Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN TAHUNAN

ANNUAL REPORT
2014
PT. Wahana Pronatural Tbk

Daftar Isi
halaman
Informasi Perseroan

Laporan Dewan Komisaris

Laporan Dewan Direksi

Profil Perseroan

Visi dan Misi Perseroan

Ikhtisar Data Keuangan

10

Ikhtisar Saham

11

Struktur Perseroan

13

Analisa dan Pembahasan Manajemen

18

Prospek Usaha Perseroan

25

Tata Kelola Perseroan / Good Corporate Governance

27

Resiko Usaha

36

Tanggung Jawab Sosial

38

Laporan Keuangan Tahunan

40

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

INFORMASI PERSEROAN
TANGGAL PENDIRIAN

: 22 Juni 2001

KANTOR PUSAT

: Gedung Bumi Mandiri Tower II Lt.4 R 406-407


Jl. Panglima Sudirman 66 68 Surabaya 60271
Indonesia
Telp : 031-5352705 / Fax : 031-5352704
Website : www.wapo.co.id
Email : iws@wapo.co.id, csa@wapo.co.id

KANTOR CABANG

: Gedung Graha Kencana Blok CK


Jl. Raya Pejuangan No. 88 Kebun Jeruk
Jakarta Barat

PABRIK

: Jl. Narogong Km.14, Desa Limus Nunggal

Kec. Cileungsi, Kabupaten Bogor


Propinsi Jawa Barat
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Komisaris Utama
Komisaris (Independen)
Direktur Utama
Direktur
Direktur (Independen)

: Lia Tirtasaputra
: Gunawan Ruslim
: Samin
: Indra Widyadharma
: Hugeng Parhito

KOMITE AUDIT

: Gunawan Ruslim
Anita Rosalia Gunawan
Nana Nuryana

(Ketua)
(Anggota)
(Anggota)

SEKRETARIS PERSEROAN

: Iwan Setiawan

AKUNTAN PUBLIK

: KAP. SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & Rekan


Plaza Andhika Blok C.3-4 Jl. Simpang Dukuh 38-40
Telp. (031) 5341286, 5473585, Fax. (031) 5314560
Surabaya 60275 - Indonesia

PENDAFTAR SAHAM

: PT. Kustodian Sentral Efek Jakarta


Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Telp : 021-52991099 / Fax : 021-52991199

BURSA PENCATATAN SAHAM

: PT. Bursa Efek Indonesia

Jl. Jendral Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190


Pencatatan saham tanggal 22 Juni 2001 dengan kode
WAPO
BIRO ADMINISTRASI EFEK

: PT Sinartama Gunita
Jl. MH Thamrin Kav 22 No. 51 Menteng Jakarta

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

LAPORAN DEWAN KOMISARIS


Pemegang Saham Yang Terhormat,
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatNya sehingga
Perseroan dapat melewati tahun 2014 ini dengan baik. Selama tahun 2014 ini, Dewan Komisaris telah
melakukan fungsi pengawasan dan mengkaji kebijakan bisnis yang dibuat oleh manajemen Perseroan
dibawah arahan Direksi. Kami juga telah menerima laporan mengenai kegiatan operasional Perseroan
yang semakin efektif dan terfokus. Kami terus mendukung peningkatan penjualan, kualitas sumber daya
manusia dan mendorong penerapan Good Corporate Governance untuk memastikan penerapan prinsipprinsip keterbukaan, akuntabilitas, kemandirian, kesetaraan dan kewajaran dalam mengelola Perseroan
sehingga terwujud kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Pemegang saham yang terhormat, memperhatikan kondisi ekonomi tahun 2014, pertumbuhan ekonomi
Indonesia mencapai 5,02 persen, melambat sejak lima tahun terakhir. Meskipun lebih rendah dari tahun
sebelumnya, namun angka tersebut merupakan sebuah pencapaian yang baik. Hal ini tidak terlepas dari
berbagai masalah ekonomi yang terjadi di pasar keuangan global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
tingkat inflasi nasional pada 2014 mencapai 8,36 persen, atau sedikit lebih rendah dari laju inflasi pada
2013 sebesar 8,38 persen. Faktor internal seperti kenaikan harga BBM dan tarif listrik menyebabkan
harga komoditas menjadi berfluktuasi. Sedangkan faktor eksternal masih dipengaruhi oleh sentimen
negatif terhadap rencana pengurangan stimulus moneter atau tapering off di AS. Hal ini mengakibatkan
nilai tukar rupiah terdepresiasi disertai volatilitas yang meningkat.
Kita masih bersyukur bahwa dalam kondisi global seperti itu, perekonomian Indonesia memperlihatkan
kinerja makro ekonomi yang stabil. Pemilu tahun 2014 telah berjalan dengan baik dan aman sehingga
meningkatkan kepercayaan pelaku usaha di Indonesia, Pelaku usaha memiliki harapan yang sangat besar
terhadap iklim investasi dibawah pemerintahan baru di Indonesia. Meskipun di awal 2015 ini banyak
tekanan dari publik akibat kebijakan pemerintah yang tidak populer, namun secara umum kondisi
perekonomian relatif stabil. Pemerintah juga menyatakan terus mendorong usaha hulu hilir dan
berkomitmen meningkatkan usaha dibidang perikanan dan kelautan untuk menumbuhkan perekonomian
nelayan di daerah. Hal inilah yang meyakinkan kami terhadap peningkatan usaha Perseroan ke depan.
Dengan stabilitas perekonomian, diharapkan tingkat konsumsi masyarakat juga meningkat. Dewan
Komisaris menilai hal ini dapat meningkatkan penjualan Perseroan karena bergerak di bidang produksi
makanan serta perdagangan bahan baku makanan dan minuman. Selama tahun 2014 jajaran direksi
Perseroan berupaya memanfaatkan peluang pasar yang memiliki tingkat konsumsi tinggi. Ini dibuktikan
dengan penjualan komoditas baru yaitu kopi biji sebesar Rp. 28,37 milyar. Penjualan rumput laut juga
terus meningkat setiap tahun, ditambah lagi harga jual di tahun 2014 cukup baik. Perseroan juga telah
melakukan perbaikan struktur keuangan serta berupaya melakukan efisiensi, meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dengan cara pembinaan dan pelatihan serta penempatan sumber daya manusia
sesuai dengan kompetensinya.
Target peningkatan penjualan sebesar 10 persen selama tahun 2014 dapat dilampaui. Penjualan Perseroan
selama tahun 2014 meningkat 13,78 persen. Penjualan tahun 2014 adalah Rp 144,37 milyar dan tahun
2013 adalah Rp 126,89 milyar. Penjualan tahun ini terdiri dari rumput laut sebesar Rp 90,32 milyar
(62,56 persen), kopi biji sebesar Rp 28,37 milyar (19,65 persen) serta candy dan dreamy sebesar Rp 25,67
milyar (17,79 persen). Selama tahun 2014 tidak ada penjualan beras dan kedelai, Direksi lebih fokus
kepada komoditas yang berorientasi ekspor seperti kopi, coklat dan pala.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

Dewan Komisaris juga mengapresiasi kinerja Perseroan dimana tahun 2014 mencatatkan laba sebesar Rp
224,79 juta. Ini berarti mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 147,09 juta
atau sebesar 53,06 persen. Peningkatan ini dikarenakan beberapa hal diantaranya peningkatan penjualan
serta penekanan harga pokok produksi.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa kinerja yang dilakukan oleh Perseroan cukup baik dan lebih efisien.
Perseroan telah mencari peluang komoditi baru yang memiliki tingkat keuntungan yang besar. Kami
sangat menghargai upaya-upaya yang telah dilakukan Perseroan sehingga dapat meningkatkan penjualan
dan membukukan laba di tahun 2014. Kami juga memberikan catatan bahwa pelaksanaan Good Corporate
Governance telah dilakukan dan berjalan dengan baik diseluruh aspek kegiatan usaha Perseroan.
Perseroan juga telah memiliki direktur independen. Kebijakan yang diterapkan juga selalu di evaluasi.
Kami akan tetap memberikan arahan dan memastikan pelaksanaan dan pemenuhan stndar Good
Corporate Governance dan etika bisnis, melakukan evaluasi dan memberikan masukan serta arahan
kepada dewan direksi dalam mengambil langkah-langkah strategis bagi Perseroan. Kami terus bekerja
sama dengan direksi Perseroan dan khusunya dengan komite audit secara baik. Opini kami adalah Direksi
telah melakukan upaya dan kebijakan yang baik demi meningkatkan usaha Perseroan.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada direksi, manajemen dan staf atas
upaya dan sumbangsih mereka terhadap kinerja Perseroan selama tahun berjalan. Dewan Komisaris juga
menyampaikan perhargaan kepada seluruh stakeholder Perseroan yang telah memberikan kontribusi baik
besar maupun kecil. Kami berharap kinerja yang lebih baik akan dicapai pada masa mendatang.

Surabaya, April 2015

Lia Tirtasaputra
Komisaris Utama

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

LAPORAN DEWAN DIREKSI


Yang Terhormat Para Pemegang Saham,
Tahun 2014 telah kita lalui, merupakan kebahagiaan bagi kami untuk menyampaikan laporan hasil usaha
Perseroan tahun 2014 serta menyampaikan rasa terima kasih kepada pemegang saham, supplier,
pelanggan dan karyawan atas dukungan secara terus menerus kepada Perseroan. Secara khusus Direksi
telah menerapkan berbagai kebijakan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian. Kebijakan pengelolaan
mencakup keuangan, produksi dan penjualan, sedangkan kebijakan pengawasan dan pengendalian
ditujukan sebagai evaluasi atas kegiatan usaha yang telah dijalankan.
Selama tahun 2014, manajemen berupaya meningkatkan operasional usaha melalui peningkatan produksi,
meningkatkan perputaran persediaan dan melakukan efisiensi dengan cara menekan biaya produksi dan
melakukan pembelian bahan baku dengan harga yang kompetitif untuk komoditas unggulan. Tahun 2014,
Perseroan berhasil menjual komoditas baru yaitu kopi biji dengan nilai sebesar Rp. 28 milyar. Beban
keuangan Perseroan juga menurun karena pelunasan hutang di tahun lalu. Kualitas sumber daya manusia
kami rasakan makin meningkat, selain dilakukan pembinaan dan pelatihan, juga penempatan sumber daya
manusia yang kita sesuaikan dengan kompetensi masing-masing sehingga dapat menghasilkan output
yang maksimal. Upaya yang kami lakukan terfokus pada pengembangan usaha dan mengurangi beban
keuangan.
Penjualan Perseroan selama tahun 2014 meningkat 13,78% dari target yang ingin dicapai sebesar 10%.
Penjualan tahun 2014 sebesar Rp 144,37 milyar dan tahun 2013 sebesar Rp 126,89 milyar. Penjualan
tahun ini terdiri dari rumput laut, candy dan dreamy serta kopi biji. Nilai penjualan rumput laut sebesar
Rp 90,32 milyar, permen dan candy sebesar Rp 25,67 milyar, sedangkan kopi biji sebesar Rp 28,37
milyar. Kontribusi penjualan berdasarkan volumenya adalah rumput laut 62,56%, kopi biji 19,65% dan
candy dan dreamy sebesar 17,79%. Tahun 2014 tidak ada penjualan beras dan kedelai, Perseroan lebih
fokus kepada komoditas yang berorientasi ekspor seperti coklat dan pala yang diharapkan pada tahun
2015 sudah dapat dilakukan untuk meningkatkan margin penjualan.
Laba kotor Perseroan untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 4,77 milyar dan Rp 3,72
milyar. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 posisi laba kotor mengalami kenaikan sebesar 28,04%.
Peningkatan ini disebabkan karena naiknya penjualan serta penekanan beban pokok penjualan ditahun
2014. Biaya pemakaian bahan baku menurun seiring dengan menurunnya penjualan produk permen,
demikian juga upah tenaga kerja langsung mengalami penurunan. Biaya produksi tahun 2014 Rp 29,29
milyar sedangkan tahun 2013 sebesar Rp 43,62 milyar. Peningkatan beban pokok penjualan ada pada
pembelian bahan yaitu sebesar Rp 119,20 milyar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 123,16 milyar. Ini
dikarenakan peningkatan penjualan komoditas rumput laut dan kopi biji. Memperhatikan kondisi ini
Perseroan akan melakukan evaluasi kebijakan yang menyangkut biaya produksi agar tercapai efisiensi
secara maksimal.
Tahun 2014 Perseroan mencatatkan laba sebesar Rp 224,79 juta. Mengalami peningkatan dibandingkan
dengan tahun 2013 sebesar Rp 147,09 juta atau sebesar 53,06%. Peningkatan ini dikarenakan beberapa
hal diantaranya peningkatan penjualan serta penekanan harga pokok produksi. Naiknya harga penjualan
ekspor rumput laut dan margin atas penjualan kopi biji yang cukup baik. Saat ini kendala yang dihadapi
Perseroan adalah persaingan usaha yang sangat terbuka terutama untuk produk rumput laut. Pelaku usaha
sejenis sangat banyak dan dapat masuk ke daerah sentra budidaya rumput laut sehingga harga ditingkat
petani menjadi fluktuatif.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

Namun demikian, kami tetap yakin bahwa kegiatan usaha Perseroan akan lebih baik di tahun 2015. Hal
ini didukung oleh optimisme pelaku usaha terhadap perekonomian global, terutama membaiknya
perekonomian di Amerika Serikat serta pemulihan ekonomi di kawasan Eropa, China dan India.
Perbaikan ekonomi global tersebut diharapkan dapat menopang ekonomi Indonesia ke depan. Ditambah
lagi harapan dari pelaku usaha terhadap iklim investasi dibawah pemerintahan baru di Indonesia.
Pelaksanaan Pemilu yang dilaksanakan dengan lancar dan aman meningkatkan kepercayaan pelaku usaha
di Indonesia. Pemerintah juga menyatakan terus mendorong dan berkomitmen peningkatan usaha
dibidang perikanan dan kelautan, menegakkan hukum dan melindungi kepentingan maritim untuk
menumbuhkan perekonomian nelayan di daerah. Hal inilah yang meyakinkan kami terhadap peningkatan
usaha Perseroan ke depan.
Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris akan melakukan evaluasi dan fungsi pengawasan
terhadap kegiatan usaha, serta melakukan efiensi biaya dengan pengelolaan keuangan yang hati-hati.
Direksi juga memandang sangat penting serta terus berkomitmen dalam penerapan Good Corporate
Governance yang baik dalam organisasi Perseroan. Perseroan telah memiliki komisaris independen,
direktur independen dan komite audit untuk memastikan penerapan prinsip-prinsip keterbukaan,
akuntabilitas, kemandirian, kesetaraan dan kewajaran dalam mengelola Perseroan.
Akhirnya kami atas nama seluruh jajaran Direksi, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
kepada para pemegang saham, supplier, pelanggan, karyawan, rekan-rekan bisnis serta semua pihak yang
terkait atas kerja keras, dedikasi dan kontribusinya kepada Perseroan. Kami berharap bahwa dengan
dukungan penuh tersebut, kegiatan usaha Perseroan akan semakin baik.

Surabaya, April 2015

SAMIN
Direktur Utama

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

PROFIL PERSEROAN
Sejarah Pendirian
PT. Wahana Pronatural Tbk, didirikan di Indonesia berawal sejak didirikannya CV Phonix Mas pada
tahun 1979 yang bergerak dalam bidang perdagangan hasil bumi dan kelautan. Diawali dari perdagangan
lokal antar pulau yang terus berkembang dengan baik. Tahun 1982 Perseroan mulai mengekspor produkproduknya. Usaha ini dilanjutkan dengan pembangunan pabrik pengolahan kacang mete pada tahun 1989.
Pada tahun 1993 didirikan PT Golden Phoenix berdasarkan Akta nomor 096 yang dibuat dihadapan
Notaris Wahyudi Suyanto SH. PT Golden Phoenix adalah induk dari CV Phoenix Mas bergerak dibidang
pengolahan rumput laut menjadi Karagenan (tepung rumput laut). Tahun 1996, PT Golden Phoenix
berubah namanya menjadi PT Wahana Yuda Mandiri dan selanjutnya pada tahun 2000 diubah namanya
menjadi PT Wahana Phonix Mandiri berdasarkan Akta nomor 44 tanggal 31 Januari 2000 dibuat
dihadapan Notaris Yonsah Minanda, SH.
Pada tanggal 22 Juni 2001 Perseroan mencatatkan sahamnya pada PT. Bursa Efek Indonesia (dahulu
bernama PT. Bursa Efek Jakarta) dengan melakukan penawaran saham perdana atas 200.000.000 (dua
ratus juta) lembar dengan nominal Rp 100,- (seratus rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp 175,(seratus tujuh puluh lima rupiah) per lembar.
Sebagai langkah untuk memperluas strategi integrasinya, pada akhir tahun 2011 Perseroan melakukan
ekspansi usaha dengan melakukan pembelian aset tetap berupa pabrik pengolahan permen milik
PT.Inasentra Unisatya yang berada di Bogor Jawa Barat dan telah memulai operasional pada tahun 2012.
Untuk memperbaiki struktur keuangannya, Perseroan melakukan penjualan (divestasi) saham pada anak
usahanya yaitu PT. Phonix Mas Persada. Perseroan berdomisili di Surabaya, dengan kantor pusat di
Gedung Bumi Mandiri Tower II Lt. 4 R 406-407 Jl. Panglima Sudirman 66 68 Surabaya. Dalam Rapat
Umum Pemegang Saham tahun 2012 Perseroan berubah nama menjadi PT. Wahana Pronatural Tbk
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 2 tanggal 2 Juni 2012 oleh
Wachid Hasyim, Notaris di Surabaya. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapatkan pengesahan dari
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.41594.AH.01.02.Tahun 2012
tanggal 1 Agustus 2012.

