Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
1 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
Dibuat oleh,
Disetujui Oleh,
Divalidasi oleh,
Mgr. QAQC
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
2 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
CATATAN REVISI
No.
Rev
Hal.
Disetujui
Oleh (Jbt/prf)
Tanggal
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
3 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
DAFTAR ISI
Bagian
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
9.0
10.0
11.0
12.0
Isi
Judul & Lembar Pengesahan
Catatan Revisi
Daftar Isi
Tujuan
Ruang Lingkup
Deskripsi Produk
3.1
Rencana Penggunaan Produk
Kelayakan Dasar
4.1
Good Manufacturing Practise (GMP)
4.2
Sanitation Standard Operation Procedure (SSOP)
Diagram Alir Proses
Pemastian Diagram Alir
Analisa Bahaya
Penetapan Titik Kendali Kritis (TKK)
Pengawasan Titik Kendali Kritis (TKK)
Identifikasi Produk
Daftar Dokumen
Lampiran
Form form
Denah Penempatan Umpan Tikus
Halaman
1
2
3
4
4
5
6
7
7
9
13
14
15
18
19
20
22
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
4 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
1.0 TUJUAN
Sebagai pedoman dalam penerapan sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis
(Hazard Analysis Critical Control Points - HACCP) untuk produk Seasoning Powder
(bumbu bubuk)
2.0 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup rencana HACCP ini meliputi deskripsi produk, Good Manufacturing
Practise (GMP), Sanitation Standard Operation Procedure (SSOP), diagram alir,
pemastian diagram alir di lapangan, analisa bahaya, identifikasi titik kendali kritis dan
pengawasan titik kendali kritis produk Seasoning Powder (bumbu bubuk)
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
5 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
Nama Produk
Merek Dagang
Bahan Baku Utama
4
5
Produk Akhir
7
8
9
Bahan Tambahan
Jenis Kemasan
Penyimpanan
10
Penggunaan Produk
11
12
13
14
No. PIRT
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
6 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
1. Seasoning powder dapat langsung dikonsumsi bersamaan dengan mie yang telah
dimasak
2. Seasoning powder tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi apabila terdapat kelainan
fisik pada kemasan, seal terbuka, atau terjadi perubahan fisik produk.
3. Seasoning powder ditujukan untuk konsumen masyarakat umum
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
7 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
Bahan baku dari suplier di terima oleh bagian gudang sesuai dengan prosedur gudang
(SOP/02/PPC/01)
Bahan baku dari gudang ke proses produksi sesuai dengan prosedur penanganan bahan
baku di area Seasoning, Chili & Kecap (SOP/02/SCK/01)
2.1
2.1
2.2
Bahan baku bumbu bubuk antara lain cabe merah bubuk, daun bawang kering, ingridien,
premix, garam, MSG, gula dan sayuran kering
Pengeringan
Cabe merah kering dikeringkan dalam oven selama 3,5 4 Jam
Pengayakan
Setelah pengeringan selesai kemudian cabe tersebut di ayak untuk memisahkan cabe
kering dengan benda asing/kotoran
Penggilingan
Cabe yang telah diayak kemudian dihaluskan sehingga dihasilkan cabe merah bubuk
Tahap ini bertujuan untuk menghaluskan ukuran daun bawang kering atau gula sesuai
dengan ukuran yang diharapkan
Operator menuangkan daun bawang kering atau gula ke dalam grinder berkapasitas 60
kg/jam
Penimbangan
Tahap ini bertujuan untuk menentukan ukuran berat dari masing-masing bahan seasoning
powder yang akan dicampur
Pencampuran
Tahap ini bertujuan mencampur semua bahan bumbu bubuk supaya homogen
Operator menuangkan semua bahan bumbu bubuk yang akan dicampur satu per satu ke
dalam mixer yang berkapasitas 170 kg/batch selama 20 menit
Pada tahap ini QC Analis mengecek kadar air seasoning powder yang sudah dicampur
dan dicatat dalam form (FRM/02/QCA/01 = Laporan Hasil Analisa Kadar Air (%) &
Kadar Abu (%), FRM/02/QCA/02 = Laporan Hasil Analisa Kadar Air (Infra Red),
hasilnya direkap pada FRM/02/QCA/13 = Hasil Analisa Kadar Air Seasoning Powder
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
8 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
Penengemasan Plastik
Tahap ini bertujuan mengemas bumbu yang telah dicampur ke dalam plastik sebelum
dilakukan pengemasan etiket
Penampungan
Ketika bumbu akan dikemas etiket, bumbu hasil mixing yang telah dikemas ke dalam
plastik kemudian dituang dalam penampung di mesin packing. Penuangan menggunakan
alat yang terbuat daru stainless steel.
