Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR MODUL 2

Oleh:
Nama : Wahyu Sujatmiko
No Peserta PPG : 19030818010525
NUPTK : 2762769670130032
Bidang Studi : Matematika
Sekolah Asal : SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN

TUGAS:

Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas akhir berikut:
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa?
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?

Jawab:
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?
Kompetensi guru yang dikembangkan di Indonesia tertuang dalam Undang-undang No.14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1. Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman
terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari merencanakan,
melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogik
yaitu;
a. menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual, ditunjukkan dengan;
 memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial budaya,
 mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
 mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran,
 mengidentifikasi kesulitan peserta didik.
b. menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
ditunjukkan dengan kemampuan;
 memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik,
 menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif,
 menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik
bidang studi.
c. mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, ditunjukkan dengan menyusun rpp meliputi;
 memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,
 menentukan tujuan pelajaran,
 menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pelajaran,
 memilih materi pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran,
 menyusun materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang
dipilih dan karakteristik peserta didik,
 mengembangkan indikator dan instrumen penilaian
d. menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, ditunjukkan dengan;
 memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik,
 mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran,
 menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun lapangan,
 melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di
lapangan,
 menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh,
 mengambil keputusan transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi yang
berkembang.
e. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran, seperti;
 penggunaan powerpoint dalam kegiatan pembelajaran,
 penggunaan internet sebagai tambahan sumber belajar,
 penggunaan e-learning dalam kegiatan pembelajaran.
f. memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki, ditunjukkan dengan;
 menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimal,
 menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi
peserta didik, termasuk kreativitasnya
g. berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, ditunjukkan
dengan;
 memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun,
baik secara lisan maupun tulisan,
 berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal
dari penyiapan kondisi psikologis peserta didik dan memberikan pertanyaan
atau tugas sebagai ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian.
h. menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, meliputi;
 memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
 menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
 menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
 mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
 mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrument,
 menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan,
 melakukan evaluasi proses dan hasil belajar
i. memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, seperti;
 menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar,
 menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program,
remedial dan pengayaan,
 mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan,
 memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
j. melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran, seperti;
 melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
 memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata
pelajaran,
 melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
mata pelajaran.
2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Indikator-indikator
yang berkaitan dengan kompetensi kepribadian yaitu;
a. bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia, contohnya;
 menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-
istiadat, daerah asal, dan gender,
 bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial
yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang
beragam.
b. menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, contohnya;
 berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi,
 berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia,
 berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
c. menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
contohnya;
 menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil,
 menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa
d. menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan
rasa percaya diri, contohnya;
 menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi,
 bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara
professional
e. menjunjung tinggi kode etik profesi guru, contohnya;
 memahami kode etik profesi guru,
 menerapkan kode etik profesi guru,
 berperilaku sesuai dengan kode etik guru.
3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserte didik, dan masyarakat sekitar. Indikator-indikator
yang berkaitan dengan kompetensi sosial yaitu;
a. bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi, contohnya;
 bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran,
 tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua
peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
b. berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat, contohnya;
 berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara
santun, empatik dan efektif,
 berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik,
 mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
c. adaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman sosial budaya, contohnya;
 beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan
efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat,
 melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.
d. berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain, contohnya;
 berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah
lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan,
 mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
4) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang memungkinkan membimbing pesrta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Indicator-indikator
yang berkaitan dengan kompetensi professional yaitu;
a. menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan,
b. menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu,
c. mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,
d. mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif,
e. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa?
Abad 21 (industri 4.0) yang ditandai dengan kehadiran era media (digital age) sangat
berpengaruh pada pengelolaan pembelajaran sehingga menjadi keharusan untuk
mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan pembelajaran, yang berpusat
pada siswa.
Oleh karena itu, pada abad 21 ini seseorang baik itu guru maupun siswa harus memiliki
keterampilan 4 C, yakni;
a. Communication,
b. Collaboration,
c. Critical Thinking and Problem Solving,
d. Creativity and Innovation.
Keterampilan ini sudah semestinya tercermin dalam setiap pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh seorang guru. Keterampilan Abad 21 dapat di integrasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran, sehingga pilihan metode, media dan pengelolaan kelas benar-
benar meningkatkan keterampilan tersebut. Karena itulah menjadi sebuah keharusan bahwa
kemampuan pedogogi guru harus menyesuaikan dengan karateristik dan keterampilan yang
diperlukan di abad 21.
Kompetensi pedagogi merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
seperti memahami karakteristik siswa, kemampuan merencanakan pembelajaran,
melaksanaan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, serta kemampuan mengembangan
ragam potensi siswa. Kompetensi pedagogi guru abad 21 tidak cukup hanya mampu
menyelenggrakan pembelajaran seperti biasanya, guru dituntut untuk adaptif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta mampu
memanfaatkannya dalam proses pembelajaran, artinya kemampuan guru khususnya digital
literasi perlu terus untuk ditingkatkan.