Bidang Usaha
Perseroan bergerak dibidang perdagangan, pembangunan, industri, perdagangan hasil tambang, pertanian,
percetakan, pengangkutan, dan jasa. Komoditas utama perdagangan hasil pertanian dan hasil kelautan
adalah rumput laut kering, kopi, coklat dan candy. Sebagian besar penjualan rumput laut dijual lokal. Di
bidang pembangunan, Perseroan bertindak sebagai pengembang dan pemborong pada umumnya (general
contractor). Dalam rangka diversifikasi dan meningkatkan kegiatan usaha utama, Perseroan mulai
memproduksi permen dengan beberapa merk dan segmen di tahun 2012.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

VISI DAN MISI PERSEROAN


Visi Perseroan:
Menjadi perusahaan agroindustri terkemuka dalam mengolah produk unggulan alam Indonesia
Misi Perseroan:
1. Membangun integrasi usaha pengolahan rumput laut dan produk pertanian yang berdaya saing
internasional.
2. Menjadi industri pengolahan makanan dan minuman yang sehat dan berkarakter.
3. Mendukung Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani dan nelayan
daerah.
4. Membantu Pemerintah dalam menambah pendapatan asli daerah (PAD);
5. Pertumbuhan dan perkembangan Perseroan dan perekonomian masyarakat yang semakin meningkat;
6. Membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat baik di sektor
pertanian, perkebunan dan industri;
7. Meningkatkan penghasilan atau keuntungan Perseroan untuk dapat berkembang menjadi lebih besar
dan maju.
Strategi Perseroan:
1. Meningkatkan kapasitas produksi dengan pendekatan yang baik kepada masyarakat di sentra
budidaya pertanian dan hasil laut.
2. Menekan biaya bahan baku antara lain dengan mengelola tingkat perputaran persediaan, melakukan
pembelian bahan baku dengan harga yang lebih rendah tanpa menurunkan kualitas.
3. Menghimpun dana modal usaha dan investasi dari bank atau lembaga keuangan pemerintah dan
swasta.
4. Menciptakan suatu power yang memiliki nilai tambah dan kemanfaatan tinggi (semua bahan baku
dan limbahnya).
5. Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan lembaga-lembaga lainya khususnya yang berkaitan
dengan peningkatan sarana dan prasarana produksi.
6. Meningkatkan etos kerja dan profesionalisme seluruh personel Perseroan, sistem manajemen usaha,
administrasi, organisasi dan informasi.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

IKHTISAR DATA KEUANGAN


Ikhtisar data keuangan PT. Wahana Pronatural untuk 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)

2012

2013

2014

Disajikan Kembali
HASIL USAHA
Penjualan Bersih
Laba (Rugi) Kotor
Laba (Rugi) Usaha
Laba (Rugi) Komprehensif
Jumlah Saham yang Beredar
Laba Per Saham
Dasar
Dilusi
POSISI KEUANGAN
Modal Kerja Bersih
Jumlah Aset Lancar
Jumlah Aset Tidak Lancar
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Ekuitas
RASIO USAHA (%)
Laba Kotor / Penjualan Bersih
(Gross Profit Margin)
Laba Usaha / Penjualan Bersih
(Operating Profit Margin)
Laba Komprehensif / Penjualan Bersih
(Net Profit Margin)
Laba Komprehensif / Jumlah Aset
(Return On Assets)
Laba Komprehensif / Jumlah Ekuitas
(Return On Equity)
RASIO KEUANGAN (%)
Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek
(Current ratio)
Liabilitas / Ekuitas
(Debt to Equity)
Liabilitas / Aset
(Debt to Assets)

125,021
4,128
117
3,944
520

126,893
3,727
(212)
147
520

144.379
4.772
100
225
520

7,59
12,33

0.28
0.46

0,43
0,70

2,599
27,194
81,946
24,595
69,651
14,893

5,417
35,135
79,429
29,718
69,805
15,041

8.977
32.736
76.266
23.759
69.977
15.266

3,30

2,94

3,31

0,09

-0,17

0,07

3,15

0,12

0,16

3,61

0,13

0,21

26,48

0,98

1,47

110,56

118,22

137,78

632,78

661,67

614,02

86,35

86,87

85,99

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

10

IKHTISAR SAHAM
Komposisi Pemegang Saham Perseroan dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
Nilai Nominal Rp 100 Per Saham
Pemegang Saham

Jumlah saham
Persentase
ditempatkan dan
Kepemilikan
disetor penuh
PT. Pesona Bangun Mandiri
55.000.000
10.58
PT. Mitra Niaga Sakti
55.000.000
10.58
PT. Surya Pelangi Mandiri
100.000.000
19.23
PT. Hijau Sari
100.000.000
19.23
Masyarakat (dibawah 5%)
210.000.000
40.38
Jumlah
520.000.000
100.00

Jumlah (Rp)

5.500.000.000
5.500.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
21.000.000.000
52.000.000.000

Informasi Harga Saham


Perkembangan harga saham Perseroan selama tahun 2014 serta perbandingan dengan tahun 2013 :

2013
PERIODE
TTG

HARGA (Rp.)
VOLUME PEREDARAN
TRD AKHIR
SAHAM (Unit)

JUMLAH SAHAM
TERCATAT

KAPITALISASI
PASAR

VOLUME
PERDAGANGAN

TRIWULAN I

74

56

69

8.315.500

520.000.000

98.280.000.000

TRIWULAN II

121

64

94

190.424.000

520.000.000

143.520.000.000

1.000.000

TRIWULAN III

96

56

62

1.566.000

520.000.000

106.080.000.000

TRIWULAN IV

79

50

59

4.518.500

520.000.000

95.160.000.000

23.000

2014
PERIODE

HARGA (Rp.)
VOLUME PEREDARAN
TTG TRD AKHIR
SAHAM (Unit)

JUMLAH SAHAM
TERCATAT

KAPITALISASI
PASAR

VOLUME
PERDAGANGAN

TRIWULAN I

71

50

64

12.291.000

520.000.000

88.400.000.000

7.500

TRIWULAN II

86

55

63

9.837.000

520.000.000

95.680.000.000

10.001.500

TRIWULAN III

75

54

58

3.356.300

520.000.000

98.280.000.000

23.010.000

TRIWULAN IV

101

50

64

115.324.100

520.000.000

96.720.000.000

50.400

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

11

Kronologi Pencatatan Saham dan Penambahan Jumlah Saham


Pada tanggal 22 Juni 2001 Perseroan mencatatkan sahamnya di PT. Bursa Efek Indonesia (dahulu
PT.Bursa Efek Jakarta) dengan melakukan penawaran saham perdana atas 200.000.000 (dua ratus juta)
lembar dengan nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp.175,- (seratus
tujuh puluh lima rupiah) per lembar. Pada tahun 2011 Perseroan melakukan penambahan modal dasar dari
Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) menjadi Rp.200.000.000.000,- (dua ratus milyar rupiah).

Struktur pemegang saham utama dan pengendali

-Lia Tirtasaputra (50%)


-Felicia Alim (50%)

PT. Indo Kreasi


Pratama (70%)

PT. Pesona
Bangun Mandiri
55 Juta (10,58%)

-Thelly Rope (70%)


-Evelia (30%)

PT. Mitraya
Trasia (30%)

-Willianto A (50%)
-Junia Linardi (50%)

-Hudiono G (50%)
-Anita Rosalia (50%)

PT. Mitra Niaga


Sakti
55 Juta (10,58%)

PT. Surya Pelangi


Mandiri
100 Juta (19,23%)

-Melly (50%)
-Agnes Kristina (50%)

PT. Hijau Sari


100 Juta
(19,23%)

Masyarakat
210 Juta
(40,38%)

PT. WAHANA PRONATURAL TBK


520 Juta Saham

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

12

STRUKTUR PERSEROAN

Dewan Komisaris

Dewan Direksi

Komite Audit

Corporate Secretary

Manajer Operasional

Manajer
Accounting

Manajer Produksi
& Pemasaran

Corporate Legal

Logistik

Keuangan

Manufacturing

Hukum

Umum

Akuntansi

Trading

Perizinan

Susunan Pengurus
Susunan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta Notaris Wachid Hasyim,S.H., No. 34 tanggal
19 Juni 2014 adalah sebagai berikut :
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris (Independen)

: Lia Tirtasaputra
: Gunawan Ruslim

Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur (Independen)

: Samin
: Indra Widyadharma
: Hugeng Parhito

Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota

: Gunawan Ruslim
: Anita Rosalia Gunawan
: Nana Nuryana

Manajer Operasional
Manajer Accounting
Manajer Produksi & Pemasaran
Corporate Legal

: Iwan Setiawan
: Artha Lovie W
: Indra Widyadharma
: Iwan Setiawan

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

13

Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi adalah 5 tahun dan
berakhir sampai dengan 22 Juni 2016. Demikian pula dengan Komite Audit.

Profil Pengurus Perseroan


DEWAN KOMISARIS :

Lia Tirtasaputra
Komisaris Utama
Lahir di Jakarta 1975, lulusan fakultas ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, mengawali karir sebagai
Financial Analyst di PT. Inti Salim Corpora, Financial Controller di PT Sioen Indonesia dan Sales
Administration Manager PT. Johnson Johnson Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur,
Direktur Utama maupun Komisaris Utama pada beberapa perusahaan. Sejak tahun 2011 menjabat sebagai
Komisaris Utama PT Wahana Pronatural Tbk.
Gunawan Ruslim
Komisaris (Independen)
Lahir di Jakarta 1969 (46 tahun), Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan tahun
1991, kemudian memperoleh gelar Magister Management di Universitas Indonesia pada tahun 1995,
Ph.D Candidate in Finance di Universitas Katolik Parahyangan. Pernah mengajar di beberapa perguruan
tinggi di Jakarta, diantaranya di Universitas Trimurti dan Universitas Indonesia. Sampai saat ini masih
tercatat sebagai Pengajar di Universitas Podomoro Jakarta.
Beliau pernah memegang beberapa jabatan penting di beberapa perusahaan dan juga menjabat sebagai
Direktur. Sejak tahun 2014 menjabat sebagai Komisaris Independen PT Wahana Pronatural Tbk.
Penunjukan Dewan Komisaris berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada
tanggal 19 Juni 2014, dan tertuang didalam Akte No. 34 tanggal 19 Juni 2014 Notaris Wachid Hasyim
SH, di Surabaya dan telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan HAM RI No. Ketetapan AHU16693.40.22.2014 tanggal 30 Juni 2014. Dewan Komisaris tidak memiliki saham dalam Perseroan

DIREKSI :

Samin
Direktur Utama
Lahir di Tanjung Pinang 1968 (47 tahun), mendapatkan gelar Magister Management (S2) di Universitas
Pancasila Jakarta pada tahun 1998, mengawali karir sebagai Staf Akunting di PT. Halim Adibina
Managemen pada tahun 1991, sebagai Asisten Manajer Akunting di PT. Besindo pada tahun 1996. Beliau
pernah menjadi General Manager, dan Direktur di beberapa perusahaan. Sejak tahun 2011 menjabat
sebagai Direktur Utama PT Wahana Pronatural Tbk.
Sebagai Direktur Utama, beliau bertanggung jawab terhadap seluruh kepengurusan Perseroan, namun
secara teknis beliau mengurusi beberapa hal diantaranya :
- Pengelolaan Perseroan melalui tata kelola resiko dan tata kelola perusahaan.
- Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik.
- Penyusunan strategi bisnis, anggaran dan pelaksanaan fungsi audit internal.
Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

14

Indra Widyadharma
Direktur
Lahir di Surabaya 1974 (40 tahun), mendapatkan gelar Master of Bussines Administrasion (MBA) City
University di Amerika Serikat, Mengawali karir sebagai Finance Manager di Sea Technology LLC di
USA pada tahun 1998, Sepulangnya ke Indonesia, pada tahun 2001 melanjutkan karir sebagai Oil and
Grains Analyst pada CV. Palma Surabaya yaitu Perseroan yang bergerak di bidang perdagangan olein dan
beberapa produk komoditi. Selanjutnya 2008 mendirikan dan menjabat direktur di CV. Surya Terang Asia
Raya, yang bergerak dalam perdagangan dan pembibitan rumput laut. Dan pada tahun 2011 bergabung
bersama PT Wahana Pronatural Tbk sebagai Direktur.
Tugas beliau lebih terfokus pada hal hal sebagai berikut :
- Pelaksanaan operasional perusahaan, penjualan, pembelian termasuk rencana kerja proyek.
- Pelaksanaan pengendalian internal dan keuangan.
- Pelaksanaan struktur pengendalian internal harian dan pengambilan tindakan operasional.
Penunjukan Dewan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal
23 Juni 2011, dan tertuang didalam Akte No. 50 tanggal 23 Juni 2011 Notaris Wachid Hasyim SH, di
Surabaya dan disahkan oleh Surat Ketetapan Kementerian Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.
01.10.24687 tanggal 1 Agustus 2011. Dewan Direksi tidak memiliki saham dalam Perseroan.
Hugeng Parhito
Direktur (Independen)
Lahir di Solo 1951 (64 tahun), lulusan dari Lembaga Pendidikan Manajemen pada tahun1974 dan
mendapatkan Post Graduate Diploma dari Warren J Keagan pada tahun 2000. Mengawali karir sebagai
Area Manager di PT. Sati Indonesia, Marketing Manager di PT. Indo Marco dan sebagai Marketing
Direktur PT. Indomiwon Citra Inti. Beliau pernah memegang beberapa jabatan utama dan juga menjabat
sebagai Direktur ataupun Presiden Direktur pada beberapa perusahaan. Sejak tahun 2014 menjabat
sebagai Direktur Independen PT Wahana Pronatural Tbk.
Penunjukan Dewan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal
19 Juni 2014, dan tertuang didalam Akte No. 34 tanggal 19 Juni 2014 Notaris Wachid Hasyim SH, di
Surabaya dan telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan HAM RI No. Ketetapan AHU16693.40.22.2014 tanggal 30 Juni 2014. Dewan Direksi tidak memiliki saham dalam Perseroan.
SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan menyadari akan pentingnya peranan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor pendukung
keberhasilan kegiatan usahanya. Dalam upaya meningkatkan mutu tenaga kerja, Perseroan memberikan
kesempatan bagi karyawannya untuk berpartisipasi dalam program pelatihan. Perseroan pada tahun 2014,
memiliki 12 orang karyawan (tidak diaudit) kesemuanya adalah karyawan tetap yang terdiri dari berbagai
tingkat dan jabatan, pendidikan, umur dan displin ilmu.
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, Perseroan meletakkan beberapa prinsip dasar yang menjadi
pedoman bagi setiap pimpinan unit organisasi Perseroan dalam melaksanakan supervisi terhadap
karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya, sehingga setiap karyawan akan dapat menerima

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

15

nilai-nilai Perseroan sebagai nilai pribadi masing-masing. Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas
serta motivasi tiap karyawan, Perseroan melakukan upaya antara lain :
a.

Perbaikan Sistem Pengupahan atau Penggajian


Perseroan senantiasa melakukan penyesuaian besarnya gaji karyawan serta memperhatikan upah
minimum yang ditetapkan pemerintah termasuk untuk upah minimum regional untuk tahun berjalan.
Penggajian di Perseroan berada di atas upah minimum yang ditetapkan oleh Departemen Tenaga
Kerja disetiap daerah.

b.

Menyediakan Tunjangan dan Fasilitas


Tunjangan dan fasilitas yang disediakan Perseroan bagi karyawan antara lain pelaksanaan Undangundang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tunjangan pengobatan/kesehatan, pemberian
asuransi kesehatan kepada semua karyawan termasuk keikutsertaan dalam program BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan. Diberikan pula tunjangan transportasi, tunjangan kematian serta
tunjangan komunikasi.

c.