Pengemasan Etiket
Tahap ini bertujuan mengemas bumbu bubuk berdasarkan berat dan rasa.
Operator menuang bumbu bubuk yang sudah dicampur dan atau cabe merah bubuk ke
dalam corong mesin pengemas yang berkapasitas 115 pieces per menit
Bila pada tahap ini hasil packing bonjil maka hasil packing tersebut disobek dan hasil
sobek dicatat dalam Logbook (LBK/02/SEP/15). Bumbu hasil sobek kembali dicampur ke
tahap pencampuran sesuai dengan jenis bumbunya.
Pada tahap ini, QC Inspector melakukan pengecekan berat bumbu bubuk dan kekuatan seal.
Hasilnya dicatat dalam form (FRM/02/QCI-SEP/01 = Laporan Inspeksi Hasil Pengemasan
Seasoning Powder dan Sayur Kering)
Pengemasan Karton
Seasoning powder yang sudah dikemas plastik kemudian dimasukkan ke dalam karton
dengan jumlah sesuai spesifikasi, diberi label sesuai jenis rasanya dan ditransaksikan ke
gudang produk jadi bumbu bubuk.
Bila terjadi kerusakan yang membutuhkan perbaikan kurang dari 2 jam, produksi
dihentikan dan produk tetap dalam mesin
Bila kerusakan yang membutuhkan perbaikan lebih dari 2 jam, produksi dihentikan dan
produk dialihkan ke mesin mixer lainnya
Bila terjadi kerusakan yang membutuhkan perbaikan kurang dari 3 jam maka proses
pada mesin tsb dihentikan dan produk tetap di dalam mesin
Bila terjadi kerusakan yang membutuhkan perbaikan lebih dari 3 jam maka proses pada
mesin tsb dihentikan dan produk dialihkan ke mesin lain
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
9 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
Air yang digunakan untuk kontak langsung dengan bahan pangan diuji setiap 3 bulan
sekali, menggunakan standar mutu baku air untuk proses produksi
Dilakukan pemeriksaan mutu mikrobiologi (TPC, E. coli) dan mutu kimiawi (kesadahan,
khlorin, pH) air setiap 3 bulan di Laboratorium eksternal. Sedangkan pengujian logam
berat (Hg, Pb, As) dan residu pestisida dilakukan juga setiap 3 bulan di laboratorium
eksternal. Hasil uji eksternal disimpan oleh Dept QA & QC.
Dilakukan pemeriksaan uji klorin air untuk sanitasi dan air hasil bilasan mesin setiap
bulan di Laboratorium eksternal
Semua permukaan mesin dan peralatan lainnya yang bersentuhan dengan makanan telah
dirancang sedemikian rupa, baik bahan maupun pembuatannya, sehingga mudah
dibersihkan dan dipelihara sanitasinya secara CIP (cleaning in place)
Mesin dan peralatan produksi dirancang terbuat dari bahan tahan karat/stainless steel atau
bahan lain yang tidak beracun serta tidak rusak oleh bahan makanan yang diolahnya
maupun oleh proses pengolahannya
Setiap akhir proses produksi dilakukan pembersihan mesin dan peralatan produksi dengan
menggunakan air. Untuk mesin packing, sanitasi dilakukan 1 minggu sekali.
Bila kondisi sanitasi belum sesuai dengan standar yang ditetapkan, QC Inspector berhak
meminta dilakukan sanitasi ulang terhadap mesin dan peralatan, sebelum proses produksi
dijalankan
Untuk permukaan yang tidak boleh kontak dengan air, dilakukan sanitasi menggunakan
lap basah dan dipastikan tidak ada kotoran yang tertinggal di permukaan mesin / alat.
