Bioetanol PKM 2013 PDF
Bioetanol PKM 2013 PDF
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH :
KETUA
: JAKA OKTASANOVA
061130400298/ 2011
ANGGOTA
061230400278/ 2012
061130400301/ 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI ......................................................................................... i
RINGKASAN ........................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 4
2.1 Ilalang ....................................................................................... 4
2.2 Pemanfaatan Ilalang ................................................................ 6
2.3 Pretreatment ............................................................................. 8
2.4 Hidrolisis ................................................................................... 9
2.5 Fermentasi ................................................................................ 11
2.6 Distilasi ..................................................................................... 11
BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................... 14
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 14
3.2 Bahan dan Alat ......................................................................... 14
3.3 Metode Penelitian ..................................................................... 16
3.4 Prosedur Analisa ...................................................................... 17
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ................................ 20
4.1 Biaya Penelitian ........................................................................ 20
4.2 Jadwal Penelitian ..................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RINGKASAN
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
tumbuhan. Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari
pengolahantumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang
dihasilkan darifermentasi glukosa (gula). Bahan bio-etanol yang dapat digunakan
antara lain ubi kayu,tebu, sagu,rumput ilalang dll.( Megawati Stambuk :2010 )
Sebenarnya pemerintah telah mengambil langkah, terbukti dengan melalui
instruksi presiden nomor 1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan
bahan bakar nabati. Bioethanol sangatlah menjanjikan bagi Indonesia kalau saja
kita mau memberi perhatian lebih untuknya. Pengembangan Bioethanol telah
dikembangkan di beberapa negara, salah satunya adalah Brazil yag telah sukses
dengan industri bioethanolnya. Jadi, kita harus mengembangkan bioethanol di
negara kita, karena melihat karakter dari iklim di negara kita yang cocok
ditumbuhi oleh tumbuh tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan baku
utama bioethanol.
Di Sumatera Selatan sendiri banyak sekali hasil olahan alam yang masih
belum termanfaatkan dengan baik, salah satunya adalah Rumput Ilalang
(Imperata
Cylindrical).
Tanaman
sejenis
Rumput
Ilalang
(Imperata
Cylindrical) ini banyak sekali ditemukan didaerah seluruh Sumatera Selatan, dan
seluruh daerah di Indonesia,dimana daerah kawasan sumatera selatan tempat kami
dilahirkan. Tanaman ini tumbuh secara liar, bisa tumbuh dimana saja dan di
berbagai, Rumput Ilalang (Imperata Cylindrical) banyak dimanfaatkan sebagai
pakan ternak,dan belum termanfaatkan secara optimal. Padahal Rumput Ilalang
(Imperata Cylindrical) mengandung kandungan karbohidrat dan selulosa yang
tinggi, sehingga dari kandungan ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar pembuatan
Bioethanol untuk meningkatkan nilai tambah dari rumput ilalang itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Seiring kita sadari bahwa, dimasa sekarang cadangan energi BBM telah
menipis. Bahan bakar fosil sendiri merupakan bahan bakar yang tidak dapat
diperbaharui dan lambat laun lama kelamaan akan habis. Ketergantungan
masyarakat terhadap bahan bakar fosil akan menyebabkan semakin tidak
teratasinya krisis energi. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk
mengurangi penggunaan energi fosil adalah dengan memanfaatkan kekayaan alam
yang berpotensi sebagai pengganti energi fosil. Ilalang menjadi alternative yang
penting sebagai bahan baku pembuatan bioethanol. Selain itu belum adanya
penelitian yang gamblang mengenai penelitian pembuatan bioethanol dari ilalang
sehingga menimbulkan suatu permasalahan apakah proses pembuatan bioethanol
dari ilalang ini sama dengan proses pembuatan bioethanol dari bahan lain yang
berasal dari bahan nabati.