Latihan dan Pengembangan


Jenis-jenis pelatihan didasarkan pada tiga kategori, yaitu: pelatihan yang bersifat meningkatkan
produktivitas dan kualitas organisasi, pelatihan yang bersifat meningkatkan kepemimpinan dan
profesionalisme kerja serta membangun sikap mental positif dan mengembangkan daya intelektual
pribadi. Dengan semakin meningkatnya intensitas kegiatan usaha dan perluasan usaha Perseroan
(diversifikasi usaha), maka dibutuhkan jumlah tenaga kerja yang cukup dan trampil demi kelancaran
operasi dan efisiensi. Berbagai kegiatan pelatihan pernah diikuti diantaranya pelatihan tentang cara
memproduksi barang yang baik dan benar atau Good Manufacturing Practices (GMP), serta
Penerapan Sistem HACCP dalam memproduksi barang serta Health Certificate (HC). Selain itu
berbagai sosialisasi tentang peraturan dan kebijakan pemerintah juga secara rutin diikuti.
Perseroan memberikan kebebasan bagi para karyawan untuk berkumpul dan berserikat untuk
meningkatkan kinerja Perseroan dan kesejahteraan sosial karyawan serta sebagai forum komunikasi
antara karyawan dengan Manajemen.

Rincian karyawan dalam tabel berdasarkan tingkat jabatan, pendidikan, umur dan disiplin ilmu beserta
jumlah karyawannya adalah sebagai berikut :
Menurut Jenjang Pendidikan :
Keterangan
Sarjana S.2
Sarjana S.1
SLTA sederajat
Jumlah

Jumlah Karyawan
4
5
3
12

%
33,33
41,66
25,00
100,00

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

16

Menurut Jenjang Jabatan :


Keterangan
Direksi & Komisaris
Manager
Staf
Jumlah

Jumlah Karyawan
4
3
5
12

%
33,33
25,00
41,66
100,00

Jumlah Karyawan
3
6
3
12

%
25,00
50.00
25,00
100,00

Menurut Jenjang Usia :


Keterangan
40 tahun keatas
30 40 tahun
18 30 tahun
Jumlah

Jumlah karyawan sebanyak 12 orang, namun operasional Perusahaan dapat berjalan dengan efektif.
Dalam melakukan kegiatan perdagangan, perseroan menempatkan seorang Manager Area di beberapa
wilayah untuk melakukan pembelian kepada para petani atau kelompok tani. Setiap Manager Area
dibantu secara langsung oleh para petani atau kelompok tani. Jika diperlukan, mereka bisa merekrut
karyawan harian lepas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan masa panen. Sedangkan di kantor pusat,
Perseroan menempatkan seorang Manajer Operasional. Bagian Keuangan, Administrasi dan Pembukuan
(FA), saat ini Perseroan telah memiliki seorang Manajer FA dan 3(tiga) orang staf.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

17

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Dalam laporan ini kami sampaikan uraian yang membahas dan menganalisa laporan keuangan Perseroan
dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi.
Produksi dan Penjualan
Selama kurun waktu tahun 2014, Perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp. 144.4 milyar.
Kontribusi penjualan tertinggi adalah produk Rumput Laut kering sebesar 5.430 ton atau sebesar Rp. 90.3
milyar, disusul penjualan Kopi biji sebesar 1.182 ton dengan nilai Rp. 28.4 milyar kemudian penjualan
Candy dan Dreamy sebesar Rp. 25,7 milyar. Prospek usaha rumput laut cukup baik di tahun 2014, harga
yang terus naik hingga 16.000/kg (bahan baku rumput laut kering dengan kadar air 35%) memberikan
kontribusi penjualan paling besar. Sedangkan Kopi biji merupakan komoditas baru yang juga
memberikan kontribusi yang besar bagi penjualan perseroan.
Perseroan memiliki pabrik pengolahan Candy di kabupaten Bogor Jawa Barat dengan Kapasitas produksi
terdiri dari beberapa line produksi yaitu:
Soft Candy Lines berkapasitas 200.000 kg/bulan
Hard Candy Lines berkapasitas 173.000 kg/bulan
Snack Candy Lines berkapasitas 136.000 kg/bulan
Depositing Candy berkapasitas 275.500 kg/bulan
Proses Produksi Candy
Secara umum proses produksi Candy dapat digambarkan dalam flow diagram proses dibawah ini :
1. PELARUTAN

5. PENCETAKAN

2. PEMASAKAN

6. PENDINGINAN 2

3. PENCAMPURAN

7. PEMBUNGKUSAN

4. PENDINGINAN 1

8. HASIL JADI

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

18

Posisi Keuangan (Neraca)


Aset
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah
yang tidak disusutkan. Aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, masing-masing sebesar Rp 109 milyar dan Rp 114,56 milyar.
Aset Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp 5,56 milyar atau 4,8% jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini disebabkan menurunnya jumlah aset lancar sebesar Rp 2,39
milyar. Piutang usaha turun sebesar Rp 8,36 milyar dan uang muka penjualan turun sebesar Rp 1,67
milyar. Sedangkan persediaaan naik sebesar Rp 8.2 milyar. Aset lancar pada tahun 2014 dan 2013 tercatat
masing-masing sebesar Rp 32,73 milyar dan Rp 35,13 milyar, sedangkan jumlah aset tidak lancar pada
tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 76,26 milyar dan Rp 79,42 milyar, mengalami
penurunan sebesar Rp 3,16 milyar.
Tingkat kolektibilitas piutang sangat baik karena tidak ada piutang yang tidak tertagih sampai 120 hari.
Penjelasan umur piutang adalah sebagai berikut :

Belum jatuh tempo


Telah jatuh tempo :
01 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
91 - 120 hari

11.108.197.525

100,0%

11.108.197.525

0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
100,0%

Perkembangan jumlah aset digambarkan pada grafis dibawah ini :

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

19

Liabilitas
Liabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing
sebesar Rp 93,73 milyar dan Rp 99,52 milyar.
Liabilitas Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp 5,78 milyar atau 5,8%. Penurunan
ini disebabkan berkurangnya liabilitas jangka pendek dari Rp 29,72 menjadi sebesar Rp 23,76 yaitu pada
utang usaha turun sebesar Rp 2,70 milyar dan uang muka penjualan turun sebesar Rp 3,56 milyar.
Sedangkan liabilitas jangka panjang tidak mengalami perubahan yang material.
Rincian liabilitas jangka pendek tahun 2014 dan 2013 tercatat masing-masing sebesar Rp 23,76 milyar
dan Rp 29,72 milyar. Sedangkan liabilitas jangka panjang untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing
tercatat sebesar Rp 69,97 milyar dan Rp 69,80 milyar.
Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :

Belum jatuh tempo


Telah jatuh tempo :
01 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
91 - 120 hari

11.057.562.523

78,5%

659.903.508
879.104.131
585.263.325
908.069.266
14.089.902.753

4,7%
6,2%
4,2%
6,4%
100,0%

Perkembangan jumlah liabilitas digambarkan pada grafis dibawah ini :

Ekuitas
Ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 15,26 milyar,
sedangkan di tahun 2013 sebesar Rp 15,04 milyar.
Ekuitas Perseroan pada tahun 2014 tidak mengalami peningkatan yang signifikan, perubahan ini
disebabkan adanya akumulasi defisit dari Rp 49,41 milyar menjadi Rp 49,18 milyar. Modal dasar
Perseroan 2.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Jumlah modal saham

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

20

yang ditempatkan dan disetor penuh 520.000.000 lembar saham, sedangkan tambahan modal disetor
sebesar Rp 12,45 milyar.
Perkembangan jumlah Ekuitas digambarkan pada grafis dibawah ini :

Penjualan dan Profitabilitas


Penjualan
Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi dua segmen usaha yaitu penjualan produk agrobisnis
dan permen. Penjualan Perseroan selama tahun 2014 sebesar Rp 144,37 milyar meningkat 13,78% atau
sebesar Rp 17,48 milyar jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 126,89 milyar. Penjualan tahun
2014 terdiri dari produk Agrobisnis sebesar Rp 118,70 milyar dan produk Permen sebesar Rp 25,67
milyar. Tahun 2014 tidak ada penjualan beras dan kedelai, Perseroan lebih fokus kepada produk rempah
yang berorientasi ekspor seperti kopi, coklat dan pala.
Peningkatan penjualan tersebut disebabkan naiknya penjualan rumput laut kering (dried seaweed).
Tercatat penjualan rumput laut kering sebesar 5.430 ton. Selain itu harga yang cenderung naik hingga 16
ribu/kg juga memberikan pengaruh pada kenaikan penjualan tahun ini. Tahun 2014 Perseroan juga
mencatatkan penjualan kopi biji yang cukup besar Rp 28,37 milyar atau 1,182 Ton. Semuanya masih
dijual lokal yaitu di pabrik minuman kopi. Kedepan perseroan berkeinginan untuk melakukan ekspor
produk ini. Sesuai dengan keinginan Perseroan yang ingin menghidupkan kembali penjualan komoditas
yang dulu pernah dijalani. Penjualan permen dan candy juga masih berjalan, meskipun mengalami
penurunan dari Rp 45,31 milyar menjadi Rp 25,67 milyar (43,33%), namun Perseroan telah melakukan
evaluasi penyebab menurunnya penjualan produk ini. Sebenarnya Perseroan telah meluncurkan beberapa
varian baru candy dan diharapkan tahun 2015 produk ini dapat memberikan kontribusi penjualan yang
lebih besar.

Kontribusi penjualan berdasarkan volumenya adalah sebagai berikut :

Rumput Laut (seaweed)


Candy dan Dreamy
Kopi Biji

90.325.755.221
25.678.569.567
28.374.636.661

62,6%
17,8%
19,7%

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

21

Perkembangan penjualan digambarkan pada grafis dibawah ini :

Laba (Rugi) Kotor


Laba kotor Perseroan untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 4,77 milyar dan Rp 3,72
milyar. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 posisi laba kotor mengalami kenaikan sebesar 28,04%.
Adapun beban pokok penjualan untuk tahun 2014 dan 2013 adalah Rp 139,60 milyar dan Rp 123,16
milyar.
Biaya pemakaian bahan baku menurun seiring dengan menurunnya penjualan produk permen, demikian
juga upah tenaga kerja langsung mengalami penurunan. Biaya produksi tahun 2014 Rp 29,29 milyar
sedangkan tahun 2013 sebesar Rp 43,62 milyar. Peningkatan beban pokok penjualan ada pada pembelian
bahan yaitu sebesar Rp 119,20 milyar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 79,10 milyar. Meningkatnya
penjualan non produksi di tahun 2014 berpengaruh secara langsung pada biaya produksi tersebut.
Beban Usaha
Beban usaha Perseroan selama tahun 2014 sebesar Rp 4,67 milyar, sedangkan tahun 2013 sebesar Rp 3,94
milyar. Secara umum tidak ada perubahan yang signifikan, api beberapa biaya umum dan administrasi
mengalami peningkatan yaitu biaya gaji dan kesejahteraan karyawan, penyusutan serta biaya bongkar
muat dan penyimpanan. Sedangkan biaya yang mengalami penurunan diantaranya beban pajak dan
perjalanan dinas.
Laba (Rugi) Usaha
Laba (rugi) usaha Perseroan untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 100,13 juta dan
minus Rp 211,56 juta. Kenaikan penjualan yang lebih besar dibanding dengan jumlah kenaikan beban
pokok penjualan menyebabkan pencatatan laba usaha yang positif, ini kebalikan dari tahun 2013 dimana
naiknya harga pokok penjualan sebesar Rp 2,3 milyar lebih besar dari kenaikan penjualan sebesar Rp 1,8
milyar.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

22

Laba (Rugi) Komprehensif


Laba Perseroan tahun 2014 meningkat 52,82 persen. Tahun 2014 Perseroan mencatatkan laba sebesar Rp
224,79 juta sedangkan tahun 2013 sebesar Rp 147,10 juta. Peningkatan ini disebabkan beberapa hal,
selain meningkatnya penjualan komoditas non produksi, juga dikarenakan penjualan komoditas kopi biji
yang memiliki margin cukup baik. Membaiknya harga dried seaweed juga memberi pengaruh terhadap
meningkatnya margin.
Perkembangan laba (rugi) bersih digambarkan pada grafis dibawah ini :

Arus Kas
Kas dan setara kas akhir tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 578,66 juta dan Rp 265,23 juta.
Pada tahun 2014 penerimaan kas dari pelanggan meningkat 20,47 persen dari Rp 123,82 milyar menjadi
Rp 149.17 milyar, demikian pula pembayaran kepada pemasok juga meningkat dari Rp 115,71 milyar
menjadi 145.85 milyar atau 26,05 persen, sehingga kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di
tahun 2014 menurun menjadi hanya sebesar 462.26 juta dari sebelumnya Rp 4,2 milyar.
Penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran kepada pemasok meningkat cukup besar dikarenakan
penjualan komoditas baru yaitu kopi biji serta peningkatan penjualan rumput laut.

Rasio Likuiditas dan Solvabilitas

Likuiditas
Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar, yaitu perbandingan jumlah aset lancar terhadap
liabilitas jangka pendek. Likuiditas merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Perseroan pada tanggal 31
Desember 2014 dan 2013 masing-masing memiliki rasio lancar sebesar 1,4 kali dan 1,2 kali. Peningkatan
ini menunjukkan kemampuan perseroan untuk memenuhi semua kewajibannya semakin membaik.
Kenaikan ini disebabkan karena naiknya kas dan setara kas yang berasal dari hasil operasi usaha dan
persediaan, serta berkurangnya utang usaha dan uang muka penjualan.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

23

Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban dengan menggunakan seluruh aset
atau ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas
(solvabilitas ekuitas), maupun jumlah liabilitas dengan jumlah aset (solvabilitas aset). Solvabilitas ekuitas
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 6,1 kali, sedangkan untuk tahun 2013 solvabilitas
Perseroan 6,6 kali. Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan untuk memenuhi semua kewajibannya
masih relatif baik.
Rasio Piutang
Piutang yang dimiliki oleh Perseroan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit,
karena timbulnya disebabkan oleh penjualan barang-barang dengan term of payment. Perputaran Piutang
diukur dengan membagi total penjualan dengan piutang usaha. Total penjualan selama tahun 2014 dan
2013 adalah Rp 144,37 milyar dan Rp 126,89 milyar, sedangkan piutang usaha pada tahun 2014 dan 2013
sebesar Rp 11,10 milyar dan Rp 19,46 milyar.
Rasio piutang Perseroan untuk tahun 2014 adalah 12,9 kali sedangkan tahun 2013 adalah 6,5 kali. Hal ini
menunjukkan bahwa perputaran (turnover) sangat baik dan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang
rendah. Tidak ada perubahan dalam kebijakan penjualan kredit, demikian pula untuk penjualan komoditas
baru dilakukan secara cash.
Struktur Permodalan
Struktur Permodalan Perseroan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Modal Saham Nilai Nominal Rp 100 per lembar:
Modal Dasar 2.000.000.000 lembar
Modal Ditempatkan 520.000.000 lembar Rp. 52.000.000.000,Modal Disetor- 520.000.000 lembar
Rp. 52.000.000.000,Tambahan Modal disetor
Rp. 12.454.405.615,Laba Ditahan
Rp.
224.799.175,Kebijakan Perusahaan atas struktur permodalan (bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan
oleh perusahaan) adalah :
Perseroan menggunakan Laba ditahan lebih dulu untuk membiayai operasional dan pengembangan
perusahaan.
Uang muka penjualan yang bersifat fluktuatif digunakan untuk pembelian persediaan.
Jika laba ditahan tidak mencukupi untuk membiayai operasionalnya, maka Perseroan akan mencari
pendanaan dari hutang pihak ke tiga (perbankan atau lembaga keuangan lainnya)
Kebijakan Perusahaan ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat resiko dan keamanan dari sumber
dana. Kebijakan yang terakhir dapat dilakukan dengan mempertimbangkan prospek usaha kedepan.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

