroan.

Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan berada.

11

12

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

PROFIL PERUSAHAAN

Profil Dewan Komisaris dan Direksi


Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 4 (empat) orang anggota Komisaris, dua orang
diantaranya menjabat sebagai Komisaris Independen yang salah seorangnya juga bertindak selaku Ketua Komite Audit.
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit

Jogi Hendra Atmadja


Hermawan Lesmana
Gunawan Atmadja
Suryanto Gunawan
Ramli Setiawan

Profil Dewan Komisaris dan dasar hukum penunjukannya


Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai anggota Dewan Komisaris Perseroan:
JOGI HENDRA ATMADJA, Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, 67 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1977 sampai sekarang. Juga
menjabat Komisaris Utama pada PT. Unita Branindo, PT. Torabika Eka Semesta, dan PT. Kakao Mas Gemilang. Menjabat sebagai
Komisaris pada PT. Sinar Pangan Barat dan PT. Sinar Pangan Timur.
Menjalani pendidikan pada Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta.
Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Komisaris Utama pada Perseroan adalah Akta No. 49 tahun 1990.
HERMAWAN LESMANA, Komisaris
Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010, sebelumnya menjabat sebagai
Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 1984 dan merangkap sebagai Corporate Secretary dan Investor Relation sejak tahun
1990 sampai sekarang. Sebagai Direktur Penjualan PT. Inbisco Jaya dari tahun 1971 hingga 1976, juga menjabat sebagai Direktur
Pemasaran dan Administrasi Perseroan dari tahun 1977 hingga tahun 1985.
Menjalani pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya.
Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Komisaris Perseroan adalah Akta No. 5 tahun 2010.
GUNAWAN ATMADJA, Komisaris
Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011 sampai sekarang. Juga menjabat
sebagai Komisaris pada PT. Torabika Eka Semesta, PT Kakao Mas Gemilang dan PT. Unita Branindo. Sebagai Direktur Utama
pada PT. Sinar Pangan Barat dan sebagai Direktur pada PT. Sinar Pangan Timur. Sebelumnya, menjabat sebagai Asisten
Direktur Keuangan Perseroan dari tahun 1985 hingga tahun 1990, menjabat sebagai Direktur Pemasaran Perseroan dari tahun
1990 hingga 1996 dan sebagai Direktur Pemasaran dan Operasional Perseroan sejak tahun 1996 hingga tahun 2000 dan sebagai
Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2000 hingga tahun 2011.
Menjalani pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara.
Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Komisaris Perseroan adalah Akta No. 16 tahun 2011.
RAMLI SETIAWAN, Komisaris Independent, Ketua Komite
Warga Negara Indonesia, 67 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2008 sampai sekarang. Bergabung
dengan Perseroan sejak tahun 1995, menangani marketing lokal dan eksport, kemudian membawahi Communication and General
Affairs. Sejak tahun 2003 sampai tahun 2008 menjabat sebagai Senior Advisor Perseroan.
Menjalani pendidikan pada Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta.
Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Komisaris Perseroan adalah Akta No. 11 tahun 2008.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

PROFIL PERUSAHAAN
SURYANTO GUNAWAN, Komisaris Independen.
Warga Negara Indonesia, 69 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011 sampai sekarang.
Bergabung
dengan Perseroan sejak tahun 1983 sebagai tenaga medis Perseroan hingga tahun 1990.
Pada tahun 1989 hingga 1997
bergabung dalam team R&D Perseroan dan PT. Torabika Eka Semesta. Sebagai konsultan R&D Perseroan sejak 1997 hingga
2006. Sejak tahun 1997 sampai tahun 2009 menjabat berbagai posisi pada PT. Torabika Eka Semesta dengan posisi terakhir
sebagai Asisten Direktur. Pada tahun 2009 hingga 2011 menjadi konsultan produksi pada Perseroan.
Menjalani pendidikan pada Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti pada tahun 1983.
Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Komisaris Perseroan adalah Akta No. 16 tahun 2011.

Dewan Direksi
Direksi Perseroan terdiri dari seorang Direktur Utama dan 4 (empat) orang Direktur, dua diantaranya adalah direktur independen
(direktur tidak terafiliasi). Seluruh direksi saling bersinergi dan masing masing bertanggung jawab dibidangnya masing masing
dibawah koordinasi Direktur Utama.
Adapun komposisi Direksi Perseroan adalah sbb :
Direktur Utama
Direktur Supply Chain
Direktur Umum dan Operasional
Direktur Keuangan
Direktur Pemasaran

Andre Sukerndra Atmadja


Hendarta Atmadja
Wardhana Atmadja
Hendrik Polisar
Muljono Nurlimo

Profil Direksi dan dasar hukum penunjukannya


ANDRE SUKENDRA ATMADJA, Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, 38 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2011. Sebelumnya menjabat sebagai
Direktur sejak tahun 2004 sampai tahun 2011, sebagai Manajer Operasional Perseroan sejak tahun 1996 hingga tahun 2004.
Selain itu, juga menjabat sebagai Direktur pada PT. Torabika Eka Semesta, PT. Kakao Mas Gemilang, dan PT. Unita Branindo.
Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science di Boston University, Amerika Serikat.
Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Direktur Utama Perseroan adalah Akta No. 16 tahun 2011.
HENDARTA ATMADJA, Direktur Supply Chain
Warga Negara Indonesia, 35 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Sebelumnya sebagai Marketing
Manager, New Product Development Manager, Senior Manager, Deputy General Manager, General Manager dan pada
bulan Juni 2010 diangkat sebagai Direktur. Selain itu, juga menjabat sebagai Direktur PT. Torabika Eka, PT. Kakao Mas Gemilang
dan Direktur PT. Unita Branindo
Menyelesaikan pendidikan pada Beijing Language and Cultural University, tahun 2000 dan University of Wisconsin at Madison,
tahun 1999.
Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Direktur Perseroan adalah Akta No. 16 tahun 2011.
WARDHANA ATMADJA, Direktur Umum dan Operasional
Warga Negara Indonesia, 34 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Memulai karir pada Perseroan pada
tahun 2001 sebagai Finance Executive, dengan jabatan terakhir sebagai wakil direktur pada tahun 2009 hingga 2011. Selain
itu juga menjabat sebagai Komisaris Torabika Eka Semesta, PT. Kakao Mas Gemilang dan PT. Unita Branindo.
Menyelesaikan pendidikan dari New York University dengan gelar Bachelor of Science tahun 2001.
Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Direktur Perseroan adalah Akta No. 16 tahun 2011.

13

14

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

PROFIL PERUSAHAAN
HENDRIK POLISAR, Direktur Keuangan
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010 hingga sekarang. Sebelumnya bekerja
di PT. Mulia Industrindo sejak tahun 1992 hingga tahun 2009 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan. Sebagai Finance
Manager PT. Tifa Arum Reality sejak tahun 1990 hingga 1992. Pada tahun 1987 hingga 1990 bergabung bersama Kantor Akuntan
Publik Mustofa, Tony dan Surjadinata dengan jabatan terakhir sebagai Senior Konsultan.
Menyelesaikan pendidikan pada fakultas akuntansi Universitas Brawijaya.
Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Direktur Perseroan adalah Akta No. 05 tahun 2010.
MULJONO NURLIMO, Direktur Pemasaran
Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Memulai karir pada PT. Commotrade
Indonesia pada tahun 1975 hingga 1982 sebagai Sales Supervisor. Bekerja pada PT. Bulan Mas Indonesia pada tahun 1984
hingga 1985 dengan posisi terakhir sebagai Accounting Manager. Bekerja pada PT. Seafer pada tahun 1985 hinggai 1991 dengan
posisi terakhir sebagai Factory Manager. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2004 sebagai General Manager Marketing
Lokal dan kemudian sebagai General Manager Marketing Ekspor.
Menyelesaikan pendidikan pada Universitas Surabaya dengan gelar Magister Management pada tahun 2001 dan dengan gelar
Sarjana Ekonomi tahun 1984.
Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Direktur Perseroan adalah Akta No. 16 tahun 2011

Jenis Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi


Jenis pelatihan yang diikuti oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan selama tahun 2013 lebih pada yang menyangkut cara
megelola perusahaan dengan cara yang profesional, berkembang pesat, menghasilkan produk berkwalitas sesuai tuntutan jaman,
memenuhi peraturan yang ditentukan dan aman.

Hubungan Afiliasi antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham.


Hubungan afiliasi antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Perseroan dapat dilihat pada kolom berikut :

NAMA
Jogi Hendra Atmadja
Hermawan Lesmana
Gunawan Atmadja
Suryanto Gunawan
Ramli Setiawan
Andre Sukendra Atmadja
Hendarta Atmadja
Wardhana Atmadja
Hendrik Polisar
Mulyono Nurlimo
Hendrawan Atmadja

MI

SPB

SPT

TES

KMG

MNBV

UB

KomUt
Kom
Kom
KomInd
KomInd
DirUt
Dir
Dir
Dir
Dir
-

Kom
DirUt
Dir

Kom
Dir
DirUt

KomUt
Kom
Dir
Dir
Kom
DirUt

KomUt
Kom
Dir
Dir
Kom
DirUt

Dir
Dir

KomUt
Kom
Dir
Dir
Kom
DirUt

Keterangan
MI
SPB
SPT
TES
KMG
MN BV
UB

:
:
:
:
:
:
:

PT Mayora Indah Tbk


PT Sinar Pangan Barat
PT Sinar Pangan Timur
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Mayora Nederland BV
PT Unita Branindo

KomUt
Kom
KomInd
DirUt
Dir

:
:
:
:
:

Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Direktur Utama
Direktur

PT. SPB, PT. SPT, PT. TES, PT. KMG dan MNBV adalah entitas anak Perseroan.
PT. UB adalah Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan 32,92%.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

PROFIL PERUSAHAAN
Jumlah Karyawan dan Sumber Daya Manusia
Seiring dengan pertumbuhan usaha Perseroan jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak per 31 Desember 2013 seluruhnya
9.594 orang atau bertambah 2.409 orang dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah 7.185 orang.
Pada tahun ini, Perseroan tetap memberikan fokus yang besar dalam pengembangan Sumber Daya Manusia. Penanaman nilai
dan budaya Mayora merupakan salah satu langkah utama yang dilakukan untuk mendukung perkembangan Perseroan melalui
terciptanya soliditas dan loyalitas seluruh pekerja terhadap Perseroan.
Penanaman nilai dan budaya Mayora ini dilakukan melalui kegiatan pengembangan mental pekerja seperti dengan penyelenggaraan
Lentera Hati, Character Building, dan kegiatan pengembangan lainnya. Melalui kegiatan kegiatan tersebut seluruh pekerja
mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan informasi tentang nilai dan budaya perusahaan, dan mendapatkan kesempatan
untuk ikut memperkaya implementasi Nilai dan Budaya Perseroan dalam pelaksanaan aktivitas profesional sehari hari.
Di bidang kompetensi, pengembangan kemampuan pekerja tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan teknikal yang mendukung
peningkatan ketrampilan profesional, tetapi juga dengan pelatihan pengembangan personal dan managerial. Karena
kami meyakini, kemampuan teknis harus didukung juga oleh kemampuan personal dan managerial dari yang bersangkutan.
Untuk mendukung perkembangan Perseroan secara organisasi, Divisi SDM secara berkelanjutan menyelenggarakan Mayora
Development Program, untuk mendapatkan calon pekerja dari perguruan tinggi ternama dari seluruh universitas baik dari dalam
maupun dari luar negeri untuk bergabung dan mengembangkan kemampuan profesional mereka sebagai kader pemimpin Mayora
dimasa depan.
Perhatian Perseroan juga diberikan kepada seluruh karyawan, termasuk mereka yang akan memasuki masa purna bhakti. Melalui
program Mayora Bhakti Kencana, Perseroan membantu para pekerja untuk menyiapkan kehidupan pribadi mereka khususnya
secara ekonomi selepas mereka berkarya di Mayora. Program Mayora Bhakti Kencana adalah komitmen dari Perseroan terhadap
kesetiaan dan loyalitas dari seluruh pekerjanya.

Komposisi Pemegang Saham


Per tanggal 31 Desember 2013 komposisi Pemegang Saham Perseroan adalah sbb:

PT. Unita Branindo sebanyak 294.524.876 (Dua ratus sembilan puluh empat juta lima ratus dua puluh empat ribu delapan
ratus tujuh puluh enam) saham, atau 32,93% (Tiga puluh dua koma sembilan puluh tiga persen).

Selebihnya, atau sebesar 599.823.113 (Lima ratus sembilan puluh sembilan juta delapan ratus dua puluh tiga ribu
seratus tiga belas) saham atau 67,07% (Enam puluh tujuh koma nol tujuh persen) dimiliki oleh masyarakat. Terdiri dari 1045
pemegang saham.

Didalam kepemilikan publik yang berjumlah 67,07% tersebut, tidak ada satu pihak pun yang memiliki saham lebih dari 5% (lima
persen) dari keseluruhan saham yang telah disetor.
Tidak ada satu pun nama anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang tercatat sebagai Pemegang Saham Perseroan.
Kelompok Pemegang Saham Masyarakat per tanggal 31 Desember 2013 adalah sbb :

Pemodal Nasional :
- Perorangan Indonesia :
- PT/Badan Usaha
:

634
165

Pemodal Asing :
- Perorangan Asing
- Badan Usaha Asing

:
:

35
212

Jumlah

1.046 Pemegang Saham

15

16

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

PROFIL PERUSAHAAN
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama
Pemegang Saham Utama Perseroan sejak pertama kali menjadi Perusahaan Publik pada tahun 1990 adalah PT. Unita Branindo.
Adapun pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham PT. Unita Branindo adalah:
Jogi Hendra Atmadja

: 12.645

Hendrawan Atmadja

saham

2.182 saham

= Rp. 1.264.500.000,-

(70,25 %)

= Rp.

(12,12 %)

218.200.000,-

Gunawan Atmadja

1.714

saham

= Rp.

171.400.000,-

(9,52 %)

Dharmawan Atmadja

1.459

saham

= Rp.

145.900.000,-

(8,11 %)

18.000 saham

= Rp. 1.800.000.000,- (100,00 %)

Nama Entitas Anak


1. PT. Sinar Pangan Barat, bergerak dalam bidang penyewaan kantor dan gudang,
2. PT. Sinar Pangan Timur, bergerak dalam bidang penyewaan kantor dan gudang
3. PT. Torabika Eka Semesta, bergerak dalam bidang pengolahan kopi dan cereal
4. PT. Kakao Mas Gemilang, bergerak dalam bidang pengolahan coklat
5. Mayora Nederland BV, bergerak dalam bidang keuangan

Komposisi Kepemilikan Saham

Masyarakat | Public

PT Unita Branindo

32,93%

67,07%
PT Mayora Indah Tbk

99,99%
PT Sinar Pangan Barat
(Medan)

99,99%
PT Sinar Pangan Timur
(Surabaya)

96,23%
PT Torabika Eka Semesta
(Jakarta)

96,00%
PT Kakao Mas Gemilang
(Tangerang)

100,00%
Mayora Nederland B.V
(Nederland)

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

PROFIL PERUSAHAAN
Kronologis Pencatatan Saham, Obligasi dan Sukuk
Kronologis Pencatatan Saham
Perseroan menjadi Perusahaan Publik pada tahun 1990, dan telah dua kali melakukan Penawaran Umum Terbatas kepada para
Pemegang Sahamnya, sudah tiga kali membagikan Dividen Saham, dua kali membagikan Dividen Bonus. Dan pernah pula
melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split).
Selengkapnya, kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun 2013, serta
nama Bursa Efek dimana saham saham tersebut dicatatkan adalah sbb :
Tahun 1990
Melakukan Penawaran Umum Perdana dengan menjual 3.000.000 (Tiga juta) saham dengan nilai nominal Rp. 1.000,-(Seribu
Rupiah). Saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Jumlah saham Perseroan secara
keseluruhan saat itu adalah 21.000.000 (dua puluh satu juta) saham.
Tahun 1992
Mencatatkan Dividen saham untuk tahun buku yang berakhir pada tahun 1991 sebanyak 10.500.000 (Sepuluh juta lima ratus
ribu) saham yang dibagikan dengan perbandingan setiap pemegang 2 (dua) saham, berhak mendapatkan 1 (satu) saham dividen.
Tahun 1992
Melakukan Penawaran Umum Terbatas Pertama dengan menawarkan 63.000.000 (Enam puluh tiga juta) saham dengan nilai
nominal Rp. 1.000,- (Seribu Rupiah), dengan perbandingan setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak membeli 2 (dua) saham
baru.
Tahun 1993
Membagikan dividen saham untuk tahun buku yang berakhir pada tahun 1992 sebanyak 3.780.000 (tiga juta tujuh ratus delapan
puluh ribu) saham dengan perbandingan setiap pemilik 25 (Dua puluh lima) saham lama berhak mendapatkan 1 (satu) saham
dividen dengan nilai nominal Rp. 1.000,- (Seribu Rupiah) per saham.
Tahun 1994
Melakukan Penawaran Umum Terbatas Kedua dengan menjual 24.570.000 (Dua puluh empat juta lima ratus tujuh puluh ribu)
saham, dimana setiap pemegang 4 (empat) saham lama berhak membeli 1 (satu) saham baru.
Tahun 1994
Dividen saham untuk tahun buku 1993 dibagikan sebanyak 4.914.000 (empat juta sembilan ratus empat belas ribu) saham dengan
perbandingan setiap pemegang 25 (dua puluh lima) saham memperoleh 1 (satu) saham dividen.
Tahun 1995
Saham Bonus yang dibagikan sebanyak 255.528.000 (dua ratus lima puluh lima juta lima ratus dua puluh delapan ribu) saham
dengan perbandingan setiap pemegang 1 (satu) saham mendapatkan 2 (dua) Saham Bonus.
Pada tahun 1995 ini, Perseroan melakukan Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) dari nilai nominal Rp. 1.000,- (Seribu
Rupiah) per saham menjadi nominal Rp. 500,- (Lima ratus Rupiah) per saham.
Saham Bonus diberikan dalam bentuk nominal baru sehingga pencatatan saham pada PT. Bursa Efek Jakarta dan PT. Bursa
Efek Surabaya yang berasal dari Saham Bonus ini berjumlah 511.056.000 (Lima ratus sebelas juta lima puluh enam ribu) saham.
Jumlah Saham Beredar seluruhnya menjadi 766.584.000 saham.
Tahun 2013
Perseroan kembali membagikan dan mencatatkan Saham Bonus sebanyak 127.763.989 (seratus dua puluh tujuh juta tujuh ratus
enam puluh tiga ribu sembilan ratus delapan puluh sembilan) saham dengan perbandingan setiap pemegang 6
(enam) saham mendapatkan 1 (satu) Saham Bonus.
Dengan demikian, maka seluruh jumlah saham Perseroan yang dicatatkan saat ini berjumlah 894.347.989 (Delapan ratus sembilan
puluh empat juta tiga ratus empat puluh tujuh ribu sembilan ratus delapan puluh sembilan) saham.
Seluruh saham yang beredar tersebut dicatatkan pada PT. Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan MYOR.

17

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

18

PROFIL PERUSAHAAN
Kronologis Pencatatan Obligasi dan Sukuk
Tahun 1997
Penawaran Umum Obligasi Mayora Indah I, sebesar Rp 300.000.000.000,- (Tiga ratus milyard Rupiah). Hutang obligasi ini telah
dilunasi pada saat jatuh tempo, yaitu pada tahun 2004.
Tahun 2003
Penawaran Umum Obligasi Mayora Indah II sebesar Rp 200.000.000.000,- (Dua ratus milyard Rupiah). Hutang ini telah jatuh
tempo dan dibayar lunas oleh Perseroan pada saat jatuh tempo, yaitu pada bulan Juli 2008.
Tahun 2008
Pada tahun 2008 Perseroan menerbitkan Obligasi Mayora Indah III sebesar Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyard Rupiah), dan
Sukuk Mudharabah I Mayora Indah tahun 2008 sebesar Rp. 200.000.000.000,- (Dua ratus milyard Rupiah) masing masing
berjangka waktu 5 tahun. Obligasi ini telah dilunasi saat jatuh tempo yaitu pada bulan Juni 2013.
Seluruh Obligasi dan Sukuk Mudharabah ini dicatatkan pada PT. Bursa Efek Indonesia.
Tahun 2012
Pada tahun 2012 Perseroan menerbitkan Obligasi Mayora Indah IV Tahun 2012 sebesar Rp. 750.000.000.000,- (tujuh ratus lima
puluh milyard Rupiah), dan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Tahun 2012 sebesar Rp. 250.000.000.000,- (Dua ratus Lima puluh
milyard Rupiah) masing masing berjangka waktu 7 tahun, dan 5 tahun sehingga baru akan jatuh tempo pada tahun 2019
dan 2017.
Obligasi dan Sukuk Mudharabah ini dicatatkan pada PT. Bursa Efek Indonesia.
Peringkat Efek
Untuk periode 05 Februari 2014 sampai dengan 01 Februari 2015 PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan Sertifikat
Pemantauan Tahunan Pemeringkatan sebagai berikut, untuk :

PT. Mayora Indah Tbk. memperoleh peringkat idAA- (Double A Minus, Stable Outlook)
Obligasi IV PT. Mayora Indah Tahun 2012, memperoleh peringkat idAA-
Sukuk Mudharabah II PT. Mayora Indah Tahun 2012, memperoleh peringkat idAA-(sy)

Sebelumnya, dalam 5 tahun terakhir peringkat yang diberikan oleh PT. Pefindo adalah sbb :

Februari
Februari
Mei
Mei
Juni
April

2013
2012
2011
2010
2009
2008

idAA-/Stable
idAA-/Stable
idAA-/Stable
idAA-/Stable
id A+/Stable
id A+/Stable

Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek


PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Panin Tower, Senayan City lantai 17
Jl. Asia Afrika lot 19
Jakarta 10270
Telp. 7278 2380
Fax (62-21) 7278 2370
www.pefindo.com

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

PROFIL PERUSAHAAN
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

Kantor Pencatatan Saham :


PT. Electronic Data Interchange Indonesia
Wisma SMR Lt. 10
Jl. Yos Sudarso Kav. 89
Jakarta 14350
Telp. 651 5130, Fax. 651 5131

Jasa yang diberikan berupa :


A) Jasa Reguler, memberikan pelayanan kepada Emiten dalam penanganan administrasi saham menyangkut pemeliharaan dan
penerbitan data pemegang saham, pelayanan kepada pemegang saham Perseroan, kewajiban pelaporan kepada OJK dan
Bursa serta lembaga terkait, dan konsultasi untuk berbagai kegiatan corporate action dan kegiatan lain yang terkait dengan
pasar modal. Pelayanan ini diberikan untuk kegiatan-kegiatan rutin pengelolaan saham berkaitan dengan adanya aktivitas
perdagangan saham serta kewajiban pelaporan kepada otoritas pasar modal.
B) Jasa Tambahan, terdiri dari beberapa jenis jasa pelayanan yang diberikan sesuai dengan permintaan Emiten, secara occasional.
Besarnya fee/imbalan yang diberikan lebih dari Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)/tahun.
Periode penugasan yang telah dilakukan : Sejak tanggal 28 Februari 2001.
Perseroan juga menggunakan jasa PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia yang beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia
Tower 1 lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53, Jakarta sebagai Lembaga Penitipan dan Penyelesaian yang memberikan
Jasa Kustodian.

Akuntan Publik
Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny
Registered Public Accountants
Intiland Tower, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav.32,
Jakarta 10220
Telp. 570 8111, Fax 572 2737

Jasa yang diberikan berupa :


Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan tujuan menyatakan pendapat atas kewajaran penyajian Laporan
Keuangan Perusahaan dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Auditor merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas
dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan.
Audit ini meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
Laporan Keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian atas penyajian Laporan Keuangan secara keseluruhan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia.
Besarnya fee/imbalan yang diberikan : tidak lebih dari satu milyard Rupiah.
Periode penugasan yang telah dilakukan : mulai tahun buku 2011.

19

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

20

PROFIL PERUSAHAAN
Penghargaan dan Sertifikasi
Penghargaan yang diterima Perseroan dan Anak Perusahaan, pada tahun 2013 antara lain:

Best Choice 2013 dari Men's Health dan Woman's Health, untuk Roma Sari Gandum, sebagai produk makanan
kemasan terbaik untuk pria dan wanita.

Best Choice 2013 dari Men's Health dan Woman's Health, untuk Energen Oat Milk Mix Berries, sebagai produk
makanan kemasan terbaik untuk pria dan wanita.

Indonesia Original Brand, dari SWA untuk Energen dalam kategori cereal.

Top Brand 2013 dari Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing untuk Energen Cereal,

Indonesia Original Brand, dari SWA untuk Roma dalam kategori biskuit

Indonesia most favorite youth brand 2013 dari Marketeers & Mark Plus Insight untuk Roma dalam kategori biskuit

Obligasi Syariah Mudharabah Terbaik tahun 2013, dari Majalah Investor.

Disamping itu, Perseroan juga telah memiliki :

Sertifikat Halal, dari Majelis Ulama Indonesia.

Sertifikat Hygiene and Sanitary (H&S certificate), dari The National Agency for drug and food control of Republic of Indonesia

Sertifikat ISO 22000-2005

Sertifikat ISO 9001:2008

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN


Berikut adalah pokok pokok analisis dan pembahasan management berdasarkan hasil kinerja operasional Perseroan
yang tercermin dalam Laporan Keuangan tahun 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto
& Lianny dengan pendapat wajar tanpa pengecualian sebagaimana terlampir dalam Laporan Tahunan PT. Mayora Indah Tbk.
tahun 2013 ini.

Tinjauan Operasi
Perseroan memiliki 6 (enam) divisi yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Divisi biskuit
Divisi kembang gula
Divisi wafer
Divisi coklat
Divisi kopi
Divisi makanan kesehatan

Pada tahun 2013, divisi kopi memberikan kontribusi paling besar bagi Perseroan. Disusul kemudian oleh konstribusi dari divisi
biskuit, divisi wafer, divisi makanan kesehatan, divisi kembang gula, dan divisi coklat.
Penambahan kapasitas pada produksi biskuit sehubungan dengan dana yang didapat dari Penawaran Umum Obligasi IV Mayora
Indah Tahun 2012 dan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah tahun 2012 ditargetkan akan memberikan hasil pada tahun
2014, karena selama periode tahun 2012 - 2013, sarana dan prasarana yang dibutuhkan telah disiapkan

Proses Produksi
Proses Produksi Biskuit
Bahan baku seperti tepung terigu, gula, mentega dan lain-lain dicampur dan diaduk dengan mixer hingga menjadi adonan.
Terdapat berbagai jenis biskuit yang memerlukan proses sheeting dan moulding yang berbeda sesuai dengan jenisnya.
Adonan yang telah dibentuk kemudian dipanaskan melalui oven dengan sistem ban berjalan. Setelah melalui conveyor pendingin,
biskuit dikemas dalam kemasan plastik, kemudian dimasukan kedalam kotak karton dan siap dikirim ke gudang penyimpanan
atau ke distributor.
Jenis biskuit yang dibuat tersebut secara garis besar dapat digolongkan sebagai semi sweet, cracker dan cookies.
Proses Produksi Kembang Gula
Bahan baku berupa gula, glukosa, minyak nabati, susu dan lain-lain dicampur dan dimasak melalui cooker. Adonan yang
dihasilkan setelah melalui cooker conveyor dimasukan ke dalam mesin pembentuk yang menghasilkan kembang gula dalam
berbagai bentuk.
Setelah melalui cooling tunnel dilakukan pembungkusan secara individu kemudian dikemas dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Proses Produksi Wafer
Bahan baku berupa tepung terigu, susu, telur, dan lain-lain dicampur dan diaduk sehingga merupakan adonan butter. Setelah
melalui cetakan dan oven, adonan tersebut menjadi lembaran-lembaran wafer, kemudian diberi lapisan lapisan cream, dilakukan
berlapis lapis, setelah dipotong dilakukan pengemasan.
Untuk jenis wafer coating chocolate setelah dipotong dilapisi coklat cair, baru kemudian dikemas.
Proses produksi Coklat
Bahan baku berupa gula, cairan kakao, bubuk coklat, susu dan lain-lain dicampur dan diperhalus partikel partikelnya melalui
refiner sehingga berupa bubuk yang halus. Melalui proses pengadukan yang intensif (counching) bubuk halus tersebut berubah
menjadi cairan coklat yang siap dicetak dan kemudian dikemas.

21

22

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN


Proses Produksi Kopi
Bahan baku berupa biji kopi dibersihkan, kemudian di grading untuk memisahkan biji kopi tersebut sesuai dengan ukurannya.
Biji kopi ini diroasting dengan temperatur tertentu sesuai dengan jenis dan besarnya ukuran biji sehingga didapat hasil yang baik
aromanya. Kemudian dicampur dalam mixer, baru digiling menjadi berjenis jenis bubuk kopi.
Bubuk kopi ini dicampur dengan bahan baku lainnya seperti gula, susu atau creamer, dan dibungkus sesuai dengan kemasan
yang akan diproduksi.
Proses Produksi Cereal
Berbagai jenis cereal melewati mesin dryer untuk menjalani proses pengeringan dengan spesifikasi tertentu. Setelah itu masing
masing jenis cereal tersebut melewati proses grinding agar dihasilkan bubuk yang lebih halus dan siap dicampur dengan bahan
lainnya.
Bahan bahan cereal tersebut dan bahan baku lainnya seperti susu, creamer, gula, atau coklat bubuk, kacang hijau, jahe, vanilla
dan sejenisnya, menjalani proses mixing sehingga menjadi homogen, kemudian dibungkus sesuai dengan jenis kemasannya.

Analisis Kinerja Keuangan komprehensif


Pada tanggal 31 Desember 2013 Jumlah Aset Lancar Perseroan dan anak perusahaan adalah sebesar Rp. 6.430 milyard
sedangkan pada tahun 2012, adalah sebesar Rp. 5.314 milyard.
Sementara Jumlah Aset Tidak Lancar pada tahun 2013 berjumlah Rp. 3.280 milyard sedangkan pada tahun 2012 berjumlah
Rp. 2.989 milyard.
Total Aset Perseroan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 9.710 milyard sedangkan
pada tahun 2012 berjumlah Rp. 8.303 milyard.
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 2.677 milyard, sementara tahun
2012 Rp. 1.924 milyard.
Sedangkan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 3.139 milyard
turun sebesar 5,2 % dibandingkan tahun 2012 yang besarnya Rp. 3.310 milyard.
Total Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 5.816 milyard sedangkan pada tahun 2012 adalah
sebesar Rp. 5.235 milyard.
Sementara Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 3.894 milyard naik sebesar 27 % dibanding
tahun 2012 yang Rp. 3.068 milyard.
Pendapatan Perseroan selama tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 12.018 milyard. Sedangkan jumlah pendapatan Perseroan selama
tahun 2012 adalah sebesar Rp. 10.511 milyard. Atau naik sebesar Rp. 1.507 milyard.
Jumlah Beban termasuk Beban Usaha, Beban Lain-Lain dan Beban Pajak selama tahun 2013 adalah sebesar Rp. 1.908 milyard,
sementara tahun 2012 sebesar Rp. 1.601 milyard.
Untuk Pendapatan Komprehensif lain adalah sebesar negatif Rp. 4,8 milyard dan negatif 1,6 milyard masing-masing pada tahun
2013 dan 2012. Jumlah ini berasal dari selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan; sedangkan Total Laba Komprehensif
sebesar Rp. 1.009 milyard pada tahun 2013 dan Rp 743 milyard pada tahun 2012.
Perseroan menutup tahun 2013 dengan mencatatkan Laba Bersih konsolidasi sebesar Rp. 1.014 milyard atau naik sebesar
36,15 % dari tahun 2012 yang sebesar Rp. 744 milyard.
Pada tahun 2013 arus Kas dan Setara Kas Bersih mengalami kenaikan sebesar Rp 521 milyard, terutama karenanya adanya
dana kas hasil operasional sedangkan pada tahun 2012 terjadi kenaikan arus Kas dan Setara Kas Bersih sebesar Rp. 1.014
milyard yang terutama disebabkan oleh adanya dana yang diterima dari hasil penerbitan Obligasi IV Mayora Indah dan Sukuk
Mudharabah II Mayora Indah Tahun 2012.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN


Kemampuan Membayar Hutang
Selain hutang dagang, hutang yang harus ditanggung oleh Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Hutang kepada Pemegang Obligasi IV Mayora Indah Tahun 2012, yaitu sebesar Rp. 750.000.000.000,- (Tujuh ratus
lima puluh milyard Rupiah), hutang obligasi ini baru akan jatuh tempo pada tanggal 09 Mei 2019.

Hutang kepada Pemegang Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Tahun 2012, sebesar Rp. 250.000.000.000,- (Dua
ratus lima puluh milyard Rupiah), hutang obligasi ini baru akan jatuh tempo pada tanggal 09 Mei 2017.

Pinjaman Bank, sbb :


Pinjaman Bank Jangka Pendek
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

300.000.000.000
200.000.000.000
140.000.000.000
100.000.000.000
50.000.000.000

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

540.000.000.000
500.000.000.000
388.920.000.000
338.235.294.116
270.000.000.000
56.250.000.000

Pinjaman Bank Jangka Panjang


PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank of Tokyo Mitsubishi
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Diluar hutang hutang tersebut, hutang yang menjadi kewajiban Perseroan adalah hutang yang timbul atas pembelian bahan baku
dan keperluan produksi. Pihak management berkeyakinan bahwa, tidak akan ada kesulitan bagi Perseroan untuk memenuhi
kewajiban membayar hutangnya pada saat jatuh tempo karena Perseroan masih memiliki Kas dan Setara Kas yang cukup untuk
memenuhi kewajiban saat jatuh tempo.
Rasio atas hutang tersebut adalah sbb:
Per 31 Desember 2013 Total Aset yang dimiliki oleh Perseroan adalah sebesar Rp. 9,7 trilyun, sedangkan total liabilitas Perseroan
adalah sebesar Rp. 5,8 trilyun. Ini menunjukan bahwa kemampuan membayar hutang lancar Perseroan sangat baik yang
ditunjukkan dengan ratio sebesar 1,67 kali.
Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dan entitas anak dalam memenuhi Liabilitas Jangka Pendek, diukur
dengan membandingkan Total Aset Lancar dengan Liabilitas Jangka Pendek. Pada tanggal 31 Desember 2013 tingkat likuiditas
Perseroan adalah 2,40 kali dan 2,76 kali masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.
Tingkat Solvabilitas Perseroan dan Entitas Anak mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek
dan jangka panjangnya yang tercermin dari perbandingan antara Total Liabilitas berbeban bunga dengan Total Ekuitas (Solvabilitas
Ekuitas) dan perbandingan antara Total Liabilitas berbeban bunga dengan Total Aset (Solvabilitas Aset).
Tingkat Solvabilitas Ekuitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar 0,99 kali dan
1,23 kali. Sedangkan tingkat Solvabilitas Aset Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
sebesar 0,40 kali dan 0,46 kali.

23

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

24

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN


Tingkat Kolektibilitas Piutang
Sejak sebelum menjadi perusahaan publik pada tahun 1990 hingga saat ini, Perseroan menjalin kerjasama dengan PT. Inbisco
Niagatama Semesta yang juga merupakan perusahaan yang terafiliasi (berelasi) dengan Perseroan, selaku distributor tunggal
untuk pasar domestik. Sejarah mengenai kerja sama ini membuktikan bahwa tidak pernah ada risiko piutang yang tidak tertagih
yang harus ditanggung oleh Perseroan.

Perhitungan rasio dari kolektibilitas piutang tersebut adalah :


Rasio Kolektibilitas Piutang Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 99,98 % dan 99,93%. Untuk rasio kolektibilitas
Piutang Ragu Ragu per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 0,02 % dan 0,03%

Struktur Permodalan dan kebijakan management atas struktur permodalan adalah:


Struktur Permodalan yang diambil oleh management pada tahun 2013 adalah sebesar 74% berasal dari pinjaman bank dan
sebesar 26% dari surat utang, yaitu :

Pinjaman Bank Jangka Pendek


Pinjaman Bank Jangka Panjang
Obligasi IV Mayora Indah
Sukuk Mudharabah II
Total ekuitas

Rp. 790 milyard


Rp. 2.084 milyard
Rp. 750 milyard
Rp. 250 milyard
Rp. 3.939 milyard

Modal yang diinvestasikan selama tahun 2013 Rp. 477 milyard. Pihak management berpendapat bahwa untuk pertumbuhan
Perseroan dimasa depan, struktur permodalan Perseroan ini masih sangat sehat.

Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal


Penambahan aset tetap yang dilakukan oleh Perseroan pada tahun 2013 tidak dilakukan dalam satu kali atau dalam suatu
rangkaian transaksi sehingga bukan merupakan transaksi material sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan
LK No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi
Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Informasi dan Fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan Akuntan :
Selain dari yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan, tidak ada lagi informasi dan fakta material yang terjadi dan
memerlukan penyesuaian sehingga perlu diungkapkan.

