Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STERILISASI GAS

Dosen Pembimbing :
Wiwik Utami
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.

Dara Dwifa Anggraita


Siska Nada Yusila
Aissya Fitria Rahmawati
Dini Alfionita
Lutfi Nur Aida

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI
BOJONEGORO
2016

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB I...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN....................................................................................................... 4
I.1

`LATAR BELAKANG.................................................................................... 4

I.2

TUJUAN PENULISAN...................................................................................4

BAB II..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................ 5
II.1 PENGERTIAN STERILISASI GAS......................................................................5
II.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI........................................................6
1). Kelembapan relatif udara saat sterilisasi...................................................6
2). Suhu saat sterilisasi................................................................................... 6
3). Konsentrasi gas pensteril dan lama sterilisasi............................................6
4). Konsentrasi gas pensteril dan lama sterilisasi............................................7
II.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN......................................................................7
1). Keuntungan sterilisasi dengan gas etilen oksida :.......................................................7
2). Kerugian sterilisasi dengan gas etilen oksida :..........................................7
BAB III.................................................................................................................... 8
PENUTUP................................................................................................................ 8
III.1 KESIMPULAN................................................................................................ 8
III.2 SARAN.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 9

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatka bagi Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul Sterilisasi Gas ini apat terselesaikan engan
baik sesuai engan waktu yang telah ditetapkan.
Tiak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepaa rekan-rekan
yang telah banyak memberikan bantuan alam penyelesaian makalah ini. Tiada gading yang
tak retak, dalam pembuatan makalah ini pun masih terdapat kekurangan dan kesalahaan. Oleh
karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga nantinya dalam pembuatan
makalah selanjutnya, dapat di laksanakanya dengan lebih baik lagi.
Semoga makalah ini berguna bagi semua civitas akademika yang memerlukan
tambahan referensi dalam memahami matakuliah Management Patient Safety.

Bojonegoro, 17 September 2016

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

I.1

`LATAR BELAKANG

Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri


pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat.
Tujuan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan
mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran
dan perawatan yang dipakai. Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi
yang bebas dari mikroorganisme hidup. Pada prinsip ini termasuk sediaan parenteral mata
dan iritasi (Anggraini, 2009).
Sterilisasi gas dilakukan terhadap bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan uap
maupun pemanasan kering. Sesuai engan namanyaa sterilisasi gas menggunakan gas
(umumnya etilen oksida) sebagai zat pensteril.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dimulai dari sterilisasi panas kering
biasa hingga sterilisasi radiasi yang menggunakan inti-inti radioaktif. Sterilisasi yang sering
menjadi pilihan adalah sterilisasi dengan menggunakan gas (Ramadhan, 2010).

I.2

TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian sterilisasi gas
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi sterilisasi gas
3. Mengetahui keuntungan dan kerugian sterilisasi gas