24

PROSPEK USAHA PERSEROAN


A. Usaha Produk Agrobisnis
Hasil perkebunan dan kelautan merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan di berbagai
industri baik dalam maupun luar negeri. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar telah lama
dikenal sebagai negara agraris yang berarti hasil bumi yang dihasilkan melimpah dan dikenal dunia.
Indonesia juga dikenal memiliki garis pantai yang panjang. Menurut koreksi PBB tahun 2008,
Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS),
Kanada dan Rusia dengan panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 95.181 km. Dengan
demikian potensi hasil laut kita sangat besar.
Industri makanan dan minuman memiliki potensi yang besar untuk tetap tumbuh, terlebih lagi masih
banyak bahan baku dari pertanian, perkebunan dan kelautan yang belum banyak diolah di Indonesia.
Pemerintah juga menyatakan terus mendorong usaha hulu hilir dan berkomitmen meningkatkan
usaha dibidang perikanan dan kelautan untuk menumbuhkan perekonomian nelayan di daerah. Hal
inilah yang meyakinkan kami terhadap peningkatan usaha Perseroan ke depan. Tahun 2014
Perseroan lebih fokus kepada komoditas dimana perseroan memiliki pengalaman dan peluang untuk
mengembangan penjualan non produksi seperti rumput laut, kopi serta industri pengolahan candy.
Prospek Usaha Dried Seaweed / Rumput Laut Kering
Dalam bidang produksi rumput laut, Indonesia adalah salah satu penghasil rumput laut terbesar
dunia. Jenis rumput laut yang banyak dikembangkan adalah Gracillaria, E. Cottoni, E. Spinosum.
Pada tahun 2014 ketersediaan bahan baku rumput laut kering secara keseluruhan di dalam negeri
sangat besar dan bahkan jauh melebihi serapan nasional. Produksi rumput laut kering nasional
diperkirakan mencapai satu juta ton pada tahun 2014, sedangkan penyerapan industri nasional
diperkirakan hanya sebesar 87.429 ton di tahun 2015 ini.
Selama ini rumput laut kering banyak diekspor ke luar negeri dalam bentuk bahan baku tanpa
melalui pengolahan terlebih dahulu. Negara-negara yang menjadi tujuan utama ekspor adalah China,
Philipina, Malaysia, Chile dan Eropa. Sebanyak 70-80% produksi rumput laut diekspor dalam bentuk
bahan baku. Permintaan pasar dunia juga terus naik tiap tahunnya, Pasar internasional membutuhkan
rumput laut jenis eucheuma lebih dari 500.000 ton kering per tahun. Sementara itu, kebutuhan dunia
untuk rumput laut jenis gracilaria, bahan pembuatan agar-agar, lebih dari 100.000 ton kering per
tahun.
Menurut data Asosiasi Rumput Laut Indonesai (ARLI), Indonesia termasuk di dalam wilayah Coral
Triangle yang merupakan tempat yang cocok untuk membudidayakan rumput laut di wilayah pesisir.
Prospek olahan rumput laut dalam negeri pun masih besar karena masih banyak industri yang
membutuhkan hasil olahan agar-agar dan karagenan sebagai bahan pengenyal, pengemulsi,
pengental, dan penjernih untuk bahan pencampur alami juga untuk pupuk. Selain dapat dimanfaatkan
sebagai bahan makanan, juga untuk industri farmasi serta obat dan kosmetik
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diungkapkan, komoditas
rumput laut di Indonesia memiliki keunggulan komparatif sehingga perlu mendorong hilirisasi
olahan rumput laut. Itu karena pengembangan dan penguatan industri rumput laut Indonesia
didukung sumber daya dan keragaman rumput laut yang melimpah. Oleh karenanya Perseroan serius
untuk menekuni bidang ini. Tahun 2014 penjualan rumput laut Perseroan sebesar Rp 90,32 milyar
dan menjadi kontribusi terbesar dari penjualan Perseroan.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

25

Prospek Usaha Kopi Biji


Seperti telah diuraikan, pada tahun 2014 Perseroan melakukan penjualan kopi biji dengan nilai yang
cukup besar Rp 28,37 milyar (19,7 persen) dari total penjualan. Dengan memanfaatkan relasi yang
bergerak dibidang industri minuman kopi, komoditas yang kita miliki dapat diterima oleh mereka.
Kedepan Perseroan berupaya untuk terus meningkatkan penjualan komoditi ini. Pola hidup
masyarakat yang mulai berubah kearah modern serta usia remaja yang senang terhadap gaya hidup
modern dan cenderung konsumtif membuka peluang usaha baru. Saat ini banyak usaha-usaha
minuman seperti caf yang banyak menjual minuman kopi sebagai menu utama merupakan peluang
yang sangat baik. Oleh karena itu Perseroan optimis penjualan kopi biji akan naik ditahun
berikutnya.
B.

Usaha Produk Candy dan Dreamy


Usaha ini memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan. Seperti diketahui produk candy pada
umumnya sangat disukai oleh anak-anak dan remaja. Agar produk ini tetap disukai oleh konsumen,
maka Perseroan mengutamakan kualitas produk dengan bahan baku yang sehat serta berupaya untuk
menciptakan inovasi dengan meluncurkan produk-produk baru. Selama tahun 2014 perseroan telah
meluncurkan varian baru diantaranya permen white coffee. Dalam tahun 2014, produk candy telah
memberikan kontribusi penjualan sebesar Rp 25,67 milyar atau 17,8 persen dari total penjualan
Perseroan. Di harapkan kedepan nilai penjualan candy akan terus meningkat sehingga memberikan
kontribusi yang lebih besar bagi penjualan Perseroan.

Perbandingan Target dan Proyeksi


Target/proyeksi pertumbuhan yang ingin dicapai perusahaan tahun 2014 sebesar 10 persen sedangkan
realisasinya meningkat 13,78 persen. Ini berarti terget yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Penjualan
Perseroan selama tahun 2014 sebesar Rp 144,37 milyar atau meningkat sebesar Rp 17,48 milyar jika
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 126,89 milyar. Angka-angka yang ada di Laporan Keuangan
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Perseroan terus melakukan evaluasi setiap kebijakan terutama kebijakan yang menyangkut biaya produksi
agar tercapai efisiensi secara maksimal. Target/proyeksi pertumbuhan yang ingin dicapai perusahaan
dalam satu tahun mendatang didasarkan pada gambaran prospek usaha masing-masing bidang usaha yaitu
agrobisnis dan candy yang sangat baik.
Aspek Pemasaran
Strategi pemasaran dan pangsa pasar :
-

Menjaga hubungan baik dengan buyer, memahami karakter permintaan terhadap produk.
Mencari buyer yang memiliki rating dan kolektibilitas baik untuk perputaran/turnover yang baik
sehingga menjaga cashlow.
Berusaha memperbesar pasar domestik dan internasional dengan mencari peluang usaha pada
komoditas lain. Untuk pasar rumput laut saat ini tidak terbatas dan dapat menyerap penjualan
Perseroan dalam jumlah yang tidak terbatas.
Menjaga kualitas barang sesuai dengan standar dipasar untuk kelangsungan penjualan.
Menjaga reputasi Perusahaan dengan senantiasa memenuhi permintaan konsumen dengan tingkat
kualitas yang tinggi dan konsisten.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

26

Kebijakan Deviden
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham bulan Juni 2014, Perseroan menyepakati penggunaan laba
Perseroan tahun buku 2013 dicatat sebagai laba ditahan guna memperkuat struktur permodalan Perseroan,
dengan demikian Perseroan tidak membagikan deviden. Sedangkan kebijakan deviden untuk tahun 2014
akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya.

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Good Corporate Governance
Umum
Perseroan menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) karena berkaitan
erat dengan kepercayaan investor terhadap perusahaan maupun terhadap iklim usaha. Penerapan GCG
yang sesuai dengan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian,
kewajaran dan kesetaraan, merupakan faktor pendukung bagi kemajuan Perseroan di masa depan.
Perseroan secara konsisten menerapkan Good Corporate Governance atas dasar kesadaran sendiri dengan
menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
Prinsip Transparancy dan Disclousure
Setiap adanya Corporate Action yang material selalu di beritahukan ke Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Bursa Efek Indonesia.
Pengungkapan struktur kepemilikan Perseroan dan pemegang saham mayoritas.
Secara berkala laporan keuangan Perseroan di audit oleh Kantor Akuntan Publik, dilaporkan ke
Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia serta di umumkan di surat kabar peredaran
Nasional.
Prinsip Accountability
Perseroan telah membentuk Komite Audit.
Secara berkala minimal satu tahun sekali, Perseroan mengadakan RUPS, Publik Ekspose dan jika
ada corporate action yang material maka Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham.

Sistem Pengendalian dan Pengawasan Intern


Perseroan melaksanaan pengendalian dan pengawasan intern secara efektif dan maksimal, Jumlah sumber
daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Perseroan tidak begitu besar dengan ruang lingkup pekerjaan
yang seimbang. Hal ini sesuai dengan bisnis yang sedang berjalan yaitu sebagian besar dibidang
perdangangan. Dalam melaksanakan pekerjaan, setiap pengambilan kebijakan harus disampaikan terlebih
dahulu kepada pimpinan. Ini berlaku untuk seluruh departemen dan divisi baik keuangan, operasional
sampai dengan bagian gudang. Setiap aktivitas dan pekerjaan yang telah dilakukan juga disampaikan
kepada pimpinan.
Sampai dengan saat ini metode ini dapat berjalan dengan baik untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektifitas manajemen resiko, pengendalian dan pelaksanaan tata kelola perusahaan karena setiap rencana
dan realisasinya dapat dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol. Namun demikian seiring

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

27

dengan perkembangan Perseroan, managemen akan mempertimbangkan metode yang disesuaikan dengan
kebutuhan agar fungsi pengendalian dan pengawasan tetap berjalan dengan baik.

Dewan Komisaris
Perseroan menetapkan komposisi Komisaris sedemikian rupa, sehingga pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan cepat dan tepat. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, Dewan Komisaris telah
memiliki pedoman.
Untuk meningkatkan good corporate governance, Perseroan telah membentuk :
Komisaris Independen;
Direktur Independen;
Komite Audit;
Sekretaris Perseroan.
Tugas Dewan Komisaris adalah :
Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi;
Memberikan pengarahan kepada Direksi dalam penyusunan, pelaksanaan dan pencapaian rencana
kerja tahunan;
Menetapkan remunerasi Direksi berikut pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi;
Mengawasi keputusan-keputusan yang diambil manajemen;
Memantau pelaksanaan pengelolaan resiko;
Memeriksa hasil audit eksternal dan internal;
Menindak-lanjuti temuan audit;
Memantau dan mendorong implementasi Tata Kelola Perusahaan.
Pada tahun 2014 Dewan Komisaris melakukan rapat secara berkala tiap kuartal dengan tingkat kehadiran
100%. Komisaris juga melaksanakan rapat bersama Direksi Perseroan setiap kuartal dengan tingkat
kehadiran 100%.
Perseroan memiliki seorang Komisaris Independen dalam arti tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Direksi atau badan hukum Perseroan. Pembentukan Komisaris Independen merupakan bagian dari upaya
Perseroan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam pasar modal serta untuk membawa aspirasi
pemegang saham minoritas.
Remunerasi Anggota Komisaris
Dalam menjalankan tugasnya setiap anggota komisaris memperoleh remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditentukan oleh RUPS. Besarnya remunerasi anggota dewan komisaris untuk tahun 2014 adalah Rp 125
juta. Penetapan besarnya remunerasi anggota dewan komisaris ditentukan melalui Rapat Komisaris untuk
menentukan uang jasa dan tunjangan lainnya.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Selama tahun 2014 telah diadakan 6 kali Rapat Komisaris dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama
Lia Tirtasaputra
Gunawan Ruslim

Jabatan
Komisaris Utama
Komisaris (Independen)

Rapat

Kehadiran

6
6

6
6

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

28

Dewan Direksi
Perseroan mempunyai tiga orang direksi yang terdiri dari seorang direktur utama, seorang direktur dan
satu orang direktur independen yang bertindak sebagai pengurus Perseroan. Direksi bertanggung jawab
penuh dalam melaksanakan tugasnya atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan
serta mewakili Perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran
dasar.
Direksi bertanggung jawab dalam hal:
Pengelolaan Perseroan melalui Tata Kelola Resiko dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan;
Penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal dan pengambilan
tindakan berdasarkan temuan-temuan audit internal sesuai arahan Komisaris;
Penyusunan strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan anggaran;
Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik.
Tanggung jawab masing masing Direksi.
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, Direksi telah memiliki pedoman. Secara teknis tugas masingmasing Direksi adalah sebagai berikut :
Direktur Utama :
Sebagai Direktur Utama, bertanggung jawab terhadap seluruh kepengurusan Perseroan, namun secara
teknis lebih banyak mengurusi hal-hal :
- Pengelolaan Perseroan melalui tata kelola resiko dan tata kelola perusahaan.
- Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik.
- Penyusunan strategi bisnis, anggaran dan pelaksanaan fungsi audit internal.
Direktur :
Secara teknis lebih banyak mengurus hal-hal :
- Pelaksanaan operasional perusahaan, penjualan, pembelian termasuk rencana kerja proyek.
- Pelaksanaan pengendalian internal dan keuangan.
- Pelaksanaan struktur pengendalian internal harian dan pengambilan tindakan operasional.
Direktur Independen :
Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00001/BEI/01-2014 Perihal Perubahan
Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, pada Lampiran I bagian III Bursa Efek Indonesia mengatur bahwa
calon perusahaan tercatat baik yang akan mencatatkan saham di papan utama maupun di papan
pengembangan wajib memenuhi beberapa persyaratan yang diantaranya adalah wajib memiliki Direktur
Independen.
Dalam aturan itu juga ditentukan bahwa Direktur Independen disyaratkan :
- Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pengendali Perusahaan Tercatat yang bersangkutan paling
kurang selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur Independen;
- Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Komisaris atau Direksi lainnya dari Calon Perusahaan
Tercatat;
- Tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada perusahaan lain;
- Tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau Profesi Penunjang Pasar Modal yang jasanya
digunakan oleh Calon Perusahaan Tercatat selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai
Direktur.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

29

Fungsi dan tugas Direktur Independen sebagaimana direksi lainnya, akan tetapi independensinya lebih
terjaga dengan adanya persyaratan dan ketentuan diatas.
Remunerasi Anggota Direksi
Berdasarkan hasil RUPS tahum 2014, besarnya remunerasi Direksi ditetapkan melalui rapat Dewan
Komisaris. Dalam rapat tersebut dilakukan evaluasi kinerja perusahaan yang menjadi dasar dalam
penentuan besaran remunerasi. Selama tahun 2014 Direksi Perseroan mengadakan rapat rutin setiap bulan
dengan tingkat kehadiran 100%, guna pelaksanaan tanggung jawab dan koordinasi. Selain itu Direksi juga
menghadiri rapat koordinasi dengan Komisaris. Besaran remunerasi anggota direksi untuk tahun 2014
adalah sebesar Rp. 742 juta.
Untuk meningkatkan kompetensi Direksi, dilakukan pelatihan beberapa kali sesuai dengan keahlian
masing-masing Anggota Direksi, diantaranya Pelatihan Uji Cita Rasa Kopi yang diadakan di Jember Jawa
Timur, Seaweed International Bussiness Forum and Exhebition (Seabfex) di Lombok, dan The 5th
Indonesia Speciality Coffee Contest 2012 di Bali. Anggota direksi juga melakukan tukar informasi
dengan rekanan bisnis diluar negeri untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensinya.
Frekuensi Rapat Dewan Direksi
Selama tahun 2014 telah diadakan 12 kali Rapat Direksi dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama
Samin
Indra Widyadharma
Hugeng Parhito

Jabatan
Direktur Utama
Direktur
Direktur Independen

Rapat

Kehadiran

12
12
12

12
12
12

Selain pertemuan yang dilakukan oleh Komisaris dan Direksi, juga dilakukan rapat secara bersama-sama
antara Komisaris dan Direksi untuk membahas tentang isu-isu penting. Rapat tersebut dapat dilakukan
pada saat rapat komisaris atau dengan jadwal tersendiri.
Frekuensi Pertemuan Komisaris dan Direksi
Selama tahun 2014 telah diadakan 3 kali Rapat Komisaris dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama
Lia Tirtasaputra
Gunawan Ruslim
Samin
Indra Widyadharma
Hugeng Parhito

Jabatan
Komisaris Utama
Komisaris (Independen)
Direktur Utama
Direktur
Direktur Independen

Rapat

Kehadiran

3
3
3
3
3

3
3
3
3
3

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

30

Rapat Umum Pemegang Saham


Perseroan mengadakan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 5 Juni 2014 dimana
Pemegang Saham Perseroan memutuskan hal-hal sebagai berikut :
1. a. Menerima Laporan Direksi mengenai kegiatan Perseroan pada tahun 2013 termasuk pengesahan
neraca serta laporan rugi laba Perseroan untuk tahun buku 2013 yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik dan menyetujui pemberian pembebasan tanggung jawab kepada Anggota Direksi dan
Komisaris atas tindakan pengurusan dan tindakan pengawasan dalam tahun buku 2013 (acquit et de
charge).
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri.
2. a. Menyetujui memberhentikan Bapak Hugeng Parhito dari jabatan Komisaris (Independen)
Perseroan dan menyetujui mengangkat Bapak GUNAWAN RUSLIM, MM, CFA, CPA sebagai
Komisaris (Independen) Perseroan periode Juni 2014 sampai dengan Juni 2016, sehingga susunan
Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut :
- Komisaris Utama
: Ibu Lia Tirtasaputra.
- Komisaris (Independen)
: Bapak Gunawan Ruslim.
b. Menyetujui mengangkat Bapak Hugeng Parhito sebagai Direktur Independen Perseroan terhitung
sejak Juni 2014 sampai dengan Juni 2016, sehingga susunan Direktur Perseroan menjadi sebagai
berikut :
- Direktur Utama
: Bapak Samin
- Direktur
: Bapak Indra Widyadharma
- Direktur Independen
: Bapak Hugeng Parhito.
c. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk mengangkat Anggota Komite Audit dan
melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya.
Sesuai dengan peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksaan Kerja Komite Audit Bab 3.a.2) disebutkan Anggota Komite Audit yang merupakan
Komisaris Independen bertindak sebagai Ketua Komite Audit. Dengan demikian Bapak Gunawan
Ruslim menjadi Ketua Komite Audit Perseroan menggantikan Bapak Hugeng Parhito sejak
diputuskannya agenda Rapat ini.
d. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri.
3. a. Menyetujui penggunaan laba Perseroan tahun buku 2013 dicatat sebagai laba ditahan guna
memperkuat struktur permodalan Perseroan, dengan demikian Perseroan tidak membagikan
deviden.
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri.
4. a. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Rapat Komisaris untuk menentukan uang jasa
dan tunjangan lainnya bagi Anggota Komisaris dan selanjutnya menyetujui pemberian kuasa dan
wewenang kepada Komisaris perseroan untuk menentukan honorarium Direksi Perseroan untuk
tahun buku 2014.
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri.
Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

31

5. a. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2014,
termasuk untuk menentukan honorarium yang akan diberikan kepada Kantor Akuntan Publik
dimaksud.
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri.