Selama proses, dilakukan pembersihan terus menerus dengan metode sanitasi kering,
menggunakan alat bantu yang sesuai dengan mesin yang bersangkutan
Selama proses produksi harus dijaga agar tidak terdapat produk sisa dan limbah yang
menumpuk di sekitar mesin dan di lantai.
Selama proses produksi harus dijaga agar mesin dan ruangan selalu dalam kondisi bersih
dari produk sisa maupun kotoran lain.
Setiap jeda proses, bersihkan bagian mesin yang tersembunyi dengan cara penyemprotan
air atau menggunakan lap. Pastikan bahwa motor dan tombol listrik serta panel listrik
terlindung (tertutup) dengan baik sehingga tidak terkena semprotan air.
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
10 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
Karyawan harus menggunakan pakaian kerja yang disediakan dan dilarang mengenakan
pakaian pribadi di ruang produksi
Setiap karyawan harus menjaga agar pakaian kerja dalam keadaan baik dan bersih.
Pakaian kerja yang tak dapat memenuhi fungsinya harus segera diganti hal ini dilaporkan
ke supervisor produksi
Karyawan tidak boleh menggunakan perhiasan atau benda lain yang mudah lepas yang
memungkinkan jatuh ke dalam produk, peralatan atau tangki di area produksi. Misalnya
jam tangan, anting-anting, cincin, kalung, peniti (Pin), bros dan lain-lain.
Bagi karyawan laki-laki, rambut pendek dan rapi, boleh berkumis tipis, tidak berjambang
dan berjenggot
Sekali dalam sebulan dilakukan tes swab untuk satu orang karyawan di bagian
pengemasan / filling pada setiap shift, dan hasilnya dicatat dalam laporan hasil Analisa
mikrobiologi (FRM/02/QCA/14)
Satu bulan sekali QC analis melakukan pemeriksaan kandungan mikroba udara di ruang
produksi, terutama di area di mana produk berada dalam keadaan terbuka.
Pemeriksaan dilakukan dengan cawan inokulasi. Hasil pemeriksaan dicatat dalam laporan
hasil analisa mikrobiologi (FRM/02/QCA/14)
Lantai harus selalu dibersihkan dan dijaga agar tidak kotor. Untuk gudang dan ruang
packing, lantai harus selalu dalam keadaan kering
Dinding dan langit-langit dibersihkan sekali seminggu untuk membersihkan debu dan
sarang laba-laba.
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
11 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
Ventilasi, penyaring udara dan pipa-pipa suplai udara dibersihkan satu tahun sekali
Saluran air pembuangan dalam gedung harus bersih dan terawat dengan baik,
sehingga tidak ada air menggenang.
Tujuannya adalah untuk mencegah kontaminasi silang dari bahan mentah, bahan kemasan
atau sumber kontaminasi lainnya ke bahan atau produk yang sudah disanitasikan, baik
secara langsung maupun melalui peralatan, pakaian atau bagian tubuh karyawan
Karyawan dan peralatan yang bersentuhan dengan bahan mentah tidak boleh bersentuhan
dengan produk jadi, kecuali karyawan dan peralatan tersebut sudah disanitasi terlebih
dahulu
Setiap karyawan / tamu yang akan masuk ke ruang produksi harus membersihkan dan
mensanitasikan diri terlebih dahulu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Setiap kali karyawan produksi keluar dari produksi dan akan masuk kembali ke ruang
tersebut, karyawan yang bersangkutan harus membersihkan dan mensanitasikan diri lagi
(cuci tangan).
Segera setelah memegang / menyentuh benda yang tidak bersih, seorang karyawan
produksi yang bersentuhan langsung dengan produk harus mencuci tangannya di tempat
cuci tangan terdekat sebelum kembali bekerja.
Bahan mentah yang tidak / belum dibersihkan tidak boleh berada di satu ruangan dengan
produk jadi
Untuk menjaga kebersihan dan sanitasi karyawan, fasilitas untuk mencuci tangan
disediakan di beberapa tempat yang mudah dijangkau di daerah proses produksi dan di
dekat pintu sebelum karyawan memasuki daerah proses produksi, juga di daerah dekat
toilet.
