Anda di halaman 1dari 12

MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM

CT SCAN DASAR

MATERI: Instrumentasi CT-SCAN

NAMA : MUHAMMAD IGHBAL ANSORI WIJAYA

NIM : 151810383053

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI RADIOLOGI


PENCITRAAN
FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
A. TUJUAN:
Mengetahui instrumentasi pada modalitas CT-Scan dari masing- masing Generasi
CT Scan
B. PERALATAN:
1. Spesifikasi peralatan
2. Jurnal
C. Metode:
1. Mahasiswa melakukan identifikasi peralatan pada modalitas CT-Scan
2. Mahasiswa melakukan klasifikasi instrumentasi berdasarkan generasi alat CT-
Scan

NO Klasifikasi Spesifikasi

1. Generasi Pertama (Pencil Beam CT)

Tabung sinar-x dan satu detektor yang terhubung dan


bergerak bersama dan kemudian berotasi. Pancaran sinar-
x memiliki linear bentuk seperti pensil (Pencil Beam).
Pada generasi pertama prinsip pergerakan tabung
menggunakan prinsip yang dinamakan translation-
rotation. Dimana pada generasi ini hanya memiliki satu
detektor dan untuk menghasilkan satu scanning lengkap
memerlukan waktu scanning 135-300s

1 Generasi 1-2 Ciri CT Scan Generasi Pertama :

 Pergerakan Transalasi dan Rotasi


 Berkas Sinar-X berbentuk pesil (Pencil Beam)
 Single Detector
 Serial X-ray
 Geometri berkas sinar paralel
 160 berkas paralel/1 proyeksi
 180 proyeksi dengan interval 1 derajat
 Keuntungan : pengaruh hamburan radiasi pada
detektor tidak ada karena berkas sinar-X yang
berbentuk pensil.
 X-ray tube yang digunakan masih menghasilkan
pencil beam.
 Detector yang digunakan single detector untuk
mendapatkan gambaran per-slicenya.
 Pixel yang dihasilkan dalam bentuk pixel recon
matrix memiliki ukuran 80 x 80 pixel recon matrix,
13 mm slice thickness 33 mA, 120 KV.
 Scanning time yang bisa dilakukan pesawat adalah 4
s/d 5 menit.
 Kerja x-ray tube secara continous radiation.
 Proyeksi gambar scanning secara paralel untuk tiap
kali rotasi.
 Prinsip kerja pesawat menggunakan prinsip kerja
teknik tomografi
 Secara translation dan rotation yang bergantian dan
berlainan arah antara x-ray tube dengan detector.
 Secara translation dan rotation yang bergantian dan
berlainan arah antara x-ray tube dengan detector.
 Perintis : EMI, London, 1977
 Gerakan : translate – rotate
 Detektor : single detector
 Rotasi : 180 derajat
 Waktu : 4,5 – 5,5 menit / scan slice
 App : head scanner

2. Generasi Kedua (Narrow Fan Beam CT)

Pada generasi kedua beberapa detektor diatur dalam satu


baris. Berkas X-ray yang dipancarkan berbentuk kipas
tidak hanya linear. CT scan generasi kedua masih
menggunakan prinsip translation-rotation tapi yang
membedakannya dengan generasi pertama pada generasi
ini digunakan detektor berjenis series.

Ciri CT Scan generasi kedua :

 Pergerakan Translasi dan Rotasi


 Berkas sinar-X berbentuk Narrow fanbeam
 Multiple detectors
 Serial X-ray
 Kerugian : adanya pemgaruh radiasi hambur dan
meningkatnya intensitas ke arah tepi berkas sinar-X
yang berbentuk kipas
 Keuntungan : waktu scan lebih singkat, yaitu antara 18
hingga 30 detik/irisan

3. Generasi Ketiga (Wide Fan Beam CT)

Pada generasi ketiga pergerakan tabung dan detektornya


menggunakan prinsip rotation. Generasi ketiga ini antara
pergerakan tabung dan detektornya menggunakan
prinsip rotation. Dimana bentuk dari detektornya
setengah lingkaran. Lamanya waktu yang dibutuhkan
untuk satu kali scanning pada generasi ini paling cepat
sebesar 0,4 – 10s.

Ciri CT Scan generasi ketiga :


2 Generasi 3-4

 Pergerakan Translasi dan Rotasi


 Konfigurasi rotasi/rotasi
 Berkas sinar-X berbentuk kipas (Wide Fan Beam)
 Multiple detectors
 Pulse X ray
 Menggunakan detector array
 Waktu scan 1 detik
 Kekurangan : kemungkinan terjadinya ring artefact
karena adanya kerusakan kanal detektor
 Sinar-x yang dihasilkan oleh x-ray tube adalah fan
beam geometri.
 Detector yang digunakan sebagai pendeteksi sinyal
radiasi x-ray lebih banyak daripada CT Scan I dan II,
yakni jumlahnya sebanyak 380 s/d 768 element.
 Dapat menghasilkan sinar-x yang bersifat pulsed
radiation atau continous radiation (tergantung dari
rancangan pesawat tersebut).
 Sistem pergerakkan kerja rotanx dan detector tidak
secara linier, melainkan secara rotasi dengan
kecepatan tinggi (high speed).
 Exposure time yang relatif cepat ± 500 ms (Somatom
Plus 4, Siemens) s/d 1,4 second (Somatom DR
Siemens).
 Dapat digunakan untuk mendiagnosa seluruh tubuh.