Komite Audit
Sesuai dengan Peraturan IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit butir
3.a.2), disebutkan bahwa anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen bertindak
sebagai Ketua Komite Audit. Dalam hal ini Perseroan telah memenuhi peraturan tersebut.
Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
- Gunawan Ruslim (Ketua)
- Anita Rosalia Gunawan (Anggota)
- Nana Nuryana (Anggota)
Riwayat Singkat Komite Audit
Gunawan Ruslim
(Ketua Komite Audit)
Lahir di Jakarta 1969 (46 tahun), Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan tahun
1991, kemudian memperoleh gelar Magister Management di Universitas Indonesia pada tahun 1995,
Ph.D Candidate in Finance di Universitas Katolik Parahyangan. Pernah mengajar di beberapa perguruan
tinggi di Jakarta, diantaranya di Universitas Trimurti dan Universitas Indonesia. Sampai saat ini masih
tercatat sebagai Pengajar di Universitas Podomoro Jakarta.
Beliau pernah memegang beberapa jabatan penting di beberapa perusahaan dan juga menjabat sebagai
Direktur. Sejak tahun 2014 menjabat sebagai Komisaris Independen sekaligus Ketua Komite Audit PT
Wahana Pronatural Tbk.
Anita Rosalina Gunawan
(Anggota Komite Audit).
Beliau lahir di Surabaya tahun 1970 (45 tahun), mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S1) Akuntansi di
Universitas Surabaya. Memiliki pengalaman sebagai Auditor dengan mengawali karir sebagai Analyst di
Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo. Pada tahun 2009 sampai dengan 2011 beliau bekerja sebagai
auditor di PT. Indadi Setia di Jakarta. Sejak tahun 2011 menjabat sebagai Anggota Komite Audit
PT.Wahana Pronatural Tbk.
Nana Nuryana
(Anggota komite audit)
Lahir di Jakarta 1975 (39 tahun), mendapatkan gelar Magister Management (S2) di Universitas Trisakti
Jakarta pada tahun 2000. Mengawali karir sebagai Finance and Treasury Manager di PT.Indadi Inti pada
tahun 1997 yaitu sebuah perusahaan distribusi food and beverage di Jakarta. Pada tahun 2004 beliau
menjabat sebagai Finance Administration Manager di perusahaan yang sama. Beliau juga pernah menjadi
Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

32

Head of Finance and Treasury di PT. Putindo Bintech dan PT. Buton Aspal Indonesia pada tahun 2007.
Sejak tahun 2011 menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT. Wahana Pronatural Tbk.
Periode Jabatan
Sesuai dengan Peraturan IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit butir 4
disebutkan masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode
berikutnya setelah dilakukan review secara berkala oleh Dewan Komisaris. Dalam hal ini untuk Komite
Audit PT. Wahana Pronatural sama dengan masa jabatan Komisaris Independen yaitu sampai dengan Juni
2016 dan akan dilakukan evaluasi kembali untuk jabatan periode selanjutnya.
Independensi anggota Komite Audit
Sebagai jaminan independensi dalam melakukan tugas membantu Dewan Komisaris, anggota Komite
Audit telah memenuhi syarat-syarat diantaranya sebagai berikut :
1.

2.
3.

4.
5.
6.

Memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan, proses audit, manajemen risiko,dan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta
peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
Paling kurang satu diantara anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian
di bidang akuntansi atau keuangan;
Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang
memberi jasa atestasi, jasa non-atestasi dan /atau jasa konsultasi lain kepada Emiten atau
Perusahaan Publik yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik Komisaris, Direksi,
atau Pemegang Saham Utama atau Perusahaan Publik;
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik; dan
Tidak mempunyai hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.

Dalam melakukan tugasnya Komite Audit berwenang untuk mengakses laporan audit internal dan
laporan-laporan lain yang diperlukan serta melakukan komunikasi langsung dengan audit internal dan
eksternal. Komite Audit Perseroan mengadakan rapat 4 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Komite
Audit juga melakukan rapat dengan Komisaris sebanyak 4 kali dan tingkat kehadiran 100%.
Komite Audit menyatakan bahwa Perseroan dalam melaksanakan aktivitasnya telah mematuhi peraturan
pasar modal dan SOP yang ada, serta tidak ditemukan adanya temuan-temuan yang berpengaruh terhadap
kelancaran jalannya Perseroan.
Komite Audit secara berkala telah membuat laporan kepada Komisaris Perseroan dan Komisaris telah
memberitahukan kepada Direksi atas hasil kerja dari tim Komite Audit.
Berdasarkan review kami terhadap kinerja Perseroan berikut kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Perseroan telah melaporkan kinerja usahanya berupa laporan berkala, tengah tahunan dan laporan
tahunan secara tepat waktu kepada Bapepam (sekarang OJK) dan Bursa Efek Indonesia;
2. Semua informasi yang merupakan informasi yang penting sudah dilaporkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan dan Bursa Efek Indonesia;
3. Semua informasi yang merupakan transaksi yang penting juga telah dilaporkan ke Otoritas Jasa
Keuangan dan Bursa Efek Indonesia;
4. Review pelaksanaan total paket kompensasi Direksi dan Komisaris.
Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

33

Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran


Selama tahun 2014 telah diadakan 4 kali Rapat Komite Audit dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama

Jabatan

Gunawan Ruslim
Anita Rosalia Gunawan
Nana Nuryana

Ketua
Anggota
Anggota

Rapat

Kehadiran

4
4
4

4
4
4

Kegiatan Komite Audit


Selama tahun 2014 Komite Audit telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan prosedur yang
tercantum dalam Piagam Komite Audit diantaranya sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan
Komite Audit telah memantau dan mendorong agar laporan keuangan Perusahaan disusun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, meliputi kegiatan:
a. Menelaah proses penyusunan laporan keuangan dengan menekankan agar standar dan
kebijaksanaan keuangan/prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku telah terpenuhi;
b. Menelaah laporan keuangan apakah telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Apabila diperoleh keyakinan adanya hal-hal yang dapat mengganggu kewajaran penyajian,
maka Komite mendisukusikan hal tersebut dengan manajemen dan melaporkannya kepada
Komisaris;
c. Menelaah laporan keuangan dan informasi lainnya telah disajikan berdasarkan data akuntansi
keuangan atau manajemen secara benar dan akurat, dan asumsi yang dipakai sesuai dengan praktek
bisnis yang sehat.
2. Supervisi Audit
Komite Audit telah melakukan supervisi audit untuk memastikan bahwa auditor eksternal menerapkan
Standar Profesi Akuntan Publik dan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan
bersikap obyektif serta independen dalam melaksanakan tugas audit, antara lain :
a. Mengawasi pelaksanaan audit dan memantau pembahasan temuan audit yang dilakukan oleh
auditor eksternal dengan manajemen.
b. Auditor eksternal wajib mengkomunikasikan kepada Komite Audit hal-hal yang penting sesuai
SPAP.
c. Meyakinkan bahwa auditor eksternal sudah menyampaikan management letter kepada Direksi.
3. Pengendalian Internal
Komite Audit juga melakukan monitor terhadap kecukupan upaya Manajemen dalam menjalankan,
mengembangkan dan mempertahankan sistem pengendalian internal yang efektif. Dari hasil
monitoring tersebut.
4. Ketaatan Pada GCG
Komite Audit juga berkomitmen untuk memonitor pelaksanaan/penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance di perusahaan serta ketaatan pada peraturan perundangan yang berkaitan
dengan operasi perusahan.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

34

Sekretaris Perseroan
Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh Direksi, memiliki kedudukan setingkat Manager dan
bertanggung jawab kepada Presiden Direktur yang membidangi Sekretariat Perusahaan. Saat menjalankan
tugasnya, Sekretaris Perusahaan harus dapat melakukan komunikasi dengan seluruh anggota Direksi.
Sekretaris Perusahaan bertujuan untuk memelihara citra dan melindungi kepentingan perusahaan melalui
terbentuknya komunikasi dan hubungan yang baik dengan segenap stakeholder.
Saat ini Sekretaris Perseroan dijabat oleh Iwan Setiawan. Warga Negara Indonesia, lahir di Sidoarjo Jawa
Timur pada tanggal 18 Oktober 1974 (40 tahun) dengan pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi (S1) di
STIEKN Malang Jawa Timur. Memiliki kompetensi dan pengalaman di bidangnya selama kurang lebih 7
tahun. Sebelum bergabung dengan Perseroan pernah bekerja sebagai Head of PPIC di PT. Kalimas Putra
Makmur di Sidoarjo pada tahun 2001. Pada tahun 2002 sampai 2008 bekerja di PT. Siantar Top Tbk di
Sidoarjo dengan jabatan terakhir sebagai Financial Supervisor sebelum menjabat sebagai Sekretaris
Perseroan PT. Wahana Pronatural Tbk sejak tahun 2008.
Sesuai dengan Aturan OJK No.35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014, Sekretaris Perusahaan harus
memiliki kompetensi yang baik agar dapat menjalankan fungsi dan tugasnya. Adapun pelatihan yang
pernah diikuti adalah :
1. GMP (good manufacturing practices) Training, yang diselenggarakan oleh PREMYSIS Colsulting
tahun 2002 di Surabaya.
2. Quality Management System Training (ISO 9000:2000) dan Internal Quality Audit Training yang
diselenggarakan oleh PREMYSIS Colsulting tahun 2003 di Surabaya.
3. Workshop Pasar Modal Corporate Action, diselenggarakan oleh GRANADA Law Firm & Investama
Capital tahun 2011 di Jakarta.
4. Seminar & Expo RETAIL EXTRAVAGANZA, diselenggarakan oleh APRINDO Jawa Timur tahun
2011 di Surabaya.
5. Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), diselenggarakan oleh Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2012
di Sidoarjo.
Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Utama Sekretaris Perusahaan
Selama kurun waktu 2014, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas dan fungsi diantaranya :
1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan pasar modal yang berlaku.
3. Penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek
Indonesia dan masyarakat.
4. Melaksanakan segala komitmen Perseroan terhadap terlaksananya keterbukaan informasi.
5. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar
modal dan memberi masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi peraturan tersebut dan
peraturan pelaksanaannya.
6. Mempersiapkan pelaksanaan/mengkoordinasikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Public
Expose dan berbagai Tindakan Korporasi (Corporate Action) dengan berkoordinasi dengan pihakpihak terkait, internal maupun eksternal.
7. Memelihara dan mengelola citra positif dan identitas Perseroan pada publik eksternal dengan
menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat melalui media massa dan aktivitas eksternal
lainnya. Sejalan dengan itu mengelola citra Perseroan di kalangan internal melalui kegiatan
kehumasan. Disamping itu juga melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate
social responsibility)

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

35

Unit Audit Internal dan Sistem Pengendalian Internal


Saat ini Perseroan belum memiliki Unit Audit Internal. Pertimbangannya adalah struktur organisasi
Perseroan masih kecil, Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh Perseroan tidak begitu
besar dengan ruang lingkup pekerjaan yang seimbang. Namun demikian Perseroan tetap melaksanakan
pengendalian internal dan sistem managemen resiko yaitu melakukan pemeriksaan dan penilaian atas
efektifitas kerja di semua departemen dan divisi sesuai kebijakan perusahaan. Dalam melaksanakan
pekerjaan, setiap pengambilan kebijakan harus disampaikan terlebih dahulu kepada pimpinan. Ini berlaku
untuk seluruh departemen dan divisi baik keuangan, operasional sampai dengan bagian gudang.
Sampai dengan saat ini cara ini dapat berjalan dengan efektif karena setiap rencana dan realisasinya dapat
dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol. Kedepan seiring dengan perkembangan perseroan,
manajemen akan mempertimbangkan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan
Peraturan Bapepam Nomer IX.I.7 tentang Kewajiban Pembentukan Unit Audit Internal bagi Emiten, agar
fungsi pengendalian dan pengawasan tetap berjalan dengan baik.

Akuntan Publik
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & Rekan dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian. Adapun besarnya uang jasa (fee) yang diberikan sebesar Rp. 46.750.000,- (empat
puluh enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

RESIKO USAHA
A. Gambaran umum
Resiko usaha adalah ketidakpastian yang mungkin terjadi dan dapat mengakibatkan kerugian akibat dari
pelaksanaan sistem manajemen perusahaan. Untuk memperkecil resiko yang mungkin timbul, Perseroan
melakukan evaluasi secara rutin terhadap hasil yang dicapai.
Gambaran umum mengenai sistem manajemen resiko perusahaan dapat kami jelaskan sebagai berikut :
-

Mengenali dengan baik para Supplier dan Buyer yang melakukan transaksi dengan Perseroan untuk
meminimalisir resiko gagal bayar dan gagal kirim. Selain itu Perseroan juga rajin ke daerah untuk
memantau kegiatan para Supplier dan Buyer.
Setiap perencanaan proyek apapun termasuk transaksi jual beli, dilakukan dengan strategi yang baik
pada saat perencanaan, pelaksanaan dan realisasi proyek.
Menerapkan prosedur-prosedur operasional yang ditetapkan oleh pimpinan termasuk adanya
Asuransi untuk proyek dengan resiko yang cukup besar.
Mengendalikan resiko dengan cara mengidentifikasi kerugian dengan melibatkan fungsi level
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan masing-masing fungsi level terutama para manajer,
sehingga memberikan sudut pandang yang berbeda.
Pertukaran informasi mengenai resiko disampaikan melalui rapat-rapat rutin. Apabila ada
kemungkinan resiko maka disampaikan sesegera mungkin kepada pimpinan agar resiko tersebut
dapat dicegah atau diminimalisir.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

36

B.

Jenis Resiko dan Cara Pengelolaan

Resiko Usaha Perseroan diidentifikasi sebagai berikut :


1. Risiko Ketersediaan Bahan Baku dan Persaingan/Kompetisi
2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
3. Risiko Kerusakan Dalam Proses dan Bahan Baku Tidak Standar
4. Risiko Cuaca dan Hama Penyakit
5. Risiko Perekonomian dan Sosial Politik
6. Risiko Kebijakan Pemerintah
Penjelasan terhadap Resiko Usaha :
1.

Risiko Ketersediaan Bahan Baku dan Persaingan/Kompetisi


Perseroan memperoleh sebagian besar bahan baku utama berupa rumput laut, coklat, kedelai dan
barang hasil pertanian dari para pedagang pengumpul dan petani yang sangat dipengaruhi oleh hasil
panen petani serta persaingan dengan pembeli lainnya baik domestik maupun internasional. Industri
di mana Perseroan melakukan kegiatan usahanya merupakan bidang usaha yang terbuka bagi
siapapun pendatang baru, baik lokal maupun internasional. Hal ini dapat menyebabkan
meningkatnya persaingan yang dapat berakibat pada berkurangnya pangsa pasar dan pendapatan
Perseroan. Untuk menjaga kelangsungan supply bahan baku, Perseroan selalu menjaga hubungan
baik dengan para pemasok di berbagai daerah. Salah satunya adalah mengadakan kunjungan dan
pertemuan rutin dengan para petani dan pemasok.

