Anda di halaman 1dari 5

Analisis Game Kantai Collection.

Penjelasan
Kantai Collection, atau singkatnya KanColle, adalah sebuah game online browser di mana
player(pemain) mengasumsikan diri sendiri sebagai seorang laksaman angkatan laut dan
membangun armada kanmusu ('kapal gadis' yang berdasarkan dari kapal-kapal Perang Dunia
II), & bertempur melawan Abyssal Fleet yang tidak diketahui.

Metode Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif, game ini menggunakan
metode Manga Matrix yang diciptakan oleh Hiroyoshi Tsukamoto dan Semiotika oleh
Barthes, untuk menemukan makna dari seluruh atribut yang digunakan oleh karakter Yamato.
Manga Matrix, Hiroyoshi Tsukamoto
Manga Matrix adalah sebuah teori yang dikembangkan oleh Hiroyoshi Tsukamoto. Matrix
yang di maksudkan adalah metode matematika yang digunakan untuk membuat sebuah
karakter. Matrix dalam matematika diartikan sebagai layout persegi dari beberapa angka atau
huruf, dimana tersusun sebagai tabel yang terbagi dalam baris dan kolom. Seluruh elemen
dalam tabel dapat digunakan untuk membuat karakter dengan menjadikannya simbol dan
mempertemukan mereka di dalam baris dan kolom. Dengan adanya garis yang dipertemukan
dapat menciptakan sebuah elemen, mahluk setengah manusia dan monster dengan wujud
yang berbagai macam dapat diciptakan. Elemen dan pengaturan lainnya dapat dikombinasi
secara tak terbatas untuk menciptakan hasil apapun. Menciptakan dari yang tidak ada,
menjadi ada bukanlah hal yang sulit, tak peduli seberapa mahir sang pencipta.
Bagaimanapun, dengan metode matrix, karakter dapat diciptakan dengan tidak terbatas,
diluar imajinasi.
Ada 3 metode dalam Manga Matrix, untuk menciptakan karakter:
1. Form Matrix: Bagian ini mempelajari struktur dan bentuk dari mahluk hidup. Hal ini
disebut morfologi. Sturuktur tubuh manusia dibagi menjadi beberapa bagian. Struktur
tersebut dapat diganti dengan bantuan form matrix.
2. Costume Matrix: Kostum dapat mencerminkan kepribadian dan tubuh dari karakter.
Dengan melihat daftar wujud yang tidak terbatas di dalam Form Matrix dan dengan adanya
banyaknya pilihan kepribadian yang dapat ditemukan di Personality Matrix.

3. Personality Matrix: Kepribadian yang dimaksutkan adalah kebiasaan karakter serta tingkah
laku karakter. Karakteristik fisik dan kostum dapat menentukan pekerjaan dan identitas
karakter.

Personifikasi dapat membuat objek dan elemen yang bukan manusia dapat tampil menyerupai
manusia. Objek mengadaptasi perasaan manusia dan mengkomunikasi kembali dan
mengekspresikan kepribadian mereka dalam manga Matrix, ada 4 macam personifikasi yang
dapat diciptakan:
1. Full Human Personification: Karakter ini konsisten, dimana wujudnya sepenuhnya menjadi
manusia.
2. Beast Personification (Human-like): Personifikasi ini adalah yang paling popular serta
yang paling mudah untuk dibuat. Hal ini ditujukan dengan wujud manusia ditambahkan
dengan prototype
3. Beast Personification (Beast-like): Karakter ini menyerupai dengan wujud manusia, namun
masih memiliki bagian yang mirip seperti hewan. Misalnya kulit, rambut, tangan dan kaki.
4. Full Beast Personification: Walau tidak popular dalam jenis personifikasi, hal ini di
aplikasikan dengan sebuah hewan yang dapat berbicara seperti manusia namun bertingkah
laku sepenuhnya layaknya hewan.
Teori Semiotika, Roland Barthes:
Teori semiotika, merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Roland Barthes. Barthes
mengungkap mengenai tanda. Simbol atau tanda melibatkan tiga unsur: pertama, simbol itu
sendiri. Kedua, satu rujukan atau lebih. Ketiga, hubungan simbol dengan rujukan. Semuanya
itu merupakan dasar bagi keseluruhan makna simbolik. Sementara itu, simbol sendiri
meliputi apapun yang dapat kita rasakan atau alami. Semiotik meliputi studi seluruh tanda
-tanda tersebut dan tidak terbatas pada tanda visual (visual sign). Semiotika dapat
menjelaskan seperti tanda yang dapat berupa gambaran, lukisan, foto, kata-kata, bunyi-bunyi
dan bahasa tubuh (body language). Sedangkan semiotika yang digagas Barthes adalah
mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to
signify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to

communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya memiliki informasi, dan
dapat berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Elemenelemen dalam semiologi yang dipinjam dari struktur linguistik dibagi menjadi 4 bagian:
1. Bahasa dan cara bicara
2. Signifed and Signifier
3. Sintaksis dan sistem
4. Denotasi dan konotasi
Manga Matrix
Karakter Yamato dalam game Kantai Collection dianalisis dengan teori Manga Matrix
sebagai teori pembantu dalam hal ini penulis akan mencoba untuk melihat pada bagian mana
personifikasi di terapkan pada karakter Yamato. Dilihat dari tabel manga Matrix, Yamato
merupakan penggabungan dari manusia dan kapal perang. Pada beberapa bagian tampaklah
bahwa Yamato membawa beberapa persenjataan kapal yang ia bawa di punggungnya disertai
dengan hiasan kepalanya yang berbentuk radar, yang sesuai dengan desain Kapal Yamato
yang digunakan oleh IJN (Imperial Japanese Navy) pada saat Perang Dunia II Karakter
Yamato terlihat memakai hiasan kepala dengan bentukan radar 15m duplex range finder type
21 radar. Mengenakan kalung dengan logo IJN membawa meriam Type 96 25mm AT Anti
Aricraft, meriam 46 cm type 94 guns, meriam 15,5/60 3 rd year type dan meriam 127mm
Type 89. Membawa peluru type 91 Armor Piercing shell dan membawa radar Type 13 air
radar, mengenakan sepatu dengan hiasan kemudi kapal di bagian hak tingginya. Mengenakan
hiasan berupa jangkar kapal di bagian pinggang. Karakter Yamato termasuk dalam beast
personification (Human like), Karakter Yamato menyerupai sebuah kapal, dengan beberapa
atribut yang dia kenakan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan Manga Matrix milik Hiroyoshi Tsukamoto,
Yamato yang digambarkan dalam permainan Kantai Collection. Sesuai dengan Kapal Yamato
yang mengikuti Perang Dunia II. Seluruh persenjataan yang digunakan oleh Karakter Yamato
sesuai dengan senjata yang dimiliki oleh Kapal Yamato, namun untuk beberapa meriam,
seperti Type 96 25mm AT Anti Aircraft gun yang dimiliki oleh Kapal Yamato memiliki jumlah
sebanyak 64 buah. Namun dalam desain karakter Yamato dalam permainan Kantai
Collectioan, dia hanya membawa 4 buah meriam Type 96 25mm AT Anti Aircraft gun. Yamato
juga memiliki sifat sifat yang berhubungan dengan sejarahnya. Yamato digambarkan sebagai
seorang wanita yang pandai memasak, hal ini sesuai dengan Kapal Yamato, yang dalam
sejarahnya seringlah digunakan untuk rapat, bahkan Yamato juga pernah digunakan untuk
merayakan kemenangan. Hasil dari penelitian berupa analisis data visual dengan metode
Semiotika miliki Roland Bathes, dapatlah disimpulkan bahwa Yamato dalam permainan
Kantai Collection digambarkan sebagai seorang wanita Jepang dengan seluruh atribut yang
dia kenakan. Sebagaimana Kapal Yamato sendiri yang merupakan kapal kebanggaan dari
Jepang, karakter Yamato dalam permainan Kantai Collection di gambarkan dengan seluruh
atribut yang mewakili Jepang, dan Yamato sendiri juga digambarkan sebagai

sosok Yamato Nadeshiko, yang merupakan sosok ideal bagi Jepang. Dimana dalam
penggambaran seorang Yamato Nadeshiko, dia memiliki kepribadian yang begitu baik dan
pandai mengurus rumah tangga namun tak akan segan untuk mengangkat senjata untuk
melindungi dirinya atau malah ikut berpartisipasi dalam peperangan. Yamato digambarkan
sebagai seorang wanita, sesuai dengan puisi

yang menuliskan bahwa kapal diibaratkan sebagai seorang wanita. Namun, Yamato
digambarkan sebagai seorang wanita yang mengenakan pakaian yang seksi dan menampilkan
bentuk tubuhnya, didukung dengan posenya yang tampak menggoda. Dengan demikian
dapatlah disimpulkan bahwa dengan hadirnya personifikasi yang dihadirkan dalam game,
anime ataupun manga dapatlah menjadi sebuah media pembelajaran, meskipun dalam
beberapa aspek tidaklah sesuai dengan sejarah yang sebenarnya. Penggambaran karakter
Yamato dalam Game Kantai Collection digambarkan dengan sedemikian rupa dengan tujuan
menyampaikan seluruh pesan dari Kapal Yamato, dan dengan digambarkannya Yamato
sebagai seorang wanita secara tidak langsung, dapatlah mengangkat derajat seorang wanita.
Dengan digambarkannya Yamato sebagai seorang wanita yang memiliki kemampuan tempur
yang hebat namun memiliki sifat yang lembut, wajah yang dapat di katakan cantik. Secara
tidak langsung hal ini dapat mengangkat derajat wanita dimana seorang wanita tidaklah harus
cantik dan lembut saja, namun mereka juga harus dapat melindungi diri mereka sendiri. Pada
sisi lain, pemaknaan karakter Yamato sebagai seorang Yamato Nadeshiko hanya dapat
dimaknai oleh beberapa pemain di luar Jepang, yang mempelajari budaya dari Jepang.
Karakter Yamato dalam permainan Kantai Collection ditampilkan menggunakan beberapa
nilai yang dianut oleh masyarakat Jepang, sehingga pada saat pemain dari negara lain
memainkan permainan ini beberapa pesan yang dibawa oleh karakter Yamato tidak dapat
disampaikan secara penuh. Sehingga karakter Yamato yang ditampilkan dalam permainan
Kantai Collection tidaklah lebih dari sebuah fans service saja, bagi pemain yang tidak
dapat memaknainya.

Anda mungkin juga menyukai