Alang-alang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan
Plantae
Divisi
Magnoliophyta
Kelas
Liliopsida
Ordo
Poales
Famili
Poaceae
Genus
Imperata
Spesies
I. cylindrical
Persentase (%)
93,76
8,09
31,29
59,62
40,22
18,40
2.2
Pemanfaatan Ilalang
Pemanfaatan ilalang sejauh ini diproses hanya untuk dijadikan obat-obatan
Perolehan Alkohol
Hasil Panen
Karbohidrat
Ton/ha/th
Liter/ton
Liter/ha/th
Singkong
25 (236)
180 (155)
4500 (3658)
3,6
270
973
333,4
2000
Ubi Jalar
62,5*
125
7812
Sagu
6,8$
608
4133
Tebu
75
67
5025
Nipah
27
93
2500
80**
75
6000
Tetes
Sorgum Bici
Sorgum Manis
N C6H12O6 (1)
enzyme
(pati) (glukosa)
(C6H12O6)n
Yeast/ ragi
(glukosa) (ethanol)
2.3 Pretreatment
Pretreatment pH merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi
baik glukosa enzimatik dan hasil xilosa setelah pretreatments termal ringan
maksimum 140 C selama 10 menit. The maksimal glukosa enzimatik dan hasil
xylose dari padat, pretreated gandum fraksi jerami diperoleh setelah pretreatments
pada nilai pH yang paling ekstrim (pH 1 atau pH 13) pada suhu pretreatment
maksimum 140 C. Model respon permukaan mengungkapkan secara signifikan
korelasi interaksi pH dan suhu pretreatment pada pembebasan enzimatik dari
kedua glukosa dan xylose dari pretreatment, jerami gandum padat. Pengaruh suhu
paling menonjol dengan pretreatments asam, tetapi hasil tertinggi monosakarida
enzimatik diperoleh setelah pretreatments alkali. Pretreatments Alkaline juga
dilarutkan sebagian besar lignin.
Selulosa membentuk kerangka di mana zat-zat lainnya, hemiselulosa
(matriks) dan lignin(Menatah) mengelilinginya. Selulosa, hemiselulosa dan lignin
yang erat terpasang dan kovalen lintas-hubungan terjadi antara lignin dan
polisakarida (Rogalinski et al., 2008). Karena bahan lignoselulosa yang berbeda
memiliki karakteristik fisio-kimia yang berbeda, itu adalah diperlukan untuk
mengadopsi
teknologi
pretreatment
yang
cocok
berdasarkan
biomassa
lignoselulosa.
Baru-baru ini, banyak penelitian telah dilakukan di seluruh dunia untuk
mengubah biomassa lignoselulosa (Limbah kehutanan, residu pertanian dan
tanaman energi) melalui platform gula. Lignoselulosa berfungsi sebagai bahan
baku yang berkelanjutan untuk produksi berharga di masa depan produk, seperti
bioetanol dan bahan kimia. Pretreatment biomassa diperlukan untuk menguraikan
struktur serat lignoselulosa dan memanfaatkan semua komponen (Kuo & Lee,
2009).
karat atau tembaga yang dihubungkan dengan pipa saluran pemanas dan pipa
saluran udara untuk mengatur tekanan dalam udara (Soebijanto, 1986).
Selulosa dari rumput dapat diubah menjadi ethanol dengan proses
hidrolisis asam dengan kadar tertentu. Proses hidrolisis selulosa harus dilakukan
dengan asam pekat agar dapat menghasilkan glukosa (Fieser, 1963). Proses
hidrolisis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
pH (derajat keasaman)
pH mempengaruhi proses hidrolisis sehingga dapat dihasilkan hidrolisis yang
sesuai dengan yang diinginkan, pH yang baik untuk proses hidrolisis adalah
2,3 (Soebijanto,1986).
Suhu
Suhu juga mempengaruhi proses kecepatan reaksi hidrolisis, suhu yang baik
untuk hidrolisis selulosa adalah sekitar 21 oC
Konsentrasi
Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi hidrolisis, untuk hidrolisis asam
digunakan konsentrasi HCl pekat atau H2SO4 pekat (Groggins,1985). Dalam
proses ini selulosa dalam rumput gajah diubah menjadi glukosa dengan reaksi
sebagai berikut:
(C6H10O5)n + n H2O C6H12O6 (2)
Selulosa Glukosa
Khamir adalah mikroorganisme bersel tunggal dengan ukuran antara 5
20 mikron, biasanya berukuran sampai 5-10 kali lebih besar dari bakteri. Terdapat
berbagai macam bentuk ragi, bentuk ini Jurnal Teknik Kimia Vol.4,No.1,
September 2009 268 tergantung pada pembelahannya. Sel khamir sering dijumpai
secara sel tunggal, tetapi apabila anak-anak sel tidak dilepaskan dari induknya
setelah pembelahan, maka akan terjadi bentuk yang disebut pseudomiselum.
Khamir tidak bergerak, pembelahan khamir terjadi secara aseksual atau tunas.
Khamir sangat berperan penting dalam membantu proses-proses pembuatan bir,
salah satu khamir yang baik untuk pembuatan ethanol adalah saccharomyces
10
cereviseae yang mana tunasnya berkembang dari bagian permukaan sel induk
(Buckle,1985).
2.5 Fermentasi
Proses fermentasi yang dilakukan adalah proses fermentasi yang tidak
menggunakan oksigen atau proses anaerob. Cara pengaturan produksi ethanol dari
gula cukup komplek, konsentrasi substrat, oksigen, dan produk ethanol, semua
mempengaruhi metabolisme khamir, daya hidup sel, pertumbuhan sel,
pembelahan sel, dan produksi ethanol. Seleksi galur khamir yang cocok dan
mempunyai toleransi yang tinggi terhadap baik konsentrasi, substrat ataupun
alkohol merupakan hal yang penting untuk peningkatan hasil (Higgins dkk,1985).
Fermentasi pertama kalinya dilakukan perlakuan dasar terhadap bibit
fermentor / persiapan starter. Dimana starter diinokulasikan sampai benarbenar
siap menjadi fermentor, baru dimasukkan ke dalam substrat yang akan
difermentasi (Dwijoseputro). Bibit fermentor yang biasa digunakan adalah
Saccharomyces cereviseae. Saccharomyces cereviseae mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
Mempunyai bentuk sel yang bulat, pendek oval, atau oval.
Mempunyai ukuran sel (4,2-6,6) x (5-11) mikron dalam waktu tiga hari
pada 25oC dan pada media agar.
Dapat bereproduksi dengan cara penyembulan atau multilateral.
Mampu mengubah glukosa dengan baik.
Dapat berkembang dengan baik pada suhu antara 20- 30
(Judoamidjojo,1992).
2.6 Distilasi
Ethanol merupakan bahan pembentuk gasohol yaitu campuran alkohol
dan bensin. Yang umum digunakan dalam pemisahan dan pemurnian ethanol
96% adalah dengan distilasi. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode
pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan.
11
yang dibolehkan untuk recovery ethanol 100% [Tanaka dan Otten (1986)].
Komponen
pentana, dietil eter, gliserin dan bensin. Benzen atau bensin dipakai sebagai
pelarut apabila produk ethanol 100% akan digunakan sebagai bahan bakar
[Widayat, (2002)]. Metode pemisahan konvensional sangat efektif tapi dengan
12
distilasi dua tahap ini membutuhkan energi yang besar. Proses adsorbsi untuk
pengeringan ethanol dengan menggunakan adsorbent anorganik (CaO dan
K2CO3) pertama kali dijadikan sebagai literatur dan terpublikasi
1930-an. Meskipun prosedur ini telah menjadi standar
teknik
pada tahun
laboratorium
mengalami
memberikan hasil yang sama dengan CaO. Ini menunjukan adsorbent organik
mampu menghidrasi
ethanol menjadi
murni
lebih
dari
99%
volume.
13
4 buah
1 buah
Pipet ukur 25 ml
1 buah
Kaca arloji
2 buah
Spatula
1 buah
Bola karet
1 buah
Buret 50 ml
1 buah
Pipet tetes
1 buah
Neraca analitik
1 buah
Magnetic stirrer
1 buah
Panci
1 buah
Pisau
1 buah
o
Thermometer 100 C
1 buah
Hot plate
1 buah
Batu didih
3 buah
Kertas saring
secukupnya
pH-meter
1 buah
1 unit
Refraktometer
1 unit
1 unit
14
Ilalang
4 kg
H2SO4
108 ml
Aquadest
secukupnya
Ragi roti
200 gr
Starter
2000 ml
Urea
45 gr
KNO3
6,5 gr
Na3PO4
6,5 gr
MgSO4
3,25 gr
H2SO4 0,1 N
250 ml
NaOH 0,1 N
250 ml
Gula pasir
200 gr
Ragi roti
12 gr
Urea
3 gr
KNO3
0,66 gr
Na3PO4
0,66 gr
MgSO4
0,33 gr
Aquadest
2000 ml
15
Menimbang ilalang yang telah dihancurkan seberat 100 gr, 200 gr, 300 gr
dan 400 gr
Ilalang dimasukkan kedalam panci yang berisi asam sulfat sambil diaduk
selama 1 jam. Suhu dipertahankan 80oC.