2.

Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku


Sebagian besar bahan baku dan barang dagangan Perseroan merupakan produk internasional dengan
harga yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh tingkat penawaran dan permintaan di pasar domestik
dan internasional. Walaupun produksi rumput laut cukup besar, ketersediaan dan harga bahan baku
tergantung kepada banyak faktor seperti cuaca, hama penyakit, tingkat produksi, tingkat konsumsi
dunia, pergerakan tingkat penawaran dan permintaannya dan harga komoditi lain seperti minyak
bumi. Banyaknya pelaku usaha yang langsung masuk kepada kelompok tani di daerah membuat
harga barang berfluktuasi dengan cepat dan terkadang tidak sehat. Keadaan tersebut dapat
menyebabkan kenaikan harga barang komoditi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi laba
Perseroan. Untuk itu perseroan juga melakukan budidaya dengan sistem cluster untuk menjamin
pasokan dan fluktuasi harga.

3.

Risiko Kerusakan Dalam Proses dan Bahan Baku Tidak Standar


Industri pengolahan rumput laut memang kecil berisiko mengalami kerusakan, akan tetapi jarak
pengiriman yang jauh dari sentra budidaya yang umumnya berada diluar jawa, cukup beresiko
terhadap standar bahan baku dalam hal ini adalah kadar air dan kadar kualitas rumput laut itu sendiri.
Rumput laut dan Kopi biji yang diproses oleh Perseroan merupakan bahan baku yang akan diolah
kembali sehingga standar kualitas menjadi perhatian utama untuk menjaga kepercayaan pembeli.
Karena itu Perseroan menerapkan standar kualitas yang baik sejak di petani, baik itu saat budidaya
sampai perlakuan pasca panen.

4.

Risiko Cuaca dan Hama Penyakit


Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

37

Rumput Laut serta produk hasil pertanian dan kelautan yang diperdagangkan Perseroan dapat
terpengaruh oleh cuaca dan penyakit sehingga mempengaruhi kualitas hasil panen. Curah hujan
tinggi dan berlangsung lama dan tidak biasa, mengakibatkan pasokan bahan baku menjadi terganggu.
Biasanya terjadi pada bulan-bulan November sampai dengan Maret. Sebagian besar petani rumput
laut mengeringkan barangnya secara tradisional yaitu dengan cara dijemur. Curah hujan yang tinggi
dan terus menerus membuat proses pengeringan menjadi lama. Selain itu pengeringan yang tidak
sempurna akan menurunkan kualitas rumput laut itu sendiri. Hal ini berdampak pula pada kualitas
bahan baku yang akan diproses dan selanjutnya mempengaruhi produksi dan volume penjualan
Perseroan.
5.

Risiko Perekonomian dan Sosial Politik


Ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat akibat krisis ekonomi gobal yang melanda
negara-negara Amerika dan Eropa, berpengaruh ke kawasan Asia termasuk Indonesia. Stabilitas
ekonomi yang terganggu, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi dapat mengakibatkan menurunnya
daya beli masyarakat domestik maupun regional. Ditambah lagi suhu politik yang meningkat saat
Pemilu 2014. Hal ini masih ditambah dengan sistem birokrasi yang perlu perbaikan di Indonesia.
Namun demikian Perseroan masih bersyukur bahwa perekonomian Indonesia memperlihatkan
kinerja makro ekonomi yang baik dan stabil. Kita mengharapkan Pemilu dapat berjalan dengan
lancar dan aman sehingga menjamin kelangsungan usaha Perseroan.

6.

Risiko Kebijakan Pemerintah


Pengawasan Pemerintah yang semakin ketat terhadap pelaku usaha dan peraturan perundang
undangan dan kebijakan Pemerintah yang berubah dengan cepat dapat secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kegiatan usaha serta pendapatan Perseroan. Perseroan dituntut untuk
mempunyai kemampuan dalam melakukan pemenuhan dan/atau penyesuaian sebagaimana
diperlukan atas perubahan-perubahan tersebut. Ketidakmampuan dalam melakukan penyesuaian
dapat berdampak signifikan pada kelangsungan kegiatan usaha, kinerja serta pendapatan Perseroan.

C. Review Efektifitas Sistem Manajemen Resiko.


Perseroan cukup berpengalaman dan memiliki strategi yang baik dalam bidang usahanya sehingga
pengalaman tersebut membantu dalam meminimalisir resiko. Akan tetapi manajemen resiko dilakukan
review setiap kebijakan yang telah dibuat. Sejauh ini sistem manajemen resiko dapat berjalan dengan
efektif karena setiap rencana dan realisasinya dapat dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol.

PERAN SERTA SOSIAL


Perseroan menyadari bahwa usaha dan operasioanal tidak hanya ditujukan demi menciptakan nilai bagi
pemegang saham (shareholder), namun juga harus mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat
luas (stakeholder). Melalui kegiatan sosial kemasyarakatan Perseroan selalu berupaya menumbuhkan
kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat, terutama di sekitar lokasi
operasional. Perseroan memberikan bantuan atas setiap kegiatan yang dilakukan di tahun 2014.
Tahun 2014 seiring dengan pengembangan usaha komoditas Kopi, Perseroan membuat Corporate Social
Responsibility (CSR) dengan melakukan pengembangan kemitraan dengan petani kopi dan rumput laut di
Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

38

daerah sentra budidaya. Kepada petani kopi, Perseroan memberikan bantuan berupa mesin pengupas kopi
manual dan penyuluhan untuk penanaman dan pasca panen kopi. Sedangkan untuk masyarakat petani
rumput laut, Perseroan memberikan bantuan peralatan dan bibit, selain itu juga diberikan penyuluhan
untuk penanaman dan pasca panen. Namun demikian selama ini Perseroan tidak pernah mengukur secara
rinci kepastian biaya yang dikeluarkan.
Jenis program terkait aspek lingkungan hidup dan tanggung jawab produk adalah sebagai berikut :
-

Perseroan mencanangkan kepada petani rumput laut untuk menanam lebih banyak lagi sehingga
bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan pantai. Selain itu Perseroan melakukan sosialisasi tentang
pencemaran air laut untuk mendukung budidaya rumput laut.
Melakukan budidaya tanaman perkebunan yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan.
Perseroan memiliki unit pengolahan limbah dengan standar yang telah ditentukan.

Kedepannya Perseroan akan berupaya untuk lebih berperan aktif terhadap tanggung jawab sosial, baik itu
dibidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup.
Tanggung Jawab Produk
Perseroan berkomitmen tinggi dalam proses produksi dengan memperhatikan kesehatan konsumen
dengan menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan standar makanan dan minuman dari BP POM.
Selain itu Perseroan tidak menggunakan bahan-bahan yang membahayakan kesehatan karena kita
berencana mengembangkan Healty Produk.

PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI


Perseroan saat ini tidak sedang menghadapi masalah yang berhubungan dengan hukum. Semua hal yang
dilakukan didasarkan pada aspek legal. Sampai dengan saat ini Perseroan dapat menjalin kembali
hubungan dan kerjasama yang baik dengan semua pihak baik Supplier, Buyer, Perbankan dan pihak
eksternal lainnya.

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

39

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

40

PT. WAHANA PRONATURAL TBK


LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
DAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

41

Laporan Tahunan 2014, PT. Wahana Pronatural Tbk

42

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
ASET

Catatan

ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Uang muka
Biaya dibayar dimuka

2f;4
2g;5
2i;6
22
7
2h;8

Jumlah Aset Lancar


ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 9.973.405.852
Rp 6.860.809.877 tahun 2014 dan 2013
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain

2j;9
22
10

Jumlah Aset Tidak Lancar


JUMLAH ASET

2014
Rp
578.667.862
11.108.197.525
18.681.617.727
588.059
2.356.041.239
10.402.500

265.230.262
19.468.465.672
10.272.505.891
1.101.117.472
4.027.561.240
-

32.735.514.912

35.134.880.537

64.910.424.778
11.327.587.388
27.787.500

67.874.190.753
11.526.676.457
27.787.500

76.265.799.666

79.428.654.710

109.001.314.578

114.563.535.247

Catatan atas laporan keuangan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

2013
Rp

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS

Catatan

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang usaha
Uang muka penjualan
Beban akrual
Utang pajak

2l;11
12
13
22

2014
Rp

2013
Rp

14.089.902.753
9.019.360.983
125.302.340
524.187.085

16.796.317.747
12.579.360.983
137.118.272
205.060.786

23.758.753.161

29.717.857.788

464.182.604
69.512.500.000

292.097.821
69.512.500.000

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

69.976.682.604

69.804.597.821

Jumlah Liabilitas

93.735.435.765

99.522.455.609

52.000.000.000
12.454.405.615
(49.188.526.802)

52.000.000.000
12.454.405.615
(49.413.325.977)

15.265.878.813

15.041.079.638

109.001.314.578

114.563.535.247

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek


LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan kerja
Utang kepada pihak berelasi

2q;14
15

EKUITAS
Modal saham - Nilai nominal Rp 100,Modal dasar - 2.000.000.000 lembar
Modal ditempatkan dan disetor Rp 520.000.000 lembar saham
Tambahan modal disetor
Akumulasi defisit

16
17

Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

Catatan atas laporan keuangan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Catatan

2014
Rp

2013
Rp

PENJUALAN BERSIH

2o;18

144.378.961.449

126.892.965.674

BEBAN POKOK PENJUALAN

2o;19

(139.606.512.507)

(123.165.873.826)

LABA KOTOR
2o;20
2o;20

- Penjualan
- Umum dan administrasi
LABA / (RUGI) USAHA
- Pendapatan / (beban) keuangan
- Laba / (rugi) selisih kurs
- Lain-lain bersih

2o;21

LABA SEBELUM PAJAK


MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
- Pajak kini
- Pajak tangguhan

4.772.448.942

3.727.091.848

(801.269.658)
(3.871.050.478)

(12.007.100)
(3.926.640.833)

100.128.806

(211.556.085)

7.514.420
(72.465.806)
388.710.824

(674.131)
6.753.195
515.459.711

423.888.244

309.982.690

(199.089.070)

(162.883.240)

224.799.175

147.099.450

224.799.175

147.099.450

0,43

0,28

2p;22

LABA TAHUN BERJALAN


Pendapatan komprehensif lain
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Laba bersih per saham dasar

2r;23

Catatan atas laporan keuangan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Tambahan Modal
Disetor
Rp

Modal Saham
Rp
Saldo 31 Desember 2012
Laba komprehensif
tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2013
Laba komprehensif
tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2014

Saldo laba /
(defisit)
Rp

Jumlah
Rp

52.000.000.000

12.454.405.615

(49.560.425.427)

14.893.980.188

147.099.450

147.099.450

52.000.000.000

12.454.405.615

(49.413.325.977)

15.041.079.638

224.799.175

224.799.175

52.000.000.000

12.454.405.615

(49.188.526.802)

15.265.878.813

Catatan atas laporan keuangan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
2014
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
- Penerimaan kas dari pelanggan
- Pembayaran kepada pemasok
- Pembayaran beban usaha
- Pembayaran pajak
- Penerimaan / (pembayaran) bunga dan keuangan
- Penerimaan untuk kegiatan lainnya

2013
Rp

149.179.229.596
(145.859.085.319)
(3.181.636.115)
7.514.420
316.245.018

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi

462.267.600

123.821.533.327
(115.713.264.953)
(3.266.153.110)
(877.334.899)
(674.131)
215.378.240
4.179.484.474

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


- Perolehan aset tetap

(148.830.000)

(672.650.630)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi

(148.830.000)

(672.650.630)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


- Pembayaran untuk pinjaman bank

(4.430.040.000)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan

(4.430.040.000)

KENAIKAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

313.437.600

(923.206.156)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

265.230.262

1.188.436.418

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

578.667.862

265.230.262

Catatan atas laporan keuangan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
1.

UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Wahana Pronatural Tbk (d.h. PT Wahana Phonix Mandiri - Perusahaan) didirikan di Indonesia, pada mulanya
dengan nama PT Golden Phoenix berdasarkan Akta Notaris Wahyudi Suyanto, S.H., No. 96 tanggal 7 Agustus
1993 dan kemudian diubah namanya menjadi PT Wahana Yuda Mandiri berdasarkan akta notaris yang sama No.
451 tanggal 30 Mei 1996. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-8528.HT.01.01.Th.97 tanggal 27 Agustus 1997 dan telah diumumkan
dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 37 Tambahan No. 2912 tanggal 8 Mei 2000. Nama
Perusahaan kemudian diubah menjadi PT Wahana Phonix Mandiri berdasarkan Akta Notaris Yonsah Minanda,
S.H., No 44 tanggal 31 Januari 2000 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundangundangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-22109.HT.01.04.Th.2000 tanggal 9 Oktober 2000 dan
telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 28 Tambahan No. 2187 tanggal 6 April
2001. Nama Perusahaan kembali diubah menjadi PT Wahana Pronatural Tbk berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 2 tanggal 2 Juni 2012 oleh Wachid Hasyim, Notaris di
Surabaya. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU.41594.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 1 Agustus 2012..
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang
perdagangan, pengangkutan dan agro bisnis. Kegiatan utama Perusahaan sejak beroperasi secara komersial
meliputi bidang perdagangan hasil pertanian dan kelautan. Perusahaan berdomisili di Surabaya, dengan kantor
pusat Gedung Bumi Mandiri Tw. II Lt. 4 R. 406-407, Jalan Panglima Sudirman No. 66 - 68 Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tanggal 7 Agustus 1993.
b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan Akta
Notaris Wachid Hasyim, S.H., No. 34 Tanggal 19 Juni 2014, adalah sebagai berikut:
Tahun 2014

Tahun 2013

Komisaris Utama
Komisaris

:
:

Lia Tirtasaputra
Gunawan Ruslim

Lia Tirtasaputra
Hugeng Parhito

Direktur Utama
Direktur

:
:

Samin
Indra Widyadharma

Samin
Indra Widyadharma

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
1.

UMUM (lanjutan)
b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan (lanjutan)
Susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut :

Ketua
Anggota

:
:
:

Tahun 2014

Tahun 2013

Gunawan Ruslim
Anita Rosalia Gunawan
Nana Nuryana

Hugeng Parhito
Anita Rosalia Gunawan
Nana Nuryana

Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah
sekitar Rp 892.000.000 dan Rp 604.000.000 masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki masing-masing sekitar 10 dan dan 12 orang
karyawan (tidak diaudit).
c. Penawaran Umum Saham
Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan melakukan Penawaran Umum perdana sahamnya melalui PT. Bursa Efek
Indonesia (Persero) (dahulu bernama PT. Bursa Efek Jakarta) sejumlah 200.000.000 lembar saham biasa dengan
nilai nominal Rp 100 dengan harga penawaran Rp 175. Penawaran umum perdana ini juga disertai dengan
penerbitan 50.000.000 lembar Waran seri I. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun
dan dapat dilaksanakan (exercised) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Sampai
dengan tanggal batas waktu pelaksanaan (exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi
menjadi saham (lihat catatan 20).
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN


Laporan keuangan PT Wahana Pronatural, Tbk diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 12 Maret 2015.
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 disusun dan disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terdapat dalam Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)


b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas disusun dengan konsep harga perolehan dan dasar akrual.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas
dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan
setara kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.
Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan pada tiap entitas Perusahaan diukur dengan mata
uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan
dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perseroan.
Angka-angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
Standar akuntansi baru
- Standar yang berlaku efektif pada periode berjalan
Dalam periode berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan
operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
-

ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan


ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
PPSAK 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pada Pertambangan Umum

Penerapan awal atas standar dan interpretasi ini tidak mempunyai dampak terhadap pengungkapan atau jumlah
yang terdapat dalam laporan keuangan, meskipun demikian dapat mempengaruhi transaksi dan pengaturan di
masa yang akan datang.
- Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah:
- PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
- PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
- PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
- PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)


b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
- Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah:
- PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
- PSAK 66, Pengaturan Bersama
- PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
- PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
- PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
- PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
- PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
- PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
- ISAK 26 (revisi 2014), Penilaian Kembali Derivatif Melekat
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari penerapan standar dan interpretasi atas
laporan keuangan dan tidak dapat diketahui atau diestimasi secara wajar oleh manajemen.
c. Transaksi dengan pihak berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas
anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari
entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor
atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan
program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan yang relevan.
10

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)


d. Instrumen keuangan
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari suatu entitas dan kewajiban
keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
(a)

Aset keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut: aset keuangan diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang ditahan sampai
jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan hanya memiliki aset keuangan dalam bentuk
pinjaman dan piutang.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran yang tetap
atau dapat ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan
piutang dimasukkan sebagai aset lancar; kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan, pinjaman yang diberikan dan piutang ini dimasukkan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang
diberikan dan piutang Perusahaan terdiri dari kas di bank dan deposito, piutang usaha, piutang lain-lain
dalam laporan posisi keuangan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi
dan selanjutnya dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tersebut telah
jatuh tempo atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset.
Penghasilan bunga pada aset keuangan yang termasuk dalam klasifikasi pinjaman yang diberikan dan
piutang dicatat sebagai penghasilan keuangan pada laporan laba rugi. Jika terjadi penurunan nilai, rugi
penurunan nilai akan dikurangkan terhadap nilai tercatat aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui pada laporan laba rugi

(b)

Liabilitas keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan menjadi dua kategori (i) diukur pada nilai wajar pada
laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan hanya memiliki liabilitas keuangan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi yang terdiri atas utang usaha, utang lain-lain dan akrual. Setelah pengakuan
awal sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, Perusahaan mencatat liabilitas keuangan sebesar
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan
dihentikan pengakuannya ketika dibayar.

