Anda di halaman 1dari 33

SNP dan Indikatornya

N
O

STANDAR
NASIONAL

STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN

INDIKATOR

Lulusan
memiliki
kompetensi
pada
dimensi
sikap

Lulusan
memiliki
kompetensi
pada
dimensi
pengetahua
n

DASAR HUKUM
PERMENDIKBUD
NOMOR 20
TH 2016

INDIKATOR
Kualifikasi kemampuan lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
b. berkarakter, jujur, peduli,
c. bertanggungjawab,
d. pembelajar sejati sepanjang hayat,
e. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar berkenaan dengan:
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan
negara.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
a. kreatif
b. produktif
c. kritis
d. mandiri
e. kolaboratif

f. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan anak yang
relevan dengan tugas yang diberikan.
Gradasi dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang
pendidikan memperhatikan:
1.
perkembangan psikhologis Anak,
2.
lingkup dan Kedalaman
3.
kesinambungan
4.
fungsi Satuan Pendidikan
5.
lingkungan
2

STANDAR ISI

PERMENDIKBUD
21 TH 2016

PERMENDIKNAS
NO 57 TAHUN 2014

SI merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat


kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu
Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib
yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,
konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program
pendidikan
Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan
tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang
dirumuskan pada SKL
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi
ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi serta proses
pemerolehan kompetensi tsb.
Sikap dibentuk melalui aktivitas: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, mengamalkan.
Pengetahuan melalui aktivitas: mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
Keterampilan melalui aktivitas: mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, mencipta.

.
Kompetensi Inti terdiri dari 4 dimensi :
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
Kompetensi Inti:
-Sikap spiritual : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya
-Sikap sosial: Menunjukkan perilaku:
a. jujur
b. disiplin
c. santun
d. percaya diri
e. peduli
f. bertanggungjawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, tetangga, dan negara
Pengetahuan: memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara:
a.
mengamati
b.
menanya
c.
mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain
Keterampilan: menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak:
kreatif
produktif
kritis
mandiri
kolaboratif
komunikatif
dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam karya estetis ,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang

mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.


Struktur kurikulum
3

STANDAR
PROSES

PERMENDIKBUD
22 TH 2016

Standar Proses adalah kriteria pelaksanaan pembelajaran pada satuan


pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu
(tematik antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran)
perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok disarankan menggunakan
pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning).
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat
penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang
digunakan
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk

setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:


Komponen Silabus:
Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran;
Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
Tema (khusus SD/MI/SDLB/paket A);
Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi;
Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar
(KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang


cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan 1 kali
pertemuan atau lebih.
Komponen RPP:
Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
Kelas/semester;
Materi pokok;
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai;
Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan penilaian hasil pembelajaran.
Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan

belajar peserta didik.


Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan
hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus
mata pelajaran
Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan
Kegiatan Pendahuluan
Guru wajib:
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional,
serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau

saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau


pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
dan jenjang pendidikan.

Kegiatan Penutup:
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok; danMenginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
Penilaian:
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik,
proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
perolehan belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak
instruksional (instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak
pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap.
Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan sebagai
bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar
Penilaian
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat: lembar pengamatan, angket sebaya,
rekaman, catatan anekdot, dan refleksi. Evaluasi hasil pembelajaran

dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran


dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes
tulis. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan
evaluasi hasil pembelajaran.
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara
berkala dan berkelanjutan.
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan
pendidikan dan pengawas.
Prinsip Pengawasan:
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna
peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas,
dan dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk
supervisi akademik dan supervisi manajerial.
Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan
melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan,
perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui
antara lain, pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi,
atau pelatihan.
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran
disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut

STANDAR
PENILAIAN

PERMENDIKBUD
23 TH 2016
PERMENDIKNAS
53/2015

pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.


Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja
yang memenuhi atau melampaui standar; dan pemberian kesempatan
kepada guru untuk mengikuti program pengembangan keprofesionalan
berkelanjutan.
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
kelengkapan belum memenuhi standPenilaian pengetahuan dan
keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau
Pemerintah.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu
Prinsip penilaian hasil belajar:
Sahih : penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur;
Objektif : penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai

Adil: penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik


karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran
Terbuka : prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan
Menyeluruh dan berkesinambungan: penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk:
a. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
b. Memperbaiki proses pembelajaran; dan
c. Menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester,
akhir semester, akhir tahun. Dan/atau kenaikan kelas.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk
ujian sekolah/madrasah.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan digunakan untuk
penentuan kelulusan dari satuan pendidikan
Satuan pendidikan menggunakan hasil penilaian oleh satuan pendidikan
dan hasil penilaian oleh pendidik untuk melakukan perbaikan dan/atau
penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
Dalam rangka perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan satuan
pendidikan menetapkan kriteria ketuntasan minimal serta kriteria
dan/atau kenaikan kelas peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian
Nasional dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional
digunakan sebagai dasar untuk:

a. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;


b. Pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan
c. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian


Nasional dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional
digunakan sebagai dasar untuk:
a. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. Pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan
c. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
d. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
e. Peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus
mengikuti pembelajaran remedi; dan
f. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta
didik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan:
a.
Penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui
rapat dewan pendidik;
b.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua
mata pelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
Penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian
sekolah/madrasah
Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil penilaian oleh
satuan pendidikan dan hasil penilaian oleh pendidik; dan
Kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan

ditetapkan melalui rapat dewan pendidik.


Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pemerintah:
a. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian
Nasional (UN) dan/atau bentuk lain dalam rangka pengendalian mutu
pendidikan;
b. Penyelenggaraan UN oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
bekerjasama dengan instansi terkait untuk mengukur pencapaian
kompetensi lulusan.
c. Hasil UN disampaikan kepada peserta didik dalam bentuk sertifikat
hasil UN;
d. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan
masukan dalam perbaikan proses pembelajaran
e. Hasil UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
sebagai dasar untuk: pemetaan mutu program dan/atau satuan
pendidikan; pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan
berikutnya; serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan
pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan;
f. Bentuk lain penilaian hasil belajar oleh pemerintah dapat dilakukan
dalam bentuk survei dan/atau sensus;
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
d. Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
e. Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan;
f. Menindaklanjuti hasil pengamatan; dan mendeskripsikan perilaku
peserta didik

Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:


a.
Menyusun perencanaan penilaian;
b.
Mengembangkan instrumen penilaian;
c.
Melaksanakan penilaian;
d.
Memanfaatkan hasil penilaian;

e.

Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan


skala 0-100 dan deskripsi
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a.
Menyusun perencanaan penilaian;
b.
Mengembangkan instrumen penilaian;
c.
Melaksanakan penilaian;
d.
Memanfaatkan hasil penilaian; dan
e.
Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala
0-100 dan deskripsi.
Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan
mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
a.
Menetapkan KKM;
b.
Menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
c.
Menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
d.
Melakukan analisis kualitas instrumen;
e.
Melakukan penilaian;
f.
Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian;
g.
Melaporkan hasil penilaian; dan memanfaatkan laporan hasil
penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian
berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
penilaian akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti
validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan
antarsekolah, antardaerah, dan antar tahun.

STANDAR
GURU

PERMENDIKNAS
NOMOR 16 TAHUN
2007

Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal


Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan
Standar Kompetensi Guru (kompetensi pedagogic, kepribadian, social,
professional)

SARPRAS

PERMENDIKNAS
NOMOR 24 TAHUN
2007

Ruang Kelas : meja,kursi,almari/rak dll


Ruang Perpus : min 5 m2 , buku teks,buku pengayaan, referansi dll
Lab IPA : mikroskope,model,globe,lensa dll
Raung Pimp : 12 m2 , meja,kursi,papan statistik
Ruang Guru : 4 m2/guru ,meja-kursi laci
Tempat Ibadah : 12 m2, alat sholat sajadah ,almari
Ruang UKS : 12 m2, bed,timbangan,kotak obat dll
Jamban : 1: 60 siswa/pa , 1:50 siswa/pi
Gudang
Ruang bermain/OR : 3 m2/siswa , 500m2.
Ruang sirkulasi
Kantin
Tempat parkir

STANDAR
PENGELOLAA
N

PERMENDIKNAS
NOMOR 19 TAHUN
2007

Perencanaan program:
Visi, misi, tujuan, Rencana Kerja Sekolah (RKJM, RKT)
Pelaksanaan rencana kerja:pedoman sekolah, struktur organisasi sekolah,
pelaksanaan kegiatan sekolah,
Kesiswaan (penerimaan siswa baru, orientasi peserta didik baru)
Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran
Kalender pend
Program pembelajaran
Penilaian
Peraturan akademik
Bidang pendidik dan kependidikan
Bidang sarpras

Bidang keuangan dan pembiayaan


Budaya dan lingkungan sekolah
Peran serta masyarakat dan kemitraan
Pengawasan dan evaluasi
Evaluasi diri
Evaluasi dan pengembangan KTSP
Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Akreditasi Sekolah/Madrasah
Kepemimpinan sekolah/madrasah
Sistem Informasi Manajemen
8

STANDAR
PEMBIAYAAN

PERMENDIKNAS
NOMOR 69 TAHUN
2007

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan


biaya personal.
Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas
meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan
sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.
Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa
mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas
meliputi:
Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji,
Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya
Standar biaya operasi nonpersonalia untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah standar biaya yang diperlukan
untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun

untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB sebagai
bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat
melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai
Standar Nasional Pendidikan.
Standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 per sekolah/program
keahlian, per rombongan belajar, dan per peserta didik untuk SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB menggunakan basis
biaya operasi nonpersonalia per sekolah/program keahlian, per
rombongan belajar, dan per peserta didik untuk SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB di Daerah Khusus Ibukota (DKI)
Jakarta.
Besaran standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 per
sekolah/program keahlian, per rombongan belajar, dan per peserta didik,
serta besaran presentase minimum biaya alat tulis sekolah (ATS) dan
bahan dan alat habis pakai (BAHP), untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK,
SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Peraturan Menteri ini.
Penghitungan standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 untuk
masing-masing daerah dilakukan dengan mengalikan biaya operasi
nonpersonalia DKI Jakarta dengan indeks masing-masing daerah,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini.
Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum bisa memenuhi
Standar Nasional Pendidikan menggunakan biaya satuan yang lebih
rendah dari standar biaya ini.

SNP dan Indikatornya


1. STANDAT KOMPETENSI LULUSAN
PERMENDIKBUD NOMOR 20 TH 2016

Indikator
Lulusan
memiliki
kompetensi
pada dimensi
sikap

1
2
3
4
5

Ciri/Subciri
Memiliki perilaku yang mencerminkan
dan bertakwa kepada Tuhan YME
Memiliki perilaku yang mencerminkan
berkarakter
Memiliki perilaku yang mencerminkan
Memiliki perilaku yang mencerminkan
Memiliki perilaku yang mencerminkan
diri

sikap beriman
sikap
sikap jujur
sikap peduli
sikap percaya

7
8
9
10
1

Lulusan
memiliki
kompetensi
pada
dimensi
pengetahua
n
Lulusan 1
memiliki 2
kompetensi
3
pada
dimensi 4
5
keterampila

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


bertanggungjawab
Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat
Memiliki perilaku sehat jasmani
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural,
konseptual, metakognitif

Memiliki keterampilan
Memiliki keterampilan
produktif
Memiliki keterampilan
Memiliki keterampilan
Memiliki keterampilan
kolaboratif

berpikir dan bertindak kreatif


berpikir dan bertindak
berpikir dan bertindak kritis
berpikir dan bertindak mandiri
berpikir dan bertindak

Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak


komunikatif

2. Standar Isi
PERMENDIKBUD 21 TH 2016

Indikator
Muatan sesuai
dengan
rancangan
Kurnas

1
2

3
2

Rancangan

1
2

Ciri/Subciri
Mengandung muatan nasional
Pengembangan Materi sesuai dengan prinsip-prinsip
KTSP (deversifikasi (peningktan iman dan taqwa, akhlak
mulia, peningkatan kecerdasan peserta didik,
keragaman potensi daerah, tuntutan pembangunan
daerah dan nasional, dunia kerja, IPTEKS, agama,
dinamika perkembangan global, persatuan nasional dan
nilai kebangsaan)
Muatan Lokal (meengembangkan KD sesuai muatan
lokal)
Daftar mata pelajaran dan alokasi waktu sesuai SNP
Jam pelajaran per minggu sesuai SNP

mata pelajaran 3
dan beban
belajar memberi
waktu yang
cukup leluasa
untuk
mengembangka
n berbagai
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan
KTSP sesuai
1
dengan Kurnas 2
3

Beban Pelajaran per semester sesuai SNP

Sekolah memiliki perangkat pengembangan KTSP


Sekolah menyosialikan perangkat kepada pemangku
kepentingan
Sekolah melibatkan pemangku kepentingan dalam
penyusunan KTSP

Nama Kelompok :
1.
2

TAGIHAN 1
ISU-ISU KRITIS
No
SNP

Akademik
Isu isu akademik

SNP

Manajerial
Isu-isu manajerial

SKL
SI
Proses
Penilaia
n

Telaah Indikator
No SNP
Indikator
1 SKL

PTK
Sarpras
Pengelol
aan
Biaya

Tagihan 2
Sumberdata

2
3
4
5
6
7
8

No

SI
Proses
Penilaian
PTK
Sarpras
Pengelola
an
Biaya

SNP

Pemetaan
Kondisi Idial/Indikator

Kondisi Riil
+

1
2
3
4
5
6
7
8

SKL
SI
Proses
Penilaia
n
PTK
Sarpras
Pengelol
aan
Biaya

Tagihan 3
Tabel Pemetaan Mutu dan Rencana Pemenuhan Mutu
STANDAR
NASIONAL
PENDIDIKAN

1. SKL

Kondisi Ideal/Indikator

Output peserta didik


harus memiliki 4
kompentensi

2. STANDAR
ISI

3. STANDAR
PROSES

4. STANDAR
PTK
5. SARPRAS

6.PENILAIAN

Kondisi Real
Positif
Negatif
Sudah
memiliki

Kurang
memiliki
kemampua
n berfikir
kritis

Akar masalah

Peluang
Eksternal

Pembiasaan
berfikir kritis
kurang terlatih

Penguatan
K13

Ancaman
Internal
Eksterna
l
Kemauan
Pendampi
guru untuk ngan
berubah
kurang
kontinu

RTL
Pencerahan
dan
pendamping
an terus
menerus.

7. STANDAR
PENGELOLAA
N

8. STANDAR
PEMBIAYAAN

TUGAS 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMENUHAN MUTU DI SATUAN PENDIDIKAN
No

1
2
3
4
5
6
7
8

SNP

SKL
SI
Proses
Penilaian
PTK
Sarpras
Pengelola
an
Biaya

Program

Kegiatan

Penggungjawab

Pelaksanaan

Pemangku
kepentingan
yg dilibatkan

PELAKSANAAN PEMENUHAN MUTU DI SATUAN PENDIDIKAN

No

SNP

SKL
SI
Proses
Penilaia
n
PTK
Sarpras
Pengelol
aan
Biaya

2
3
4
5
6
7
8

Program

Kegiatan

Volume

Biaya

Sumberdan
a

Tagihan 5

Indikakator capian

No

SNP

Program

Kegiatan

Analisis

Proses
Output
Outcome
(Keterca (Ketercap (Dampak
pian
aian
tidak
kegiatan program langsung
)
secara
)
langsung
)
1
2
3
4

SKL
SI
Proses
Penilaia
n

Kesimpulan
Pelaksanaan
Program
(Penyelesaian
masalah)

5
6
7
8

PTK
Sarpras
Pengelol
aan
Biaya

TAGIHAN 6
RENCANA TINDAK LANJUT

No

Kegiatan

Tujuan

Sasaran

Indikat
or

Waktu
Pelaksana
an

Pihak yg
Terlibat

Identifikasi Masalah dan Solusi Yang Akan Timbul


Dalam Pelaksanaan RTL

No

Tahapan Kegiatan

Permasalahan

Solusi

Anda mungkin juga menyukai