Anda di halaman 1dari 2

Nama : Iffirohtul Mufidah Akhiriyah

NIM : 132111133200
Kelas : A4 TUGAS RESUME SEKSUALITAS
Dosen Fasilitator : Ni Ketut Alit Armini, S.Kp., M.Kes
Mata Kuliah ; Keperawatan Maternitas

❖ Definisi Seksualitas
Seksualitas adalah cara seseorang menyadari diri dan mengkomunikasikan perasaan kepada orang lain
melalui perilaku seperti gerak tubuh, cara berpakaian, dan berkata, termasuk pikiran, pengalaman, nilai,
fantasi, emosi. Aspek seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek biologi, psikologi,
sosiologi, kultural dan spiritual.
Kesehatan Seksual
Pengintegrasian aspek somatik, emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual, dengan cara
yang positif yang memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO, 1975).
Definisi ini mencakup dimensi biologi, psikologi dan sosiokultural.
• Komponen kesehatan seksual : konsep seksual diri, body image, identitas gender, dan orientasi
seksual.
• Konsep seksual diri : nilai tentang kapan, dimana, dengan siapa dan bagaimana seseorang
mengekspresikan seksualitasnya. Konsep seksual diri yang negatif menghalangi terbentuknya suatu
hubungan dengan orang lain.
• Body image : pusat kesadaran terhadap diri sendiri secara konstan dapat berubah cara seseorang
memandang (merasakan) penampilan tubuhnya berhubungan dengan seksualitasnya, kehamilan,
proses penuaan, trauma, penyakit, dan terapi tertentu.

❖ Faktor yang Mempengaruhi Seksualitas


• Budaya
Berpakaian, tata cara pernikahan, perilaku yang diharapkan sesuai norma. Peran laki-laki dan
perempuan mungkin juga akan dipengaruhi budaya.
• Nilai-nilai religi (keagamaan)
Aturan atau batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait seksualitas. Misalnya larangan
aborsi, hubungan seks tanpa nikah.
• Status kesehatan
Klien dapat mengalami penurunan keinginan seksual karena alasan fisik. Medikasi dapat
mempengaruhi keinginan seksual. Citra tubuh yang buruk, terutama ketika diperburuk oleh perasaan
penolakan atau pembedahan yang mengubah bentuk tubuh, dapat menyebabkan klien kehilangan
perasaannya secara seksual.

❖ Karakteristik Kesehatan Seksual


• Kongruen antara seks biologis, identitas gender, dan perilaku peran gender.
• Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri terhadap penampilan pribadi.
• Kemampuan membuat keputusan pribadi (otonomi) mengenai kehidupan seksual yang dijalani
dalam konteks personal dan etik sosial.
• Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan meniadakan kekerasan, eksploitasi dan
penyalahgunaan seksual.
• Mampu membina hubungan efektif dengan orang lain.

❖ Enam Ketrampilan dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan seksualitas


• Pengetahuan dan kenyamanan diri terhadap seksualitas pribadi.
• Pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan seksualitas sepanjang rentang kehidupan.
• Pengetahuan tentang seksualitas dasar, termasuk masalah kesehatan dan penyelesaiannya dapat
mempengaruhi seksualitas dan fungís seks serta intervensi apa yang dapat memfasilitasi ekspresi
seksual.
• Keahlian komunikasi terapeutik.
• Menerima seksualitas sebagai area penting dalam intervensi keperawatan dan adanya kemauan
bekerja dengan klien yang mempunyai berbagai jenis ekspresi seksualitas.
• Kemampuan mengenal kebutuhan klien dan anggota keluarga dalam mendiskusikan topik
seksualitas.

Tahap Oral (0-1 Tahun) : Rasa puas, senang, nikmat dapat


dicapai dengan cara menghisap, menggit, mengunyah, atau
bersuara.
Masa Bayi - Batita Tahap Anal (1-3 tahun) : Kepuasan terjadi ketika pengeluaran
feses. Anak mulai menunjukan kelakuannya (egois).

Tahap oedipal/phalik (3-5 Tahun) : Kepuasan anak terletak pada


rangsangan otoerotis. Anak mulai mengidentifikasi jenis kelamin
dirinya

PERKEMBANGAN SEKSUALITAS
Tahap laten (5-12 Tahun) : Kepuasan anak mulai terintegrasi,
Masa Anak memasuki masa pubertas dan berhadapan dengan tuntutan sosial
seperti suka berhubungan dengan teman sebaya atau kelompok dan
dorongan libido mulai mereda

Pada masa ini (12-18 Tahun) mulai terjadi kematangan fisik dari
aspek seksual dan akan terjadi kematangan psikososial
Perubahan psikologis di tandai dengan perubahan citra diri,
perhatian yang cukup besar terhadap perubahan fungsi tubuh dan
Masa Pubertas perubahan lain seperti BB, TB, bulu di pubis, breast, dll
Menurut Freud, masuk tanda genital : kepuasan anak mengarah
pada perasaan cinta pada kawan jenis

Dewasa Awal (18-40 Tahun) : Pada saat ini perkembangan fisik


dan ciri seks sekunder mencapai puncak. Mengalami ancaman
terhadap body image akibat penuaan
Dewasa Tengah (40-65 Tahun) : Penurunan produksi hormon,
Masa Dewasa Muda & Dewasa Wanita mengalami menopause (umumnya usia 40-55 tahun), Laki-
Tua laki mengalami klimakterik secara bertahap, dan mulai
memperkokoh stándar moral dan etik
Dewasa Akhir (65 Tahun Keatas) : Aktivitas seksual lebih
berkurang, Sekresi vagina berkurang, Payudara mengalami atrofi,
Laki-laki menghasilkan sperma lebih sedikit dan memerlukan
waktu lebih lama untuk dapat ereksi dan ejakulas

Anda mungkin juga menyukai