Prospek Usaha Perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar Internasional:
Gambaran tentang Prospek Usaha Perseroan
Barang konsumsi tidak dapat dilepaskan dan menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Tingkat populasi yang tinggi dan
meningkatnya daya beli masyarakat akan turut meningkatkan pemenuhan akan kebutuhan terhadap barang konsumsi, termasuk
permintaan terhadap produk produk yang dihasilkan oleh Perseroan.
Industri barang konsumsi seperti biskuit, kopi, cereal dan sejenisnya yang diproduksi oleh Perseroan merupakan industri yang
tidak tergoyahkan baik oleh krisis ekonomi, maupun krisis energi yang terjadi. Bahkan dari tahun ke tahun devisa negara yang
diperoleh dari eksport biskuit semakin besar.
Beberapa tahun ke depan industri ini masih memiliki prospek yang sangat baik. Produk ini dikonsumsi oleh semua kelompok
umur, dari semua golongan, mulai daerah perkotaan hingga ke pelosok-pelosok daerah. Dengan penduduk lebih dari 200 juta
jiwa, Indonesia merupakan pasar yang sangat besar. Dan produk berkwalitas internasional yang dihasilkan oleh Perseroan
memungkinkan Perseroan memperbesar volume ekport setiap tahunnya.
Prospek Usaha dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional
Setelah pada tahun 2012 Indonesia masuk ke dalam kelompok 20 besar negara penyerap investasi asing langsung. Berdasarkan
survei UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) pada tahun 2013-2015 Indonesia berada di urutan
keempat sebagai negara paling prospektif bagi investasi asing langsung. Penilaian yang semakin baik juga diberikan oleh JBIC
(Japan Bank for International Cooperation) yang menempatkan Indonesia di urutan ketiga di mata perusahaan manufaktur Jepang
yang beroperasi di luar negeri.
Hal ini memberikan optimisme akan terbukanya lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat
Indonesia.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN


Kantar Worldpanel Indonesia, yaitu sebuah perusahaan riset pemasaran untuk produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods)
yang melakukan riset untuk membantu dunia bisnis Indonesia memahami dinamika pasar dan menjajaki tren pasar dengan lebih
baik mempublikasikan hasil riset mengenai 5 (lima) merek Indonesia yang paling laris di dunia. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode Consumer Reach Point (CRP). Dengan pendekatan tersebut Kantar memeriksa berapa banyak konsumen
yang membeli produk tertentu dan seberapa sering merek tersebut dibeli.
Dari 5 (lima) merek Indonesia yang paling laris tersebut, 2 (dua) diantaranya adalah hasil produksi PT. Mayora Indah Tbk, yaitu
Roma dan Energen.
Hasil riset mengatakan bahwa Biskuit Roma menjadi salah satu merek lokal yang bisa bersaing dengan merek global dalam hal
penjualan. Tidak mengherankan jika merek Roma selalu mendapatkan berbagai penghargaan setiap tahunnya.
Sedangkan minuman sereal merek Energen yang diproduksi oleh salah satu entitas anak Perseroan berhasil dinobatkan oleh
Kantar Indonesia sebagai salah satu raksasa lokal yang mendunia. Energen yang praktis dan dikonsumsi sebagai pengganti
sarapan menjadi salah satu produk lokal yang bisa menandingi merek global serupa di bidang minuman sachet. Keunggulan
Energen dapat dilihat dari penghargaan yang diterimanya setiap tahun. Pada tahun 2013 Energen berhasil menerima beberapa
penghargaan diantaranya dari SWA yang memberikan penghargaan sebagai Indonesia Original Brand, dan dari Frontier Consulting
Group dan Majalah Marketing yang memberikan penghargaan Top Brand.
Dengan hasil produksi berkwalitas seperti itu, maka tidak ada keraguan bahwa seluruh penjuru dunia adalah prospek dan pangsa
pasar yang luas bagi kemajuan usaha Perseroan.
Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) mengenai
Pendapatan, Laba dan struktur permodalan.
Target Pendapatan yang ingin dicapai oleh Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 12 trilyun dan Perseroan telah
berhasil meraih jumlah Penjualan sebesar Rp. 12,02 trilyun.
Dari total pendapatan itu, Laba yang ditargetkan untuk dicapai adalah sebesar Rp. 1,1 trilyun dan realisasi perolehan Laba Usaha
yang berhasil didapat oleh Perseroan sebesar Rp. 1,3 trilyun.
Dari Laba Usaha tersebut, Perseroan berhasil mendapatkan Laba Bersih lebih besar dari angka yang ditargetkan, yaitu menjadi
Rp. 1.014 milyard atau Rp. 182 milyard lebih tinggi dari yang ditargetkan, yaitu sebesar Rp. 832 milyard.

Aspek Pemasaran atas produk yang dihasilkan Perseroan


Salah satu keunggulan dari Perseroan dalam aspek pemasaran adalah Pangsa pasar produk Perseroan yang tidak terbatas
pada pada usia, lokasi maupun harga. Perseroan memiliki beragam jenis produk yang dapat memenuhi permintaan semua
kalangan.
Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar Perseroan tidak banyak berubah dibandingkan dengan yang telah dijalankan pada
tahun tahun sebelumnya.
Kwalitas, harga serta produk yang memenuhi selera dan kebutuhan konsumen masih merupakan tiga hal penting untuk
memperoleh pangsa pasar yang terus bertumbuh.
Untuk itu, Perseroan terus menerus mempertahankan kwalitas produk sambil terus memperkenalkan produk produk baru seiring
dengan perkembangan selera dan kebutuhan masyarakat.

Kebijakan Dividen
Kebijakan mengenai pembagian dividen yang direncanakan oleh Perseroan adalah, setiap tahun memberikan bagian dari Laba
Bersih yang berhasil diperoleh Perseroan kepada para Pemegang Saham dalam bentuk Dividen Tunai.
Sambil tetap membagikan keuntungan yang diperoleh kepada para pemegang saham dalam bentuk Dividen Tunai, pihak
management juga selalu memperhatikan bahwa Perseroan harus tetap memiliki ketersediaan dana yang mampu mendukung
Modal Kerja Perseroan dan perluasan usaha yang ditargetkan untuk terus bertumbuh.

25

26

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN


Dengan demikian besarnya Dividen yang diusulkan oleh Direksi tersebut dibuat dengan mempertimbangkan
Laba yang berhasil diperoleh
Jumlah kas, dan kondisi keuangan Perseroan
Rencana dan anggaran modal yang harus dikeluarkan ditahun yang akan datang.
Besarnya Dividen Tunai yang akan dibagikan, diusulkan oleh Direksi untuk disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan.
Pembagian dividen Perseroan selama 2 tahun terakhir adalah sbb :

Tanggal Pembayaran Dividen

Jumlah Dividen per saham

2012

30 Juli 2013

Rp. 230,-

Rp. 176.314.320.000,-

2011

27 Juli 2012

Rp. 130,-

Rp. 99.655.920.000,-

Tahun Buku

Jumlah Dividen per tahun

Realisasi Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum


Perseroan tidak melakukan perubahan Penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.4.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi IV Mayora Indah dan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah yang diterbitkan
pada tahun 2012 digunakan sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana seperti yang diungkapkan dalam prospektus saat
Obligasi dan Sukuk tersebut diterbitkan, yaitu untuk keperluan pengembangan fasilitas dan kapasitas produksi serta modal kerja
guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat baik untuk pasar lokal maupun eksport.

Jatuh tempo Obligasi Mayora Indah III dan Sukuk Mudharabah I


Obligasi Mayora Indah III sejumlah Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyard Rupiah) dan Sukuk Mudharabah I Mayora Indah senilai
Rp. 200.000.000.000,- (dua ratus milyard Rupiah) yang diterbitkan pada tahun 2008 telah jatuh tempo pada tanggal 05 Juni
2013. Perseroan telah melunasi seluruh pokok dan bunga Obligasi, maupun pokok dan bagi hasil Sukuk kepada para Pemegang
Obligasi dan Sukuk pada saat jatuh tempo.

Informasi Material
Selama tahun 2013, Perseroan tidak melakukan Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi, Retrukturisasi hutang/modal, atau
traksaksi lain yang sifatnya material dan luar biasa.

Investasi
Selama tahun 2013 Perseroan membelanjakan modal untuk investasi sebesar Rp. 477 milyard. Belanja Modal untuk investasi
ini digunakan untuk pembangunan pabrik, pembelian mesin produksi dan penyediaan fasilitas produksi lainnya
Investasi ini dilakukan untuk mendukung pengembangan kegiatan usaha utama Perseroan dimasa yang akan datang.
Sumber dana atas investasi ini adalah Dana yang diperoleh dari Penerbitan Obligasi Mayora Indah IV tahun 2012, Kas Internal
dan Pinjaman Bank

Ekspansi
Perseroan tidak melakukan ekspansi baru diluar bidang usaha Perseroan yang telah ada sebelumnya. Semua pengembangan
yang dilakukan, hanya melanjutkan program tahun sebelumnya, yaitu dalam bentuk pengembangan lokasi dan penambahan
kapasitas produksi untuk pabrik Perseroan dan Entitas Anak.
Selama tahun 2013, Perseroan juga tidak melakukan divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi
utang/modal, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan baru yang sifatnya luar biasa atau nilainya besar sehingga
harus diumumkan kepada publik.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN


Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan dan Sifat Transaksi dengan Afiliasi (Pihak
yang Berelasi)
Transaksi dengan pihak yang berelasi yang nilainya material hanyalah transaksi antara Perseroan dan entitas anak dengan
PT. Inbisco Niagatama Semesta selaku distributor tunggal. Kerjasama antara Perseroan dengan PT. Inbisco Niagatama Semesta
ini telah terjalin sebelum Perseroan menjadi perusahaan publik, dan hubungan kerjasama ini telah dicantumkan dalam prospektus
saat Perseroan melakukan penawaran umum perdana pada tahun 1990.
Transaksi lainnya adalah penempatan rekening koran dan deposito pada PT Bank Mayora, transaksi penyewaan gudang dan
kantor dari Entitas Anak kepada PT. Inbisco Niagatama Semesta, namun nilai traksaksinya tidak material dan transaksi sewa
menyewa gedung antara Perseroan dan entitas anak dengan PT. Unita Branindo, itu pun nilai transaksinya tidak material

Perubahan Peraturan Perundang undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan
dampaknya terhadap laporan keuangan.
Tidak ada Perubahan Peraturan Perundang undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan dan Entitas Anak yang
memberikan dampak terhadap laporan keuangan.

Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.


Laporan Keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,
yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Sepanjang tahun 2013, tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang memberikan dampak signifikan terhadap Laporan Keuangan
Perseroan dan entitas anak.

27

28

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Tata Kelola Perusahaan yang Baik dapat diwujudkan dengan berjalannya fungsi pengawasan dan fungsi pengurusan yang
dijalankan oleh Komisaris dan Direksi beserta jajarannya yang patuh pada peraturan perundangan dan menjalankan tugas dengan
memperhatikan seluruh pihak yang berkepentingan dengan Perseroan.

Dewan Komisaris
Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
Pada dasarnya Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris Perseroan diatur dalam pasal 20 Anggaran Dasar Perseroan.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa tugas utama dari Dewan Komisaris adalah mengawasi pengurusan Perseroan yang
dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi jika diperlukan. Komisaris juga membuat rekomendasi perbaikan
atau saran atas hasil penelaahan yang disampaikan oleh Komite Audit dan menyampaikannya kepada Direksi yang bersangkutan
setelah Komisaris menerima laporan akhir hasil penelaahan yang dilakukan oleh Komite Audit.
Per tanggal 31 Desember 2013 Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari satu orang Komisaris Utama dan empat orang anggota
Komisaris, dua diantaranya merupakan Komisaris Independent dan salah seorangnya merangkap sebagai Komisaris Independent
sekaligus Ketua Komite Audit. dengan rincian tugas sbb;

Jogi Hendra Atmadja

Komisaris Utama, melakukan pengawasan operasional perusahaan secara umum

Hermawan Lesmana

Anggota Komisaris, mengawasi pelaksanaan tugas Direktur Keuangan

Gunawan Atmadja

Anggota Komisaris, mengawasi pelaksanaan tugas Direktur Marketing

Ramli Setiawan
Suryanto Gunawan

Anggota Komisaris, mengawasi pelaksanaan tugas Direktur Operasional


Anggota Komisaris, mengawasi pelaksanaan tugas Direktur Supply Chain

Prosedur, penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris melakukan rapat komisaris setidaknya satu kali dalam satu tahun.
Namun demikian, karena anggota Dewan Komisaris, Direksi, maupun Komite Audit Perseroan, menjalankan tugasnya setiap hari
kerja sebagaimana pekerja Mayora lainnya maka pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Direksi Perseroan, maupun antara
Dewan Komisaris, anggota Direksi dan Komite Audit, dilaksanakan setiap saat bila diperlukan. Selama tahun 2013 pertemuan
dengan tingkat kehadiran sebesar 100% dilakukan lebih dari 4(empat) kali.

Direksi
Pada dasarnya Tugas dan Wewenang Direksi Perseroan diatur dalam pasal 17 Anggaran Dasar Perseroan.
Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai
maksud dan tujuannya. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan
mengindahkan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Direksi Perseroan terdiri dari seorang Direktur Utama dan empat orang Direktur, dua orang diantaranya merupakan direktur tidak
terafiliasi yang masing masing mengemban tugas dibidangnya masing masing dan wajib menjalankannya dengan penuh tanggung
jawab dan kehati hatian.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing masing anggota Direksi adalah sbb:

Andre Sukendra Atmadja

Direktur Utama

Hendarta Atmadja

Direktur Suplly Chain

Wardhana Atmadja

Direktur Operasional

Hendrik Polisar

Direktur Keuangan

Mulyono Nurlimo

Direktur Marketing

Prosedur, penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi Perseroan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Keseluruhan pendapatan dalam bentuk gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp. 21.822 juta dan
Rp. 14.154 juta.

Kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya tentang frekwensi rapat Direksi termasuk rapat gabungan
dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu.
Direksi Perseroan dapat mengundang Komisaris dalam rangka memberikan penjelasan atau meminta nasihat atas kondisi yang
sedang dihadapi oleh Direksi. Rapat gabungan antara Komisaris dengan Direksi ini dilakukan setiap saat jika ada hal yang
sekiranya perlu dibahas untuk segera memperoleh kesepakatan.
Selama tahun 2013, frekuensi pertemuan dengan tingkat kehadiran sebesar 100%. dilakukan lebih dari 4 (empat ) kali Diantaranya
adalah pertemuan untuk membahas budget Perseroan, target yang ingin dicapai Perseroan, cara cara yang harus dilakukan
untuk mencapai target tersebut termasuk sumber pendanaannya, kebijakan yang akan diambil oleh Direksi sehubungan dengan
naiknya biaya produksi, kenaikan biaya energi dan sumber daya manusia, pembahasan mengenai terjadinya fluktuasi nilai tukar
Rupiah, pembahasan mengenai terjadinya kenaikan harga bahan baku dan cara menanggulanginya, pertemuan untuk membahas
rencana Direksi untuk menaikkan harga jual produk kepada konsumen, dan beberapa topik bahasan lainnya.

Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat
keputusan yang belum direalisasikan
Pada hari Rabu, 19 Juni 2013 bertempat di Hotel Aryaduta Lippo Village, Lippo Karawaci, Tangerang, Perseroan telah
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang hasilnya adalah memutuskan hal hal sbb :
1. Menyetujui Laporan Tahunan Direksi mengenai jalannya Perseroan tahun buku 2012, termasuk Laporan Penggunaan
Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi IV Mayora Indah Tahun 2012 dan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Tahun
2012.
2. Mengesahkan neraca dan perhitungan laba / rugi untuk tahun buku 2012.
Dengan demikian, memberikan pembebasan kepada anggota Direksi dan Anggota Komisaris dari tanggung
jawab dan segala tanggungan ( acquit et de charge ) atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah
mereka jalankan selama tahun buku 2012, sejauh tindakan pengurusan dan pengawasan mereka tercantum dalam
neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku 2012.
3. Menetapkan penggunaan keuntungan tahun buku 2012 dan pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk
menentukan pelaksanaannya sesuai Undang Undang dan Peraturan yang berlaku.
4. Memberikan wewenang penuh kepada Direksi untuk menunjuk Akuntan Publik Perseroan untuk tahun buku 2013, dan untuk
menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut beserta persyaratan lainnya.
5. Persetujuan penetapan renumerasi bagi anggota Direksi dan Komisaris Perseroan.
Seluruh keputusan dalam rapat tersebut telah direalisasikan sepenuhnya sebagaimana yang diputuskan dalam rapat.

29

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

30

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Penjelasan untuk keputusan No.3 adalah :

Menyisihkan sejumlah Rp. 2.000.000.000,- ( dua milyard Rupiah ) sebagai Dana Cadangan Perseroan.

Sebesar Rp. 176.314.320.000,- ( Seratus tujuh puluh enam milyard, Tiga ratus empat belas juta, Tiga ratus dua
puluh ribu Rupiah ) digunakan sebagai Dividen Tunai, yang dibagikan kepada 766.584.000 ( Tujuh ratus enam puluh
enam juta, Lima ratus delapan puluh empat ribu ) saham atau sebesar Rp.230,- ( Dua ratus tiga puluh Rupiah )
per saham.

Sisanya sebesar Rp. 566.114.084.309,- ( Lima ratus enam puluh enam milyard, Seratus empat belas juta, Delapan
puluh empat ribu, Tiga ratus sembilan Rupiah ) dimasukkan sebagai Laba yang Ditahan.

Dividen dimaksud telah dibayarkan kepada para Pemegang Saham mulai tanggal 30 Juli 2013.
Realisasi dari keputusan No.4 adalah : Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Mulyamin, Sensi, Suryanto dan Liany
untuk bertindak selaku Akuntan Publik atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013.
Sedangkan realisasi dari keputusan No.5 adalah : besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris tidak
lebih besar dari 50% dari besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan yang diterima oleh Direksi Perseroan. Besarnya gaji atau
honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 21.822 juta.
Selain Rapat Umum Pemegang Saham tersebut, pada hari Kamis tanggal 26 September 2013 bertempat di Hotel Aryaduta Lippo
Village, Lippo Karawaci, Tangerang, Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
dengan agenda dan hasil keputusan rapat sbb :
1. Pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris PT. Mayora Indah Tbk, yaitu :

Jogi Hendra Atmadja, selaku Komisaris Utama


Hermawan Lesmana, selaku anggota Komisaris
Gunawan Atmadja, selaku anggota Komisaris
Ramli setiawan, selaku Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit
Suryanto Gunawan, selaku Komisaris Independen

2. Persetujuan rencana pembagian Saham Bonus yang berasal dari Agio Saham, serta meningkatkan Modal Ditempatkan dan
Modal Disetor Perseroan sehubungan dengan pengeluaran saham bonus tersebut.
3. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan hal hal yang diperlukan sehubungan dengan keputusan
dalam rapat.
Penjelasan untuk keputusan No.2 adalah :
Saham Bonus yang dibagikan bersumber dari Kapitalisasi Agio Saham. Berdasarkan Saldo Agio Saham per tanggal 31 Desember
2012, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny. Berjumlah Rp. 64.212.000.000,-, yang dibagikan
untuk Saham Bonus sebesar Rp. 63.881.994.500. Ditentukan berdasarkan nilai nominal Rp. 500,- per saham
Rasio dari Pembagian Saham Bonus tersebut adalah, setiap pemegang 6 (enam) saham lama memperoleh 1 (satu) Saham Bonus.
Jika terjadi pecahan maka untuk nilai dibawah 0,5 dilakukan pembulatan kebawah sedangkan untuk nilai dan diatas 0,5 dilakukan
pembulatan keatas.
Setelah pembagian Saham Bonus ini Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan meningkat dari Rp. 383.292.000.000,menjadi Rp. 447.173.994.500,- atau dari 766.584.000 saham menjadi 894.347.989 saham.
Sisa dari Kapitalisasi Agio Saham setelah diambil untuk dibagikan sebagai Saham Bonus, sebesar Rp. 330.005.500,-tetap
dibukukan sebagai Agio Saham
Kebijakan atas dikeluarkannya Saham Bonus ini adalah dengan mempertimbangkan banyaknya usulan yang diterima oleh Direksi
Perseroan baik dari masyarakat calon investor, investor, fund manager maupun pengelola reksadana dan pihak pihak lainnya
agar Perseroan memperbanyak jumlah saham beredar di masyarakat. Maka dengan disertai semangat untuk memberi kesempatan
yang lebih besar kepada masyarakat luas memiliki saham Perseroan, dan menjadikan perdagangan saham Perseroan di bursa
menjadi lebih likuid Direksi Perseroan mengusulkan kepada Pemegang Saham untuk membagikan Saham Bonus ini.
Saham Bonus ini telah mulai dibagikan pada tanggal 31 Oktober 2013 dan seluruhnya dicatatkan pada PT. Bursa Efek Indonesia.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi.
Direksi sebagai organ Perseroan bertugas dan bertanggung jawab dalam mengelola Perseroan. Masing masing anggota Direksi
harus melaksanakan tugasnya dengan itikad baik dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya
dibawah koordinasi Direktur Utama untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan.
Kinerja masing masing anggota Direksi dinilai dari sejauh mana mereka mampu memimpin jajarannya menjalankan fungsinya,
mulai dari menyusun strategi, proses pencapaian, hingga memperoleh target yang ditetapkan dan mempertanggung jawabkan
tugas yang diembannya tersebut pada Rapat Umum Pemegang Saham sebagai wujud akuntabilitas dalam pengelolaan Perseroan.

Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu melaksanakan fungsi pengawasan yang dijalankan oleh Komisaris.
Dalam menjalankan tugasnya ini Komite Audit bekerja sama dengan Unit Audit Internal Perseroan, dan bertanggung jawab pada
Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal telah berjalan dengan efektif dan dapat mengurangi
kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan kegiatan usaha Perseroan.
Periode jabatan untuk Komite Audit adalah 4 (empat) tahun.
Nama dan Jabatan Komite Audit
Adapun anggota Komite Audit Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 dijabat oleh :
1. Tuan Ramli Setiawan, anggota Dewan Komisaris merangkap Ketua Komite Audit
2. Nyonya Lenny Halim, anggota Komite Audit
3. Nyonya Yuyun Susanty, anggota Komite Audit

Riwayat Hidup Singkat anggota Komite Audit


RAMLI SETIAWAN, Ketua Komite Audit, yang juga menjabat sebagai Komisaris Independent
Warga Negara Indonesia, 67 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2008 sampai sekarang. Bergabung
dengan Perseroan sejak tahun 1995, menangani marketing lokal dan eksport, kemudian membawahi Communication and General
Affairs Perseroan. Sejak tahun 2003 sampai tahun 2008 menjabat sebagai Senior Advisor Perseroan.
Menjalani pendidikan pada Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta.
Memangku jabatan ini berdasarkan Rapat dan Surat Keputusan Penunjukkan pada tahun 2010, masa jabatannya akan berakhir
pada tahun 2014.
LENNY HALIM, anggota Komite Audit
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2010. Sebelumnya, bekerja pada PT.
Mesida General Contractor & Supplier. Kemudian bekerja sebagai auditor pada Kantor Akuntan Publik Drs Thomas S.W & Rekan.
Menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana Muda Akuntansi Universitas Trisakti.
Menjabat berdasarkan Rapat dan Surat Keputusan Penunjukkan pada tahun 2010, masa jabatannya akan berakhir pada tahun
2014.
YUYUN SUSANTY, anggota Komite Audit
Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2010. Sebelumnya bekerja sebagai
manager akunting PT. Sapta Warna Cemerlang. Dan pada PT. Mutiara Hexagon. Menyelesaikan Pendidikan pada Fakultas
Akuntansi Universitas Trisakti, Jakarta.
Berdasarkan Rapat dan Surat Keputusan Penunjukkan pada tahun 2010, masa jabatannya akan berakhir pada tahun 2014.

31

32

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Pengungkapan independensi Komite Audit
Pada dasarnya, baik Komisaris, Komisaris Independent maupun anggota Komite Audit merupakan pihak yang independent yang
bekerja secara profesional dan objektif.
Untuk lebih mendukung independensi dalam pelaksanaan tugasnya, Komisaris Independent yang juga merupakan Ketua Komite
Audit dan para anggota Komite Audit berasal dari pihak yang sama sekali tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota
Komisaris, Direksi maupun Pemegang Saham Utama Perseroan dan tidak memiliki saham Perseroan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dapat dipastikan bahwa Komite Audit Perseroan telah memenuhi kriteria independensi, keahlian,
pengalaman dan integritas yang dipersyaratkan dalam ketentuan yang berlaku.
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran
anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;
Ketua Komite Audit, yang juga merupakan Komisaris Independent Perseroan, hadir setiap hari sebagaimana pekerja Mayora
lainnya. Rapat Komite Audit dilakukan setiap saat, jika diperlukan. Tujuan dari pertemuan itu adalah untuk memastikan bahwa
seluruh pimpinan perusahaan telah mengarahkan Perseroan dalam melaksanakan aktifitasnya dengan baik dan benar sesuai
dengan garis yang ditetapkan. Selama tahun 2013, Komite Audit melakukan 4 (empat) kali rapat dengan tingkat kehadiran 100%.
Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku.
Sepanjang tahun 2013, setidaknya kami telah mengadakan 4 kali pertemuan dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab kami sebagai Komite Audit, khususnya untuk membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan tata kelola perusahaan,
audit dan pelaporan keuangan, management risiko, audit internal dan perencanaan usaha dalam rangka membantu Dewan
Komisaris memantau efektifitas sistem pengendalian internal agar terhindar dari terjadinya penyimpangan dalam kegiatan
operasional baik yang disebabkan oleh faktor manusia maupun oleh adanya suatu kebijakan.
Hal hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris juga menjadi bagian dari perhatian kami termasuk menelaah informasi
keuangan dan ketaatan Perseroan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku.
Sejauh pemeriksaan kami, selama tahun 2013 ini tidak ada kejadian yang dapat memberikan pengaruh negatif yang secara
signifikan dapat merugikan Perseroan. Semua kegiatan telah berlangsung secara wajar,
Tidak ada penggantian Komite Audit selama tahun 2013, komite yang telah dibentuk, telah bekerja sama secara erat dan saling
mendukung untuk kepentingan dan kemajuan Perseroan.

Tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan


Salah satu tugas dan fungsi yang dijalankan oleh Sekretaris Perusahaan adalah membantu Perseroan dalam menerapkan prinsip
Tata kelola Perusahaan yang baik, seperti prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, dan kewajaran sesuai ketentuan
dan peraturan, terkait status Perseroan sebagai Perusahaan Terbuka.
PT. Mayora Indah Tbk telah memilki Sekretaris Perusahaan sejak tahun 1997.
Segala hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan. Bursa Efek Indonesia dan peraturan terkait lainnya.
Selain membantu memastikan bahwa Perseroan telah melakukan segala sesuatunya sesuai dengan peraturan yang berlaku,
seperti menyampaikan pelaporan-pelaporan, mengkoordinasi pelaksanaan kewajiban Perseroan dalam melaksanakan Rapat
Umum Pemegang Saham baik Tahunan maupun Luar Biasa, melaksanakan Paparan Publik dan lainnya Sekretaris Perusahaan
juga harus mengikuti perkembangan yang terjadi di pasar modal, khususnya peraturan peraturan yang berlaku pasar modal.
Dengan demikian Sekretaris Perusahaan dapat memberikan masukan kepada Direksi agar segala rencana dan tindakan operasional
Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sekaligus juga menjadi penghubung antara Perseroan dengan badan pembuat
regulasi, investor dan pihak berkepentingan lainnya.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Saat ini team Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah :

Hermawan Lesmana
Andy Laurus
Junih Gunawan

Tidak ada penentuan batasan untuk masa jabatan sekretaris Perusahaan


Riwayat Hidup Singkat Seketaris Perusahaan
HERMAWAN LESMANA
Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010, sebelumnya menjabat sebagai
Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 1984 dan merangkap sebagai Corporate Secretary dan Investor Relation sejak tahun
1990 sampai sekarang. Sebagai Direktur Penjualan PT. Inbisco Jaya dari tahun 1971 hingga 1976, juga menjabat sebagai Direktur
Pemasaran dan Administrasi Perseroan dari tahun 1977 hingga tahun 1985.
Menjalani pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya.
ANDY LAURUS
Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Menjabat sebagai Corporate Secretary Perseroan sejak tahun 1995, Pada tahun 2001 s/d
2007 merangkap sebagai General Manager Human Resources Corporate, sejak tahun 2009 merangkap sebagai Corporate
Legal Division Head. Sebelumnya pernah menjabat sebagai manager akuntansi PT. Inbisco Niagatama Semesta pada tahun 1989
s/d 1993, menjabat sebagai Kepala Divisi PT. Mayora Indah Tbk. dari tahun 1993 hingga tahun 1995.
Menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara dan Magister Management pada Universitas
Indonusa Esa Unggul.
JUNIH GUNAWAN
Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Bergabung Perseroan sejak tahun 1990 sebagai tenaga administrasi, kemudian pada divisi
personalia Perseroan, divisi general affair, divisi hukum, divisi keuangan dan sekretaris direksi.
Menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara.

Unit Audit Internal


Unit Audit Internal Perseroan bertugas melakukan fungsi audit untuk memastikan bahwa seluruh pekerja telah menjalankan
tugasnya sesuai dengan Standar Operasional yang ditetapkan oleh Perseroan, dan tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang undangan yang berlaku, sekaligus melakukan evaluasi atas sistim pengendalian internal yang dilakukan sehingga
dapat memberikan saran perbaikan atau masukan agar pihak management dapat mengambil keputusan dan
memberlakukan suatu kebijakan secara lebih baik.
Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal sebelum tahun 2001 dengan sebutan Komite Internal Audit. Pada bulan Maret tahun
2003, kedudukan Komite Internal Audit Perseroan diperkuat dengan adanya Piagam Audit Internal yang ditanda tangani oleh
Direktur Utama Perseroan dan Ketua Audit Internal. Pada tahun 2009 Piagam Audit Internal ini disempurnakan berdasarkan
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP-496/BL/2008 tertanggal 28 November
2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
Unit Audit Internal Perseroan dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama dan menyampaikan temuan auditnya kepada anggota direksi yang terkait, jika diperlukan disampaikan juga kepada
Komisaris, Komite Audit atau pihak yang berkepentingan lainnya.
Pada saat ini, Kepala Unit Audit Internal dijabat oleh :
HENDRA KURNIAWAN, 54 tahun
Warga Negara Indonesia. Sebelum bergabung dengan Perseroan, bergabung dengan PT. Inbisco Niagatama Semesta sejak tahun
1983 hingga tahun 1990. Sejak tahun 1990 hingga 1997 membawahi operasional PT. Sinar Pangan Barat di Medan. Sejak tahun
1997 hingga tahun 2001 bergabung dalam team marketing Perseroan. Menjalankan fungsi Audit Internal sejak tahun 2001 hingga
sekarang
Memiliki sertifikasi dari Pusat Pelatihan Management dan berbagai program pendidikan dan pelatihan lainnya.

33

34

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Kualifikasi sebagai Audit Internal Perseroan diantaranya adalah :
1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya
2. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangundangan terkait lainnya
3. Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/putusan pengadilan
4. Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko
5. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.
Struktur dan kedudukan unit audit internal berada langsung dibawah Direksi dan menyampaikan laporan serta mempertanggung
jawabkan tugasnya langsung kepada Direktur Utama dan melaporkan hasil temuannya kepada Direktur Utama dan anggota
Direksi yang bersangkutan dengan temuan audit, bila perlu, juga melaporkan temuannya kepada Komisaris dan/atau Komite
Audit Perseroan agar dapat ditindak lanjuti untuk dilakukan perbaikan dan penyempurnaan dikemudian hari.
Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam Piagam Unit Audit Internal diantaranya
adalah :
1. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan
2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya
manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya
3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen
4. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan
5. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya
Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku 2013 :
Beberapa aktifitas yang dilakukan oleh Unit Audit Internal Perseroan selama tahun 2013 diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan audit secara terpadu dan melaksanakan pembahasan dengan setiap unit kerja atas pengelolaan operasi
perusahaan agar dapat menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih patuh terhadap Standard Operational Procedure perusahaan
2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko perusahaan untuk kepentingan pengendalian internal
3. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak dalam pelaksanaan audit internal sehingga menjadi sinergi dalam
bidang pengawasan
4. Membantu pembuatan dan pemutakhiran Standard Operational Procedure
5. Melakukan monitoring atas tindak lanjut temuan hasil audit internal yang telah dilakukan pada tahun berjalan dan memastikan
rekomendasi perbaikan telah dilaksanakan
Saat ini, Unit Audit Internal Perseroan dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal, dibantu oleh 2 orang manager, 2 orang
assisten manager, 6 orang supervisor dan 24 orang staff audit, yang setiap hari hadir dan melaksanakan tugasnya sebagaimana
pekerja Perseroan lainnya.

Sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan :


Untuk memberikan kepastian bahwa risiko risiko yang harus dihadapi oleh Perseroan dapat diidentifikasi dengan cepat dan
ditangani dengan tepat, maka Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berkomitmen untuk menjaga sistem yang baik untuk
mengontrol dan melindungi investasi dan aset para pemegang sahamnya.
Secara umum, Pengendalian Intern dalam Perseroan, merupakan bagian dari masing masing sistem yang dipergunakan sebagai
prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan
yang lainnya. Mencakup keefektifan operasional perusahaan, sistem data yang cepat dan akurat, serta kepatuhan terhadap
prosedur dan peraturan yang diberlakukan.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Pengendalian keuangan dan operasional
Pengendalian keuangan dan operasional Perseroan diperkuat dengan adanya Sistem dan Prosedur yang berlaku secara umum
dan harus dipatuhi oleh seluruh pekerja Perseroan serta penerapan tehknologi informasi berbasis komputer
Sistem Tekhnologi Informasi yang dimiliki oleh Perseroan memungkinkan management Perseroan mengetahui dengan segera
perkembangan dan segala perubahan yang terjadi dibidang keuangan dan operasional Perseroan agar dapat dipelajari dan dikaji
secara lebih seksama untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali secepat dan setepat mungkin. Laporan
laporan per bulan juga disampaikan secara rutin kepada Direksi untuk bahan analisa.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan


Pada dasarnya mematuhi segala peraturan perundangan merupakan tangggung jawab dari seluruh pekerja Perseroan. Adalah
tugas dari Direksi untuk memastikan bahwa seluruh aktifitas yang dilaksanakan oleh Perseroan telah memenuhi seluruh unsur
kepatuhan terhadap peraturan perundangan undangan.
Hingga saat ini, Perseroan tidak pernah membayar pekerjanya dibawah besarnya Upah Minimum Propinsi yang ditentukan oleh
pemerintah, selalu memberikan hak pekerja sesuai Undang Undang Tenaga Kerja, dan sebagainya

Review atas efektivitas sistem pengendalian intern


Adalah sangat penting untuk memberlakukan penerapan sistem pengendalian intern yang efektif sebagai dasar kegiatan operasional
yang efisien, beretika dan aman untuk menjaga aset dan menghindarkan Perseroan dari kemungkinan harus menanggung
kerugian.
Untuk itu Perseroan telah memiliki standar operasional prosedur yang diberlakukan dalam setiap kegiatan Perseroan untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya kesalahan atau kecurangan dari tindakan yang menyimpang baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja.
Beberapa kebijakan management dalam sistem pengendalian intern diantaranya adalah :

Adanya pemisahan tugas dan wewenang yang jelas antar pekerja, namun tetap saling berhubungan dan saling
mendukung dan mengoreksi satu sama lain.

Adanya sistim yang mampu menghindari terjadinya kesalahan yang dibuat oleh pekerja baik sengaja maupun tidak disengaja

Adanya otorisasi berjenjang terhadap suatu kegiatan

Dengan demikian keamanan dan efektifitas kegiatan Perseroan lebih terjamin.

Sistem management risiko yang diterapkan oleh Perseroan


Pada dasarnya management risiko merupakan tanggung jawab Direksi Perseroan. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar
dari kebijakan management risiko secara keseluruhan, dan kebijakan yang harus diambil pada setiap kegiatan strategis, seperti
risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, maupun risiko investasi atas kelebihan likuiditas.
Management risiko yang diterapkan oleh Perseroan ditunjang oleh kekuatan dan kemampuan dari pihak management dalam
melakukan proses identifikasi, analisa dan evaluasi kegiatan yang berlangsung dalam Perseroan sejak suatu kegiatan tersebut
dimulai, dan terus berlangsung selama periode pelaksanaannya, sehingga risiko-risiko yang mungkin muncul dapat dikendalikan
secara baik.
Pelaksanaan management risiko ini telah menjadi bagian dari sistem management Perseroan dan menjadi bahan pertimbangan
dalam proses pengambilan keputusan oleh management, sehingga seiring dengan berlalunya waktu, selalu tercipta adanya
perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) yang dijadikan strategi oleh Perseroan.

35

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

36

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Gambaran umum mengenai sistem management risiko Perseroan
Setiap kegiatan suatu usaha, pasti dihadapkan pada risiko, demikian pula halnya dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh
Perseroan. Namun untuk terus bertumbuh risiko itu harus dihadapi. Dengan adanya sistem management risiko, risiko yang
mungkin harus dihadapi dapat diminimalisir dan dapat diatasi tanpa harus menanggung kejadian yang tidak diinginkan secara
signifikan.
Sistem management risiko yang dijalankan oleh Perseroan dilaksanakan untuk mengelola risiko yang cenderung merugikan
Perseroan baik yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal, bahkan yang berasal dari sumber daya manusia
yang ada.
Sistem management risiko yang dilakukan Perseroan diantaranya adalah melalui cara :

Seleksi yang teliti dalam perekrutan pekerja


Mengasuransikan asset asset yang dimiliki oleh Perseroan
Melakukan analisa dengan cermat terhadap investasi yang dilakukan
Mempertimbangkan dengan hati hati ekspansi yang direncanakan
Memperhitungkan dengan seksama risiko keuangan Perseroan.

