Anda di halaman 1dari 8

Sebutkan unsur-unsur dan identifikasi lingkaran berikut:

E. Hubungan Dua Lingkaran

3 Keliling Irisan Dua Lingkaran


Untuk dapat menghitung keliling irisan dua lingkaran, Anda harus mengingat kembali
rumus-rumus untuk menentukan besar sudut pusat dan rumus panjang busur. Berikut
rumus-rumus tersebut

Perhatikan gambar segitiga ABC diatas!


Besar ∠𝐴𝐵𝐶 = 𝛼 dapat ditentukan dengan aturan kosinus berikut.
𝑎2 = 𝑏 2 + 𝑐 2 − 2𝑏𝑐 𝑐𝑜𝑠 𝛼
𝑏 2 + 𝑐 2 − 𝑎2
→ 𝑐𝑜𝑠 𝛼 =
2𝑏𝑐
Perhatikan gambar lingkaran yang berpusat di titik P dan berjari-jari r di atas!

Busur AB mempunyai sudut pusat ∠𝐴𝑃𝐵 = 𝛼

𝛼
Panjang busur (kecil) 𝐴𝐵 = × 2𝜋𝑟
360°

360°−𝛼
Panjang busur (besar ) 𝐴𝐵 = × 2𝜋𝑟
360°

22
nilai 𝜋 = 3,14 atau 𝜋 = 7

keliling irisan dua lingkaran adalah panjang busur 𝐴𝐵1 ditambah panjang busur 𝐴𝐵2

Keliling irisan dua lingkaran = busur 𝐴𝐵1 + busur 𝐴𝐵2

Keterangan :

Busur 𝐴𝐵1 = panjang busur irisan yang merupakan bagian dari lingkaran 𝐿1
Busur 𝐴𝐵2 = panjang busur irisan yang merupakan bagian dari lingkaran 𝐿2

4 Luas Irisan Dua Lingkaran


Untuk dapat menghitung luas irisan dua lingkaran, Anda harus mengingat kembali
rumus-rumus luas terutama rumus luas segitiga, rumus luas juringm dan luas rumus
tembereng. berikut rumus-rumus luas tersebut.

Perhatikan gambar segitiga ABC diatas!


1
Luas segitiga 𝐴𝐵𝐶: 𝐿 = 2 𝑏𝑐 sin 𝛼

Perhatikan gambar lingkaran yang berpusat di titik P dan berjari-jari r di atas!


Juring lingkaran APB mempunyai sudut pusat ∠𝐴𝑃𝐵 = 𝛼.
𝛼
Luas juring lingkarang APB 𝐿 = 360° × 𝜋𝑟 2
22
Dengan 𝜋 = 3, 14 atau 𝜋 = 7
Perhatikan gambar tembereng lingkaran yang dibatasi busur AB dan tali busur AB di
atas!
Luas tembereng lingkaran :
𝐿 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑃𝐵 − 𝑙𝑢𝑎𝑠 ∆𝐴𝑃𝐵
𝛼 1 𝛼 1
= × 𝜋𝑟 2 − 𝑟 2 sin 𝛼 = 𝑟 2 ( × 𝜋 − sin 𝛼)
360° 2 360° 2

Daerah irisan dua lingkaran berupa daerah yang dibatasi duah buah busur lingkaran. Ada dua bentuk
daerah irisan lingkaran. Berikut kedua bentuk tersebut beserta rumus luasnya.

Bentuk I

Daerah yang diarsir pada gambar di atas adalah daerah irisan lingkaran P yang berjari-jari r dengan
lingkaran Q yang berjar-jari R. Daerah tersebut dibagi oleh garis AB menjadi dua buah tembereng
lingkarang, yaitu tembereng pada lingkaran P yang dibatasi oleh busur AB dan tali busur AB
(dinamakan tembereng P) serta tembereng pada lingkaran Q yang dibatasi oleh busur AB dan tali
busur AB (dinamakan tembereng Q).

Luas daerah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

L = Luas tembereng P + Luas tembereng Q


𝛼 1 𝛽 1
𝐿 = 𝑟2( × 𝜋 − sin 𝛼) + 𝑅2 ( × 𝜋 − sin 𝛽)
360° 2 360° 2

Bentuk II

Daerah yang diarsir pada gambar di atas adalah daerah irisan lingkaran P yang berjari-jari r dengan
lingkaran Q yang berjari-jari R. Daerah tersebut terdiri dari juring besar lingkaran APB dengan sudut
pusat reflex ∠𝐴𝑃𝐵 = 360° − 𝛼, segitiga APB, serta tembereng pada lingkaran Q yang dibatasi oleh
busur AB dan tali busur AB (Dinamakan tembereng Q).

