CARDIAC ANGIOGRAPHY
Disusun Oleh :
JAKARTA
Jl. Bintaro Raya No.10, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, 12240
B. TUJUAN PEMERIKSAAN
Cardiac Angiography bertujuan untuk melihat anatomi dan fisiologis jantung,
dan melihat ada tidaknya penyumbatan pada arteri jantung.
C. ANATOMI
Jantung merupakan organ muskular yang terletak di ruang antara paru-paru di
tengah rongga dada. Kira-kira dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri dari
garis tengah sternum dengan berat kurang lebih 250 sampai 300 gram. Di rongga
dada, jantung dilindungi oleh os sternum dan os costae disisi depan dan bagian
belakang dilindungi oleh columna vertebralis dan juga os costae. Jantung memiliki
lapisan membran yang disebut perikardium.
Atrium kanan menerima darah dengan kadar oksigen rendah dari vena cava
superior dan vena cava inferior dan meneruskannya ke ventrikel kanan melalui katup
trikuspid dan selanjutnya ke arteri pulmonal menuju paru-paru.
Atrium kiri menerima darah dengan kadar oksigen tinggi dari vena pulmonal
dan meneruskannya ke ventrikel kiri melalui katup mitral dan selanjutnya dipompa ke
seluruh tubuh melalui aorta.
Keempat ruang jantung dibatasi oleh beberapa dinding sekat pembatas atau
disebut juga septum. Sekat ini berfungsi sebagai dinding pemisah agar darah bersih
dan darah kotor yang ada didalam ruang jantung tidak bercampur. Terdapat 3 sekat
dinding pemisah ruang jantung, yaitu:
Jantung memiliki katup atau biasa disebut valvula. Katup pada jantung ini
berfungsi untuk menjaga agar aliran darah tetap searah dan darah dalam jantung tidak
kembali ke tempat semula. Terdapat dua jenis katup pada jantung, yaitu :
Jantung mendapatkan pasokan oksigen dan zat nutrisi dari pembuluh darah. Pembuluh
darah ini disebut sebagai pembuluh darah koroner atau coroner vessels. Pembuluh darah pada
jantung ini terbagi atas dua jenis, yaitu :
D. INDIKASI
Indikasi pemeriksaan pada Cardiac Angiography adalah :
1. Aneurisma
2. Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan arteri koroner akibat adanya
timbunan lemak dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.
3. Pasien yang akan dilakukan operasi katup jantung dan pasien post operasi katup
jantung
4. Kelainan kongenital adalah kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang sudah
ada sejak lahir.
5. Pasien dengan nyeri dada tanpa etiologi yang jelas
E. KONTRA INDIKASI
Kontra indikasi pada pemeriksaan Cardiac Angiography adalah :
1. Hypertensi
2. Demam tanpa sebab
3. Stroke
4. Gagal ginjal
5. Alergi bahan kontras
6. Ibu hamil
7. Riwayat pendarahan yang tidak berhenti
F. PERSIAPAN PASIEN
1. Lakukan penilaian riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik serta imaging
sebelumnya. Gambaran imaging seperti foto thorax dan rekam jantung atau EKG.