Menginkubasi larutan starter selama 3 hari pada suhu ruang sambil diaduk
dengan menggunakan magnetic stirrer.
16
Menekan tombol kearah angka satu yang menyatakan bahwa alat siap
dioperasikan.
Meneteskan sampel dengan pipet tetes, lalu mengatur putaran hingga garis
tepat memotong titik tengah.
17
Menyalakan FID
18
19
2.
Biaya/unit
(Rp)
Kategori
Bahan dan Peralatan
a. Bahan Habis Pakai
H2SO4
Urea
KNO3
MgSO4
Ragi roti
Gula pasir
Na3PO4
NaOH
Aquadest
b. Analisis Hasil
Kadar etanol
Indeks bias
c. Peralatan
Timbangan, autoclave,
oven, refluks, fermentor,
distilasi
Jumlah 1
Perjalanan
a. Perjalanan lokal (pp)
Volume
Jumlah (Rp)
2000
5000
2000
2000
500
13000
2000
1500
3.200
360 ml
3 kg
30 gr
15 gr
510 gr
3 kg
24 gr
900 ml
30 liter
720.000
15.000
60.000
30.000
255.000
39.000
48.000
1.350.000
96.000
25.000
30.000
24
24
1.440.000
1.200.000
200.000
3 lab/
4bulan
1.000.000
Penelusuran Pustaka
a. Majalah
b. Foto copy jurnal
c. Internet
d. Literatur buku
e. Dokumentasi
50.000
10
80.000
200
3.000
80.000
100.000
3
500
80 jam
4
1
40.000
150.000
5
2
200.000
300.000
80.000
30.000
2
10
160.000
300.000
960.000
4.500
3.500
80
40
360.000
140.000
Jumlah 3
4.
5.
Laporan Penelitian
a. Pembuatan
Kertas A4 80 gr
Catridge hitam & warna
Tinta hitam & warna
b. Penggandaan
Jumlah 4
Seminar
a. Konsumsi
b. Penggandaan makalah
Jumlah 5
Biaya lain-lain
Jumlah 6
Total
70
6.253.000
Jumlah 2
3.
Presentase
(%)
500.000
500.000
240.000
100.000
240.000
320.000
100.000
1.000.000
500.000
690.975
690.975
9.903.975
20
10
10
3.
4.
5.
6.
7.
Kegiatan
21
Bulan ke
2
3
4
DAFTAR PUSTAKA
Jonathan Sergio,dan Hartal Dwikurniawan,2006, PEMBUATAN ETANOL
ABSOLUT
DENGAN
DISTILASI
DAN
ADSORBSI
MENGGUNAKAN
MOLECULAR
SIEVE
3A,http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17225Presentation-pdf.pdf.Diakses pada tanggal 2 mei 2013.
Dewi dkk,2012, PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN PROSES
ADSORBSI DAN DISTILASI ADSORBSI DENGAN ADSORBENT
ZEOLIT, http://eprints.undip.ac.id/36850.Diakses pada tanggal
29 april 2013.
Wahyu Raditya Ardi,2009, PEMURNIAN ETANOL DARI FERMENTASI
TAPE UBI KAYU(Manihot utilissima) (KAJIAN SUHU DAN LAMA
WAKTU DESTILASI), http://elibrary.ub.ac.id/bitstream.Diakses pada
tanggal 28 april 2013.
Shinnosuke Onuki dkk,2008, Ethanol production, purification, and analysis
techniques: a review
http://lib.dr.iastate.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1070&context=abe_eng_conf
&sei- .Diakses pada tanggal 3 mei 2013.
Orchidea Rahmaniah,Andi Krisnanta,2009, Acid Hydrolysis Pretreatment
of
Bagasse-Lignocellulosic
Material
http://www.docstoc.com/docs/27565855/Acid-HydrolysisPretreatment-of-Bagasse-Lignocellulosic-Material.Diakses
pada
tanggal 3 mei 2013.