Fasilitas untuk mencuci tangan dilengkapi sabun cuci tangan serta alat pengering tangan
Karyawan produksi harus mencuci tangan sebelum mulai bekerja, akan bekerja kembali
setelah datang dari tempat lain atau setiap kali tangannya kotor
Di ruang toilet disediakan fasilitas cuci tangan yang sama untuk digunakan setiap kali
setelah karyawan keluar dari toilet.
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
12 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
Fasilitas cuci tangan di area produksi diperiksa oleh Inspector QC untuk memastikan
bahwa bahan pembersih tersedia dalam jumlah yang cukup dan alat berfungsi dengan
baik. Hasil pemeriksaanya dicatat dalam Laporan Sanitasi (FRM/02/QCI-SEP-CLN/01)
Pembersihan fasilitas cuci tangan di ruang produksi dilakukan oleh karyawan produksi
yang telah ditunjuk, pada setiap awal shift dan setiap berakhirnya jam istirahat.
Kesehatan Karyawan
Karyawan yang menderita sakit atau luka yang dapat mengakibatkan kontaminasi pada
produk harus segera memberitahukan kepada Supervisornya atau kepada HRD.
Karyawan tersebut harus segera diperiksa oleh bagian klinik perusahaan yang akan
memberikan anjuran tentang tindakan yang harus dilakukan.
HRD bertanggung jawab atas keadaan kesehatan karyawan. Bersama dengan bagian
linik, bagian personalia akan mengatur pemeriksaan medis bagi karyawan
Fasilitas Toilet
Fasilitas toilet dilengkapi untuk wanita dan pria berjarak tidak jauh dari ruang proses
produksi
Fasilitas toilet dilengkapi dengan alat untuk mencuci dan serta ventilasi dan penerangan
yang baik.
Jumlah fasilitas tiolet dirancang sesuai dengan jumlah karyawan dalam satu shift
Seluruh bagian bertanggung jawab atas kondisi dan berfungsinya toilet dengan baik.
Setiap hari bagian sanitasi memeriksa keadaan toilet dan mencatat hasil pemeriksaannya
dalam Check List Sanitasi Toilet (FRM/02/HRD-SNT/06)
Pengendalian Hama
Bagian Quality Assurance melalui kerja sama dengan konsultan/kontraktor pest control
melaksanakan dan bertanggungjawab atas kegiatan pengendalian hama di area produksi,
gudang dan lokasi sekitarnya.
No.Dokumen
Revisi
RHC/02/SEP/01
00
Halaman
13 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
Penanganan Limbah
Penanganan limbah baik limbah cair maupun limbah padat di atur dalam prosedur
Penanganan Limbah (SOP/02/HRD/02)
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
Tgl. Efektif
14 dari 22
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
Cabe Bubuk
Periksa
Periksa
Pengeringan
(t=3,5 - 4 jam)
Premix
Gula
Daun Bawang
Kering
Ingredient
Sayuran
Kering
Etiket
Karton
Periksa
Periksa
Periksa
Periksa
Periksa
Periksa
Periksa
Timbang
Penghalusan
Penghalusan
Timbang
Timbang
Timbang
Timbang
MSG
Garam
Pengayakan
Label
Pencampuran
Pemberian
Stempel
(kode produksi,
Jenis dan jumlah)
Penggilingan
Timbang
Pencampuran*
No
Cek QC
Ok
Pengemasan Plastik
No
Penampungan
Pengemasan Etiket
Cek QC
Ok
Pengemasan Karton
Pelabelan Kode
Selesai
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
Tgl. Efektif
15 dari 22
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
Kete : *cabe bubuk/cabe kering yang telah dihaluskan dimasukkan pada pencampuran hanya untuk bumbu rasa goreng extra pedas