4. Generasi Keempat
Pada generasi ke empatdetektor tidak bergerak karena
dipasang mengelilingi gantry, sehingga hanya tabungnya
saja yang berputar 3600. CT Scan generasi ini
detektornya berbentuk seperti cincin yang
dinamakan ring. Sehingga hanya tabungnya saja yang
berputar 360 derajat dan detektornya statis (diam). Waktu
yang diperlukan untuk satu kali scanning selama 1 – 5s

Ciri CT scan generasi keempat :


 Pergerakan stationary-rotation (tabung sinar-X
berputar dan detektor diam)
 Multi detectors tersusun melingkar berbentuk
lingkaran (424-2400)
 Wide fan beam
 Sekitar 8000 buah detektor diperlukan
 Kerugian : harga mahal, dosis radiasi pada pasien
lebih tinggi
 Keuntungan : tidak terjadi ring artefact
 Masalah : jarak antara tabung sinar-X dan elemen
detektor tidak semuanya sama -> diatasi dengan
kalibrasi dan normalisasi Ct Scan.
 Slip ring detector
 Rotasi : 360 derajat
 Waktu : <10 detik / scan slice
 App : whole body scanner

5. Generasi Kelima (Electron Beam Tomography)


Pada Electron Beam Technique tidak menggunakan
tabung sinar-x, tapi menggunakan electron gun yang
memproduksi pancaran electron berkekuatan 130 KV.
Pancaran electron difokuskan oleh electro-magnetic coil
menuju fokal spot pada ring tungsten. Proses
penumbukkan electron pada tungsten menghasilkan
energy sinar-x. Sinar-x akan keluar melewati kolimator
yang membentuknya menjadi pancaran fan beam.
Kemudian sinar-x akan mengenai obyek dan hasil
atenuasinya akan mengenai solid state detector dan
3 Generasi 5-6
selanjutnya prosesnya sama dengan prinsip kerja CT
Scan yang lain. Perbedaannya hanya pada pembangkit
sinar-x nya bukan menggunakan tabung sinar-x tetapi
menggunakan electron gun.

6. Generasi Keenam (Helical Single Slice CT)


Pada generasi ini diterapkan pola spiral pada CT scan
generasi sebelumnya. Akuisisi data dilakukan dengan
meja bergerak sementara tabung sinar-x berputar,
sehingga gerakan tabung sinar-x membentuk pola spiral
terhadap pasien ketika dilakukan akuisisi data.
Pola spiral ini diterapkan pada konfigurasi rancangan CT
generasi ketiga dan keempat.
Ciri CT Scan generasi keenam
 Wide fan beam
 Meja bergerak selama scaning
 Multi detectors
 Gerakan : stationary-rotate system
 scanning (spiral CT)
 Detektor : multi detector (424-2400)
 slip ring detector
 Rotasi : 360 derajat
 Waktu : <10 detik / scan slice
 App : whole body scanner (multi slice, 3D, 4D)
7. Generasi Ketujuh (Multiple Detector Array Multi Slice
CT)
Pada generasi ini detectors disusun berbaris-baris,
sehingga data yang diperoleh semakin banyak. Dengan
menggunakan multi array detector, maka apabila
kolimator dibuka lebih lebar maka akan dapat diperoleh
data proyeksi lebih banyak dan juga diperoleh irisan yang
lebih tebal sehingga penggunaan energy sinar-x menjadi
lebih efisien.

4 Dual Source
8. Generasi Kedelapan (Dual Source CT)
Pada generasi kedelapan ini terdapat dua buah tabung
yang terhubung dengan dua buah detector. Dual Source
CT (DSCT) menggunakan dua buah tabung sinar-x dan
terhubung pada dua buah detector. Masing-masing
tabung sinar-x menggunakan tegangan yang berbeda.
Yang satu menggunakan tegangan tinggi (biasanya
sekitar 140 KV) dan tabung yang lainnya menggunakan
tegangan rendah (sekitar 80 KV). DSCT berguna untuk
menentukan jenis bahan atau zat.
Foto Instrumentasi/ Bentukan alat CT-Scan di lampirkan (ditempel dalam box )
1. Generasi Pertama (Pencil Beam CT)

2. Generasi Kedua (Narrow Fan Beam CT)

3. Generasi Ketiga (Wide Fan Beam CT)


4. Generasi Keempat

5. Generasi Kelima (Electron Beam Tomography)


6. Generasi Keenam (Helical Single Slice CT)

7. Generasi Ketujuh (Multiple Detector Array Multi Slice CT)


8. Generasi Kedelapan (Dual Source CT)
D. ANALISA:
Buat analisa terkait instrumentasi diatas

REFERENSI
1. http://serba-serbiradiologi.blogspot.com/2014/01/perkembangan-ct-scan.html
2. https://www.academia.edu/31799390/Perkembangan_CT_Scan
3. http://www.unhas.ac.id/tahir/BAHAN-KULIAH/BIO-MEDICAL/TUGAS/TUGAS-
2006/D41103020-CT%20Scan/PUTRI%20RAMADHANI%20D41103020.pdf
4. http://malahayati.ac.id/?p=18790
5. Materi Kuliah D4-TRP Computed Tomography Scanner, mata kuliah Intrumentasi Imejing
Lanjut

Anda mungkin juga menyukai