Agus Krisno,2012, PEMANFAATAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE
DALAM
INDUSTRI ALKOHOL,
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/01/pemanfaatansaccharomyces-cerevisiae-dalam-industri-alkohol/.Diakses pada tanggal
5 mei 2013.
Rendra Bayu,2013,Co-Production of Bioethanol,
http://majarimagazine.com/2008/02/co-production-of-bioethanol-withothers-biofuels/.Diakses pada tanggal 28 april 2013.
CURRICULUM VITAE
Nama lengkap
Tempat/Tanggal lahir
Jenis Kelamin
NIP
Pangkat/Gol
Jabatan fungsional
Posisi
Jurusan
Instansi
Alamat Kantor
Alamat Rumah
Riwayat Pendidikan :
No.
Perguruan Tinggi
1.
S1 Universitas Sriwijaya
2.
S2 Institut Pertanian Bogor
Tempat
Palembang
Bogor
Tahun
1997
2006
Bidang studi
Teknik Kimia
Teknologi Pangan
Riwayat Penelitian :
No.
Judul
1.
Pengolahan air payau menjadi sumber air bersih
menggunakan lempung sebagai koagulan
2.
Proses fermentasi limbah padat nenas secara simultan pada
pembuatan asam asetat
3.
Prototipe alat pengolah air sumur untuk menghilangkan
kandungan zat besi dan mangan dengan media mangan
zeolit dan karbon aktif
4.
Pengaruh Hidroksipropilasi Pati Garut (Maranta
arundinacea L) dan Jenis Pemlastis terhadap Karakteristik
Film Edibel
5.
Pengaruh Pati Ubi Kayu Termodifikasi melalui Reaksi
Ikatan Silang terhadap Sifat Mekanik dan Permeabilitas
Film Edibel
Tahun
2001
2002
2003
2006
2008
CURRICULUM VITAE
Nama lengkap
: Jaka Oktasanova
: Laki-laki
NIM
Posisi
: Ketua Peneliti
Jurusan
: Teknik Kimia
Instansi
Alamat Instansi
Alamat Rumah
: jln. KHA. Azhari no. 1000 Rt/ Rw : 15/ 04 Kel 3-4 ulu
Kecamatan S.U. 1 Palembang.
Email : jakaoktasanovajaka@rocketmail.com
Riwayat Pendidikan :
No.
Tingkat Pendidikan
Tempat
Tahun
Bidang studi
1.
SD.Muhammadiyah 2
Palembang
2005
2.
SMP.Negeri 2
Palembang
2008
3.
SMA.Negeri 2
Palembang
2011
IPA
4.
PoliteknikNegeri Sriwijaya
Palembang
Sekarang
Teknik Kimia
Jaka Oktasanova
0611 3040 0299
CURRICULUM VITAE
Nama lengkap
: Perempuan
NIM
Posisi
: Anggota Peneliti
Jurusan
: Teknik Kimia
Instansi
Alamat Instansi
Alamat Rumah
: jln. Teratai 1 lrg. Pipa reja no. 100 Rt/Rw : 025/ 006 kel :8
ilir kec: ilir timur II Palembang
Email : indahnya_22@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan :
No.
Tingkat Pendidikan
Tempat
Tahun
Bidang studi
1.
SD Negeri 48
Palembang
2005
2.
SMP Negeri 17
Palembang
2008
3.
SMA Aisyiyah 1
Palembang
2011
IPA
4.
PoliteknikNegeri Sriwijaya
Palembang
Sekarang
Teknik Kimia
CURRICULUM VITAE
Nama lengkap
: Perempuan
NIM
Posisi
: Anggota Peneliti
Jurusan
: Teknik Kimia
Instansi
Alamat Instansi
Alamat Rumah
Riwayat Pendidikan :
No.
Tingkat Pendidikan
Tempat
Tahun
Bidang studi
1.
SD Negeri 156
Palembang
2004
2.
SMP.Negeri 8
Palembang
2007
3.
SMA.Negeri 5
Palembang
2010
IPA
4.
PoliteknikNegeri Sriwijaya
Palembang
Sekarang
Teknik Kimia
( Nama Lengkap )
( Nama Lengkap )