LORONG JALAN
LORONG JALAN
KANTOR
KANTOR 1
15
16
13
14
GERBANG
OVEN
30
12
27
28
37
38
10
25
26
35
36
23
24
33
34
21
22
19
20
17
18
GUDANG ETIKET
OVEN
32
R.Bumbu
39 ILP
B
B
KETERANGAN :
STEAM
A
A
LISTRIK
31
Tempat Sholat
4
29
11
PINTU
R.Ingredient
LORONG JALAN
C
C
KETERANGAN :
=
=
=
D
D
KETERANGAN :
KETERANGAN :
MC Mixer
MC Giling Gula
KETERANGAN :
=
Tempat Sholat
Gudang Etiket
Oven Steam
R.Penyimpan Bumbu
Kantor Seasoning 2
E
E
Oven Listrik
MC Guling Cabe
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
Tgl. Efektif
16 dari 22
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
TAHAPAN
PROSES
PENYEBAB
BAHAYA
BAHAYA POTENSIAL
SSOP/GMP DAPAT
MENGENDALIKAN
BAHAYA
SSOP
1a. Penerimaan
Bahan Baku Chili
Powder (cabe
bubuk)
GMP
Probability
L/M/H
Severity
Auto,M/
L, N/L
N/L
M/L
M/L
*Kontaminan
logam dari
produsen
(pengolahan dan
distribusi)
1b. Penerimaan
Bahan Seasoning
Powder (Garam,
Gula, MSG,
Premix)
Biologi:
*Pertumbuhan
kapang/jamur
APAKAH BAHAYA
POTENSIAL NYATA
*Kontaminan
logam dari
produsen
(pengolahan dan
distribusi)
ALASAN
N
O
E
S
Fisik:
*Kontaminasi logam
Fisik:
*Kontaminasi logam
Table 7b
*tahapan berikutnya
dapat mereduksi
potensi bahaya
UPAYA
PENCEGAHAN
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
Tgl. Efektif
17 dari 22
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
TAHAPAN
PROSES
PENYEBAB BAHAYA
BAHAYA
POTENSIAL
SSOP/GMP
DAPAT
MENGENDALI
KAN
BAHAYA
SSOP
APAKAH BAHAYA
POTENSIAL NYATA
ALASAN
GMP
Probability
L/M/H
Severity
Auto,
M/L, N/L
Y
e
s
N
o
1c. Penerimaan
Bahan Baku
Tambahan
Seasoning
Powder
Fisik:
*Kontaminasi logam
M/L
2. Giling ( daun
bawang kering,
gula)
3. Timbang
Kontaminasi alat
Fisik:
*Kontaminasi logam
M/L
Kontaminasi alat
Fisik:
*Kontaminasi logam
M/L
N/L
M/L
N/L
Kimia
*Dosis penggunaan
bahan kimia premix
yang berlebihan
Biologi
*PBP/Kontaminasi
Fisik
*Potongan benda
asing (logam) ikut
tercampur
Table 7c.
UPAYA
PENCEGAHAN
*Kemungkinan
terjadinya rendah
*Pengujian kadar air hasil mixing
oleh QC Analis
(FRM/02/QCA/09)
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
Tgl. Efektif
18 dari 22
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
TAHAPAN
PROSES
PENYEBAB
BAHAYA
BAHAYA POTENSIAL
SSOP/GMP DAPAT
MENGENDALIKAN
BAHAYA
SSOP
5. Pengemasan
Etiket Bumbu
6. Pengemasan
karton
7. Penyimpanan
8. Distribusi ke
noodle
*Peningkatan
kadar air yang
disebabkan hasil
sealing yang tidak
sesuai standar
-
Biologi
*Peningkatan
kadar air selama
penyimpanan
Biologi
APAKAH BAHAYA
POTENSIAL NYATA
ProBability
L/M/H
Severity
Auto,M/L,
N/L
M/L
N/L
GMP
Y
e
s
*Suhu ruang
penyimpanan di bawah
suhu ruang
*PBP/Kontaminasi
*PBP/Kontaminasi
-
UPAYA
PENCEGAHAN
ALASAN
N
o
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
Tgl. Efektif
19 dari 22
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
ALUR PROSES
Pengemasan Etiket
Bumbu
BAHAYA
POTENSIAL YANG
NYATA
Biologi
*PBP/Kontaminasi
Q1
Apakah ada Upaya Pencegahan pd.
thp. tsb. Atau thp. berikutnya thd..
Bahaya yang diidentifikasi?
*)Jika TIDAK: bukan CCP dan
perlu ada modifikasi ttg. Alur,
Tahap dan/atau produknya.
*)Jika YA: lanjutkan ke Q2.
Q2
Apakah Thp ini
mengelimi-nasi/mereduksi
kemungkin-an terjadinya
Bahaya pd tingkat yg
dapat diterima?
