Anda di halaman 1dari 1

INTERPRETASI

Nilai- nilai Iman Kristen dalam kasus Budaya Sabung Ayam

Kegiatan sabung ayam merupakan suatu budaya dari masyarakat Indonesia khususnya
di Bali yang turun temurun dan sudah ada sejak jaman Majapahit yang dilakukan hanya
sebagai suatu permainan hiburan semata, namun memiliki sebuah cerita kehidupan baik
sosial, budaya, maupun politik. Kenyataan yang sebenarnya dalam praktek sabung ayam ini
ternyata mengalami pergeseran makna. Seni budaya dari Indonesia ini kemudian sering
dijadikan ajang berjudi. Sebagian besar banyak menggelar tajen terang yaitu menggalang
dana yang sudah dilarang untuk diselenggarakan. Dilarang karena acara ini menjadi alasan
banyak tersangka untuk melakukan perbuatan jahat, yaitu mencuri dan sebagai tempat
penyelundupan narkoba yaitu sabu-sabu secara diam-diam.
Tidak ada satupun agama yang membolehkan dan mengijinkan kegiatan yang bersifat
judi, termasuk sabung ayam. Amsal 1: 15 berbunyi ; Hai anakku, janganlah engkau hidup
menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka,-. Tuhan Yesus
inginkan adalah agar kita hidup berkenan kepada-Nya, menjauhi hal-hal yang tidak berguna
dan menyesatkan,seperti judi, mencuri, serta mengikuti dan mencontoh setiap teladan Tuhan
Yesus dalam hidup kita. Seperti kasus pasar didalam bait Allah. Tuhan Yesus sangat marah
besar, sebab bait Allah yang seharusnya tempat untuk beribadah malah dijadikan tempat
untuk berdagang. Hal ini seperti budaya sabung ayam yang sudah jadi bagian dari masyarakat
Indonesia, menjadi bait Allah yang salah dalam penilaian mereka sendiri. Bait Allah
mencerminkan diri kita yang bersih suci dihadapan Allah, namun karena dijadikan pasar dan
tempat untuk berdagang, maka diri kita kotor dihadapan-Nya.
Banyak dampak negative yang dapat dirasakan dari judi, seperti orang menjadi malas
bekerja serta pikiran dan aktivitasnya hanya tertuju pada judi. Para pemain betah berlamalama dalam perjuangan meraih kemenangan sehingga lupa dengan keluarga dan tanggung
jawabnya. Padahal Bapa adalah pekerja sejati, dan kita sebagai rekan sekerja Allah ingin agar
kita bekerja dan mengusahakan pekerjaan kita serta bertanggung jawab dalam kehidupan kita
dihadapan-Nya. Kasus sabung ayam ini seringkali membuat orang jadi maniak terhadap
uang, akibatnya banyak uang yang dihamburkan dan menyebabkan pada kemiskinan. Judi
bisa membuat manusia menjadi jahat dan kalap, dengan menjual harta benda bahkan tindakan
mencuri dan membunuh. Amsal 10:4 berbunyi tangan yang lamban membuat miskin, tetapi
tangan orang rajin menjadikan kaya. Jadi, Tuhan Yesus adalah norma dan pedoman dalam
hidup kita. Semua yang dikatakan dan dikerjakan-Nya, perilaku dan sikap Tuhan Yesus
menjadi dasar etika didalam hidup kita. Maka kita sebagai anak-Nya, mitra kerja, serta imago
dei dari Allah agar kita hidup selalu dalam kebenaran yang diinginkan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai