Anda di halaman 1dari 7

SILAGA TEDONG

NAMA : CHRISTIANTO BUNGA’

LKPL V PPGT
JEMAAT TAMALANREA
2016
TEDONG SILAGA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Didaerah Sulawesi Selatan, Indonesia terdapat daerah yang memiliki tradisi


unik yang yaitu Tedong Silaga atau dalam bahasa indonesia adu kerbau, merupakan
salah satu budaya suku toraja dimana dua kerbau jantan diadu, biasanya kerbau yang
di adu adalah kerbau yang akan di potong pada saat upacara adat rambu solo’ namun
seiring perkembangan waktu kerbau yang ikut serta pun banyak merupakan kerbau
petarung yang berasal dari luar Toraja. Sepanjang tahun biasanya di acara rambu solo’
di daerah Sa’dan, Malakiri, Pangli selalu ramai karena diadakannya tedong silaga di
acara rambu solo’ didaerah tersebut. Banyak wisatawan mancanegara yang datang
berkunjung selain menikmati indahnya alam toraja, juga ingin menyaksikan tedong
silaga secara langsung.
Dengan seringnya diadakan acara ini, Pemerintah Daerah pun mendapat
keuntungan dengan banyaknya kunjungan wisatawan untuk menyaksikan adu kerbau
Toraja (tedong silaga). Hanya sekarang tedong silaga menjadi pro kontra diantara
budayawan dan juga rohaniawan, karena kegiatan ini sudah menjadi ajang taruhan
atau judi.
1.2 POKOK PERMASALAHAN
 Acara Tedong Silaga biasa dijadikan ajang perjudian oleh masyarakat Toraja.
 Acara Tedong Silaga berpotensi menimbulkan gangguan keamanan (ricuh).
 Apakah tedong silaga akan dihapuskan dari adat masyarakat Toraja karena
telah menjadi ajang Perjudian?
 Bagaimana peran pemuda kristen khususnya PPGT dalam menyikapi serta
melestarikan budaya Tedong silaga berdasarkan ajaran kristen?

1.3 TUJUAN PENULISAN


 Melestarikan budaya Toraja, khususnya Tedong Silaga berdasarkan ajaran
kristen
 Mencari solusi menghilangkan perjudian dalam ajang Tedong silaga
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 APA ITU TEDONG SILAGA?

Tedong silaga adalah kebudayaan suku toraja yang merupakan


rangkaian adat rambu solo’ (upacara kematian) bisanya tedong (kerbau)
yang akan di adu adalah kerbau jantan yang dipersembahkan atau di
korban dalam upacara adat rambu solo’. Kerbau pemenang dari
pertarungan ini pun dapat mempengaruhi harga jual dari kerbau tersebut,
semakin sering menang maka semakin tinggi harga jual kerbau tersebut.

1.2 TEDONG SILAGA BIASA DIJADIKAN AJANG PERJUDIAN OLEH


MASYARAKAT TORAJA

Dalam pelaksanaan tak jarang acara adat ini dijadikan ajang judi,
taruhannya pun tak main-main uang milyaran rupiah, tanah hingga rumah
menjadi taruhan. Meskipun judi dalam dalam acara tedong silaga sudah
menjadi pasangan sejak dahulu namun keresahan muncul dari pihak
rohaniawan. Alasannya sangat jelas, karena memang taruhan ini tidak
dibenarkan oleh semua agama. Walaupun setiap kali ibadah diperingatkan
oleh pemimpin ibadah untuk tidak melakukan taruhan dalam bentuk
apapun, tetap saja hampir selalu ada taruhan yang mengiringi jalannya
adu hewan yang harganya bisa mencapai milyaran rupiah ini. Tidak bisa
dipungkiri bahwa hampir untuk setiap acara adu kerbau skala besar dalam
artian kerbau-kerbau petarung yang terkenal yang kemudian akan diadu
selalu dikawal dan diawasi oleh petugas keamanan. Sangat ganjil jika
petugas-petugas tersebut tidak melihat adanya taruhan langsung
dipinggir arena. Sekian banyak orang pasti akan berkata bahwa adu
kerbau ini tidak akan lengkap atau tidak meriah tanpa adanya taruhan
antara pemilik kerbau dan antar penonton yang menyaksikan langsung di
arena adu kerbau ini. Selalu ada pro kontra pada adu kerbau ini dengan
latar belakang adanya pihak yang melanggar hukum dan tidak sesuai
dengan ajaran kristen, dengan adanya perjudian dan pertaruhan pada
kerbau petarung yang mungkin sudah dianggap sebagai budaya karena
hal ini sudah berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Hanya sekarang
bagaimana pola pikir dari pemerintah daerah tersebut untuk mengawasi
jalannya adu kerbau tanpa adanya anarkisme dan jelas tidak melanggar
hukum.

