Anda di halaman 1dari 4

KEB. SEKS SESUAI TK.

USIA DAN PENYIMPANGAN2 SEKS


YUNITA WULANDARI,S.Kep,Ns
Pemenuhan Kebutuhan Seksual

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan
lawan jenis maupun sesama jenis.

Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beranekaragam : mulai dari perasaan tertarik hingga
tingkah laku berkencan,bercumbu dan senggama maupun berimajinasi.

Obyek seksual dapat berupa orang,baik sejenis maupun lawan jenis, orang dalam khayalan
atau diri sendiri

Sebagian tingkah laku ini memang tidak memiliki dampak,terutama bila tidak menimbulkan
dampak fisik bagi orang yang bersangkutan atau lingkungan sosial. Tetapi sebagian perilaku
seksual justru dapat memiliki dampak dengan kesehatan seksual itu sendiri(Potter&
Perry,2005).

Kesehatan Seksual

Pengintegrasian aspek somatik , emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual dengan cara
yang positif memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi, dan cinta (WHO,1975)

Faktor faktor yang Mempengaruhi Fungsi Seksual dalam Kebutuhan


Seksualitas (Perry & Potter, 2005)

Faktor Fisik

Faktor Hubungan

Faktor Gaya Hidup

Faktor harga Diri

Faktor FISIK

Klien dapat mengalami penurunan keinginan seksual karena alasan fisik.

Kondisi fisik dapat berupa penyakit ringan/ berat.

Citra tubuh yang buruk.

Faktor Hubungan

Masalah dalam berhubungan dapat mempengaruhi hubungan seseorang untuk melakukan


aktivitas seksual

Tergantung dari bagaimana mereka berkompromi dan bernegosiasi mengegosiasi mengenai


perilaku seksual yang dapat diterima.

Faktor Gaya Hidup

Meliputi penyalahgunaan alhokol dlm aktivitas seks,ketersediaan waktu,penentuan yang tepat


utk aktivitas seks.

Penggunaan alkohol akan memberikan eforia palsu

Faktor harga Diri

Jika harga diri seksual tidak dipelihara dengan mengembangkan perasaan yg kuat ttg seksual
diri dan dgn mempelajari keterampilan seksual, aktivitas seksual mungkin memberikan
perasaan negatif atau tekanan perasaan seksual.

Harga diri seksual dapat terganggu oleh: perkosaan, penganiayaan fisik/emosi,dll

Perkembangan seksual menurut tk. usia

a. Masa Bayi
b. Masa Usia bermain dan Pra sekolah
c. Masa Usia sekolah
d. Pubertas dan Masa Remaja
e. Masa Dewasa
f.

Masa Dewasa Tua (lansia)

1. Masa Bayi

Bayi dilahirkan dengan kapasitas untuk kesenangan dan respons seksual.

Genetalia bayi sensitif terhadap sentuhan sejak lahir.

Respons orangtua : membentuk arah dari perkembangan seksual, edukasi dan kenyamanan

2. Masa usia Bermain dan Prasekolah

Anak usia 1-5 th menguatkan rasa identitas jender dan mulai membedakan perilaku sesuai
jender yang didefinisikan secara sosial.

Mulai menirukan tindakan orangtua yang berjenis kelamin sama.

Eksplorasi tubuh terus berlanjut dalam kelompok usia ini.

3. Masa Usia Sekolah

Bagi anak usia 6-10 th, edukasi dan penekanan tentang seksualitas datang dari orang tua dan
gurunya.

Anak mulai punya keinginan dan kebutuhan privasi

Anak juga harus diberi penjelasan potensial terjadi penganiayaan seksual

4. Masa Pubertas dan Remaja

Adanya pertumbuhan tanda-tanda kelamin sekunder.

Perubahan emosi selama pubertas dan masa remaja sangat dramatis.

Informasi yang akurat tentang perubahan tubuh, hubungan dan aktivitas seksual, PMS dan
kehamilan.

5. Masa Dewasa

Telah mencapai maturasi tetapi terus mengeksplorasi untuk kematangan emosional dalam
hubungan.

Mengembangkan hubungan yang intim

Pada Akhir dewasa individu menyesuaikan dengan perubahan sosial yang terjadi

6. Masa Dewasa Tua (lansia)

Seksualitas beralih pada penekanan pada prokreasi menjadi penekanan pada pertemanan,
kedekatan fisik, komunikasi, intim, dan hubungan fisik mencari kesenangan.

Terjadinya perubahan fisik yang terjadi pada proses penuaan harus dijelaskan pada klien
lansia.

Hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan seksual dan perilaku

Umur

Latar belakang sosial budaya

Etika

Nilai

Harga diri

Tingkat kesejahteraan.

Penyimpangan Seksual

Tidak terpenuhinya kebutuhan seks ini akan


mendatangkan gangguan-gangguan kejiwaan dalam
perilaku seksual yang menyimpang (Abnormal)
seperti :

Sadisme ,kepuasan nafs seks dengan cara menyakiti orang lain.

Mosochisme , kepuasan nafsu dengan jalan menyakiti diri sendiri.

Exhibitionisme , pemuas nafsu seksual dengan jalan menunjukkan daerah terlarang kepada
orang lain.

Scoptophilia , pemuas nafsu seksual dengan cara mengintip lakon seks.

Transeksual , pemuas nafsu dengan jalan mengganti jenis kelamin.

Sexualoralisme , Pemuas nafsu dengan jalan memadukan mulut (oral) dengan alat kelamin.

Sodomy (non/Vagian Coitus) , Istilah islam dikenal dengan liwath.

Selanjutnya kelainan seksual ini pun dapat


menyebabkan orang memuaskan nafsu
seksnya dengan menggunakan objek lain.
Diantaranya jenis kelainan itu meliputi :

Homoseksual.Pemuas nafsu seksual antara sesama laki-laki.Sesama perempuan disebut


lesbian.

Pedophilia.Pemuas nafsu dengan anak-anak sebagai objeknya.

Bestiality.Pemuas nafsu dengan binatang sebagai objeknya.

Zoophilia.Pemuas nafsu seksual dengan cara mengelus-elus binatang.

Necrophilia.Pemuas nafsu seksual dengan cara mengadakan hubungan kelamin dengan


mayat.

Pornography.Pemuas nafsu dengan cara melihat gambar atau dengan membaca buku cabul.

Obscenity.Pemuas nafsu dengan cara mengeluarkan kata-kata kotor.

Insest.Pemuas nafsu dengan cara melakukan hubungan kelamin dengan kerabat.

Masturbasi.Pemuas nafsu dengan cara berfantasi dengan apa yang disukainya terutama
wanita.

Anda mungkin juga menyukai