Luas daerah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

L = Luas juring besar APB + Luas ∆APB + Luas tembereng Q


360° − 𝛼 2 1 2 𝛽 1
𝐿= 𝜋𝑟 + 𝑟 sin 𝛼 + 𝑅2 ( × 𝜋 − sin 𝛽)
360° 2 360° 2

Contoh :

1. Tentukan luas irisan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 dan 𝑥 2 + 𝑦 2 − 16𝑥 + 23 = 0!


Penyelesaian :
Lingkaran 𝑂: 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 mempunyai pusat (0, 0) dan berhari-jari r = 5
Lingkaran 𝑃: 𝑥 2 + 𝑦 2 − 16𝑥 + 23 = 0 mempunyai pusat dan jari-jari :
1 1 1 1
Pusat 𝑃 (− 2 𝐴, − 2 𝐵) = (− 2 (−16), − 2 (0)) = (8, 0)
2 2 2 2
1 1 1 1
Jari-jari 𝑅 = √(− 2 𝐴) + (− 2 𝐵) − 𝐶 = √(− 2 (−16)) + (− 2 (0)) − 23 =

√82 + 02 − 23 = √41
Titik potong kedua lingkaran dapat ditentukan sebagai berikut :
Substitusikan pers Lingkaran O 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 ke persamaan lingkaran P maka didapat
𝑥 2 + 𝑦 2 − 16𝑥 + 23 = 0
→ 25 − 16𝑥 + 23 = 0
→ 48 − 16𝑥 = 0
→ 16𝑥 = 48
→𝑥=3
Substitusikan x = 3 ke persamaan lingkaran O maka didapat
𝑥 2 + 𝑦 2 = 25
→ 32 + 𝑦 2 = 25
→ 9 + 𝑦 2 = 25
→ 𝑦 2 = 16
→ 𝑦 = ±√16 = ±4
Kedua lingkaran berpotongan di titik A(3, 4) dab B(3, -4)

Daerah irisan kedua lingkaran dibatasi oleh busur AB pada lingkaran O dan busur AB pada lingkaran
P.

Pada lingkaran O:

𝑂𝐴 = 𝑂𝐵 = 𝑟 = 5

𝐴𝐵 = 4 − (−4) = 8
Pada segitiga AOB berlaku aturan kosinus sebagai berikut :

𝐴𝑂2 + 𝑂𝐵2 − 𝐴𝐵2 52 + 52 − 82 25 + 25 − 64 −14


cos 𝐴𝑂𝐵 = = = = = −0,28
2 × 𝐴𝑂 × 𝑂𝐵 2×5×5 50 50

∠𝐴𝑂𝐵 = 𝑎𝑟𝑐 cos(−0,28) ≈ 106°

Pada lingkaran

𝐴𝑃 = 𝐵𝑃 = 𝑅 = √41

𝐴𝐵 = 4 − (−4) = 8

Pada segitiga APB berlaku aturan kosinus sebagai berikut :

𝐴𝑃2 + 𝐵𝑃2 − 𝐴𝐵2 (√41)2 + (√41)2 − 82 41 + 41 − 64 18


cos 𝐴𝑃𝐵 = = = = = 0,2195
2 × 𝐴𝑃 × 𝐵𝑃 2 × √41 × √41 82 82

∠𝐴𝑂𝐵 = 𝑎𝑟𝑐 cos(0,2195) ≈ 77°

Luas irisan dua lingkaran :

𝐿 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑒𝑛𝑔 𝑂 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑒𝑛𝑔 𝑃

𝛼 1 𝛽 1
𝐿 = 𝑟2( × 𝜋 − sin 𝛼) + 𝑅2 ( × 𝜋 − sin 𝛽)
360° 2 360° 2
∠𝐴𝑂𝐵 1 ∠𝐴𝑃𝐵 1
𝐿 = 𝑟2( × 𝜋 − sin ∠𝐴𝑂𝐵) + 𝑅2 ( × 𝜋 − sin ∠𝐴𝑃𝐵)
360° 2 360° 2
106° 1 2 77° 1
𝐿 = 52 ( × 3,14 − sin 106°) + (√41) ( × 3, 14 − sin 77°)
360° 2 360° 2
𝐿 = 25(0,92 − 0,48) + 41(0,67 − 0,49)
𝐿 = 25(0,44) + 41(0,18) = 11 + 7,38 = 18,38
Jadi, luas irisan kedua lingkaran adalah 18,38 satuan luas.

Latihan :
1.Tentukan luas irisan lingkaran
𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 = 𝟑𝟔 dan (𝒙 − 𝟑)𝟐 + 𝒚𝟐 = 𝟑𝟔!

Anda mungkin juga menyukai