11

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)


e. Penurunan nilai aset keuangan
Pada akhir tahun, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan
rugi penurunan nilai terjadi hanya jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset (peristiwa kerugian) dan peristiwa kerugian (atau
peristiwa) tersebut memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
f. Kas, setara kas dan deposito
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka
pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya.
g. Piutang
Pada saat pengakuan awal piutang diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan
nilai.
Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa entitas tidak akan dapat menagih semua
piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas
bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam
pembayaran dianggap sebagai indikator bahwa piutang telah turun nilainya. Jumlah penyisihan tersebut adalah
selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku
bunga efektif awal.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang terjadi
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut
dihapuskan terhadap akun penyisihan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan
dikreditkan terhadap laporan laba rugi komprehensif.

12

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)


h. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing
biaya.
i. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower
of cost or net realizable value ). Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (movingaverage method ). Penyisihan atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, ditentukan
berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun dan disajikan sebagai pengurang nilai
persediaan ke nilai realisasi bersih.
j. Aset tetap dan penyusutan
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak
disusutkan.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Bangunan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Inventaris kantor

Masa Manfaat

Tarif Penyusutan

20 tahun
5 & 10 tahun
5 tahun
4 & 5 tahun

5%
20% & 10%
20%
25% & 20%

Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah
hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti
tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana
biaya-biaya tersebut terjadi.
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah, dan disesuaikan bila perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam nilai historis dan direklasifikasi ke dalam aset tetap setelah aset siap
digunakan.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari laporan keuangan . Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

13

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)


k. Penurunan nilai aset non keuangan
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi
penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat
aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali
adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset.
l. Utang usaha
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material.
m. Provisi
Provisi diakui ketika Perseroan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat
peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perseroan diharuskan menyelesaikan kewajiban, dan estimasi andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian
yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk
menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
n. Pinjaman
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang
terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga
efektif.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitias jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan
setelah tanggal pelaporan.
Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian, dikapitalisasi selama periode waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai dapat digunakan sesuai tujuan
yang dimaksudkan atau untuk dijual. Biaya pinjaman lainnya dibebankan pada laporan laba rugi.

14

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)


o. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman barang diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah
dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Beban diakui pada
saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
p. Perpajakan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak
tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui
ke ekuitas.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansi telah diberlakukan
pada tanggal pelaporan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika
perlu, manajemen menentukan penyisihan berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas
pajak.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan
temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Pajak penghasilan tangguhan
ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas
pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan
memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat
dimanfaatkan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan/banding, dicatat pada saat hasil atas keberatan/banding tersebut telah ditetapkan.

15

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)


q. Liabilitas imbalan pasca kerja
Perusahaan mengakui liabilitas atas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 mengenai Akuntansi Imbalan
Kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003).
Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian
aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu
dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban
dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan
pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum
diakui.
r. Laba per saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar ditambah
dengan rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif.

16

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)


s. Penjabaran mata uang asing
(a)

Mata uang fungsional dan penyajian


Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang yang
sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

(b)

Transaksi dan saldo


Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan
dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing menggunakan nilai tukar yang berlaku
pada akhir periode diakui sebagai penghasilan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi, kecuali jika
diakui pada ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan termasuk dalam biaya pinjaman yang langsung
berkaitan dengan aset kualifikasian.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah dari kurs jual dan beli yang diterbitkan Bank
Indonesia, adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
2014
Dollar AS (USD)

12.440

2013
12.189

t. Pelaporan segmen
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada
pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite pengarah
yang mengambil keputusan strategis

17

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
3.

SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN


Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas
kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan
berikutnya.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia
pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah
akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait
pada saat terjadinya.
i. Estimasi akuntansi yang penting
Estimasi umur manfaat aset tetap
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor
seperti kondisi teknis (estimasi daya pakai, pengoperasi, pemeliharaan) dan perkembangan teknologi di masa
depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan
oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Imbalan Pasca Kerja
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja dan biaya dana pensiun yang masih harus dibayar tergantung pada
beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan
untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan
mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja dan dana pensiun.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang
harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk
menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan ratarata tingkat suku bunga obligasi pemerintah pada pasar yang aktif yang didenominasikan dalam mata uang.
Imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi
tambahan diungkapkan pada Catatan 14.

18

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
3.

SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN


ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang
memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan
dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan
2d.

19

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
4.

KAS DAN SETARA KAS


2014
Rp

5.

2013
Rp

Kas
Bank
Dalam Rupiah
- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
- PT Bank OCBC NISP
Dalam Dollar Amerika
- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
- PT Bank OCBC NISP

35.000.000

35.000.000

369.667.931
139.982.138

83.450.612
112.437.020

10.426.577
23.591.216

11.007.155
23.335.475

Jumlah

578.667.862

265.230.262

2014
Rp

2013
Rp

PIUTANG USAHA

Pihak ketiga
Dalam Rupiah
- Pelanggan umum
- Rahmat
- PT Asia Sejahtera Mina
- PT Inasentra Unisatya
- PT Mentari Pratama Sakti
- PT Intra Niaga Mandiri
- PT Global Prima Semesta

11.108.197.525
-

2.672.643.000
7.043.630.000
9.257.766.572
314.400.000
126.490.000
53.536.100

Jumlah

11.108.197.525

19.468.465.672

20

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
5.

PIUTANG USAHA (lanjutan)


Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
2014
Rp

6.

2013
Rp

Belum jatuh tempo


Telah jatuh tempo
- 01 - 30 hari
- 31 - 60 hari
- 61 - 90 hari
- 91 -120 hari

11.108.197.525

5.275.739.341

3.982.027.231
10.210.699.100

Jumlah

11.108.197.525

19.468.465.672

PERSEDIAAN
2014
Rp

2013
Rp

Barang jadi perdagangan


- Rumput laut
- Kopi

6.812.110.949
-

3.044.261.800

Sub jumlah

6.812.110.949

3.044.261.800

Bahan baku
- Row material candy
- Packaging material

2.252.579.575
2.428.375.010

2.553.803.917
2.570.237.037

Sub jumlah

4.680.954.585

5.124.040.954

Barang dalam proses

6.563.466.317

1.433.898.861

Bahan pembantu
- Sparepart

625.085.876

670.304.276

Sub jumlah

625.085.876

670.304.276

18.681.617.727

10.272.505.891

18.681.617.727

10.272.505.891

Jumlah persediaan
Penyisihan persediaan usang
Jumlah persediaan bersih

Berdasarkan hasil penelahaan terhadap kondisi persediaan pada akhir periode, manajemen Perusahaan Perusahaan
berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup.

21

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
7.

UANG MUKA
2014
Rp

8.

2013
Rp

Uang muka
- Pembelian mesin
- Lokal Pembelian
- Rahmad H (Kelompok Tani)
- Wempy

101.520.001

2.150.000.000
206.041.239

3.500.000.000
426.041.239

Jumlah

2.356.041.239

4.027.561.240

BIAYA DIBAYAR DIMUKA


Akun ini merupakan sewa dibayar dimuka Perusahaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 10.402.500.

9.

ASET TETAP
1 Januari
2014
Rp

Mutasi
Penambahan
Rp

31 Desember
2014
Rp

Pengurangan
Rp

Harga perolehan
Perolehan langsung
- Tanah
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris kantor

33.026.115.063
5.250.000
22.721.334.937
17.790.870.630
890.310.000
301.120.000

148.830.000
-

33.026.115.063
5.250.000
22.721.334.937
17.939.700.630
890.310.000
301.120.000

Jumlah

74.735.000.630

148.830.000

74.883.830.630

Akumulasi Penyusutan
Perolehan langsung
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris kantor

5.250.000
2.493.799.055
3.735.215.956
346.544.867
279.999.999

1.158.539.669
1.771.778.305
178.054.000
4.224.001

5.250.000
3.652.338.724
5.506.994.261
524.598.867
284.224.000

Jumlah

6.860.809.877

3.112.595.975

9.973.405.852

Nilai buku

67.874.190.753

64.910.424.778

22

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
9.

ASET TETAP (lanjutan)


1 Januari
2013
Rp

Mutasi
Penambahan
Rp

31 Desember
2013
Rp

Pengurangan
Rp

Harga perolehan
Perolehan langsung
- Tanah
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris kantor

33.026.115.063
5.250.000
22.721.334.937
17.139.340.000
890.310.000
280.000.000

651.530.630
21.120.000

33.026.115.063
5.250.000
22.721.334.937
17.790.870.630
890.310.000
301.120.000

Jumlah

74.062.350.000

672.650.630

74.735.000.630

Akumulasi Penyusutan
Perolehan langsung
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris kantor

5.250.000
1.399.740.111
1.979.032.960
169.053.996
279.999.999

1.094.058.944
1.756.182.996
177.490.871
-

5.250.000
2.493.799.055
3.735.215.956
346.544.867
279.999.999

Jumlah

3.833.077.066

3.027.732.811

6.860.809.877

Nilai buku

67.874.190.753

70.229.272.934

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dialokasikan sebagai berikut:
2014
Rp

2013
Rp

Beban pokok penjualan


Beban usaha

1.771.778.305
1.340.817.670

1.756.182.996
1.271.549.815

Jumlah

3.112.595.975

3.027.732.811

Rincian penambahan dan pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut :


Harga perolehan
Penambahan
- Tanah
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris

2014
Rp

2013
Rp

148.830.000
-

651.530.630
21.120.000

Jumlah

148.830.000

672.650.630

23

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
9.

ASET TETAP (lanjutan)


2014
Rp

2013
Rp

Pengurangan
- Tanah
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris
- Kendaraan sewa

Jumlah

148.830.000

672.650.630

2014
Rp

2013
Rp

Bersih

Beban Penyusutan
Penambahan
- Hak atas tanah
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris

1.158.539.669
1.771.778.305
178.054.000
-

1.094.058.944
1.756.182.996
177.490.871
-

Jumlah

3.108.371.974

3.027.732.811

Pengurangan
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Alat pengangkutan
- Inventaris
- Kendaraan sewa

Jumlah

Jumlah

3.108.371.974

3.027.732.811

Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan
yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan.
10.

ASET LAIN-LAIN
Aset lain-lain merupakan uang jaminan sewa gedung pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar Rp 27.787.500.

24

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
11.

UTANG USAHA
2014
Rp
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
- Ismail
- PT Supernova
- PT Inasentra Unisatya
- PT Iluva Gravure Industry
- Dharmapala Usaha Sukses
- PT Multi Aksara Sejati
- Permata Dunia Sukses
- Sugar Labinta
- PT Karya Indah Bersama
- PT Budi Acid Jaya Tbk
- Ekacitta Dian Persada
- Samsul Alam
- Sasmita
- Titi
- Agus Kuncoro
- PT Foodtech Indonesia
- PT Anugrah Pratama
- PT Santos Jaya Abadi
- PT Wahana Citra Nabati
- Lain-lain dibawah Rp 100.000.000
Jumlah

2013
Rp

5.811.056.000
1.417.733.350
4.211.500.950
316.844.000
255.750.000
246.842.200
212.498.500
207.625.000
161.535.000
196.350.000
141.432.684
910.735.069

3.282.907.400
1.689.425.650
267.784.000
411.600.062
929.456.000
816.750.000
3.211.401.600
1.273.490.000
1.225.900.000
1.010.596.000
564.837.427
474.341.065
251.302.260
92.508.900
1.294.017.383

14.089.902.753

16.796.317.747

Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :


2014
Rp

2013
Rp

Belum jatuh tempo


Telah jatuh tempo
- 01 - 30 hari
- 31 - 60 hari
- 61 - 90 hari
- 91 -120 hari

11.057.562.523

12.623.301.881

659.903.508
879.104.131
585.263.325
908.069.266

2.398.543.270
1.495.284.108
212.334.100
66.854.388

Jumlah

14.089.902.753

16.796.317.747

25

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
12.

UANG MUKA PENJUALAN

2014
Rp

13.

PT Asia Mineral Samudera


PT Asia Sejahtera Mina
Hasanudin

6.821.891.383
2.197.469.600
-

8.981.891.383
3.397.469.600
200.000.000

Jumlah

9.019.360.983

12.579.360.983

BEBAN AKRUAL
2014
Rp
Mesin Kopi
Konsultan
Lain-lain
Jumlah

14.

2013
Rp

2013
Rp

55.750.000
45.900.000
23.652.340

55.750.000
44.000.000
37.368.272

125.302.340

137.118.272

IMBALAN KERJA
Perusahaan menghitung dan membukukan penyisihan untuk hak karyawan sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan Undang-undang
tersebut Perseroan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti
hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada undang-undang tersebut terpenuhi. Tidak terdapat
pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut. Jumlah karyawan per
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang dilakukan perhitungan adalah sebanyak 10 dan 12 karyawan.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mencatat estimasi imbalan kerja dengan menggunakan
metode "Projected Credit Unit" dan asumsi-asumsi sebagai berikut :

26

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
14.

IMBALAN KERJA
2014

2013

8%
5%
55 tahun

8%
5%
55 tahun

2014
Rp

2013
Rp

Jasa kini
Beban bunga
Keuntungan aktuarial yang tidak diakui

114.404.952
34.383.896
23.295.935

90.153.648
21.636.876
41.288.632

Jumlah

172.084.783

153.079.156

2014
Rp

2013
Rp

Saldo awal tahun


Beban tahun berjalan

292.097.821
172.084.783

139.018.665
153.079.156

Saldo akhir tahun

464.182.604

292.097.821

2014
Rp

2013
Rp

Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Usia pensiun
beban imbalan kerja adalah sebagai berikut :

Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja sebagai berikut :

15.

UTANG KEPADA PIHAK BERELASI

PT Hijau Sari
PT Mitra Niaga Sakti

34.756.250.000
34.756.250.000

34.756.250.000
34.756.250.000

Jumlah

69.512.500.000

69.512.500.000

Akun ini merupakan utang kepada pihak afiliasi, dimana utang tersebut digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan
pembayaran atas pembelian aset tetap. Atas utang tersebut Perusahaan tidak dikenakan bunga dan jatuh tempo
pembayaran.

27

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
16.

MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
Jumlah
Saham
Lembar

Persentase
Kepemilikan
%

Jumlah
Rp

PT. Hijau Sari


PT. Surya Pelangi Mandiri
PT. Pesona Bangun Mandiri
PT. Mitra Niaga Sakti
Masyarakat masing-masing dibawah 5%

100.000.000
100.000.000
55.000.000
55.000.000
210.000.000

19,23%
19,23%
10,58%
10,58%
40,38%

10.000.000.000
10.000.000.000
5.500.000.000
5.500.000.000
21.000.000.000

Jumlah

520.000.000

100,00%

52.000.000.000

Berdasarkan akta no. 4 tanggal 6 April 2011, dari Afriwandi, SH, Mkn, notaris di Tangerang, telah dilakukan jual beli
saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 100.000.000 (seratus juta) lembar saham dengan harga sebesar
Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Hijau Sari.
Berdasarkan akta no. 100 tanggal 8 April 2011, dari H. Feby Rubein Hidayat, SH, notaris di Jakarta, telah dilakukan jual
beli saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 55.000.000 (limapuluh lima juta) lembar saham dengan
harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Pesona Bangun Mandiri
Berdasarkan akta no. 3 tanggal 8 April 2011, dari Afriwandi, SH, Mkn, notaris di Tangerang, telah dilakukan jual beli
saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 108.800.000 (seratus delapan juta delapan ratus ribu) lembar
saham dengan harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Surya Pelangi Mandiri.
Berdasarkan akta no. 101 tanggal 8 April 2011, dari H. Feby Rubein Hidayat, SH, notaris di Jakarta, telah dilakukan jual
beli saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 55.000.000 (limapuluh lima juta) lembar saham dengan
harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Mitra Niaga Sakti.