*) Jika YA: CCP
*) Jika TIDAK : lanjutkan
ke Q3.
Q3
Apakah resiko thd. Bahaya dpt
terjadi melewati batas yg dpt
diterima, atau dpt meningkat
sampai pd batas yg tidak dapat
diterima?
*) Jika TIDAK: Bukan CCP.
*) Jika YA: lanjutkan ke Q4.
Q4
Apakah Thp selanjutnya dpt
mengeliminasi Bhy yg diidentifikasikan atau mereduksi kemungkinan terjadinya pd bts yg dpt diterima?
*) Jika YA: Bukan CCP
*) Jika TIDAK: CCP.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
C
C
P
C
C
P
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
Tgl. Efektif
20 dari 22
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
CCP
BAHAYA
POTENSIAL YANG
NYATA
BATAS KRITIS
UTK SETIAP
UPAYA
PENCEGAHAN
PROSEDUR PEMANTAUAN
What
Pengemasan
Etiket
Bumbu
Biologi
*PBP/Kontaminasi
*Rongga pada
sealing etiket
minyak bumbu 0%
*Kekuatan seal
minimal 30 cmHg
Sealing
Etiket
Bumbu
How
When
*Pemeriksaan
fisik secara
manual
Selama
proses
*Pengujian
menggunakan
vacuum
gauge
1 kali/shift
Who
Operator
produksi
QC Lab
TINDAKAN
KOREKSI
DOKUMENTASI
VERIFIKASI
Where
Ruang
Packing
Seasoning
Powder
Laboratorium
*Dipisahkan
dan dilakukan
repack etiket
bumbu
FRM/02/SEP/05
Supervisor
produksi
FRM/02/QCISEP/01
QC Supervisor
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
21 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
10.0
IDENTIFIKASI PRODUK
A. Lokal
Untuk pengenalan terhadap produk akhir dan lebih mempermudah proses penelusuran
produk yang bermasalah, maka digunakan kode produk pada pengemas karton produk
minyak bumbu. Kode tersebut terdiri dari 3 baris. Baris pertama merupakan kode
produksi. Baris kedua merupakan jenis bumbu berdasarkan rasa, contoh: M.GCST
adalah minyak bumbu yang digunakan untuk produk Bonji 100 Rasa Soto. Baris
ketiga merupakan jumlah pieces minyak bumbu dalam satu karton, misalnya 2000 pcs.
Aturan pengkodean minyak bumbu adalah sebagai berikut :
Kode Produksi Pada Karton :
X XX XX X XX
No. Mesin packing
Tahun produksi
Bulan Produksi
Tanggal Produksi
Regu
Tahun
2004
2005 dst.
Digit ketujuh dan kedelapan mewakili nomor mesin pengemasan yang digunakan,
berkisar antara 01 sampai 24
B. Ekspor
Untuk ekspor digunakan kode produksi dalam sebuah label yang memuat : (1) nama
produk, (2) Jenis atau rasa, (3) nomor batch, (4) tanggal manufacturing, (5) tanggal
kadalauarsa dan (6) signed operator.
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
22 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
Contoh :
a.
b.
c.
d.
Tahun produksi
Bulan Produksi
Tanggal Produksi
e. EXP Date :
XX XX XX
Tahun expired
Bulan expired
Tanggal expired
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
23 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
11.0
No
1
No. Dokumen
FRM/02/QCI-SEP/01
3
4
FRM/02/QCI-SEPCLN/01
FRM/02/QCA/01
FRM/02/QCA/02
FRM/02/QCA/13
FRM/02/QCA/14
DAFTAR DOKUMEN
Nama Dokumen
12.0 LAMPIRAN
12.1 Form yang sesuai dengan Bagian 11.0
12.2 Denah Penempatan Umpan Tikus
No.Dokumen
Revisi
00
Halaman
24 dari 22
Tgl. Efektif
1 November 2005
Dokumen Terkendali - Dilarang Memperbanyak
RENCANA HACCP
PRODUK SEASONING POWDER
DAFTAR DISTRIBUSI
No.
Salinan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Departemen / Bagian
Seasoning
LT IPB
QC
Personil
Spv. Prod. Seasoning
Ibu Muharamia
Spv QC
Tanggal
28-02-06
15-03-06
21-03-06