LKPL V PPGT
JEMAAT TAMALANREA
2016
TEDONG SILAGA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan tak jarang acara adat ini dijadikan ajang judi,
taruhannya pun tak main-main uang milyaran rupiah, tanah hingga rumah
menjadi taruhan. Meskipun judi dalam dalam acara tedong silaga sudah
menjadi pasangan sejak dahulu namun keresahan muncul dari pihak
rohaniawan. Alasannya sangat jelas, karena memang taruhan ini tidak
dibenarkan oleh semua agama. Walaupun setiap kali ibadah diperingatkan
oleh pemimpin ibadah untuk tidak melakukan taruhan dalam bentuk
apapun, tetap saja hampir selalu ada taruhan yang mengiringi jalannya
adu hewan yang harganya bisa mencapai milyaran rupiah ini. Tidak bisa
dipungkiri bahwa hampir untuk setiap acara adu kerbau skala besar dalam
artian kerbau-kerbau petarung yang terkenal yang kemudian akan diadu
selalu dikawal dan diawasi oleh petugas keamanan. Sangat ganjil jika
petugas-petugas tersebut tidak melihat adanya taruhan langsung
dipinggir arena. Sekian banyak orang pasti akan berkata bahwa adu
kerbau ini tidak akan lengkap atau tidak meriah tanpa adanya taruhan
antara pemilik kerbau dan antar penonton yang menyaksikan langsung di
arena adu kerbau ini. Selalu ada pro kontra pada adu kerbau ini dengan
latar belakang adanya pihak yang melanggar hukum dan tidak sesuai
dengan ajaran kristen, dengan adanya perjudian dan pertaruhan pada
kerbau petarung yang mungkin sudah dianggap sebagai budaya karena
hal ini sudah berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Hanya sekarang
bagaimana pola pikir dari pemerintah daerah tersebut untuk mengawasi
jalannya adu kerbau tanpa adanya anarkisme dan jelas tidak melanggar
hukum.
1.1 KESIMPULAN
Jadi dalam salah satu acara budaya yang ada di Toraja (Tedong Silaga/Adu
Kerbau), kerap kali di adakan perjudian di dalamnya dalam bentuk taruhan.
Dimana perjudian itu melanggar hukum di Indonesia dan tidak baik untuk
generasi muda kita. Dan perjudian itu kerap kali menimbulkan gangguan
keamanan (kericuhan) sehingga menyebabkan beberapa masyarakat biasa dapat
turut terlibat dalam kericuhan tersebut.
1.2 SARAN
Sebagai PPGT, kita harus menolak setiap bentuk perjudian dan tetap
melestarikan budaya kita sebagai orang Toraja.