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN STERILISASI GAS


Sterilisasi gas dilakukan terhadap bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan uap
maupun pemanasan kering. Sesuai engan namanyaa sterilisasi gas menggunakan gas
(umumnya etilen oksida) sebagai zat pensteril. Sterilisasi gas mempunyai kelebihan
dibanding sterilisasi lainya, berupa ekonomitas. Teknologi saat ini menjamin pengontrolan
proses sterilisasi gas secara penuh oleh komputer dan juga penggunaan 100% gas etilen
oksida secara aman (Pratiwi, 2011).
Gas yang biasa digunakan adalah etilen oksida dalam bentuk murni atau campuran
dengan gas inert lainya. Gas ini sangat muah menguap dan sangat mudah terbakar.
Merupakan agen alkilasi yang menyebabkan dekstruksi mikroorganisme termasuk sel-sel
spora dan vegetatif. Sterilisasi dilakukan dalam ruang/chamber sterilisasi (Shofyan, 2010).
Etilen oksida bereaksi sebagai bakterisida dengan alkalis asam amino, hidroksi ataau
gugus sulfur dari enzim seluler atau protein. Etilen oksia dianggap menghasilkan efek letal
terhadap mikroorganisme dengan mengalkilasi metabolit esensial yang terutama
mempengaruhi proses reproduksi. Alkilasi ini barangkali terjadi dengan menghilangkan
hidrogen aktif pada gugus sulfhidril, amina, karboksil atau hiroksil dengan suatu radikal
hidroksi etil metabolit yang tidak diubah dengan tidak tersedia bagi mikroorganisme sehingga
mikroorganisme ini mati tanpa reproduksi (Shofyan, 2010).
Kelembapan dibutuhkan untuk etilen oksida berpenetrasi dan menghancurkan sel.
Kelembapan rendah misalnya minimal 20%, angka kematian tidak nyata.perlu diperhatikan
bahwa etilen oksida bersifat eksplosif ketika dicampur dengan udara (Shofyan, 2010).
Penghilangan sifat eksplosif engan menggunakan campuran etilen oksida dan
karbondioksida seperti Carboxide. Campuran etilen oksida dengan hidrokarbon terflouronasi
seperti Storoxide 12. Keduanya diluent inert yang mempunyai tekanan uap yang tinggi dan
bereaksi sebagai pembakar etilen oksida keluar dari silinder masuk kedalam chumber steril
(Shofyan, 2010).
Sisa gas dihilangkan dengan terminal vacum dilanjutkan oleh pembersih udara yang
difiltrasi, cara ini digunakan untuk mensterilkan obat serbuk seperti Penisilin, benang, juga
plastik tube. Penggunaan etilen oksida untuk sterilisasi akhir peralatan parental tertentu
seperti kertas karf dan lapisan tipis polietilen. Semprot aerosol etilen oksida telah digunakan
untuk mensterilkan daerah sempit dimana dilakukan teknik aseptis (Shofyan, 2010)

II.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sterilisasi gas, antara lain:


1). Kelembapan relatif udara saat sterilisasi
2). Suhu saat sterilisasi
3). Konsentrasi gas pensteril dan lama sterilisasi
4). Konsentrasi gas pensteril dan lama sterilisasi
Berbagai parameter sterilisasi tersebut merupakan variabel kritis sehingga dianjurkan untuk
melakukan prakondisi bahan sampai didapatkan kadar kelembapan yang diperlukan dapat
mengurangi waktu yang diperlukan agar diperoleh suhu yang diinginkan pada bahan sebelum
dimasukan ke dalam bejana sterilisasi (Ramadhan, 2010).
1). Kelembapan relatif udara saat sterilisasi
Kelembapan merupakan parameter paling penting yang mempengaruhi efisiensi
proses sterilisasi dengan gas. Ketika kelembapan optimal tercapai, maka proses sterilisasi
hanya bergantung pada aktivitas molekular dari gas pensteril dan interaksinya dengan
populasi mikroba yang diekspos. Kondisi kelembapan relatif optimum untuk suhu 25C, di
mana terdapat kesetimbangan antara bahan dan lingkungan adalah 33%. Namun umumnya
diperlukan kelembapan relatif yang lebih tinggi karena proses sterilisai biasanya berlangsung
pada suhu yang lebih tinggi dari suhu kamar.
2). Suhu saat sterilisasi
Sterilisasi dapat berlangsung pada suhu kamar namun akan membutuhkan waktu
pemaparan yang lama. Oleh karena itu, agar waktu sterilisasi berjalan efisien, umumnya
dilakukan peningkatan suhu. Setiap kenaikan suhu sebesar 17C dalam kisaran 5-40C akan
mengurangi waktu sterilisasi menjadi setengah kalinya. Penggunaan suhu yang sangat tinggi
untuk sterilisasi gas sudah tidak dilakukan sejak seringnya sterilisasi terhadap bahan yang
termolabil. Kisaran suhu 60C dianggap sebagai batas tertinggi untuk sterilisasi gas
(Ramadhan, 2010).
3). Konsentrasi gas pensteril dan lama sterilisasi
Efektifitas dari sterilisasi bergantung pada interaksi antara molekul gas pensteril
dengan mikroba yang diekspos. Oleh karena itu, semakin banyak molekul gas semakin cepat
laju kematian dari mikroba. Meskipun demikian, besarnya konsentrasi dari gas pensteril juga
perlu diseimbangkan dengan biaya yang dibutuhkan.
Waktu yang diperlukan pada proses sterilisasi gas cukup lama. Waktu sterilisasi
berhubungan dengan tingkat kontaminasi, kelembapan, suhu, dan konsentrasi gas. Pada
umumnya, waktu pemaparan berlangsung selama 6 jam dengan menggunakan etilen oksida
untuk memberikan batas aman dan waktu yang cukup bagi gas untuk berpenetrasi ke bahan
(Ramadhan, 2010).

