Rhorom Priyatikanto
c
2016
Rhorom Priyatikanto
Semarang, 10 April 1989
Peneliti di Pusat Sains Antariksa LAPAN
Pendidikan :
SMAN 3 Kota Semarang (20042007)
S1 Astronomi ITB (20072011)
S2 Astronomi ITB (20122014)
S3 Astronomi ITB (20142017)
Prestasi olimpiade :
Medali emas OAN 2004
Medali perunggu OSN Astronomi 2005
Medali emas OSN Astronomi 2006
Third Diplom APAO 2006
Observing assistant IOAA 2008
Team leader IOAA 2015
Team leader IOAA 2016
Astronomi Bola
Asia-Pacific Astronomy
Olympiad, Vladivostoc,
2006
c
2016
2 / 45
Daftar Isi
1
Pendahuluan
Geometri Bola
Tata Koordinat
Review Tata Koordinat
Koordinat Bumi
Koordinat Bola Langit
Koordinat
Koordinat
Koordinat
Koordinat
Koordinat
Horisontal (Az, h)
Equatorial 1 (HA, )
Equatorial 2 (, )
Ekliptika (, )
Galaktik (l, b)
Transformasi Koordinat
Soal Latihan
Bacaan Lanjut
Rhorom Priyatikanto (TPOA)
Astronomi Bola
c
2016
3 / 45
Pendahuluan
Astronomi Bola
c
2016
4 / 45
Pendahuluan
Di keseharian, kita sering kali menyebut arah utara, selatan, atas, bawah,
sebelah kanan, dan sebagainya. Itulah ekspresi posisi.
Posisi objek juga dapat dinyatakan secara kuantitatif, misalnya kota A
berjarak 5 km sebelah timur kota B. Koordinat juga dapat digunakan untuk
menyatakan posisi.
Kita sudah sangat terbiasa dengan koordinat pada bidang datar atau 3D
berbasis kartesian. Namun, tidak semua posisi benda langit dapat dinyatakan
dengan koordinat kartesian semacam itu.
Astronomi Bola
c
2016
5 / 45
Pendahuluan
Pada bab ini, kita akan mempelajari bagaimana astronom menentukan posisi
benda langit yang ia amati. Pada bab ini kita akan berurusan dengan sudut dan
geometri, khususnya di permukaan bola.
Konversi sudut
Dalam astronomi, sudut dapat dinyatakan dalam radian, derajat, ataupun satuan
waktu. Ingat kembali konversi sbb:
1 jam = 60 menit = 3600 detik
1 = 600 = 360000
24 jam = 360
2 rad = 360
1 rad 57.3 34370 20626500
Astronomi Bola
c
2016
6 / 45
Geometri Bola
Proyeksi posisi benda langit dapat
dinyatakan pada sebuah bola, yaitu bola
langit (celestial sphere).
Bola langit tidak memiliki radius (ukuran
fisis).
Beberapa komponen dalam bola:
Lingkaran besar: perpotongan antara permukaan
bola dan sebuah bidang yang berimpit dengan
pusat bola.
Lingkaran kecil: lingkaran di permukaan bola selain
lingkaran besar.
Sumbu: garis tegak lurus suatu lingkaran besar.
Tiap lingkaran besar memiliki poros masing-masing.
Kutub: perpotongan sumbu dan permukaan bola.
Busur: bagian dari lingkaran.
Astronomi Bola
c
2016
7 / 45
Astronomi Bola
c
2016
8 / 45
Segitiga Bola
Astronomi Bola
c
2016
9 / 45
Segitiga Bola
Astronomi Bola
c
2016
10 / 45
Hubungan sudut dan sisi dalam segitiga bola diatur oleh aturan trigonometri
segitiga bola1 .
Rumus sinus:
sin A
sin B
sin C
=
=
sin a
sin b
sin c
Bila dilihat sekilas, rumus sinus dan cosinus segitiga bola hampir mirip bila
dibandingkan dengan segitiga datar:
Rumus sinus:
sin A
sin B
sin C
=
=
a
b
c
1 Roy&Clarke
Astronomi Bola
c
2016
11 / 45
Latihan Soal
Astronomi Bola
c
2016
12 / 45
b = 70
A = 30
sin b = 0.940
cos a = 0.000
sin b
sin c
sin a
=
=
=2
sin A
sin B
sin C
B = 28.02
cos b = 0.342
sin c = 2 sin C
p
1 cos2 c = 2 1 cos2 C
1p
cos C =
3 + cos2 c
2
3 + cos2 c
cos2 c = 0.221 3 + cos2 c
0.662
cos2 c =
0.779
cos c = 0.922
cos c = 0.470
c = 157.2
1
sin c
2
C = 11.17
sin C =
Astronomi Bola
c
2016
14 / 45
Koordinat Kartesian
Astronomi Bola
c
2016
15 / 45
Koordinat Polar
Astronomi Bola
c
2016
16 / 45
Koordinat Bola
Astronomi Bola
c
2016
17 / 45
Koordinat Bola
Astronomi Bola
c
2016
18 / 45
Koordinat Bumi (, )
Posisi sebuah titik di permukaan Bumi biasa
dinyatakan dalam koordinat geografis.
Komponen dari koordinat geografis adalah
sebagai berikut:
Equator/khatulistiwa sebagai lingkaran
utama.
Kutub utara dan selatan Bumi sebagai
kutub koordinat.
Bujur geografis (0 2): bentangan
sudut dari garis bujur nol (Greenwich),
diukur sepanjang equator.