Jenis risiko dan cara pengelolaannya


Risiko yang dihadapi dan upaya yang dilakukan untuk mengelola risiko
Secara umum, risiko yang harus dihadapi oleh Perseroan dan Entitas Anak diantaranya adalah :
a. Risiko fluktuasi kurs atau suku bunga.
Ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang Rupiah dapat memberikan dampak ketidakpastian
terhadap biaya produksi dan dalam penetapan harga jual produk Perseroan.
Hal ini disebabkan karena, meskipun sebagian besar bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi dapat diperoleh
dari dalam negeri. Namun ketidak stabilan nilai tukar valuta asing terutama USD, terhadap mata uang Rupiah dapat
mempengaruhi harga bahan baku produksi yang diimport atau bahan baku produksi yang dibeli di pasar lokal tetapi
mengikuti harga pasar internasional. Sehingga, jika terjadi perubahan nilai tukar mata uang asing yang cukup
signifikan, hal ini dapat mempengaruhi biaya Perseroan.
Namun demikian, ketidak stabilan yang mungkin terjadi ini, dapat diimbangi oleh penerimaan yang didapat oleh
Perseroan dari penjualan ekport.
b. Risiko Persaingan Usaha
Hadirnya produsen lokal baru yang memproduksi produk yang sejenis dengan produk yang dihasilkan oleh Perseroan,
disamping semakin banyaknya produk import, ditengah risiko selera konsumen yang selalu ingin mencoba produk
baru dapat mengakibatkan menurunnya pangsa pasar dan pendapatan Perseroan.
c. Risiko Pasokan Bahan Baku
Kelangsungan proses produksi Perseroan tentunya berhubungan erat dengan kelancaran pasokan bahan baku.
Gagal panen bahan baku produksi dan hambatan distribusi yang disebabkan oleh terjadinya bencana alam dapat
menggangu pasokan dan dapat melambungkan harga hasil bumi yang menjadi bahan baku produksi Perseroan.
Apabila hal ini terjadi dapat menurunkan kinerja operasional dan finansial Perseroan.
d. Risiko Ketentuan Negara Lain atau Peraturan Internasional
Peraturan, diantaranya yang menyangkut ketentuan bea masuk suatu negara memberikan risiko kompetisi yang lebih ketat
bagi penjualan produk Perseroan keluar negeri.
e. Risiko Kebijakan Pemerintah
Kebijakan dalam bentuk Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang mempengaruhi daya beli masyarakat dan besarnya
biaya produksi, transportasi dan kewajiban Perseroan, dapat berdampak pada penyerapan hasil produksi Perseroan dan
dapat mempengaruhi besarnya laba Perseroan.

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Review atas efektifitas sistem management risiko perusahaan
Pembagian tugas yang jelas berdasarkan pemisahan kerja pada departemen berbeda berdasarkan fungsi yang berbeda,
menghasilkan sistem kerja yang terintegrasi dan saling mengkoreksi sehingga terhindar dari adanyanya kemungkinan kesalahan
yang dibuat oleh para pekerja.
Aset aset yang diasuransikan menghindarkan kerugian akibat kejadian yang tidak diinginkan.
Management Perseroan juga selalu melakukan analisa, menghitung dan memperhitungkan segala kemungkinan baik keuntungan
maupun kerugian dalam setiap rencana dan tindakan yang akan dilakukan, serta memformulasikan faktor peluang dengan risiko
untuk tujuan Perseroan agar dapat terus bertumbuh sesuai dengan target yang ditetapkan tanpa terganggu oleh hal hal merugikan
yang menghambat tercapainya tujuan Perseroan.

Perkara Penting yang sedang Dihadapi


Saat ini, tidak ada perkara penting yang sedang dihadapi, baik oleh Perseroan dan Entitas Anak, anggota Dewan Komisaris
maupun Direksi Perseroan yang sedang menjabat.

Informasi tentang sanksi administratif


Sepanjang tahun 2013 Perseroan telah menyampaikan laporan laporan yang diwajibkan secara tepat waktu baik kepada Otoritas
Jasa Keuangan maupun kepada pihak Bursa Efek Indonesia.
Namun sehubungan dengan Peraturan X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
No. KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik tertanggal 05 Juli 2011,
angka 5.b, Ketentuan Penutup bahwa : Dalam hal batas waktu penyampaian Laporan Keuangan Berkala jatuh pada hari libur,
maka Laporan Keuangan Berkala wajib disampaikan pada satu hari kerja berikutnya.
Berhubung akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan tahun buku 2012, yaitu tanggal 31 Maret 2013 jatuh
pada hari Minggu, maka kami menyampaikannya pada hari kerja berikutnya yaitu pada hari Senin, tanggal 01 April 2013 bersamaan
dengan mempublikasikannya di koran.
Melalui surat No.S-525/PM.15/2013 tertanggal 20 Desember 2013, OJK menyampaikan sanksi administratif atas keterlambatan
pengumuman laporan keuangan tahunan 2012 tersebut.
Selain itu, tidak ada lagi sanksi yang dikenakan baik kepada Perseroan, Anggota Dewan Komisaris maupun Direksi Perseroan
oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.

Informasi mengenai kode etik & budaya perusahaan


Kode etik perusahaan merupakan kontrol atau aturan yang di buat secara sistematik didasarkan pada prinsip-prinsip moral yang
ada. Karena etika perusahaan ini menyangkut hubungan antara perusahaan dengan karyawan, dan mengatur hubungan antar
karyawan, maka pada saat dibutuhkan kode etik ini bisa difungsikan sebagai alat untuk memberikan sangsi terhadap tindakan
yang menyimpang.
Dengan demikian kode etik perusahaan, merupakan bagian dari budaya perusahaan, dan memberikan pengaruh dalam menjawab
tantangan dan perubahan yang terjadi pada perusahaan. Budaya perusahaan pun dapat berfungsi sebagai rantai pengikat dalam
proses menyamakan persepsi antar pekerja, sehingga akan menjadi satu kekuatan dalam pencapaian tujuan Perseroan.
Budaya Perusahaan yang telah diterapkan, diantaranya yaitu:

Memprioritaskan hasil produksi untuk kepuasan konsumen dan seluruh Stakeholder dengan disiplin dan dedikasi,
Jujur dan Jeli, Inisiatif dan Inovatif, bertanggung jawab dan teliti.
Senantiasa meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki serta membangun kerjasama untuk menjadi
satu tim yang unggul dengan menjadi manusia yang DJITU, yaitu: Disiplin, Jujur, Inisiatif, Tanggung jawab dan Ulet.
Melakukan yang terbaik sebagai gaya hidup dan berjuang untuk menjadi yang terbaik.
Terus menerus meningkatkan proses dan cara kerja untuk memuaskan seluruh pihak terkait.

37

38

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Sosialisasi mengenai Kode Etik dan Budaya Perusahaan ini selalu disampaikan dan diingatkan dalam setiap kesempatan pada
seluruh pekerja Perseroan.
Kode Etik dan Budaya Perusahaan ini dijalankan oleh seluruh keluarga besar Mayora dari jenjang jabatan terendah hingga jenjang
jabatan tertinggi dan harus ditegakan dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.

Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan


Hingga saat ini Perseroan belum pernah melakukan program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau management.

Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system)


Perseroan belum memiliki whistleblowing system, namun Perseroan terbuka untuk menerima masukan dari semua pihak yang
bertujuan memberikan kontrol dan mencegah terjadinya penyimpangan yang merugikan baik disampaikan secara langsung
maupun tidak langsung.
Secara umum, siapapun dapat mengirimkan informasi melalui email ke consumer@mayora.co.id.

PT. Mayora Indah Tbk.


Annual Report 2013

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) diwujudkan oleh Perseroan sebagai bentuk
tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan Perseroan, baik konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas
maupun lingkungan.
Dalam bidang praktik ketenaga kerjaan, Perseroan menyediakan pelayanan kesehatan disetiap lokasi pabrik dan mengikut
sertakan seluruh pekerja dalam program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenaga Kerjaan dan BPJS Kesehatan.
Dalam bidang keselamatan kerja Perseroan memiliki Safety Officer yang telah mendapat sertifikasi SMK3, yaitu Sistem Management
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertugas memastikan bahwa Patroli K3 telah dilaksanakan setiap saat, Pemeriksaan
jalur hidran telah dilakukan sesuai jadwalnya, pemeriksaan fire alarm telah dijalankan sesuai waktunya, dan Perseroan juga
memiliki ijin pengoperasian bagi alat alat yang digunakan seperti : ijin penggunaan ketel uap, ijin penggunaan bejana tekan, ijin
penggunaan alat angkat dan alat angkut, serta lainnya. Melengkapi setiap lokasi pabrik dengan fasilitas Pemadam
Kebakaran, memiliki Hydrant System, dan sebagainya
Juga melakukan perawatan rutin terhadap semua fasilitas dan peralatan kerja yang digunakan.
Perseroan tidak pernah melakukan diskriminasi pada tenaga kerja. Dalam segala hal, semua pekerja mempunyai kesempatan
yang sama sesuai peraturan yang ada, tanpa membedakan gender, suku, agama maupun ras.
Disamping itu, Perseroan juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi pabrik. Perseroan berupaya untuk
mengembangkan kwalitas kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui kebersihan dan kesehatan lingkungan masing
masing, termasuk dalam kegiatan pelestarian lingkungan.
Bentuk donasi lain yang diberikan oleh Perseroan adalah pemberian bea siswa kepada anak anak yang membutuhkan, dan
membantu para korban bencana. Perseroan juga berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan keagamaan dan kegiatan penting
lain yang diselenggarakan di lingkungan Perseroan.
Jumlah biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan selama tahun 2013 dalam kegiatan kegiatan ini tidak lebih dari satu milyard Rupiah

Tanggung Jawab Produk


Tanggung Jawab Perseroan terhadap produk yang dihasilkan sudah dimulai sejak bahan baku baru tiba dan belum diterima oleh
personil penyimpanan/gudang bahan baku Perseroan dengan cara melakukan uji laboratorium terhadap bahan baku yang akan
diterimanya. Setelah hasil uji laboratorium memastikan bahwa bahan baku yang akan diterima telah sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan, baru bahan baku tersebut diterima dan disimpan didalam gudang penyimpanan bahan baku.
Selama proses produksi, team pengawas mutu, secara periodik melakukan uji laboratorium untuk memastikan bahwa barang
hasil produksi telah dibuat berdasarkan ketentuan dan memiliki kwalitas yang diwajibkan.
Semua ketentuan tersebut telah diajarkan kepada setiap karyawan sejak pertama kali diterima sebagai karyawan Perseroan.
Adalah suatu keharusan bagi karyawan memberikan prioritas kerja untuk kepuasan konsumen. Untuk itu Perseroan mempraktekan
5 R ( Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin ), GMP ( Good Manufacturing Practices ), Hygiene & Sanitary (bersertifikat), Halal
(bersertifikat dari MUI), ISO 9001:2008 (bersertifikat) dan ISO 22000: 2005 (bersertifikat).

Penanggulangan atas pengaduan konsumen


Untuk menampung masukan dari konsumen, dalam setiap kemasan produk yang dijual, Perseroan selalu mencantumkan alamat
pengaduan konsumen, yaitu : consumer@mayora.co.id

39

Halaman Ini sengaja dikosongkan

42

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

PRODUK-PRODUK PERSEROAN

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

43

42

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

PRODUK-PRODUK PERSEROAN

PT. Mayora Indah Tbk.


Laporan Tahunan 2013

43

Halaman ini sengaja dikosongkan


This page was intentionally left blank

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

1.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Umum
a.

1.

Pendirian dan Informasi Umum

General
a.

Establishment and General Information

PT Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan


dengan Akta No. 204 tanggal 17 Pebruari
1977 dari Poppy Savitri Parmanto, S.H.,
pengganti dari Ridwan Suselo, S.H., notaris
di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/5/14
tanggal 3 Januari 1978 serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 39 tanggal 15 Mei 1990, Tambahan
No. 1716. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, yang
terakhir dengan Akta No. 15 tanggal
27 Oktober 2008 dari Saifuddin Arief, S.H.,
M.H., notaris di Tangerang, mengenai
perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
untuk menyesuaikan dengan UndangUndang Republik Indonesia No. 40 Tahun
2007
tentang
Perseroan
Terbatas.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. AHU 29391.AH.01.02.
Tahun 2009 tanggal 30 Juni 2009 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 15 tanggal 19 Pebruari 2010,
Tambahan No. 1690 tahun 2010.

PT Mayora Indah Tbk (the Company) was


established based on Notarial Deed No. 204
dated February 17, 1977 of Poppy Savitri
Parmanto, S.H., substitute of Ridwan
Suselo, S.H., public notary in Jakarta.
The Deed of Establishment was approved by
the Minister of Justice of the Republic of
Indonesia
in
his
Decision
Letter
No. Y.A.5/5/14 dated January 3, 1978,
and was published in State Gazette of
the Republic of Indonesia No. 39 dated
May 15, 1990, Supplement No. 1716.
The Companys Articles of Association have
been amended several times, most recently
by
Notarial
Deed
No.
15
dated
October 27, 2008 of Saifudin Arief, S.H.,
public notary in Tangerang, concerning the
revisions in the Companys Articles of
Association to be in accordance with the
provisions of Republic of Indonesia Law
No. 40/2007 regarding Limited Liability
Company. The revisions in the Companys
Articles of Association were approved by the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter
No.
AHU-29391.AH.1.02,
dated
June 30, 2009, and was published in State
Gazette of the Republic of Indonesia No. 15
dated February 19, 2010, Supplement
No. 1690.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar


Perusahaan,
ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan adalah menjalankan usaha
dalam bidang industri, perdagangan serta
agen/perwakilan. Saat ini Perusahaan
menjalankan
bidang
usaha
industri
makanan, kembang gula dan biskuit.
Perusahaan menjual produknya di pasar
lokal dan luar negeri.

In accordance with article 3 of the


Company's Articles of Association, the scope
of its activities is to engage in manufacturing,
trading and agency. At present, the
Company is engaged in the manufacture of
food, candies and biscuits. The Company
sells its products both in domestic and
foreign markets.

Perusahaan memulai usahanya secara


komersial pada bulan Mei 1978. Kantor
pusat Perusahaan terletak di Gedung
Mayora, Jl. Tomang Raya No. 21-23,
Jakarta, sedangkan pabrik Perusahaan
terletak di Tangerang dan Bekasi.

The Company started commercial operations


in May 1978. Its head office is located at
Gedung Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23
Jakarta, while its factories are located in
Tangerang and Bekasi.

-6-

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

b.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Penawaran Umum Efek dan Obligasi


Perusahaan

b.

Public Offering of Shares and Bonds

Penawaran Umum Saham

Shares Offering

Pada tanggal 25 Mei 1990 Perusahaan


memperoleh persetujuan dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia* dengan Surat
Keputusan No. SI-109/SHM/MK.10/1990
untuk melakukan penawaran umum atas
3.000.000 saham Perusahaan dengan nilai
nominal Rp 1.000 per saham dan ditawarkan
seharga Rp. 9.300 per saham kepada
masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 4 Juli 1990.

On May 25, 1990, the Company obtained


the Notice of Effectivity from the Minister of
Finance of the Republic of Indonesia* in his
Letter No. SI-109/SHM/MK.10/1990 for its
offering to the public of 3,000,000 shares at
Rp 1,000 per share and offered for Rp 9,300
per share. On July 4, 1990, all of these
shares were listed in the Indonesia Stock
Exchange.

Pada tanggal 16 Oktober 1992, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
(sekarang Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan
LK)* dengan surat No. S-1710/PM/1992
untuk melakukan penawaran umum terbatas
atas 63.000.000 saham Perusahaan kepada
pemegang saham dan telah dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia.

On October 16, 1992, the Company obtained


the Notice of Effectivity of Share Registration
No. S-1710/PM/1992 from the Chairman of
the Capital Market Supervisory Agency
(Bapepam) (currently the Capital Market and
Financial Institutions Supervisory Agency or
Bapepam-LK)* for its rights issue of
63,000,000 shares to the stockholders,
which were listed in the Indonesia Stock
Exchange on December 30, 1992.

Pada tanggal 7 Pebruari 1994, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam (sekarang Bapepam dan LK)*
dengan surat No. S-219/PM/1994 untuk
melakukan penawaran umum terbatas atas
24.570.000 saham Perusahaan kepada
pemegang saham dan telah dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Maret
1994.

On February 7, 1994, the Company obtained


the Notice of Effectivity of Share Registration
No. S-219/PM/1994 from the Chairman of
the Bapepam (currently Bapepam-LK)* for
its limited public offering of 24,570,000
shares to the stockholders, which were
listed in the Indonesia Stock Exchange on
March 1, 1994.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,


seluruh saham Perusahaan masing-masing
atau sejumlah 894.347.989 dan 766.584.000
saham telah tercatat pada Bursa Efek
Indonesia.

As of December 31, 2013 and 2012, all of


the
Companys
shares
totaling
to
894,347,989 and 766,584,000 shares,
respectively, are listed in the Indonesia Stock
Exchange.

Penawaran Umum
Mudharabah

Bonds Sukuk Mudharabah Offering

Obligasi

dan

Sukuk

Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan


mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam
dan
LK*
dengan
surat
No. S-3287/BL/2008 atas Penawaran Umum
Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008
Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap sebesar
13,75%
per
tahun
dengan
jumlah
keseluruhan sebesar Rp 100.000.000.000
dan Sukuk Mudharabah I Mayora Indah
Tahun 2008 dengan pendapatan bagi hasil
sebesar Rp 27.500.000.000 per tahun
dengan
jumlah
keseluruhan
sebesar
Rp 200.000.000.000. Obligasi Mayora Indah
III ini telah dilunasi seluruhnya pada saat
jatuh tempo tanggal 5 Juni 2013.

On May 28, 2008, the Company obtained the


Notice of Effectivity of Bond Registration
No. S-3287/BL/2008 from the Chairman of
the Bapepam-LK* for the Public Offering of
Mayora Indah III Year 2008 Bonds with
fixed interest rate of 13.75% per annum
totaling to Rp 100,000,000,000 and
Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Year
2008 with income sharing to holders of
Rp 27,500,000,000 per annum totaling to
Rp 200,000,000,000. These Mayora Indah III
Year 2008 Bonds and Sukuk Mudharabah I
Mayora Indah Year 2008 have matured and
were fully paid on June 5, 2013.

- 7 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

c.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pada tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan


mendapatkan
pernyataan
efektif
dari
Ketua Bapepam dan LK* dengan surat
No.
SS-03399/BEI.PPS/05-2012
atas
Penawaran Umum Obligasi Mayora Indah IV
Tahun 2012 Dengan Tingkat Suku
Bunga Tetap sebesar 8,50% per tahun
dengan
jumlah
keseluruhan
sebesar
Rp 750.000.000.000 dan Sukuk Mudharabah
II Mayora Indah Tahun 2012 dengan
pendapatan
bagi
hasil
sebesar
Rp 20.625.000.000 per tahun dengan jumlah
keseluruhan sebesar Rp 250.000.000.000.

On May 9, 2012, the Company obtained the


Notice of Effectivity of Bond Registration
No. SS-03399/BEI.PPS/05-2012 from the
Chairman of the Bapepam-LK* for the Public
Offering of Mayora Indah IV Year 2012 Bonds
with fixed interest rate of 8.50% per annum
totaling to Rp 750,000,000,000 and
Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Year
2012 with income sharing to holders of
Rp 20,625,000,000 per annum totaling to
Rp 250,000,000,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013, seluruh


obligasi dan Sukuk Mudharabah Perusahaan
sebesar Rp 1.000.000.000 telah tercatat di
Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2013, the Companys


outstanding bonds and Sukuk Mudharabah
totaling to Rp 1,000,000,000 are listed in the
Indonesia Stock Exchange.

Entitas Anak yang Dikonsolidasikan

c.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,


entitas anak yang dikonsolidasikan termasuk
persentase kepemilikan Perusahaan adalah
sebagai berikut:

Consolidated Subsidiaries
As of December 31, 2013 and 2012, the
subsidiaries
which
were
consolidated,
including the respective percentages of
ownership held by the Company, are as
follows:

Tahun
Operasi
Komersial/

Entitas anak / Subsidiaries

Start of

Persentase Pemilikan/

Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/

Domisili/

Jenis Usaha/

Commercial

Percentage of Ownership

Total Assets (Before Elimination)

Domicile

Nature of Business

Operations

2013 dan/and 2012

2013

2012

Rp

Rp

Kepemilikan langsung/Direct Ownership:


PT Sinar Pangan Barat (SPB)

Medan

Industri makanan olahan /


Food processing industry

PT Sinar Pangan Timur (SPT)

Surabaya

Belanda /
Netherlands

PT Torabika Eka Semesta (TES)

Tangerang

100

21.393.930.080

21.211.801.983

1992

100

98.962.834.475

97.651.928.695

1996

100

477.813.003

364.453.327

1990

96,23

3.751.529.415.407

3.030.844.058.007

1985

92,38

582.128.176.002

634.853.835.764

Industri makanan olahan /


Food processing industry

Mayora Nederland B.V.

1991

Jasa keuangan /
Financial services
Industri pengolahan kopi bubuk dan
instan /
Processing of coffee powder and
instant coffee

Kepemilikan tidak langsung/Indirect Ownership :


Kepemililkan melalui/Ownership through:
PT Torabika Eka Semesta (TES)
PT Kakao Mas Gemilang (KMG)

Tangerang

Industri pengolahan biji kakao /


Processing of cacao beans

*)

Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal,
perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri
Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)/
Starting December 31, 2012, the functions, duties and authorities of regulating and monitoring the financial service
activities in capital market sector, insurance, pension fund, multi-finance, and other financial services were
transferred from the Minister of Finance, and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam-LK) to the Financial Services Authority (OJK).

- 8 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

d.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Dewan Komisaris, Direktur dan Karyawan

d.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,


susunan pengurus Perusahaan berdasarkan
Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham
yang diadakan tanggal 26 September 2013
yang didokumentasikan dalam Akta No. 29
dari Periasman Effendi, S.H., MH. notaris di
Tangerang, adalah sebagai berikut:

Board of Commissioners, Directors and


Employees
As of December 31, 2013 and 2012, based
on a resolution during the Extraordinary
Stockholders Meeting held on September 26,
2013, as documented in Notarial Deed No. 29
of Periasman Effendi, S.H., public notary in
Tangerang, the Companys management
consists of the following:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen

Board of Commissioners
:
:

Jogi Hendra Atmadja


Hermawan Lesmana
Gunawan Atmadja
: Ramli Setiawan
Suryanto Gunawan

President Commissioner
Commissioners
Independent Commissioners

Direktur
Direktur Utama
DIrektur

Directors
:
:

Andre Sukendra Atmadja


Hendarta Atmadja
Wardhana Atmadja
Hendrik Polisar
Mulyono Nurlimo

President Director
Directors

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan


telah memiliki Komisaris Independen dan
Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam
LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK).
Komite Audit Perusahaan terdiri dari tiga
orang anggota, dimana Ramli Setiawan yang
menjabat sebagai Komisaris Independen
juga menjadi Ketua Komite Audit.

As a publicly listed company, the Company


has an Independent Commissioner and
an Audit Committee as required by Bapepam
LK (currently the Financial Services
Authority). The Companys Audit Committee
consists of three (3) members, Ramli
Setiawan,
who
is
an
Independent
Commissioner, also acts as the Chairman of
the Audit Committee.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,


susunan Komite Audit Perusahaan adalah
sebagai berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the


Companys Audit Committee consists of the
following:

Ketua
Anggota

:
:

Ramli Setiawan
Lenny Halim
Yuyun Susanty

Chairman
Members

Perusahaan telah membentuk Unit Audit


Internal,
dimana
Hendra
Kurniawan
menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal
yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama.

The Company has established an internal


audit division, wherein Hendra Kurniawan,
who acts as the Head of Internal Audit
Division, is reporting
to the President
Director.

Personel manajemen kunci Perusahaan dan


entitas anak terdiri dari Komisaris, Direksi,
Senior Manajer dan General Manajer.

Key management personnel of the Company


and
its
subsidiaries
consist
of
Commissioners, Directors, Senior Managers
and General Managers.

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan


adalah 7.790 (tidak diaudit) karyawan tahun
2013 dan 5.363 (tidak diaudit) karyawan
tahun 2012.

The Company had an average total number


of employees of 7,790 (unaudited) in 2013
and 5,363 (unaudited) in 2012.

- 9 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Jumlah karyawan entitas anak rata-rata


(tidak diaudit) adalah sebagai berikut:

Total average total number of employees of


the subsidiaries (unaudited) follows:
2013

2012

1.476
1
-

1.596
1
4
-

327

225

Kepemilikan langsung/Direct Ownership :


PT Torabika Eka Semesta (TES)
PT Sinar Pangan Timur (SPT)
PT Sinar Pangan Barat (SPB)
Mayora Nederland B.V
Kepemilikan tidak langsung/Indirect Ownership :
Kepemililkan melalui/Ownership through :
PT Torabika Eka Semesta (TES)
PT Kakao Mas Gemilang (KMG)

2.

Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar


kepada komisaris dan direksi Perusahaan
masing-masing sebesar Rp 21.821.794.898
tahun 2013, Rp 14.153.747.360 tahun 2012.

The aggregate salaries and benefits


paid to or accrued by the Company for all
commissioners and directors amounted to
Rp 21,821,794,898 and Rp 14,153,747,360
in 2013 and 2012, respectively.

Laporan keuangan konsolidasian PT Mayora


Indah Tbk dan entitas anak (selanjutnya
disebut Grup) untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2013 telah diselesaikan dan
diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada
tanggal 26 Maret 2014, kecuali untuk
Catatan 37 yang tertanggal 30 April 2014,
dan Direksi bertanggung jawab atas
penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of


PT Mayora Indah Tbk and its subsidiaries
(the Group) for the year ended December
31, 2013 were completed and authorized for
issuance on March 26, 2014, except as to
Note 37 which is as of April 30, 2014, by the
Companys Directors who are responsible for
the preparation and presentation of the
consolidated financial statements.

Iktisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting
a.

2.

Dasar Penyusunan dan Pengukuran


Laporan Keuangan Konsolidasian

Summary of Significant Accounting


Financial Reporting Policies
a.

Laporan keuangan konsolidasian disusun


dengan menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan
dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar
Akuntansi
Keuangan
Ikatan
Akuntan Indonesia dan Peraturan Peraturan
No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau
Perusahaan
Publik,
Lampiran
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang
Otoritas Jasa Keuangan/OJK) No. Kep347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Seperti
diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait
di bawah ini, beberapa standar akuntansi
telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan
efektif tanggal 1 Januari 2013.

Basis
of
Consolidated
Statements
Preparation
Measurement

and

Financial
and

The consolidated financial statements have


been
prepared
in
accordance
with
Indonesian Financial Accounting Standards
(SAK), which comprise the Statements and
Interpretations issued by the Board of
Financial Accounting Standards of the
Indonesian Institute of Accountants and
Regulation
No.
VIII.G.7
regarding
Presentation and Disclosures of Public
Companies Financial Statements included
in the Appendix of the Decree of the
Chairman of the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
(currently the Financial Services Authority)
No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Such consolidated financial statements are
an English translation of the Groups
statutory report in Indonesia.

- 10 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

b.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Laporan keuangan konsolidasian disusun


sesuai
dengan
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi
2009), Penyajian Laporan Keuangan.
Manajemen
telah
mematuhi
seluruh
ketentuan yang dipersyaratkan dalam PSAK
yang berlaku terhadap Grup.

The consolidated financial statements are


prepared in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standard (PSAK) No.
1 (Revised 2009), Presentation of Financial
Statements.

Dasar pengukuran laporan keuangan


konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali beberapa
akun
tertentu
disusun
berdasarkan
pengukuran lain, sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun
tersebut.
Laporan
keuangan
konsolidasian ini disusun dengan metode
akrual,
kecuali
laporan
arus
kas
konsolidasian.

The measurement basis used is the


historical cost, except for certain accounts
which are measured on the bases described
in the related accounting policies. The
consolidated financial statements, except for
the consolidated statements of cash flows,
are prepared under the accrual basis of
accounting.

Laporan arus kas konsolidasian disusun


dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows


are prepared using the direct method with
classifications of cash flows into operating,
investing and financing activities.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam


penyusunan laporan keuangan konsolidasian
untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2013 adalah konsisten dengan kebijakan
akuntansi
yang
diterapkan
dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
untuk
tahun
yang
berakhir
tanggal
31 Desember 2012.

The accounting policies adopted in the


preparation of the consolidated financial
statements
for
the
year
ended
December 31, 2013 are consistent with
those adopted in the preparation of the
consolidated financial statements for the
year ended December 31, 2012.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam


penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah mata uang Rupiah (Rp).

The reporting currency used in the


preparation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah
(Rupiah), which is also the functional
currency of the Company.

Prinsip Konsolidasi

b.

Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi


laporan keuangan Perusahaan dan entitas
anak sebagaimana diungkapkan pada
Catatan 1c.

The consolidated financial statements


include the accounts of the Company and
Subsidiaries mentioned in Note 1c.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo


akun dan laba atau rugi yang belum
direalisasi dari transaksi antar entitas telah
dieliminasi.

Inter-company transactions, balances and


unrealized gains or losses on transactions
between Groups companies are eliminated.

- 11 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh


sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Perusahaan memperoleh pengendalian,
sampai
dengan
tanggal
Perusahaan
kehilangan pengendalian. Pengendalian
dianggap ada ketika Perusahaan memiliki
secara langsung atau tidak langsung melalui
entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan
suara entitas, kecuali dalam keadaan yang
jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa
kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian.
Dalam kondisi tertentu,
pengendalian juga ada ketika terdapat:

Subsidiaries are fully consolidated from the


date of acquisitions, being the date on which
the Company obtained control, and continue
to be consolidated until the date such control
ceases. Control is presumed to exist if the
Company owns, directly or indirectly through
another subsidiary, more than half of the
voting power of an entity unless, in
exceptional circumstances, it can be clearly
demonstrated that such ownership does not
constitute control. Control also exists under
certain circumstances when there is:

a.

kekuasaan yang melebihi 50% hak


suara sesuai perjanjian dengan investor
lain;

a.

power over more than 50% of the


voting rights by virtue of an agreement
with other investors;

b.

kekuasaan untuk mengatur kebijakan


keuangan dan operasional entitas
berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;

b.

power to govern the financial and


operating policies of the entity under a
statute or an agreement;

c.

kekuasaan untuk menunjuk atau


mengganti sebagian besar dewan
direksi dan dewan komisaris atau organ
pengatur setara dan mengendalikan
entitas melalui dewan atau organ
tersebut; atau

c.

power to appoint or remove the


majority of the members of the board of
directors or equivalent governing body
or control of the entity is by that board
or body; or

d.

kekuasaan untuk memberikan suara


mayoritas pada rapat dewan direksi
atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi
atau organ tersebut.

d.

power to cast the majority of votes at


meeting of the board of directors or
equivalent governing body and control
of the entity is by that board a body.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara


penuh diatribusikan pada Kepentingan Non
Pengendali (KNP) bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo
defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are


attributed to the non-controlling interests
(NCI) even if that results in a deficit balance.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu


entitas anak, maka Perusahaan dan anak
perusahaan :

In case of loss of control over a subsidiary,


the Company and/or its subsidiaries :

menghentikan
pengakuan
aset
(termasuk setiap goodwill) dan liabilitas
entitas anak;

derecognizes the assets (including


goodwill) and liabilities of the subsidiary;

menghentikan
pengakuan
tercatat setiap KNP;

jumlah

derecognizes the carrying amount of any


NCI;

menghentikan pengakuan akumulasi


selisih penjabaran, yang dicatat di
ekuitas, bila ada;

derecognizes the cumulative translation


differences, recorded in equity, if any;

mengakui nilai wajar pembayaran yang


diterima;

recognizes the fair


consideration received;

- 12 -

value

of

the

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

c.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

mengakui setiap sisa investasi pada nilai


wajarnya;

recognizes the fair


investment retained;

mengakui setiap perbedaan yang


dihasilkan sebagai keuntungan atau
kerugian dalam laporan laba rugi; dan

recognizes any surplus or deficit in profit


or loss; and

mereklasifikasi bagian induk atas


komponen yang sebelumnya diakui
sebagai pendapatan komprehensif ke
laporan laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba.

reclassifies the parents share of


components previously recognized in
other comprehensive income to profit or
loss or retained earnings, as appropriate.

value

of

any

KNP mencerminkan bagian atas laba atau


rugi dan aset neto dari anak-entitas anak
perusahaan yang tidak dapat diatribusikan
secara langsung maupun tidak langsung
oleh Perusahaan, yang masing-masing
disajikan
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif konsolidasian dan dalam
ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
perusahaan.

NCI represents the portion of the profit or loss


and net assets of the subsidiaries attributable
to equity interests that are not owned directly
or indirectly by the Company, which are
presented in the consolidated statements of
comprehensive income and under the equity
section of the consolidated statements of
financial position, respectively, separately
from the corresponding portion attributable to
the owners of the Company.

Transaksi
dengan
KNP
yang
tidak
mengakibatkan
hilangnya
pengendalian
dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih
antara nilai wajar imbalan yang dialihkan
dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset
bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di
ekuitas.
Laba atau rugi dari pelepasan
kepada KNP juga dicatat di ekuitas.

Transactions with NCI that do not result in


loss of control are accounted for as equity
transactions. The difference between the fair
value of any consideration paid and the
relevant share acquired of the carrying value
of net assets of the subsidiary is recorded in
equity. Gains or losses on disposals to NCI
are also recorded in equity.

Penjabaran Mata Uang Asing

c.

Foreign Currency Translation

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan

Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan


keuangan setiap entitas dalam Grup diukur
menggunakan mata uang dari lingkungan
ekonomi utama dimana entitas beroperasi
(mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of


each of the Groups companies are
measured using the currency of the primary
economic environment in which the entity
operates (the functional currency).

Transaksi dan Saldo

Transactions and Balances

Transaksi
dalam
mata
uang
asing
dijabarkan kedalam mata uang fungsional
menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dan dari penjabaran
pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Aset non moneter yang diukur
pada nilai wajar dijabarkan menggunakan
nilai tukar pada tanggal yang telah
ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas
dan akun non-moneter serupa yang diukur
pada nilai wajar diakui dalam komponen laba
rugi.

Foreign currency transactions are translated


into the functional currency using the
exchange rates prevailing at the dates of the
transactions. Foreign exchange gains and
losses resulting from the settlement of such
transactions and from the translation at year
end exchange rates of monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies
are recognized in the consolidated
statements of comprehensive income. Non
monetary assets that are measured at fair
value are translated using the exchange rate
at the date that the fair value was
determined.

- 13 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,


kurs konversi yakni kurs tengah Bank
Indonesia, yang digunakan adalah sebagai
berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the


conversion rates used by the Group were the
middle rates of Bank Indonesia as follows:

2013
1 GBP
1 Euro (EUR)
1 Swiss Franc (CHF)
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Dolar Australia (AUD)
1 Dolar Singapura (SGD)
1 Ringgit Malaysia (MYR)
1 Yuan China (CNY)
1 Yen Jepang (JPY)

2012

20.097
16.821
13.732
12.189
10.876
9.628
3.708
1.999
116

15.579
12.810
10.597
9.670
10.025
7.907
3.160
1.537
112

Kelompok usaha Grup


Hasil usaha dan posisi keuangan
kelompok usaha Grup yang memiliki
uang fungsional yang berbeda dengan
uang pelaporan, dijabarkan pada mata
pelaporan sebagai berikut:

d.

1 Great Britain Poundsterling (GBP)


1 Euro (EUR)
1 Swiss Franc (CHF)
1 United States Dollar (USD)
1 Australian Dollar (AUD)
1 Singapore Dollar (SGD)
1 Malaysian Ringgit (MYR)
1 Chinese Yuan (CNY)
1 Japanese Yen (JPY)

Group Companies
dari
mata
mata
uang

The results and financial position


Group companies that have a
currency different from the
currency are translated into the
currency as follows:

of all the
functional
reporting
reporting

a.

aset dan liabilitas dari setiap laporan


posisi keuangan yang disajikan,
dijabarkan pada kurs penutup pada
tanggal laporan posisi keuangan;

a.

assets and liabilities for each statement


of financial position presented are
translated at the closing rate at the date
of that statement of financial position;

b.

penghasilan dan beban untuk setiap


laporan
laba
rugi
dijabarkan
menggunakan kurs rata-rata; dan

b.

income and expenses for each


statement of income are translated at
average exchange rates; and

c.

seluruh selisih kurs yang timbul diakui


dalam pendapatan komprehensif lain.

c.

all resulting exchange differences are


recognized as a separate component of
equity.

Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

d.

Transactions with Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas


yang mempunyai relasi dengan Grup:

A related party is a person or entity that is


related to the Group:

a.

a.

Orang atau anggota keluarga terdekat


mempunyai relasi dengan Grup jika
orang tersebut:

A person or a close member of that


person's family is related to the Group if
that person:

(i)

memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama atas Grup;

(i)

has control or joint control over


the Group;

(ii)

memiliki pengaruh signifikan atas


Grup; atau

(ii)

has significant influence over the


Group; or

(iii)

personil manajemen kunci Grup


atau entitas induk Perusahaan.

(iii)

is a member of the key


management personnel of the
reporting entity or of a parent of
the Group.

- 14 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

b.

e.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Suatu entitas berelasi dengan Grup jika


memenuhi salah satu hal berikut:

b.

An entity is related to the Group if any


of the following conditions applies:

(i)

Entitas dan Grup adalah anggota


dari kelompok usaha yang sama.

(i)

The entity and the Group are


members of the same group.

(ii)

Satu entitas adalah entitas


asosiasi atau ventura bersama
dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama
yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah
anggotanya).

(ii)

One entity is an associate or joint


venture of the other entity (or an
associate or joint venture of a
member of a group of which the
other entity is a member).

(iii)

Kedua entitas tersebut adalah


ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama.

(iii)

Both entities are joint ventures of


the same third party.

(iv)

Satu entitas adalah ventura


bersama dari entitas ketiga dan
entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.

(iv)

One entity is a joint venture of a


third entity and the other entity is
an associate of the third entity.