4). Konsentrasi gas pensteril dan lama sterilisasi

Penetrasi gas melewati barier kemasan menentukan banyaknya gas yang sampai pada
mikroorganisme. Sangat penting untuk memastikan bahwa benda-benda yang akan
disterilisasi gas telah bersih. Adanya partikel organik akan mengurangi efisiensi proses
sterilisasi tetapi tidak mencegah proses tersebut. Oklusi mikroorganisme dalam bentuk kristal
juga akan mencegah difusi kelembapan secara komplit. Penetrasi gas akan lebih efektif bila
gas tersebut secara luas dapat diabsorbsi oleh berbagai bahan (Ramadhan, 2010).

II.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


1). Keuntungan sterilisasi dengan gas etilen oksida :
Semua mikroorganisme termasuk spora dapat dibunuh
Non korosif terhadap bahan plastik, metal atau karet
Ideal untuk bahan tidak tahan panas
Daya penetrasi dan sterilisasi sama
2). Kerugian sterilisasi dengan gas etilen oksida :
Beberapa bahan pembungkus plastik dan nilon harus dibiarkan terbuka dan disegel
secara aseptis.ini merupakan kerugiannya bila dibandingkan dengan sterilisasi radiasi
Lambat
Sulit untuk mengontrol RH dan hidrasi organisme
Toksik yang dapat menyebabkan pembengkakan

BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri
pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat.
Sterilisasi gas dilakukan terhadap bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan uap
maupun pemanasan kering. Sesuai dengan namanyaa sterilisasi gas menggunakan gas
(umumnya etilen oksida) sebagai zat pensteril.

III.2 SARAN
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya
sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak demi sempurnanya
makalah ini. Saran yang dapat penulis berikan adalah agar mahasiswa dapat memahami
tentang sterilisasi gas serta faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi gas. Semoga pada
makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, M. 2009. Sterilisasi Sediaan Injeksi.


http://greenhati.blogspot.com/2009/01/sterilisasi-sediaan-injeksi.html
Diakses tanggal 18 September 2016.
Pratiwi, Y. 2011. Metode Sterilisasi.
http://yonapratiwi.wordpress.com/2011/04/02/metode-sterilisasi/
Diakses tanggal 18 September 2016.
Ramadhan, G. 2010. Sterilisasi Gas : Faktor Pengaruh.
http://jurnalramadhan.blogspot.com/2010/09/sterilisasi-gas-faktor-pengaruh.html
[kutipan dari : Gillis, John R. dan Greg Mosley. Validation of Ethylene Oxide
Sterilization Processes. Dalam Agalloco, James dan Frederick J. Carleton (ed.).
Validation of Pharmaceutical Processes 3rd edition. New York: Informa Healthcare
USA]
Diakses tanggal 18 September 2016.
Shofyan. 2010. Sterilisasi Secara Kimia.
http://forum.um.ac.id/index.php?
PHPSESSID=2bd896ec70d88478f8627137993af5c4&topic=24987.msg2
5051#msg25051
Diakses tanggal 18 September 2016.

Anda mungkin juga menyukai