2. Cek data-data laboratorium seperti bleeding time, clotting time, ureum kreatinin,
Hb (Hemoglobin) dan trombosit
3. Pasien dan keluarga pasien menandatangani informed consent, beri penjelasan
terhadap pasien dan keluarga pasien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan,
dan jelaskan resiko yang akan terjadi
4. Pasien berkonsultasi terlebih dahulu ke bagian anastesi
5. Mengkaji apakah pasien ada keluhan nyeri dada, sesak nasas, pusing atau keluhan
lainnya
6. Pemberian obat sedatif agar pasien tidak cemas dan relax
7. Pasien puasa selama 6-8 jam sebelum pemeriksaan
8. Sehari sebelum pemeriksaan pasien meminum obat seperti aspilet 2 tablet pada
malam hari dan 1 tablet pada pagi hari, clopidogrel 4 tablet pada malam hari dan 2
tablet pada pagi hari
9. Pasien dengan pemberian heparin di stop 4 jam sebelum tindakan dilakukan,
heparin dilanjutkan setelah 12 jam pasca introducer sheath dicabut
10. Pasien dengan obat warfarin harus di stop beberapa hari dan cek kembali bleeding
time nya
11. Jumlah trombosit normal 150.000-400.000/ml, untuk pasien dengan
trombositopenia harus ditransfusi dahulu hingga >75000/ml
12. Sebelum pemeriksaan daerah tubuh pasien yang akan dipungsi dibersihkan
(cukur)
13. Dipasangkan infus asnet (asal netes) di lengan kiri pasien
14. Pasangkan kateter urine yang disambungkan dengan urine bag pada pasien untuk
menampung urine pasien selama pemeriksaan berlangsung
15. Pasien dengan riwayat penyakit diabetes harus didahulukan tindakannya
H. PROSEDUR PEMERIKASAAN
1. Membuat foto pendahuluan seperti foto thorax dan rekam jantung
(electrocardiogram/EKG)
2. Pasien diberi obat antihistamin jika timbul alergi
3. Terpasangnya monitor vital sign
4. Prosedur kateterisasi arteri dengan teknik seldinger :
a) Cari lokasi yang akan dilakukan punksi yaitu dengan cara menekan
menggunakan 2 jari, jika terdapat denyut nadi yang kuat maka itu yang dipilih
b) Sterilisasi daerah yang akan dipunksi dengan menggunakan betadine
menggunakan teknik spiral yaitu dari tengah ke luar. Selanjutnya dibersihkan
menggunakan alkohol dengan teknik yang sama
c) Tempatkan duk lobang pada daerah yang akan dipunksi
d) Lalu tutup tubuh pasien bagian atas kecuali kepala dengan duk steril kecil dan
tutup bagian bawah pasien dengan duk besar, lalu difiksasi dengan duk clamp
e) Injeksikan lokal anastesi pada daerah punksi dengan lidocain
f) Suntikan jarum seldinger no 18 atau 20 pada arteri femoralis, jarum
dimasukan dalam posisi miring. Jika keluar darah merah cerah menandakan
jarum sudah berada di arteri
g) Lalu masukan guide wire pendek ke arteri melalui jarum seldinger
h) Setelah guide wire pendek masuk, cabut jarum seldinger sambil menekan
ujung jarum
i) Sayat daerah yang dipunksi dengan menggunakan pisau operasi dan
dilebarkan dengan mosquito clamp
j) Masukan introducer sheath ke arteri melalui guide wire pendek
k) Guide wire pendek dan sheath dicabut, introducer menetap di arteri
l) Spuit 20cc yang sudah terisi campuran cairan fisiologis dan heparin
disambungkan ke katup dari introducer, kemudian katupnya dibuka dan di cek
jika darah mendorong keluar maka menandakan sudah berada di arteri. Setelah
itu, flush introducer menggunakan spuit 20cc tersebut.
m) Masukan guide wire panjang yang sudah di selipkan ke kateter menuju ke
pembuluh darah jantung
n) Dengan kontrol x-ray, masukan kateter melalui introducer. Lalu arahkan guide
wire panjang untuk memandu kateter menuju pembuluh darah
o) Cabut guide wire panjang, lalu guide panjang dibersihkan dari ujung ke ujung
dengan kassa yang sudah dibasahi dengan cairan campuran 1cc heparin dan
500cc cairan fisiologis. Lakukan tes kontras menggunakan spuit 10cc untuk
mengetahui apakah kateter tepat berada di arteri yang akan diperiksa
p) Setiap memasukan kontras, flush dengan cairan fisiologis yang sudah
dicampur heparin (NaCl 500cc:haparin 1 cc)
q) Pada saat zat kontras dimasukan pasien akan merasakan sensasi hangat di dada
yang kemudian turun ke kaki, biasa nya pasien dianjutkan untuk batuk atau
tarik nafas yang dalam
r) Setelah kateter sudah benar berada dipembuluh darah jantung lalu
sambungkan connecting tube pada ujung kateter dan injectior otomatis.
Pastikan tidak ada udara pada connecting tube, agar tidak mengakibatkan
emboli pada pembuluh darah
s) Atur flowrate pada injector otomatis dengan besar 25 sampai 50 mL
t) Lakukan pengambilan foto
I. KRITERIA
https://books.google.co.id/books?
id=OdScDwAAQBAJ&pg=PA21&dq=ANATOMI+FISIOLOGI+JANTUNG&hl=id&sa=X
&ved=2ahUKEwjknMGZ3qvtAhXy7XMBHY3ODSUQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage
&q=ANATOMI%20FISIOLOGI%20JANTUNG&f=false