(v)

Entitas tersebut adalah suatu


program
imbalan
pascakerja
untuk imbalan kerja dari Grup
atau entitas yang terkait dengan
Grup. Jika Grup adalah entitas
yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor
juga berelasi dengan Grup.

(v)

The entity is a post-employment


defined benefit plan for the benefit
of employees of either the Group
or an entity related to the Group.
If the Group is itself such a plan,
the sponsoring employers are
also related to the Group.

(vi)

Entitas yang dikendalikan atau


dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam huruf (a).

(vi)

The entity is controlled or jointly


controlled by a person identified
in (a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam


huruf (a) (i) memiliki pengaruh
signifikan atas entitas atau
merupakan personil manajemen
kunci entitas (atau entitas induk
dari entitas).

(vii) A person identified in (a) (i) has


significant influence over the
entity or is a member of the key
management personnel of the
entity (or of a parent of the entity).

Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik


yang dilakukan dengan atau tidak dengan,
persyaratan dan kondisi yang sama dengan
pihak ketiga diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether


or not done under similar terms and
conditions as those done with third parties,
are disclosed in the consolidated financial
statements.

Kas dan Setara Kas

e.

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas


adalah semua investasi yang bersifat jangka
pendek dan sangat likuid yang dapat segera
dikonversikan menjadi kas dengan jatuh
tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau
kurang sejak tanggal penempatannya, dan
yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
pencairannya.

Cash and Cash Equivalents


Cash consists of cash on hand and in banks.
Cash equivalents are short-term, highly
liquid investments that are readily convertible
to known amounts of cash with original
maturities of three (3) months or less from
the date of placements, and which are not
used as collateral and are not restricted.

- 15 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

f.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Sukuk Mudharabah

f.

Sukuk Mudharabah diakui sebesar nilai


nominal. Biaya transaksi diakui secara
terpisah dari sukuk mudharabah. Biaya
transaksi diamortisasi secara garis lurus
selama jangka waktu sukuk mudharabah,
dan diakui sebagai beban penerbitan sukuk
mudharabah pada laporan laba rugi
komprehensif.

g.

Sukuk Mudharabah
Sukuk Mudharabah is recognized at nominal
value in the consolidated statements of
financial position.
Transaction costs
pertaining to the issuance of Sukuk are
presented separately as deferred charges in
the asset section and are being amortized
over the term of the Sukuk Mudharabah.
Amortization of transaction costs of the
Sukuk Mudharabah is recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income.

Instrumen Keuangan

g.

Financial Instruments

Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas


keuangan pada laporan posisi keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup
menjadi salah satu pihak dalam ketentuan
pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian
atau penjualan yang reguler atas instrumen
keuangan diakui pada tanggal transaksi.

The Group recognizes a financial asset or a


financial liability in the consolidated
statement of financial position if, and only if,
they become a party to the contractual
provisions of the instrument. All regular way
purchases and sales of financial instruments
are recognized on the transaction date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal


diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan
nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal
aset keuangan) atau yang diterima (dalam
hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang
diserahkan atau diterima ditentukan dengan
mengacu pada harga transaksi atau harga
pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak
dapat ditentukan dengan andal, maka nilai
wajar kas yang diserahkan atau diterima
dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh
pembayaran atau penerimaan kas masa
depan, yang didiskontokan menggunakan
suku bunga pasar yang berlaku untuk
instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang
sama atau hampir sama. Pengukuran awal
instrumen
keuangan
termasuk
biaya
transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi. Pengukuran awal instrumen
keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali
untuk instrumen keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial instruments are recognized initially


at fair value, which is the fair value of the
consideration given (in case of an asset) or
received (in case of a liability). The fair value
of the consideration given or received is
determined by reference to the transaction
price or other market prices. If such market
prices are not reliably determinable, the fair
value of the consideration is estimated as
the sum of all future cash payments or
receipts, discounted using the prevailing
market rates of interest for similar
instruments with similar maturities. The initial
measurement of financial instruments,
except for financial instruments at fair value
through profit and loss (FVPL), includes
transaction costs.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang


dapat diatribusikan secara langsung pada
perolehan atau penerbitan aset keuangan
atau liabilitas keuangan, dimana biaya
tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi
apabila entitas tidak memperoleh atau
menerbitkan instrumen keuangan. Biaya
transaksi tersebut diamortisasi sepanjang
umur instrumen menggunakan metode suku
bunga efektif.

Transaction costs include only those costs


that are directly attributable to the acquisition
of a financial asset or issue of financial liability
and they are incremental costs that would not
have been incurred if the instrument had not
been acquired or issued. Such transaction
costs are amortized over the terms of the
instruments based on the effective interest
rate method.

- 16 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Metode suku bunga efektif adalah metode


yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan
atau liabilitas keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau
beban bunga selama periode selama periode
yang relevan, menggunakan suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di masa
depan selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan
periode
yang
lebih
singkat
untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari
instrumen keuangan. Pada saat menghitung
suku bunga efektif, Grup mengestimasi
arus kas dengan mempertimbangkan
seluruh persyaratan kontraktual dalam
instrumen
keuangan
tersebut,
tanpa
mempertimbangkan kerugian kredit di masa
depan, namun termasuk seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan atau diterima,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari suku bunga efektif.

Effective interest rate method is a method of


calculating the amortized cost of a financial
asset or a financial liability and allocating the
interest income or expense over the relevant
period by using an interest rate that exactly
discounts estimated future cash payments or
receipts through the expected life of the
instruments or, when appropriate, a shorter
period to the net carrying amount of the
financial instruments. When calculating the
effective interest, the Group estimates future
cash flows considering all contractual terms
of the financial instruments excluding future
credit losses and includes all fees and points
paid or received that are an integral part of
the effective interest rate.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset


keuangan atau liabilitas keuangan adalah
jumlah aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang diukur pada saat pengakuan
awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah
atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif
menggunakan metode suku bunga efektif
yang dihitung dari selisih antara nilai awal
dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi
penurunan untuk penurunan nilai atau nilai
yang tidak dapat ditagih.

Amortized cost is the amount at which the


financial asset or financial liability is
measured at initial recognition, minus
principal repayments, plus or minus the
cumulative amortization using the effective
interest rate method of any difference
between the initial amount recognized and
the maturity amount, minus any reduction for
impairment.

Pengklasifikasian
instrumen
keuangan
dilakukan berdasarkan tujuan perolehan
instrumen tersebut dan mempertimbangkan
apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi
harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan
awal, Grup mengklasifikasikan instrumen
keuangan dalam kategori berikut: aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, pinjaman yang
diberikan dan piutang, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia
untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan
liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan
evaluasi kembali atas kategori-kategori
tersebut pada setiap tanggal pelaporan,
apabila diperlukan dan tidak melanggar
ketentuan yang disyaratkan.

The classification of the financial instruments


depends on the purpose for which the
instruments were acquired and whether
they are quoted in an active market. At
initial recognition, the Group classifies its
financial instruments in following categories:
financial assets at FVPL, loans and
receivables,
held-to-maturity
(HTM)
investments, available for sale (AFS)
financial assets, financial liabilities at FVPL
and other financial liabilities; and, where
allowed and appropriate, re-evaluates such
classification at every reporting date.

- 17 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Penentuan Nilai Wajar

Determination of Fair Value

Nilai wajar instrumen keuangan yang


diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah berdasarkan kuotasi harga pasar
atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price
untuk posisi beli dan ask price untuk posisi
jual),
tanpa
memperhitungkan
biaya
transaksi. Apabila bid price dan ask price
yang terkini tidak tersedia, maka harga
transaksi terakhir yang digunakan untuk
mencerminkan bukti nilai wajar terkini,
sepanjang
tidak
terdapat
perubahan
signifikan
dalam
perekonomian
sejak
terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen
keuangan yang tidak terdaftar pada suatu
pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan
menggunakan teknik penilaian.
Teknik
penilaian meliputi teknik nilai kini (net present
value), perbandingan terhadap instrumen
sejenis yang memiliki harga pasar yang
dapat diobservasi, model harga opsi (options
pricing models), dan model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments traded


in active markets at the consolidated
statements of financial position date is based
on their quoted market price or dealer price
quotations (bid price for long positions and
ask price for short positions), without any
deduction for transaction costs. When
current bid and asking prices are not
available, the price of the most recent
transaction is used since it provides
evidence of the current fair value as long as
there has not been a significant change in
economic circumstances since the time of
the transaction. For all other financial
instruments not listed in an active market,
the fair value is determined by using
appropriate valuation techniques. Valuation
techniques include net present value
techniques,
comparison
to
similar
instruments for which market observable
prices exist, options pricing models, and
other relevant valuation models.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,


Grup memiliki instrumen keuangan di bawah
kategori pinjaman yang diberikan dan
piutang dan kewajiban keuangan lain-lain.
Dengan demikian, kebijakan akuntansi yang
berkaitan dengan aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo; aset keuangan
tersedia untuk dijual dan kewajiban
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan tidak diungkapkan.

As of December 31, 2013 and 2012, the


Group has financial instruments under loans
and receivables and other financial liabilities
categories. Thus, accounting policies related
to financial assets and financial liabilities at
FVPL, HTM investments and AFS financial
assets were not disclosed.

Laba/Rugi Hari ke-1

Day 1 Profit/Loss

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar


yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar
instrumen sejenis pada transaksi pasar
terkini yang dapat diobservasi atau berbeda
dengan
nilai
wajar
yang
dihitung
menggunakan teknik penilaian dimana
variabelnya merupakan data yang diperoleh
dari pasar yang dapat diobservasi, maka
Grup mengakui selisih antara harga
transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni
Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi
konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut
memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset
yang lain. Dalam hal tidak terdapat data
yang dapat diobservasi, maka selisih antara
harga transaksi dan nilai yang ditentukan
berdasarkan teknik penilaian hanya diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasian
apabila data tersebut menjadi dapat
diobservasi atau pada saat instrumen
tersebut
dihentikan
pengakuannya.
Untuk masing-masing transaksi, Grup
menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi
Hari ke-1 yang sesuai.

Where the transaction price in a non-active


market is different from the fair value of other
observable current market transactions in
the same instrument or based on a valuation
technique whose variables include only data
from observable market, the Group
recognizes the difference between the
transaction price and fair value (a Day 1
profit/loss) in the consolidated statements of
comprehensive income unless it qualifies for
recognition as some other type of asset. In
cases where the data is not observable, the
difference between the transaction price and
model value is only recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income when the inputs become observable
or when the instrument is derecognized. For
each transaction, the Group determines the
appropriate method of recognizing the Day
1 profit/loss amount.

- 18 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Aset Keuangan

Financial Assets

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah


aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset
keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam waktu dekat dan tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo
atau aset tersedia untuk dijual.

Loans and receivables are non-derivative


financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. They are not entered into with the
intention of immediate or short-term resale
and are not classified as financial assets at
FVPL, HTM investments or AFS financial
assets.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang


diberikan dan piutang diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
menggunakan
metode bunga efektif, dikurangi penyisihan
penurunan
nilai.
Biaya
perolehan
diamortisasi
tersebut
memperhitungkan
premi atau diskonto yang timbul pada saat
perolehan serta imbalan dan biaya yang
merupakan bagian integral dari suku bunga
efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian
dari pendapatan bunga dalam laporan laba
rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul
akibat penurunan nilai diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.

After initial measurement, loans and


receivables are subsequently measured at
amortized cost using the effective interest
method, less allowance for impairment.
Amortized cost is calculated by taking into
account any discount or premium on
acquisition and fees and costs that are an
integral part of the effective interest rate. The
amortization is included as part of interest
income in the consolidated statements of
comprehensive income. The losses arising
from impairment are recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,


kategori ini meliputi kas dan setara kas,
deposito berjangka, piutang usaha, piutang
lain-lain dan uang jaminan yang dimiliki oleh
Grup.

As of December 31, 2013 and 2012, the


Groups cash and cash equivalents, trade
accounts
receivable,
other
accounts
receivable and guarantee deposits are
included in this category.

Liabilitas Keuangan

Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Lain-lain

Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan


yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal tidak
ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.

This category pertains to financial liabilities


that are not held for trading or not
designated at FVPL upon the inception of
the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau


komponen
dari
instrumen
keuangan
tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar
melalui
laporan
laba
rugi,
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual
mengharuskan
Perusahaan
untuk
menyerahkan kas atau aset keuangan lain
kepada pemegang instrumen keuangan,
atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak
melalui penukaran kas atau aset keuangan
lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap
atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their


components, which are not classified as
financial liabilities at FVPL are classified as
other financial liabilities, where the
substance of the contractual arrangement
results in the Group having an obligation
either to deliver cash or another financial
asset to the holder, or to satisfy the
obligation other than by the exchange of a
fixed amount of cash or another financial
asset for a fixed number of own equity
shares.

- 19 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan


awal diukur pada nilai wajar dan sesudah
pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi,
dengan
memperhitungkan dampak amortisasi (atau
akresi) berdasarkan suku bunga bunga
efektif atas premi, diskonto dan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.

Other financial liabilities are recognized


initially at fair value and are subsequently
carried at amortized cost, taking into account
the impact of applying the effective interest
rate method of amortization (or accretion) for
any related premium, discount and any
directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,


kategori ini meliputi pinjaman bank jangka
pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya
yang masih harus dibayar, pinjaman bank
jangka panjang dan utang obligasi yang
dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2013 and 2012, the


Groups short-term bank loans, trade
accounts payable, other accounts payable,
accrued expenses, long-term bank loans and
bonds payable are included in this category.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling


hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian jika,
dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak
yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan
secara neto atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas nya secara
simultan.

Financial assets and liabilities are offset and


the net amount reported in the consolidated
statements of financial position if, and only if,
there is a currently enforceable right to
offset the recognized amounts and there is
intention to settle on a net basis, or to
realize the asset and settle the liability
simultaneously.

Penurunan Aset Keuangan pada Biaya


Perolehan Diamortisasi

Impairment of
Amortized Cost

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan


konsolidasi, manajemen Grup menelaah
apakah suatu aset keuangan atau kelompok
aset keuangan telah mengalami penurunan
nilai.

The Groups management assesses at each


consolidated statements of financial position
date whether a financial asset or group of
financial assets is impaired.

Manajemen
pertama-tama
menentukan
apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual,
atau secara kolektif untuk aset keuangan
yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika manajemen menentukan
tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, baik aset keuangan
tersebut signifikan atau tidak signifikan,
maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif.
Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual, dan untuk
itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap
diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.

The management first assesses whether


objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant. If the management determines
that no objective evidence of impairment
exists for an individually assessed financial
asset, whether significant or not, the asset is
included in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and that
group of financial assets is collectively
assessed for impairment. Assets that are
individually assessed for impairment and for
which an impairment loss, is or continues to
be recognized are not included in a collective
assessment of impairment.

- 20 -

Assets

Carried

at

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Jika
terdapat
bukti
obyektif
bahwa
penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam
kategori pinjaman yang diberikan dan
piutang, maka jumlah kerugian tersebut
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa
depan (tidak termasuk kerugian kredit di
masa depan yang belum terjadi) yang
didiskonto menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset tersebut (yang merupakan
suku bunga efektif yang dihitung pada saat
pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut
langsung dikurangi dengan penurunan nilai
yang terjadi atau menggunakan akun
penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi
diakui di laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

If there is objective evidence that an


impairment loss has been incurred, the
amount of the loss is measured as the
difference between the assets carrying
amount and the present value of estimated
future cash flows (excluding future credit
losses that have not been incurred)
discounted at the financial assets original
effective
interest
rate
(i.e.,
the effective interest rate computed at initial
recognition). The carrying amount of the
asset is reduced either directly or through
the use of an allowance account. The
amount of loss is charged to the
consolidated statements of comprehensive
income.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian


penurunan nilai bertambah atau berkurang
karena suatu peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai tersebut diakui, maka
dilakukan penyesuaian atas penyisihan
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui.
Pemulihan penurunan nilai
selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian, dengan ketentuan nilai
tercatat aset setelah pemulihan penurunan
nilai tidak melampaui biaya perolehan
diamortisasi
pada
tanggal
pemulihan
tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of the


impairment loss decreases because of an
event occurring after the impairment was
recognized, the previously recognized
impairment loss is reversed. Any subsequent
reversal of an impairment loss is recognized
in
the
consolidated
statements
of
comprehensive income, to the extent that the
carrying value of the asset does not exceed
its amortized cost at the reversal date.

Penghentian
Pengakuan
Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and


Liabilities

(1)

Aset

dan

Aset Keuangan

(1) (1)
(1)

Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari


kelompok aset keuangan serupa)
dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a


part of a financial asset or part of a
group of similar financial assets) is
derecognized when:

a.

Hak kontraktual atas arus kas


yang berasal dari aset keuangan
tersebut berakhir;

a.

The rights to receive cash flows


from the asset have expired;

b.

Grup tetap memiliki hak untuk


menerima arus kas dari aset
keuangan tersebut, namun juga
menanggung liabilitas kontraktual
untuk membayar kepada pihak
ketiga atas arus kas yang diterima
tersebut secara penuh tanpa
adanya
penundaan
yang
signifikan
berdasarkan
suatu
kesepakatan; atau

b.

The Group retains the right to


receive cash flows from the asset,
but has assumed an obligation to
pay them in full without material
delay to a third party under a
pass-through arrangement; or

- 21 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

c.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Grup telah mentransfer haknya


untuk menerima arus kas dari
aset keuangan dan (i) telah
mentransfer secara substansial
seluruh risiko dan manfaat atas
aset keuangan, atau (ii) secara
substansial tidak mentransfer atau
tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas aset keuangan,
namun
telah
mentransfer
pengendalian atas aset keuangan
tersebut.

c.

Ketika Grup telah mentransfer hak


untuk menerima arus kas dari suatu
aset keuangan atau telah menjadi pihak
dalam suatu kesepakatan, dan secara
substansial tidak mentransfer dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan dan masih memiliki
pengendalian atas aset tersebut, maka
aset
keuangan
diakui
sebesar
keterlibatan berkelanjutan dengan aset
keuangan tersebut.
Keterlibatan
berkelanjutan dalam bentuk pemberian
jaminan atas aset yang ditransfer
diukur berdasarkan jumlah terendah
antara nilai aset yang ditransfer dengan
nilai maksimal dari pembayaran yang
diterima yang mungkin harus dibayar
kembali oleh Grup.
(2)

Where the Group has transferred its


rights to receive cash flows from an
asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither
transferred nor retained substantially
all the risks and rewards of the asset
nor transferred control of the asset,
the asset is recognized to the extent of
the Group continuing involvement in
the asset. Continuing involvement that
takes the form of a guarantee over the
transferred asset is measured at the
lower of the original carrying amount of
the asset and the maximum amount of
consideration that the Group could be
required to repay.

Liabilitas Keuangan

(2)

Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya jika liabilitas keuangan
tersebut berakhir, dibatalkan atau telah
kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan
tertentu digantikan dengan liabilitas
keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama namun dengan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau
terdapat modifikasi secara substansial
atas ketentuan liabilitas keuangan yang
ada saat ini, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dianggap sebagai
penghentian
pengakuan
liabilitas
keuangan awal.
h.

The Group has transferred its


rights to receive cash flows from
the asset and either
(i) has
transferred substantially all the
risks and rewards of the asset, or
(ii) has neither transferred nor
retained substantially all the risks
and rewards of the asset, but has
transferred control of the asset.

Financial Liabilities
A financial liability is derecognized
when the obligation under the contract
is discharged, cancelled or has expired.
Where an existing financial liability is
replaced by another from the same
lender on substantially different terms,
or the terms of an existing liability are
substantially
modified,
such
an
exchange or modification is treated as
a derecognition of the original liability.
The recognition of a new liability and
the difference in the respective
carrying amounts is recognized in
the
consolidated
statements
of
comprehensive income.

Persediaan

h.

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya


perolehan atau nilai realisasi bersih, mana
yang lebih rendah. Biaya persediaan
ditentukan berdasarkan metode rata-rata
tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah
estimasi harga jual dalam kegiatan usaha
biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian
dan estimasi yang diperlukan untuk
membuat penjualan.

Inventories
Inventories are stated at cost or net
realizable value, whichever is lower. Cost is
determined using the weighted average
method. Net realizable value is an estimated
selling price in the ordinary course of
business less the estimated costs of
completion and the estimated costs
necessary to make the sale.

- 22 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

i.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Biaya Dibayar Dimuka

i.

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama


masa manfaatnya atau periode kontrak
dengan menggunakan metode garis lurus.
j.

Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial or contract periods using the
straight-line method.

Aset Tetap

j.

Property, Plant and Equipment

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan


berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak
termasuk biaya perawatan sehari-hari,
dikurangi
akumulasi
penyusutan
dan
amortisasi dan akumulasi rugi penurunan
nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai,
jika ada.

Property, plant and equipment, except land,


are carried at cost, excluding day-to-day
servicing, less accumulated depreciation and
amortization and any impairment in value.
Land is not depreciated and is carried at cost
less any impairment in value.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi


harga perolehan, termasuk bea impor dan
pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan
dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk membawa aset ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai
dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property, plant and


equipment consists of its purchase price,
including import duties and taxes and any
directly attributable costs in bringing the
property, plant and equipment to its working
condition and location for its intended use.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap


digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi
konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila
beban-beban
tersebut
menimbulkan
peningkatan manfaat ekonomis di masa
datang dari penggunaan aset tetap tersebut
yang dapat melebihi kinerja normalnya,
maka beban-beban tersebut dikapitalisasi
sebagai tambahan biaya perolehan aset
tetap.

Expenditures incurred after the property,


plant and equipment have been put into
operations,
such
as
repairs
and
maintenance costs, are normally charged to
operations in the year such costs are
incurred. In situations where it can be
clearly demonstrated that the expenditures
have resulted in an increase in the future
economic benefits expected to be obtained
from the use of the property, plant and
equipment beyond its originally assessed
standard of performance, the expenditures
are capitalized as additional costs of
property, plant and equipment.

Penyusutan
dan
amortisasi
dihitung
berdasarkan metode garis lurus (straight-line
method) selama masa manfaat aset tetap
sebagai berikut:

Depreciation and amortization are computed


on a straight-line basis over the property,
plant and equipments useful lives as follows:
Tahun/Years

Bangunan dan prasarana/Buildings and improvements


Mesin dan peralatan/Machinery and equipment
Peralatan kantor/Office equipment
Kendaraan/Vehicles
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan
dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu
yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut
tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

20
5 - 10
5
5
The carrying values of property, plant and
equipment are reviewed for impairment
when events or changes in circumstances
indicate that the carrying values may not be
recoverable.

- 23 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

k.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya


inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset
tetap sebagai suatu penggantian apabila
memenuhi
kriteria
pengakuan.
Biaya
inspeksi signifikan yang dikapitalisasi
tersebut diamortisasi selama periode sampai
dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed,


its cost is recognized in the carrying amount
of the item of property, plant and equipment
as a replacement if the recognition criteria
are satisfied.
Such major inspection is
capitalized and amortized over the next
major inspection activity.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan


pengakuannya (derecognized) pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis
masa
depan
yang
diharapkan
dari
penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap
yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari
kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutan dan amortisasi serta akumulasi
penurunan nilai yang terkait dengan aset
tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset tetap
ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah
neto hasil pelepasan, jika ada, dengan
jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
pada
tahun
terjadinya
penghentian pengakuan.

An item of property, plant and equipment is


derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from
its use or disposal. When assets are sold or
retired, the cost and related accumulated
depreciation and amortization and any
impairment loss are eliminated from the
accounts. Any gains or losses arising from
derecognition of property, plant and
equipment (calculated as the difference
between the net disposal proceeds, if any,
and the carrying amount of the item) is
included in the consolidated statements of
comprehensive income in the year the item
is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode


penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap
akhir tahun dan dilakukan penyesuaian
apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi
sebelumnya.

The assets residual values, if any, useful


lives and depreciation and amortization
method are reviewed and adjusted if
appropriate, at each financial year end.

Aset Dalam Penyelesaian

Construction in Progress

Aset dalam penyelesaian merupakan aset


tetap dalam tahap konstruksi, yang
dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak
disusutkan.
Akumulasi biaya akan
direklasifikasi ke akun aset tetap yang
bersangkutan dan akan disusutkan pada
saat konstruksi selesai secara substansial
dan aset tersebut telah siap digunakan
sesuai tujuannya.

Construction
in
progress
represents
property, plant and equipment under
construction which is stated at cost and is
not depreciated. The accumulated costs will
be reclassified to the respective property,
plant and equipment account and will be
depreciated when the construction is
substantially complete and the asset is ready
for its intended use.

Transaksi Sewa

k.

Lease Transactions

Penentuan
apakah
suatu
kontrak
merupakan, atau mengandung unsur sewa
adalah berdasarkan substansi kontrak
pada tanggal awal sewa, yakni apakah
pemenuhan syarat kontrak tergantung pada
penggunaan aset tertentu dan kontrak
tersebut berisi hak untuk menggunakan aset
tersebut.

The
determination
of
whether
an
arrangement is, or contains a lease is based
on the substance of the arrangement at
inception date of whether the fulfillment of
the arrangement is dependent on the use of
a specific asset or assets and the
arrangement conveys a right to use the
asset.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa


dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya
jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

A reassessment is made after inception of


the lease only if one of the following applies:

a.

a.

Terdapat perubahan dalam persyaratan


perjanjian kontraktual, kecuali jika
perubahan
tersebut
hanya
memperbarui atau memperpanjang
perjanjian yang ada;

- 24 -

there is a change in contractual terms,


other than a renewal or extension of
the agreement;

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

b.

Opsi pembaruan dilakukan atau


perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak
yang terkait dalam perjanjian, kecuali
ketentuan
pembaruan
atau
perpanjangan pada awalnya telah
termasuk dalam masa sewa;

b.

a renewal option is exercised or


extension granted, unless the term of
the renewal or extension was initially
included in the lease term;

c.

Terdapat perubahan dalam penentuan


apakah
pemenuhan
perjanjian
tergantung pada suatu aset tertentu;
atau

c.

there is a change in the determination


of whether the fulfillment is dependent
on a specified asset; or

d.

Terdapat perubahan subtansial atas


aset yang disewa.

d.

there is a substantial change to the


asset.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka


akuntansi sewa harus diterapkan atau
dihentikan penerapannya pada tanggal
dimana terjadi perubahan kondisi pada
skenario a, c atau d dan pada tanggal
pembaharuan atau perpanjangan sewa pada
skenario b.

Where a reassessment is made, lease


accounting shall commence or cease from
the date when the change in circumstances
gave rise to the reassessment for scenarios
a, c or d and the date of renewal or
extension period for scenario b.

1.

1.

Perlakuan Akuntansi untuk Lessee

Accounting Treatment as a Lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan


secara substansial seluruh risiko dan
manfaat
yang
terkait
dengan
kepemilikan
suatu
aset
kepada
Perusahaan, dikapitalisasi pada awal
sewa sebesar nilai wajar aset sewaan
atau sebesar nilai kini dari pembayaran
sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah dari nilai wajar. Pembayaran
sewa dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan
bagian yang merupakan pelunasan
liabilitas sehingga menghasilkan suatu
suku bunga periodik yang konstan atas
saldo liabilitas. Beban keuangan
dibebankan ke laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun berjalan.

Leases which transfer to the Group


substantially all the risks and benefits
incidental to ownership of the leased
item, are capitalized at the inception of
the lease at the fair value of the leased
property or, if lower, at the present
value of the minimum lease payments.
Lease payments are apportioned
between the finance charges and
reduction of the lease liability so as to
achieve a constant rate of interest on
the remaining balance of the liability.
Finance charges are charged directly
against consolidated statements of
comprehensive income.

Aset sewaan disusutkan sepanjang


estimasi umur manfaatnya. Apabila
tidak terdapat keyakinan memadai
bahwa Grup akan memperoleh hak
kepemilikan atas aset tersebut pada
akhir masa sewa, maka aset sewaan
disusutkan sepanjang estimasi umur
manfaat aset atau masa sewa, mana
yang lebih pendek.

Capitalized
leased
assets
are
depreciated over the estimated useful
life of the assets except if there is no
reasonable certainty that the Group will
obtain ownership by the end of the
lease term, in which case the lease
assets are depreciated over the shorter
of the estimated useful life of the assets
and the lease term.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi


diakui sebagai beban dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan dasar garis lurus (straight-line
basis) selama masa sewa.

Operating
lease
payments
are
recognized as an expense in the
consolidated
statements
of
comprehensive income on a straightline basis over the lease term.

- 25 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

2.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Perlakuan Akuntansi sebagai lessor

2.

Sewa
dimana
Grup
tetap
mempertahankan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan
kepemilikan
suatu
aset
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Biaya langsung awal yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan
negosiasi dan pengaturan sewa operasi
ditambahkan ke nilai tercatat aset
sewaan dan diakui ke laba rugi
konsolidasian tahun berjalan selama
masa sewa sesuai dengan dasar
pengakuan pendapatan sewa.
l.

Leases where the Group retains


substantially all the risks and benefits
of ownership of the asset are classified
as operating leases. Initial direct costs
incurred in negotiating an operating
lease are added to the carrying amount
of the leased assets and recognized
over the lease term on the same basis
as rental income.

Distribusi Dividen

l.

Distribusi dividen kepada pemegang saham


Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan
keuangan konsolidasian dalam periode saat
dividen tersebut disetujui oleh pemegang
saham Grup.
m.

Accounting Treatment as Lessors

Dividend Distribution
Dividend distribution to the Groups
shareholders is recognized as a liability in
the consolidated financial statements in the
period in which the dividends are approved
by the Groups shareholders.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

m.

Impairment of Non-Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan


tahunan, Perusahaan dan entitas anak
menelaah apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji
tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan
(atas aset tak berwujud dengan umur
manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud
yang belum digunakan, atau goodwill yang
diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis),
maka Grup membuat estimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual


reporting period whether there is an
indication that an asset may be impaired. If
any such indication exists, or when annual
impairment testing for an asset is required,
the Group makes an estimate of the assets
recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk


aset individual adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar aset atau Unit
Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk
menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk
yang secara signifikan independen dari aset
atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat
aset
lebih
besar
daripada
nilai
terpulihkannya,
maka
aset
tersebut
dinyatakan mengalami penurunan nilai dan
nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi
sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan
nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui
pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian sebagai Rugi penurunan
nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi
arus kas masa depan bersih didiskontokan
ke nilai kini dengan menggunakan tingkat
diskonto sebelum pajak yang mencerminkan
penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan
risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual,
transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika
tersedia.

An assets recoverable amount is the higher


of an assets or cash generating units
(CGUs) fair value less costs to sell and its
value in use, and is determined for an
individual asset, unless the asset does not
generate cash inflows that are largely
independent of those from other assets or
group of assets. Where the carrying amount
of an asset exceeds its recoverable amount,
the asset is considered impaired and is
written down to its recoverable amount.
Impairment losses of continuing operations
are recognized in the consolidated
statements of comprehensive income as
impairment losses. In assessing the value
in use, the estimated net future cash flows
are discounted to their present value using a
pre-tax discount rate that reflects current
market assessments of the time value of
money and the risks specific to the asset. In
determining fair value less costs to sell,
recent market transactions are taken into
account, if available.

- 26 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

n.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup


menggunakan model penilaian yang sesuai
untuk menentukan nilai wajar aset.
Perhitungan-perhitungan ini harus didukung
oleh metode penilaian tertentu (valuation
multiples) atau indikator nilai wajar lain yang
tersedia.

If no such transactions can be identified, an


appropriate valuation model is used to
determine the fair value of the assets. These
calculations are corroborated by valuation
multiples or other available fair value
indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang


berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai
dengan kategori biaya yang konsisten
dengan fungsi dari aset yang diturunkan
nilainya.

Impairment losses of continuing operations,


if any, are recognized in the consolidated
statements of comprehensive income under
expense categories that are consistent with
the functions of the impaired assets.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap


periode
pelaporan
tahunan
untuk
mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai aset yang telah diakui
dalam periode sebelumnya mungkin tidak
ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika
indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup
mengestimasi jumlah terpulihkan aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang
diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan
hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini,
jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi
sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat,
neto setelah penyusutan, seandainya tidak
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui
untuk aset tersebut pada tahun-tahun
sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan
nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai
sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual


reporting period as to whether there is any
indication
that
previously
recognized
impairment losses recognized for an asset
may no longer exist or may have decreased.
If such indication exists, the recoverable
amount
is
estimated.
A
previously
recognized impairment loss for an asset is
reversed only if there has been a change in
the assumptions used to determine the
assets recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is the
case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The
reversal is limited so that the carrying
amount of the assets does not exceed its
recoverable amount, nor exceed the carrying
amount that would have been determined,
net of depreciation, had no impairment loss
been recognized for the asset in prior years.
Reversal of an impairment loss is recognized
in
the
consolidated
statements
of
comprehensive income. After such a
reversal, the depreciation charge on the said
asset is adjusted in future periods to allocate
the assets revised carrying amount, less any
residual value, on a systematic basis over its
remaining useful life.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

n.

Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan


manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup
dan jumlahnya dapat diukur secara andal.
Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi
sebelum pendapatan diakui.

Revenue is recognized to the extent that it is


probable that the economic benefits will flow
to the Group and the revenue can be reliably
measured. The following specific recognition
criteria must also be met before revenue is
recognized.

Pendapatan atas penjualan dalam negeri


diakui pada saat barang diserahkan kepada
pelanggan. Pendapatan atas penjualan
ekspor diakui sesuai dengan syarat
penjualan (f.o.b. shipping point).

Revenue from domestic sales is recognized


when the goods are delivered to the
customers. Revenue from export sales is
recognized when the goods are shipped
(f.o.b. shipping point), in accordance with the
terms of sale.

- 27 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

o.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pendapatan diukur dengan nilai wajar


imbalan yang diterima atau dapat diterima
dari penjualan barang dan jasa dalam
kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan
disajikan bersih setelah dikurangkan dengan
Pajak Pertambahan Nilai, pengembalian,
rabat dan diskon dan setelah eliminasi
penjualan intra Grup.

Revenue is measured as the fair value of the


consideration received or receivable for the
sale of goods and services in the ordinary
course of the Groups activities. Revenue is
shown net of value-added tax, returns,
rebates and discounts and after eliminating
sales within the Group.

Pendapatan bunga dan beban bunga dari


instrumen keuangan diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian secara
akrual menggunakan metode suku bunga
efektif.

Interest income and interest expense for all


financial instruments are recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income on accrual basis using the effective
interest rate method.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual


basis).

Expenses are recognized when incurred


(accrual basis).

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat


diatribusikan secara langsung terhadap
perolehan
atau
penerbitan
instrumen
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi diamortisasi
sepanjang umur instrumen keuangan
menggunakan metode suku bunga efektif
dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan
bunga untuk biaya transaksi terkait aset
keuangan, dan sebagai bagian dari beban
bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas
keuangan.

Transaction costs incurred that are directly


attributable to acquisition or issuance of a
financial instrument that is not classified at
FVPL are amortized over the term of the
financial instruments using the effective
interest rate method and recorded as part of
interest income for transaction costs related
to financial asset or interest expense for
transaction costs related to financial
liabilities.

Biaya Pinjaman

o.

Borrowing Costs

Biaya pinjaman merupakan bunga dan


selisih kurs pinjaman yang diterima dalam
mata uang asing dan biaya lainnya
(amortisasi diskonto/premi dari pinjaman
diterima) yang terjadi sehubungan dengan
peminjaman dana.

Borrowing costs are interest and exchange


difference on foreign currency denominated
borrowings and other costs (amortization of
discounts/premiums on borrowings, etc.)
incurred in connection with the borrowing of
funds.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan


secara
langsung
dengan
perolehan,
konstruksi,
atau
pembuatan
aset
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya
pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada
saat terjadinya.

Borrowing costs
which are
directly
attributable to the acquisition, construction,
or production of qualifying assets are
capitalized as part of the acquisition cost of
the qualifying assets. Other borrowing costs
are recognized as expense in the period in
which they are incurred.

Jika Grup meminjam dana secara khusus


untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian,
maka entitas menentukan jumlah biaya
pinjaman yang layak dikapitalisasikan
sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi
selama tahun berjalan dikurangi penghasilan
investasi atas investasi sementara dari
pinjaman tersebut.

To the extent that the Group borrows funds


specifically for the purpose of obtaining a
qualifying asset, the entity determines the
amount of borrowing costs eligible for
capitalization as the actual borrowing costs
incurred on that borrowing during the year
less any investment income on the
temporary investment of those borrowings.

Jika pengembangan aktif atas aset


kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan
kapitalisasi biaya pinjaman selama periode
yang diperpanjang tersebut.

The Group suspends capitalization of


borrowing costs during extended periods in
which it suspends active development of a
qualifying asset.

- 28 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat


selesainya secara subtansi seluruh aktivitas
yang diperlukan untuk mempersiapkan aset
kualifikasian agar dapat digunakan atau
dijual sesuai dengan maksudnya.
p.

q.

The Group ceases capitalizing borrowing


costs when substantially all the activities
necessary to prepare the qualifying asset for
its intended use or sale are complete.

Imbalan Kerja

p.

Employee Benefits

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

Short-term employee benefits liability

Imbalan kerja jangka pendek merupakan


upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan
kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah
yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian
setelah dikurangi dengan jumlah yang telah
dibayar dan sebagai beban pada laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Short-term employee benefits are in the


form of wages, salaries, and social security
contribution
(Jamsostek).
Short-term
employee benefits are recognized at its
undiscounted amount as a liability after
deducting any amount already paid in the
consolidated statements of financial position
and as an expense in the consolidated
statements of comprehensive income.