Lintang geografis ( 2 2 ): sudut
yang diukur dari equator ke arah kutub
utara (positif) atau selatan (negatif).
Astronomi Bola
c
2016
19 / 45
Latihan Soal
Astronomi Bola
c
2016
21 / 45
y = r sin sin ;
z = r cos
1
;
2
1
3;
yB =
4
xA =
yA =
zA = 0
zB =
p
(xA xB )2 + (yA yB )2 + (zA zB )2
1
3
2
y = r cos sin ;
z = r sin
xA = cos 40 cos 40 ;
yA = cos 40 sin 40 ;
zA = sin 40
xB = cos 20 cos 20 ;
yB = cos 20 sin 20 ;
zB = sin 20
r =
p
(xA xB )2 + (yA yB )2 + (zA zB )2
=
Jarak dari pusat Bumi:
r
1
1 r 2
4
Sudut yang dibentuk terowongan terhadap equator:
|zB zA |
= sin1
r
d = R
Astronomi Bola
c
2016
24 / 45
Astronomi Bola
c
2016
26 / 45
Koordinat Equatorial 2 (, )
Koordinat HA-dek memang cukup praktis,
tapi kurang universal. Maka dari itu,
didefinisikan sistem koordinaat equatorial 2.
Koordinat equatorial 2 memiliki komponen
yang hampir sama dibandingkan koordinat
HA-dek, yakni:
Equator langit sebagai lingkaran utama.
Kutub utara dan selatan langit sebagai
kutub koordinat.
Koordinat ini menggunakan satu titik di
langit sebagai acuan, yaitu titik gamma.
Asensiorekta (0 24 jam) adalah
sudut yang diukur dari titik gamma ke
arah timur menuju titik jatuh objek. Sudut
ini diukur sepanjang equator langit.
Deklinasi diukur dari equator langit ke arah
kutub utara langit.
Astronomi Bola
c
2016
28 / 45
Koordinat Equatorial 2 (, )
Astronomi Bola
c
2016
29 / 45
Koordinat Ekliptika (, )
Pada beberapa kasus, terutama kasus tata
surya, tata koordinat equatorial tidak
nyaman digunakan.
Koordinat ekliptika dapat memberikan
gambaran lebih jelas mengenai posisi objek
di tata surya.
Komponen utama koordinat ekliptika
adalah:
Bidang ekliptika sebagai lingkaran utama.
Kutub utara dan selatan ekliptika sebagai
kutub koordinat.
Titik gamma sebagai acuan/titik asal
koordinat.
Bujur ekliptika (0 2) diukur
sepanjang ekliptika, dari titik gamma ke
arah timur hingga titik jatuh objek.
Lintang ekliptika ( 2 2 )
Rhorom Priyatikanto (TPOA)
Astronomi Bola
c
2016
30 / 45
Astronomi Bola
c
2016
32 / 45
Koordinat Galaksi
Kotak Fakta
Piringan galaksi melalui 27 rasi bintang, yakni Sagittarius, Serpens, Scutum,
Aquila, Sagitta, Vulpecula, Cygnus, Cepheus, Cassiopeia, Camelopardalis, Perseus,
Auriga, Taurus, Gemini, Orion, Monoceros, Canis Major, Puppis, Vela, Carina,
Crux, Centaurus, Circinus, Norma, Ara, Scorpius, dan Ophiuchus.
Astronomi Bola
c
2016
34 / 45
Astronomi Bola
c
2016
35 / 45
Jarak Geodetik
Jarak geodetik antara dua titik (A dan B) pada koordinat bola dengan kutub P
dapat dihitung dengan bantuan segitiga bola ABP.
Berdasarkan formula cosinus, didapatkan:
cos p = cos (90 a) cos (90 b) + sin (90 a) sin (90 b) cos P
= sin a sin b + cos a cos b cos P
Bila radius bola (R) diketahui, maka jarak linier AB = p R
Rhorom Priyatikanto (TPOA)
Astronomi Bola
c
2016
36 / 45
Jarak Co-latitude
Misalkan titik A dan B berada pada lintang dan memiliki selisih bujur = P.
Jarak co-latitude berada pada lingkaran kecil dengan keliling 2R cos , di mana
R menyatakan radius Bumi.
Dengan demikian, jarak co-latitude A dan B adalah:
P
2R cos
2
= P R cos
d=
Astronomi Bola
c
2016
37 / 45
Astronomi Bola
c
2016
38 / 45
Transformasi Koordinat
Astronomi Bola
c
2016
39 / 45
Transformasi Koordinat
Terdapat prosedur standar transformasi koordinat titik X
dari sistem koordinat A B, yaitu:
1
Astronomi Bola
c
2016
40 / 45
Astronomi Bola
c
2016
41 / 45
Transformasi Koordinat (, ) (, )
Astronomi Bola
c
2016
42 / 45
Astronomi Bola
c
2016
43 / 45
Soal Latihan
1
Astronomi Bola
c
2016
44 / 45
Bacaan Lanjut
Roth, G
unter D (ed). 2009, Handbook of Practical Astronomy, Heidelberg:
Springer-Verlag.
Roy, A.E. & Clarke, D. 2001, Astronomy Principle and Practice, Philadephia:
IoP Publishing.
Smart, W.M. & Green, R.M. 1977, Textbook on Spherical Astronomy, Sixth
Edition, Cambridge: Cambridge University Press.
Astronomi Bola
c
2016
45 / 45