1.3 POTENSI GANGGUAN KEAMANAN AKIBAT TEDONG SILAGA

Dalam pelaksanaannya tedong silaga yang jadikan ajang perjudian


berpotensi menimbulkan kericuhan. Mengapa? Pontensi ini timbul ketika
para penjudi yang biasanya terdiri dari perorangan atau berkelompok
terjadi salah paham dalam kesepakatan tentang taruhan adu kerbau ini,
yang bisa saja menyebabkan kericuhan yang berdampak pada masyarakat
yang tidak terlibat dalam taruhan tersebut.
1.4 APAKAH TEDONG SILAGA AKAN DIHAPUSKAN DARI ADAT
MASYARAKAT TORAJA KARNA TELAH MENJADI AJANG PERJUDIAN?

Tedong silaga ini menjadi sorotan para pendeta di Toraja, karena


kegiatan ini bukan lagi menjadi kegiatan budaya saja tetapi menjadi ajang
judi bagi masyarakat. Beberapa kasus di Toraja, dimana pendeta menolak
mengambil pelayanan di acara rambu solo’ dikarenakan tedong silaga di
acara tersebut menjadi ajang perjudian. Akibatnya muncul opini bahwa
tedong silaga ini dihilangkan saja dari rangkaian kegiatan rambu solo’?
Menurut saya menghilangkan tedong silaga bukanlah solusi, karena itu
adalah aset yang di wariskan oleh nenek moyang kita, sebagai pemuda
kristen dan putra toraja justru harus melestarikan kebudayaan tapi sesuai
dengan ajaran kristen dan mencegah terjadi perjudian.

1.5 PERAN PEMUDA KRISTEN KHUSUSNYA PPGT DALAM MENYIKAPI SERTA


MELESTARIKAN BUDAYA TEDONG SILAGA BERDASARKAN AJARAN
KRISTEN
Sebagai pemuda kristen khususnya PPGT kita menolak adanya
perjudian dalam kegiatan adat seperti tedong silaga karena jelas dalam 12
Pokok Panggilan PPGT Poin ke 5 “Pengembangan Peran Kebangsaan.
Telah kita ketahui perjudian juga melanggar hukum di Indonesia, dimana
tugas kita sebagai anggota PPGT untuk menolak adanya taruhan atau
perjudian dalam acara Tedong Silaga demi untuk bangsa dan negara kita.
Serta selalu mengingatkan orang tua dan orang terdekat kita agar tidak
terlibat dalam taruhan tersebut.
Selain itu, ajang Tedong Silaga juga dapat dikaitkan dengan Pokok
Panggilan PPGT Poin ke 12 yaitu “Pemeliharaan Lingkungan Hidup”.
Dimana kita sebagai PPGT kita harus terus menjaga dan melestarikan
budaya kita termasuk Tedong Silaga, agar terus berjalan di koridor yang
benar dan sesuai dengan ajaran kris
BAB III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Jadi dalam salah satu acara budaya yang ada di Toraja (Tedong Silaga/Adu
Kerbau), kerap kali di adakan perjudian di dalamnya dalam bentuk taruhan.
Dimana perjudian itu melanggar hukum di Indonesia dan tidak baik untuk
generasi muda kita. Dan perjudian itu kerap kali menimbulkan gangguan
keamanan (kericuhan) sehingga menyebabkan beberapa masyarakat biasa dapat
turut terlibat dalam kericuhan tersebut.

1.2 SARAN
Sebagai PPGT, kita harus menolak setiap bentuk perjudian dan tetap
melestarikan budaya kita sebagai orang Toraja.

Anda mungkin juga menyukai