Anda di halaman 1dari 4

CT SCAN CARDIAC/PERFUSION DEWASA

No. Dokumen
135/TU.M/04/VII/2013

No. Revisi

Halaman
5

Disahkan oleh
Direktur Utama
PROSEDUR

PENGERTIAN

TUJUAN

Tanggal Terbit:
05 Juli 2013

Dr. M. Andi Yassin


NIP. 1307 0001
Pemeriksaan jantung yang menggunakan alat Multi Slice Computed
Tomography dengan media sinarX. Sehingga menghasilkan gambaran
dari berbagai sudut kecil dari jantung beserta pembuluh darah jantung.
1. Mengetahui anatomi jantung beserta pembuluh darah jantung.
2. Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung
koroner, emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah)
dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.
3. Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran
kanker), letak kanker, dan jenis kanker.

KEBIJAKAN
PROSEDUR

4. Evaluasi post terapi.


SK Direktur Utama Tentang Pelayanan Radiologi
1. Peralatan:
a. Pesawat MSCT Scan
b. Injector kontras
c. Kontras media cair, dosis: 1ml/Kg berat badan pasien, 1 vial
100cc
d. Abocath 18 atau 20
e. Water for injection / NaCl :100 cc, 1 botol 500 cc
f. Syringe Injector, 1 pcs
g. Connecting Line/Extension, 1 pcs
h. Elektroda, 1 Set
i. Spuit 1 cc, 1 pcs
j. Spuit 2,5 ml, 2 pcs
k. Threeway stopcock , 1pcs
l. Diphenhydramin Injection, 1 ampul
m. Devamethason Injection, 1 ampul
n. Betabloker
Persiapan pasien
Edukasi petugas Admisi melakukan edukasi persiapan prosedur CT
Scan meliputi persiapan, waktu tunggu pasien jika heart rate pasien
perlu mencapai target 60 70 kali/menit.
Persiapan pasien min. 1 hari sebelum pemeriksaan:
a. Pasien datang membawa surat permintaan pemeriksaan.

b. Menyertakan pemeriksaan hasil lab. Ginjal berupa Ureum


dan Creatinin. Apabila Cr >1,5 maka tindakan ditunda.
c. Pasien diharuskan untuk melakukan puasa 4 jam sebelum
pemeriksaan
d. Tidak meminum kopi (kafein), teh, minuman berkarbonasi (Coca
cola, Sprite, Fanta, dan minuman bersoda lainnya), alkohol, dan
pasien dilarang untuk merokok
e. Tidak melakukan aktivitas berat. Seperti berlari, naik-turun
tangga, berolah raga berat
f. Tidak mengkonsumsi obat-obatan yang dapat memicu naiknya
heart rate
g. Jika pasien memiliki riwayat kelainan jantung menahun, harus
menginformasikan kepada dokter, sebelum pemeriksaan
dilakukan
h. Menyertakan foto-foto lama dan hasil pemeriksaan jantung
lainnya (EKG, Treadmill, ECHO jantung, CATH Jantung, dll)
sebagai bahan pembanding
i. Pasien didampingi oleh dokter umum dan perawat sebelum,
selama, dan sesudah pemeriksaan CT Scan jantung
Persiapan pasien pada saat hari pemeriksaan:
a. Dokter meminta persetujuan pasien dalam formulir persetujuan
pemeriksaan radiologi, dan Edukasi pasien efek samping dari
penggunaan kontras
b. Ukur berat dan tinggi badan pasien
c. Pasien di layani di ruang poli 4
d. Perawat mengukur tekanan darah dan perawat/radiografer
memastikan frekuensi nadi (heart rate) pasien (dalam keadaan
istirahat) 60-70 kali/menit dan dituliskan dalam formulir
observasi perawatan kardiovaskular:
Bila frekuensi nadi >70 x/menit maka berikan beta-bloker
sesuai instruksi dokter:
Dosis Bisoprolol 2,5 mg per oral dapat dinaikkan menjadi
5 mg, observasi selama 4 jam, atau
Dosis Metoprolol dengan dosis awal 50 mg per oral
diobservasi selama 1 jam kemudian dicek setiap 15
menit (dinaikkan 2,5 mg setiap 5 menit jika ada IV line,
dengan maksimal dosis 200 mg).
Pasien dengan terapi medikasi penurunan frekuensi nadi
(heart rate) dapat beristirahat di ruang poliklinik 4 hingga
heart rate mencapai target.
Pasien direlaksasikan dengan di stelkan musik yang
menunjang relaksasi pasien.
Perawat memasang timer untuk pengingat perawat
mengecek pasien setiap 15 menit sekali.
e. Pemasangan IV Line dengan abocath nomer 18 atau 20 (bila
dokter/perawat menyatakan kesulitan untuk mapping
pemasangan IV line atau pasien tidak berhasil dipasangkan IV
line (maksimal 2 kali pemasangan IV line) maka istirahatkan
pasien, pengaturan jadwal kembali, dan pemasangan
berikutnya dilakukan oleh dr. anestesi)
f. Melakukan skin test dengan media kontras iodine dengan
dosis 0,2 ml subkutan.

g. Evaluasi hasil skin test setelah 15 menit untuk menilai


terjadinya reaksi alergi.
h. Evaluasi ulang tekanan darah dan frekuensi nadi pasien
setengah jam pasca pemberian beta-bloker (jika diberikan).
Apabila tekanan darah dan frekuensi nadi masih tinggi dapat
diberikan dosis berikutnya (lihat poin c).
i. Apabila frekuensi nadi pasien dalam batas yang diharapkan
(<70x/menit), pasien diminta untuk BAK terlebih dahulu
sebelum dilakukan pemeriksaan MSCT.
j. Meminta pasien diam ditempat (dimeja scanner) selama 45
menit
k. Pasien diberikan penjelasan ulang mengenai prosedur yang
akan dilakukan, hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
(berubah posisi, batuk, bicara), serta meminta pasien untuk
mengikuti instruksi yang diberikan oleh radiographer, seperti
aba-aba: Tarik nafas Tahan nafas Nafas biasa
l.
Radiographer memberi penjelasan kepada pasien bahwa
setelah melakukan injeksi zat kontras akan terasa panas pada
seluruh tubuh, hal ini merupakan hal yang normal dari reaksi
obat tersebut dan mengintruksikan agar pasien tidak panik
selama pemeriksaan berlangsung
4. Posisi pasien
a. Persiapan alat dan obat-obatan.
b. Pasien diposisikan feet first, supine berbaring di meja gantry
MSCT dengan tangan keatas.
c. Pasang Elektroda EKG 3 lead, evaluasi ulang denyut jantung
pasien. Pasang IV line (abbocath) dengan threeway sedapat
mungkin pada vena antecubital kanan, lalu disuntikkan
dexametason 5 mg bolus iv. Sambungkan abocath ke Syringe
injector dengan menggunakan Syringe Connector.
d. Posisikan pasien dengan Mid line pada pertengahan tubuh
pasien dan center point pada Sternal nock
5. Prosedur Pemeriksaan
a. Pilih protocol CT Scan Cardiac Smart Score, kemudian scoot AP
dan Lateral, dan Scan jantung
b. Lanjutkan dengan protocol CTA cardiac, Scoot (bila posisi
pasien berubah)
c. Test inject
d. Scan pertama untuk menentukan Ellipse ROI, letakan ellipse
ROI pada Ascending Aorta
e. Start injeksi berbarengan dengan start scanning, Kontras iodine
dimasukkan dengan dosis 0,5-2 cc/kg pada konsentrasi 300-370
mg/ml
f. Pantau kontras media yang masuk dan apabila kontras sudah
mencapai ascending aorta dan grafik enhance naik, instruksikan
aba-aba kemudian lakukan pengambilan gambar (scan) untuk
angiografi koroner
e. Proses scanning selesai dan Flash pasien dengan
menggunakan NaCl agar kontras media yg masuk dapat
dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
f. Selesai tindakan, pasien dievaluasi ulang, apabila terjadi reaksi
alergi, diberikan penanganan yang sesuai. Apabila tidak

terdapat reaksi alergi, abbocath dapat dicabut.


g. Pasien diminta untuk minum 2 gelas air sebelum pulang

UNIT TERKAIT

a.
b.
c.
d.
e.

Unit Gawat Darurat


Poliklinik
Rawat Inap
Rawat Jalan
Dokter Rujukan Luar RS

Anda mungkin juga menyukai