28

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
17.

TAMBAHAN MODAL DISETOR


2013
Rp

2014
Rp
Agio saham - Penawaran Umum Perdana
Penerbitan waran
Biaya emisi efek ekuitas

4.379.310.345
10.620.689.655
(2.545.594.385)

4.379.310.345
10.620.689.655
(2.545.594.385)

Jumlah

12.454.405.615

12.454.405.615

Perusahaan telah mencatatkan sejumlah 200.000.000 sahamnya di Bursa Efek Indonesia d/h Bursa Efek Jakarta pada
tahun 2001, disertai penerbitan 50.000.000 lembar Waran Seri I, yang merupakan waran pisah, yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga
pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun dan
dapat dilaksanakan (exercised ) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Pada tanggal
22 Juni 2001, saham dan waran Perusahaan mulai diperdagangkan. Sampai dengan tanggal batas waktu
pelaksanaan (exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham.
18.

PENJUALAN BERSIH
2014
Rp

2013
Rp

Beras
Rumput Laut
Kedelai
Candy dan dreamy
Kopi
Coklat

90.325.755.221
25.678.569.567
28.374.636.661
-

16.032.000.000
55.090.321.209
7.747.200.000
45.317.080.865
2.706.363.600

Jumlah penjualan

144.378.961.449

126.892.965.674

Penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi nilai 10% adalah sebagai berikut :
2014

2013

Kg

Rp

PT Inasentra Unisatya
PT Mentari Pratama Sakti
PT Asia Sejahtera Mina
PT Intra Niaga Mandiri
Rahmat
PT Santos Jaya Abadi
PT Global Prima Semesta

3.417.486
927.981
972.870
-

25.678.569.531
54.817.616.164
18.381.798.250
23.990.603.850
-

672.000
4.046.476
1.152.000
1.096.000

45.317.080.865
5.862.400.000
50.667.285.400
10.169.600.000
7.747.200.000

Jumlah

5.318.337

122.868.587.795

6.966.476

119.763.566.265

29

Kg

Rp

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
19.

BEBAN POKOK PENJUALAN


2014
Rp

20.

2013
Rp

Pemakaian bahan baku


Tenaga kerja langsung
Biaya overead pabrik
- Penyusutan
- Overhead lainnya

16.847.727.184
8.202.478.571

29.076.718.275
10.276.475.431

1.771.778.305
2.477.965.457

1.756.182.996
2.519.920.204

Jumlah biaya produksi

29.299.949.517

43.629.296.906

Persediaan awal barang dalam proses


Persediaan akhir barang dalam proses
Persediaan awal barang jadi
Pembelian
Persediaan akhir barang jadi

1.433.898.861
(6.563.466.317)
3.044.261.800
119.203.979.595
(6.812.110.949)

930.761.593
(1.433.898.861)
3.981.860.000
79.102.115.988
(3.044.261.800)

Jumlah beban pokok penjualan

139.606.512.507

123.165.873.826

BEBAN USAHA
2014
Rp

2013
Rp

Beban penjualan:
- Beban Pengiriman
- Beban Bongkar Muat & Penyimpanan

2.794.800
798.474.858

12.007.100
-

Jumlah beban penjualan

801.269.658

12.007.100

30

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
20.

BEBAN USAHA (lanjutan)


2014
Rp

2013
Rp

Beban umum dan administrasi:


- Gaji dan kesejahteraan karyawan
- Penyusutan
- Transportasi dan perjalanan dinas
- Beban sewa
- Beban Iklan
- Pos dan Telekomunikasi
- Beban Imbalan kerja
- Regristrasi Saham
- Biaya Keamanan dan Kebersihan
- Profesional Fee
- Beban Alat Tulis Kantor
- Perbaikan dan Pemeliharaan
- Beban Listrik & Air
- Beban pajak
- Beban Denda Pajak
- Beban Makan Minum
- Beban Pengobatan
- Beban administrasi dan lainnya

1.548.080.892
1.340.817.670
60.852.846
240.704.436
37.300.725
34.535.083
172.084.783
69.889.300
6.425.000
73.550.000
17.838.600
11.202.500
5.326.255
211.494.830
800.000
2.032.300
2.424.800
35.690.458

1.190.165.221
1.271.549.815
124.687.979
258.960.561
33.969.000
25.192.241
153.079.156
60.000.000
5.799.000
49.500.000
136.633.700
92.515.663
11.401.797
421.590.925
1.389.600
7.330.591
9.939.443
72.936.141

Jumlah beban umum dan administrasi

3.871.050.478

3.926.640.833

Jumlah beban usaha

4.672.320.136

3.938.647.933

31

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
21.

BEBAN KEUANGAN - BERSIH


2014
Rp
Pendapatan Bunga
Beban Administrasi Bank
Jumlah

22.

2013
Rp

12.029.576
(4.515.156)

4.181.628
(4.855.759)

7.514.420

(674.131)

PERPAJAKAN
a. Rincian pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut :
Akun ini merupakan lebih bayar atas Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan per 31 Desember 2014 dan 2013
masing-masing sebesar Rp 588.059 dan Rp 1.101.117.472.
b. Rincian utang pajak adalah sebagai berikut :
2014
Rp

2013
Rp

Pajak penghasilan pasal 21


Pajak penghasilan pasal 23
PPN Keluaran

52.961.117
470.408.315
817.653

14.738.110
189.294.785
1.027.891

Jumlah

524.187.085

205.060.786

2014
Rp

2013
Rp

c. Pendapatan / (Beban) pajak terdiri dari :

Pajak kini
Pajak tangguhan

(199.089.070)

(162.883.240)

Jumlah

(199.089.070)

(162.883.240)

32

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
22.

PERPAJAKAN (lanjutan)
Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti dinyatakan pada laporan laba rugi komprehensif
dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 adalah sebagai berikut:
2014
Rp

2013
Rp

Laba sebelum pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif

423.888.244

309.982.690

Perbedaan temporer :
- Cadangan imbalan paska kerja

172.084.783

153.079.156

Beda tetap :
- Transportasi
- Profesional fee
- Asuransi karyawan
- Beban sewa
- Makan minum
- Sewa dan iklan
- Keamanan dan kebersihan
- Penghasilan bunga
- Beban pajak
- Denda pajak
- Beban pengobatan

7.550.000
2.348.052
125.004.002
37.300.725
(12.029.575)
211.494.830
800.000
-

124.687.979
9.500.000
7.330.591
188.972.984
5.799.000
(4.181.628)
1.389.600
8.051.743

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan

968.441.061

804.612.115

Rugi fiskal tahun sebelumnya - Tahun 2011

(45.840.676.632)

(46.645.288.747)

Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan

(44.872.235.571)

(45.840.676.632)

33

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
22.

PERPAJAKAN (lanjutan)
Pajak tangguhan
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
1 Januari
2014
Rp

31 Desember
2014
Rp

Perusahaan
- Imbalan paska kerja
- Rugi fiskal

73.024.455
11.453.652.002

43.021.196
(242.110.265)

116.045.651
11.211.541.737

Aset pajak tangguhan - bersih

11.526.676.457

(199.089.070)

11.327.587.388

1 Januari
2013
Rp

23.

Dibebankan
Ke Laba Rugi
Rp

Dibebankan
Ke Laba Rugi
Rp

31 Desember
2013
Rp

Perusahaan
- Imbalan paska kerja
- Rugi fiskal

34.754.666
11.654.805.031

38.269.789
(201.153.029)

73.024.455
11.453.652.002

Aset pajak tangguhan - bersih

11.689.559.697

(162.883.240)

11.526.676.457

LABA PER SAHAM


2014

2013

Laba bersih (Rp)

224.799.175

147.099.450

Jumlah saham (lembar saham)

520.000.000

520.000.000

0,43

0,28

Laba per saham (Rp)

34

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
24.

INFORMASI SEGMEN
Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi dua segmen usaha yaitu penjualan produk agrobisnis dan permen.
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:

Produk
Agrobisnis
Rp

Tahun 2014
Produk
Permen
Rp

Jumlah
Rp

118.700.391.882
(115.436.130.446)

25.678.569.567
(24.170.382.061)

144.378.961.449
(139.606.512.507)

Laba kotor
Beban usaha

3.264.261.436
(4.543.942.323)

1.508.187.506
(128.377.813)

4.772.448.942
(4.672.320.136)

Rugi usaha
Pendapatan keuangan
Laba selisih kurs
Lain-lain bersih

(1.279.680.887)
7.514.420
(72.465.806)
388.710.824

1.379.809.693
-

100.128.806
7.514.420
(72.465.806)
388.710.824

(955.921.449)
(199.089.070)

1.379.809.693
-

423.888.244
(199.089.070)

Laba bersih periode berjalan

(1.155.010.519)

1.379.809.693

224.799.175

Laporan Posisi Keuangan


Aset lancar
Aset tidak lancar

14.912.057.282
11.548.885.229

17.823.457.630
64.716.914.437

32.735.514.912
76.265.799.666

Jumlah aset

26.460.942.511

82.540.372.067

109.001.314.578

Liabilitas jangka pendek


Liabilitas jangka panjang

16.739.039.465
69.976.682.604

7.019.713.696
-

23.758.753.161
69.976.682.604

Jumlah liabilitas

86.715.722.069

7.019.713.696

93.735.435.765

178.054.000

148.830.000
2.934.541.975

148.830.000
3.112.595.975

Penjualan
Beban pokok penjualan

Rugi sebelum pajak


Beban pajak penghasilan

Informasi lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan

35

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
24.

INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Produk
Agrobisnis
Rp
Penjualan
Beban pokok penjualan

Tahun 2013
Produk
Permen
Rp

Jumlah
Rp

81.575.884.809
(80.710.018.464)

45.317.080.865
(42.455.855.362)

126.892.965.674
(123.165.873.826)

Laba kotor
Beban usaha

865.866.345
(3.810.270.120)

2.861.225.503
(128.377.813)

3.727.091.848
(3.938.647.933)

Rugi usaha
Pendapatan keuangan
Laba selisih kurs
Lain-lain bersih

(2.944.403.775)
(674.131)
6.753.195
515.459.711

2.732.847.690
-

(211.556.085)
(674.131)
6.753.195
515.459.711

Rugi sebelum pajak


Beban pajak penghasilan

(2.422.865.000)
(162.883.240)

2.732.847.690
-

309.982.690
(162.883.240)

Laba bersih periode berjalan

(2.585.748.240)

2.732.847.690

147.099.450

Laporan Posisi Keuangan


Aset lancar
Aset tidak lancar

17.311.422.906
14.711.740.274

17.823.457.630
64.716.914.437

35.134.880.536
79.428.654.711

Jumlah aset

32.023.163.180

82.540.372.067

114.563.535.247

Liabilitas jangka pendek


Liabilitas jangka panjang

22.698.144.092
69.804.597.821

7.019.713.696
-

29.717.857.788
69.804.597.821

Jumlah liabilitas

92.502.741.913

7.019.713.696

99.522.455.609

177.490.871

672.650.630
2.850.241.940

672.650.630
3.027.732.811

Informasi lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan

36

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
25.

SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI


Sifat hubungan relasi
a. PT Hijau Sari adalah merupakan pemegang saham Perusahaan.
b. PT Mitra Niaga Sakti adalah merupakan pemegang saham Perusahaan.
c. PT Lombok Mandiri Investama adalah merupakan pemegang saham Perusahaan.
Transaksi-transaksi hubungan berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak yang berelasi, yang
meliputi antara lain :
a. Perusahaan menerima pinjaman dari PT Hijau Sari sebesar Rp 34.756.250.000 atau 38,54% dari total liabilitas.
Pada tanggal neraca, saldo utang ini disajikan dalam akun "Utang kepada Pihak Berelasi". (lihat catatan 15)
b. Perusahaan menerima pinjaman dari PT Mitra Niaga Sakti sebesar Rp 34.756.250.000 atau 38,54% dari total
liabilitas. Pada tanggal neraca, saldo utang ini disajikan dalam akun "Utang kepada Pihak Berelasi". (lihat catatan
15).

26.

KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN


Perseroan telah mengalami kerugian usaha tahun 2011 sebesar Rp 56.990.596.346 dan perseroan memulai bangkit
dengan optimal sehingga per 31 Desember 2014 dan 2013 ini laba sebesar Rp 224.799.175 dan Rp 147.099.450 dan
akumulasi defisit menjadi sebesar Rp 49.188.526.802.
Hal ini mengakibatkan adanya kesangsian terhadap kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan
usahanya dalam jangka waktu yang pantas.
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup Perusahaan, manajemen telah menyusun rencana serta mengambil
langkah-langkah untuk melanjutkan kegiatan operasional Perusahaan, langkah-langkah yang akan dikembangkan
adalah:
- Membangun pasar dan mengembangkan varian produk lainnya.
- Mempertahankan fleksibilitas keuangan dan membangun struktur keuangan yang stabil.
- Menagih semua piutang yang masih outstanding, sehingga kondisi keuangan stabil.

27.

MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN


Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko
mata uang, risiko harga, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut :
a. Resiko mata uang
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan nilai tukar mata uang asing.
Aktivitas operasional Perusahaan sebagian besar dilakukan dalam mata uang Rupiah dan untuk menyeimbangkan
arus kas, Perusahaan melakukan aktivitas pendanaan dalam mata uang yang sama.
37

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
27.

MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)


b. Resiko suku bunga
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan suku bunga pasar.
Perusahaan dalam aktivitas operasionalnya tidak melakukan pinjaman kepada pihak ketiga menggunakan suku
bunga mengambang untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
c. Resiko harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan harga pasar, baik yang disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau faktor-faktor
yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.
Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga
pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar global.
d. Resiko kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya
dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau
pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai
potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas dan piutang usaha. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum
sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Eksposur maksimum Perusahaan atas risiko kredit adalah sebagai berikut :
2014
Rp

2013
Rp

Kas dan setara kas


Piutang usaha pihak ketiga

578.667.862
11.108.197.525

265.230.262
19.468.465.672

Jumlah

11.686.865.387

19.733.695.934

Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan
institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.

38

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
27.

MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)


e. Resiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi
komitmennya terkait dengan instrumen keuangan.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk
memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen perusahaan untuk operasi normal perusahaan. Selain itu
Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan
tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Perusahaan berencana dapat membayar semua liabilitas dalam periode mendatang. Untuk memenuhi komitmen
kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu,
Perusahaan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
f. Resiko Permodalan
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha
sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara
optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan pinjaman pemasok. Tidak terdapat pinjaman
lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalannya.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian review,
Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.
g. Kategori dan kelas instrumen keuangan
31 Desember 2014
Pinjaman yang
Liabilitas pada
diberikan dan
biaya perolehan
piutang
diamortisasi
Rp
Rp
Aset keuangan lancar
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha

578.667.862
11.108.197.525

Jumlah aset keuangan

11.686.865.387

Liabilitas keuangan jangka pendek


- Utang usaha
- Beban akrual

14.089.902.753
125.302.340

Jumlah liabilitas keuangan

14.215.205.093

39

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
27.

MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)


g. Kategori dan kelas instrumen keuangan
31 Desember 2013
Pinjaman yang
Liabilitas pada
diberikan dan
biaya perolehan
piutang
diamortisasi
Rp
Rp
Aset keuangan lancar
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha

265.230.262
19.468.465.672

Jumlah aset keuangan

19.733.695.934

Liabilitas keuangan jangka pendek


- Utang usaha
- Beban akrual

16.796.317.747
137.118.272

Jumlah liabilitas keuangan

16.933.436.019

h. Instrumen Keuangan
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut:
Tahun 2014
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Rp
Rp
Aset keuangan
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha pihak ketiga

578.667.862
11.108.197.525

578.667.862
11.108.197.525

Liabilitas keuangan
- Utang usaha
- Beban akrual
- Utang kepada pihak berelasi

14.089.902.753
125.302.340
69.512.500.000

14.089.902.753
125.302.340
69.512.500.000

40

PT WAHANA PRONATURAL Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
27.

MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)


h. Instrumen Keuangan
Tahun 2013
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Rp
Rp
Aset keuangan
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha pihak ketiga

265.230.262
19.468.465.672

265.230.262
19.468.465.672

Liabilitas keuangan
- Utang usaha
- Beban akrual
- Utang kepada pihak berelasi

16.796.317.747
137.118.272
69.512.500.000

16.796.317.747
137.118.272
69.512.500.000

Dalam rangka untuk mengelola risiko diatas secara efektif, Dewan Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk
pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan
yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.
Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain, adalah sebagai berikut:
- Meminimalkan risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi.
- Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami
antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh
sehubungan dengan risiko suku bunga.
- Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau.
- Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktek
pasar terbaik.

*******

41

Anda mungkin juga menyukai