3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?


Pengembangan guru berkelanjutan sebaiknya melibatkan serangkaian aktivitas reflektif
untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru tersebut
untuk mendukung pemenuhan kebutuhan seseorang dan meningkatkan praktik profesional.
Pengembangan guru secara berkelanjutan selalu bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan professional guru di luar apa yang mereka dapatkan dalam pelatihan dasar
yang mereka terima ketika pertama kali melakukan pekerjaan tersebut.
Dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan diperlukan tindakan
reflektif, seperti;
a. melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
b. memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
c. melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
d. mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
Pada pelaksanaannya, sekolah bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan. Pengembangan guru di sekolah dapat mengambil berbagai macam kegiatan,
seperti:
a. In House Training di sekolah;
b. Induksi, mentoring, dan penilaian guru secara individual;
c. Observasi kolega;
d. Perencanaan dan evaluasi kolaboratif;
e. Evaluasi diri sendiri
Sedangkan di luar sekolah, guru dapat mengembangkan diri lewat;
a. membangun jejaring dengan mengunjungi sekolah-sekolah lain,
b. aktif dalam kegiatan MGMP,
c. menghadiri konferensi-konferensi,
d. menjalani pelatihan dan diklat bersama dengan sekolah-sekolah lain,
e. mengikuti jejaring guru, dan terlibat dalam asosiasi-asosiasi spesialis mata pelajaran,
f. menghadiri kursus singkat oleh penyedia kursus komersial dan non-profit,
g. kuliah untuk gelar yang lebih tinggi yang divalidasi oleh universitas,
h. berpartisipasi dalam proses-proses pemeriksaan (misalnya menjadi pemeriksa),
i. belajar secara daring (online),
j. terlibat dalam kegiatan-kegiatan pertukaran.
Contoh Format Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Individu Guru (diisi oleh Guru
bersama Koordinator PKB Guru)

Nama Sekolah: SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN Nomor Statistik Sekolah:


Kecamatan: Mertoyudan Kabupaten: Magelang Provinsi: Jawa Tengah
Nama Guru: Wahyu Sujatmiko Tahun Ajaran:2018/2019 Tanggal: ………….. 2019
Strategi Pengembangan Keprofesian
Rencana Pengembangan Berkelanjutan
DIMENSI TUGAS Keprofesian Berkelanjutan yang (diisi dengan memberi tanda √)
UTAMA/INDIKATOR akan dilakukan Guru untuk
peningkatan nilai kinerja 1 2 3 4 5 6
I. PERENCANAAN
PEMBELAJARAN

1. Guru memformulasikan tujuan


pembelajaran dalam RPP sesuai
dengan kurikulum/silabus dan
memperhatikan karakteristik
peserta didik

2. Guru menyusun bahan ajar


secara runut, logis, kontekstual
dan mutakhir

3. Guru merencanakan kegiatan


pembelajaran yang efektif

4. Guru memilih sumber belajar/


media pembelajaran sesuai
dengan materi dan strategi
pembelajaran

II. PELAKSANAAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN YANG
AKTIF DAN EFEKTIF

A. Kegiatan pendahuluan

5. Guru memulai pembelajaran


dengan efektif

B. Kegiatan inti

6. Guru menguasai materi


pelajaran

7. Guru menerapkan
pendekatan/strategi
pembelajaran yang efektif

8. Guru memanfaatan sumber


belajar/media dalam
pembelajaran

9. Guru memicu dan/atau


memelihara keterlibatan siswa
dalam pembelajaran
10. Guru menggunakan bahasa
yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
C. Kegiatan penutup

11. Guru mengakhiri pembelajaran


dengan efektif

III. PENILAIAN
PEMBELAJARAN

12. Guru merancang alat penilaian


untuk mengukur kemajuan dan
keberhasilan belajar peserta
didik

13. Guru menggunakan berbagai


strategi dan metode penilaian
untuk memantau kemajuan dan
hasil belajar peserta didik
dalam mencapai kompetensi
tertentu sebagaimana yang
tertulis dalam RPP

14. Guru memanfatkan berbagai


hasil penilaian untuk
memberikan umpan balik bagi
peserta didik tentang kemajuan
belajarnya dan bahan
penyusunan rancangan
pembelajaran selanjutnya

Tanda tangan Guru: Tanda tangan Kepala Sekolah:

Catatan:
1. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan oleh guru sendiri
2. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan bersama guru lain
3. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di sekolah
4. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di KKG/MGMPMGBK
5. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh institusi selain sekolah
atau KKG/MGMP/MGBK
6. Kebutuhan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang belum dapat dipenuhi (diajukan/di-
koordinasikan oleh Dinas Pddk untuk dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai