Anda di halaman 1dari 4

a.

Perkembangan CT Scan
Computed Tomography (CT Scan) telah memiliki banyak generasi sebagai
bentuk perkembangannya. Diawali dengan generasi pertama, yaitu yang hanya
memiliki satu detektor dan menggunakan berkas pencil beam, sampai saat ini sudah
menggunakan Multi Slice Computed Tomography (MSCT) dan Dual Source
Computed Tomography (DSCT). (5)
1. Generasi Pertama
Unit EMI Scanner merupakan generasi pertama perkembangan instrument CT
Scan. Prinsip pergerakan yang dimiliki oleh generasi pertama ialah translation-
rotation. Generasi ini hanya memiliki satu detektor dan hanya untuk pemeriksaan
kepala dan waktu scanning sekitar 5 menit. (5)

Gambar 2.3. CT Scan Generasi Pertama (5)


2. Generasi Ke dua
Prinsip pergerakan yang dimiliki oleh generasi ke dua masih translation-
rotation. Perbedaan gerakan yang dimiliki generasi ini dengan yang pertama ialah
penggunaan detektor yang berjenis series. Dilakukan untuk pemeriksaan otak dengan
waktu scanning sekitar 20 - 150 sekon. (5)

Gambar 2.4. CT Scan Generasi Ke dua (5)


3. Generasi Ke tiga
Prinsip pergerakan antara pergerakan tabung dengan detektornya ialah
rotation. Generasi ini memiliki detektor yang berbentuk setengah lingkaran dan untuk
menghasilkan sebuah scanning lengkap memerlukan waktu scanning paling cepat
sekitar 0,410 sekon. (5)

Gambar 2.5. CT Scan Generasi Ke tiga dan Ke empat (6)

4. Generasi Ke empat
Generasi ini memiliki detektor yang berbentuk seperti cincin yang dinamakan
ring sehingga hanya tabungnya yang berputar 3600, sedangkan detektor statis (diam).
Untuk menghasilkan sebuah scanning lengkap memerlukan waktu scanning paling
cepat sekitar 1-5 sekon. (5)
Tabel 2.1. Perkembangan CT Scan (6)

5. Generasi Ke lima
Pada teknik berkas elektronnya tidak menggunakan tabung sinar-X, tetapi
menggunakan elektron gun yang memproduksi pancaran elektron berkekuatan 130
kV.
Pancaran elektron difokuskan oleh electro-magnetic coil menuju focal spot pada ring
tungsten. Proses penumbukkan elektron pada tungsten menghasilkan energi sinar-X
yang kemudian sinar-X tersebut ke luar dari kolimator dan membentuk pancaran fan
beam. Setelah itu, sinar-X mengenai obyek dan hasil atenuasinya akan mengenai solid
state detector dan selanjutnya prosenya sama dengan prinsip kerja CT Scan yang lain.
Perbedaannya hanya pembangkit sinar-X nya bukan menggunakan tabung sinar-X
tetapi menggunakan electron gun. (5)

Gambar 2.6. CT Scan Generasi Ke lima (7)


6. Generasi Ke enam
Akuisisi data dilakukan dengan meja bergerak sementara tabung sinar-X
berputar, sehingga gerakan tabung sinar-X membentuk pola spiral terhadap pasien
ketika dilakukan akuisisi data. Pola spiral ini diterapkan pada konfigurasi rancangan
CT Scan generasi ke tiga dan ke empat. (5)

Gambar 2.7. CT Scan Generasi Ke Enam (6)

7. Generasi Ke tujuh (Multi Array Detector CT /Multi Slice CT)


Gambar 2.8. CT Scan Generasi Ke Tujuh (6)
Penggunaan multi array detector menyebabkan jika kolimator terbuka lebih
lebar maka akan diperoleh data proyeksi lebih banyak dan juga irisan yang lebih tebal
sehingga penggunaan energi sinar-X menjadi lebih efisien. (5)
8. Generasi Ke delapan (Dual Source CT)
Dual Source CT Scan (DSCT) menggunakan dua buah tabung sinar-X dan
terhubung pada dua detektor yang mana masing-masing tabung tersebut
menggunakan tegangan yang berbeda, yaitu 140 kV dan 80 kV. DSCT digunakan
untuk menentukan jenis bahan atau zat.
Dari seluruh perkembangan CT Scan dapat disimpulkan beberapa indikasi
perkembangan CT Scan, yaitu: makin compact/ringkas komponennya, makin cepat
scanning time nya, makin halus resolusinya, makin banyak slice nya, makin luas
dimensinya, makin banyak manfaatnya, dan makin kecil bahayanya.

Anda mungkin juga menyukai