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

Post-employment benefits liability

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang


merupakan imbalan pasca-kerja manfaat
pasti yang dibentuk tanpa pendanaan
khusus dan didasarkan pada masa kerja dan
jumlah penghasilan karyawan saat pensiun.
Metode penilaian aktuarial yang digunakan
untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan
pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban
jasa lalu adalah metode Projected Unit
Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban
jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan,
dan dampak kurtailmen atau penyelesaian
(jika ada) diakui pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Beban jasa lalu yang belum menjadi hak
karyawan dan keuntungan atau kerugian
aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau
perubahan asumsi aktuarial yang melebihi
batas koridor atau lebih besar daripada 10%
dari nilai wajar aset program atau 10% dari
nilai kini imbalan pasti dibebankan atau
dikreditkan ke komponen laba rugi selama
jangka waktu rata-rata sisa masa kerja
karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi
hak karyawan (vested).

Long-term employment benefits liability


repesents
post-employment
benefits,
unfunded defined-benefit plans which
amounts are determined based on years of
service and salaries of the employees at the
time of pension. The actuarial valuation
method used to determine the present value
of defined-benefit liability, related current
service costs, and past service costs is the
Projected Unit Credit. Current service costs,
interest costs, vested past service costs, and
effects of curtailments and settlements
(if any) are charged directly to current
operations. Past service costs which are not
yet vested and actuarial gains and losses
arising from experience adjustments and
changes in actuarial assumptions in excess
of the corridor or greater of 10% of the fair
value of plan assets or 10% of the present
value of the defined benefit obligation are
charged or credited to profit or loss over the
employees expected average remaining
working lives, until the benefits become
vested.

Pajak Penghasilan

q.

Income Tax

Pajak Penghasilan Final

Final Income Tax

Sesuai dengan perundangan perpajakan,


pendapatan yang telah dikenakan pajak
penghasilan final tidak lagi dilaporkan
sebagai pendapatan kena pajak, dan semua
beban sehubungan dengan pendapatan
yang telah dikenakan pajak penghasilan final
tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik
pendapatan maupun beban tersebut dipakai
dalam perhitungan laba rugi menurut
akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat
perbedaan temporer sehingga tidak diakui
adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.

In accordance with the tax laws and


regulations, income subject to final income
tax is not to be reported as taxable income
and all expenses related to income subject
to final income tax are not deductible.
However, such income and expenses are
included in the profit and loss calculation for
accounting purposes. Accordingly, no
temporary difference, deferred tax asset and
liability are recognized.

- 29 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Beban pajak atas pendapatan yang


dikenakan pajak penghasilan final diakui
secara
proporsional
dengan
jumlah
pendapatan menurut akuntansi yang diakui
pada tahun berjalan.

The current tax expense on income subject


to final income tax is recognized in
proportion to the total income recognized
during the year for accounting purposes.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final


terutang dengan jumlah yang dibebankan
sebagai pajak kini pada perhitungan laba
rugi konsolidasian diakui sebagai pajak
dibayar dimuka atau pajak yang masih harus
dibayar.

The difference between the amount of final


income tax payable and the amount charged
as current tax in the consolidated statements
of comprehensive income is recognized
either as prepaid taxes or taxes payable,
accordingly.

Pajak Penghasilan Tidak Final

Nonfinal Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan


laba kena pajak dalam tahun yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif
pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on


the taxable income for the year computed
using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui


atas konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aset dan liabilitas menurut laporan keuangan
dengan dasar pengenaan pajak aset dan
liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui
untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat
dikompensasikan,
sepanjang
besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa
datang.

Deferred tax assets and liabilities are


recognized for the future tax consequences
attributable to the differences between the
financial statements carrying amounts of
existing assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities
are recognized for all taxable temporary
differences and deferred tax assets are
recognized
for
deductible
temporary
differences to the extent that it is probable
that taxable income will be available in
future periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.

Pajak
tangguhan
diukur
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada
tanggal
laporan
posisi
keuangan.
Pajak
tangguhan
dibebankan
atau
dikreditkan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, kecuali pajak
tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan
langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates


that have been enacted or substantively
enacted at the consolidated statements of
financial position date. Deferred tax is
charged or credited in the consolidated
statements of comprehensive income,
except when it relates to items charged or
credited directly to equity, in which case the
deferred tax is also charged or credited
directly to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan


di laporan posisi keuangan konsolidasian,
kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan
untuk entitas yang berbeda, atas dasar
kompensasi sesuai dengan penyajian aset
dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset


in the consolidated statements of financial
position, except if these are for different legal
entities, in the same manner the current tax
assets and liabilities are presented.

Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika


hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding
diajukan oleh Grup, ketika hasil banding
ditentukan.

Amendments to tax obligations are recorded


when an assessment is received or, if
appealed against by the Group, when the
result of the appeal is determined.

- 30 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

r.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Laba per Saham

r.

Laba per saham dihitung dengan membagi


laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun
yang
bersangkutan,
setelah
memperhitungkan efek retroaktif pembagian
saham bonus.
s.

Earnings per Share


Earnings per share are computed by dividing
net income attribute to owners of the
Company by the weighted average number
of shares outstanding during the year, after
considering the retroactive effect of bonus
issue.

Informasi Segmen

s.

Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan


kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan konsolidasian.

Segment information is prepared using the


accounting policies adopted for preparing
and presenting the consolidated financial
statements.

Segmen operasi berdasarkan laporan


internal komponen-komponen Grup yang
secara berkala dilaporkan kepada pengambil
keputusan operasional dalam rangka alokasi
sumber daya ke dalam segmen dan
penilaian kinerja Grup.

Operating segments are identified on the


basis of internal reports about components
of the Group that are regularly reviewed by
the chief operating decision maker in order
to allocate resources to the segments and to
assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen


dari entitas:

An operating segment is a component of an


entity:

a)

Yang terlibat dalam aktivitas bisnis


untuk memperoleh pendapatan dan
menimbulkan
beban
(termasuk
pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);

a)

That engages in business activities


which it may earn revenue and incur
expenses (including revenue and
expenses relating to the transaction
with other components of the same
entity);

b)

Hasil operasinya dikaji ulang secara


reguler oleh pengambil keputusan
operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan

b)

Whose operating results are reviewed


regularly by the entitys chief operating
decision maker to make decision about
resources to be allocated to the
segments and assess its performance;
and

c)

Tersedia informasi
dapat dipisahkan.

c)

For which discrete financial information


is available.

keuangan

yang

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil


keputusan operasional untuk tujuan alokasi
sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih
difokuskan pada kategori masing-masing
produk, yang mana serupa dengan segmen
usaha yang dilaporkan pada periode-periode
terdahulu. Informasi yang dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional untuk
tujuan alokasi sumber daya dan penilaian
kinerjanya lebih difokuskan pada kategori
masing-masing produk, yang mana serupa
dengan segmen usaha yang dilaporkan pada
periode-periode terdahulu.

Information reported to the chief operating


decision maker for the purpose of resources
allocation
and
assessment
of
its
performance is more specifically focused on
the category of each product, which is similar
to the business segment information
reported in the prior period.

- 31 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

t.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Provisi

t.

Provisi diakui jika Grup mempunyai


kewajiban kini (hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang
memungkinkan Grup harus menyelesaikan
kewajiban tersebut dan estimasi yang andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat
dibuat.
u.

Provisions are recognized when the Group


has present obligation (legal or constructive)
as a result of a past event, it is probable that
the Group will be required to settle the
obligation, and a reliable estimate can be
made of the amount of the obligation.

Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan

u.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah


periode pelaporan yang menyediakan
tambahan
informasi
mengenai
posisi
keuangan konsolidasian Grup pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian
(peristiwa penyesuai), jika ada, telah
tercermin
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.
Peristiwa-peristiwa
yang
terjadi setelah periode pelaporan yang tidak
memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah
diungkapkan dalam laporan keuangan
konsolidasian.
3.

Penggunaan Pertimbangan,
Asumsi Manajemen

Estimasi

Provisions

Events After the Reporting Date


Post year-end events that provide additional
information
about
the
consolidated
statements of financial position at the
reporting date (adjusting events), if any, are
reflected in the consolidated financial
statements. Post year-end events that are
not adjusting events are disclosed in the
notes to consolidated financial statements
when material.

dan

3.

Management Use of Judgments, Estimates and


Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup,


seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada
laporan keuangan konsolidasian, manajemen
harus membuat pertimbangan, estimasi, dan
asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang
tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi
dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman
historis dan faktor lain yang dipertimbangkan
relevan.

In the application of the Groups accounting


policies, which are described in Note 2 to the
consolidated financial statements, management is
required to make judgments, estimates, and
assumptions about the carrying amounts of assets
and liabilities that are not readily apparent from
other sources. The estimates and assumptions
are based on historical experience and other
factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan


berikut telah mencakup ikhtisar pertimbangan,
estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, yang berdampak terhadap jumlahjumlah yang dilaporkan serta pengungkapan
dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following


disclosures include a summary of the significant
judgments, estimates and assumptions made,
which affected the total reported amounts and
disclosures in the consolidated financial
statements.

Pertimbangan

Judgments

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh


manajemen dalam proses implementasi kebijakan
akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling
signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan:

The following judgments are made by


management in the process of applying the
Groups accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in
the consolidated financial statements:

a.

a.

Mata Uang Fungsional


Dalam
proses
penerapan
kebijakan
akuntansi Grup, manajemen telah membuat
pertimbangan untuk menentukan mata uang
fungsional Perusahaan dan entitas anak.

Functional Currency
In the process of applying the Groups
accounting policies, management has made
judgment on the determination of functional
currency of the Company and its
subsidiaries.

- 32 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Mata uang fungsional Perusahaan dan


entitas anak adalah mata uang lingkungan
ekonomi utama dimana masing-masing
entitas beroperasi.
Mata uang tersebut
adalah yang paling mempengaruhi harga jual
barang dan jasa, dan mata uang dari negara
yang kekuatan persaingan dan peraturannya
sebagian besar menentukan harga jual
barang dan jasa entitas, dan merupakan
mata uang yang mana dana dari aktivitas
pendanaan dihasilkan.
b.

The functional currency of the Company and


its subsidiaries is the currency of the primary
economic environment in which each of
them operates. It is the currency, among
others, that mainly influences sales prices for
goods and services, and of the country
whose competitive forces and regulations
mainly determine the sales prices of its
goods and services, and the currency in
which funds from financing activities are
generated.

Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas


Keuangan

b.

Grup menentukan klasifikasi aset dan


liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan pertimbangan
apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi
definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55
(Revisi 2006). Dengan demikian, aset
keuangan dan liabilitas keuangan dicatat
sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup
seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2g.
c.

Penyisihan Kerugian
Pinjaman dan Piutang

Penurunan

Classification of Financial
Financial Liabilities

Assets

and

The Group determines the classifications of


certain assets and liabilities as financial
assets and liabilities by judging if they meet
the definition set forth in PSAK No. 55.
Accordingly, the financial assets and
liabilities are accounted for in accordance
with the Groups accounting policies
disclosed in Note 2g.

Nilai

c.

Allowance for Impairment of Loans and


Receivables

Penyisihan
kerugian
penurunan
nilai
pinjaman dan piutang dipelihara pada jumlah
yang menurut manajemen adalah memadai
untuk
menutup
kemungkinan
tidak
tertagihnya
pinjaman
dan
piutang.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan
Grup secara spesifik menelaah apakah telah
terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset
keuangan telah mengalami penurunan nilai
(tidak tertagih).

Allowance for impairment of loans and


receivables is maintained at an amount
sufficient, based on management, to cover
possible losses from uncollectible loans and
receivables.
On
every
consolidated
statement of financial position date, the
Group specifically assesses whether there is
objective evidence that an asset is impaired
(uncollectible).

Jumlah penyisihan yang dibentuk adalah


berdasarkan pengalaman penagihan masa
lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin
mempengaruhi kolektibilitas, antara lain
kemungkinan kesulitan likuiditas atau
kesulitan keuangan yang signifikan yang
dialami oleh debitur atau penundaan
pembayaran yang signifikan.

Allowance is based on historical collection


performance and other factors which might
influence collectability such as liquidity
matter and other financial difficulties suffered
by debtors or significant delay in payment.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai,


maka saat dan besaran jumlah yang dapat
ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman
kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun
yang diidentifikasi secara spesifik telah
mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman
dan piutang dihapusbukukan berdasarkan
keputusan
manajemen
bahwa
aset
keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau
direalisasi meskipun segala cara dan
tindakan telah dilaksanakan.

If there is objective evidence of impairment,


timing and collectible amounts are estimated
based on historical loss data. Allowance for
impairment is provided on accounts
specifically identified as impaired. Loans and
receivables written off are based on
managements decisions that the financial
assets are uncollectible or cannot be
realized in whatsoever actions will be taken.

- 33 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Suatu evaluasi atas utang dan piutang, yang


bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah
penyisihan yang harus dibentuk dilakukan
secara berkala sepanjang tahun. Oleh
karena itu, saat dan besaran jumlah
penyisihan
kerugian
penurunan
nilai
(penyisihan penurunan nilai) yang tercatat
pada setiap periode dapat berbeda
tergantung pada pertimbangan dan estimasi
yang digunakan.

Evaluation on loans and receivables to


identify total allowance that should be
provided is performed periodically during the
year. Therefore, timing and amount of
allowance for impairment recorded at each
period might differ based on the judgments
and estimates that have been used.

Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang


Perusahaan tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 sebagai berikut:

The carrying value of the Groups loans and


receivables as of December 31, 2013 and
2012 are as follows:
2013

d.

2012

Kas dan setara kas


Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
- Pihak ketiga
Uang jaminan

1.860.492.328.823

1.339.570.311.638

2.049.772.304.055
746.406.242.118
16.967.687.340

1.547.147.535.022
488.181.729.372
16.017.323.669

1.278.501.423

1.267.301.423

Jumlah Pinjaman Diberikan dan Piutang

4.674.917.063.759

3.392.184.201.124

Komitmen Sewa

d.

Cash and cash equivalents


Trade accounts receivable
Related party
Third parties
Other accounts receivable
- Third parties
Guarantee deposits
Total Loans and Receivables

Lease Commitments

Komitmen sewa operasi Grup sebagai


lessee

Operating lease commitments - Group as


lessee

Grup telah menandatangani sejumlah


perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan
bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi
karena Grup tidak menanggung secara
signifikan seluruh risiko dan manfaat dari
kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various lease


agreements for commercial spaces. The
Group has determined that those are
operating leases since the Group does not
bear substantially all the significant risks and
rewards of ownership of the related assets.

Komitmen sewa operasi Grup sebagai


lessor

Operating lease commitments Group as


lessor

Grup telah menandatangani sejumlah


perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan
bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi
karena Grup menanggung secara signifikan
seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan
aset-aset tersebut.

The Group has entered into various


commercial lease agreements. The Group
has determined that those are operating
leases since the Group bears substantially all
the significant risks and rewards of
ownership of the related assets.

- 34 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

e.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pajak Penghasilan

e.

Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan


untuk menentukan jumlah pajak penghasilan.
Terdapat banyak transaksi dan perhitungan
yang
mengakibatkan
ketidakpastian
penentuan jumlah pajak penghasilan. Grup
telah
membukukan
liabilitas
untuk
mengantisipasi hasil pemeriksaan pajak
berdasarkan estimasi timbulnya tambahan
pajak. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda
dengan jumlah yang sebelumnya telah
dibukukan, maka selisih tersebut akan
berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak
kini dan tangguhan dalam periode dimana
hasil pemeriksaan tersebut terjadi.

Income Taxes
Significant
judgment
is
required
in
determining the provision for income taxes.
There
are
many
transactions
and
calculations for which the ultimate tax
determination is uncertain. The Group
recognizes liabilities for anticipated tax audit
issues based on estimates of whether
additional taxes will be due. Where the final
tax outcome of these matters is different from
the amounts that were initially recorded, such
differences will have an impact on the current
and deferred income tax assets and liabilities
in the period in which such determination is
made.

Estimasi dan Asumsi

Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai estimasi ketidakpastian


di masa datang dan sumber utama estimasi
tersebut pada tanggal pelaporan yang mempunyai
risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
dalam
tahun/periode
buku
selanjutnya
diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang
tersedia saat laporan keuangan konsolidasian
disusun.

The key assumptions concerning the future and


other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial period are disclosed below. The Group
based its assumptions and estimates on
parameters available when the consolidated
financial statements were prepared.

Kondisi yang ada dan asumsi mengenai


perkembangan masa depan dapat berubah
karena perubahan situasi pasar yang berada di
luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin
dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

Existing circumstances and assumptions about


future developments may change due to market
changes on circumstances arising beyond the
control of the Group. Such changes are reflected
in the assumptions when they occur:

a.

a.

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas


Keuangan

Fair Value of Financial Assets and Financial


Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia


mensyaratkan pengukuran aset keuangan
dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai
wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan
penggunaan estimasi dan pertimbangan
akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar
yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti
obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai
tukar, suku bunga), sedangkan saat dan
besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi
berbeda karena penggunaan metode
penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards


require measurement of certain financial
assets and liabilities at fair values, and the
disclosure requires the use of estimates.
Significant component of fair value
measurement is determined based on
verifiable objective evidence (i.e. foreign
exchange, interest rate), while timing and
amount of changes in fair value might differ
due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas


keuangan diungkapkan pada Catatan 19.

The fair value of financial assets and


financial liabilities are set out in Note 19.

- 35 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

b.

c.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap

b.

Estimated Useful Lives of Property, Plant


and Equipment

Masa manfaat masing-masing aset tetap


Grup diestimasi sepanjang masa aset
tersebut
diharapkan
tersedia
untuk
digunakan. Estimasi tersebut berdasarkan
penelaahan kolektif atas usaha yang sama,
evaluasi teknis internal dan pengalaman
dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat
masing-masing aset ditinjau secara berkala
dan diperbarui jika diperkirakan berbeda dari
estimasi sebelumnya karena batas pakai,
usang baik secara teknis atau komersial,
dan pembatasan hukum atau lainnya atas
penggunaan aset. Hasil operasi di masa
depan dapat secara material terpengaruhi
oleh perubahan dalam jumlah dan waktu
pencatatan beban yang disebabkan oleh
perubahan faktor-faktor tersebut. Penurunan
estimasi masa manfaat aset tetap akan
meningkatkan beban penyusutan dan
menurunkan nilai tercatat aset tetap.

The useful life of each of the item of the


Groups property, plant and equipment are
estimated based on the period over which
the asset is expected to be available for use.
Such estimation is based on a collective
assessment of similar business, internal
technical evaluation and experience with
similar assets. The estimated useful life of
each asset is reviewed periodically and
updated if expectations differ from previous
estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence, and
legal or other limits on the use of the asset. It
is possible, however, that future results of
operations could be materially affected by
changes in the amounts and timing of
recorded expenses brought about by
changes in the factors mentioned above.
A reduction in the estimated useful life of
any item of property, plant and equipment
would increase the recorded depreciation
and decrease the carrying values of these
assets.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi


masa manfaat aset tetap selama tahun
berjalan.

There is no change in the estimated useful


lives of property, plant and equipment during
the year.

Nilai tercatat aset tetap Grup pada tanggal


31
Desember
2013
dan
2012
adalah sebesar Rp 3.114.328.724.682 dan
Rp 2.857.932.917.034 (Catatan 9).

The carrying value of property, plant and


equipment as of December 31, 2013 and
2012 amounted to Rp 3,114,328,724,682
and Rp 2,857,932,917,034, respectively
(Note 9).

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

c.

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan


apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset
tertentu. Penentuan nilai wajar aset
membutuhkan estimasi arus kas yang
diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian
berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset
tersebut. Perubahan signifikan dalam
asumsi-asumsi yang digunakan untuk
menentukan nilai wajar dapat berdampak
signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah
kerugian penurunan nilai yang terjadi
mungkin berdampak material pada hasil
operasi Grup. Nilai tercatat aset nonkeuangan Grup pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012 adalah masing-masing
sebesar
Rp
3.114.328.724.682
dan
Rp 2.857.932.917.034. Tidak terdapat
kerugian penurunan nilai atas aset tetap
yang tercatat pada laporan keuangan
konsolidasian.

Impairment of Non-Financial Assets


Impairment review is performed when certain
impairment
indicators
are
present.
Determining the fair value of assets requires
the estimation of cash flows expected to be
generated from the continued use and
ultimate disposition of such assets. Any
significant changes in the assumptions used
in determining the fair value may materially
affect the assessment of recoverable values
and any resulting impairment loss could
have a material impact on results of
operations. As of December 31, 2013 and
2012, the carrying value of these assets
amounted to Rp 3,114,328,724,682 and
Rp 2,857,932,917,034, , respectively. There
is no impairment in value of property, plant
and equipment.

- 36 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

d.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Imbalan Pasti Pasca-Kerja

d.

Penentuan cadangan dan manfaat pascakerja tergantung pada pemilihan asumsi


tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam
menghitung jumlah liabilitas dan imbalan
tersebut.
Asumsi
yang
digunakan
diungkapkan dalam Catatan 29 dan
mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan
tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang
berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan
diamortisasi sepanjang masa kerja dan
umumnya mempengaruhi beban yang diakui
dan liabilitas yang dicatat pada periode
mendatang. Walaupun Grup berpendapat
bahwa asumsi yang digunakan wajar dan
dapat diandalkan, perbedaan signifikan pada
hasil aktual atau perubahan signifikan dalam
asumsi dapat secara material mempengaruhi
jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Grup. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012, jumlah liabilitas imbalan kerja jangka
panjang sebesar Rp 370.207.884.411 dan
Rp 278.547.446.276 (Catatan 29).
e.

The determination of the obligation and longterm employee benefits is dependent on the
selection of certain assumptions used by
actuary in calculating such amounts. Those
assumptions are described in Note 29 and
include, among others, discount rate and
rate of salary increase. Actual results that
differ from the Groups assumptions are
accumulated and amortized over future
periods and therefore, generally affect the
recognized expense and recorded obligation
in such future periods. While it is believed
that the Groups assumptions are reasonable
and appropriate, significant differences in
actual
experience
or
significant
changes in assumptions may materially
affect the amount of Groups long-term
employee
benefits
liabilities.
As
of
December
31,
2013
and
2012,
long-term
employee
benefits
liability
amounted to Rp 370,207,884,411 and
Rp 278,547,446,276, respectively (Note 29).

Aset Pajak Tangguhan

e.

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua


perbedaan temporer antara nilai tercatat aset
dan liabilitas pada laporan keuangan dengan
dasar
pengenaan
pajak
jika
besar
kemungkinan bahwa jumlah laba kena pajak
akan memadai untuk dikompensasi dengan
perbedaan temporer yang dapat digunakan.
Estimasi manajemen diperlukan untuk
menentukan jumlah aset pajak tangguhan
yang
dapat
diakui,
berdasarkan
kemungkinan terjadi dan besaran laba kena
pajak di masa mendatang serta strategi
perencanaan pajak masa depan. Nilai
tercatat aset pajak tangguhan pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 ditetapkan
dalam Catatan 30.

4.

4.
2013

Bank
Pihak berelasi (Catatan 32)
PT Bank Mayora - Rupiah
- USD (Catatan 33)
Subjumlah

Deferred Tax Assets


Deferred tax assets are recognized for all
temporary differences between the financial
statements carrying amounts of existing
assets and liabilities and their respective
taxes bases to the extent that it is probable
that taxable profit will be available against
which the temporary differences can be
utilized. Significant management estimates
are required to determine the amount of
deferred tax assets that can be recognized,
based upon the likely timing and the level
of future taxable profits together with
future tax planning strategies. As of
December 31, 2013 and 2012, the carrying
amounts of deferred tax assets are set out in
Note 30.

Kas dan Setara Kas

Kas

Long-term Employee Benefits

Cash and Cash Equivalents


2012

14.820.901.152

86.791.569.500
25.074.272.613
111.865.842.113

- 37 -

4.411.069.904

58.668.509.556
58.668.509.556

Cash on hand
Cash in banks
Related party (Note 32)
PT Bank Mayora - Rupiah
- USD (Note 33)
Subtotal

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

2013

2012

Bank
Pihak ketiga
Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


PT Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank OCBC Indonesia

PT Bank ANZ Indonesia


PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ

PT Bank Mizuho Indonesia


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank DBS Indonesia


PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

PT Bank Pan Indonesia Tbk


PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Indonesia Eximbank
Subjumlah

Cash in banks
Third parties
Rupiah

33.469.428.379
7.604.188.247
5.031.313.791
1.866.646.178
1.418.550.290
1.063.611.762
173.028.377
163.330.242
151.025.063
88.432.301
19.581.423
51.049.136.053

20.628.180.202
29.906.000
1.857.871.942
1.966.080.888
669.630.786
24.113.588.617
11.213.000
62.280.533
145.576.724
10.292.712
5.332.554
718.616.257
312.394.954
211.927.128
121.675.626

148.426.516.612
105.237.400.999
70.063.820.662
26.496.589.958
235.948.324
137.388.314
11.680.841
350.609.345.710

22.121.200.111
20.423.765.830
81.237.081.194
220.464.094.586
199.690.045
109.738.641
2.301.732.597
127.638.875
4.852.309

772.340.213
772.340.213

512.824.337
33.545.730

514.296.664.089

457.069.241.734

50.864.567.923

Dolar Amerika Serikat (Catatan 33)

PT Bank ANZ Indonesia


PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank DBS Indonesia


PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ

PT Bank Pan Indonesia Tbk


PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Internasional Indonesia Tbk


Subjumlah
Euro (Catatan 33)
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Subjumlah
Jumlah Kas di bank
Deposito berjangka
Pihak berelasi (Catatan 32)
PT Bank Mayora - Rupiah
- USD (Catatan 33)
Subjumlah

PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank DBS Indonesia


PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
Subjumlah

PT Bank Central Asia Tbk


PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ

PT Bank Mizuho Indonesia


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank DBS Indonesia


PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

PT Bank Pan Indonesia Tbk


PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Indonesia Eximbank
Subtotal
U.S. Dollar (Note 33)

346.989.794.188

546.370.067

241.000.000.000
146.487.237.570
387.487.237.570

91.000.000.000
91.000.000.000

350.000.000.000
100.000.000.000
450.000.000.000

25.000.000.000
25.000.000.000
170.000.000.000
110.000.000.000
80.000.000.000
51.000.000.000
40.000.000.000
25.000.000.000

Pihak ketiga - Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


PT Standard Chartered Bank

PT Bank ANZ Indonesia


PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank DBS Indonesia


PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ

PT Bank Pan Indonesia Tbk


PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Subtotal
Euro (Note 33)
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Subtotal
Total - Cash in banks
Time deposits
Related party (Note 32)
PT Bank Mayora - Rupiah
- USD (Note 33)
Subtotal
Third parties - Rupiah

- 38 -

526.000.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank DBS Indonesia


PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
Subtotal

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

2013
Deposito berjangka
Pihak ketiga - Dolar Amerika Serikat (Catatan 33)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Permata Tbk

2012

249.874.500.000
97.512.000.000
73.367.026.012
73.134.000.000
-

72.525.000.000
14.505.000.000
77.360.000.000
96.700.000.000

493.887.526.012

261.090.000.000

Jumlah deposito berjangka

1.331.374.763.582

878.090.000.000

Jumlah

1.860.492.328.823

1.339.570.311.638

Subjumlah

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun

1,00%-8,75%

1,00%-5,75%

Rekening Koran dan deposito berjangka pada


PT Bank Mayora, pihak berelasi, dilakukan pada
tingkat suku bunga dan syarat-syarat seperti
halnya penempatan pada bank pihak ketiga
(Catatan 32).

5.

Subtotal
Total-Time deposits
Total
Interest rates per annum on time deposits

The current accounts and time deposits placed in


PT Bank Mayora, a related party, have interest
rates and terms similar to those placed with
third party banks (Note 32).

Piutang Usaha

5.
2013

Trade Accounts Receivable


2012

a. Berdasarkan Pelanggan
Pihak berelasi (Catatan 32)
PT Inbisco Niagatama Semesta

Time deposits
Third parties - U.S. Dollar (Note 33)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Permata Tbk

a. By Debtor
Related party (Note 32)
PT Inbisco Niagatama Semesta

2.049.772.304.055

1.547.147.535.022

Pihak ketiga
Pelanggan dalam negeri
Pelanggan luar negeri

39.558.911.019
707.421.204.717

11.723.839.361
476.913.391.050

Third parties
Local debtors
Foreign debtors

Jumlah - pihak ketiga


Penyisihan penurunan nilai

746.980.115.736
(573.873.618)

488.637.230.411
(455.501.039)

Total - third parties


Allowance for impairment

Bersih

746.406.242.118

488.181.729.372

Net

2.796.178.546.173

2.035.329.264.394

Jumlah

b. Berdasarkan Umur
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
1 s/d 30 hari
31 s/d 60 hari
61 s/d 90 hari
91 s/d 120 hari
Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai

Total

b. By Age
2.409.837.833.901

1.616.888.348.488

Penyisihan penurunan nilai

186.235.016.957
154.171.256.994
41.551.350.145
4.383.088.176
573.873.618
2.796.752.419.791
(573.873.618)

295.510.972.329
45.972.062.267
68.808.948.402
8.148.932.908
455.501.039
2.035.784.765.433
(455.501.039)

Jumlah - Bersih

2.796.178.546.173

2.035.329.264.394

Rupiah
Dolar Amerika Serikat (Catatan 33)
Euro (Catatan 33)

2.075.503.560.130
720.674.986.043
-

1.561.302.052.204
473.317.284.210
709.927.980

Rupiah
U.S. Dollar (Note 33)
Euro (Note 33)

Jumlah

2.796.178.546.173

2.035.329.264.394

Total

c. Berdasarkan Mata Uang

Not past due and unimpaired


Past due but not impaired
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
91 - 120 days
Past due and impaired
Allowance for impairment
Total - Net

c. By Currency

Perubahan penyisihan penurunan nilai


adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for


impairment are as follows:
2013

2012

Saldo awal tahun


Penambahan

455.501.039
118.372.579

387.936.394
67.564.645

Balance at beginning of the year


Provisions

Saldo akhir tahun

573.873.618

455.501.039

Balance at end of the year

- 39 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

6.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap


kolektibilitas
saldo
masing-masing
piutang
pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,
manajemen berpendapat bahwa penyisihan
penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha
tersebut.

Based on managements evaluation of the


collectibility of the individual receivable account as
of December 31, 2013 and 2012, they believe that
the allowance for impairment is adequate to cover
possible losses from uncollectible accounts.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak


terdapat risiko yang terkonsentrasi secara
signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Management also believes that there are no


significant concentrations of credit risk on trade
accounts receivable from third parties.

Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan


pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

No trade accounts receivable are used as


collateral for bank loans as of December 31, 2013
and 2012.

Persediaan

6.
2013

Barang jadi (Catatan 25)


Barang dalam proses (Catatan 25)
Bahan baku
Bahan pembantu
Bahan pembungkus
Barang teknik
Jumlah

7.

Inventories
2012

213.747.701.257
348.726.439.683
646.960.507.619
35.611.872.241
196.704.051.468
14.703.642.781

171.496.216.051
299.781.728.019
835.740.817.084
18.987.401.731
140.979.824.222
32.003.473.098

1.456.454.215.049

1.498.989.460.205

Finished goods (Note 25)


Work-in-process (Note 25)
Raw materials
Indirect materials
Packaging materials
Spare parts
Total

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari


persediaan tidak melebihi nilai realisasi.

Management believes that the carrying values of


inventories do not exceed the net realizable
values.

Tidak terdapat persedian yang dijadikan jaminan.

No inventories are used as collateral for bank


loans.

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko


kebakaran
dan
risiko
lainnya
kepada
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak
ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar
US$ 162.425.000 pada tanggal 31 Desember
2013, dan kepada PT Asuransi MSIG Indonesia,
pihak
ketiga,
sebesar
US$
143.421.250
pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen
berpendapat bahwa jumlah pertanggungan
asuransi adalah cukup untuk menutupi risiko
kerugian yang mungkin dialami Grup.

Inventories are insured against fire and


other possible risks with PT Asuransi Allianz
Utama
Indonesia,
a
third
party,
for
US$ 162,425,000 as of December 31, 2013 and
PT Asuransi MSIG Indonesia, a third party, for
US$ 143,421,250 as of December 31, 2012.
Management believes that the insurance
coverage is adequate to cover possible losses on
the assets insured.

Uang Muka Pembelian

7.

Akun ini terutama merupakan uang muka


pembelian bahan baku dan bahan pembungkus.

Advances for Purchase


This account mainly represents advanced
payments for purchase of raw materials and
packaging materials.

- 40 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

8.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pajak Dibayar Dimuka

8.
2013

2012

Pajak Pertambahan Nilai


Pajak penghasilan pasal 28a

193.312.649.158
43.375.986.856

271.266.201.211
69.872.503.274

Value Added Tax


Income tax article 28a

Jumlah

236.688.636.014

341.138.704.485

Total

Pada tanggal 26 Februari 2013 dan 29 April 2013,


PT Torabika Semesta dan PT Kakao Mas
Gemilang, entitas anak, menerima Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari
Direktur Jenderal Pajak masing-masing atas pajak
pertambahan
nilai
tahun
2011
sebesar
Rp 137.264.133.095 pajak penghasilan badan
tahun 2011 sebesar Rp 27.670.671.454.
9.

Prepaid Taxes

On February 26, 2013 and April 29, 2013,


PT Torabika Eka Semesta and PT Kakao Mas
Gemilang, subsidiaries, received an overpayment
tax assessment letter from the Director Jenderal
Pajak pertaining to 2011 value added tax
amounting to Rp 137,264,133,095 and 2011
corporate
income
tax
amounting
to
Rp 27,670,671,454, respectively.

Aset Tetap

9.

1 Januari 2013/
January 1, 2013
Biaya perolehan:
Tanah
188.832.758.158
Bangunan dan prasarana
632.487.324.626
Mesin dan peralatan
3.005.862.376.609
Peralatan kantor
61.102.702.329
Kendaraan
103.010.102.198
Subjumlah
Aset dalam penyelesaian

Property, Plant and Equipment

Perubahan selama tahun 2013/


Changes during 2013
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassifications

31 Desember 2013/
December 31, 2013

1.313.930.800
64.267.611.444
8.614.425.041
4.788.979.305

(736.848.298)
(33.831.563)
(6.216.120.999)

279.498.076.689
311.377.051.240
5.131.579.613
2.290.858.864

188.832.758.158
913.299.332.115
3.380.770.190.995
74.814.875.420
103.873.819.368

3.991.295.263.920

78.984.946.590

(6.986.800.860)

598.297.566.406

4.661.590.976.056

397.416.206.574

542.418.671.500
621.403.618.090

(6.986.800.860)

5.003.128.287.724 Total

Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana
103.226.618.242
Mesin dan peralatan
1.332.423.685.307
Peralatan kantor
39.723.804.408
Kendaraan
55.404.445.502

39.173.446.321
301.095.637.398
8.865.536.346
15.263.295.600

(315.251.853)
(18.716.563)
(6.042.937.666)

142.400.064.563
1.633.204.070.852
48.570.624.191
64.624.803.436

Jumlah

1.530.778.553.459

364.397.915.665

(6.376.906.082)

1.888.799.563.042 Total

Nilai Buku

2.857.932.917.034

1 Januari 2012/
January 1, 2012
Biaya perolehan:
Tanah
188.832.758.158
Bangunan dan prasarana
405.300.189.755
Mesin dan peralatan
2.169.680.866.834
Peralatan kantor
49.325.469.034
Kendaraan
84.465.835.890
Subjumlah
Aset dalam penyelesaian

2.897.605.119.671

(598.297.566.406)

341.537.311.668

Subtotal

4.388.711.470.494

Jumlah

Cost:
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment
Vehicles

Construction in progress

Accumulated depreciation:
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment
Vehicles

3.114.328.724.682 Net Book Value


Perubahan selama tahun 2012/
Changes during 2012
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassifications

31 Desember 2012/
December 31, 2012

20.544.076.532
214.645.124.435
11.075.310.223
23.009.142.524

(24.878.255.628)
(104.930.000)
(5.991.714.952)

206.643.058.339
646.414.640.968
806.853.072
1.526.838.736

188.832.758.158
632.487.324.626
3.005.862.376.609
61.102.702.329
103.010.102.198

269.273.653.714

(30.974.900.580)

855.391.391.115

3.991.295.263.920

(855.391.391.115)

397.416.206.574

Subtotal

406.523.853.756

846.283.743.933

3.304.128.973.427

1.115.557.397.647

(30.974.900.580)

4.388.711.470.494 Total

Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana
76.779.816.210
Mesin dan peralatan
1.110.367.419.430
Peralatan kantor
32.893.280.033
Kendaraan
45.681.801.325

26.446.802.032
222.916.142.252
7.219.499.053
14.870.791.736

(859.876.375)
(388.974.678)
(5.148.147.559)

103.226.618.242
1.332.423.685.307
39.723.804.408
55.404.445.502

Jumlah

1.265.722.316.998

271.453.235.073

(6.396.998.612)

1.530.778.553.459 Total

Nilai Buku

2.038.406.656.429

Jumlah

Cost:
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment
Vehicles

Construction in progress

Accumulated depreciation:
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment
Vehicles

2.857.932.917.034 Net Book Value

- 41 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Biaya penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation expense is allocated as follows:

2013

2012

Beban pokok penjualan


General and administrative (Catatan 26b)

345.656.292.774
18.741.622.891

260.631.750.354
10.821.484.719

Cost of goods sold


General and administrative (Note 26b)

Jumlah

364.397.915.665

271.453.235.073

Total

Aset dalam penyelesaian terutama merupakan


bangunan dan mesin dalam pengerjaan oleh
Perusahaan dan PT Torabika Eka Semesta. Pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tingkat
penyelesaian aset ini masing-masing sudah
mencapai 73% dan 80%.

Construction in progress pertains to building


and machinery in progress of the Company and
PT Torabika Eka Semesta. As of December 31,
2013 and 2012, the percentage of completion of
these assets is approximately 73% and 80%,
respectively.

Penambahan aset tetap untuk tahun 2013 dan


2012 tidak dilakukan dalam satu kali atau tidak
dalam suatu rangkaian transaksi sehingga bukan
merupakan transaksi material sebagaimana yang
dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK
No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan
LK
No.
Kep-614/BL/2011
tanggal
28 Nopember 2011 tentang Transaksi Material
dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

In 2013 and 2012, additions in property and


equipment were not done in a single transaction
or not within series of transactions. Accordingly,
these are not material transactions based on
Bapepam-LK Regulation No. IX.E.2 and
Chairman
of
the
Bapepam-LK
Decision
No. Kep-614/BL/2011 dated November 28, 2011
about Material Transactions and Changes in Main
Business Activities.

Pengurangan selama tahun 2013 dan 2012


merupakan penjualan aset tetap dengan perincian
sebagai berikut:

Deductions in 2013 and 2012 pertain to


the sale of certain property, plant and equipment
with details as follows:

2013

2012

Harga jual
Nilai buku

3.541.910.809
609.894.778

28.458.711.311
24.577.901.969

Keuntungan atas penjualan

2.932.016.031

3.880.809.342

Sales price
Net book value
Gain on sale

Grup memiliki beberapa bidang tanah yang


terletak di Bekasi, Tangerang, Deli Serdang
(Sumatera Utara) dan Sidoarjo (Jawa Timur)
dengan hak legal berupa Hak Milik dan Hak Guna
Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 tahun
dan 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun
2012 dan 2034. Perusahaan telah memperbaharui
HGB yang jatuh tempo tahun 2012 tersebut untuk
jangka waktu 20 tahun, sesuai dengan Surat
Keputusan Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia tanggal 18 Januari 2013.

The Group owns several parcels of land located in


Bekasi, Tangerang, Deli Serdang (North
Sumatera) and Sidoarjo (East Java), with Building
Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) and
Ownership Rights (Hak Milik) for periods of 20 and
30 years, respectively, until 2012 and 2034,
respectively. The Company has renewed the
Building Use Rights (HGB) for another period of
20 based on the letter from Baban Pertanahan
Nasional
of
Republic
Indonesia
dated
January 18, 2013.

Pada tahun 2013 dan 2012, biaya pinjaman yang


dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian sebesar
Rp 17.805.673.333 dan Rp 33.069.006.578
(Catatan 16, 17 dan 36).

In 2013 and 2012, borrowing cost capitalized to


construction
in
progress
amounted
to
Rp 17,805,673,333 and Rp 33,069,006,578,
respectively (Notes 16, 17 and 36).

- 42 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

10.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan


terhadap resiko kebakaran, pencurian dan resiko
lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama
Indonesia dan PT AIG Insurance Indonesia, pihak
ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar
US$ 393.924.388 dan Rp 52.382.900.000 pada
tanggal 31 Desember 2013 sedangkan pada
tanggal 31 Desember 2012 Perusahaan
mengasuransikan nya kepada PT Asuransi MSIG
Indonesia dan PT Chartis Insurance Indonesia,
pihak ketiga sebesar US$ 298.924.388 dan
Rp 62.250.100.000. Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.

Property, plant and equipment, except for land,


are insured against fire, theft and other possible
risks with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia
and PT AIG Insurance Indonesia, third parties, for
US$ 393,924,388 and Rp 52,382,900,000,
respectively, as of December 31, 2013 and to
PT Asuransi MSIG Indonesia and PT Chartis
Insurance
Indonesia,
third
parties,
for
US$ 298,924,388 and Rp 62,250,100,000 as of
December 31, 2012. Management believes that
the insurance coverage is adequate to cover
possible losses on the assets insured.

Tidak terdapat aset tetap yang dijadikan jaminan


untuk utang bank.

No property, plant and equipment are used as


collateral for bank loans.

Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak


terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Groups management believes that there is


no impairment in values of the aforementioned
property,
plant
and
equipment
as
of
December 31, 2013 and 2012.

Pada 31 Desember 2013 dan 2012, Mayora Group


memiliki aset tetap yang telah didepresiasi
sepenuhnya tetapi masih digunakan dengan
nominal sebesar Rp 756.198.262.139 dan
Rp 595.356.021.737.

As of December 31, 2013, and 2012 the Groups


property, plant and equipment that are fully
depreciated but are still in use amounted to
Rp 756,198,262,139 and Rp 595,356,021,737,
respectively.

Nilai wajar tanah per 31 Desember 2013 dan 2012


masing-masing sebesar Rp 355.146.788.000 dan
Rp 323.654.626.000, sementara
nilai wajar
bangunan dan prasarana per 31 Desember 2013
dan
2012
masing-masing
sebesar
Rp 856.487.233.638 dan Rp 655.861.734.048.
Penilaian didasarkan pada transaksi pasar wajar
kini. Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada
harga yang tersedia di pasar.

The fair value of the land amounted to


Rp 355,146,788,000 and Rp 323,654,626,000 as
of December 31, 2013 and 2012, respectively,
while the fair value of building and improvements
amounted
to
Rp
856,487,233,638
and
Rp 655,861,734,048 as of December 31, 2013
and 2012, respectively. Valuations were made on
the basis of recent market transactions on arms
length terms. Fair value is determined by
reference to market-based evidence.

Tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai


wajar dengan nilai tercatat aset tetap selain tanah,
bangunan dan prasarana.

There is no significant difference in the fair value


and the carrying value of property, plant and
equipment other than the land, buildings and
improvements.

Uang Muka Pembelian Aset Tetap

10.

Akun ini terutama merupakan uang muka


pembelian mesin dan peralatan yang akan
digunakan untuk pabrik dan gudang baru.

Advances for Purchase of Property, Plant and


Equipment
This account mainly represents advance
payments for the purchase of machinery and
equipment to be used in new plant and
warehouses.

- 43 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

11.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Utang Bank Jangka Pendek

11.
2013

Short-term Bank Loans


2012

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk

300.000.000.000
200.000.000.000
140.000.000.000
100.000.000.000
50.000.000.000

300.000.000.000
75.000.000.000
100.000.000.000
150.000.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk

Jumlah

790.000.000.000

625.000.000.000

Total

Tingkat suku bunga per tahun

9,25%-9,75%

6,80%-9,25%

Interest rates per annum

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Diperoleh oleh Perusahaan

Obtained by The Company

Pada tanggal 21 Nopember 2008, Perusahaan


memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
dengan jumlah maksimum kredit sebesar
Rp 200.000.000.000. Pinjaman ini dapat
diperpanjang setiap tahun. Pinjaman ini dijamin
dengan negative pledge.

On November 21, 2008, the Company obtained a


working capital credit facility with maximum
loanable amount of Rp 200,000,000,000.
The term of the loan can be extended every year.
The loan agreement contains a negative pledge
clause.

Pada tahun 2013, pinjaman ini dikembalikan


dengan cara penurunan baki debet, dimana
fasilitas yang ada tetap berlaku.

In 2013, this loan was returned by reducing the


debit tray, where the facility remains valid.

Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta

Obtained by PT Torabika Eka Semesta

Pada tanggal 10 Desember 2010, PT Torabika


Eka Semesta, entitas anak, memperoleh fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) revolving dengan jumlah
maksimum kredit sebesar Rp 30.000.000.000 dan
fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) non-revolving
dengan jumlah maksimum kredit sebesar
Rp 70.000.000.000. Jumlah pinjaman yang telah
digunakan sebesar Rp 30.000.000.000 dari KMK
revolving dan dari KMK non-revolving sebesar
Rp 70.000.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo
pada tanggal 9 Desember 2013.

On December 10, 2010, PT Torabika Eka


Semesta, a subsidiary, obtained a revolving
working capital facility with maximum loanable
amount of Rp 30,000,000,000 and non-revolving
working capital facility with maximum loanable of
Rp 70,000,000,000. The loans availed from
revolving and non-revolving credit facilities
amounted
to
Rp
30,000,000,000
and
Rp 70,000,000,000, respectively. These loans
have matured on December 9, 2013.

Pada tanggal 31 Juli 2013, fasilitas kredit tersebut


di atas, diubah menjadi Kredit Modal Kerja (KMK)
transaksional.
Pinjaman
ini
sebesar
Rp 300.000.000.000 dan akan jatuh tempo pada
tanggal 9 Desember 2014. Pinjaman ini dijamin
dengan negative pledge.

On July 31, 2013, the said credit facilities have


been changed into transactional working capital
credit facilities. The loan availed amounted to
Rp 300,000,000,000 and will mature on
December 9, 2014. The loan agreement contains
a negative pledge clause.

PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ

PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ

Pada tanggal 7 Mei 2012, PT Torabika Eka


Semesta, entitas anak, memperoleh fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) mengikat dan tidak
mengikat dengan jumlah maksimum kredit
masing-masing sebesar Rp 100.000.000.000.
Pinjaman
ini
telah
diperpanjang
sampai
7 Mei 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012, saldo pinjaman masing-masing sebesar
Rp 200.000.000.000 dan Rp 75.000.000.000.

On May 7, 2012, PT Torabika Eka Semesta, a


subsidiary,
obtained
a
committed
and
uncommitted working capital credit facilities
each with maximum loanable amount of
Rp 100,000,000,000. These loan facilities have
been extended until May 7, 2014. As of
December 31, 2013 and 2012, the outstanding
balance amounted to Rp 200,000,000,000 and
Rp 75,000,000,000, respectively.

- 44 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Pada tanggal 28 Agustus 2013, PT Torabika Eka


Semesta, entitas anak, memperoleh fasilitas
Kredit
Modal
Kerja
(KMK)
sebesar
Rp 200.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember
2013 pinjaman ini telah digunakan sebesar
Rp 140.000.000.000.

On August 28, 2013, PT Torabika Eka Semesta, a


subsidiary, obtained a Working Capital Loan
(WCL) facility of Rp 200,000,000,000. As of
December 31, 2013, the loan availed from this
working capital loan facility amounted to
Rp 140,000,000,000.

PT Bank Mizuho Indonesia

PT Bank Mizuho Indonesia

Pada tanggal 8 Mei 2008, Perusahaan


memperoleh fasilitas Revolving Loan dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000
yang digunakan untuk tambahan modal kerja.

On May 8, 2008, the Company obtained a


Revolving Loan facility with maximum loanable
amount of Rp 100,000,000,000 which was used
for additional working capital.

Pada tanggal 30 April 2013, pinjaman ini


dikembalikan dengan cara penurunan baki debet
dimana fasilitas yang ada tetap berlaku sampai
dengan tanggal 22 Oktober 2014.

On April 30, 2013, this loan was returned by


reducing the debit tray where the facility is still
valid until October 22, 2014.

Pada tanggal 13 Nopember 2013, perusahaan


memperoleh pinjaman dari fasilitas Revolving
Loan tersebut sebesar Rp 100.000.000.000 yang
akan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2014.

On November 13, 2013, the Company availed


another loan from Revolving Loan facility
amounting to Rp 100,000,000,000 which will
mature on October 22, 2014.

PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Central Asia Tbk

Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perusahaan


memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
dengan jumlah maksimum kredit sebesar
Rp 150.000.000.000. Pada tangal 23 Juni 2011,
pinjaman ini telah digunakan seluruhnya.

On August 23, 2010, the Company obtained


a revolving working capital facility with maximum
loanable amount of Rp 150,000,000,000.
On June 23, 2011, this facility has been fully
utilized.

Pada tanggal 2 Oktober 2013, fasilitas KMK


tersebut di atas ditambah menjadi maksimum
kredit sebesar Rp 400.000.000.000.

On October 2, 2013, the maximum loanable


amount has increased to Rp 400,000,000,000.

Pada 2013 dan 2012 saldo pinjaman masingmasing sebesar Rp 50.000.000.000 dan
Rp 150.000.000.000 dan akan jatuh tempo pada
tanggal 23 Agustus 2014.

In 2013 and 2012, loan availed from this facility


amounted
to
Rp
50,000,000,000
and
Rp 150,000,000,000, respectively, which will
mature on August 24, 2014.

Grup diwajibkan untuk memenuhi beberapa syarat


perjanjian pinjaman, diantaranya pembatasan
Perusahaan dan entitas anak untuk melakukan
likuidasi,
penggabungan
usaha,
atau
perolehan
entitas
anak,
menjual
atau
menyewagunausahakan aset selain dalam kondisi
normal usaha, melakukan perubahan signifikan
dalam
susunan
pemegang
saham
dan
memberikan pinjaman.

The Group is required to fulfill certain loan


covenants, among others, restrict them to conduct
liquidation, merger or acquisition, sell or lease
assets in the abnormal operations, make
significant
changes
in
the
Companys
management structure and grant loan and are
required to fulfill certain financial ratios.

Selain itu Grup juga diwajibkan untuk


mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

The Group is also required to maintain financial


ratios as follows:

Rasio lancar agar sama atau lebih besar dari


1x

Current ratio in order to be equal or greater


than 1x

Rasio Interest Bearing Debt terhadap Ekuitas


tidak lebih dari 2x

The ratio Interest Bearing Debt to Equity is


not more than 2x

- 45 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

12.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Perbandingan antara EBITDA ditambah


pendapatan bunga terhadap jumlah pokok
dan bunga utang tidak kurang dari 1,5x

Comparison between EBITDA plus interest


income to the amount of principal and
interest on the debt is not less than 1.5x

Grup telah memenuhi semua persyaratan rasiorasio keuangan tersebut di atas.

The Group has fulfilled all the required financial


ratios above.

Pada tahun 2013 dan 2012, jumlah beban bunga


dari utang bank jangka pendek adalah masingmasing sebesar Rp 42.428.021.601 dan
Rp 48.767.714.989 (Catatan 28).

In 2013 and 2012, total interest expense on shortterm


bank
loans
amounted
to
Rp 42,428,021,601 and Rp 48,767,714,989,
respectively (Note 28).

Utang Usaha Pihak Ketiga

12.

Trade Accounts Payable Third Parties

Merupakan utang Perusahaan dan entitas anak


untuk pembelian bahan baku dan bahan
pembantu dari pemasok pihak ketiga.

These represent the Groups payable to suppliers


in relation to the purchases of materials needed for
production.

Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:

Following are the details of trade accounts payable:


2013

a. Berdasarkan Pemasok
Pemasok dalam negeri
Pemasok luar negeri
Jumlah
b. Berdasarkan Mata Uang
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 33)
Dolar Amerika Serikat
Euro
Yuan China
Dolar Singapura
Yen Jepang
Swiss Franc
Dolar Australia
Total
Jumlah

2012

400.440.517.604
441.222.928.397

1.083.847.310.035

841.663.446.001

809.912.571.418

590.978.751.896

253.687.575.842
16.252.929.325
2.561.000.820
970.316.631
397.557.600
62.369.333
2.989.066

240.004.047.682
6.373.639.654
1.978.461.951
627.535.446
1.640.942.298
59.746.174
320.900

Foreign Currencies (Note 33)


U.S. Dollar
Euro
Chinese Yuan
Singaporean Dollar
Japanese Yen
Swiss Franc
Australian Dollar

1.083.847.310.035

841.663.446.001

Total

Analisa umur utang usaha dihitung dari


tanggal faktur adalah sebagai berikut:

Jumlah

Total
b. By Currency
Rupiah

The aging analysis of trade accounts payable from


the date of invoice is as follows:

2013
Kurang dari atau sama dengan
1 bulan
Lebih dari 1 bulan tapi kurang
dari 3 bulan
Lebih dari 3 bulan tapi kurang
dari 6 bulan
Lebih dari 6 bulan tapi kurang
dari 12 bulan
Lebih dari 12 bulan

a. By Suppliers
Local suppliers
Foreign suppliers

736.445.028.385
347.402.281.650

2012

1.062.376.862.656

835.425.672.781

16.524.617.506

1.361.378.835

3.499.425.370

265.917.371

822.153.777
624.250.726

4.610.477.014

1.083.847.310.035

841.663.446.001

- 46 -

Less than or equal to 1 month


More than 1 month but less
than 3 months
More than 3 months but less
than 6 months
More than 6 months but less
than 12 months
More than 12 months
Total

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

13.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Utang Lain-Lain - Pihak Ketiga

13.

Akun ini merupakan uang muka penjualan ekspor


dari pihak ketiga dan utang atas pembelian
barang-barang teknik dari pihak ketiga.

14.

This account represents export sales advances


which were received from third parties and
payables for purchase of technical devices from
third parties.

Utang Pajak

14.
2013
Disajikan Kembali/
As Restated
(Catatan 37/ Note 37 )

Taxes Payable

2012

Pajak final
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 29 (Catatan 30)
Pajak Pertambahan Nilai

2.068.240.620

1.690.766.689

5.163.405.319
1.292.616.281
110.361.512
127.549.681.257
5.491.536.470

5.108.630.047
344.651.763
2.904.666.969
65.440.630.801
8.733.481.483

Final tax
Income taxes
Article 21
Article 23
Article 26
Article 29 (Note 30)
Value Added Tax

Jumlah

141.675.841.459

84.222.827.752

Total

Besarnya pajak terutang Grup ditetapkan


berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan
sendiri oleh wajib pajak (self assessment).
Berdasarkan perubahan ketiga dari ketentuan
umum dan tata cara perpajakan pada tahun 2007,
batas waktu untuk pemeriksaaan atau perubahan
pajak oleh kantor pajak dikurangi dari 10 tahun
menjadi 5 tahun sejak pajak tersebut menjadi
terutang dan untuk tahun 2007 dan sebelumnya,
batas waktu tersebut akan berakhir pada tahun
fiskal 2013.

15.

Other Accounts Payable - Third Parties

The filing of tax return is based on the Groups


own calculation of tax liabilities (self assessment).
Based on the third amendment of the general
taxation provisions and procedures in 2007, the
time limit for the tax authorities to assess or
amend taxes was reduced from 10 to 5 years,
subject to certain exceptions, since the tax
became payable and for year 2007 and prior year,
the time limit will end at the latest in fiscal year
2013.

Beban Akrual

15.
2013

Accrued Expenses
2012

Iklan dan promosi


Beban bunga utang bank
Utilitas
Beban bunga obligasi
Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah
Lain-lain

155.461.427.965
31.398.154.968
27.033.338.645
9.208.333.333
2.979.166.667
11.665.986.876

148.011.095.890
23.568.588.463
26.046.258.284
9.916.666.667
5.250.000.000
4.806.897.312

Advertising and promotion


Interest on bank loans
Utilities
Interest on bonds payable
Sukuk Mudharabah income sharing
Others

Jumlah

237.746.408.454

217.599.506.616

Total

- 47 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

16.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pinjaman Bank Jangka Panjang

16.
2013

PT Bank Central Asia Tbk


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank of Tokyo Mitsubishi
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Long-term Bank Loans


2012

540.000.000.000
500.000.000.000
388.920.000.000
338.235.294.116
270.000.000.000
56.250.000.000

560.000.000.000
500.000.000.000
465.640.000.000
273.529.411.764
71.250.000.000

2.093.405.294.116

1.870.419.411.764

331.389.117.648

147.014.117.648

(2.793.908.471)

(1.961.280.014)

328.595.209.177

145.052.837.634

1.762.016.176.468

1.723.405.294.116

(6.016.098.520)

(4.431.239.495)

Bersih

1.756.000.077.948

1.718.974.054.621

Net

Tingkat bunga per tahun


Rupiah

8,75%-10,31%

5,80%-10,75%

Interest rates per annum


Rupiah

Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
Bersih
Bagian yang akan jatuh tempo lebih
dari satu tahun
Biaya transaksi yang belum diamortisasi

PT Bank Central Asia Tbk


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank of Tokyo Mitsubishi
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Total

Less current portion of long-term


bank loans
Unamortized transaction costs
Net
Long-term portion
Unamortized transaction costs

PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Central Asia Tbk

Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perusahaan


memperoleh fasilitas Investing Credit dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000.000.
Pinjaman ini dibayarkan setiap 6 bulan dan jatuh
tempo tanggal 8 Nopember 2015. Pinjaman ini
dijamin dengan negative pledge.

On August 23, 2010, the Company obtained an


Investing Credit facility with maximum credit limit
of Rp 150,000,000,000. This loan is payable
semi-annually
and
will
mature
on
November 8, 2015. The loan agreement contains
a negative pledge clause.

Pada tanggal 13 Juni 2011, Perusahaan


memperoleh fasilitas Investing Credit dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 500.000.000.000.
Pinjaman ini dibayarkan setiap 6 bulan dan jatuh
tempo tanggal 8 Juli 2018. Pinjaman ini dijamin
dengan negative pledge.

On June 13, 2011, the Company obtained another


Investing Credit facility with maximum credit limit
of Rp 500,000,000,000. This loan is payable semiannually and will mature on July 8, 2018. The loan
agreement contains a negative pledge clause.

Pokok pinjaman yang telah dibayarkan untuk


tahun 2013 dan 2012 adalah masing-masing
sebesar Rp 20.000.000.000.

In 2013 and 2012, payment of the loan principal


amounted to Rp 20,000,000,000 for each year.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo


pinjaman ini adalah sebesar Rp 540.000.000.000
dan Rp 560.000.000.000.

As of December 31, 2013 and 2012, the total


outstanding balance of these loans amounted to
Rp 540,000,000,000 and Rp 560,000,000,000,
respectively.

Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam


penyelesaian pada tahun 2013 dan 2012 adalah
sebesar nihil dan Rp 12.292.930.551 (Catatan 9
dan 36).

In 2013 and 2012, interest expense capitalized to


construction in progress amounted to nil and
Rp 12,292,930,551, respectively (Notes 9 and 36).

- 48 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Diperoleh oleh Perusahaan

Obtained by the Company

Pada tanggal 21 Nopember 2008, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus
dengan jumlah maksimum kredit sebesar
Rp 300.000.000.000. Pinjaman ini dibayarkan
setiap bulan. Pada tanggal 20 Nopember 2013
pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

On November 21, 2008, the Company obtained a


specific transaction credit facility with maximum
credit limit of Rp 300,000,000,000. This loan is
payable every month. This loan has matured on
November 20, 2013.

Pada tanggal 27 Nopember 2013, perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus
sebesar Rp 300.000.000.000. Pinjaman ini akan
jatuh tempo pada tanggal 26 Nopember 2018.

On November 27, 2013, the Company obtained a


special transaction loan facility with a loan amount
of Rp 300,000,000,000. This loan will mature on
November 26, 2018.

Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta

Obtained by PT Torabika Eka Semesta

Pada tanggal 10 Desember 2010, PT Torabika


Eka Semesta, entitas anak, memperoleh fasilitas
pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
sebesar Rp 200.000.000.000. Pinjaman ini
digunakan
untuk
membiayai
peningkatan
kapasitas produksi atau pelunasan sebagian atau
seluruh intercompany borrowing yang tidak
termasuk pembiayaan modal kerja perusahaan.
Pinjaman
ini
jatuh
tempo
tanggal
9 Desember 2015.

On December 10, 2010, PT Torabika Eka


Semesta, a subsidiary, obtained a credit facility
from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to
Rp 200,000,000,000. This loan was used to
finance the production capacity improvement and
repayment of all or part of intercompany
borrowings which did not include the Companys
working capital financing. This loan will mature on
December 9, 2015.

Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam


penyelesaian pada tahun 2013 dan 2012
adalah sebesar nihil dan Rp 4.802.777.778
(Catatan 9 dan 36).

In 2013 and 2012, interest expense capitalized to


construction in progress amounted to nil and
Rp 4,802,777,778, respectively (Notes 9 and 36).

PT Bank Mizuho Indonesia

PT Bank Mizuho Indonesia

Diperoleh oleh Perusahaan

Obtained by the Company

Pada tanggal 29 April 2011, Perusahaan


memperoleh
fasilitas
Term
Loan
dari
PT Bank Mizuho Indonesia dengan jumlah
maksimum kredit sebesar Rp 350.000.000.000
dengan jangka waktu 7 tahun. Pinjaman ini
digunakan untuk membiayai perluasan kapasitas
pabrik. Pinjaman ini dijamin dengan negative
pledge.

On April 29, 2011, the Company obtained a Term


Loan facility from PT Bank Mizuho Indonesia with
a maximum credit of Rp 350,000,000,000 with a
term of 7 years. This loan was used to finance the
extension of factory capacities. The loan
agreement contains a negative pledge clause.

Selama tahun 2013, pinjaman telah dilunasi


sebesar Rp 48.720.000.000.

In 2013, payment of the loan principal amounted


to Rp 48,720,000,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013, pokok pinjaman


tersebut telah digunakan seluruhnya oleh
Perusahaan.

As of December 31, 2013, the loan facility had


been fully utilized by the Company.

Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam


penyelesaian pada tahun 2013 dan 2012 sebesar
nihil dan Rp 6.199.271.779 (Catatan 9 dan 36).

In 2013 and 2012, interest expense capitalized to


construction
in
progress
amounted
to
nil and Rp 6,199,271,779, respectively (Notes 9
and 36).

- 49 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Diperoleh oleh PT Kakao Mas Gemilang

Obtained by PT Kakao Mas Gemilang

Pada tanggal 19 Oktober 2012, Perusahaan


memperoleh fasilitas Term Loan 5 tahun dari
PT Bank Mizuho Indonesia dengan jumlah
maksimum kredit sebesar Rp 140.000.000.000.
Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja dan
akan jatuh tempo pada 19 Oktober 2017.

On October 19, 2012, the Company obtained a 5year Term Loan facility from PT Bank Mizuho
Indonesia
with
a
maximum
credit
of
Rp 140,000,000,000. This loan was used for
working
capital
and
will
mature
on
October 19, 2017.

Pada tahun 2013, pokok pinjaman telah dilunasi


sebesar Rp 28.000.000.000.

In 2013, payment of the loan principal amounted


to Rp 28,000,000,000.

Pada tanggal 31 Desember 2013, pokok pinjaman


tersebut telah digunakan seluruhnya oleh
Perusahaan.

As of December 31, 2013, the loan facility has


been fully utilized by the Company.

PT Bank ANZ Indonesia

PT Bank ANZ Indonesia

Pada tanggal 12 Mei 2011, PT Torabika Eka


Semesta
memperoleh
fasilitas
kredit modal kerja 5 tahun dari PT Bank ANZ
Indonesia dengan jumlah maksimum kredit
sebesar Rp 300.000.000.000 yang digunakan
untuk membiayai modal kerja. Pinjaman ini
dibayarkan dengan cicilan 10 kali setiap 6 bulan
ditambah 2 tahun opsi perpanjangan. Pinjaman ini
dijamin dengan negative pledge.

On May 12, 2011, PT Torabika Eka Semesta,


obtained a 5-year working capital credit facility
from PT Bank ANZ Indonesia with a maximum
credit of Rp 300,000,000,000 which was used to
finance working capital. The loan is payable in 10
semiannual installments, with 2 years grace
period. This loan contains a negative pledge
clause.

Grup diwajibkan untuk memenuhi beberapa syarat


perjanjian pinjaman, diantaranya pembatasan
Perusahaan dan entitas anak untuk melakukan
peleburan, penggabungan usaha, atau menjual,
menyewakan, mengalihkan atau melepaskan aset
selain dalam kondisi normal usaha, dan
memberikan pinjaman. Selain itu Grup juga
diwajibkan
untuk
mempertahankan
rasio
keuangan sebagai berikut:

The Group is required to fulfill some of the


conditions of the loan agreement, including
limitations on the Group to conduct consolidation,
merger, or acquisition of subsidiaries, sell assets
other than in the normal condition, and make
loans, while the Group is also obliged to maintain
financial ratios as follows:

- Rasio EBITDA terhadap biaya bunga agar


sama dengan atau lebih besar dari 1,75x beban
bunga.

- The ratio of EBITDA to interest charges to be


equal or greater than 1.75 x interest expenses.

- Rasio utang terhadap ekuitas agar tidak lebih


dari 2x dimana utang meliputi pinjaman
berbeban bunga.

- The ratio of debt to equity in order to not more


than 2x where debt includes loans interest
expense.

Perusahaan dan entitas anak telah memenuhi


semua persyaratan rasio-rasio keuangan tersebut
di atas.

The Group has complied with all of the required


financial ratios above.

Selama tahun 2013, pokok pinjaman telah dilunasi


sebesar Rp 35.294.117.648.

In 2013, payment for the loan principal amounted


to Rp 35,294,117,648.

Pada tahun 2012, pokok pinjaman tersebut telah


digunakan seluruhnya oleh Perusahaan.

As of December 31, 2012, the loan facilities have


been fully utilized by the Company.

- 50 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

17.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pada tanggal 29 Juli 2013, PT Torabika Eka


Semesta
memperoleh
fasilitas
term-loan
Rp 300.000.000.000. Pinjaman digunakan dari
fasilitas
berjangka
ini
dan
sampai
31
Desember
2013
digunakan
sebesar
Rp 100.000.000.000.

On July 29, 2013, PT Torabika Eka Semesta


obtained a term-loan facility amounting to
Rp 300,000,000,000. Loan availed loan from this
term-loan facility and outstanding as of
December
31,
2013
amounted
to
Rp 100,000,000,000.

Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam


penyelesaian pada tahun 2013 dan 2012 adalah
sebesar nihil dan Rp 4.551.829.167 (Catatan 9
dan 36).

In 2013 and 2012, interest expense capitalized to


construction
in
progress
amounted
to
nil and Rp 4,551,829,167, respectively (Notes 9
and 36).

PT Bank of Tokyo Mitsubishi

PT Bank of Tokyo Mitsubishi

Pada tanggal 31 Januari 2013, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman Committed Longterm dari PT Bank of Tokyo Mitsubishi dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 300.000.000.000.
Pinjaman
ini
jatuh
tempo
tanggal
31 Mei 2018.

On January 31, 2013, the Company obtained a


Long-term Committed loan facility from PT Bank of
Tokyo Mitsubishi with the maximum credit of
Rp 300,000,000,000. This loan will mature on
May 31, 2018.

Selama tahun 2013 pokok pinjaman telah dilunasi


sebesar Rp 30.000.000.000.

In 2013, payment for the loan principal amounted


to Rp 30,000,000,000.

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

PT Bank Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Pada tanggal 17 Juli 2012, Perusahaan


memperoleh fasilitas mengikat jangka panjang
non revolving 5 tahun dari PT Bank Sumitomo
Mitsui Indonesia sebesar Rp 75.000.000.000.
Pinjaman ini dibayarkan dalam 20 kali cicilan tetap
3 bulanan.

On July 17, 2012, the Company obtained a 5-year


non revolving long-term committed facility from
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia amounting to
Rp 75,000,000,000. This loan is payable in 20
equal quarterly installments.

Selama tahun 2013, pokok pinjaman telah dilunasi


sebesar Rp 15.000.000.000.

In 2013, payment for the loan principal amounted


to Rp 15,000,000,000.

Pada tahun 2013 dan 2012, jumlah beban bunga


dari utang bank jangka panjang masing-masing
sebesar
Rp
162.586.855.962
dan
Rp 124.981.768.736 (Catatan 28).

In 2013 and 2012, total interest expense on longterm


bank
loans
amounted
to
Rp 162,586,855,962 and Rp 124,981,768,736,
respectively (Note 28).

Utang Obligasi

17.
2013

Bonds Payable
2012

Nilai nominal
Obligasi Mayora Indah IV Tahun 2012
Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008
Biaya emisi yang belum diamortisasi

750.000.000.000
(1.662.180.298)

750.000.000.000
100.000.000.000
(2.242.838.333)

Nominal value
Obligasi Mayora Indah IV Tahun 2012
Mayora Indah III Year 2008 Bonds
Unamortized bonds issuance costs

Bersih

748.337.819.702

847.757.161.667

Net

Amortisasi biaya emisi obligasi pada tahun


2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar
Rp
580.658.035
dan
Rp
801.563.434
(Catatan 26b).

Amortization of bonds issuance costs amounted to


Rp 580,658,035 and Rp 801,563,434 in 2013 and
2012, respectively (Note 26b).

- 51 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

18.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008

Mayora Indah III Year 2008 Bonds

Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan


menerbitkan
obligasi
Rupiah
senilai
Rp 100.000.000.000 dengan tingkat suku bunga
tetap sebesar 13,75% per tahun atau sama
dengan Rp 13.750.000.000 per tahun yang
dibayarkan secara triwulanan. Obligasi ini tidak
dijamin dengan agunan khusus dan jatuh tempo
pada tanggal 5 Juni 2013. Seluruh obligasi dijual
sebesar harga nominal dan tercatat di Bursa Efek
Indonesia dengan PT Bank Bukopin Tbk sebagai
wali amanat.

On May 28, 2008, the Company issued Rupiah


bonds amounting to Rp 100,000,000,000 with
fixed interest rate of 13.75% per annum or
equivalent to Rp 13,750,000,000 and payable
quarterly. The bonds are unsecured and have
matured on June 5, 2013. All of the bonds were
sold at nominal value and were listed at Indonesia
Stock Exchange with PT Bank Bukopin Tbk as the
trustee.

Untuk pelunasan pokok dan bunga obligasi di


atas, Perusahaan tidak disyaratkan untuk
membentuk dana cadangan.

The Company is not required to establish a


sinking fund for the payment of the principal
amount and interest of the bonds.

Obligasi Mayora Indah III ini telah dilunasi


seluruhnya pada saat jatuh tempo tanggal
5 Juni 2013.

Mayora Indah III bond was fully paid on


June 5, 2013.

Obligasi Mayora Indah IV Tahun 2012

Mayora Indah IV Year 2012 Bonds

Pada tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan


menerbitkan
obligasi
Rupiah
senilai
Rp 750.000.000.000 dengan tingkat suku bunga
tetap sebesar 8,50% per tahun atau sama dengan
Rp 63.875.000.000 per tahun yang dibayarkan
secara triwulanan. Obligasi ini tidak dijamin
dengan agunan khusus dan akan jatuh tempo
pada tanggal 9 Mei 2019. Seluruh obligasi dijual
sebesar harga nominal dan tercatat di Bursa Efek
Indonesia dengan PT Bank CIMB Niaga (Persero)
Tbk sebagai wali amanat.

On May 9, 2012, the Company issued Rupiah


bonds amounting to Rp 750,000,000,000 with
fixed interest rate of 8.50% per annum or
equivalent to Rp 63,875,000,000 and payable
quarterly. These bonds are unsecured and will
mature on May 9, 2019. All of the bonds were sold
at nominal value and were listed at Indonesia
Stock Exchange with PT Bank CIMB Niaga
(Persero) Tbk as the trustee.

Beban bunga pada tahun 2013 and 2012 dari


obligasi ini adalah masing-masing sebesar
Rp 51.826.271.111 dan Rp 49.611.136.130
(Catatan 28).

In 2013 and 2012, total interest expense on bonds


payable amounted to Rp 51,826,271,111 and
Rp 49,611,136,130, respectively (Note 28).

Pada tahun 2013, beban bunga yang


dikapitalisasikan ke aset dalam penyelesaian
sebesar Rp 17.805.673.333 (Catatan 9 dan 36).

In 2013, interest expense capitalized


construction
in
progress
amounted
Rp 17,805,673,333 (Notes 9 and 36).

Sukuk Mudharabah

18.
2013

Sukuk Mudharabah
2012

Nilai nominal
Sukuk Mudharabah II Mayora
Indah Tahun 2012
Sukuk Mudharabah I Mayora
Indah Tahun 2008

250.000.000.000

Jumlah

250.000.000.000

- 52 -

200.000.000.000

Nominal value
Sukuk Mudharabah II Mayora
Indah Tahun 2012
Sukuk Mudharabah I Mayora
Indah Tahun 2008

450.000.000.000

Total

250.000.000.000

to
to

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Beban tangguhan sebesar Rp 847.449.461 per


tanggal 31 Desember 2013 terdiri atas beban
penerbitan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah
Tahun 2012 yang belum diamortisasi. Sedangkan
beban tangguhan per tanggal 31 Desember 2012
sebesar Rp 976.457.225 terdiri atas beban
penerbitan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah
Tahun 2012 dan Sukuk Mudharabah I Mayora
Indah Tahun 2008 yang belum diamortisasi.

Deferred charges as of December 31, 2013


amounting to Rp 847,449,461 pertains to the
unamortized issuance cost of Sukuk Mudharabah
II Mayora Indah Year 2012 while deferred charges
as of December 31, 2012, amounting to
Rp 976,457,225 consist of the Sukuk Mudharabah
II Mayora Indah Year 2012 and Sukuk
Mudharabah I Mayora Indah Year 2008s
unamortized issuance costs.

Amortisasi beban penerbitan sukuk mudharabah


pada tahun 2013 dan 2012 adalah sebesar
Rp
129.007.764
dan
Rp
86.005.248
(Catatan 26b).

Amortization of sukuk mudharabah issuance costs


amounted to Rp 129,007,764 dan Rp 86,005,248
in 2013 and 2012, respectively (Note 26b).

Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008

Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Year 2008

Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan


menerbitkan Sukuk Mudharabah I Mayora Indah
Tahun 2008 senilai Rp 200.000.000.000. Sukuk ini
diterbitkan tanpa warkat dan dijamin dengan
kesanggupan penuh (full commitment) yang
mewajibkan
Perusahaan
untuk
membayar
kepada
Pemegang
Sukuk
Mudharabah
sejumlah Pendapatan Bagi Hasil sebesar
Rp 27.500.000.000 per tahun yang dibayar secara
triwulanan. Sukuk ini berjangka waktu lima tahun
yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 Juni 2013.
Seluruh Sukuk dijual dengan harga sebesar nilai
nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia
dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai
wali amanat.

On May 28, 2008, the Company issued Sukuk


Mudharabah I Mayora Indah Year 2008
amounting to Rp 200,000,000,000. These Sukuk
were issued scripless and the Company has
committed to pay to Sukuk Mudharabahs
holders an amount of Income Sharing of
Rp 27,500,000,000 per annum payable quarterly.
These Sukuk have a term of five years and will
mature on June 5, 2013. All of the Sukuk were
sold at nominal value and were listed at Indonesia
Stock Exchange with PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk as the trustee.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Sukuk


tanggal 5 Nopember 2008, para pemegang
obligasi menyetujui penggantian wali amanat dari
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ke PT Bank
Bukopin Tbk.

Based on Sukukholders Meeting on November 5,


2008, the Sukukholders approved the change of
the trustee from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk to
PT Bank Bukopin Tbk.

Untuk pelunasan pokok dan bunga Sukuk di atas,


Perusahaan tidak disyaratkan untuk membentuk
dana cadangan.

The Company is not required to establish a


sinking fund for the payment of the principal
amount and income sharing of the Sukuk.

Pada tahun 2013 dan 2012, pendapatan bagi hasil


kepada pemegang Sukuk Mudharabah adalah
masing-masing sebesar Rp 11.763.888.889 dan
Rp 27.500.000.000.

In 2013 and 2012, income sharing to


Sukukholders amounted to Rp 11,763,888,889
and Rp 27,500,000,000, respectively.

Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh


PT Pefindo tanggal 12 Februari 2013, peringkat
Sukuk ini adalah idAA-(Sy).

The Sukuk are rated idAA-(Sy) based on the rating


issued by PT Pefindo on February 12, 2013.

Perusahaan
diwajibkan
untuk
memenuhi
beberapa pembatasan dan kewajiban obligasi dan
Sukuk Mudharabah, diantaranya pembatasan
Perusahaan dan entitas anak untuk menjaminkan,
menggadaikan dan/atau mengagunkan baik
sebagian
atau
seluruh
harta
dan/atau
pendapatan, memberikan jaminan perusahaan
(corporate
guarantee),
memberikan
piutang/pinjaman diluar transaksi normal dan
menjual atau mengalihkan seluruh aset tetap
produksi, kecuali pengecualian yang disebutkan
dalam perjanjian wali amanatan, serta memenuhi
beberapa rasio-rasio keuangan.

The Company is required to fulfill certain bonds


and Sukuk Mudharabah covenants, among
others, restrict them to pledge and/or pawn part or
all of their assets and/or revenue, to grant
corporate guarantee, receivable/loan other than in
the ordinary course of its business, and to sell or
transfer production assets, with exceptions
mentioned in the agreement, and is required to
fulfill certain financial ratios.

- 53 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

19.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008


ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 5 Juni
2013.

Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008


was fully paid on June 5, 2013.

Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Tahun


2012

Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Year 2012

Pada tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan


menerbitkan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah
Tahun 2012 senilai Rp 250.000.000.000. Sukuk
ini diterbitkan tanpa warkat dan dijamin dengan
kesanggupan penuh (full commitment) yang
mewajibkan
Perusahaan
untuk
membayar
kepada
Pemegang
Sukuk
Mudharabah
sejumlah Pendapatan Bagi Hasil sebesar
Rp 20.625.000.000 per tahun yang dibayar secara
triwulanan. Sukuk ini akan jatuh tempo pada
tanggal 9 Mei 2017. Seluruh Sukuk dijual dengan
harga sebesar nilai nominal dan tercatat di Bursa
Efek Indonesia dengan PT Bank CIMB Niaga
(Persero) Tbk sebagai wali amanat.

On May 9, 2012, the Company issued Sukuk


Mudharabah II Mayora Indah Year 2012
amounting to Rp 250,000,000,000. These Sukuk
were issued scripless and the Company has
committed to pay to Sukuk Mudharabahs
holders an amount of Income Sharing of
Rp 20,625,000,000 per annum payable quarterly.
These Sukuk will mature on May 9, 2017. All of
the Sukuk were sold at nominal value and were
listed at Indonesia Stock Exchange with PT Bank
CIMB Niaga (Persero) Tbk as the trustee.

Pada tahun 2013 dan 2012, pendapatan bagi hasil


kepada pemegang Sukuk Mudharabah adalah
masing-masing sebesar Rp 20.625.000.004 dan
Rp 10.312.500.000.

In 2013 and 2012, income sharing to


Sukukholders amounted to Rp 20,625,000,004
and Rp 10,312,500,000, respectively.

Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh


PT Pefindo tanggal 12 Februari 2013, peringkat
Sukuk ini adalah idAA-(Sy).

The Sukuk are rated idAA-(Sy) based on the rating


issued by PT Pefindo on February 12, 2013.

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas


Keuangan

19.

Fair Value of Financial Assets and Financial


Liabilities

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen


keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai
penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi
yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari
kuotasi harga atau model arus kas diskonto.

Fair value is defined as the amount at which


the financial instruments could be exchanged in
a current transaction between knowledgeable,
willing parties in an arms length transaction, other
than in a forced sale or liquidation. Fair values are
obtained from quoted prices, discounted cash
flows model, as appropriate.

Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai


wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The following table sets forth the Groups carrying


amounts and estimated fair values of financial
assets and liabilities as of December 31, 2013 and
2012:

31 Desember 2013/December 31, 2013


Estimasi Nilai
Nilai Tercatat/As
Wajar/Estimated Fair
Reported
Values
Aset Keuangan
Pinjaman diberikan dan piutang
Aset jangka pendek
Kas dan setara kas
Piutang usaha-bersih
Piutang lain-lain
Subjumlah
Aset jangka panjang
Uang Jaminan
Jumlah Aset Keuangan Lancar

1.860.492.328.823
2.796.178.546.173
16.967.687.340
4.673.638.562.336

1.860.492.328.823
2.796.178.546.173
16.967.687.340
4.673.638.562.336

31 Desember 2012/December 31, 2012


Estimasi Nilai
Nilai Tercatat/As
Wajar/Estimated Fair
Reported
Values

1.339.570.311.638
2.035.329.264.394
16.017.323.669
3.390.916.899.701

1.339.570.311.638
2.035.329.264.394
16.017.323.669
3.390.916.899.701

1.278.501.423

1.278.501.423

1.267.301.423

1.267.301.423

4.674.917.063.759

4.674.917.063.759

3.392.184.201.124

3.392.184.201.124

- 54 -

Financial Asset
Loans and receivables
Current assets
Cash and cash equivalents
Trade accounts receivable - net
Other accounts receivable
Subtotal
Noncurrent asset
Guarantee deposits
Total Financial Assets

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

31 Desember 2013/December 31, 2013


Estimasi Nilai
Wajar/Estimated Fair
Values

Nilai Tercatat/As
Reported
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan lain-lain
Liabilitas jangka pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang Lain-Lain
Beban akrual
Subjumlah
Liabilitas jangka panjang
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Obligasi
Subjumlah
Jumlah Liabilitas Keuangan

31 Desember 2012/December 31, 2012


Estimasi Nilai
Wajar/Estimated Fair
Values

Nilai Tercatat/As
Reported

790.000.000.000
1.083.847.310.035
95.027.604.557
234.767.241.787
2.203.642.156.379

790.000.000.000
1.083.847.310.035
95.027.604.557
234.767.241.787
2.203.642.156.379

625.000.000.000
841.663.446.001
10.895.501.141
212.349.506.616
1.689.908.453.758

625.000.000.000
841.663.446.001
10.895.501.141
212.349.506.616
1.689.908.453.758

2.084.595.287.125
748.337.819.702
2.832.933.106.827

2.084.595.287.125
748.337.819.702
2.832.933.106.827

1.864.026.892.255
847.757.161.667
2.711.784.053.922

1.864.026.892.255
847.757.161.667
2.711.784.053.922

Financial Liabilities
Other financial liabilities
Current liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Other accounts payable
Accrued expenses
Subtotal
Noncurrent liabilities
Long-term bank loans
Bonds Payable
Subtotal

5.036.575.263.206

5.036.575.263.206

4.401.692.507.680

4.401.692.507.680

Total Financial Liabilities

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh


Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar
setiap kelompok instrumen keuangan:

The following methods and assumptions were


used by the Group to estimate the fair value of
each class of financial instrument for which it is
practicable to estimate such value:

Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan


jangka pendek

Current financial assets and liabilities

Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo


dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset
keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka
pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

Due to the short term nature of the transactions,


the carrying amounts of the current financial
assets and financial liabilities approximate the
estimated fair values.

Aset keuangan tidak lancar


keuangan jangka panjang

Noncurrent financial assets and liabilities

dan

liabilitas

(1) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan


suku bunga tetap dan variabel

(1) Long-term fixed-rate


financial liabilities

Nilai wajar dari pinjaman bank jangka panjang


dan utang obligasi ditentukan dengan
mendiskontokan arus kas masa datang
menggunakan suku bunga yang berlaku dari
transaksi pasar yang dapat diamati untuk
instrumen dengan persyaratan, risiko kredit
dan jatuh tempo yang sama.

and

variable

rate

The fair value of long-term bank loans and


bonds payable is determined by discounting
future cash flows using applicable rates from
observable current market transactions for
instruments with similar terms, credit risk and
remaining maturities.

(2) Aset keuangan tidak lancar lainnya

(2) Other long-term financial assets

Nilai wajar uang jaminan ditentukan dengan


mendiskontokan arus kas masa datang yang
disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak
lawan menggunakan suku bunga pasar terkini
untuk instrumen serupa.

The fair value of guarantee deposits is based


on discounted future cash flows adjusted to
reflect counterparty risk using current market
rates for similar instruments.

- 55 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

20.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Modal Saham

20.

Susunan pemegang saham Perusahaan sesuai


dengan Registrasi Biro Administrasi Efek
Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham

Jumlah
Saham/
Number of
Shares

Capital Stock
The composition of stockholders is in accordance
with the Share Registration Bureau (Registrasi
Biro Administrasi Efek Perusahaan) and
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia as of
December 31, 2013 and 2012 is as follows:

2013
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
%

Jumlah Modal
Disetor/
Total Paid-up
Capital

Name of Stockholders

PT Unita Branindo
Koperasi Karyawan PT Mayora
Indah Group
Pusat Pendidikan Perbekalan Dan
Angkutan Primer Koperasi
TNI Angkatan Darat
Masyarakat lainnya (masing-masing
dibawah 5%)

294.524.876

32,93

147.262.438.000

953.974

0,11

476.987.000

238.497

0,03

119.248.500

598.630.642

66,93

299.315.321.000

Public (below 5% each)

Jumlah

894.347.989

100,00

447.173.994.500

Total

Pada tanggal 31 Oktober 2013, penambahan


modal disetor sebesar Rp 63.881.994.500,
merepresentasikan 127.763.989 jumlah saham,
yang merupakan saham bonus (Catatan 21).

Nama Pemegang Saham

Jumlah
Saham/
Number of
Shares

PT Unita Branindo
Employee Cooperative PT Mayora
Indah Group
Pusat Pendidikan Perbekalan and
Angkutan Primer Koperasi
TNI Angkatan Darat

On October 31, 2013, the increase in paid-up


capital by Rp 63,881,994,500, representing
127,763,989 number of shares, pertains to bonus
shares issued (Note 21).

2012
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
%

Jumlah Modal
Disetor/
Total Paid-up
Capital

Name of Stockholders

PT Unita Branindo
Koperasi Karyawan PT Mayora
Indah Group
Pusat Pendidikan Perbekalan Dan
Angkutan Primer Koperasi
TNI Angkatan Darat
Masyarakat lainnya (masing-masing
dibawah 5%)

252.449.894

32,93

126.224.947.000

817.692

0,11

408.846.000

204.426

0,03

102.213.000

513.111.988

66,93

256.555.994.000

Public (below 5% each)

Jumlah

766.584.000

100,00

383.292.000.000

Total

- 56 -

PT Unita Branindo
Employee Cooperative PT Mayora
Indah Group
Pusat Pendidikan Perbekalan and
Angkutan Primer Koperasi
TNI Angkatan Darat

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Manajemen Permodalan

Capital Management

Tujuan utama dari manajemen permodalan


Perusahaan adalah untuk mengelola rasio
permodalan Grup tetap sehat dalam rangka
mendukung usaha bisnis dan memaksimalkan
nilai pemegang saham serta untuk menjaga
struktur optimal permodalan yang optimal untuk
mengurangi biaya permodalan.

The primary objective of the Groups capital


management is to ensure that they maintain
healthy capital ratios in order to support its
business and maximize shareholder value. The
Group is not required to meet any capital
requirements.

Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur


modal dan membuat penyesuaian terhadap
struktur modal sehubungan dengan perubahan
kondisi ekonomi. Perusahaan dan entitas anak
memantau modalnya dengan menggunakan
analisa gearing ratio (rasio utang terhadap
modal), yakni membagi utang bersih terhadap
jumlah modal. Struktur permodalan Perusahaan
dan anak perusahaan terdiri dari ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
(terdiri dari modal saham, saldo laba dan
komponen ekuitas lainnya) dan pinjaman dan
utang bersih (terdiri dari pinjaman bank jangka
pendek, sewa pembiayaan, pinjaman bank jangka
panjang, dan utang lain-lain kepada pihak
berelasi. Perusahaan ataupun entitas anak tidak
diharuskan
untuk
memenuhi
persyaratan
permodalan tertentu.

The Group manages its capital structure and


makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. The Group monitors its
capital using gearing ratios, by dividing net debt
with the total equity. The Groups policy is to
maintain the gearing ratio within the range of
gearing ratios of the other companies with similar
industry in Indonesia. Net debt is calculated as
total borrowings (including current and noncurrent borrowings as shown in the consolidated
statements of financial position) less cash and
cash equivalents. Total capital represents the
total equity as shown in the consolidated
statements of financial position.

Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal


31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai
berikut:

Ratio of net debt to equity as


December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013
Disajikan Kembali/
As Restated
(Catatan 37/ Note 37 )

21.

2012

Jumlah utang
Dikurangi: kas dan setara kas

3.872.933.106.827
1.860.492.328.823

3.786.784.053.922
1.339.570.311.638

Total borrowings
Less: cash and cash equivalents

Utang bersih
Jumlah ekuitas
Rasio pinjaman dan utang bersih
terhadap ekuitas

2.012.440.778.004
3.893.900.119.177

2.447.213.742.284
3.067.850.327.238

Net debt
Total equity

51,68%

79,77%

Tambahan Modal Disetor

21.
2013

Saldo 1 Januari
Saham bonus
Saldo 31 December

Net debt to equity ratio

Additional Paid-in Capital


2012

64.212.000.000
(63.881.994.500)
330.005.500

- 57 -

64.212.000.000
64.212.000.000

Balance as of January 1
Bonus shares
Balance as of December 31

of

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

22.

23.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham


Luar Biasa yang tercantum dalam akta Notaris
Pariasman Effendi, SH., MH No 29 tanggal 26
September 2013, notaris di Tangerang, para
pemegang saham telah menyetujui untuk
membagikan saham bonus dengan perbandingan
setiap 6 saham lama akan memperoleh 1 saham
baru.

Based on the Extraordinary General Stockholders


Meeting as stated in Notarial Deed No. 29 dated
September 26 , 2013, of Pariasman Effendi, SH.,
MH, public notary in Tangerang, the stockholders
approved the distribution of bonus shares of 1
new share for every 6 old shares.

Pada tanggal 4 Oktober 2013, Bursa Efek


Indonesia telah menyetujui pencatatan saham
tambahan Perseroan sebanyak 127.763.989
saham di Bursa Efek Indonesia efektif tanggal
31 Oktober 2013.

On October 4, 2013, the Indonesian Stock


Exchange approved the listing of additional
127,763,989 shares of the Company in the
Indonesian
Stock
Exchange
effective
October 31, 2013.

Dividen Tunai dan Pencadangan Saldo Laba

22.

Cash Dividends and Appropriation of Net


Income For General Reserve

a.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang


Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta
Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 03
tanggal 19 Juni 2013, notaris di Tangerang,
para pemegang saham telah menyetujui
untuk membagikan dividen tunai sebesar
Rp 176.314.320.000 atau Rp 230 per saham
serta membentuk dana cadangan sebesar
Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih
tahun buku 2012.

a.

Based on the Annual General Stockholders


Meeting as stated in Notarial Deed
No. 03 dated June 19, 2013 of Saifuddin
Arief, S.H., M.H., public notary in Tangerang,
the stockholders approved the distribution
of
cash
dividends
amounting
to
Rp 176,314,320,000 or Rp 230 per share
and appropriate Rp 2,000,000,000 of its
net income in 2012 for general reserve.

b.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang


Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta
Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 03
tanggal 18 Juni 2012, notaris di Tangerang,
para pemegang saham telah menyetujui
untuk membagikan dividen tunai sebesar
Rp 99.655.920.000 atau Rp 130 per saham
serta membentuk dana cadangan sebesar
Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih
tahun buku 2011.

b.

Based on the Annual General Stockholders


Meeting as stated in Notarial Deed
No. 06 dated June 18, 2012 of Saifuddin
Arief, S.H., M.H., public notary in Tangerang,
the stockholders approved the distribution
of
cash
dividends
amounting
to
Rp 99,655,920,000 or Rp 130 per share
and appropriate Rp 2,000,000,000 of its
net income in 2011 for general reserve.

Kepentingan Nonpengendali

23.
2013

a. Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


kepentingan nonpengendali
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Jumlah
b. Laba komprehensif yang dapat diatribusikan
kepada kepentingan nonpengendali
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Jumlah

Non-Controlling Interests
2012

73.987.636.617
12.386.138.391

60.001.505.007
16.119.720.519

86.373.775.008

76.121.225.526

13.986.131.610
2.666.417.872

13.072.320.773
1.721.896.930

16.652.549.482

14.794.217.703

- 58 -

a. Minority interests in net assets of


subsidiaries
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Total
b. Minority interests in comprehensive income
of subsidiaries
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Total

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pada tahun 2013, PT Kakao Mas Gemilang,


entitas anak telah membagikan dividen tunai
sebesar Rp 6.400.000.000 kepada pemilik saham
minoritas atau 4% dari persentase kepemilikan
saham.

24.

In 2013, PT Kakao Mas Gemilang, a subsidiary,


declared and paid cash dividends amounting to
Rp 6,400,000,000 to minority shareholders or 4%
of total shares.

Penjualan Bersih

24.
2013

Lokal
Ekspor
Retur
Jumlah

2012

7.629.368.647.967
4.413.423.886.237
(24.955.400.867)

6.756.004.715.927
3.762.935.481.980
(8.314.528.075)

12.017.837.133.337

10.510.625.669.832

Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah


penjualan bersih dilakukan dengan PT Inbisco
Niagatama Semesta, pihak berelasi, sebesar
Rp
7.481.686.918.450
(62,25%)
dan
Rp 6.676.111.827.719 (63,52%), masing-masing
pada tahun 2013 dan 2012 (Catatan 32).

25.

Local
Export
Sales returns
Net

Sales to PT Inbisco Niagatama Semesta,


a
related
party,
amounting
to
Rp 7,481,686,918,450 (62.25%) in 2013 and
Rp 6,676,111,827,719 (63.52%) in 2012
exceeded 10% of the net sales for the respective
year (Note 32).

Beban Pokok Penjualan

25.
2013

Bahan baku dan pembungkus


yang digunakan
Tenaga kerja langsung
Biaya produksi tidak langsung

Net Sales

Cost of Goods Sold


2012

7.756.841.119.238
578.032.018.171
852.494.351.014

7.424.993.364.995
430.537.729.924
585.966.485.087

Raw and packing materials used


Direct labor
Factory overhead

Jumlah Biaya Produksi


Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Akhir tahun (Catatan 6)

9.187.367.488.423

8.441.497.580.006

Total Manufacturing Costs


Work in process
At beginning of year
At end of year (Note 6)

Beban Pokok Produksi


Persediaan barang jadi
Awal tahun
Akhir tahun (Catatan 6)

9.138.422.776.759

Beban Pokok Penjualan

9.096.171.291.553

299.781.728.019
(348.726.439.683)

171.496.216.051
(213.747.701.257)

Tidak terdapat pembelian kepada satu pihak yang


melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih pada
tahun 2013 dan 2012.

63.847.804.415
(299.781.728.019)
8.205.563.656.402
130.942.111.041
(171.496.216.051)
8.165.009.551.392

Cost of Goods Manufactured


Finished goods
At beginning of year
At end of year (Note 6)
Cost of Goods Sold

There were no purchases from any party which


exceeded 10% of total net revenues in 2013 and
2012.

- 59 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

26.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Beban Usaha

26.

Rincian dari beban usaha adalah sebagai berikut:

The details of operating expenses are as follows:

a.

a.

Beban penjualan
2013

b.

Selling Expenses

2012

Iklan dan promosi


Pengiriman
Gaji
Survei dan penelitian
Perjalanan dinas
Barang cetakan dan alat tulis
Sewa
Pengangkutan
Sumbangan
Asuransi
Perbaikan dan pemeliharaan
Pajak dan perijinan
Lain-lain

1.032.394.404.665
126.608.840.677
57.873.048.045
18.108.708.920
14.033.123.428
5.873.712.001
4.239.598.651
3.141.021.690
1.635.577.343
839.465.086
517.840.241
358.260.415
10.169.082.026

703.792.455.026
118.969.673.232
48.549.745.163
9.584.140.507
11.488.563.683
2.077.707.039
6.003.861.772
1.398.057.794
1.588.294.479
788.790.881
342.366.651
734.549.346
23.565.228.582

Advertising and promotions


Freight out
Salaries
Survey and research
Travel
Printing and stationery
Rental
Transportation
Donation
Insurance
Repairs and maintenance
Taxes and licenses
Others

Jumlah

1.275.792.683.188

928.883.434.155

Total

Beban umum dan administrasi

b.
2013

27.

Operating Expenses

General and Administrative Expenses

2012

Gaji
Beban imbalan pasca kerja (Catatan 29)
Pajak dan perijinan
Penyusutan (Catatan 9)
Perjalanan dinas
Sewa
Asuransi
Jasa profesional
Pemeliharaan
Sumbangan dan representasi
Barang cetakan dan alat tulis
Listrik, air dan gas
Telepon dan faksimili
Rapat dan publikasi
Amortisasi emisi obligasi (Catatan 17)
Beban penerbitan sukuk mudharabah
(Catatan 18)
Lain-lain

123.771.422.937
107.318.354.990
28.089.995.058
18.741.622.891
13.255.727.552
11.917.080.806
6.305.450.180
7.307.386.415
4.945.816.095
2.700.304.141
1.641.001.349
1.393.376.146
1.157.900.006
1.012.807.500
580.658.035

107.038.685.315
90.217.511.013
6.444.157.454
10.821.484.719
8.920.531.127
7.879.261.554
6.455.673.701
3.842.897.255
3.800.955.988
2.338.095.905
1.516.202.099
1.167.233.515
1.334.841.388
710.068.750
801.563.434

129.007.764
10.795.949.042

86.005.248
6.797.699.380

Jumlah

341.063.860.907

260.172.867.845

Penghasilan Bunga

27.
2013

Salaries
Long-term employee benefits (Note 29)
Taxes and licenses
Depreciation (Note 9)
Travel
Rental
Insurance
Professional fees
Maintenance
Donation and representation
Printing and stationery
Electricity, water and gas
Telephone and facsimile
Meetings and publication
Amortization of bonds issuance cost (Note 17)
Amortization of Sukuk mudharabah
issuance costs (Note 18)
Others
Total

Interest Income
2012

Deposito berjangka
Jasa giro

21.956.081.029
3.194.088.637

16.797.243.278
1.841.120.451

Time deposits
Current accounts

Jumlah

25.150.169.666

18.638.363.729

Total

Pendapatan bunga dari PT Bank Mayora, pihak


berelasi, adalah sebesar Rp 4.331.686.028 pada
tahun 2013 dan Rp 2.519.454.454 pada tahun
2012 atau sebesar 17,22% pada tahun 2013 dan
13,52% pada tahun 2012 dari jumlah pendapatan
bunga deposito berjangka dan jasa giro
(Catatan 32).

Interest income on current accounts and time


deposits placed in PT Bank Mayora, a related
party, amounted to Rp 4,331,686,028 in 2013, and
Rp 2,519,454,454 in 2012 or 17.22% in 2013, and
13.52% in 2012 of the total interest income each
year (Note 32).

- 60 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

28.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Beban Bunga

28.

Interest Expense

2013

29.

2012

Beban bunga dari:


Pinjaman jangka panjang (Catatan 16)
Utang obligasi (Catatan 17)
Utang bank jangka pendek (Catatan 11)

162.586.855.962
51.826.271.111
42.428.021.601

124.981.768.736
49.611.136.130
48.767.714.989

Interest expense on:


Long-term bank loans (Note 16)
Bonds payable (Note 17)
Short-term bank loans (Notes 11)

Jumlah

256.841.148.674

223.360.619.855

Total

Imbalan Kerja Jangka Panjang

29.

Long-term Employment Benefits

Grup membukukan imbalan kerja jangka panjang


untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan
yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut
adalah masing-masing 4,705 dan 3.480 karyawan
masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.

The Group provides long-term employee benefits


for its qualified employees in accordance with
Labor Law No. 13/2003. The total number of
employees entitled to the benefits is 4,705 and
3,480 in 2013 and 2012, respectively.

Rekonsiliasi nilai kini imbalan pasti pasca-kerja


yang tidak didanai dengan cadangan imbalan
pasca-kerja pada laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:

A reconciliation of the present value of unfunded


long-term employee benefits liabilities to the
amount of long-term employee benefits liabilities
presented in the consolidated statements of
financial position is as follows:

2013

2012

2011

2010

2009

Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka


panjang yang tidak didanai
Kerugian (Keutungan) aktuarial yang belum diakui

366.623.943.412
3.583.940.999

343.968.557.539
(65.421.111.263)

243.726.350.943
(54.275.138.371)

179.986.032.777
(12.649.890.698)

138.426.607.358
7.936.002.020

Present value of unfunded long-term


employee benefits liabilities
Unrecognized actuarial losses (gain)

Jumlah

370.207.884.411

278.547.446.276

189.451.212.572

167.336.142.079

146.362.609.378

Total

Rincian beban imbalan pasti pasca kerja adalah


sebagai berikut:

Details of long-term employee benefits expense


are as follows:

2013
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian aktuarial bersih
Dampak pengurangan pegawai
Penyesuaian perhitungan aktuarial
Jumlah

2012

44.773.790.724
20.412.184.311
3.595.211.492
38.537.168.463
-

33.190.305.269
15.949.852.043
6.116.374.285
39.579.896.194
(4.618.916.778)

Current service cost


Interest cost
Net actuarial loss
Effect of decrease in number of employees
Actuarial calculation adjustment

107.318.354.990

90.217.511.013

Total

Mutasi cadangan imbalan kerja jangka panjang


termasuk pada bagian Beban Umum dan
Administrasi (Catatan 26) pada laporan laba rugi
konsolidasi.

Long-term employee benefits expense is


presented under General and administrative
expenses (Note 26) in the consolidated
statements of comprehensive income.

Mutasi cadangan imbalan kerja jangka panjang


dilaporan posisi keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:

Movements of long-term employee benefits


liabilities at consolidated statements of financial
position are as follows:

2013

2012

Saldo awal
Imbalan kerja jangka panjang (Catatan 26)
Pembayaran manfaat pesangon

278.547.446.276
107.318.354.990
(15.657.916.855)

189.451.212.572
90.217.511.013
(1.121.277.309)

Beginning of the year


Long term employee benefits expense (Note 26)
Payment of retirement benefits

Saldo akhir

370.207.884.411

278.547.446.276

End of the year

- 61 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh


aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria
dalam laporan penilaian terakhir tanggal
6 Maret 2014 asumsi utama yang digunakan
dalam menentukan penilaian aktuarial adalah
sebagai berikut:

Tingkat diskonto
Kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat pengunduran diri per tahun

30.

The principal actuarial assumptions used by


PT Padma Radya Aktuaria, an independent
actuary, in its latest valuation report dated
March 6, 2014, in determining the long-term
employee benefits liability at consolidated
statements of financial position date are as
follows:

2013

2012

8,75%
9%
TMI 3
5% per tahun/year

5,75%
9%
TMI 2
5% per tahun/year

Pajak Penghasilan

30.

Beban pajak bersih Grup terdiri dari:

Income Tax
The net tax expense of the Group consists of the
following:

2013
Disajikan Kembali/
As Restated
(Catatan 37/ Note 37 )
Pajak kini
Pajak tidak final
Perusahaan
Entitas anak

Discount rate
Salary increase
Mortality rate
Resignation rate per annum

2012
Current tax
Non-final
The Company
The Subsidiaries

226.229.520.000
116.027.367.250

102.738.012.200
113.288.416.500

Jumlah
Pajak final

342.256.887.250
227.889.600

216.026.428.700
287.904.000

Sub total
Final tax

Jumlah
Pajak tangguhan

342.484.776.850
30.480.928

216.314.332.700
(927.670.095)

Subtotal
Deferred tax

Jumlah

342.515.257.778

215.386.662.605

Total

Pajak Kini

Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut


laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per


consolidated statements of comprehensive
income and taxable income is as follows:

2013
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian
Laba sebelum pajak entitas anak
Laba sebelum pajak Perusahaan
Perbedaan temporer:
Beban imbalan kerja jangka panjang
Perbedaan penyusutan komersial
dan fiskal
Biaya transaksi
Pendapatan bunga
Perbedaan amortisasi komersial
dan fiskal
Penyisihan penurunan nilai
Jumlah

2012

1.356.073.496.557
495.762.664.735

959.815.066.914
463.947.413.658

Income before tax per consolidated


statements of comprehensive income
Income before tax of subsidiaries

860.310.831.822

495.867.653.256

Income before tax of the Company

89.932.490.011

69.516.575.188

(47.929.284.234)
(1.751.041.287)
3.184.449.704

(42.296.763.403)
708.648.510
2.099.932.048

(401.108.798)
5.920.725

(184.770.785)
(46.569.574)

43.041.426.121

29.797.051.984

- 62 -

Temporary differences:
Long-term employee benefits expense
Difference between tax and commercial
depreciation
Transaction costs
Interest income
Difference between tax and commercial
amortization
Provision for impairment
Total

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

2013
Perbedaan tetap
Sumbangan
Kenikmatan karyawan
Penghasilan bunga yang sudah dikenakan
pajak final
Pendapatan sewa
Lain-lain
Jumlah
Laba kena pajak Perusahaan

2012

4.751.455.405
1.809.174.428

4.060.651.532
1.673.001.729

(20.186.719.455)
(754.056.000)
15.945.968.365

(17.100.785.707)
(890.640.000)
283.128.621

1.565.822.743

(11.974.643.825)

904.918.080.686

513.690.061.415

Perhitungan beban pajak kini dan utang pajak kini


adalah sebagai berikut:

Jumlah beban pajak kini-Tidak final


Dikurangi pembayaran pajak di muka
Perusahaan
Entitas anak
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Jumlah
Utang pajak kini
Rincian utang pajak kini (pajak lebih bayar)
Perusahaan
Entitas anak
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Jumlah

Total
Taxable income

The current tax expense and payable are


computed as follows:

2013
Disajikan Kembali/
As Restated
(Catatan 37/ Note 37 )
Beban pajak kini-Tidak final
Perusahaan
25% x Rp 904.918.080.000
tahun 2013
20% x Rp 513.690.061.000
tahun 2012
Jumlah
Entitas anak
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang

Permanent differences:
Donations
Employees' benefits
Interest income already subjected to
final tax
Rental income
Others

226.229.520.000

2012

226.229.520.000

102.738.012.200
102.738.012.200

95.800.141.000
20.227.226.250

99.023.073.250
14.265.343.250

342.256.887.250

216.026.428.700

122.240.847.169

79.609.739.651

78.505.680.334
13.960.678.490

56.710.714.998
28.840.039.664

214.707.205.993

165.160.494.313

127.549.681.257

50.865.934.387

103.988.672.831

23.128.272.549

17.294.460.666
6.266.547.760

42.312.358.252
(14.574.696.414)

127.549.681.257

50.865.934.387

Laba kena pajak Perusahaan tahun 2012 telah


sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan
Pajak.

Current tax expense-Non final


Company
25% x Rp 904,918,080,000
in 2013
20% x Rp 513,690,061,000
in 2012
Total
Subsidiaries
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Total current tax expense-Non final
Less prepaid taxes
The Company
Subsidiaries
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Total
Current tax payable
Details of current tax payable (prepayment)
The Company
Subsidiaries
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Total

The taxable income and tax expense of the


Company in 2012 are in accordance with the
corporate income tax returns which were
submitted to the Tax Service Office.

- 63 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Perhitungan dari aset dan liabilitas


tangguhan Grup adalah sebagai berikut:

2013
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
Penyisihan penurunan nilai
Biaya transaksi
Pendapatan bunga
Liabilitas imbalan pasca kerja
Biaya emisi obligasi
Penyusutan aset tetap
Asset (liabilitas) pajak tangguhan
Perusahaan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
entitas anak:
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Jumlah
Aset pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan

2012
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
Penyisihan penurunan nilai
Biaya transaksi
Pendapatan bunga
Liabilitas imbalan pasca kerja
Biaya emisi obligasi
Penyusutan aset tetap
Liabilitas pajak tangguhan
Perusahaan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
entitas anak:
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Jumlah
Aset pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan

1 Januari 2013/
January 1, 2013

pajak

The details of the Groups deferred tax assets and


liabilities are as follows:

Dikreditkan
(dibebankan) ke
ke laporan laba rugi
komprehensif Konsolidasian/
Credited (charged) to
consolidated statements of
comprehensive
income

31 Desember 2013/
December 31, 2013
Disajikan Kembali/
As Restated
(Catatan 37/ Note 37)

59.588.828
(845.127.582)
1.927.129.329
40.818.922.187
(199.549.277)

16.377.388
(649.042.217)
1.277.894.759
32.687.853.049
(150.164.519)

75.966.216
(1.494.169.799)
3.205.024.088
73.506.775.236
(349.713.796)

(48.828.434.603)

(24.189.429.709)

(73.017.864.312)

(7.067.471.118)

8.993.488.751

1.926.017.633

Deferred tax assets (liabilities):


Allowance for impairment
Transaction costs
Interest income
Long-term employee benefits
Bonds issuance cost
Depreciation of property,
plant and equipment
Deferred tax assets (liabilities)
of the Company

(7.875.661.839)
2.226.736.513

(7.009.517.241)
(2.014.452.438)

(14.885.179.080)
212.284.075

Deferred tax assets (liabilities)


of the subsidiaries:
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang

(12.716.396.444)

(30.480.928)

(12.746.877.371)

Total

2.226.736.513

2.138.301.709

(14.943.132.957)

(14.885.179.080)

1 Januari 2012/
January 1, 2012

Dikreditkan
(dibebankan) ke
ke laporan laba rugi
komprehensif Konsolidasian/
Credited (charged) to
consolidated statements of
comprehensive
income

Deferred tax assets


Deferred tax liabilities

31 Desember 2012/
December 31, 2012

68.902.743
(986.857.284)
1.507.142.919
26.915.607.149
(111.784.147)

(9.313.915)
141.729.702
419.986.410
13.903.315.038
(87.765.130)

59.588.828
(845.127.582)
1.927.129.329
40.818.922.187
(199.549.277)

(37.105.695.986)

(11.722.738.617)

(48.828.434.603)

(9.712.684.606)

2.645.213.488

(7.067.471.118)

Deferred tax assets (liabilities):


Allow ance for impairment
Transaction costs
Interest income
Long-term employee benefits
Bonds issuance cost
Depreciation of property,
plant and equipment
Deferred tax liabilities
of the Company
Deferred tax assets (liabilities)
of the subsidiaries:
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang

(6.269.971.599)
2.338.589.666

(1.605.690.240)
(111.853.153)

(7.875.661.839)
2.226.736.513

(13.644.066.539)

927.670.095

(12.716.396.444)

2.338.589.666

2.226.736.513

(15.982.656.205)

(14.943.132.957)

- 64 -

Total
Deferred tax assets
Deferred tax liabilities

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pada bulan Desember 2007, Pemerintah


mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak
penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak
penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari
2008 untuk perusahaan terbuka apabila syaratsyarat tertentu mengenai komposisi pemegang
saham terpenuhi. Pada tahun 2012, Perusahaan
memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dan
menggunakan tarif pajak 20% dalam perhitungan
pajak Perusahaan.

In December 2007, the Government issued a


regulation relating to a further tax rate reduction of
5% from the applicable tax rates for publicly listed
entities effective January 1, 2008, if they comply
with certain requirements relating to the
shareholding composition. In 2012, the Company
complied with those requirements and used the
reduced tax rate of 20% in the Companys tax
calculation

Peraturan tersebut telah diubah dengan Peraturan


Pemerintah (PP) No. 77 tahun 2013 yang berlaku
efektif sejak tanggal 21 Nopember 2013.
Berdasarkan ketentuan dalam peraturan baru ini,
Perusahaan menggunakan tarif pajak sebesar
25% untuk menghitung pajak penghasilannya.

This regulation has been replaced by Peraturan


Pemerintah (PP) No. 77 year 2013 which is
effective November 21, 2013. Based on the
provisions of this new regulation, the Company
used the 25% tax rate in calculating its 2013
income tax.

Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan


jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif
pajak maksimum terhadap laba sebelum pajak
menurut laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and


the amounts computed by applying the effective
tax rates to income before tax per consolidated
statements of comprehensive income is as
follows:

2013
Disajikan Kembali/
As Restated
(Catatan 37/ Note 37 )
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian (laba akuntansi)
Laba sebelum pajak entitas anak
Laba sebelum pajak Perusahaan
Pajak dengan tarif yang berlaku:
25% x Rp 860.310.831.000
tahun 2013
20% x Rp 495.867.653.000
tahun 2012
Jumlah

2012

1.356.073.496.557
495.762.664.735

959.815.066.914
463.947.413.658

Income before tax per consolidated


statements of comprehensive income
Income before tax of subsidiaries

860.310.831.822

495.867.653.256

Income before tax of the Company

215.077.707.750
-

99.173.530.600

Tax expense at effective tax rates:


25% x Rp 860,310,831,000
in 2013
20% x Rp 495,867,653,000
in 2012

215.077.707.750

99.173.530.600

391.455.686
1.766.867.813

(2.394.928.765)
3.314.196.878

Beban pajak Perusahaan


Beban pajak entitas anak

217.236.031.249
125.051.336.929

100.092.798.713
115.005.959.892

Tax expense of the Company


Tax expense of subsidiaries

Subjumlah - beban pajak


Beban pajak final:
Perusahaan
Entitas anak

342.287.368.178

215.098.758.605

75.405.600
152.484.000

89.064.000
198.840.000

Subtotal - tax expense


Final tax expense
The Company
Subsidiaries

227.889.600

287.904.000

Subtotal - final tax

342.515.257.778

215.386.662.605

Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak


dapat diperhitungkan menurut fiskal
Penyesuaian pajak tangguhan

Subjumlah - pajak final


Beban pajak

- 65 -

Total

Tax effect of permanent differences:


Adjustment of deferred taxes

Tax expense

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

31.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pada tanggal 29 April 2013, Perusahaan


menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) dari Direktur Jenderal Pajak atas pajak
penghasilan
badan
tahun
2011
sebesar
Rp 296.200.210.995.

On April 29, 2013, the Company received Tax


Assessment Letter for underpayment (SKPKB)
from Directorate of Tax General for 2011
corporate
income
tax
amounting
to
Rp 296,200,210,995.

Pada tanggal 22 Juli 2013, Perusahaan


mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut
di atas. Sampai dengan tanggal laporan keuangan
kosolidasi diterbitkan keberatan tersebut masih
dalam proses.

On July 22, 2013, the Company submitted tax


objection letter in reply to the SKPKB which as of
date of the completion of the consolidated financial
statements, is still in process.

Pada tahun 2013, Perusahaan juga menerima


sejumlah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) dari Direktur Jenderal Pajak atas pajak
penghasilan pasal 23 tahun 2011 sebesar
Rp 7.292.899.651 dan pajak pertambahan nilai
tahun 2011 sebesar Rp 70.164.797.723.
Perusahaan telah mengajukan surat keberatan
atas SKPKB tersebut.

In 2013, the Company also received several tax


Assessment Letter for underpayment (SKPKB)
from Directorate of Tax General for 2011 income
tax article 23 amounting to Rp 7,292,899,651 and
for 2011 value added tax amounting to
Rp 70,164,797,723. The Company submitted tax
objection letter in reply to these SKPKBs.

Laba Per Saham

31.

Perhitungan laba per saham dasar berdasarkan


pada informasi berikut:

The basic earnings per share is based on the


following data:

2013
Disajikan Kembali/
As Restated
(Catatan 37/ Note 37 )

Laba bersih yang dapat diatribusikan


kepada pemilik entitas induk
Rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba per saham
dasar

Earnings Per Share

2012*

996.905.689.297

729.634.186.606

894.347.989

894.347.989

1.115

816
894.347.989

Laba per saham

Net income attributtable to owners


of the Company
Weighted average number of ordinary
shares for computation of basic
earnings per share

Earnings per share

*) Setelah memperhitungkan efek retroaktif pembagian saham bonus/After considering the retrospective effect of bonus shares issued.

32.

Sifat Dan Transaksi dengan Pihak Berelasi

32.

Nature of Relationship and Transactions with


Related Parties

Sifat Pihak Berelasi

Nature of Relationship

Perusahaan yang sebagian pemegang saham


dan pengurus atau manajemennya sama
dengan Grup yaitu PT Inbisco Niagatama
Semesta, PT Bank Mayora dan PT Unita
Branindo.

Related parties whose stockholders and/or


management are partly the same as that of the
Groups majority shareholder are PT Inbisco
Niagatama Semesta, PT Bank Mayora and
PT Unita Branindo.

- 66 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi

Transactions with Related Parties

Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi


antara lain:

Transactions with related parties included the


following:

a.

62,25% dan 63,52% dari jumlah penjualan


bersih atau sebesar Rp 7.481.686.918.450
dan Rp 6.676.111.827.719 masing-masing
pada tahun 2013 dan 2012, merupakan
penjualan kepada PT Inbisco Niagatama
Semesta, pihak berelasi, dimana menurut
manajemen dilakukan dengan tingkat harga
dan syarat-syarat normal sebagaimana
halnya dengan pihak ketiga (Catatan 24).
Pada tanggal neraca konsolidasian, piutang
usaha atas penjualan tersebut meliputi
21,11% dan 18,63% dari jumlah aset
masing-masing pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012. Volume penjualan sejumlah
351.105 ton dan 323.401 ton masing-masing
pada tahun 2013 dan 2012 merupakan
penjualan kepada PT Inbisco Niagatama
Semesta, sedangkan volume penjualan
sejumlah 194.154 ton dan 131.205 ton
masing-masing pada tahun 2013 dan 2012
merupakan penjualan kepada pihak ketiga.

a.

Sales to PT Inbisco Niagatama Semesta,


a related party, accounted for 62.25% or
Rp 7,481,686,918,450 and
63.52% or
Rp 6,676,111,827,719 of the net sales in
2013 and 2012, respectively, which
according to management, were made at
normal terms and conditions as those done
with third parties (Note 24). At consolidated
statement of financial position date, the trade
accounts receivable arising from these sales
constitute 21.11% and 18.63% of the total
assets as of December 31, 2013 and 2012,
respectively. In 2013 and 2012, sales
volume of 351,105 tons and 323,401 tons,
respectively, were sales to PT Inbisco
Niagatama Semesta while in 2013 and 2012
the sales volume of 194,154 tons and
131,205 tons are sales made to third parties.

b.

Penempatan rekening koran dan deposito


Grup pada PT Bank Mayora dicatat dalam
akun Kas dan Setara Kas yang meliputi
5,14% dan 1,80% dari jumlah aset masingmasing pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012.
Menurut
pendapat manajemen
penempatan rekening koran dan deposito
tersebut memperoleh tingkat bunga dan
mempunyai
syarat-syarat yang
sama
sebagaimana halnya penempatan pada
bank-bank lain.

b.

The Groups current accounts and time


deposits placed in PT Bank Mayora recorded
in Cash and cash equivalents constitute
5.14% and 1.80% of total assets as of
December 31, 2013 and 2012, respectively.
According to management, the current
accounts and time deposits have the same
interest rates and terms as those placements
in other banks.

c.

Pendapatan sewa dari PT Inbisco Niagatama


Semesta dicatat sebagai Penghasilan sewa
dalam laporan laba rugi konsolidasian
adalah sebesar Rp 1.979.438.400 dan
Rp 2.595.900.000, masing-masing pada
tahun 2013 dan 2012.

c.

Rental income in 2013 and 2012 from


PT Inbisco Niagatama Semesta which are
presented under Rental income in the
consolidated statements of comprehensive
income amounted to Rp 1,979,438,400 and
Rp 2,595,900,000, respectively.

d.

Grup menyewa ruangan kantor di Gedung


Mayora dari PT Unita Branindo. Beban
penyewaan atas transaksi ini sebesar
Rp 5.333.952.000 dan Rp 5.396.352.000
pada tahun 2013 dan 2012 dicatat sebagai
beban umum dan administrasi dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.

d.

The Group has been leasing office space in


Mayora Building from PT Unita Branindo.
Rental expense on this transaction
amounted to Rp 5,333,952,000 and
Rp 5,396,352,000 in 2013 and 2012,
respectively, and recorded as part of general
and administrative expenses in the
consolidated statements of comprehensive
income.

- 67 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

e.

Pada tahun 2012, perusahaan menyewakan


tanah dan bangunan kepada PT Kakao Mas
Gemilang, anak perusahaan, sebesar
Rp 890.640.000. Pendapatan sewa dan
biaya atas transaksi ini telah dieliminasi di
dalam laporan keuangan konsolidasi. Pada
tahun 2013, perjanjian sewa tersebut telah
habis masa berlakunya.

e.

In 2012, the Company leases land and


building to
PT Kakao Mas Gemilang, a
subsidiary, amounting to Rp 890,640,000.
Rental income and expense from this
transaction have been eliminated in the
consolidated financial statements. In 2013,
this lease agreement already expired and
has not been renewed.

f.

Grup memberikan kompensasi kepada


karyawan kunci. Imbalan yang diberikan
kepada direksi, komisaris dan anggota
manajemen kunci lainnya adalah sebagai
berikut:

f.

The Group provides compensation to key


management personnel. The remuneration
of Directors, Commissioners and other key
members of management were as follows:

2013
Imbalan jangka pendek
Imbalan jangka panjang
Jumlah

33.

Tujuan dan
Keuangan

Kebijakan

Manajemen

2012

79.118.747.456
79.076.001.607

67.099.311.579
74.657.418.283

158.194.749.063

141.756.729.862

Risiko

33.

Short-term benefits
Long-term benefits
Total

Financial Risk Management Objectives and


Policies

Aktivitas Grup terpengaruh berbagai risiko


keuangan: risiko pasar (termasuk risiko mata uang
dan risiko suku bunga), risiko kredit dan risiko
likuiditas. Program manajemen risiko Grup secara
keseluruhan difokuskan pada pasar keuangan
yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha
untuk meminimalkan dampak yang berpotensi
merugikan kinerja keuangan Grup.

The Group activities are exposed to a variety of


financial risks: market risk (including currency risk
and interest rate risk), credit risk and liquidity risk.
The Groups overall risk management programme
focuses on the unpredictability of financial markets
and seeks to minimize potential adverse effects
on the Groups financial performance.

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab


Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip
dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara
keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu
seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga,
risiko liquiditas dan risiko kredit.

Risk management is the responsibility of the


Board of Directors (BOD). The BOD has the
responsibility to determine the basic principles of
the Groups risk management as well as principles
covering specific areas, such as foreign exchange
risk, interest rate risk, liquidity risk and credit risk.

Risiko Pasar

Market Risk

Risiko Mata Uang Asing

Foreign Exchange Risk

Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang


asing yang timbul dari berbagai eksposur mata
uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat.

The Group is exposed to foreign exchange risk


arising from various currency exposures, primarily
with respect to the U.S. Dollar.

Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika


transaksi komersial masa depan atau aset dan
liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata
uang yang bukan mata uang fungsional. Risiko
diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas.

Foreign exchange risk arises when future


commercial transactions or recognized assets or
liabilities are denominated in a currency that is not
the entitys functional currency. The risk is
measured using cash flow forecasts.

- 68 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter


dalam mata uang asing konsolidasian pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The following table shows the Groups monetary


assets and liabilities as of December 31, 2013 and
2012:

2013
Mata Uang
Asing/
Foreign
Currency

2012

Ekuivalen/
Equivalent in
Rupiah

Mata Uang
Asing/
Foreign
Currency

Ekuivalen/
Equivalent in
Rupiah

Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha

Assets
USD
EUR
USD
EUR

83.358.633
45.914
59.125.030
-

Jumlah Aset

1.016.058.381.905
772.340.213
720.674.986.043
-

62.883.122
42.652
48.946.979
55.420

1.737.505.708.161

608.079.794.188
546.370.067
473.317.284.210
709.927.980
1.082.653.376.445

Liabilitas
Utang usaha

Cash and cash equivalents


Trade accounts receivable
Total Assets
Liabilities

USD
EUR
CNY
SGD
JPY
CHF
AUD

20.812.829
966.203
1.281.000
100.781
3.422.500
4.542
275

253.687.575.842
16.252.929.325
2.561.000.820
970.316.631
397.557.600
62.369.333
2.989.066

24.819.447
497.557
1.286.838
79.363
14.655.196
5.638
32

240.004.047.682
6.373.639.654
1.978.461.951
627.535.446
1.640.942.298
59.746.174
320.900

Trade accounts payable

Jumlah Liabilitas

273.934.738.617

250.684.694.105

Total Liabilties

Nilai Bersih Aset

1.463.570.969.544

831.968.682.340

Net Assets

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs


konversi
yang
digunakan
Perusahaan
diungkapkan pada Catatan 2c mengenai laporan
keuangan konsolidasian.

At of December 31, 2013 and 2012, the


conversion rates used by the Group were
disclosed in Note 2c to the consolidated financial
statements.

Sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin


terjadi pada nilai tukar, dengan semua variabel
lainnya tetap konstan, pendapatan (rugi) Grup
sebelum pajak penghasilan akibat perubahan
nilai wajar aktiva dan kewajiban pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:

The sensitivity to a reasonably possible change


in the exchange rate, with all other variables held
constant, of the Groups income (loss) before
income tax due to changes in fair value of
monetary assets and liabilities as of
December 31, 2013 and 2012 follows:

Perubahan nilai
tukar/Change in
exchange rates

Sensitifitas laba (rugi)


sebelum pajak
penghasilan/Sensitivity of
increase (decrease) in
income before income tax

2013

Appreciates by: 4 %
Depreciates by: 4 %

(58.034.264.244)
58.034.264.244

2012

Appreciates by: 4 %
Depreciates by: 4 %

(33.278.747.294)
33.278.747.294

Efek pada laba sebelum pajak penghasilan/Effect on


income before income tax:

Risiko Suku Bunga

Interest Rate Risk

Pinjaman dengan suku bunga tetap yang dimiliki


Grup dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
Untuk itu, pinjaman tersebut tidak termasuk dalam
risiko suku bunga sebagaimana didefinisikan
dalam PSAK No. 60.

The Groups fixed rate borrowings are carried at


amortized cost. They are therefore not subject to
interest rate risk as defined in PSAK No. 60.

- 69 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Risiko Kredit

Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan


mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan
atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban
kontraktual mereka. Grup terkena risiko kredit dari
kegiatan operasi (terutama untuk piutang usaha)
dan dari kegiatan pendanaan, termasuk deposito
pada bank dan lembaga keuangan, transaksi
valuta asing dan instrumen keuangan lainnya.

Credit risk is the risk that the Group will incur a


loss arising from the customers or counterparties
which fail to fulfill their contractual obligations. The
Group is exposed to credit risk from its operating
activities (primarily for trade accounts receivable)
and from its financing activities, including deposits
with banks and financial institutions, foreign
exchange transactions and other financial
instruments.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat


konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Grup
mengelola dan mengendalikan risiko kredit
dengan hanya berurusan dengan pihak diakui dan
kredit yang layak, menetapkan kebijakan internal
pada verifikasi dan otorisasi kredit, dan secara
teratur memantau kolektibilitas piutang untuk
mengurangi eksposur kredit macet.

Management believes that there is no significant


concentration of credit risk. The Group manages
and controls the credit risk by dealing only with
recognized and credit worthy parties, setting
internal policies on verifications and authorizations
of credit, and regularly monitoring the collectibility
of receivables to reduce the exposure to bad
debts.

Tabel di bawah ini menunjukkan eksposur


Perusahaan terkait dengan risiko kredit pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The table below shows the Companys exposures


related to credit risk as of December 31, 2013
and 2012:

2013

2012

Jumlah Bruto/

Jumlah Neto/

Jumlah Bruto/

Jumlah Neto/

Gross Amounts

Net Amounts

Gross Amounts

Net Amounts

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Loans and receivables

Kas dan setara kas

1.845.671.427.671

1.845.671.427.671

1.335.159.241.734

1.335.159.241.734

Cash and cash equivalents

Piutang usaha

2.796.752.419.791

2.796.178.546.173

2.035.784.765.433

2.035.329.264.394

Trade accounts receivable

16.967.687.340

16.967.687.340

16.017.323.669

16.017.323.669

Other accounts receivable

1.278.501.423

1.278.501.423

1.267.301.423

1.267.301.423

4.660.670.036.225

4.660.096.162.607

3.388.228.632.259

3.387.773.131.220

Piutang lain-lain
Uang jaminan
Jum lah

Guarantee deposits
Total

Grup menggunakan konsep rating kredit


didasarkan pada peminjam dan kelayakan kredit
keseluruhan pihak lawan, sebagai berikut:

The Group uses a credit rating concept based on


the borrowers and counterparties overall credit
worthiness, as follows:

1.

1.

Tingkat standar
Peringkat yang diberikan kepada debitur
serta yang memiliki kapasitas yang kuat untuk
sangat kuat untuk memenuhi kewajiban
mereka.

2.

Standard grade
Rating given to borrowers and counterparties
who possess strong to very strong capacity to
meet their obligations.

Tingkat substandar

2.

Substandard grade

Penilaian yang diberikan kepada debitur serta


yang memiliki kapasitas di atas rata-rata
untuk memenuhi kewajiban mereka.

Rating given to borrowers and counterparties


who possess above average capacities to
meet their obligations.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012


manajemen menilai aset keuangan yang tidak
jatuh tempo ataupun penurunan nilai seperti
tingkat standar.

As of December 31, 2013 and 2012, the


management grades its financial assets that are
neither past due nor impaired as standard grade.

- 70 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

Risiko Likuiditas

Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul


karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang
cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow


position of the Company and its subsidiaries is not
enough to cover the liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen


memantau dan menjaga jumlah kas dan setara
kas yang dianggap memadai untuk membiayai
operasional Perusahaan dan anak perusahaan
dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas.
Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas
proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk
jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus
melakukan penelaahan pasar keuangan untuk
mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In managing the liquidity risk, management


monitors and maintains a level of cash and cash
equivalents deemed adequate to finance the
Company and its subsidiaries operations and to
mitigate the effects of fluctuation in cash flows.
Management also regularly evaluates the projected
and actual cash flows, including loan maturity
profiles, and continuously assesses conditions in
the financial markets for opportunities to obtain
optimal funding sources.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas


keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran
kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012.

The table below summarizes the maturity profile of


consolidated financial liabilities based on
contractual undiscounted payments as of
December 31, 2013 and 2012.

<= 1 tahun/

1-2 tahun/

3-5 tahun/

2013
> 5 tahun/

Total/

Biaya transaksi/

Nilai Tercatat/

<= 1 year
Rp '000.000

1-2 years
Rp '000.000

3-5 years
Rp '000.000

> 5 years
Rp '000.000

Total
Rp '000.000

Transaction costs
Rp '000.000

As Reported
Rp '000.000

Liabilitas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar
Pinjaman bank jangka panjang
Utang obligasi

790.000
1.083.847
95.028
237.746
328.595
-

553.738
-

1.202.262
-

750.000

790.000
1.083.847
95.028
237.746
2.084.595
750.000

Jumlah

2.535.216

553.738

1.202.262

750.000

5.041.216

Liabilitas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar
Pinjaman bank jangka panjang
Utang obligasi
Jumlah

34.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Other accounts payable
Accrued expenses
Long-term bank loans
Bonds payable

(1.662)

5.039.554

Total

<= 1 tahun/

1-2 tahun/

3-5 tahun/

2012
> 5 tahun/

Total/

Biaya transaksi/

Nilai Tercatat/

<= 1 year
Rp '000.000

1-2 years
Rp '000.000

3-5 years
Rp '000.000

> 5 years
Rp '000.000

Total
Rp '000.000

Transaction costs
Rp '000.000

As Reported
Rp '000.000

625.000
841.663
10.896
217.600
145.053
100.000

475.292
-

1.243.682
-

750.000

625.000
841.663
10.896
217.600
1.864.027
850.000

1.940.212

475.292

1.243.682

750.000

4.409.186

Ikatan
a.

(1.662)

790.000
1.083.847
95.028
237.746
2.084.595
748.338

34.

Grup memperoleh fasilitas berupa Sight LC,


Usance LC dan Usance Payable At Sight
(UPAS) dari PT Bank OCBC Indonesia,
Jakarta,
dengan
kredit
maksimum
keseluruhan sebesar US$ 8.000.000 dan
fasilitas Foreign Exchange (FX) Dealing
sebesar US$ 2.000.000. Pada tahun 2013
dan 2012 dijamin dengan negative pledge.
Fasilitas ini digunakan untuk impor bahan
baku.

Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Other accounts payable
Accrued expenses
Long-term bank loans
Bonds payable

(2.243)

4.406.943

Total

Commitments
a.

- 71 -

(2.243)

625.000
841.663
10.896
217.600
1.864.027
847.757

The Group obtained Sight LC, Usance LC


and Usance Payable At Sight (UPAS)
facilities with a maximum credit limit of
US$ 8,000,000 and Foreign Exchange (FX)
Dealing facility of US$ 2,000,000 from
PT Bank OCBC Indonesia. In 2013 and
2012, these facilities contain a negative
pledge clause. These facilities will be used to
import raw materials.

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

b.

Perusahaan
memperoleh
fasilitas
Acceptance Guarantee dalam bentuk letter
of credit (Sight, Usance dan UPAS) dari
PT Bank Mizuho Indonesia dan Letter of
Credit lokal (SKBDN) dengan jumlah
maksimum sebesar US$ 4.000.000. Fasilitas
ini digunakan untuk transaksi impor.

b.

The Company obtained an Acceptance


Guarantee facility from PT Bank Mizuho
Indonesia in the form of import letters of
credit (Sight, Usance and UPAS) and local
letters of credit (SKBDN) with a maximum
principal amount of US$ 4,000,000. These
facilities will be used for import transactions.

c.

Perusahaan dan PT Torabika Eka Semesta,


entitas anak, memperoleh fasilitas Treasury
Line/FX Dealing dan Cash Loan dalam
bentuk Letter of Credit (Sight, usance dan
UPAS) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
dengan jumlah maksimum masing-masing
sebesar US$ 5.000.000 dan US$ 2.000.000.
Fasilitas ini digunakan untuk pembelian
bahan baku dan bahan pembantu.

c.

The Company and PT Torabika Eka


Semesta, a subsidiary, obtained Treasury
Line/FX Dealing and Non Cash Loan
facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
in the form of letters of credit (Sight, Usance
and UPAS) with a maximum principal
amount
of
US$
5,000,000
and
US$ 2,000,000, respectively. These facilities
will be used for purchases of raw and
indirect materials.

d.

Grup memperoleh fasilitas letter of credit


(sight, usance, UPAS) dari PT Bank ANZ
Indonesia
dengan
kredit
maksimum
keseluruhan sebesar US$ 32.000.000.
Fasilitas ini digunakan untuk membiayai
impor bahan baku. Sampai dengan
31 Desember 2013, fasilitas ini belum
digunakan seluruhnya.

d.

The Group obtained Sight LC, Usance LC


and Usance Payable At Sight (UPAS)
facilities with a maximum credit limit of
US$ 32,000,000 from PT Bank ANZ
Indonesia. These facilities will be used for
the importation of raw materials. As of
December 31, 2013, these facilities have not
yet been fully-utilized .

e.

Perusahaan memperoleh fasilitas Letter of


Credit Sight dengan jumlah maksimum
sebesar US$ 50.000.000 dari PT Bank
Central Asia Tbk yang digunakan untuk
jaminan pembayaran import mesin produksi.
Perusahaan juga memperoleh fasilitas
forex line dengan jumlah maksimum
US$ 2.000.000 yang digunakan untuk import
bahan baku. Pada tahun 2013, fasilitas ini
sudah digunakan.

e.

The Company obtained Sight Letters of


Credit
with
maximum
amount
of
US$ 50,000,000 which will be used as
guarantee
for
importing
machineries;
and also Forex Line facility with maximum
amount of US$ 2,000,000 which will be used
for importing raw materials. As of
December 31, 2013, these facilities had
been used.

f.

Pada tanggal 14 Juni 2013, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman berjangka
dari PT Bank Mizuho Indonesia dengan
jumlah
maksimum
sebesar
Rp 100.000.000.000, dan akan jatuh tempo
pada tanggal 14 Juni 2016.

f.

On June 14, 2013, the Company obtained a


term-loan facility from PT Bank Mizuho
Indonesia with maximum loanable amount of
Rp 100,000,000,000 which will mature on
June 14, 2016.

g.

Pada tanggal 20 Oktober 2013, PT Torabika


Eka Semesta, entitas anak, memperoleh
fasilitas
Pinjaman
Modal
Kerja

uncommitted dengan jumlah maksimum


sebesar Rp 100.000.000.000 yang akan
jatuh tempo tanggal 25 Oktober 2014.

g.

On October 30, 2013, PT Torabika Eka


Semesta, a subsidiary, obtained an
uncommitted working capital facility with
maximum
loanable
amount
of
Rp 100,000,000,000 which will mature on
October 25, 2014.

- 72 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

35.

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Informasi Segmen

35.

Segment Information

Segmen Informasi Primer

Operating Segment

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan


pelaporan internal kepada pembuat keputusan
operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi
sumber daya ke masing-masing segmen yang
dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing
segmen tersebut. Grup memiliki tiga (3) segmen
yang dilaporkan meliputi usaha pengolahan
makanan, usaha pengolahan kopi bubuk dan
instan serta biji kakao dan usaha jasa keuangan.

Operating segments are reported in accordance


with the internal reporting provided to the chief
operating decision maker, which is responsible for
allocating resources to the reportable segments
and assesses its performance. The Group has
three (3) reportable segments including food
processing, coffee powder, instant coffee and
cocoa beans processing and financial services.

2013

Pengolahan
Makanan/
Food
processing

Pengolahan kopi
bubuk dan instan
serta biji kakao/
Processing of coffee
powder, instant coffee
and cocoa beans

Lainnya/
Others

Eliminasi/
Elimination

Konsolidasi/
Consolidated
Disajikan Kembali/
As Restated
(Catatan 37/ Note 37)

PENDAPATAN/REVENUES
Penjualan ektern/External sales
Penjualan intern/Internal sales

6.668.152.722.730
33.720.961.952

5.349.684.410.607
1.139.526.219.662

(1.173.247.181.614)

12.017.837.133.337
-

Jumlah pendapatan/Net sales

6.701.873.684.682

6.489.210.630.269

(1.173.247.181.614)

12.017.837.133.337

HASIL/RESULT
Hasil segmen/Segment results
Beban usaha/Operating expenses

1.755.682.139.828
913.429.422.809

1.165.983.701.956
700.975.604.546

2.451.516.740

2.921.665.841.784
1.616.856.544.095

842.252.717.019

465.008.097.410

(2.451.516.740)

1.304.809.297.689

(174.341.636.688)

(82.499.511.986)

(256.841.148.674)

(32.388.888.893)
20.186.719.455
200.265.474.841

2.483.644.173
113.710.448.546

(32.388.888.893)
25.150.169.666
315.344.066.769
1.356.073.496.557

Laba (rugi) operasi/Income (loss) from


operations
Beban bunga/Interest expense
Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah/
Sukuk Mudharabah income sharing
Penghasilan bunga/Interest income
Beban lain-lain bersih/Other expenses - net

2.479.806.038
1.368.143.382

Laba sebelum pajak/Income before tax


Pajak penghasilan/Tax expense

342.515.257.778

Laba periode berjalan/Net income

2013

1.013.558.238.779

Pengolahan
Makanan/
Food
processing

Pengolahan kopi
bubuk dan instan
serta biji kakao/
Processing of coffee
powder, instant coffee
and cocoa beans

Lainnya/
Others

Eliminasi/
Elimination

Konsolidasi/
Consolidated

INFORMASI LAINNYA/OTHER INFORMATION


ASET/ASSETS
Aset segmen/Segment assets

7.659.546.564.310

3.755.610.781.093

120.223.166.165

(2.063.983.995.290)

LIABILITAS/LIABILITIES
Liabilitas segmen/Segment liabilities

3.767.841.856.543

1.941.940.328.093

25.982.134.351

(76.002.004.703)

523.269.544.235
226.770.456.395

97.794.073.855
135.937.578.987

Pengeluaran modal/Capital expenditures


Penyusutan/Depreciation
Beban non kas selain penyusutan
dan amortisasi/Non-cash expenses other
than depreciation and amortization

475.000.000
1.689.880.283

*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka/Excludes deferred tax assets and prepaid taxes
**) Tidak termasuk liabilitas pajak tangguhan dan utang pajak/Excludes deferred tax liabilities and taxes payable

- 73 -

(135.000.000)
-

9.471.396.516.278

*)

5.659.762.314.284 **)
621.403.618.090
364.397.915.665

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

2012

Pengolahan
Makanan/
Food
processing

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pengolahan kopi
bubuk dan instan
serta biji kakao/
Processing of coffee
powder, instant coffee
and cocoa beans

Lainnya/
Others

Eliminasi/
Elimination

Konsolidasi/
Consolidated

PENDAPATAN/REVENUES
Penjualan ektern/External sales
Penjualan intern/Internal sales

5.201.268.006.649
137.482.649.750

5.309.357.663.183
45.176.199.365

(182.658.849.115)

10.510.625.669.832
-

Jumlah pendapatan/Net sales

5.338.750.656.399

5.354.533.862.548

(182.658.849.115)

10.510.625.669.832

HASIL/RESULT
Hasil segmen/Segment results
Beban usaha/Operating expenses

1.291.579.864.523
640.535.573.739

1.052.603.638.877
546.190.675.475

2.330.052.786

1.432.615.040
-

2.345.616.118.440
1.189.056.302.000

651.044.290.784

506.412.963.402

(2.330.052.786)

1.432.615.040

1.156.559.816.440

(163.340.489.137)

(60.020.130.718)

(40.791.666.669)
17.100.785.707
31.854.732.571

706.394.781
16.524.538.454

Laba (rugi) operasi/Income (loss) from


operations
Beban bunga/Interest expense
Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah/
Sukuk Mudharabah income sharing
Penghasilan bunga/Interest income
Beban lain-lain bersih/Other expenses - net

831.183.241
1.518.500.207

(1.128.597.963)

(223.360.619.855)
(40.791.666.669)
18.638.363.729
48.769.173.269

Laba sebelum pajak/Income before tax

959.815.066.914

Pajak penghasilan/Tax expense

215.386.662.605

Laba periode berjalan/Net income

744.428.404.309

2012

Pengolahan
Makanan/
Food
processing

Pengolahan kopi
bubuk dan instan
serta biji kakao/
Processing of coffee
powder, instant coffee
and cocoa beans

Lainnya/
Others

Eliminasi/
Elimination

Konsolidasi/
Consolidated

INFORMASI LAINNYA/OTHER INFORMATION


ASET/ASSETS
Aset segmen/Segment assets

6.876.120.360.003

2.940.864.189.372

118.307.490.947

(1.976.151.239.417)

LIABILITAS/LIABILITIES
Liabilitas segmen/Segment liabilities

3.883.572.061.930

1.577.294.102.670

20.534.097.841

(345.910.308.485)

863.832.224.264
169.837.809.503

524.040.517.239
100.476.528.540

Pengeluaran modal/Capital expenditures


Penyusutan/Depreciation
Beban non kas selain penyusutan
dan amortisasi/Non-cash expenses other
than depreciation and amortization

70.409.588.940

19.807.922.075

1.444.230.257
1.680.872.070

(273.759.574.113)
(541.975.040)

7.959.140.800.905

*)

5.135.489.953.956 **)
1.115.557.397.647
271.453.235.073

90.217.511.015

*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka/Excludes deferred tax assets and prepaid taxes
**) Tidak termasuk liabilitas pajak tangguhan dan utang pajak/Excludes deferred tax liabilities and taxes payable

Segmen Geografis

Geographical Segments

Grup beroperasi di empat wilayah geografis


utama, yaitu usaha pengolahan makanan dan
pengolahan kopi bubuk dan instant serta biji kopi
di Jabodetabek, usaha pengolahan makanan di
Surabaya dan sewa di Medan, serta jasa
keuangan di Belanda.

The Groups operations are located in four


principal geographical areas: food processing and
processing of coffee powder, instant coffee and
coffee beans are located in Jabodetabek; food
processing is located in Surabaya; rental service
is in Medan; and financial services is in
Netherlands.

- 74 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Pendistribusian pendapatan dan aset berdasarkan


geografis adalah sebagai berikut:

The distribution of revenues and assets by


geographical market are as follows:

Penjualan berdasarkan geografis/


Sales revenue by geographic market
2013
2012

Pasar geografis

Indonesia
Asia
Lain-lain
Jumlah

7.604.561.022.895
3.905.346.466.545
507.929.643.897

6.747.690.187.852
3.490.756.579.394
272.178.902.586

12.017.837.133.337

10.510.625.669.832

Nilai tercatat aset segmen/


Carrying amount of segment assets
2013
2012

36.

Indonesia
Asia
Others
Total

Penambahan aset tetap/


Additions to property, plant and equipment
2013
2012

Jabodetabek
Surabaya
Medan
Belanda

9.351.420.859.799
98.829.963.613
20.667.879.863
477.813.003

7.840.833.309.957
97.462.736.328
20.480.301.293
364.453.327

621.098.818.090
475.000.000
-

1.114.113.167.390
1.444.230.257
-

Jabodetabek
Surabaya
Medan
Netherlands

Jumlah

9.471.396.516.278

7.959.140.800.905

621.573.818.090

1.115.557.397.647

Total

Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas


Konsolidasian

36.

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak


mempengaruhi kas dan setara kas:

Reklasifikasi dari uang muka pembelian


aset tetap ke aset tetap
Bunga pinjaman yang dikapitalisasi pada
aset dalam penyelesaian

Penyajian
Kembali
Konsolidasian

Laporan

Supplemental Disclosures on Consolidated


Statements of Cash Flows
The following are the noncash investing and
financing activities of the Group:

2013

37.

Geographical market

2012

126.503.271.192

463.110.680.465

17.805.673.333

33.069.006.578

keuangan

37.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 30,


dalam kaitannya dengan ketentuan Peraturan
Pemerintah terdahulu, yang memungkinkan
pengurangan pajak 5% dari tarif pajak 25% yang
berlaku untuk entitas publik, Perusahaan
sebelumnya telah mengakui beban pajak, aset
pajak tangguhan dan utang pajak dengan
menggunakan tarif pajak 20%. Sesuai dengan
ketentuan "Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun
2013", yang berlaku efektif sejak tanggal
21 Nopember 2013, Perusahaan memutuskan
untuk menerapkan tarif pajak 25%.

Reclassification of advances for purchase


property, plant and equipment to property, plant
and equipment
Borrowing costs capitalized to construction
in progress

Restatement of the Consolidated Financial


Report
As disclosed in Note 30, in relation to provision of
the former Government Regulation which allows a
5% tax reduction from the applicable tax rates for
publicly listed entities of 25%, the Company has
previously recognized its tax expense, deferred
tax assets and taxes payable using the reduced
tax rate of 20%. In accordance with the provisions
of Peraturan Pemerintah No. 77 Year 2013
which is effective November 21, 2013, the
Company subsequently applied the 25% tax rate.

- 75 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

Oleh karena itu, Perusahaan menyajikan kembali


laporan keuangan konsolidasian tahun 2013 dan
pengungkapan sebelumnya dalam Catatan 30
juga telah diubah.

Accordingly, the Company restated its 2013


consolidated financial statements and previous
disclosure in Note 30 has also been amended.

Pengaruh dari penyajian kembali laporan


keuangan konsolidasian tahun 2013 terhadap
beberapa akun tertentu adalah sebagai berikut:

The effects of the restatement of the 2013


consolidated financial statements on certain
accounts are as follows:

Disajikan Sebelumnya/
As Previously
Reported

Disajikan Kembali/
As Restated

Laporan Posisi
Keuangan Konsolidasian

Consolidated Statement of
Financial Position

Aset pajak tangguhan


Utang pajak
Saldo laba
Belum ditentukan penggunaannya

1.753.098.181
96.429.937.459

2.138.301.708
141.675.841.459

3.377.647.420.338

3.332.786.719.865

Laporan Laba Rugi


Komprehensif Konsolidasian

Unappropriated
Consolidated Statement of
Comprehensive Income

Pajak kini
Pajak tangguhan
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk

297.238.872.850
415.684.455

342.484.776.850
30.480.928

1.041.766.389.770

996.905.689.297

1.165

1.115

Laba per saham

38.

Deferred tax assets


Taxes payable
Retained earnings

Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru

38.

Current tax
Deferred tax
Net income attributable to:
Owners of the Company
Earnings per share

Prospective Accounting Pronouncements

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan


Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi
Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada
periode yang dimulai 1 Januari 2014 sebagai
berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has


issued the following Interpretations of Financial
Accounting Standards (ISAK) and Statement of
Withdrawal of Financial Accounting Standards
(PPSAK) which will be effective for annual period
beginning January 1, 2014 as follows:

ISAK

ISAK

1.

ISAK No.
Pelanggan

27,

Pengalihan

Aset

dari

1.

ISAK No. 27, Transfer of Assets from


Customers

2.

ISAK No. 28, Pengakhiran Liabilitas


Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

2.

ISAK No. 28, Extinguishing


Liabilities with Equity Instruments

3.

ISAK No. 29, Biaya Pengupasan Lapisan


Tanah dalam Tahap produksi pada Tambang
Terbuka

3.

ISAK No. 29, Stripping Costs in


Production Phase of a Surface Mine

- 76 -

Financial

the

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dan 2012
(Angka angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain)

PT MAYORA INDAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(Figures are Presented in Rupiah, unless
Otherwise Stated)

PPSAK

PPSAK

PPSAK No. 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas


Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

PPSAK No. 12, Withdrawal of PSAK 33:


Accounting of Land Stripping Activities and
Environmental Management in General Mining

Grup memperkirakan bahwa tidak tendapat


dampak signifikan dari penerapan ISAK dan
PPSAK di atas terhadap laporan keuangan
konsolidasian.

The Group does not expect that the above ISAKs


and PPSAK will have significant impact on the
consolidated financial statements.

*******

- 77 -

Anda mungkin juga menyukai